Anda di halaman 1dari 47

ICRA PROGRAM PPI

Ns Gortap Sitohang SKep., M.P.H CIPP


YCKS –Pelatihan di RSUD Balige
27-29 Juni 2021

PPI_Dasar
POKOK
BAHASAN
POKOK BAHASAN

Pendahuluan

Latar Belakang

Pengertian ICRA

Tujuan ICRA

Waktu dilakukan ICRA

Individu yang melakukan ICRA


PENDAHULUAN

Healthcare Associated Infections


Community Acquired Infection
(HAIs)

Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan


fasilitas pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya kegiatan
untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi pada MASALAH DI YANKES
pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
sakit.
Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua rumah
sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
Salah satu program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Program PPI
(PPI) adalah kegiatan menilai risiko Infeksi (ICRA).

Infection Control Risk Assesment


Patient Safety
( ICRA )
4
 Rumah sakit juga melakukan kaji banding angka Kejadian/Insiden rate dan tren di rumah
sakit lain yang setara. (SEHARUSNYA MEMBANDINGKAN DENGAN DATA SEBELUMNYA
ATAU DATA NASIONAL)
 Ilmu pengetahuan terkait pengendalian infeksi melalui pedoman praktik klinik, program
pengawasan antibiotik, program PPI dan pembatasan penggunaan peralatan invasif yang
tidak diperlukan telah diterapkan untuk menurunkan tingkat infeksi secara signifikan.
 Penanggung jawab program menerapkan intervensi berbasis bukti untuk meminimalkan
risiko infeksi. Pemantauan yang berkelanjutan untuk risiko yang teridentifikasi dan
intervensi pengurangan risiko dipantau efektivitasnya, termasuk perbaikan yang progresif
dan berkelanjutan, serta apakah sasaran program perlu diubah berdasarkan keberhasilan
dan tantangan yang muncul dari data pemantauan
RISK ASSESMENT
 Suatu proses penilaian untuk menguji sebuah proses secara rinci
dan berurutan, baik kejadian yang aktual maupun yang potensial
berisiko ataupun kegagalan dan suatu yang rentan melalui proses
yang logis, dengan memprioritaskan area yang akan di perbaiki
berdasarkan dampak yang akan di timbulkan baik aktual maupun
potensial dari suatu proses perawatan, pengobatan ataupun
service yang diberikan
 Proses untuk membantu organisasi menilai tentang luasnya
risiko yang dihadapi, kemampuan mengontrol frekuensi dan
dampak risiko.
 Harus dilakukan oleh seluruh staf dan semua pihak yg terlibat
termasuk pasien dan publik
(TJC 2010)
TUJUAN ICRA
1. Tercapainya perlindungan terhadap pasien, petugas dan
pengunjung rumah sakit dari risiko infeksi.
2. Tersusunnya data identifikasi dan grading risiko infeksi di rumah
sakit.
3. Tersedianya acuan penerapan langkah-langkah penilaian risiko
infeksi di rumah sakit.
4. Tersedianya rencana program pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi di seluruh area rumah sakit
SIAPA YANG
MELAKUKAN
ICRA

Multidisiplin ilmu : Dr, perawat, farmasi, Gizi, CSSD, Kamar


Jenazah dll

8
KAPAN
DILAKUKAN
ICRA

Setiap tahun untuk ICRA Program

9
PROSES PENILAIAN RISIKO

PROBABILITAS/FREKUENSI

No 1 Pengertian
Probabilitas kejadian / kondisi yang terjadi
ditentukan dengan mengevaluasi
risiko dari potensi ancaman yang
sebenarnya terjadi Informasi
mengenai data historis, data
surveilans infeksi, ruang lingkup
PROSES PENILAIAN RISIKO

Potensi/dampak
No 2 Pengertian
Potensi kondisi terhadap pasien dan
dampak personel, ditentukan dengan
kejadian
mengevaluasi potensi pasien
sakit, cedera, infeksi,
kematian,kebutuhan masuk ke
fasilitas rawat inap; potensi
penyakit personel, cedera,
infeksi, kekurangan; berpotensi
memengaruhi kemampuan
organisasi untuk berfungsi / tetap
terbuka; dan tingkat dampak
klinis dan finansial.
PROSES PENILAIAN RISIKO

