SOAL PNEUMOTHORAX
OLEH
KELOMPOK 1
- ADITYA MAKALAWO
- EKA FIDYASTUTI YUNUS
- MUH FADLUN UTIARAHMAN
- NURHAYATI KADIR
- RAHMADIYANTI BAGULU
- TETY RAHMAWATI SUSISNO
3. Seorang pria umur 38 tahun di bawa ke RS setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.
Pria ini datang sambil memegang dada dan meringis kesakitan, sesak nafas dan kulit
tampak kebiruan. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 80/50 mmHg, nadi :
110x/menit, tekanan vena jugularis meningkat dan pada auskultasi tidak terdengar suara
nafas pada paru kiri. Dokter IGD segera melakukan dekompresi untuk menolong pasien.
Diagnosis yang tepat dari kasus diatas adalah
A. Hematothoraks
B. Close Pneumothoraks
C. Open Pneumothoraks
D. Tension Pneumothoraks
E. Flail Chest
4. Seorang laki - laki umur 29 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan dan
sesak nafas. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD : 90/50 mmHg, SB : 37 ° C, Nadi :
115x/menit dan Respirasi : 28x/menit. Dari pemeriksaan foto thoraks didapatkan adanya
udara pada rongga pleura. Diagnosa medis yang tepat pada kasus diatas adalah
A. Hematothoraks
B. Pneumothoraks
C. Pneumonia
D. Emboli Paru
E. Emfisema
5. Seorang ibu berumur 35 tahun masuk RS dengan keluhan sesak nafas, klien nampak
memegang dada dan kesakitan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan hasil TD : 100/60
mmHg, Nadi : 105x/menit. Saat dilakukan perkusi dada,didapati suara hipersonan. Pada
saat di tanya,klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit pada paru - paru. Jenis
pneumothoraks pada kasus diatas yaitu
A. Tension Pneumothoraks
B. Open Pneumothoraks
C. Close Pneumothoraks
SOAL DISKUSI
Pertanyaan dari Andi Safutra Suraya
1. Apa penyebab pneumothorax spontan?
Jawab :
Pneumotoraks spontan adalah pneumotoraks yang terjadi secara tiba-tiba
dan tak terduga dengan atau tanpa penyakit paru-paru yang mendasarinya.
Pneumotoraks akan terjadi apabila ada hubungan antara bronkus atau alveolus
dengan rongga pleura, sehingga udara dapat masuk ke rongga pleura melalui
kerusakan yang ada, menyebabkan pneumotoraks terbuka, tertutup, dan
tekanan.
2) Menghindari dari rokok dan zat-zat inhalasi lain yang bersifat iritasi
Rokok merupakan factor utama yang dapat memperburuk perjalanan
penyakit. Penderita harus berhenti merokok. Disamping itu zat-zat
inhalasi yang bersifat iritasi harus dihindari. Karena zat itu
menimbulkan ekserbasi/memperburuk perjalanan penyakit.
3) Lingkungan yang sehat
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.
1) Diagnosis dini
Keluhan utama yang diungkapkan penderita adalah nyeri dada disertai
sesak nafas yang timbul secara mendadak rasa nyeri bersifat menusuk
di daerah hemitoraks yang terserang dan bertambah berat pada saat
bernapas. Nyeri juga ini dapat menjalar kearah bahu, hipokondrium
atau tengkuk. Selain itu penderita mengalami kegelisahan, berkeringat
dingin, sianosis dan syok. Dapat ditemukan hipotensi, nadi lebih dari
140 kali/menit, akral dingin serta pelebaran pembuluh darah vena
leher dan dada.
2) Tindakan Pengobatan yang tepat dilakukan
Tindakan medis
Tindakan observasi, yaitu mengukur tekanan intra pleura
Tindakan dekompresi
yaitu membuat hubungan rongga pleura dengan dunia luar
Tindakan bedah
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier ini berupa rehabilitasi, karena pasien cenderung
merasa sendiri dan terisolasi, untuk itu perlu kegiatan sosialisasi agar
terhindar dari depresi.
1) Fisioterapi
Tujuan dari fisioterapi adalah membantu mengatasi gangguan
pernapasan pasien
2) Rehabilitasi psikis
Rehabilitasi psikis berguna untuk menenangkan penderita yang camas
dan mempunyai rasa tertekan akibat penyakitnya dalam hal ini yang
sangat berperan adalah orang yang paling dekat dengan pasien
pertanyaan dari Moh. Husain Talani
5. apa resiko untuk ibu hamil yang pernah menderita pneumothorax dan
bagaimana pengaruhnya terhadap janin yang dikandung?
Jawab :
Pneumothorax yang sudah sembuh berarti sudah tidak ada udara yang
terperangkap di rongga selaput paru dan akses yang dilalui oleh udara sudah
tertutup atau ditangani , dan seharusnya tidak akan mengganggu proses
kehamilan. Namun , jika pneumothorax belum tertangani, efeknya adalah
pengembangan paru akan terganggu yang menyebabkan pasokan oksigen ke
seluruh tubuh termasuk ke janin tidak maksimal, sehingga secara tidak
langsung akan mempengaruhi kehamilan. Selain itu, penyebab dasar dan
faktor resiko dari pneumothorax harus ditangani secara tuntas agar
pneumothorax tidak berulang. Orang yang memiliki riwayat pneumothorax
memiliki resiko untuk mengalami pneumothorax berulang.