Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PENGADAAN SUMBER LISTRIK DAN AIR MINUM

RSU WALI SONGO 1


JL RAYA BALONGPANGANG – MOJOKERTO KM.04
BALONGPANGGANG – GRESIK

1
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Tenaga listrik merupakan kebutuhan vital untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan
kualitas kehidupan bangsa, oleh karena itu pemerintah selalu memberikan prioritas utama pada
pembangunan sektor ketenaga listrikan dalam rencana pembangunan nasional dalam upaya
memenuhi kebutuhan penyediaan tenaga listrik bagi perusahaan dan masyarakat. Mengingat bahwa
tenaga listrik dapat pula membahayakan manusia dan berpotensi menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan hidup, di Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik perlu tesedianya tenaga
listrik dalam melaksanakan opeasional peralatan medis maupun non medis secara handal, aman,
nyaman dan keselamatan bagi pemakai yang berada di lingkungan rumah sakit. Untuk itu perlu
diadakan pemeliharaan sumber tenaga listrik dan peralatan listrik yang menunjang opeasonal secara
berkala sesuai jadwal yang diprogramkan, Dengan mengacu kaidah-kaidah teknik yang berlaku
dalam persyaratan umum instalasi listrik 2000 ( PUIL 2000), Sehingga alat dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya.
Adapun persyaratan umum instalasi listrik (PUIL 2000) berisi peraturan umum instalasi terfokus
pada ketentuan mengenai persyaratan/pedoman dalam perencanaan dan pemeliharaan instalasi listrik
dalam suatu bangunan, meliputi proteksi dan jaminan keamanan lingkungan sekitar terhadap bahaya
listrik, terutama lingkungan sekitar Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik. Dampak dengan
diadakannya pemeliharaan dan perencanaan yang baik diharapkan dapat menekan biaya
pemeliharaan mesin serta meminimalkan kerusakan peralatan yang lebih parah.
Rumah Sakit adalah suatu tempat kerja yang khusus dan kompleks, di mana di Rumah Sakit ada
pegawai, penderita dan pengunjung serta terdapat peralatan elektronik, mekanik dan peralatan lain
yang dapat menimbulkan bahaya. Oleh karena itu rumahsakit dapat juga mengalami keadaan darurat
(emergency) atau sampai ke kondisi bencana (disaster).
Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik sangat menyadari bahwa bahaya kebakaran harus
mendapat perhatian utama. Dalam hal bahaya terjadinya kebakaran dan keselamatan kerja di rumah
sakit, merupakan suatu potensi ataupun suatu resiko yang harus kita terima. Hal ini karena
lingkungan kerja, peralatan kerja, sifat bahan / material yang diolah dan sifat pegawain yang
mengandung sumber bahaya.

2
Karena potensi terjadinya peristiwa kebakaran atau kecelakaan kerja dapat terjadi setiap saat,
dengan kemungkinan berupa kerugian rumah sakit baik langsung maupun tidak langsung yaitu
antara lain dalam bentuk terganggunya kelancaran operasional, kerusakan bahan / alat, kerusakan
lingkungan kerja, hilangya waktu kerja, cacat bagi pegawai dan kerusakan lingkungan masyarakat
sekitarnya. Maka usaha-usaha pencegahan bahaya kebakaran dan keselamatan kerja harus
terintegrasi dan merupakan tanggung jawab setiap pegawai sesuai dengan jenjang jabatan yang
dimiliki.
Di tinjau dari aspek fisik bangunan Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik maka sesuai
dengan kelas bangunan dan fungsinya serta kompleksitas peralatan kerjanya, tentunya tidak lepas
dari potensi timbulnya masalah bahaya kebakaran maupun kecelakaan kerja.
Permasalahan tersebut di atas adalah memerlukan pemikiran kita semua, penanganan secara
sistimatik dan terpadu sehingga potensi bahaya kebakaraan dapat dihindarkan. Dalam rangka
mencapai efektivitas pelaksanaan penanggulangan terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di
lingkungan Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik maka perlu suatu pedoman yang baik dan
sistematis.

