Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN KEPADA IBU

HAMIL TENTANG PERAWATAN IBU HAMIL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Promosi Kesehatan
Yang dibina oleh Ibu Ni Wayan Dwi R, a.Per.Pen, M.Kes

Oleh:
Kelompok 2 Kelas 1D

1. VALENTINA FEBRIANTI FATMA P17210204154


2. MUHAMMAD NAUFAL HAKIM P17210204159
3. FLORA MAHARANI P17210204161
4. IVA DEA FAHILA P17210204169
5. ELLIZA AMIROTUNNISA' P17210204175
6. MACHFIDA DESY NOVIANTI P17210204177
7. VIRLY SUVI ROKHMANISA P17210204183
8. SAIDAH FITRI P17210204185

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG KELAS LAWANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ke hadirat Allah SWT karena atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan tepat waktu.Tak lupa penulis panjatkan shalawat serta Salam
kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, Semoga syafaatnya mengalir
pada kita di hari akhir kelak.
Penulisan makalah yang berjudul “PERENCANAAN PROMOSI KEPADA
IBU HAMIL TENTANG PERAWATAN IBU HAMIL” ini bertujuan untuk
memenuhi tugas matakuliah Promosi Kesehatan yang di bina oleh Ibu Ni Wayan
Dwi R, a.Per.Pen, M.Kes.
Akhirul kalam.Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Besar harapan penulis agar pembaca memberikan umpan balik berupa
kritik dan sarannya.Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi berbagai
pihak.Aamiin

Malang, April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR……………………………………………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar belakang..............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
1.4 Manfaat.........................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
PEMBAHASAN...........................................................................................................7
2.1 Pengertian dari Promosi Kesehatan.............................................................7
2.2 Tujuan Perencanaan Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil tentang
Perawatan Ibu Hamil.............................................................................................10
2.3 Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil...........................................................13
BAB III.......................................................................................................................16
PENUTUP..................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................16
3.2 Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam
meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk,
dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya
setempat dan didukung kebijakan kebijakan public yang berwawasan
kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Direktoral Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan mengajak masyarakat
untuk dapat menuju masa muda sehat dan hari tua nikmat tanpa Penyakit
Tidak Menular (PTM) dengan perilaku “CERDIK”. “CERDIK” merupakan
jargon kesehatan yang setiap hurufnya mewakili: Cek kesehatan secara
berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori
seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stress. Penerapan “CERDIK”
dapat mengurangi faktor resiko dan deteksi dini PTM.
Penyakit tidak menular sangat berkaitan dengan gaya hidup yang tidak
sehat dan dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, seperti:
kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, konsumsi minuman berakohol, dan
diet tidak sehat. Diet tidak sehat seperti asupan kalori berlebih dan
kontaminasi bahan berbahaya. Faktor risiko penyakit tidak menular tersebut
saling terkait satu sama lain. Jika asupan makanan dengan kalori berlebih
berisiko menyebabkan kegemukan. Hal itu berujung pada gangguan
kesehatan, seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Untuk mengendalikannya dilakukan deteksi dini dan diintervensi secara dini
agar tidak berlanjut menjadi fase akhir.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Promosi Kesehatan?
2. Bagaimana tujuan perencanaan promosi kesehatan kepada Ibu Hamil
tentang Perawatan Ibu Hamil?
3. Bagaimanakah promosi kesehatan pada ibu hamil?
1.3 Tujuan

4
1. Untuk mengetahui pengertian dari promosi kesehatan.
2. Untuk mengetahui tujuan perencanaan promosi kesehatan kepada Ibu
Hamil tentang Perawatan Ibu Hamil.
3. Untuk mengetahui promosi kesehatan pada ibu hamil
1.4 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
dan wawasan tentang promoai kesehatan pada ibu hamil bagi para pembaca
dan penulis.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari Promosi Kesehatan


