Anda di halaman 1dari 2

Nama : Valentina Febrianti Fatma

Nim : P17210204154
Prodi : D3 Keperawatan Malang Kelas Lawang
Tingkat : 2D
Tugas TM 4 Keperawatan Gadar dan Manajemen Bencana

KASUS 1.
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IRD RS diantar ambulance. Sesampai di
IRD, pasien langsung dibawa oleh petugas ambulance ke dalam IRD. Pasien tambak
ngorok dan kesadaran menurun. Tampak lebam pada
wajah, keluar darah pada hidung dan telinga. Kepala terbalut verban dan tampak bercak
darah pada verban tersebut. Sekilas petugas ambulance menyampaikan bahwa pasien jatuh
dari motornya setelah diseruduk oleh mobil dari belakang.
Pertanyaan :
1. Identiikasi indikasi cidera kepala dan cidera dada pada kasus di atas.
Jawaban :
2. Identifikasi tingkat prioritas pasien dalam algoritme triage.
Jawaban :
3. Identifikasi tindakan apa yang diberikan saat pengkajian awal masih berlangsung.
Jawaban :
4. Identifikasi kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul dari kasus di atas sesuai
SDKI.
Jawaban :
5. Bagaimanakah langkah-langkah penanganan kasus diatas dalam konteks emergensi.
Jawaban :

KASUS 2.
Seorang laki-laki usia 35 tahun datang ke IRD RS diantar dengan mobil. Pasien dijemput
oleh petugas IRD sambil membawa kereta dorong karena pasien tidak bisa berjalan. Pasien
barusan mengalami kecelakaan tunggal dimana mobil yang dikendarainya mengalami rem
blong dan menabrak pohon di samping jalan. Di ruang triage petugas mengidentifikasi
bahwa pasien mengalami sesak nafas dan rasa nyeri yang hebat. Pasien tidak bisa fokus
pada pertanyaan petugas karena rasa sakitnya. Tampak jejas pada dada sebelah kanan
pasien.
Pertanyaan :
1. Identiikasi indikasi cidera kepala dan cidera dada pada kasus di atas.
Jawaban : Pasien mengalami sesak nafas, rasa nyeri yang hebat dan tampak jejas/luka
pada dada sebelah kanan.

2. Identifikasi tingkat prioritas pasien dalam algoritme triage.


Jawaban : Prioritas 1 karena kondisi klien dapat mengancam kehidupan dan dibutuhkan
penanganan yang harus diberikan.

3. Identifikasi tindakan apa yang diberikan saat pengkajian awal masih berlangsung.
1. Jawaban :
 Airway : Identifikasi cepat kondisi yang mengancam jiwa, yaitu tension
pneumotoraks, tamponade jantung, cedera aorta, hemotoraks masif, dan
gangguan trakeobronkial. petugas UGD harus memperhatikan penampilan
pasien saat tiba di ruang trauma.
 Breathing : dimulai pada trakea diperiksa dan dipalpasi untuk memastikan itu
adalah garis tengah dan tidak menyimpang. Dinding dada kemudian diinspeksi
untuk asimetri, auskultasi untuk suara napas dan palpasi untuk nyeri tekan,
krepitasi, dan untuk mendekati segmen flail.
 Circulation : kaji hipotensi dalam pengaturan toraks harus meningkatkan
kecurigaan untuk tensiom pneumotoraks atau tamponade.
 Tingkat Kesadaran : kaji tingkat kesadaran pasien dan tentukan GCS nya.

4. Identifikasi kemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul dari kasus di atas sesuai
SDKI.
Jawaban :
 Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d sesak nafas dan rasa nyeri
yang hebat
 Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d rasa nyeri yang hebat, tampak jejas/luka
pada dada sebelah kanan
 Takut b.d kesulitan bernapas d.d sesak nafas
5. Bagaimanakah langkah-langkah penanganan kasus diatas dalam konteks emergensi.
Jawaban :
 Pemberian analgesia yang memadai
 Drainase torakostomi jika diindikasikan, dan perawatan pernapasan, termasuk
spirometri insentif.
 Kontrol nyeri dini dan efektif adalah andalan manajemen dan dicapai melalui
pendekatan multimodal.
 Manajemen nyeri dimulai dengan berdiri asetaminofen dan NSAID dengan
opioid diberikan sesuai kebutuhan. Analgesia terkontrol pasien (PCA) dengan
opioid hanya efektif jika nyeri lebih parah, tetapi pasien harus dialihkan ke
narkotik oral saat mereka membaik secara klinis.

Anda mungkin juga menyukai