Nama
Nim
Kelompok
Tutor
CSL
: Fachrulrrozi
: 2012730036
: III
: dr. Elyusrar, PhD
: Role Play: Mass Disaster Management
KONDISI
Seorang Wanita muda tampak sianosis dan takipneu dengan suara nafas yang
gaduh
Seorang Pria Tua berusia 50 th yang terbaring diatas genangan darah, tampak
kain celana pada kaki kirinya berlumuran darah
Seorang Pemuda yang berteriak teriak agar seseorang menolongnya atau dia
akan memanggil pengacaranya
1. Kriteria apa yang akan anda gunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas
penanganan pasien-pasien tersebut?
-
2. Isyarat atau tanda apa saja dari pasien, yang bisa membantu dalam proses triage?
- Isyarat triase berupa warna, bias dalam bentuk kartu, pita, maupun benda yang bias
dijadikan symbol triage.
o Warna merah: pasien yang airway, breating dan sirkulasinya bermasalah.
Biasanya pada pasien yang terjadi penurunan kesadaran.
o Warna kuning: pasien yang mengalami trauma seperti fraktur, luka, dsb. Atau
trauma ditempat tertentu tapi TIDAK TERLALU cepat untuk mengancam
jiwa, seperti Os. Pelvicum, trauma abdomen dan femur karena bias berujung
pada perdarahan massif. TAPI jika tidak terlalu diabaikan, korban kuning bias
menjadi korban merah.
o Warna Hijau: pasien yang hanya mengalami luka ringan dan umumnya masih
bias berjalan mengikuti perintah.
o Warna Hitam: pasien yang tingkat harapan hidupnya sangat tipis karena
trauma yang sangat berat. Atau pasien yang pupil nya sudah bermidriasis
sempurna dan bahkan dengan kaku mayat.
3. Siapa sajakah pada kasus ini yang sebaiknya mendapatkan penanganan sebelum personil
P3K tiba?
- 19 pasien yang dipindahkan ke bagian traumatology. Dan 12 dari 19 pasien tersebut
yang mengalami asfiksia traumatic. Setidaknya dilakukan maneuver head-tilt chin-lift
untuk menjaga jalan nafas tetap terbuka sambal melakukan rescue breathing.
4. Setelah petugas P3K tiba, cara apakah yang harus dimulai dan prinsip apa saja dalam
mengatur urutan inisiasi dari cara tersebut?
- Lakukan pengecekan ABCDE (primary survey)
- Stabilisasi sesuai triase, baik itu CPR, rescue breathing, bidai, resusitasi cairan, dsb.
- Lakukan secondary survey, berupa head-to-toe untuk menghindari adanya cedera
yang tak terlihat di awal.
- Monitoring berkala.
5. Siapa yang sebaiknya yang dipindahkan atau diangkut?
- 19 pasien yang masuk ke bagian traumatology (dengan urutan korban merah sebelum
kuning).
6. Siapa yang harus dipindahkan lebih awal?
- Korban yang mengalami asfiksia traumatic
7. Siapa yang bisa ditunda penanganannya ?
- Korban luka-lika ringan (korban hijau)
8. Kemana sebaiknya pasien-pasien tersebut dipindahkan ?
- Ke IGD RS yang sudah dipastikan bersedia menerima pasien tersebut
Pasien C Seorang Pria berusia 19 tahun, mengalami luka bakar 36 % pada pada permukaan
kulit dengan luka bakar partial dan full-thickness yang meliputi dinding anterior dada, abdomen
dan tungkai. Ia hanya berespon terhadap rangsangan nyeri. Tanda Vital : Tensi 80/40 mmHg,
HR 140 dan Pernafasan 35.
Pasien D Seorang Wanita berusia 70 tahun, mengalami luka bakar 70 % dan cedera inhalasi.
Luka bakarnya berupa partial dan full-thickness; dan meliputi dinding depan dada, abdomen,
bagian depan kedua tungkai, posterior tungkai kiri, suluruh permukaan kedua lengan dan
sebagian besar punggungnya. Ia mengalami letargi, tapi berespon terhadap rangsangan verbal.
Tanda Vital : Tensi 140/90 mmHg, HR 110 dan Pernafasan 32
Pasien E Seorang Anak Perempuan berusia 6 tahun, mengalami luka bakar di permukaan
tubuhnya seluas 25 %. Lukanya tampak Partial-thickness dan meluas ke punggung, bokong dan
bagian posterior atas dari paha. Meskipun ia menangis dan kelihatan ketakutan, kondisinya
nampak stabil.
Tanda Vital : Tensi 110/70 mmHg, HR 100 dan Pernafasan 25
(LIHAT HALAMAN BERIKUT, UNTUK PERTANYAAN MENYANGKUT SKENARIO III)
Langkah-langkah Penanganan
Semua penanganan korban luka bakar sebelum
ABC, pastikan pakaian terbakar yang bias dilepas
dari tubuh pasien, dilepaskan bahkan digunting
bila perlu.
2. Jelaskan secara singkat alasan anda mengenai urutan prioritas Pasien yang telah anda
tentukan!
