Anda di halaman 1dari 8

Modul 2 Bedah TKV

VENA SEKSI (ICOPIM 8-835)

1. TU UAN 1.1. Tu!ua" #e$%ela!a&a" u$u$ Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi pembuluh darah, dan patofisiologi syok hipovolemik serta menegakkan diagnosis dan pengelolaan syok hipovolemik, melakukan work-up penderita syok hipovolemik. 1.2. Tu!ua" #e$%ela!a&a" 'hu(u( Setelah mengikuti sesi ini peserta latih akan memiliki kemampuan untuk: 1. Mampu menjelaskan anatomi pembuluh darah (tingkat kompetensi !,"!#$ ak.%,!,&,' %. Mampu menjelaskan fisiologi sistem sirkulasi tubuh (tingkat kompetensi !,"!#$ ak.%,!,&,' !. Mampu menjelaskan etiologi dan ma(am syok hipovolemik serta syok karena sebab yang lain (tingkat kompetensi !,"!#$ ak.%,!,&,' ). Mampu menjelaskan patofisiologi syok hipovolemik dan yang lain (tingkat kompetensi !,"!#$ ak%,!,&,' *. Mampu menjelaskan tehnik operasi vena seksi dan komplikasinya (tingkat kompetensi !,"!#$ ak %,!,),*,&,',+,1,,1% &. Mampu menjelaskan penanganan komplikasi operasi yang meliputi selulitis, hematoma, flebitis, perforasi dinding belakang, trombose pembuluh darah, dll . (tingkat kompetensi !,"!#$ ak %,!,),*,&,',+,1,,1% '. Mampu melakukan work-up penderita syok hipovolemik dan yang lain meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (tingkat kompetensi !,-*,"!#$ ak 1-1% +. Mampu melakukan operasi vena seksi (tingkat kompetensi !,-*,"!#$ ak 1-1% .. Mampu merawat penderita syok hipovolemik pra vena seksi (memberi penjelasan kepada penderita dan keluarga, informed (onsent# dan pas(a vena seksi serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi (tingkat kompetensi !,-*,"!#$ak 1-1% 2. POKOK BA)ASAN* SUB POKOK BA)ASAN 1. "natomi pembuluh darah %. /isiologi sistem sirkulasi !. -atofisiologi syok hipovolemik, syok karena sebab yang lain ). 0tiologi, ma(am, diagnosis dan ren(ana pengelolaan syok hipovolemik *. 1ehnik operasi vena seksi dan komplikasinya &. 2ork-up penderita syok hipovolemik '. -erawatan penderita syok hipovolemik pra vena seksi dan pas(a vena seksi 3. +AKTU METO,E ". -roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode: 1) small group discussion %# peer assisted learning (-"3# 3) bedside teaching 4) task-based medical education 4. -eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari: 1# bahan a(uan (references# %# ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran !# ilmu klinis dasar 5. -enuntun belajar (learning guide# terlampir 6. 1empat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar operasi, bangsal perawatan pas(a operasi. 1. %. !. ). *. 2orkshop $ -elatihan 4elajar mandiri uliah 7roup diskusi 8isite, bed site teaching
1

