TRIAGE
JUWITA Y PAKPAHAN S.KEP.,MH.KEP
PENDAHULUAN
1. Penderita gawat darurat
Penderita yang oleh suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan,
tindakan anestesi) jika tidak segera ditolong akan
mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal
2. Time saving is life saving = Waktu adalah Nyawa
3. Tindakan pada menit-menit pertama menentukan hidup atau mati
penderita
4. Tindakan yang harus tepat, cepat dan cermat
DEFENISI
Triage berasal dari kata bahasa Perancis, TRIER yang secara literatur
berarti memisahkan, memilah atau memilih.
Triage adalah suatu sistem pembagian / klasifikasi perioritas klien
berdasarkan berat ringannya kondisi klien atau kegawatannya yang
memerlukan tindakan segera.
Triage adalah tindakan untuk memilih/ mengelompokkan
korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk
hidup, dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya (SDM
dan sarana) yang tersedia
Dalam TRIAGE perawat dan dokter mempunyai batasan waktu
(response time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi
secepatnya yaitu < 10 menit .
TUJUAN TRIAGE
1. Untuk memastikan bahwa korban ditolong sesuai
dengan urutan skala prioritas berdasarkan urutan
kegawatdaruratannya.
2. Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna dan tepat
waktu
3. Untuk memindahkan pasien ke lokasi yang lebih aman dan ke lokasi
pengobatan (Rumah Sakit)
4. Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi
kasus
PRINSIP TRIAGE
0 : awal
panggil semua korban yang dapat berjalan dan perintahkan pergi
ke suatu tempat
Semua korban dapat kartu hijau
1 : Airway
Penderita terdekat > masih bernafas?
Tidak bernafas buka Airway
Tetap tidak bernafas : Hitam
Bila kembali bernafas : Merah
Bernafas spontan > ketahap berikutnya
2. Breathing
Nafas spontan
>30x /menit : Merah
< 30 x/ Menit : Tahap berikutnya
3 : Circulation
Capillary refil
> 2 detik : Merah
< 2 detik : Tahap selanjutnya
4 : Kesadaran
Perhatikan respon membuka mata, respon verbal dan respon
motorik pasien
Tidak dapat mengikuti perintah : Merah
Dapat mengikuti perintah : Kuning
B. TRIAGE BILA JUMLAH PASIEN SANGAT BANYAK.
Dapat mentriase dan menstratifikasi korban bencana (SAVE
/Secondary Assesment of victim endpoint)
Dapat membantu apabila dilakukan dilapangan dimana jumlah
pasien banyak, sarana minimum dan jauh dari rumah sakit.
KATEGORI TRIAGE DALAM SAVE :
1. Korban yg akan mati tanpa melihat jumlah perawatan yang
diterimanya.
2. Korban yang akan selamat tanpa melihat langkah perawatan
apa yg diberikan
3. Korban yg akan sangat beruntung dari intervensi dilapangan yg
sangat terbatas.
EMERGENCY SEVERITY INDEX
(ESI)
Mengaplikasikan lima level kategori kegawatdaruratan dengan
mempertimbangkan tingkat keakutan kondisi pasien dan jumlah
penolong.
C
How many diferent resources are needed? 2
NONE ONE MANY
5 4
3 D
Danger zone vitals
Usia HR RR SAO2
<3m >180 >50 < 92 %
3 m-3Y >160 > 40
3-8 y >140 >30
>8y >100 > 20
PRIORITAS 1
Poin A : is the patient dying?
A YES
Requires immediate life
1
saving intervetion
NO
POINT KEPUTUSAN D:
Sebelum triase nurse memasukan pasien dalam kategori ESI
Level 3 maka perlu memeriksa tanda-tanda vital.
BENCANA
• Korban paling mudah diselamatkan, ditolong dulu dengan
sarana minimal yang ada
• Korban paling berat ditolong belakangan/ditunda
METODE TRIAGE PASIEN
TUNGGAL
Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau
tanda, ada pun klasifikasinya ;
Prioritas 1 (emergency / immediate)
Prioritas 2 (urgent)
Prioritas 3 (non urgent)
Prioritas 0 atau 4 kasus kematian
KODE INTERNATIONAL DALAM
TRIAGE
PRIORITAS 1 : IMMEDIATE/ SEGERA
PRIORITAS 2 : DELAYED/TUNDA
PRIORITAS 3 : MINIMALPRIORIT AS 4EXPEXTANT
PERIORITAS I -MERAH
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi dan intervensi segera
Pasien dibawa ke ruang resusitasi
Waktu Respon 0 – 10 menit
Sumbatan jalan nafas atau distressnafas
IMA
Luka tusuk dada
Shock
Perdarahan pembuluh nadi
Problem kejiwaan serius
Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan
Luka bakar derajat II – III > 30%
Anaphylaxis
PRIORITAS II -KUNING
Pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang
harus dirawat dalam jangka waktu beberapa jam
Pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba,
tetapi berisiko mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam
beberapa jam.
