Anda di halaman 1dari 7

PEDOMAN

AKSES DAN KESINAMBUNGAN


PELAYANAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT


RSUD AWET MUDA NARMADA
JL.Ahmad Yani No. 69 Narmada
Tahun 2022
BAB I
DEFINISI

Rumah sakit mempertimbangkan bahwa asuhan di rumah sakit


merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional pemberi asuhan (PPA) dan tingkat pelayanan yang akan
membangun suatu kesinambungan pelayanan. Dimulai dengan skrining, yang
tidak lain adalah memeriksa pasien secara cepat, untuk mengidentifikasi
kebutuhan pasien. Tujuan sistem pelayanan yang terintegrasi adalah
menyelaraskan kebutuhan asuhan pasien dengan pelayanan yang tersedia di
rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, merencanakan pemulangan dan
tindakan selanjutnya. Hasil yang diharapkan dari proses asuhan di rumah sakit
adalah meningkatkan mutu asuhan pasien dan efisiensi penggunaan sumber
daya yang tersedia di rumah sakit.
BAB II
RUANG LINGKUP

Regulasi Akses dan kesinambungan Pelayanan (AKP) meliputi :


a. Skrining pasien di rumah sakit;
b. Registrasi dan admisi di rumah sakit;
c. Kesinambungan pelayanan;
d. Transfer pasien internal di dalam rumah sakit;
e. Pemulangan, rujukan dan tindak lanjut; dan
f. Transportasi.
BAB III
TATALAKSANA

A. SKRINING PASIEN DI RUMAH SAKIT


Skrining pasien di rumah sakit meliputi :
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama di dalam atau diluar
rumah sakit
2. Skrining dilakukan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau
pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik,
laboratorium klinik atau diagnostik imanging.
3. Hasil skrining menentukan kebutuhan pasien sesuai dengan misi
dan sumber daya rumah sakit.
4. Pemeriksaan skrining membantu staf untuk pemilihan pelayanan,
penentuan prioritas kebutuhan pasien terkait pelayanan preventif,
kuratif, rehabilitatif dan paliatif.
5. Skrining dilengkapi dengan tes diagnostik dan tanggung jawab
untuk membuat keputusan pasien diterima atau dirujuk.
6. Tes diagnostik standar yang diperlukan sebelum penerimaan pasien
adalah Pemeriksaan Laboratorium ; Darah Lengkap, Urine
Lengkap, Gula Darah Sewaktu, Bleeding Time, Clotting Time,
Ureum, Creatinin, SGOT, SGPT, Bilirubin Total, Bilirubin Direk,
Widal, Saturasi Oksigen, EKG, Radiologi, Diagnostik Imaging sesuai
indikasi kasus serta pemeriksaan penunjang diagnostik lain sesuai
petunjuk DPJP.
7. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan
pelayanan yang dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan yang
tepat.

B. REGISTRASI DAN ADMISI DI RUMAH SAKIT


Pendaftaran pasien rawat jalan dan penerimaan pasien rawat inap
meliputi:
1. Mengatur tentang pendaftaran rawat jalan atau proses admisi rawat
inap
2. Admisi langsung dari pelayanan gawat darurat ke unit rawat inap.
3. Ada proses menahan pasien untuk keperluan observasi
4. Pengelolaan pasien bila fasilitas rawat inap terbatas atau sama
sekali tidak ada tempat tidur yang tersedia untuk merawat pasien
di unit yang tepat.