-. ME,IA

&. 4imbingan 9perasi dan asistensi '. asus morbiditas dan mortalitas +. 5ontinuing -rofesional 6evelopment 5. A.AT BANTU PEMBE.A A/AN Internet, telekonferens, dll. 0. EVA.UASI 1. -ada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk essay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan, yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas: "natomi pembuluh vena dan patofisiologi syok hipovolemik serta yang lain -enegakan diagnosis 1erapi (teknik operasi# omplikasi dan penanganannya /ollow up %. Selanjutnya dilakukan :small group dis(ussion; bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar, kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside tea(hing dan proses penilaian. !. Setelah mempelajari penuntun belajar ini, mahasiswa diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-play dengan teman-temannya (peer assisted learning# atau kepada S- (standardized patient#. -ada saat tersebut, yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar, penuntun belajar dipegang oleh teman-temannya untuk melakukan evaluasi ( peer assisted e aluation#. Setelah dianggap memadai, melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator, peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi ter(apai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. -ada saat pelaksanaan, evaluator melakukan pengawasan langsung (direct obser ation#, dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut: Pe&lu #e&%a1'a"2 pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan Cu'u#2 pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien, misal pemeriksaan terlalu lama atau kurang memberi kenyamanan kepada pasien Ba1'2 pelaksanaan benar dan baik (efisien# ). Setelah selesai bedside teaching, dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari berbagai hal yang tidak memungkinkan dibi(arakan di depan pasien, dan memberi masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan. *. Self assessment dan !eer "ssisted # aluation dengan mempergunakan penuntun belajar &. -endidik$fasilitas: -engamatan langsung dengan memakai e aluation checklist form$ daftar tilik (terlampir# -enjelasan lisan dari peserta didik$ diskusi riteria penilaian keseluruhan: (akap$ tidak (akap$ lalai. '. 6i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat memperbaiki kinerja (task-based medical education# +. -en(apaian pembelajaran: -re test <si pre test "natomi pembuluh vena -atofisiologi dan diagnosis syok hipovolemik serta syok yang lain 1erapi (1eknik operasi# omplikasi dan penanggulangannya /ollow up 4entuk pre test M5=, 0ssay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan 4uku a(uan untuk pre test
2

1. 4uku teks <lmu 4edah (diagnosis#>amilton 4ailey %. 4uku teks <lmu 4edah S(hwar?t !. 4uku 1eks <lmu 4edah @orton ). 4uku teks "13S *. 4uku ajar <lmu 4edah <ndonesia 4entuk Ajian $ test latihan Ajian 9S5" ( , -, "#, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh olegium <. 4edah. Ajian akhir stase, setiap divisi$ unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan. Ajian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga <<# oleh olegium <. 4edah. Ajian akhir profesi nasional (kasus bedah#, dilakukan pada akhir pendidikan oleh olegium <. 4edah 3. /E4E/ENSI 1. Sho(k. 5hapter !. "dvan(ed trauma life support student (ourse manual. & th edition. "meri(an 5ollege of Surgeons, 5hi(ago. 1..'. %. S(hwart? S<. >emostasis, surgi(al bleeding and transfusion. <n: S(hwart? S (ed#: -rin(iple of Surgery, *th edition. @ew Bork. M(7raw->ill, 1.+*. !. 5hen. Manual of 5ommon 4edside Surgi(al -ro(edures. % nd edition. 3ippin(ot 2illiam C 2ilkins, 4altimore. %,,,. 8. U/AIAN2 VENA SEKSI 8.1. I"5&odu'(1 a. 6efinisi 8ena seksi merupakan prosedur pembedahan gawat darurat untuk mendapatkan akses pembuluh darah pada resusitasi penderita syok hipovolemik. b. Duang lingkup Syok merupakan keadaan dimana terdapat ketidak normalan dari sistem peredaran darah yang mengakibatkan perfusi organ dan oksigenasi jaringan yang tidak adekuat. Salah satu jenis keadaan syok ini adalah syok hipovolemik, dimana penyebabnya bisa karena perdarahan atau bukan perdarahan. -enanganan pertama dari keadaan syok hipovolemik adalah resusitasi (airan baik peroral, enteral maupun perenteral. -erenteral disini meliputi pembedahan dan non pembedahan. 6alam kaitan penegakan diagnosa dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu terkait antara lain patologi klinik, dan radiologi. (. <ndikasi operasi -enderita syok hipovolemik yang dengan (ara non pembedahan (perkutaneus# tidak bisa didapatkan akses vena untuk resusitasi (airan. d. ontra indikasi operasi: 1rombosis vena oagulopati (-1 atau -11 E 1.* F kontrol# e. 6iagnosis 4anding untuk %yok hipo olemik Syok kardiogenik Syok septik Syok neurogenik f. -emeriksaan -enunjang 1. -emeriksaan ronsen (toraks dan panggul# %. 3avase peritoneal untuk diagnosa !. Altrasound abdominal ). 51 S(an Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedah mempunyai kompetensi operasi vena seksi serta penerapannya dapat dikerjakan di DS -endidikan dan DS jaringan pendidikan. 8.2. Ko$#e5e"(1 5e&'a15 de"6a" $odul 1ahapan 4edah 6asar ( semester < G <<< # H -ersiapan pra operasi : (%yok hipo olemik#
3

