11. Sistem IntegumenKulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas,
semuastruktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan
dermistidak terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga
bersatudengan epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan warna kulit
bayi berwarna merah muda.
c. Pengkajian Fisik
1) Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan padatelapak kaki,
periksa potensi hidung dengan menutup sebelahlubang hidung sambil
mengobservasi pernafasan dan perubahankulit.
2) Dada
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasiuntuk
menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas padasetiap dada
a) Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk sepertikubam atau
tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluhdarah pada tali pusat.
b) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Nilai APGAR
f. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur ; meringis atau tersenyumadalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2) Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir,untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah
dapat digunakan metodeAPGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat
darifrekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah,ekstremitas dan
seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayinormal berkisar antara 120-140
kali/menit (12 jam pertamasetelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100
kali/menit(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).Pernapasan bayi normal
berkisar antara 30-60kali/menit warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh
bayiadalah kemerahan.Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78dan tekanan
diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda darihari ke hari selama bulan
pertama kelahiran. Tekanan darahsistolik bayi sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak
biasanyamenyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
3) Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5℃ -37℃ . Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus,lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama padatelapak tangan, kaki dan
selangkangan.Kulit biasanya dilapisidengan zat lemak berwarna putih
kekuningan terutama didaerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak sama sekali pada semuaanggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki jugalubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6) Tali PusatPada tali pusat terdapat dua arteri dan satu venaumbilikalis.Keadaan
tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di
sekitarnya.
7) Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yangmengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tanganterbuka.
b) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangandirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam.Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberireaksi.
c) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang
atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akanmenoleh kepalanya
ke sisi yang disentuh itu mencari putingsusu.
e) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu kedalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
8) Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badanfisiologis.Namun
harus waspada jangan sampai melampaui10% dari berat badan lahir.Berat
badan lahir normal adalah2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akanmulai keluar dalam 24 jam pertama.
10) AntropometriDilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada,lingkar
lengan atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar
kepala fronto-occipitalis 34cm,suboksipito-bregmantika 32cm, mento
occipitalis 35cm.Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas
normal10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
11) Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atauedema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih(smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada.
Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi.
2.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut (PPNI, 2017) yaitu Hipotermi
2.3 Intervensi Keerawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan (PPNI T. P., 2018) (PPNI T. P., 2018)
Hipotermi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipotermia
keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor suhu tubuh
jam, diharapkan 2. Identifikasi penyebab
termoregulasi membaik hipotermia (misalnya, terpapar
dengan kriteria hasil: suhu lingkungan yang rendah
1) Menggigil menurun dan pakaian yang tipis,
2) Kulit memerah menurun kerusakan hipotalamus,
3) Kejang menurun penurunan laju metabolisme,
4) Akrosianosis menurun kekurangan lemak subkutan)
5) Konsumsi oksigen 3. Monitor tanda dan gejala akibat
menurun hipotermia (hipotermia ringan:
6) Vasokontriksi perifer takipnea, disartria, menggigil,
menurun hipertensi, diuresis; Hipotermia
7) Pucat menurun sedang : aritmia, hipotensi,
8) Takikardia menurun apatis, koagulapati, reflex
9) Takipnea menurun menurun; hipotermia berat :
10) Suhu tubuh membaik oliguria, reflex menghilang,
(36,5˚C-37,5˚C) edema paru, asam basa
abnormal)
4. Sediakan lingkungan yang
hangat (misalnya, atur suhu
ruangan dan inkubator)
5. Ganti pakaian atau linen yang
basah
6. Lakukan penghangatan pasif
(misalnya, menutup kepala,
pakaian tebal)
Lakukan penghangatan aktif
eksternal (misalnya, kompres
hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode
kangguru)
7. Lakukan penghangatn aktif
internal (misalnya, infus cairan
hnagat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan hangat)
8. Anjurkan mekanisme hangat
DAFTAR PUSTAKA