Anda di halaman 1dari 7

Modul 6 Bedah Urologi

NEFROSTOMI & DRAINASE PIONEPHROSIS (No. ICOPIM !"!!#$

%. TU&UAN %.%. Tu'ua( )e*+ela'ara( u*u* Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari sistem urogenital, menegakkan diagnosis dan pengelolaan uropati obstruktif dan pionefrosis, melakukan work-up penderita uropati obstruktif dan pionefrosis dan menentukan tindakan operatif yang sesuai beserta dengan perawatan pasca operasinya %.,. Tu'ua( )e*+ela'ara( -hu.u. Setelah mengikuti sesi ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk: 1. Mampu menjelaskan anatomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia sistem urogenital ( tingkat kompetensi !,"! # $ ak.%,!,&,' %. Mampu menjelaskan patofisiologi uropati obstruktif dan pyonefrosis ( tingkat kompetensi !,"! # $ ak.%,!,&,' !. Mampu menjelaskan gambaran klinis dan terapi uropati obstruktif dan pionefrosis ( tingkat kompetensi !,"!# $ ak%,!,&,' (. Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang diagnosis seperti darah lengkap, tes faal ginjal, sedimen urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, foto polos abdomen, pyelografi intra)ena, *S+ ( tingkat kompetensi !,"! # $ ak %,!,&,',1% ,. Mampu menjelaskan tehnik operasi nefrostomi dan komplikasinya ( tingkat kompetensi !,"! # $ ak %,!,(,,,&,',-,1.,1% &. Mampu menjelaskan penanganan komplikasi operasi ( tingkat kompetensi !,"! # $ ak %,!,(,,,&,',-,1.,1% '. Mampu melakukan work-up penderita uropati obstruktif dan pionefrosis yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ( tingkat kompetensi !,/,,"! # $ ak 1-1% -. Mampu melakukan tindakan pembedahan nefrostomi ( tingkat kompetensi !,/,,"! # $ ak 1-1% 0. Mampu merawat penderita uropati obstruktif dan pionefrosis pra operatif ( memberi penjelasan kepada penderita dan keluarga, informed consent #, dan pasca operasi serta mampu mengatasi komplikasi yang terjadi ( tingkat kompetensi !,/,,"! # $ ak 1-1% ,. PO/O/ BAHASAN 0 SUB PO/O/ BAHASAN 1. "natomi, topografi, histologi, fisiologi dan biokimia dari sistem urogenital %. 1tiologi, macam, diagnosis dan rencana pengelolaan uropati obstruktif dan pionefrosis !. 2ehnik operasi nefrostomi dan komplikasinya (. 3ork-up penderita uropati obstruktif dan pionefrosis ,. /erawatan penderita uropati obstruktif dan pionefrosis pra operatif dan pasca operasi 1. 2A/TU METODE ". /roses pembelajaran dilaksanakan melalui metode: 1) small group discussion %# peer assisted learning (/"4# 3) bedside teaching 4) task-based medical education 5. /eserta didik paling tidak sudah harus mempelajari: 1# bahan acuan (references# %# ilmu dasar yang berkaitan dengan topik pembelajaran !# ilmu klinis dasar

6. /enuntun belajar (learning guide# terlampir 7. 2empat belajar (training setting): bangsal bedah, kamar operasi, bangsal perawatan pasca operasi. 3. MEDIA 1. %. !. (. ,. &. '. -. 3orkshop $ /elatihan 5elajar mandiri uliah +roup diskusi 8isite, bed site teaching 5imbingan 9perasi dan asistensi asus morbiditas dan mortalitas 6ontinuing /rofesional 7e)elopment