o "namnesis o -emeriksaan /isik o -emeriksaan penunjang o <nformed (onsent H Melakukan vena seksi H /ollow up dan rehabilitasi 1ahapan bedah lanjut (Smstr. <8-8<<# dan 5hief residen (Smstr 8<<<-<I # H -ersiapan pra operasi : o "namnesis o -emeriksaan /isik o -emeriksaan penunjang o <nformed (onsent H Melakukan 9perasi (vena seksi# o -enanganan komplikasi o /ollow up dan rehabilitasi 8.3. Al6o&15$a da" P&o(edu& Al6o&15$a

Syok

>ipovolemik

@on >ipovolemik

-erdarahan

@on -erdarahan

neurogenik

kardiogenik

septik

"4560 Desusitasi 5airan (C 1ransfusi# 1. "kses 8ena perifer %. "kses 8ena femoral !. "kses 8ena sentral ). <nfus <ntraosseus *. 8ena seksi

Despon 5epat

Despon sementara

1anpa Despon

8.-. Teh"1' O#e&a(1 1. Siapkan kulit pergelangan kaki dengan larutan antiseptik dan tutup daerah lapangan operasi dengan duk steril atau bisa juga daerah femoral atau di lengan penderita. %. 3akukan anestesi infiltrasi pada kulit dengan lidokain ,.*J. !. <nsisi kulit melintang setebalnya dibuat di daerah anestesia sepanjang %.* (m.
4

). 6iseksi tumpul, dengan menggunakan klem hemostat yang lengkung, vena diidentifikasi dan dipotong dan dibebaskan dari semua jaringan disekitarnya. *. "ngkat dan diseksi vena tsb sepanjang kira-kira %(m untuk melepaskannya dari dasar. &. <kat vena bagian distal, dan mobilisasi vena, tinggalkan jahitan di tempat untuk ditarik (tra(tion#. '. -asang pengikat keliling pembuluhnya, arah (ephalad +. 4uat venotomi yang ke(il melintang dan dilatasi perlahan-lahan dengan ujung klem hemostat yang ditutup. .. Masukkan kanul plastik melalui venotomi dan ikat dengan ligasi proksimal keliling pembuluh dan kanul. anul harus dimasukkan dengan panjang yang (ukup untuk men(egah terlepas. 1,. Sambung pipa intravena dengan kanul dan tutuplah insisinya dengan jahitan interupsi. 11. -asang pembalut steril dengan salep antibiotik topikal. 8.5. Ko$#l1'a(1 o#e&a(1 omplikasi yang terjadi adalah perdarahan. >al ini dapat diatasi dengan penggunaan bebat tekan. omplikasi lain adalah infeksi baik flebitis maupun selulitis, untuk menanganinya (abut kateter, kompres hangat, serta elevasikan tungkai, serta berikan antibiotik jika perlu. omplikasi lain adalah hematoma, trombose pembuluh, robekan syaraf serta arteri. 8.0. Mo&5al15a( (tidak ada# 8.3. Pe&a7a5a" Pa(8a Bedah -erawatan pas(a vena seksi harus benar-benar diperhatikan terutama daerah tempat di lakukan vena seksi harus bebas infeksi. >al ini bisa di(egah dengan rawat luka setiap hari, serta ditutup dengan kassa steril. Kika ada indikasi infeksi sebaiknya kateter vena di (abut. 8.8. 4ollo7-U# -enderita pas(a syok hipovolemik setelah syok teratasi. ateter vena dapat dilepas dan bila penderita sudah bisa peroral sebaiknya terapi maintenan(e dengan peroral atau dengan menggunakan akses intravena lainnya yang non pembedahan. 3uka pas(a vena seksi harus dirawat aseptik. Bang dievaluasi: klinis, tanda-tanda vital, tanda-tanda infeksi 8.9. Ka5a Ku"812syok hipo olemik, se&ak yang lain dan ena seksi