2. TUJUAN
a. Tersedianya air minum dan listrik 24 jam sehari, tujuh hari seminggu terutama pada daerah
beresiko gangguan listrik atau air minum
b. Agar tercapainya kondisi operasional Rumah Sakit secara optimal
c. Melakukan pemeliharaan secara berkala terhadap peralatan dalam kondisi layak pakai
d. Melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan yang menyebabkan alat
tidak berfungsi
e. Melakukan tindakan perbaikan terhadap kerusakan alat sehingga dapat berfungsi kembali
f. Agar kebutuhan air minum/air kebutuhan lainya terpenuhi

3. PENGERTIAN
1. Emergency/Keadaan Darurat adalah suatu keadaan sebagai akibat insiden yang terjadi didalam
batas unit operasi Perusahaan dan berada dalam batas kemampuan aparat unit operasi setempat
untuk menanggulanginya.
2. Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang tersimpan
dalam arus listrik

3
3. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang saling
berhubungan serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memenuhi satu atau sejumlah tujuan
tertentu. Instalasi listrik terdiri atas sistem penerangan, sistem pensaklaran, sistem
pengkabelan, sistem pembumian dan sistem lain yang yang dibutuhkan.
4. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi
semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia
5. Genset (Generating Set) adalah suatu peralatan yang dapat menghasilkan energi listrik, sering
digunakan sebagai alat cadangan suplai listrik diwaktu terjadi pemadaman listrik utama dari
PLN.
6. Uninteruptable Power System (UPS) adalah baterai dengan inverter yang berfungsi sebagai
penstabil tegangan dan penanggung daya untuk beberapa waktu saat padam listrik, dipakai
sebagai catu daya listrik cadangan.
7. Transformator (trafo) adalah komponen elektromagnet yang dapat mengubah taraf suatu
tegangan AC ke taraf yang lain
8. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan pemutus aliran listrik.
9. Lampu Emergensi adalah lampu emergensi yang menggunakan LED dimana lampu ini dapat
menyala sendiri ketika listrik padam
10. Miniature Circuit Breaker (MCB) merupakan alat pengaman saat terjadi hubungan singkat
(konsleting) maupun beban lebih (over load)
11. Air minum adalah air yang memiliki minimal atau memenuhi persyaratan kesehatan baik
fisika, kimia, mikrobiologik, dan radio aktifitas.
12. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah sebuah Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah
yang mengurusi kebutuhan air minum di tingkat kabupaten atau kotamadya di Indonesia dan
merupakan sumber air minum utama.
13. Sumber air bersih alternatif adalah sumber air minum diluar sumbaer air utama, yang
dipergunakan sebagai cadangan apabila sumber air utama mengalami gangguan atau kurang.
14. Air kemasan adalah air minum yang dikemas baik dalam kemasan gelas, botol atau galon yang
telah memenuhi standar kesehatan dan dapat secara langsung diminum.
15. Air isi ulang adalah air minum yang tidak dikemas secara khusus dan telah memenuhi standar
kesehatan sehingga dapat secara langsung diminum.

4
BAB II
RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah terdiri dari :
a. Staf Umum
b. Staf Medis
c. Staf Perawat
d. Staf Bidan
e. Staf Profesional lainya
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Pengadaan Listrik Dan Air Minum di
Rumah Sakit Semen Gresik adalah :
a. Bagian Umum
b. Instalasi Rawat jalan
c. Instalasi Gawat Darurat
d. Instalasi Bedah Sentral
e. Instalasi Gigi Dan mulut
f. Instalasi laboratorium
g. Instalasi Radiologi
i. Instalasi Rawat Inap
j. Instalasi Penunjang lainya

