KEGAWATDARURATAN
A. Pengertian IRD
IRD yaitu suatu tempat / unit pelayanan dirumah sakit yang memiliki tim kerja
dengan kemampuan khusus dan peralatan yang memebrikan pelayanan pasien gawat
darurat yang terorganisir.
Saat tiba di IRD pasien biasanya menjalani pemilahan terlebih dahulu anamnesis
untuk membantu menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Penderita yang kena
penyakit serius biasanya lebih sering mendapat visite lebih sering oleh dokter daripada
mereka yang penyakitnya tidak begitu parah . Setelah penaksiran dan penanganan awal
pasien bisa dirujuk ke Rumah sakit distabilkan dan dipindahkan ke rumah sakit lain
karena berbagai alasan atau dikeluarkan
B. Pengertian kegawatdaruratan
Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU no 44
tahun 2009). Gawat darurat adalah suatu keadaan yang terjadinya mendadak
mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan
segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan
pertolongan semacam itu meka korban akan mati atau cacat/ kehilangan anggota
tubuhnya seumur hidup. (Saanin, 2012).
C. Tujuan IRD
1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat
2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang
terjadi dalam maupun diluar rumah sakit
4. Suatu IRD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada
masyarakat dengan problem medis akut
E. Triage
Mempunyai arti menyortir atau memilih. Dirancang untuk menempatkan pasien
yang tepat diwaktu yang tepat dengan pemberi pelayanan yang tepat. Triage merupakan
suatu proses khusus memilah pasien berdasar beratnya cedera atau penyakit dan
menentukan jenis perawatan gawat darurat serta transportasi. Dan merupakan proses
yang berkesinambungan sepanjang pengelolaan.
Dalam Triage tidak ada standard nasional baku, namun ada 2 sistem yang dikenal,
yaitu:
1. METTAG (Triage tagging system).
Sistim METTAG merupakan suatu pendekatan untuk memprioritisasikan tindakan.
a. Prioritas Nol (Hitam) :
1) Mati atau jelas cedera fatal.
2) Tidak mungkin diresusitasi.
b. Prioritas Pertama (Merah) :
Cedera berat yang perlukan tindakan dan transport segera.
1) gagal nafas,
2) cedera torako-abdominal,
3) cedera kepala / maksilo-fasial berat,
4) shok atau perdarahan berat,
5) luka bakar berat.
F. Prinsip triage
1. Triase harus cepat dan tepat
Kemampuan untuk merespon secara cepat, terhadap keadaan yang menganca
nyawa merupakan suatu yang sangan penting pada bagian kegawatdaruratan.
G. Klasifikasi
1. Klasifikasi berdasarkan pripritas perawatan
a. Gawat Darurat (P1)
Keadaaan yang mengancam nyawa/adanya gangguan ABC dan perlu tindakan
segera, misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran , trauma mayor dengan
perdarahan hebat
b. Prioritas II (Kuning)
Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak segera ditangani
dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan bersifat jangan
terlambat. Contoh: patah tulang besar, combutio (luka bakar) tingkat II dan III <
25 %, trauma thorak / abdomen, laserasi luas, trauma bola mata.
d. Prioritas 0 (Hitam)
Kemungkinan untuk hidup sangat kecil, luka sangat parah. Hanya perlu terapi
suportif. Contoh henti jantung kritis, trauma kepala kritis.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Fredy. 2006. Kumpulan Materi Mata Kuliah Gadar. Diakses pada tanggal 18 Januari 2018
Boswick, John A. 1997. Perawatan Gawat Darurat (Emergency Care). Jakarta : EGC
Institute For Clinical Systems Improvement. 2011. Health Care Protocol: Rapid Response TeamDiakses
tanggal 17 Januari 2018
Fauzanlampoeng.http://www.scribd.com/doc/50079020/sarana-dan-prasarana-fisik-unh-gawat-
darurat