Beberapa definisi promosi kesehatan telah dikemukakan, salah
satunya definisi Ottawa Charter, bahwa promosi kesehatan adalah suatu
proses yang memungkinkan individu untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Termasuk didalamnya adalah sehat secara fisik, mental dan
sosial sehingga individu atau masyarakat dapat merealisasikan cita-
citanya, mencukupi kebutuhan-kebutuhannya, serta mengubah atau
mengatasi lingkungannya. Kesehatan adalah sumberdaya kehidupan bukan
hanya objek untuk hidup. Kesehatan adalah suatu konsep yang positif
yang tidak dapat dilepaskan dari social dan kekuatan personal. Jadi
promosi kesehatan tidak hanya bertanggungjawab pada sektor kesehatan
saja, melainkan juga gaya hidup untuk lebih sehat. (Keleher,et.al, 2007).
Disisi lain Nutbeam dalam Keleher, et.al (2007) menerangkan bahwa
promosi kesehatan adalah proses sosial dan politis yang menyeluruh, yang
tidak hanya menekankan pada kekuatan ketrampilan dan kemampuan
individu , tetapi juga perubahan sosial, lingkungan dan kondisi ekonomi
yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Jadi promosi
kesehatan adalah proses untuk memungkinkan individu mengontrol faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan dan mengembangkan kesehatan
individu dan masyarakat..
WHO (1998) menyebutkan bahwa promosi kesehatan adalah strategii
inti untuk pengembangan kesehatan, yang merupakan suatu proses yang
berkembang dan berkesinambungan pada status sosial dan kesehatan
individu dan masyarakat.Dari beberapa definisi diatas, promosi kesehatan
mempunyai beberapa level pengertian, sehingga konsep promosi
kesehatan adalah semua upaya yang menekankan pada perubahan sosial,
pengembangan lingkungan, pengembangan kemampuan individu dan
kesempatan dalam masyarakat, dan merubah perilaku individu, organisasi
dan sosial untuk meningkatkan status kesehatan individu dan masyarakat.
(Keleher,et.al, 2007). Berlandaskan konsep dasar tersebut, maka area

6
promosi kesehatan pun tidaklah sempit, menurut Keleher,et.al, (2007)
terdapat 10 (sepuluh) area tindakan promosi kesehatan, yaitu :
1. membangun kebijakan kesehatan publik
2. menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
3. memberdayakan masyarakat
4. mengembangkan kemampuan personal
5. berorientasi pada layanan kesehatan
6. promote social responbility of health
7. meningkatkan investasi kesehatan dan ketidakadilan social
8. meningkatkan konsolidasi dan memperluas kerjasama untuk kesehatan
9. memberdayakan masayarakat dan meningkatkan kemampuan
masyarakat.
10. infrastuktur yang kuat untuk promosi kesehatan

Pada realitasnya, area-area promosi kesehatan itu harus dilakukan dengan


menekankan pada prioritas supaya pelaksanaannya lebih terarah, efektif
dan tepat sehingga tujuan tercapai. Pada tahun 2011 sampai dengan 2016
area prioritas promosi kesehatan, adalah

1. social determinant of health, yang termasuk determinan sosial untuk


kesehatan ini adalah kebijakan-kebijakan kesehatan, health equity,
kesenjangan social termasuk juga persoalan-persoalan ekonomi.
2. noncommunicable disease control and prevention. Di Indonesia, data
penyakit tidak menular sebagai berikut, proporsi angka kematian
penyakit tidak menular meningkat dari 41,7% pada tahun 1995
menjadi 59,5% pada tahun 2007. Hasil Riskesdas tahun 2007
menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di
Indonesia, seperti hipertensi (31,7 %), penyakit jantung (7,2%), stroke
(0,83%), diabetes melitus (1,1%) dan diabetes melitus di perkotaan
(5,7%), asma (3,5%), penyakit sendi (30,3%), kanker/tumor (0,43%),
dan cedera lalu lintas darat (25,9%). Stroke merupakan penyebab
utama kematian pada semua umur, jumlahnya mencapai 15,4%,
hipertensi 6,8%, cedera 6,5%, diabetes melitus 5,7%, kanker 5,7%,
penyakit saluran nafas bawah kronik (5,1%), penyakit jantung iskemik