B. Kewajiban Dan Tanggung Jawab


1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang Panduan Pengadaan Sumber Listrik dan
Air
2. Perawat Yang Bertugas (Perawat Penanggung jawab Pasien) Bertanggung jawab melakukan
Panduan Pengadaan Sumber Listrik dan Air
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami Panduan Pengadaan Sumber Listrik Dan
Air
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan Pengadaan Sumber
Listrik Dan Air

5
4. Manajer
5. Memantau dan memastikan Panduan Pengadaan Sumber Listrik Dan Air dikelola dengan
baik oleh Kepala Instalasi
6. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Pengadaan Sumber Listrik Dan Air

6
BAB III
TATA LAKSANA

I. PENYEDIAAN LISTRIK RUMAH SAKIT UMUM WALI SONGO 1 GRESIK


1. SUMBER LISTRIK UTAMA RUMAH SAKIT SEMEN GRESIK
Sumber listrik utama Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik dari PT Perusahaan Listrik
Negara dengan daya 550 KVA yang terhubung dengan trafo Rumah Sakit Umum Wali Songo
1 Gresik.
2. SUMBER LISTRIK ALTERNATIF RUMAH SAKIT UMUM WALI SONGO 1
GRESIK
a. Sumber listrik alternatif (emergensi) Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik untuk
gedung depan adalah Genset Merk cummins dengan daya 250 KVA genset ini akan
bekerja secara otomatis bila listrik utama dari PLN padam selama < 10 detik, karena
dilengkapi sistim ATS (Automatic Transfer Switch).
b. Pada daerah-daerah beresiko seperti kamar operasi (IBS) dan laboratorium dilengkapi
UPS (Uninterrupted Power System) yang berfungsi menggantikan peran listrik secara
otomatis apabila listrik utama padam. UPS ini digunakan pada peralatan vital yang
digunakan pasien agar selama listrik padam pasien tidak mengalami masalah. Untuk
kamar operasi mempunyai 4 UPS permanent dengan daya 7000 VA dan 10.000 VA dan 1
UPS portable dengan daya 1200 VA. Unit Laboratorium dilengkapi UPS dengan daya
2200 VA sebanyak 2 buah.
3. SISTEM KERJA LISTRIK EMERGENSI RUMAH SAKIT UMUM WALI SONGO 1
GRESIK
a. Apabila listrik padam dari sumber listrik utama PT PLN, secara otomatis Genset dengan
sistem ATS (Automatic Transfer Switch) dengan waktu < 10 detik menggantikan peran
listrik PLN.
b. Untuk ruang yang beresiko (kamar operasi, Laboratorium) selain menggunakan Genset.
Hal ini untuk mengantisipasi apabila Genset terjadi masalah.
c. Apabila terjadi masalah pada Genset (baris b) UPS permanent akan berfungsi sebagai
sumber energi terutama penerangan.
d. Untuk di Ruangan lain (selain ruang diatas) dilengkapi lampu emergensi yang dipasang
di lorong setiap ruangan dan bertahan rata-rata selama 2-4 jam

7
4. STRATEGI DAN LANGKAH-LANGKAH
a. Membuat perencanaan dan penjadwalan pelaksanaan program pemeliharaan instalasi
listrik dan intrument yang ada di lingkungan Rumah Sakit Semen Gresik.
Adapun uraian kegiatannya antara lain :
1. Pemeliharaan Genset
2. Pemeliharaan AC gedung lantai 1 ( 15 unit )
3. Pemeliharaan AC gedung lantai 2 ( 12 unit )
4. Pemeliharaan AC gedung lantai 3 ( 2 unit )
b. Pemeliharaan Instalasi listrik meliputi :
a) Panel distribusi
b) Trafo gardu induk
c) Lampu
d) Televisi
c. Pemeliharaan alat intrumen meliputi :
a) Alaram
b) Nurse call
c) Sound system
d) CCTV
e) Pesawat telpon
d. Pemeliharaan sentral telpon
e. Pemeliharaan jaringan komputer

5. MELAKUKAN KEGIATAN
a. Melakukan koordiasi dengan vendor yang menjalin kerja sama
b. Melakanakan jadwal program pemeliharaan
c. Menindak lanjuti SPK dari unit pementa
d. Memberikan pelatian / diklat untuk pegawai operator
e. Melakukan evaluasi secara periodik dari semua kegiatan yang akan dilakukan.