!. A4AT BANTU PEMBE4A&ARAN Internet, telekonferens, dll. 6. E5A4UASI 1. /ada awal pertemuan dilaksanakan pre-test dalam bentuk M6:, essay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan, yang bertujuan untuk menilai kinerja awal yang dimiliki peserta didik dan untuk mengidentifikasi kekurangan yang ada. Materi pre-test terdiri atas: "natomi dan urodinamika saluran kemih bagian atas /enegakan 7iagnosis 2erapi ( tehnik operasi # omplikasi dan penanganannya ;ollow up %. Selanjutnya dilakukan <small group discussion= bersama dengan fasilitator untuk membahas kekurangan yang teridentifikasi, membahas isi dan hal-hal yang berkenaan dengan penuntun belajar, kesempatan yang akan diperoleh pada saat bedside teaching dan proses penilaian. !. Setelah mempelajari penuntun belajar ini, peserta didik diwajibkan untuk mengaplikasikan langkah-langkah yang tertera dalam penuntun belajar dalam bentuk role-play dengan temantemannya (peer assisted learning# atau kepada S/ (standardized patient#. /ada saat tersebut, yang bersangkutan tidak diperkenankan membawa penuntun belajar, penuntun belajar dipegang oleh teman-temannya untuk melakukan e)aluasi ( peer assisted e aluation#. Setelah dianggap memadai, melalui metoda bedside teaching di bawah pengawasan fasilitator, peserta didik mengaplikasikan penuntun belajar kepada nodel anatomik dan setelah kompetensi tercapai peserta didik akan diberikan kesempatan untuk melakukannya pada pasien sesungguhnya. /ada saat pelaksanaan, e)aluator melakukan pengawasan langsung ( direct obser ation#, dan mengisi formulir penilaian sebagai berikut: Perlu )er+ai-a( pelaksanaan belum benar atau sebagian langkah tidak dilaksanakan Cu-u) pelaksanaan sudah benar tetapi tidak efisien, misal pemeriksaan terlalu lama atau kurang memberi kenyamanan kepada pasien Bai- pelaksanaan benar dan baik (efisien# (. Setelah selesai bedside teaching, dilakukan kembali diskusi untuk mendapatkan penjelasan dari berbagai hal yang tidak memungkinkan dibicarakan di depan pasien, dan memberi masukan untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan. ,. Self assessment dan !eer "ssisted # aluation dengan mempergunakan penuntun belajar

&. /endidik$fasilitas: /engamatan langsung dengan memakai e aluation checklist form $ daftar tilik (terlampir# /enjelasan lisan dari peserta didik$ diskusi riteria penilaian keseluruhan: cakap$ tidak cakap$ lalai. '. 7i akhir penilaian peserta didik diberi masukan dan bila diperlukan diberi tugas yang dapat memperbaiki kinerja (task-based medical education# -. /encapaian pembelajaran: /re test >si pre test "natomi dan fisiologi dan patologi sistem urogenital 7iagnosis 2erapi (2ehnik operasi# omplikasi dan penanggulangannya ;ollow up 5entuk pre test M6:, 1ssay dan oral sesuai dengan tingkat masa pendidikan 5uku acuan untuk pre test 1. 5uku teks >lmu 5edah (diagnosis#?amilton 5ailey %. 5uku teks >lmu 5edah Schwar@t !. 5uku 2eks >lmu 5edah Aorton (. "tlas 2eknik operasi Bob C Smith ,. "tlas 2eknik operasi 3hitehead &. 5uku ajar >lmu 5edah >ndonesia 5entuk *jian $ test latihan *jian 9S6" ( , /, "#, dilakukan pada tahapan bedah dasar oleh olegium >. 5edah. *jian akhir stase, setiap di)isi$ unit kerja oleh masing-masing senter pendidikan. *jian akhir kognitif nasional, dilakukan pada akhir tahapan bedah lanjut (jaga >># oleh olegium >. 5edah. *jian akhir profesi nasional (kasus bedah#, dilakukan pada akhir pendidikan oleh olegium >. 5edah 6. REFERENSI 1. Soebadi 7M. *ropati 9bstruktif: /edoman /enatalaksanaan. Durnal *rologi >ndonesia. 100(E ((%#: &.-&0. %. /urnomo 55. 7asar-dasar *rologi. Dakarta: 68 >nfomedikaE %.... hal.1'(-&. !. 3hitfield ?A. 9peration for 7rainage: Aephrostomy in: 3hitfield ?A (ed#. Bob C SmithFs 9perati)e Surgery: +enitourinary Surgery. , th ed. 9Gford: 5utterworth-?einemann 4tdE 100!. p.(%-(. 7. URAIAN NEFROSTOMI 7.%. I(8rodu-.i a. 7efinisi Suatu tindakan pembedahan untuk menyalirkan urin atau nanah dari sistem pel)ikaliseal melalui insisi di kulit. b. Buang lingkup /enderita yang datang dengan keluhan nyeri pinggang belakang, pada pemeriksaan fisik teraba massa pada pinggang disertai nyeri ketok pinggang disertai demam atau menggigil, dan anuria. /ada pemeriksaan *S+ didapatkan adanya hidronefrosis atau pyonefrosis.