7
5,1%, dan penyakit jantung lainnya 4,6%. Faktor risiko penyakit tidak
menular meliputi pola makan tidak sehat seperti pola makan rendah
serat dan tinggi lemak serta konsumsi garam dan gula berlebih, kurang
aktifitas fisik (olah raga) dan konsumsi rokok. Artinya bahwa
perubahan pola penyakit di atas sangat dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya.
Penyakit tidak menular menjadi salah satu tantangan dalam
pembangunan bidang kesehatan.
3. health promotion system, berkaitan dengan infrasturktur atau hal-hal
yang yang mendukung promosi kesehatan, seperti kempetensi, alat dan
pengalaman, penelitian dan pengembangan tentunya dengan
melibatkan budaya, systemn dan teknologi-teknologi terbaru.
4. promosi kesehatan yang berkelanjutan, melingkupi pendekatan-
pendekatan kemitraan, pendekatan lingkungan, pencegahan bencana
dan manajement pasca bencana.

Di saat melakukan promosi kesehatan dalam area-area tersebut maka


dibutuhkan suatu strategi atau pendekatan-pendekatan tertentu supaya hasil
yang didapatkan efektif dan tepat. Keleher, et.al (2007) menyampaikan 5
(lima ) strategi (pendekatan) sebagai berikut :

1. primary care / pencegahan penyakit


2. pendidikan kesehatan dan perubahan perilaku
3. partisipasi pendidikan kesehatan
4. community action
5. socio-ecological health promotion.
Masing-masing dari pendekatan tersebut mempergunakan metode-metode /
teknik yang berbeda-beda, misalnya kita akan melakukan suatu promosi
kesehatan yang berkelanjutan (area no 4) maka strategi yang dapat
digunakan salah satunya adalah dengan pendidikan kesehatan dan perubahan
perilaku. Bilamana mempergunakan strategi ini maka media informasi
kesehatan, kelompok-kelompok diskusi, pengembangan ketrampilan
personal akan lebih tepat sebagai metodenya. Dan tentunya pemilihan
pendekatan atau metode selalu didahului dengan community analysis,
karena menurut Dignan & Carr (1992) bahwa dalam setiap upaya promosi
kesehatan melalui langkah-langkah berikut ini : Community analysis,

8
targeted assessment, program plan development, implementation,
evaluation.

2.2 Tujuan Perencanaan Promosi Kesehatan pada Ibu Hamil tentang


Perawatan Ibu Hamil
Promosi kesehatan pada ibu hamil bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi ibu hamil agar terwujud
derajat kesehatan yang optimal. Diharapkan penyuluhan dan informasi
dari bidan bisa setiap ibu hamil dapat menjalani kehamilannya dengan
tenang. Serta siap menghadapi persalinan. Hal-hal yang perlu
dipromosikan pada ibu hamil adalah sebagai berikut :
A. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Selama kehamilan ibu membutuhkan tambahan asupan makanan untuk
pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri. Sebagai tenaga
kesehatan sebaiknya melakukan upaya untuk mempromosikan tentang
kebutuhan nutrisi ibu hamil tersebut.
 Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :
 Protein : dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari
 Energi / kalori : yang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak
 Vitamin : sebagai pengatur dan pelindung

Penambahan tersebut diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan


perkembangan janin, persiapan persalinan dan untuk melakukan aktivitas.
Penambahan ini pada trimester pertama belum diperlukan, tetapi pada
trimester dua dan tiga dibutuhkan penambahan nutrisi karena terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang cepat.

Jenis makanan yang penting setiap hari dikonsumsi ibu hamil :

 Zat besi : Untuk mencegah anemia sehingga tidak akan terjadi


BBLR, perdarahan,dll.
 Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang.
 Yodium : Untuk mencegah pembesaran kelenjar gondok pada ibu,
 perkembangan lambat sehingga akan terjadi retardasi mental, cebol.

9
B. Istirahat
Istirahat bagi ibu hamil untuk meringankan urat syaraf atau
mengurangi aktivitas otot. Kegunaan istirahat adalah :
 Untuk melepaskan lelah.
 Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk kegiatan
baru
 Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan

Relaksasi tubuh yang sempurna mengatasi ketegangan fisik dan psikis


selama hamil terutama pada saat melahirkan. cara penyegaran tubuh
yang sehat yaitu : pertama angkat tangan, kemudian turunkan, sekali
lagi angkat kemudian tarik nafas dan hembuskan, lakukan dengan
santai.