No 3 Pengertian
Kesiapan untuk menghadapi kejadian / Sistim yang ada
organisasi kondisi ditentukan dengan
mempertimbangkan kebijakan dan
prosedur yang sudah ada,
pengalaman dan tanggapan staf
terhadap situasi aktual, serta
layanan dan peralatan yang
tersedia. untuk menghadapi
kejadian / kondisi ditentukan
Dengan mempertimbangkan
kebijakan dan prosedur yang sudah
ada, pengalaman dan tanggapan
staf terhadap situasi aktual, serta
layanan dan peralatan yang
tersedia.
From Risks to Priorities to
Plan

Risk
Assessment Priorities IC Plan

13
PENENTUAN SKORING

SKOR RISIKO =
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada

Program prioritas berdasarkan nilai terbesar

14
Kajian risiko Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Potential
Probability Risk/Impact (Health, Financial, Current Systems/Preparedness Score
Legal, Regulatory)

Risks/ 4 3 2 1 0 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1

Problems Expect it Likely Maybe Rare Never Loss of life/


limb
Serious
Loss
Prolonged
Length of
Moderate
Clinical/financial
Minimal
Clinical/
none Poor Fair Good Solid

Function/ (function stay financia


financial / l
financial/
legal

ICRA COVID-19

Pintu masuk pasien dan petugas 3 3 5 45


satu pintu
Rendahnya kebersihan 4 5 5 100
tangan (20 %) di ruang
pelayanan COVID -19

Rendahnya kepatuhan 4 4 4 64
penggunaan APD (50%) di ruang
COVID -19

Ruang tunggu pasien 4 4 4 64


poli demam
tertutup(tidak ada
sirkulasi)

01/28/2023
PRIORITAS RENCANA TINDAK LANJUT
No Jenis Skor Prioritas
Kelompok risiko

1 Rendahnya kepatuhan 100 1


kebersihan tangan

2 Kurangnya Kepatuhan 64 2
menggunakan APD pada saat
Pembersihan alat

3 Belum Tersedia pintu penerimaan 64 3


barang kotor dengan
pendistribusian barang steril
Plan OF Action (POA)
GANTT CHART RENCANA TINDAK LANJUT (ACTION PLAN)

No Kegiatan Tujuan Intervensi Penanggung Waktu Hasil yang


jawab diharapkan

1 Rendanya kepatuhan Tercapianya -Edukasi ulang Komite PPI Satu bulan Kepatuhan
kebersihan tangan di kepatuhan -Menyediakan kebersihan
ruang COVID 19 kebersihan sarana kebersihan tangan 80%
tangan
tangan menjadi -Melakkan audit
tercapai
80% dalam satu kepatuhan
tahun -Mendesiminasi
hasil audit
kebersihan tangan
2 Meningkatkan Tercapainya Sosialisasi Komite PPI Satu bulan Kepatuhan
Kepatuhan Kepatuhan kembali Penggunaan
menggunakan APD Menggunakan pentingnya APD mencapai
pada saat Pembersihan APD pada saat Menggunakan 100 %
alat Pembersihan alat APD saat
Pembersihan alat
KESIMPULAN
ICRA harus ditinjau & diidentifikasi setidaknya setiap tahun
Memperioritaskan risiko :
• Tidak membuat semuanya menjadi prioritas
• Jangan menggunakan beberapa jenis tools untuk diprioritaskan
• Lakukan pendokumentasian prioritas risiko dan diseleksi secara rasional

21
ICRA RENOVASI
01/28/2023
1. Pre Renovasi
1. Sebelum renovasi ada rapat koordinasi antara
bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
dan vendor
2. Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan
membuat izin renovasi
3. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi
bangunan Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak
perencana dan pelaksana proyek.