Waktu Respon 30 menit
Luka Bakar < 30%
Patah tulang besar
Trauma dada/ perut
Luka robek yang luas
Trauma bola mata
PRIORITAS III -HIJAU
• pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita l
uka yang jelas
• Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang
minimal
• Luka lama, kondisi yang timbul sudah lama
• Waktu Respon 60 menit
• Luka memar dan luka robek otot ringan Luka bakar ringan (kecuali
daerah muka dan tangan)
• Demam
• ISPA
PRIORITAS IV -HITAM
Pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala
rangsangan
Tidak ada respirasi spontan
Tidak ada aktivitas jantung
Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
Kasus kematian DOA (Death on Arrival)
Waktu Respon 120 menit
TINGKAT KETAKUTAN
Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya memar minor)
dapat menunggu lama tanpa bahaya
Kelas II Non urgen/tidak mendesak (misalnya ruam, gejala
flu) dapat menunggu lama tanpa bahaya
Kelas III Semi-urgen/semi mendesak (misalnya otitis
media) dapat menunggu sampai 2 jam sebelum
pengobatan
Kelas IV Urgen/mendesak (misalnya fraktur panggul,
laserasi berat, asma); dapat menunggu selama 1 jam
Kelas V Gawat darurat (misalnya henti jantung,syok) ; tidak
boleh ada keterlambatan
KEPERLUAN STANDAR TRIAGE
• Alat – alat P3K standar
• Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan, google,
masker
• Alat-alat komunikasi yang adequat
• Sarana informasi seperti Triase tag, bendera
segitiga berwarna, atau pita berwarna
• Lokasi evakuasi korban yang aman
Pita atau gelang yang digunakan sebagai identifikasi pasien di triage:
Gelang Identitas : nama lengkap, umur, nomer rekam medis
• Warna gelang identitas :
• Merah muda: Perempuan
• Biru muda: Laki-laki
Gelang Resiko :
Kuning : Jatuh
Merah : Alergi
Ungu : DNR (Do Not Resusitate)
START
(SIMPLE TRIAGE AND RAPID TREATMENT)
Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat kearah
petugas yang berada dilokasi aman (collecting area). Korban
yang bisa berjalan mendekat diberikan label HIJAU
Langkah1 (Airway–Breathing)
• Cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan
nafasnya, jika tetap tidak bernafas berikan label HITAM
• Pernafasan < 10–30 x/mnt atau > 30 kali/mnt berikan label
MERAH
• Pernafasan 10–30 x/mnt kelangkah berikutnya
Langkah2 (circulation)
• Cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan penderita kemudian
lepas apabila kembali merah lebih dari 2 detik berikan label MERAH
• Jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis,apabila tidak teraba atau
lemah berikan label MERAH
• Apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah berikutnya.
Langkah3 (Mental Status)
• Berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila mengikuti
perintah berikan label KUNING
• Apabila tidak mengikuti perintah berikan label MERAH
• Setelah melakukan langkah triase dan memberikan
label pada penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang
belum ditriase START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60
detik per pasien
PEMERIKSAAN PRIMER
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadapkondisi yang
mengancam jiwa
Cara Pelaksanaannya :
1. Jalan Nafas : Lihat, dengar, Raba, Atasi segera, bebaskan
jalan nafas dan Penghisapan
2. Pernafasan
Apakah pertukaran hawa panas adekuat ?
a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas
b. Frekuansi
c. Kualitas
d. Teratur
e. Ujung kuku biru atau tidak
3. Perdarahan
a. Diluar :
Hentikan segera :
• Dengan bebat tekan pada luka
• Bagian yang luka ditinggikan
• Kompres es
• Tourniquet (hanya pada lukak husus)
b. Didalam
Kirim segera
4. Tulang belakang
Apakah sadar ?
Adakah trauma kepala?
Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim
5. Shock
Tanda-tanda shock
Stabilitas segera kirim
PEMERIKSAAN SEKUNDER
Adalah mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang
menjadi lebih gawat dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera
diatasi
Cara Pelaksanaan
A. Periksa Kondisi Menyeluruh
1. Posisi saat ditemukan
2. Tingkat kesadaran
3. Sikap umum dan keluhan
4. Ruda paksa, kelainan
5. Keadaan kulit
B. Periksa kepala dan leher : Rambut, kulit
kepala, telinga, mata, hidung, mulut, ada kejang
otot leher/ tidak