Cara tidur yang nyaman:

Pertama-tama ibu hamil duduk perlahan, topanglah tubuh dengan


tangan kanan. Kemudian sedikit miringkan badan ke kanan, tangan kiri
menyilang ikut menopang tubuh ibu perlahan-lahan, kemudian ibu
hamil bisa tidur dengan telentang. Begitu juga saat bangun, terlebih
dahulu miringkan tubuh ke kanan, topanglah tubuh dengan tangan
kanan. Bangunlah perlahan-lahan dan kemudian ibu hamil bisa duduk
kembali. Kalau perut ibu semakin besar akan sulit untuk tidur dengan
posisi telentang maupun sebaliknya. Untuk itu ibu merasa tidur
dengan posisi miring ke kiri.

C. Kebutuhan Pakaian
Ibu hamil sebaiknya mengenakan pakaian yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
 Nyaman : pakaian sebaiknya tidak ada penekanan-penekanan pada
bagian tertentu sehingga ibu tidak dapat bebas bergerak.
 Longgar : bukan berarti pakai baju yang terlalu besar, tapi yang
dapat bergerak bebas.
 Tidak tebal : pakaian tebal akan menimbulkan rasa panas dan
keluarnya keringat sehingga tidak bebas bergerak.
 Menarik : enak dipandang mata.
 Menyerap keringat : karena pada ibu hamil banyak keringat, maka
dianjurkan memakai pakaian yang menyerap keringat. Disini
ditekankan pada bahan dasarnya.

10
D. Imunisasi
Pada masa kehamilan ibu hamil diharuskan melakukan imunisasi
tetanus toksoid (TT). Gunanya pada antenatal dapat menurunkan
kemungkinan kematian bayi karena tetanus. Ia juga dapat mencegah
kematian ibu yang disebabkan oleh tetanus.
Menurut WHO seorang ibu tidak pernah diberikan imunisasi tetanus,
sedikitnya 2x injeksi selama kehamilan ( I pada saat kunjungan
antenatal I dan II pada 2 minggu kemudian .
Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah :
 TT 1 selama kunjungan antenatal I
 TT 2 → 4 minggu setelah TT 1
 TT 3 → 6 minggu setelah TT 2
 TT 4 → 1 tahun setelah TT 3
 TT 5 → 1 tahun setelah TT 4
Karena imunisasi ini sangat penting, maka setiap ibu hamil hendaknya
mengetahui dan mendapat informasi yang benar tentang imunisasi TT.
Petugas kesehatan harus berusaha program ini terlaksana maksimal
dan cepat
E. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan
senam hamil akan memberikan banyak manfaat dalam membantu
kelancaran proses persalinan, antara lain dapat melatih cara mengedan
yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.

Tujuan senam hamil adalah :

 Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara


bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang,
sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah.
 Pesiapan persalinan dan kelahiran bayi harus direncanaklan oleh ibu
selama kehamilannya. ASI merupakan makanan utama bagi bayi,
oleh karena itu ibu harus mempersiapkannya selama kehamilan baik
dalam hal perawatan maupun kualitas nutrisi pembentukan ASI.
(Kusmiati, P.W, & Sujiyatini., 2009)

11
2.3 Promosi Kesehatan Pada Ibu Hamil
Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi lingkup fisik dan
psikologis. Lingkup fisik meliputi gizi, oksigen, personal hygiene,
pakaian, eliminasi, sexual, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam
hamil, istirahat, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, ersiapan
persalinan dan kelahiran, kesejahteraan janin,
ketidaknyamanan,pendidikan kesehatan dan pekerjaan. Lingkup psikologis
meliputi Support keluarga, support tenaga kesehatan, rasa aman dan
nyaman, persiapan menjadi orang tua, dan persiapan sibling.
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa
kehamilan adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi
menganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentuka kehidupan
selanjutnya. Bahkan sebagian ibu hamil merasa cemas, panik yang bisa
berujung pada depresi berat.
Kegiatan Promkes Yang Dilakukan Pada Ibu Hamil
a) Membantu Ibu hamil dengan dukungan moril & spiritual
b) Memberikan informasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
minimal 4 kali selama kehamilan.
c) Menganjurkan makan makanan bergizi
d) Memberi tahu ibu hamil agar tidak merokok
e) Memberikan informasi tentang pentingnya kebersihan diri
f) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan selama kehamilan
g) Mengajarkan senam hamil
h) Memberikan informasi tentang pentingnya istirahat & rekreasi
i) Memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan yang sangat
berbahaya
j) Memberikan informasi tentang tanda persalinan. (Sulistyowati, 2015)

