Anda di halaman 1dari 5

PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH SECARA BAKTERIOLOGIS

No. Kode : Ditetapkan oleh


Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Mangkupalas
SPO Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Deasi Nursant N


MANGKUPALAS NIP. 197512252009112001

1. Pengertian Air bersih adalah salah satu sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk konsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi
Sampel air bersih adalah contoh air bersih yang diambil untuk diperiksa ke
laboratorium
2. Tujuan Untuk pengambilan sampel air bersih secara bakteriologis
3. Kebijakan Langkah-langkah pengambilan sampel air bersih secara bakteriologis wajib sesuai
dengan langkah-langkah SPO ini
4. Referensi a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;
b. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih
5. Langkah – Persiapan
langkah 1. Petugas mempersiapakan botol steril, botol kimia, sarung tangan, etiket,
pulpen, tas sampel/termos, lampu bunser/spirtus/alcohol 70%
2. Petugas menetapkan lokasi yang di ambil sampel airnya
3. Petugas mempersiapkan form yang digunakan untuk mengambil sampel air
4. Petugas mempersiapkan surat ijin kepada pemilik rumah yang akan di ambil
sampel airnya
Pelaksanaan
5. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
6. Petugas memakai sarung tangan
7. Petugas menyalakan lampu Bunsen/spirtus
8. Kran outlet sarana air bersih sasaran dialirkan ± 1 menit, kemudian dibakar
dengan lampu Bunsen/spirtus selama ± 1 menit
9. Buka tutup botol sampel steril, kemudian mulut botol dibakar dengan lampu
Bunsen/spirtus ± 1 menit
10. Masukkan air ke dalam botol sampel sampai volume ¾ botol
11. Buka kembali mulut botol dengan lampu Bunsen/spirtus ± 1 menit
12. Tutup mulut botol engan kapas steril
13. Beri etiket botol : jenis sarana, jenis pemeriksaan, lokasi pengambilan,
petugas pengambilan, tanggal pemeriksaan, jam pemeriksaan.
14. Botol sampel dimasukkan dalam tas sampel/termos dikirim ke laboratorium
Pasca Pelaksanaan
15. Petugas membuat laporan
16. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas
17. Petugas mengarsipkan laporan
18. Petugas mendokumentasikan laporan
6. Distribusi a. Kepala Puskesmas
b. Koordinator Program
7. Dokumentasi a. Form Inspeksi Sanitasi
b. Berita acara pengambilan sampel air bersih
PENGAMBILAN SAMPEL AIR BERSIH SECARA KIMIA
No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Mangkupalas
SPO Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS
MANGKUPALAS Dr. Deasi Nursant N
NIP. 197512252009112001

1. Pengertian Air bersih adalah salah satu sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk konsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi
Sampel air bersih adalah contoh air bersih yang diambil untuk diperiksa ke
laboratorium

2. Tujuan Untuk pengambilan sampel air bersih secara kimia


3. Kebijakan Langkah-langkah pengambilan sampel air bersih secara bakteriologis wajib sesuai
dengan langkah-langkah SPO ini
4. Referensi a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;
b. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang
Persyaratan Kualitas Air Bersih
5. Langkah – Persiapan
langkah 1. Petugas mempersiapakan botol steril, botol kimia, sarung tangan, etiket,
pulpen, tas sampel/termos, lampu bunser/spirtus/alcohol 70%
Pelaksanaan
2. Petugas menuju lokasi sasaran pengambilan sampel air bersih
3. Buka tutup botol sampel kimia, kemudian dibilas dengan contoh air sasaran
4. Isi botol sampel dengan air sampel sampai 2/3 botol, dengan menghindari
proses terjadinya aerasi
5. Tutup botol dan beri etiket yang isinya jenis sarana, jenis pemeriksaan,
lokasi pengambilan, jam pengambilan, tamggal pengambilan, jam
pengambilan
6. Botol sampel dimasukkan dalam tas sampel/termos dikirim ke laboratorium,
1 jam setelah pengambilan dan tidak boleh lebih dari 12 jam
Pasca Pelaksanaan
7. Petugas membuat laporan
8. Petugas melaporkan kepada Kepala Puskesmas
9. Petugas mengarsipkan laporan
10. Petugas mendokumentasikan laporan
6. Distribusi a. Kepala Puskesmas
b. Koordinator Program
7. Dokumentasi a. Form Inspeksi Sanitasi
b. Berita acara pengambilan sampel air bersih
PEREKAPAN ABSEN PINJER PRINT
No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Mangkupalas
SPO Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS
MANGKUPALAS Dr. Deasi Nursant N
NIP. 197512252009112001