C. KESINAMBUNGAN PELAYANAN
Rumah sakit mewujudkan asuhan pasien yang berkesinambungan
(seamless), mendesain dan melaksanakan proses pelayanan yang
berkelanjutan dan koordinasi diantara para dokter, perawat dan tenaga
kesehatan lain;
1. Ada individu yang kompeten yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan pelayanan(DPJP, Case Manager)
2. Pada saat libur tanggung jawab pelayanan DPJP dapat
didelegasikan kepada dokter lain sesuai pendelegasiannya dan
mendokumentasikan penugasannya.
D. TRANSFER PASIEN INTERHOSPITAL
1. Pasien dirujuk berdasarkan kondisi dan kebutuhan untuk
pelayanan berkelanjutan.
2. Sebelum dirujuk dilakukan prosedur pengalihan tanggung jawab ke
rumah sakit penerima.
3. Ada petugas yang kompeten yang bertanggungjawab selama proses
rujukan serta melengkapi peralatan selama transportasi(Tim
Transfer)
4. Rumah sakit penerima dapat menyediakan kebutuhan pasien yang
yang akan dirujuk.
5. Ada kerjasama resmi dengan rumah sakit rujukan
6. Rumah sakit penerima diberikan resume tertulis yang berisi :
kondisi klinis pasien, prosedur dan pemeriksaan yang telah
dilakukan dan kebutuhan pasien akan pelayanan lebih lanjut
7. Staf yang mampu terus memonitor kondisi pasien.
8. Staf dilatih tentang tatalaksana transfer pasien
9. Dokumentasi rujukan mencakup nama rumah sakit tujuan, nama
staf yang menyetujui penerimaan pasien, nama pendamping, dokter
yang merujuk, pernyataan persetujuan pasien/keluarga untuk
dirujuk, alasan rujukan, kondisi khusus, informasi medis,
perubahan kondisi pasien selama proses rujukan.

E. PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT


Pemulangan pasien meliputi ;
1. Pasien yang dirujuk atau dipulangkan berdasarkan status
kesehatan dan kebutuhan pelayanan selanjutnya.
2. DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien dan harus
menentukan kesiapan pasien yang dipulangkan.
3. Ada kriteria pemulangan pasien.
4. Keluarga dilibatkan dalam proses merujuk maupun memulangkan.
5. Pasien tidak diperkenankan meninggalkan rumah sakit selama
dalam proses pengobatan.
Rumah sakit bekerjasama dengan para praktisi kesehatan dan
badan di luar rumah sakit untuk memastikan bahwa rujukan dilakukan
pada waktu yang tepat, yang lebih rinci dirangkum dalam Perjanjian
Kerjasama Rumah Sakit Awet Muda Narmada dengan badan Kesehatan di
luar rumah sakit.
Resume pasien meliputi;
1. Resume medis dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang dari rumah
sakit.
2. Salinan resume medis diberikan kepada pasien sebelum pulang
maupun dirujuk.
3. Resume pasien dilengkapi maksimum 2 jam setelah diputuskan
pasien boleh pulang oleh dokter DPJP dan dimasukkan ke rekam
medis.
4. Resume pasien berisi ; a) alasan masuk rumah sakit, b)penemuan
kelainan fisik dan lainnya yang penting, c)prosedur diagnosis dan
pengobatan yang telah dilakukan, d) pemberian medikamentosa dan
pemberian obat waktu pulang, e) status/kondisi pasien waktu
pulang, f) instruksi follow up/tindak lanjut.
Pasien yang tidak langsung dirujuk ke rumah sakit lain diberikan
instruksi tindak lanjut yang meliputi :
1. Instruksi tindak lanjut dalam bentuk dan cara yang mudah
dimengerti.
2. Instruksi pasien tentang kapan kembali, bagaimana mendapatkan
pelayanan yang mendesak
3. Pemberian instruksi kepada keluarga pasien untuk pelayanan
terkait kondisi pasien.

F. PELAYANAN AMBULANCE DAN PEMELIHARAAN


1. Penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk
ke pusat pelayanan yang lain, ditransfer ke penyedia pelayanan
yang lain atau siap pulang dari rawat inap atau kunjungan rawat
jalan.
2. Pengadaan kendaraan transportasi rumah sakit yang memenuhi
hukum dan peraturan yang berlaku berkenaan dengan
pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan kendaraan
3. Transportasi yang dipergunakan adalah milik Rumah Sakit, tidak
ada kerjasama dengan pihak lain.
4. Semua kendaraan dilengkapi dengan peralatan yang memadai,
perbekalan dan medikamentosa
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dalam masing-masing elemen tentang akses dan


kesinambungan pelayanan terdiri dari dokumen regulasi (berupa SPO) dan
dokumen implementasi (tertuang dalam rekam medis).

Anda mungkin juga menyukai