7alam kaitan penegakan diagnosis dan pengobatan, diperlukan beberapa disiplin ilmu yang terkait antara lainE /atologi linik dan Badiologi. c. >ndikasi operasi - uropati obstruktif - pionefrosis d. ontra indikasi operasi: *mum e. 7iagnosis 5anding untuk uropati obstruktif - anuria pre renal - anuria intra renal f. /emeriksaan /enunjang 7arah lengkap, tes faal ginjal, sedimen urin, kultur urin dan tes kepekaan antibiotika, foto polos abdomen, pyelografi intra)ena, *S+. Setelah memahami, menguasai dan mengerjakan modul ini maka diharapkan seorang dokter ahli bedah mempunyai kompetensi serta penerapannya dapat dikerjakan di BS /endidikan dan BS jaringan pendidikan. 7.,. /o*)e8e(.i 8er-ai8 de(ga( *odul 0 list of skill 2ahapan 5edah 7asar ( semester > H >>> # I /ersiapan pra operasi : o "namnesis o /emeriksaan ;isik o /emeriksaan penunjang o >nformed consent I "ssisten %, assisten 1 pada saat operasi I ;ollow up dan rehabilitasi 2ahapan bedah lanjut (Smstr. >8-8>># dan 6hief residen (Smstr 8>>>->J # I /ersiapan pra operasi : o "namnesis o /emeriksaan ;isik o /emeriksaan penunjang o >nformed consent I Melakukan 9perasi ( 5imbingan, Mandiri # o /enanganan komplikasi o ;ollow up dan rehabilitasi 7.1. Algori8*a Da( Pro.edur "lgoritma (tidak ada# 7.3. Teh(i- O)era.i Aefostomi untuk uropati obstruktif dapat dilakukan dengan % cara: 1. 2erbuka, ada % macam teknik: a. 5ila korteks masih tebal b. 5ila korteks sudah sangat tipis %. /erkutan Secara singkat tehnik dari nefrostomi terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut: 7engan pembiusan umum, regional atau lokal. /osisi lumbotomi. 7esinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. 4apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. >nsisi kulit dimulai dari tepi bawah arkus kosta J> sampai ke arah umbilikus sepanjang 1.-1, cm, diperdalam lapis demi lapis dengan memotong fasia eksterna, muskulus interkostalis di belakang dan muskulus oblikus abdominis di depan sampai didapatkan fasia abdominis internus. ;asia abdominis internus dibuka, kemudian peritoneum disisihkan dari fasia. ;asia gerota dibuka sepanjang tepi ginjal.

