Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI BARU LAHIR (BBL)


1. Konsep Dasar
1.1 Definisi
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir selama satu jam pertama kelahiran bayi
sampai usia 4 minggu. Bayi Baru Lahir normal memiliki berat lahir antara 2500 –
4000 gram, cukup bulan dan lahir langsung menangis (Donna, 2014). Bayi lahir
prematur dan bayi dengan berat badan lahir rendah punya risiko lebih besar
mengalami infeksi tali pusat infeksi ini juga berperan dalam terjadinya angka
kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir (BBL) di Indonesia (Hurlock, 2015)
1.2 Patofisiologi
Adaptasi Fisiologis
Bayi Baru lahir terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi:
1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat
dipotong).Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibatadanya
tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunantekanan
oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus
karotis.Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekananalveoli adanya
surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan denganmenjerit sehingga oksigen
tertahan di dalam.Fungsi surfaktan untukmempertahankan ketegangan
alveoli.Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus
biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.Sedangkanrespirasi setelah
beberapa saat kelahiran yaitu 30-60 x / menit.
2. Jantung dan Sirkulasi Darah
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke
vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darahdari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan
dialirkan ke plasenta melalui umbilikalis,demikian seterusnya.Ketika janin
dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat,dengan demikian paru-paru
akan berkembang, tekanan paru-paru mengecildan darah mengalir ke paru-paru,
dengan demikian duktus botali tidak berfungsi lagi, foramen ovale akan tertutup.
Penutupan foramen ovaleterjadi karena pemotongan tali pusat.
3. Saluran Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janintelah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak.Absorpsiair ketuban
terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minumair ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarnahitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanyadikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
4. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalammetabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D jugasudah disimpan dalam
hepar.Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalamkeadaan
imatur (belum matang).Hal ini dibuktikan denganketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum
aktif benar pada neonatus, misalnyaenzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) daneinzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilseirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan
gejala ikterusfisiologis.
5. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahanyang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil darihasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120mg/100 ml.
6. Produksi Panas
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa.Cara penghilangan tubuh dapatmelalui konveksi aliran
panas mengalir dari permukaan tubuh ke udarasekeliling yang lebih
dingin.Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaantubuh ke permukaan benda
yang lebih dingin tanpa kontak secaralangsung.Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai
uap dan konduksi yaitukehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebihdingin dengan kontak secara langsung.
7. Kelenjar Endoktrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan.Kelenjartiroid sudah
terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan
sebelum lahir.
8. Keseimbangan Air dan Ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadarnatrium relatif
lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwaruangan ekstraseluler
luas.Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlahnefron matur belum sebanyak
orang dewasa dan ada ketidakseimbanganantara luas permukaan glomerulus dan
volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus
relatif kurang biladibandingkan dengan orang dewasa.
9. Susunan Saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup makadapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakanspontan.Gerakan menelan pada
janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan.Sedangkan gerakan menghisap
baru terjadi pada kehamilan enam bulan.Pada triwulan terakhir hubungan antara
saraf dan fungsi otot-ototmenjadi lebih sempurna.Sehingga janin yang dilahirkan
diatas 32 minggudapat hidup diluar kandungan.Pada kehamilan 7 bulan maka
janin amatsensitif terhadap cahaya.10.
10. Imunologi
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk padakehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayidilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig
A, Ig D dan Ig E diproduksi secaralebih bertahap dan kadar maksimum tidak
dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrumdan ASI

11. Sistem IntegumenKulit bayi baru lahir sangat sensitif dan mudah mengelupas,
semuastruktur kulit ada pada saat lahir tetapi tidak matur.Epidermis dan
dermistidak terikat dengan erat dan sangat tipis, vernik keseosa juga
bersatudengan epidermis dan bertindak sebagai tutup pelindung dan warna kulit
bayi berwarna merah muda.

