Anda di halaman 1dari 12

CASE REFLECTION

UTILISASI BULAN SEPTEMBER 2021 HINGGA FEBRUARI 2022

KLINIK PRATAMA PKU MUHAMMADIYAH SRANDAKAN

Disusunoleh:
Kelompok5

Dosen pembimbing
drg.AnandaDheaSoraya

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2022
LEMBAR PENGESAHAN

MODUL II IKGM PELAYANAN PRIMER II

CASE REFLECTION UTILISASI

KLINIK PRATAMA PKU MUHAMMADIYAH SRANDAKAN

Yogyakarta,18 Maret 2022

Menyetujui,
Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Gilang Pandu Dharma


drg.Ananda Dhea Soraya

PJ Modul IKGM

Pelayanan Primer II,

drg.Afina Hasnasari H.,MPH


BAB I

PENDAHULUAN

A. Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan


Klinik Pratama menurut PMK No 9 tahun 2014 adalah klinik kesehatan
yangdapatberbentukrawatjalanataurawatinap.KlinikPratamaPKUMuhammadiyahSrandak
anberdiripadatahun1967dengannamaBP/RBPKUMuhammadiyahSrandakan oleh
perkumpulan Muhammadiyah cabang Srandakan, berawal dari RumahBersalin dan
akhirnyamenjadi Rumah Bersalin dan Balai Pengobatan yang diresmikan18 Juli 1996
oleh Bapak Bupati Sri Roso Sudarmo. Semenjak tahun 2014 kemudianbekerjasama
dengan BPJS.

Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan memiliki struktur sebagai


berikut.

B. Visi,Misi,danMoto
Visi:
Terwujudnya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang unggul, islami dan professional.
Unggul : Layanan Kesehatan prima selama 24 jam dan rawat
inap,persalinan,fisioterapi,laboratoriumdan farmasi dalam satu
pintu.
Islami :Penyelenggaran pelayanan berlandaskan prinsip nilai Al-Quran
dan Kemuhammadiyahan.
Profesional :Memberikan pelayanan sesuai standar profesi dan bertanggung
jawab.

Misi:
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berorientasi pada pasien.
Mewujudkan pelayanan yang prima dan terjangkau oleh berbagai lapisan
masyarakat.
Mewujudkan pengelolaan klinik yang profesional berlandaskan nilai-nilai islami.
Mengembangkan Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dibidang kesehatan.

Moto: Cepat Menangani Ramah Melayani dengan Islami

C. Jumlah Peserta PKU Srandakan

Jumlah peserta yang terdaftar di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan


dari bulan September 2021-Februari 2022 sudah berkisar 3482 orang. Kunjungan pasien
kepoli gigi dari September 2021 - Februari 2022 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
Berdasarkan pada grafik tersebut, dapat dilihat bahwa kunjungan pasien ke
poligigi Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan tidak menentu atau naik
turun.Jumlah kunjungan pasien BPJS tertinggi terjadi pada bulan Desember 2021 yaitu
sebanyak
41 pasien dan bulan September 40 pasien umum.Jumlah kunjungan pasien BPJS terendah
terjadi pada bulan Februari yaitu sebanyak 27 pasien dan kunjungan pasie numum
terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebanyak 13 pasien.. Empat diagnosis terbanyak
pada pelayanan gigi di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan yaitu Medikasi,
Exoinfiltrasi Exo CE dan Mumifikasi.
Jumlah peserta BPJS dan jumlah kunjungan pasien ke poli gigi dari bulan Januari
hingga November 2021 tidak selalu sama atau naik turun.Berikut ini adalah data
kunjungan pasien ke poli gigi dan jumlah total peserta yang terdaftar BPJS di
KlinikPratama PKU Muhammadiyah Srandakan pada bulan September 2021 hingga
Februari 2022 sebagai berikut:
Jumlah
Bulan JumlahPeserta Utilisasi(%)
Kunjungan
September 28 3449 0,81
Oktober 33 3415 0,97
November 34 3448 0.96
Desember 43 3485 1,23
Januari 41 3469 0.89
Februari 27 3482 0.77
Table1.Utilisasi Poli Gigi Bulan September2021-Februari2022

Berdasarkan tabel utilisasi diatas dapat dilihat bahwa angka utilisasi pelayanan
gigi dari bulan September 2021 hingga Februari 2022 dibawah 2%.Menurut Dewanto dan
Lestari (2014) angka utilisasi yang ideal dengan jumlah minimal kepesertaan BPJS
10.000 adalah 2%, sehingga utilisasi dari Januari hingga Desember 2021 termasuk dalam
kategori rendah.
Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan bekerjasama dengan BPJS untuk
menyelenggarakan program JKN-KIS mulai 2018. Jenis pelayanan atau peserta
BPJSyang terdaftar di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan adalah sejumlah
3482 orang.