01/28/2023
2. Aktivitas Konstruksi berdasarkan Tipe
Tipe aktivitas ditentukan dengan :
 Banyaknya debu yang ditimbulkan
 Potensial terjadinya pencemaran udara
 Lama pekerjaan konstruksi
 Jumlah sistem pendingin ruangan dan
ventilasi yang terpadu
 Ada 4 tipe : tipe A, B, C dan D

01/28/2023
Tipe Proyek Bangunan

Kelompok Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D


Pasien Resiko

Kelp Resiko I II II III/IV


Rendah
Kelp Resiko I II III IV
Medium
Kelp Resiko I II III/IV IV
Tinggi
Kelp Resiko II III/IV III/IV IV
Tertinggi
01/28/2023
TIPE A :
PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM

• Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas


untuk 1 ubin per 5m2);
• pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
• Instalasi penutup dinding
• Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang
ringan;
• Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau
perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit,
selain untuk pemeriksaan visual.

01/28/2023
TIPE B
SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, YANG
MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT

 Skala kecil, durasi aktivitas pendek yang


dapat menghasilkan debu minimal
 Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
 instalasi telepon dan kabel computer
 akses untuk ke ruangan
 memotong dinding atau langit-langit
dimana migrasi debu dapat dikontrol

01/28/2023
TIPE C:
KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU
SEDANG ATAU TINGKAT TINGGI

• Pembongkaran atau pengangkatan komponen


bangunan built-in atau rakitan,
• Pengamplasan dinding untuk mengecat atau
memasang lapisan dinding
• Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper,
plafon, dan casework
• Konstruksi dinding baru,
• Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
• Kegiatan perkabelan yang banyak.
01/28/2023
TIPE D:
PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK KONSTRUKSI

 Penghancuran mayor dan proyek bangunan


 Termasuk, tapi tidak terbatas pada :
 aktivitas yang membutuhkan kerja shift yang
berkelanjutan
 membutuhkan penghancuran besar atau
pengangkatan system kabel yang lengkap
 konstruksi baru

01/28/2023
3. Berdasarkan Kelompok Risiko
Berdasarkan kelompok risiko yang telah
ditetapkan oleh tim pengendalian infeksi, maka
renovasi bangunan dibagi menjadi :
 Risiko rendah
 Risiko sedang
 Risiko tinggi
 Risiko sangat tinggi

01/28/2023
DEFINISI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Unit Onkologi
tercakup dalam Grup 3 / 4
- Tanpa pasien/ area - Radiology - Terapi Radiasi
resiko rendah yang - Laundry
tidak terdaftar - Recovery Rooms - Area klinis
dimanapun - Cafeteria
- Ruang Maternitas / VK - Chemo Infusion
- Dietary
- High Dependency Unit - Transplant
- Manajemen Material
- Kamar bayi - Pharmacy Admixture - Ruang
- PT/OT/Speech bersih
- Pediatrics (kecuali yang
- Penerimaan/Pemulangan tertulis di Grup 4) - Kamar Operasi
- MRI - Lab Microbiologi - Departemen Proses Sterilisasi
- Obat-obatan nuklir - Long term sub-acute - Kateterisasi Jantung
units
- Echocardiography - Kamar prosedur invasif pasien
- Farmasi rawat jalan
- Laboratorium tidak spesifik
seperti Grup 3 - Dialisis - Area Anastessi & pompa jantung
- Koridor Umum (yang - Endoskopi - Newborn Intensive Care Unit
dilewati pasien, suplai, dan (NICU)
linen) - Area Bronchoskopi
- Semua Intensive Care Unit
(kecuali yang tertulis di Grup 4)

01/28/2023
4. LEVEL ICRA
 Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Pekerjaan
Konstrusi dan Kelompok Risiko Bangunan

Level risiko TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D


konstruksi
Kel risiko rendah Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV

Kelompok risiko Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV


medium

Kel risiko tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV

Kelompok risiko Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV


tertinggi

01/28/2023
PEDOMAN KONTROL INFEKSI KONSTRUKSI

 Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari


KELAS I lokasi konstruksi.
 Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin.

 Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke dalam


KELAS II atmosfer.
 Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban.
 Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan.
 Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA.
 Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
 Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian
proyek.