12. Sistem Hematopoiesis.


Saat bayi lahir nilai rata-rata Hb, Ht, SDM dan Leukosit lebih tinggidari nilai
normal orang dewasa. Hb bayi baru lahir 14,5-22,5 gr/dl, Ht 44-72%, SDM 5-7,5
juta/mm3 dan Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung
sekitar 80% Hb janin.Presentasi Hb janinmenurun sampai 55% pada minggu
kelima dan 5% pada minggu ke 20
13. Sistem Skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatifkecil terhadap
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase. Pada bayi baru lahir
lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dantumit disatukan sehingga tungkai
bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat lengkungan pada
telapak kaki.Ekstremitas haryssimetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-
garis telapak tangan dansudah terlihat pada bayi cukup bulan.
1.3 Etiologi
1. His(Kontraksi otot rahim)
2. Kontraksi otot dinding perut
3. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
4. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum
1.4 Tanda-tanda Bahaya Bayi Baru Lahir
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi lebih
dini untuk segera dilakukan penganan agar tidak mengancam nyawa bayi. Beberapa
tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut, antara lain pernafasan sulit atau lebih dari
60 kali per menit, retraksi dinding dada saat inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih
dari 38°C atau terlalu dingin suhu kurang dari 36°C. Warna abnormal, yaitu kulit
atau bibir biru atau pucat, memar atau sangat kuning (terutama pada 24 jam pertama)
juga merupakan tanda bahaya bagi bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir
yang lain yaitu pemberian ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak
muntah), tali pusat merah, bengkak keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya
infeksi yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat, merah, bengkak, keluar cairan
(pus), bau busuk, pernafasan sulit. Gangguan pada gastrointestinal bayi juga
merupakan tanda bahaya, antara lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama
kelahiran, urine tidak keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terus menerus, distensi
abdomen, faeses hijau/berlendir/darah. Bayi menggigil atau menangis tidak seperti
biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejang halus, tidak bias tenang, menangis
terus menerus, mata bengkak dan mengeluarkan cairan juga termasuk tanda-tanda
bahaya pada bayi baru lahir. (Maryanti, 2011)
1.5 Pemeriksaan Penunjang
1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,tingkat
rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43%sampai
61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanyakompleks
antigen-antibodi pada membran sel darah merah yangmenunjukkan kondisi
hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1sampai
2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari
1.6 Penatalaksanaan Medis
1. Mengeringkan dengan segera dan membungkus bayi dengan kain yang cukup
hangat untuk mencegah hipotermi.
2. Menghisap lendir untuk membersihkan jalan nafas sesuai kondisi dan kebutuhan.
3. Memotong dan mengikat tali pusat, memberi ntiseptik sesuai ketentuan setempat.
4. Bonding Attacment (kontak kulit dini) dan segera ditetekan pada ibunya
5. Menilai apgar menit pertama dan menit kelima
6. Memberi identitas bayi: Pengecapan telapak kaki bayi dan ibu jari ibu,
pemasangan gelang nama sesuai ketentuan setempat
7. Mengukur suhu, pernafasan, denyut nadi.
8. Memandikan/membersihkan badan bayi, kalau suhu sudah stabil (bisa tunggu
sampai enam jam setelah lahir)
9. Menetesi obat mata bayi untuk mencegah opthalmia – neonatorum.
10. Pemerikksaan fisik dan antropometri.
11. Pemberian vitamin K oral/parenteral sesuai kebijakan setempat.
12. Rooming in (rawat gabung): penuh atau partial.

2. Konsep Asuhan Keperawatan


2.1 Pengkajian
a. Identitas
b. Pengkajian terhadap factor resiko
1) Maternal : Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan socialdan
riwayat pekerjaan.
2) Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
3) Perinatal : Antenatal, informasi prenatal maternal health(DM,jantung)
4) Intra Partum event :
a) Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b) Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala Idan II
KPD 24 jam.
c) Kondisi ibu : Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
d) Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120x sampai
dengan 140 x / menit.
e) Penggunaan analgesic
f) Metode meahirkan : Sectio Caesaria, Forsep, Vakum

c. Pengkajian Fisik
1) Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan padatelapak kaki,
periksa potensi hidung dengan menutup sebelahlubang hidung sambil
mengobservasi pernafasan dan perubahankulit.
2) Dada
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasiuntuk
menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas padasetiap dada
a) Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk sepertikubam atau
tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluhdarah pada tali pusat.
b) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.