1. Pengertian Pinjer print adalah hasil reproduksi tapak tangan baik yang sengaja diambil, dicapkan
dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan pada benda karena pernah disentuh
kulit telapak tangan atau kaki.
2. Tujuan Untuk mempermudah merekap absensi
3. Kebijakan Langkah-langkah merekap absensi wajib sesuai dengan langkah-langkah SPO ini
4. Referensi a. Keputusan Walikota Samarinda Nomor 840/024/HK-KS/I/2015 tentang
Perubahan Atas Kputusan Walikota Nomor 840/207/HK-KS/III/2014 tentang
Penetapan Besaran Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda
b. Peraturan Walikota Samarinda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tunjangan
Tambahan Penghasilan Kepada Pegawai Negeri Sipil
5. Langkah – Persiapan
langkah 1. Petugas mempersiapkan alat – alat tulis ;
Pelaksanaan
2. Petugas mengcopy file dari pinjer print ;
3. Petugas memasukkan data ke computer ;
4. Petugas mencetak data ;
5. Petugas merekap data disesuaikan dengan data manual ;
6. Petugas memasukkan data surat sakit, surat ijin, surat Dinas Luar ke
rekapan ;
7. Setelah sesuai data dimasukkan kembali ke server ;
8. Data di printer, kemudian berkas di bubuhkan paraf Kepala Tata Usaha,
kemudian tanda tangan Kepala Puskesmas ;
9. Berkas diantar ke Dinas Kesehatan Kota Samarinda ;
Pasca Pelaksanaan
10. Petugas mengarsipkan berkas ;
11. Petugas mendokumentasikan laporan ;
6. Distribusi a. Kepala Puskesmas
b. Koordinator Program
7. Dokumentasi a. Berkas pinjer print
KLINIK SANITASI
No. Kode : Ditetapkan oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Mangkupalas
SPO Tgl Mulai Berlaku :
Halaman :
PUSKESMAS
MANGKUPALAS Dr. Deasi Nursant N
NIP. 197512252009112001

1. Pengertian Klinik sanitasi adalah suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat
melalui upaya integrasi antara kesehatan lingkungan penberantasan penyakit dengan
bimbingan, penyuluhan dan bantuan teknis dari petugas puskesmas.
Pasien adalah penderita penyakit yang diduga berkaitan dengan kesehatan
lingkungan yang dirujuk pleh petugas medis ke Ruang Klinik Sanitasi
Klien adalah masyarakat umum bukan penderita penyakit yang dating ke Puskesmas
untuk berkonsultasi tentang masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan
2. Tujuan UMUM : meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif dan
kuratif yang dilakukan secara terpadu terarah dan tersusun secara terus menerus
KHUSUS : meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat (pasien dan klien)
serta masyarakat disekitarnya akan pentingnya lingkungan dan perilaku hidup bersih
dan sehat, masyarakat mampu meemcahkan masalah kesehatan yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan, terciptanya keterpaduan antar program-program
kesehatan dan antar sector terkait yang dilaksanakan di Puskesmas, dengan
pendekatan penanganan secara holistik terhadap penyakit-penyakit berbasis
lingkungan, meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit-penyakit yang
berbasis lingkungan melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) secara terpadu
(PWS) terhadap lingkungan dan penyakit.
3. Kebijakan Langkah-langkah pengambilan sampel air bersih secara bakteriologis wajib sesuai
dengan langkah-langkah SPO ini
4. Referensi Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan ;
Panduan konseling bagi petugas klinik sanitasi di Puskesmas, 2004
5. Langkah – Persiapan
langkah 1. Petugas menyiapkan tempat yang aman, nyaman dan tenang
2. Petugas menyiapkan informasi yang di butuhkan
3. Petugas menyiapkan media bila diperlukan seperti poster, lembar balik atau
leaflet
4. Mengatur waktu konseling yang tepat bagi pasien
Pelaksanaan
5. Beri salam, sambut klien dengan hangat
6. Tunjukkan bahwa anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan
keperluannya, bersedia menolongnya dan mau meluangkan waktu
7. Tunjukkan sikap ramah
8. Perkenalkan diri dan tugas Anda
9. Yakinkan dia, bahwa Anda bisa dipercayakan dan akan menjaga kerahasiaan
percakapan anda dan klien
10. Tumbuhkan keberaniannya untuk dapat mengungkapkan diri
11. Petugas mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan form
12. Petugas memberikan penjelasan yang lengkap cara mengatasi permasalahan
dan memecahkan masalah yang dihadapi pasien
Pasca Pelaksanaan
13. Petugas mengevaluasi hasil klinik sanitasi
14. Petugas membuat laporan hasil klinik sanitasi
15. Petugas melaporkan hasil klinik sanitasi ke Kepala Puskesmas
16. Petugas mengarsipkan hasil klinik sanitasi
17. Petugas mendokumentasikan hasil klinik sanitasi
6. Distribusi Kepala Puskesmas
Koordinator Program
7. Dokumentasi Form klinik sanitasi

Anda mungkin juga menyukai