01/28/2023
 Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat
berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah
kontaminasi sistem saluran.
 Lengkapi semua barier konstruksi sebelum
konstruksi dimulai.
KELAS III
 Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi
kerja menggunakan unit ventilasi dengan
filter HEPA atau metode lain untuk
mempertahankan tekanan negatif. Keamanan
publik akan memonitor tekanan udara.

01/28/2023
 Jangan menghilangkan barier dari area kerja
sampai proyek selesai dibersihkan secara
menyeluruh.
 Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada
kegiatan konstruksi, atau sebagaimana
KELAS III
diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
 Buang material barier dengan hati-hati untuk
meminimalkanpenyebaran kotoran & debris
yg terkait
dengan konstruksi. Material barier harus
diseka basah, divacum dengan HEPA atau
disemprot air sebelum dibuang.

01/28/2023
 Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah
yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
 Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar
dari area kerja, dan diganti atau dibersihkan
ketika sudah tidak efektif.
KELAS III
 Bersihkan area kerja dan permukaan
horizontal pada penyelesaian proyek.

01/28/2023
• Isolasi sistem HVAC pd lokasi tempat berlangsungnya
pekerjaan untuk mencegah kontaminasi sistem
saluran.
Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi
dimulai.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja
KELAS IV
menggunakan unit ventilasi dengan filter HEPA /
metode lain u/ mempertahankan tek neg. Keselamatan
publik a/ memonitor tek udara.
Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk
mencegah migrasi debu
Buat ruang serambi/anteroom & pastikan semua
personil u/ melewati ruangan ini. Pel basah /vacuum
dg HEPA setiap hari.

01/28/2023
Selama pembongkaran, u/ kerja yg menghasilkan debu
/ pekerjaan di langit-langit, sepatu sekali pakai & baju
harus dipakai dan dibuang di Serambi/anteroom ketika
meninggalkan area kerja.
Jangan menghilangkan barier dr area kerja sampai
proyek selesai dibersihkan scr menyeluruh.
KELAS IV
Buang material barier dg hati2 u/ meminimalkan
penyebaran kotoran & debris yg terkait dg konstruksi
Material barier harus diseka, divacum dengan HEPA
atau disemprot air sebelum dibuang.
Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang
tertutup rapat sebelum dipindahkan

01/28/2023
Tempatkan keset di pintu masuk & keluar dr area
kerja & diganti /dibersihkan ketika sdh tdk efektif.
Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan
menyapu dan membersihkan debris setiap hari.
Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan
setelah proyek selesai.
Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA
KELAS
IV seletah proyek
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal
pada penyelesaian proyek.

01/28/2023
Selama Renovasi
Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas
proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit
Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap
pelaksanaan pekerjaan sesuai surat kesepakatan
bersama antara lain :
- Pengumuman adanya proses renovasi
- Pemantauan aliran udara
- Pemantauan area sekitar renovasi ( bebas debu, puing, dll )
- Pembersihan rutin
- Pembersihan akhir secara keseluruhan

01/28/2023
Foto Temuan Renovasi

01/28/2023
Construction Signs

01/28/2023
Contoh menutup rapat area renovasi

01/28/2023
Post Renovasi
• Vendor melakukan General Cleaning, uji tingkat
debu, uji fungsi,dan khusus area high care yang di
renovasi juga wajib dilakukan kultur udara.

Note : bila terjadi pelanggaran terhadap


kesepakatan, maka PPIRS dan Tim dapat
menghentikan sementara pekerjaan proyek dan
mengirimkan SURAT PERINGATAN kepada
Vendor.

01/28/2023
Sumber Referensi

• Infection Control Risk Assessment Guidelines


• Infection Control Principles for the Management
of Construction,Renovation, Repairs and
Maintenance within HealthCare Facilities,2nd ed.
• Infection Control during Construction Manual, 2nd
ed. Wayne Hansen,PE,REA,CEM.
• ASHRAE
• Internasional Federation of infection

01/28/2023
Terima Kasih

KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020 47

Anda mungkin juga menyukai