5ila korteks masih tebal: ginjal harus dibebaskan sampai terlihat pel)is renalis. /el)is renalis dibuka dengan sayatan kecil 1-1,, cm. lem bengkok dimasukkan melalui sayatan tersebut ke arah kaliks inferior atau medius menembus korteks sampai keluar ginjal, kemudian dimasukkan kateter ;oley 6h %. ke dalam pel)is dengan cara dijepitkan pada klem tersebut. >si balon kateter dengan air !-, cc. Dahit pel)is renalis dengan jahitan swatu-satu dengan benang yang dapat diserap. 5ila korteks sudah sangat tipis: korteks langsung dibuka dengan sayatan 1-1,, cm dan langsung dimasukkan kateter ;oley 6h %. atau %%. Sedapat mungkin ujung kateter berada di dalam pyelum. >si balon kateter dengan air !-, cc. 5uat jahitan fiksasi matras atau kantong tembakau pada tempat keluar kateter (pada dinding ginjal# dengan benang yang dapat diserap. eluarkan pangkal kateter melalui insisi pada kulit, terpisah dari luka operasi, dan difiksasi. /asang drain )akum perirenal. 2utup lapangan operasi lapis demi lapis dengan jahitan situasi. Secara singkat tehnik dari nefrostomi perkutan dapat dijelaskan sebagai berikut: 7ilakukan dengan alat fluoroskopi. 7engan pembiusan umum, regional atau lokal. /osisi pronasi, perut sisi yang sakit diganjal bantal tipis. 7esinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik. 4apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. 7ilakukan pungsi ke arah ginjal, bila yang keluar urin, masukkan kontras secukupnya sehingga tampak gambaran sistem kolekting di monitor. 5ila perlu lakukan pungsi kedua ke arah yang lebih tepat (biasanya kaliks inferior atau medius#. Mandrin (isi jarum pungsi bagian dalam# dikeluarkan, masukkan kawat penuntun ( guide $ire# ke dalam bungkus (sheath# jarum pungsi. 4akukan dilatasi dengan dilator khusus, masukkan kateter ;oley 6h %. dengan tuntunan kanula khusus. embangkan balon kateter dengan air ,-1. cc. ;iksasi kateter dengan kulit. 7.!. /o*)li-a.i o)era.i omplikasi pasca bedah ialah perdarahan, ekstra)asasi urin. 7.6. Mor8ali8a. (tidak ada# 7.6. Pera9a8a( Pa.:a+edah *kur jumlah urin dan produksi drain sebagai pedomen terapi cairan dan elektrolit. ateter jangan sampai tertekuk, terjepit atau tertarik sehingga mengganggu kelancaran aliran urin. /elepasan kateter sesuai indikasi. /elepasan drain bila dalam % hari berturut-turut setelah pelepasan kateter produksinya K %. cc$%( jam. /elepasan benang jahitan keseluruhan 1. hari pasca operasi. 7.7. Follo9"u) /yelografi antegrad dilakukan setelah keadaan penderita stabil Aefrostomi pada uropati obstruktif bersifat sementara,. Segera setelah keadaan umum penderita membaik, lakukan tindakan definitif untuk mengatasi penyebab uropati obstruktif. 7.;. /a8a /u(:i% &ropati obstruktif, nefrostomi.

;. DAFTAR CE/ PENUNTUN BE4A&AR PROSEDUR OPERASI Ao 1 % ! ( , & 1 1 % ! 1 % ! 1 % ! 7aftar cek penuntun belajar prosedur operasi PERSIAPAN PRE OPERASI >nformed consent 4aboratorium /emeriksaan tambahan "ntibiotik propilaksis 6airan dan 7arah /eralatan dan instrumen operasi khusus ANASTESI Aarcose dengan general anesthesia, regional, lokal PERSIAPAN 4O/A4 DAERAH OPERASI /enderita diatur dalam posisi miring 4akukan desinfeksi dan tindakan asepsis $ antisepsis pada daerah operasi. 4apangan pembedahan dipersempit dengan linen steril. TINDA/AN OPERASI >nsisi kulit sesuai dengan indikasi operasi Selanjutnya irisan diperdalam menurut jenis operasi tersebut diatas /rosedur operasi sesuai kaidah bedah urologi PERA2ATAN PASCA BEDAH omplikasi dan penanganannya /engawasan terhadap "56 /erawatan luka operasi Sudah dikerjakan 5elum dikerjakan

6atatan: Sudah $ 5elum dikerjakan beri tanda

&

%#. DAFTAR TI4I/ 5erikan tanda dalam kotak yang tersedia bila keterampilan$tugas telah dikerjakan dengan memuaskan, dan berikan tanda bila tidak dikerjakan dengan memuaskan serta 2$7 bila tidak dilakukan pengamatan T0D Me*ua.-a( Tida*e*ua.-a( Tida- dia*a8i 4angkah$ tugas dikerjakan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 2idak mampu untuk mengerjakan langkah$ tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun 4angkah, tugas atau ketrampilan tidak dilakukan oleh peserta latih selama penilaian oleh pelatih 2anggal Ao Bekam Medis DAFTAR TI4I/ No /egia8a( 0 la(g-ah -li(i% /e.e*)a8a( -e , 1 3 !

Aama peserta didik Aama pasien

/eserta dinyatakan : 4ayak 2idak layak melakukan prosedur

2anda tangan pelatih

2anda tangan dan nama terang

'

Anda mungkin juga menyukai