D. PertanyaanKritis
1. Mengapa angka utilisas iKlinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan pada
September 2021 sampai Februari2022 rendah?
2. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan agar angka utilisasi Klinik Pratama PKU
Muhammadiyah Srandakan menjadi ideal?
3. Bagaimana cara pemantauan utilisasi pelayanan gigi yang harus dilakukan pada
klinik tersebut?
4. Apa penyebab jumlah peserta pada Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan
tidak stabil (naik-turun)?
BAB II

DASARTEORI

A. Definisi Utilisasi
Lembaga yang ditunjuk sebagai penanggung jawab langsung kepada presiden
untukmenjalankan jaminan kesehatan adalah Badan Penyelenggara Jaminan Nasional
(BPJS). Hal tersebut sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2011.Jaminan sosial mempunyai
kecenderungan merubah pola utilisasi suatu negara seperti di negara Jepang yang pada
tahun1961 mencapai universalcoverage, penelitian menyatakan utilisasi pelayanan
kesehatan meningkat dilihat dari peningkatan angka inpatient days(lama hari rawat inap
pasien) sebesar 7,3%, dan angka out patient visit (angka kunjungan rawat jalan) sebesar
12,6%(Arumsaridan Meliala,2019).
Utilisasi merupakan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan dilihat dari jumlah
kunjungan dibanding populasi.Utilisasi pelayanan kesehatan adalah interaksi antara
konsumen dan provider. Masyarakat atau keluarga atau individu-individu sebagai sasaran
dari pelayanan kesehatan merupakan konsumen,sedangkan provider adalah tenaga kesehatan
yang langsung bekerja melayani masyarakat yang membutuhan pelayanan akankesehatan.
Interaksi lain selain interaksi antara konsumen dan provider yang perlu diketahuiadalah
interaksi dari factor sosial budaya dan pengorganisasian dari interaksi tersebut. Hasilakhir
dari interaksi ini adalah adanya pemahaman bersama (konsumen dan provider)
akankebutuhan kesehatan. Tingkat utilisasi (Utilization Rate) merupakan probabilitas
terjadinyasuatu jenis pelayanan kesehatan, Jumlah utilisasi di banding populasi
(rerataperbulan).Rasio utilisasi perbulan adalah jumlah kunjungan pasien dalam satu bulan
dibagi denganjumlahpesertadikalikandengan100%(Dewantodan Lestari,2014).