8
II. PENYEDIAAN AIR BERSIH RUMAH SAKIT UMUM WALI SONGO 1 GRESIK
1. Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan yang utama bagi sebuah rumah sakit. Rumah Sakit Umum
Wali Songo 1 Gresik sangat memperhatikan mutu air bersih karena terkait langsung dalam
perawatan pasien atau orang sakit. Kualitas air bersih merupakan komponen yang penting
dalam kegiatan rumah sakit ini.
2. Pengertian dan Dampak
a. Pengertian
Air bersih adalah air bersih dalam hal ini adalah air yang memiliki kualitas minimal
sebagaimana dalam lampiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 tahun 1990
b. Dampak
a) Dampak positip penurunan penyakit yang dapat ditularkan karena kegiatan mencuci
dengan air, kebersihan lingkungan, alat termasuk kebersihan pribadi.
b) Dampak negatif, misalkan meningkatkan penyakit yang ditularkan melalui air dan
kegiatan mencuci dengan air, kesehatan lingkungan dan pribadi yang kurang
terpelihara.
3. Kebutuhan Air Minum dan Air Bersih.
Jumlah kebutuhan air bersih dan air minum untuk rumah sakit belum dapat ditetapkan
secara pasti. Secara umum perkiraan kebutuhan air bersih didasarkan pada jumlah tempat
tidur. Kebutuhan air bersih 500 liter per tempat tidur.
4. Standar Kualitas Air Bersih
Melalui Permenkes No. 416 tahun 1990, telah ditetapkan syarat syarat dan pengawasan
kualitas di indonesia. Penerapannya secara umum masih menimbulkan masalah namun
khusus untuk rumah sakit seyogyanya sudah tidak ada masalah lagi.
5. Sumber Air Bersih
Sumber air bersih Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik mendapatkan supply dari kerja
sama dengan pihak ketiga, yang sudah mengalami proses pengolahan sesuai baku mutu air
bersih dan dialirkan ke Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik ditampung tandon rumah
sakit yang telah disediakan bawah dengan kapasitas 100 m3. dan pendistribusi secara
horisontal dan vertikal kedalam gedung dan keluar gedung

9
6. Pengelolaan air bersih.
Sistem pendistribusian di Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik merupakan bagian akhir
dari rangkaian proses penyediaan air bersih untuk pemakai dan mambagikan secara merata.
Air di Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik didistribusikan secara horizontal dan
vertikal. Kran air dipasang pada setiap dasar vertikal atau sambungan horizontal sehingga
saluran bisa ditutup bila sedang diadakan perbaikan sistem pendistribusian untuk semua
gedung atau lantai yang tidak terjangkau oleh tekanan air dari saluran induk. Di Rumah
Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik tangki dilengkapi dengan penutup dan kedap air anti
serangga, tahan terhadap korosi, di dalam reservoir tersedia air untuk pemadam kebakaran.
a. Sambungan langsung dari sumber
b. Sambunag yang paling sederhana adalah sambungan langsung dari sumber, yang
tekanannya air dari pipa induk yang digunakan sebagai tekanan untuk mendistribusikan
air keseluruh gedung rumah sakit
c. Sambungan langsung dan boster
d. Untuk sistem ini dikombinasikan antar pompa dan boster
e. Air dipompa kedalam reservoir dan didistribusikan secara gravitasi dengan sistem
gravitasi biasa untuk semua gedung
7. Pengawasan kualitas air bersih
Tujuan pengawasan air di Rumah Sakit adalah terpantau dan terlindungi secara terus
menerus penyedian air bersih agar tetap aman dan mencegah jangan terjadi penurunan
kualitas air bersih.
Kegiatan pokok pengawasan kualitas air adalah sebagai berikut :
1. Inspeksi sanitasi.
adalah merupakan suatu kegiatan untuk memenuhi keadaan sarana penyediaan air bersih
guna untuk mengetahui apakah mengakibatkan kesehatan masyarakat menurun.
Langkah-langkah inspeksi sanitasi di Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik sebagai
berikut:
a. Membuat peta/ maping mulai dari resevoir/ unit pengolahan sampai sistem jaringan
distribusi air yang terdapat dalam Rumah Sakit.
b. Melakukan pengamatan dari titik yang rawan pada jaringan distribusi yang
diperkirakan pipa mudah terkontaminasi.
c. Menentukan frekuensi Inspeksi Sanitasi.