Berdasarkan derajat luka bakar yang dialami pasien dan pastinya dengan pertimbangan
ABCD nya juga.
3. Tentukan juga apa yang akan anda lakukan pada tiap Pasien tersebut, dan pada kondisi apa
anda akan memindahkan pasien-pasien tersebut ke fasilitas lain, dengan ambulance!
- Pada pasien A dengan luka bakar derajat 2 dalam yang berat, dan terdapat trauma
inhalasi maka kita atasi dan pertahankan terlebih dahulu Primary Survey, yaitu
Airway Definitifnya, lalu kita lakukan pembedahan Escharotomy dan oksigenasi
untuk Breathingnya karena ada luka bakar di anterior dada, trauma inhalasi dan luka
bakar sebesar 65%. Setelah operasi kita berikan cairan infus (Circulation), untuk
diuresis 30-50 cc/jam, kebutuhan cairan untuk resusitasi kita berikan 4 cc/kgBB/
%LLB/24 jam pertama, kemudian untuk 8 jam pertama dan untuk 16 jam
berikutnya, dihitung mulai saat kejadian, monitoring jantung, diuresis dan tanda vital
pasien. Untuk Secondary Survey dengan pemasangan NGT untuk luka bakar >30%,
pemberian obat-obatan seperti analgesik kuat, antibiotik, antitetanus, terapi suportif
dan perawatan luka, luka bakar ini bisa sembuh tetapi timbul cikatrix.
-
Pada pasien B dengan luka bakar derajat 2 dalam yang berat, maka kita periksa
terlebih dahulu Primary Survey, yaitu Airwaynya, apabila tidak ada gangguan, maka
kita periksa Breathinya ada luka bakar meluas di dada maka kita lakukan
Escharotomy, lalu kita berikan cairan infus untuk Circulationya, untuk diuresis 30-50
cc/jam, kebutuhan cairan untuk resusitasi kita berikan 4 cc/kgBB/%LLB/24 jam
pertama, kemudian untuk 8 jam pertama dan untuk 16 jam berikutnya, dihitung
mulai saat kejadian, monitoring jantung, diuresis dan tanda vital pasien. Untuk
Secondary Survey dengan pemberian obat-obatan seperti analgesik kuat, antibiotik,
antitetanus, terapi suportif dan perawatan luka, luka bakar ini bisa sembuh tetapi
timbul cikatrix.
Pada pasien C dengan luka bakar derajat 3 yang berat, maka kita periksa terlebih
dahulu Primary Survey, yaitu Airwaynya, apabila tidak ada gangguan, maka kita
periksa Breathinya ada luka bakar di dada maka kita lakukan Escharotomy, lalu kita
berikan cairan infus untuk Circulationya, untuk diuresis 30-50 cc/jam, kebutuhan
cairan untuk resusitasi kita berikan 4 cc/kgBB/%LLB/24 jam pertama, kemudian
untuk 8 jam pertama dan untuk 16 jam berikutnya, dihitung mulai saat kejadian,
monitoring jantung, diuresis dan tanda vital pasien. Untuk Secondary Survey dengan
pemasangan NGT untuk luka bakar >30%, pemberian obat-obatan seperti analgesik
kuat, antibiotik, antitetanus, terapi suportif dan perawatan luka. Untuk luka bakar
derajat 3 membutuhkan perawatan khusus yaitu ke Burn Unit.
Pada pasien D dengan luka bakar derajat 3 yang berat, dan terdapat trauma inhalasi
maka kita atasi dan pertahankan terlebih dahulu Primary Survey, yaitu Airway
Pada pasien E dengan luka bakar derajat 2 dalam yang berat, maka kita periksa
terlebih dahulu Primary Survey, yaitu Airwaynya, apabila tidak ada gangguan, maka
kita periksa Breathinya, apabila tidak ada gangguan, lalu kita berikan cairan infus
untuk Circulationya, untuk diuresis anak 1 cc/kgBB/jam, kebutuhan cairan untuk
resusitasi kita berikan 4 cc/kgBB/%LLB/24 jam pertama, kemudian untuk 8 jam
pertama dan untuk 16 jam berikutnya, dihitung mulai saat kejadian, monitoring
jantung, diuresis dan tanda vital pasien. Untuk modifikasi cairan untuk anak: 2
cc/kgBB/%LLB ditambah kebutuhan faali untuk anak usia 5-15 tahun 50 cc/kgBB.
Untuk Secondary Survey dengan pemberian obat-obatan seperti analgesik kuat,
antibiotik, antitetanus, terapi suportif dan perawatan luka, luka bakar ini bisa sembuh
tetapi timbul cikatrix.
Dan pada kondisi luka bakar derajat 3, pasien membutuhkan perawatan khusus yaitu
dengan dibawa ke Burn Unit.
lain (1) trauma maxilofasial yang berat dengan perdarahan melalui hidung dan mulut, (2)
deformitas angulasi pada lengan kiri atas, dan (3) abrasi multipel pada permukaan dada.