9. ,A4TA/ CEK PENUNTUN BE.A A/ P/OSE,U/ OPE/ASI @o 1 % ! ) * & 1 1 % 1 % ! 1 % ! 6aftar (ek penuntun belajar prosedur operasi PE/SIAPAN P/E OPE/ASI <nformed (onsent 3aboratorium -emeriksaan tambahan "ntibiotik propilaksis 5airan dan 6arah -eralatan dan instrumen operasi khusus ANASTESI @ar(ose dengan anesthesia, lokal PE/SIAPAN .OKA. ,AE/A) OPE/ASI -enderita diatur dalam posisi sesuai dengan letak vena seksi 3akukan desinfeksi dan tindakan asepsis $ antisepsis pada daerah operasi. TIN,AKAN OPE/ASI <nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi pada vena yang dipilih Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut diatas -rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif PE/A+ATAN PASCA BE,A) omplikasi dan penanganannya -engawasan terhadap "45 -erawatan luka operasi Sudah dikerjakan 4elum dikerjakan

5atatan: Sudah $ 4elum dikerjakan beri tanda

1:. ,A4TA/ TI.IK 4erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan$tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta 1$6 bila tidak dilakukan pengamatan T*, Me$ua('a" T1da' $e$ua('a" T1da' d1a$a51 3angkah$ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 1idak mampu untuk mengerjakan langkah$ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 3angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih 1anggal @o Dekam Medis ,A4TA/ TI.IK No Ke61a5a" * la"6'ah 'l1"1' 1 Ke(e$#a5a" 'e 2 3 - 5

@ama peserta didik @ama pasien

-eserta dinyatakan : 3ayak 1idak layak melakukan prosedur

1anda tangan pelatih

1anda tangan dan nama terang

Ke(e$#a5a" 2 ;;;;;;;; T6l2;;;;;;;;;;;;;;;;;; Modul 2 Bedah TKV VENA SEKSI (ICOPIM 8-835)

4erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan$tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta 1$6 bila tidak dilakukan pengamatan T*, Me$ua('a" T1da' $e$ua('a" T1da' d1a$a51 3angkah$ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 1idak mampu untuk mengerjakan langkah$ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 3angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih

9. ,A4TA/ CEK PENUNTUN BE.A A/ P/OSE,U/ OPE/ASI @o 1 % ! ) * & 1 1 % 1 % ! 1 % ! 6aftar (ek penuntun belajar prosedur operasi PE/SIAPAN P/E OPE/ASI <nformed (onsent 3aboratorium -emeriksaan tambahan "ntibiotik propilaksis 5airan dan 6arah -eralatan dan instrumen operasi khusus ANASTESI @ar(ose dengan anesthesia, lokal PE/SIAPAN .OKA. ,AE/A) OPE/ASI -enderita diatur dalam posisi sesuai dengan letak vena seksi 3akukan desinfeksi dan tindakan asepsis $ antisepsis pada daerah operasi. TIN,AKAN OPE/ASI <nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi pada vena yang dipilih Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut diatas -rosedur operasi sesuai kaidah bedah digestif PE/A+ATAN PASCA BE,A) omplikasi dan penanganannya -engawasan terhadap "45 -erawatan luka operasi Sudah dikerjakan 4elum dikerjakan

5atatan: Sudah $ 4elum dikerjakan beri tanda -eserta dinyatakan : 3ayak 1idak layak melakukan prosedur

1anda tangan pelatih

Anda mungkin juga menyukai