Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN TRIASE

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT


RSUD AWET MUDA NARMADA
JL.Ahmad Yani No. 69 Narmada
Tahun 2022
BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
a. Sistem pembagian / klasifikasi prioritas pasien berdasarkan tingkat
kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan
prioritas penanganan memerlukan tindakan segera.
c. Untuk dapat mencerminkan pelayanan kesehatan yang professional dan
komprehensif maka perlu dibuat panduan triase sebagai acuan dalam
memilah atau menggolongkan pasien yang datang ke IGD dan
menetapkan prioritas penanganan.

B. Maksud dan Tujuan


a. Maksud. Maksud dari pedoman triase untuk memberikan kejelasan
dalam petunjuk pelaksanaan panduan triase sesuai dengan standar
akreditasi rumah sakit.
b. Tujuan. Tujuan panduan triase agar dijadikan sebagai pedoman
pelaksanaan triase dalam memilah atau menggolongkan pasien yang
datang ke IGD dan menetapkan prioritas penanganan.
BAB II
RUANG LINGKUP

A. PENGERTIAN
Triase adalah Sistem pembagian / klasifikasi prioritas pasien
berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan
mempertimbangkan prioritas penanganan memerlukan tindakan segera.
Tujuan triase adalah memilah atau menggolongkan pasien yang
datang ke IGD dan menetapkan prioritas penanganan.
Kebijakan Rumah Sakit yang berhubungan dengan triase adalah
pasien emergensi atau yang memerlukan pelayanan segera diberikan
prioritas penanganan.

B. BATASAN OPERASIONAL
1. Instalasi Gawat Darurat
Adalah unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan
pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara
terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.
2. Triase
Adalah pengelompokan korban yang berdasarkan atas berat ringannya
trauma / penyakit serta kecepatan penanganan / pemindahannya.
3. Prioritas
Adalah penentuan mana yang harus didahulukan mengenai penanganan
dan pemindahan yang mengacu tingkat ancaman jiwa yang timbul.
4. Survey Primer
Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang
mengancam jiwa.
5. Survey Sekunder
Adalah melengkapi survei primer dengan mencari perubahan –
perubahan anatomi yang akan berkembang menjadi semakin parah dan
memperberat perubahan fungsi vital yang ada berakhir dengan
mengancam jiwa bila tidak segera diatasi.
6. Pasien Gawat darurat
Pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi
gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya ( akan menjadi
cacat ) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya.
7. Pasien Gawat Tidak Darurat
Pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan
darurat misalnya kanker stadium lanjut.
8. Pasien Darurat Tidak Gawat
Pasien akibat musibah yang datang tiba – tiba tetapi tidak mengancam
nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
9. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
Misalnya pasien dengan ulcus tropium , TBC kulit , dan sebagainya.
10. Kecelakaan ( Accident )
Suatu kejadian dimana terjadi interaksi berbagai faktor yang datangnya
mendadak, tidak dikehendaki sehingga menimbulkan cedera fisik,
mental dan sosial.

Kecelakaan dan cedera dapat diklasifikasikan menurut :


1. Tempat kejadian :
 Kecelakaan lalu lintas
 Kecelakaan di lingkungan rumah tangga
 Kecelakaan di lingkungan pekerjaan
 Kecelakaan di sekolah
 Kecelakaan di tempat – tempat umum lain seperti halnya :
tempat rekreasi, perbelanjaan, di area olah raga, dan lain – lain.
2. Mekanisme kejadian
Tertumbuk, jatuh, terpotong, tercekik oleh benda asing, tersengat,
terbakar baik karena efek kimia, fisik maupun listrik atau radiasi.
3. Waktu kejadian
 Waktu perjalanan ( travelling / transport time )
 Waktu bekerja, waktu sekolah, waktu bermain dan lain –
lain.

C. KATEGORI TRIASE
a. Setiap pasien masuk IGD diperiksa oleh dokter IGD selaku dokter
triase.

b. Dokter triase wajib :


1) Menentukan kegawatan pasien
2) Menentukan jenis penyakit pasien
3) Melakukan terai/langkah lebih lanjut sesuai kondisi pasien
c. Menentukan kegawatan pasien berdasarkan skala triase :
1) Segera - Immediate (Warna Merah)
2) Tunda - Delayed (Warna Kuning)
3) Minimal (Warna Hijau)
4) Expectant (Warna Hitam)

Segera - Immediate
Pasien mengalami cedera mengancam kiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.

Tunda - Delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada
ancaman jiwa segera.

Minimal
Pasien mendapat edera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.

Expectant
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal
meskipun mendapat pertolongan.
BAB III
TATALAKSANA

Setiap pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat wajib dilakukan


prosedur sebagai berikut :
1. Pasien datang diterima di ruang triase IGD
2. Pasien yang datang dibedakan menjadi dua
a. Pasien sehari hari dengan melihat Airway Breathing Circulation
b. Pasien bencana dengan memberi label sesuai warna ke
gawatdaruratannya kemudian melihat Airway Breathing Circulation
3. Di ruang triase dilakukan anamnesa dan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya oleh dokter jaga /
perawat. Bila pasien datang lebih dari tiga orang diberi label warna sesuai
kegawatdaruratannya.
4. Pasien dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode :
a. Segera - Immediate (merah). Pasien mengalami cedera mengancam Jiwa
yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.
b. Tunda – Delayed (kuning). Pasien memerlukan tindakan definitive
tetapi tidak ada ancaman jiwa segera.
c. Minimal (hijau). Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan.
d. Expectant (hitam). Pasien mengalami cedera mematikan dan akan
meninggal meskipun mendapat pertolongan.
5. Pasien (korban) mendapat prioritas pelayanan dengan urutan warna merah,
kuning, hijau, hitam.
6. Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan di ruang
tindakan resusitasi IGD. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut
pasien dapat dipindahkan ke kamar operasi atau dirujuk ke rumah sakit lain.
7. Pasien kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut
dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien
kategori triase merah selesai ditangani.
8. Pasien kategori triase hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan atau bila
memungkinkan dapat dipulangkan.
9. Pasien kategori triase hitam jika sudah dinyatakan meninggal maka
dipindahkan ke kamar jenazah.
BAB IV
DOKUMENTASI

Indikator mutu dan keselamatan pasien yang digunakan di Rumah Sakit


Muda Narmada dalam memberikan pelayanan adalah angka keterlambatan
penanganan kegawat daruratan dengan dilakukan skrining awal masuk termasuk
proses Triase didalamnya sangat menentukan ketepatan dan keselamatan dalam
pemberian pelayanan kesehatan penderita gawat darurat.
Dokter dan paramedis yang bertugas di IGD dituntut untuk dapat
melakukan triase secepat dan setepat mungkin. Ilmu teoritis dan pengalaman
sangat penting bagi petugas IGD, agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan
pemilahan saat triase
Dalam pelaksanaan semua hasil Triase melalui IGD dicatat dalam rekam
medis IGD.

Anda mungkin juga menyukai