Aedes aegypti bersifat diurnal atau aktif pada pagi hingga siang hari.
Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk
betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh
asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. Nyamuk
jantan tidak membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar
bunga ataupun tumbuhan. Jenis ini menyenangi area yang gelap dan
benda-benda berwarna hitam atau merah.
b) Pengendalian Vektor
Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk
mengendalikan penyebaran penyakit demam berdarah adalah dengan
mengendalikan populasi dan penyebaran vektor. Program yang sering
dikampanyekan di Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan
mengubur.
Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk
yang berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada
dinding bak mandi.
Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang
memiliki akses ke tempat itu untuk bertelur.
Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan
dan dijadikan tempat nyamuk bertelur.
Beberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor
dengue ini, antara lain mengintroduksi musuh alamiahnya yaitu larva
nyamuk Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes sp. ini ternyata kurang
efektif dalam mengurangi penyebaran virus dengue.
Penggunaan insektisida yang berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya
yang tidak spesifik sehingga akan membunuh berbagai jenis serangga
lain yang bermanfaat secara ekologis. Penggunaan insektisida juga
akhirnya memunculkan masalah resistensi serangga sehingga
mempersulit penanganan di kemudian hari.
2. Nyamuk Anopheles
3.
Nyamuk Culex sp
a. Ciri-ciri Morfologi
Ciri-ciri jentik nyamuk Culex
1. Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada abdomen
terakhir.
2. Bentuk comb tidak beraturan.
3. Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan
air(menggantung)
Ciri-ciri nyamuk Culex
1. Palpi lebih pendek dari pada probocis.
2. Bentuk sayap simetris.
3. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.
4. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
5. Menyebabkan penyakit filariasis
6.
4.
Nyamuk Mansonia
a. Ciri-ciri
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia
1. Bentuk siphon seperti tanduk
2. Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.
3. Pada bagian toraks terdapat stoot spine.
Ciri-ciri nyamuk Mansonia
1. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90
2. Bentuk tubuh besar dan panjang
3. Bentuk sayap asimetris.
4. Menyebabkan penyakit filariasis
5. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
b. Bionomik
1. Telur diletakan saling berdekatan membentuk rakit dibawah
permukaan daun tanaman air
2. Larva memiliki kait (saw) untuk mengambil O2 pentil pernapasan
3. Pupa terompet runcing keras dan kuat untuk menusuk akar
tanaman
4. Dewasa ada rambut (bristel) di depan spirakel femur hind dengan
3-5 gelang yang teratur urat-urat sayap dilengkapi dengan scale sayap
yang luas, asimetris gelap terang.