B. Model Utilisasi Pelayanan Kesehatan


1. ModelAndersen(1975)
Andersen (1975), memperkenalkan “The Behavioral Model of Health
ServicesUse” yang merupakan faktor ryang berhubungan dengan utilisasi
kesehatan.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adalah:
a. Faktor Predisposisi
Karakter ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap indivi
dumemiliki kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda-
beda dilihat dari ciridemografi, struktursosialdankepercayaan.
b. Faktor Kemampuan
Karakter kemampuan merupakan suatu dan kondisi yang membuat seseorang
mampu untuk melakukan sebuah tindakan untuk memenuhi kebutuhan akan
pelayanan kesehatan.Berdasarkan sumbernya karakteristik kemampuan dapat
dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sumber daya keluarga dan sumber
dayamasyarakat.
c. Karakteristik Kebutuhan
Andersen menggunakan istilah kesakitan untuk mewakili kebutuhan akan
pelayanan kesehatan. Penilaian terhadap suatu penyakit merupakan bagian
darifaktor kebutuhan, penilaian kebutuhan didapatkan dari 2 sumber yaitu
penilaian individu dan penilaian klinik.
2. Model Zshock(1979)
Menurut Zshock terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
seseorangdalammenggunakan pelayanankesehatan, yaitu
a. Statuskesehatan, pendapatandan pendidikan
b. Faktorkonsumen danpemberipelayanan kesehatan (PPK)
c. Kemampuandanpenerimaanpelayanankesehatan
d. Resikosakitdanlingkungan
3. Pemantauan Utilisasi.
Sistem pengendali dimaksudkan agar pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan pasien,sehingga tidak akan ada kecurangan dari pihak PPK,seperti:
a. Over Utilization
Sebuah keadaan dimana kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pemberipalayanan kesehatan (PPK) kepada pasien yang sebenarnya tidak diperlukan
dalam proses pengobatan (memberikan pelayanan kesehatan yang berlebihan).
b. Under Utilization
Suatu keadaan dimana suatu jenis pelayanan kesehatan tidak diberikan kepada pasien
meskipun pelayanan tersebut sebenarnya sangat dibutuhkan dalam proses pengobatan
(mengurangi pelayanan kesehatan yang diberikan).
c. Misuse(inappropriate)
Sebuah keadaan dimana suatu jenis pelayanan kesehatan tertentu diberikan
secaratidak tepat atau dengan kualitas dibawah standar (memberikan pelayanan yang
tidak semestinya)(Nasution, 2015).
BAB III
PEMBAHASAN

Di dalam perencanaan kesehatan, tingkat penyediaan dan utilisasi pelayanan kesehatan


sangat penting.Dengan diketahuinya tingkat penyediaan dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan,pemerintah sebagai pemegang regulasi dapat menentukan prioritas-prioritas
kebijakan pelayanan kesehatan serta alokasi sumber-sumber daya yang ada
(Widaningrum,2003). Perhitungan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
pada era JKN inidapatkita hitung dengan model perhitungan utilization rate. Estimasi
perhitungan angka utilisasi yang baik idealnya adalah 2% - 3%, karena pada perhitungan ini
sudah menghitung resiko dan pembiayaan yang seimbang pada pelayanan dokter gigi di
Indonesia (Dewanto danLestari, 2014). Berdasarkan uraian diatas, estimasi perhitungan angka
utilisasi yang baik atauideal minimal 2%, jika perhitungan utilization rate menunjukkan hasil
di bawah 2% dapatdikatakan bahwa utilization rate pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
faskes tersebut masukdalamkategorirendah.

Berdasarkan pernyataan diatas utilisasi Klinik Pratama PKU Muhammadiyah


Srandakan pada periode September 2021 hingga Februari 2022 rata-rata sebesar 0.94%,
angkautilisasi tersebut tergolong rendah. Turunnya angka kunjungan peserta BPJS karena
adanyapandemi covid-19 yang menyebabkan ketakutan pasien untuk memeriksakan kondisi
gigi keKlinikPratamaPKUMuhammadiyahSrandakan.

Setelah terdapatnya kasus Covid-19, segera beredar pemberitaan di masyarakat


bahwapekerjaan dokter gigi berisiko tinggi menularkan virus Korona baru. Menghadapi
Covid-19sebagai penyakit yang tiba-tiba muncul dan meluas, tentu saja pada awalnya terjadi
semacam kegalauan dikalangan profesi kedokteran gigi dan juga masyarakat luas.Namun
PDGI(Persatuan Dokter Gigi Indonesia),sebagai organisasi profesi dokter gigi,segera sigap
menanggapinya. Segera PDGI mengeluarkan edaran pada para dokter gigi untuk menjelaskan
situasi dan memberikan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan dalam praktik
kedokteran gigi, termasuk bila mendapatkan pasien yang diduga menderita Covid-19
(PDGI,2020).Namun haltersebut menyebabkan ketakutan masyarakat terhadap situasi terkait
terjadinya pandemi virus covid-19 yang menyebabkan masyarakat enggan atau takut untuk
memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke fasilitas kesehatan tingkat pertama contohnya
puskesmas,klinik pratama dan praktek dokter gigi.Hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya
angka kunjungan untuk memeriksakan kondisi kesehatan gigi dan mulut. Makadengan itu
dapat menyebabkan rendahnya angka kunjungan utilisasi ke fasilitas kesehatan primer
khususnya puskesmas,klinik pratama dan praktek dokter gigi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Utilisasi merupakan tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan dilihat dari jumlah
kunjungan dibanding populasi. Estimasi perhitungan angka utilisasi yang ideal adalah 2 –
3% karena pada perhitungan ini sudah menghitung resiko pembiayaan yang seimbang
pada dokter gigi di Indonesia.Utilisasi pada Klinik Pratama PKU
MuhammadiyahSrandakan selama 6 bulan terkahir (September 2021 – Februari 2022)
memiliki rata-rata 0,94%. Angka ini tergolong rendah karena berada dibawah nilai
utilisasi yang ideal yaitu2%. Angka utilisasi yang dibawah ideal ini mungkin disebabkan
karena anggota peserta BPJS di Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan masih
sedikit,yaitu sebanyak
3.481 peserta di bulan Februari 2022 serta kondisi pandemi yang saat ini
meningkat,sehingga menimbulkan rasa takut masyarakat terhadap virus yang
menyebar.Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan melakuakn pemantauan
utilisasi dengan membuat laporan data kunjungan pasien di Content Management System
(CMS) setiapbulannya.