d. Pemeriksaan Penunjang
e. Nilai APGAR
f. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma
saat tidur ; meringis atau tersenyumadalah bukti tidur dengan gerakan mata
cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2) Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir,untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah
dapat digunakan metodeAPGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat
darifrekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah,ekstremitas dan
seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayinormal berkisar antara 120-140
kali/menit (12 jam pertamasetelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100
kali/menit(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).Pernapasan bayi normal
berkisar antara 30-60kali/menit warna ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh
bayiadalah kemerahan.Tekanan darah sistolik bayi baru lahir 78dan tekanan
diastolik rata-rata 42, tekanan darah berbeda darihari ke hari selama bulan
pertama kelahiran. Tekanan darahsistolik bayi sering menurun (sekitar 15
mmHg) selama satu jam pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak
biasanyamenyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik.
3) Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5℃ -37℃ . Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4) Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus,lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama padatelapak tangan, kaki dan
selangkangan.Kulit biasanya dilapisidengan zat lemak berwarna putih
kekuningan terutama didaerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
5) Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah
atau tidak sama sekali pada semuaanggota tubuh dari ujung rambut sampai
ujung kaki jugalubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
6) Tali PusatPada tali pusat terdapat dua arteri dan satu venaumbilikalis.Keadaan
tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan di
sekitarnya.
7) Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yangmengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tanganterbuka.
b) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangandirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam.Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberireaksi.
c) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang
atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akanmenoleh kepalanya
ke sisi yang disentuh itu mencari putingsusu.
e) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu kedalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
8) Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badanfisiologis.Namun
harus waspada jangan sampai melampaui10% dari berat badan lahir.Berat
badan lahir normal adalah2500 sampai 4000 gram.
9) Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akanmulai keluar dalam 24 jam pertama.
10) AntropometriDilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada,lingkar
lengan atas dan panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar
kepala fronto-occipitalis 34cm,suboksipito-bregmantika 32cm, mento
occipitalis 35cm.Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas
normal10-11 cm. Panjang badan normal 48-50 cm.
11) Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atauedema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih(smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada.
Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi.
2.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul menurut (PPNI, 2017) yaitu Hipotermi
2.3 Intervensi Keerawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan (PPNI T. P., 2018) (PPNI T. P., 2018)
Hipotermi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipotermia
keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor suhu tubuh
jam, diharapkan 2. Identifikasi penyebab
termoregulasi membaik hipotermia (misalnya, terpapar
dengan kriteria hasil: suhu lingkungan yang rendah
1) Menggigil menurun dan pakaian yang tipis,
2) Kulit memerah menurun kerusakan hipotalamus,
3) Kejang menurun penurunan laju metabolisme,
4) Akrosianosis menurun kekurangan lemak subkutan)
5) Konsumsi oksigen 3. Monitor tanda dan gejala akibat
menurun hipotermia (hipotermia ringan:
6) Vasokontriksi perifer takipnea, disartria, menggigil,
menurun hipertensi, diuresis; Hipotermia
7) Pucat menurun sedang : aritmia, hipotensi,
8) Takikardia menurun apatis, koagulapati, reflex
9) Takipnea menurun menurun; hipotermia berat :
10) Suhu tubuh membaik oliguria, reflex menghilang,
(36,5˚C-37,5˚C) edema paru, asam basa
abnormal)
4. Sediakan lingkungan yang
hangat (misalnya, atur suhu
ruangan dan inkubator)
5. Ganti pakaian atau linen yang
basah
6. Lakukan penghangatan pasif
(misalnya, menutup kepala,
pakaian tebal)
Lakukan penghangatan aktif
eksternal (misalnya, kompres
hangat, botol hangat, selimut
hangat, perawatan metode
kangguru)
7. Lakukan penghangatn aktif
internal (misalnya, infus cairan
hnagat, oksigen hangat, lavase
peritoneal dengan cairan hangat)
8. Anjurkan mekanisme hangat
DAFTAR PUSTAKA

LILIS FATMAWATI, S. M. (2020). DIKTAT KEPERAWATAN MATERNITAS ba.


PPNI, T. P. (2017). Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI .
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia . jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia. jakarta: DPP PPNI.
Donna. L. Wong 2015. Buku Ajar Keperawatan. Cetak pertama. Jakarta;ECG
Hidayat, A. Aziz Alimul (2015) pengantar Ilmu Kesehatan anak untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta;Salemba Medika.
Maryanti, dwi, dkk. (2011). Buku Ajaran Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: TIM.

Anda mungkin juga menyukai