1. Metode Promosi Kesehatan


a. Metode Individual (Perorangan)
Dalam pendidikan kesehatan, metode yang bersifat individual ini
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang

12
yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau
inovasi. Misalnya, seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor
atau seorang ibu hamil yang sedang tertarik terhadap imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) karena baru saja memperoleh/ mendengarkan
penyuluhan kesehatan. Pendekatan yang digunakan agar ibu
tersebut menjadi akseptor lestari atau ibu hamil segera minta
imunisasi, ia harus didekati secara perorangan. Perorangan disini
tidak berarti harus hanya kepada ibu-ibu yang bersangkutan, tetapi
mungkin juga kepada suami atau keluarga ibu tersebut. Agar
petugas kesehatan mengetahui dengan tepat bagaimana cara
membantunya maka perlu menggunakan bentuk pendekatan
(metode) bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
serta Interview (wawancara).
b. Metoda Kelompok
- Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Misalnya penyuluhan
melalui ceramah, posyandu, pertemuan di balai desa, dan lain-
lain.
- Kelompok Kecil
Penyuluhan pada kelompok kecil bias dilakukan dengan
pertemuan, diskusi kelompok, curah pendapat, dan lain-lain.
c. Metode Massa
Petugas promosi kesehatan menyampaikan pesannya sekaligus
kepada sasaran yang jumlahnya bayak. Metode penyuluhannya
adalah : pertemuan umum, penyebaran poster/tulisan/media cetak
lainnya
2. Media dan alat peraga promosi kesehatan
Berdasarkan peran-fungsinya sebagai penyaluran pesan / informasi
kesehatan, media promosi kesehatan dibagi menjadi 3 yakni :
a. Media cetak

13
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang
termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran),
flip chart (lembar balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar atau
majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu
elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio,
video film, cassette, CD, VCD, internet (computer dan modem),
SMS (telepon seluler).
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media
cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk,
pameran, banner dan televisi layar lebar, umbul-umbul, yang berisi
pesan, slogan atau logo. (Dwi Susilowati, 2016)

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan pada ibu hamil adalah salah satu langkah awal agar
tidak terjadi suatu gejala-gejala yang dapat menyebabkan keluhan-keluhan yang
tidak sesuai dengan aturan medis.Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat
serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi
promosi kesehatan baik kepada pemerintah, tokoh masyarakat, dan khususnya
kepada masyarakat. Memberikan edukasi dan promosi kesehatan pada ibu hamil
bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang apa saja yang harus
dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan kandungan.Lingkup
promosi kesehatan terhadap ibu hamil meliputi lingkup fisik dan
psikologis.Promosi kesesehatan yang dapat dilakukan tenaga kesehatan pada ibu
hamil yaitu penyuluhan pada posyandu,puskesmas,dan rumah sakit.

3.1 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan
datang.
Ibu hamil harus mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan apa yang tidak
boleh dilakukan saat hamil untuk menjaga keselamatan janin pada kandungan
sehingga dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.

15
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Susilowati, M. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Promosi Kesehatan .
Jakarta: Pusat pendidikan SDM Kesehatan.

Kusmiati, Y., P.W, H., & Sujiyatini., d. (2009). Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya.

Sulistyowati, I. I. (2015). ANALISIS PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS KALIJUDAN


TERHADAP PHBS RUMAH TANGGA IBU HAMIL. Jurnal Promkes Volume 3 (2),
159-170.

16

Anda mungkin juga menyukai