B. Saran
1. Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Srandakan perlumelakukan upaya untuk
meningkatkan angka utilisasi klinik agar menjadi ideal dengan meningkatkan mutu
pelayanan sehingga dapat menambah jumlah peserta yang diharapkan dapat
meningkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan gigi.
2. Lebih mengupayakan upaya promotif dan preventif kepada masyarakat untuk
meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap masalah-masalah kesehatan
sehingga menurunkan kunjungan sakit yang lebih memakan banyak biaya
dibandingkan kunjungan sehat yang bersifat pencegahan.
DAFTARPUSTAKA

Ahmed,S.,dkk.Telemedicine Takes Centre Stage During Covid-19Pandemic.


DepartementofGeneralSurgeryTan TockSengHospitalSingapore.2020.
Arumsar. I. W., Meliala. A. 2019. Utilization Review Pada Fasilitas Kesehatan
TingkatLanjutan Badan Penyelenggara Jaminan Social (BPJS) Kesehatan Kantor
CabangSleman.Jurnal KebijakanKesehatanIndonesia8:4 Yogyakarta
Budiarto. W dan Kristina L. 2015. Pemanfaatan dana kapitasi oleh fasilitas
Kesehatantngkat pertama (FKTP) dalam penyelenggaraan JKN. Buletin penelitian
systemKesehatan.18:4
Dewanto,IdanNaniekIsnainiLestari.2014.PanduanPelaksanaanKeokteranGigidalamSiste
mJaminanKesehatan.PengurusBesarPersatuanDokterGigiIndonesia,JakartaTimur.
Goh, Y., Chua, W., Lee, JKT. Operational Strategies to prevent coronavirus disease
2019(Covid-
19)spreadinRadiology:experiencefromasingaporeradiologydepartmentafterseverea
cute respiratorysyndrome. JAmCollRadiology.2020.
Karamelka, W. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan
AntenatalCare Di Wilayah Kerja Puskesmas Kec.Wolo Kabupaten Kolaka Tahun
2015.UniversitasHaluOleo.
Nasution, Y. E. 2015. Analisis Utilisasi Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah
SakitUmumHajiMedan [Tesis].Universitas Sumatera Utara.
NewNormal.Jakarta.2020.
Nugroho, I.P (2009). Gambaran Utilisasi Pelayanan Pasien Rawat Inap KLB DBD
diRSUDBudhi Asihtahun 2009. FKMUniversitas Indonesia.
Nugroho, P.N. 2009. Gambaran Utilisasi Pelayanan Pasien Rawat Inap KLB DBD
diRSUDBudhiAsihTahun2009.Diperolehpada8Januari2019darihttp://lib.ui.ac.id/fi
le?file=digital/126408-S-5697- Gambaran%20utilisasi-
Literatur.pdf
PDGI. 2020. Pedoman Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus Covid-19.
SENo.2776/PBPDGI/III-
3/2020tentangPedomanPelayananKedokteranGigiSelamaPandemi Virus Covid-
19. Jakarta
Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia. Panduan Dokter Giggi Dalam
EraPermenkes,RI,2016.PeraturanMenteriKesehatanRInomor09tahun2016tentang
Klinik.

Anda mungkin juga menyukai