Tanda vital : Tensi 150/80 mmHg, HR 120, Pernafasan 44 dan Skor GCS 8
Pasien B Seorang Penumpang Wanita berusia 38 tahun, tampaknya terlempar dari kursi
depan dan ditemukan 30 kaki (9 meter) dari mobil. Pada pengamatan, ia sadar, dan mengeluh
nyeri dada dan perut. Laporan yang anda dapat menunjukkan bahwa pada palpasi daerah
pinggang, ia mengeluh nyeri sekali dan terasa adanya krepitasi.
Tanda Vital : Tensi 110/90 mmHg, HR 140 dan Pernafasan 25
Pasien C Seorang Penumpang Pria berusia 48 tahun, ditemukan di bawah mobil. Anda
diberitahu bahwa ia sadar dan responnya lambat pada saat ditanyai. Cederanya antara lain abrasi
multiple pada wajah, dada dan abdomen. Suara nafas tidak kedengaran pada sisi kiri, dan
perutnya terasa nyeri ketika dipalpasi. Tanda Vital : Tensi 90/50 mmHg, HR 140, Pernafasan
35, dan skor GCS 10
Pasien D Seorang Wanita berusia 25 tahun yang histeris, dikeluarkan dari kursi barisan
belakang kendaraan. Ia sedang hamil 8 bulan dan mengeluh nyeri perut. Cederanya antara lain
abrasi multiple pada wajah dan dinding perutnya. Anda diberi tahu bahwa perutnya nyeri ketika
dipalpasi. Tanda Vital : tensi 120/80 mmHg, HR 100 dan Pernafasan 25
Pasien E Seorang Anak laki-laki berusia 6 tahun, dikeluarkan dari lantai kursi yang
berimpitan. Pada saat kejadian Ia sadar dan dapat berbicara. Sekarang ia berespon hanya berupa
teriakan terhadap rangsangan nyeri. Cederanya antara lain abrasi multipel dan angulated
deformity pada tungkai kiri bawah. Terdapat bercak darah yang mengering pada hidung dan
mulutnya. Kamu diberitahu Tanda Vitalnya adalah : Tensi 110/70 mmHg, HR 180, dan
Pernafasan 35
2. Tentukan prioritas Pasien anda dengan mengisi angka (#1 sampai #5, dengan #1 sebagai
prioritas utamamu dan #5 sebagai prioritas terendahmu) pada kolom di depan tiap huruf
pasien !
_____#1_______ Pasien A
_____#4_______ Pasien B
_____#2_______ Pasien C
_____#3_______ Pasien D
_____#5_______ Pasien E
3. Jelaskan secara singkat alasan anda mengenai urutan prioritas Pasien yang telah anda
tentukan!
a. Pada pasien A dan C kita memberikan pertolongan untuk pasien yang darurat yaitu
pasien yang membutuhkan pertolongan segera/cedera berat yang membutuhkan
resusitasi dan evakuasi ke RS dan yang terganggu ABCDEnya yang ditandai dengan
kartu merah.
b. Kemudian pada pasien B dan D yaitu pasien yang terluka parah yang membutuhkan
pertolongan segera dan evakuasi ke RS tetapi tidak terganggu ABCDEnya yang
ditandai dengan kartu kuning.
c. Kemudian pada pasien E yaitu pasien dengan luka-luka kecil yang masih sadar dan
bisa teriak-teriak dan bisa berbicara yang ditandai dengan kartu hijau.
Pasien E Seorang Pria berusia 23 tahun, ditemukan tersesat beberapa jauh dari lokasi
longsoran. Ia sadar namun mengalami disorinetasi.
Tanda Vital : Tensi 130/90 mmHg, HR 90, dan suhu rektal 360 C (97.40 F)
2. Tentukan prioritas pasien anda dengan mengisi sebuah angka (#1 sampai #5, dengan #1
sebagai prioritas utamamu dan #5 sebagai prioritas terendahmu) pada kolom di depan tiap
huruf pasien!
______#5______ Pasien A
______#1______ Pasien B
______#3______ Pasien C
______#2______ Pasien D
______#4______ Pasien E
3. Jelaskan secara singkat alasan anda mengenai urutan prioritas pasien yang telah anda
tentukan!
a. Pada pasien B kita memberikan pertolongan untuk pasien yang darurat yaitu pasien
yang membutuhkan pertolongan segera/cedera berat yang membutuhkan resusitasi
dan evakuasi ke RS dan yang terganggu ABCDEnya yang ditandai dengan kartu
merah.
b. Kemudian pada pasien C dan D yaitu pasien yang terluka parah yang membutuhkan
pertolongan segera dan evakuasi ke RS tetapi tidak terganggu ABCDEnya yang
ditandai dengan kartu kuning.
c. Kemudian pada pasien E yaitu pasien dengan luka-luka kecil yang masih sadar dan
bisa teriak-teriak dan bisa berjalan ditandai dengan kartu hijau.
d. Kemudian terakhir pada pasien A yaitu pasien yang meninggal dunia ditandai dengan
kartu hitam, agar ditempatkan di kamar jenazah.