10
d. Menentukan kran-kran dari unit bangunan hasil pengamatan dari dua poin diatas 1 dan
2.
1.a Pengambilan Sampel.
Sampel yang diambil dari sistem penyediaan air bersih guna untuk mengetahui
apakah air aman bagi konsumen Pengambilan sampel harus dapat mewakili air
dari sistem keseluruhan, misalnya unit yang rawan UGD, dapur (serta pengelolan
maknan minuman). Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kimiawi, frekuensi
pengambilan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
2.a. Pemeriksaan sampel.
Sampel air yang diambil segera dikirim ke laboratorium BTKL.Parameter yang
diperiksa dilapangan meliputi bau, rasa, warna, kekeruhan, suhu air, kejernihan,
pH, dan sisa klor.
3.a. Tenaga pengelola.
Tenaga pelaksanaan dengan tugas mengawasi plumbing dan kualitas air. Pengawas
mengawasi tenaga pelaksanaan pengelolaan air bersih, dengan pendidikan D3 dan
latihan khusus.
4.a. Pencatatan dan analisis.
Tolak ukur pengawasan kualitas air adalah Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416 tahun 1990. Adapun penyimpangan dari kualitas air maka segera dilakukan
pengecekan kembali. Inpeksi ulang dan tindakan perbaikan dilakukan pencatatan
dan dianalisi

8. Sistem Distribusi dalam Bangunan Rumah Sakit


1. Jenis dan Sistem Distribusi
Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik didistribusikan secara horizontal dan
vertikal. Kran air dipasang pada setiap dasar vertikal atau sambungan horizontal sehingga
saluran bisa ditutup bila sedang diadakan perbaikan sistem pendistribusian untuk semua
gedung atau lantai yang tidak terjangkau oleh tekanan air dari saluran induk. Tangki Di
Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik dilengkapi dengan penutup dan kedap air, anti
serangga, tahan terhadap korosi, di dalam reservoir tersedia air untuk pemadam kebakaran.
a. Sambungan langsung dari sumber

11
Sambungan yang paling sederhana adalah sambungan langsung dari sumber, yang
tekanannya air dari pipa induk yang digunakan sebagai tekanan untuk mendistribusikan
air keseluruh gedung rumah sakit
b. Sambungan langsung dan boster
Untuk sistem ini dikombinasikan antar pompa dan boster
c. Sistem Reservoir
Air dipompa kedalam reservoir dan didistribusikan secara gravitasi dengan sistem
gravitasi biasa untuk semua gedung
2. Sistem Air Panas
a. Jumlah
Perlu dipikirkan air bersih dan jumlah air panas sangat bervariasi untuk setiap rumah
sakit menurut society of heating, refrigerating andair conditioning 1967 menyarankan
sekitar 300-400 liter per tempat tidur
b. Persyaratan suhu
Untuk kebutuhan normal 40ºC, merupakan suhu maksimal disarankan suhu tidak
boleh 60ºC
c. Persyaratan untuk dapur dan loundry
Dalam satu sumber memperkirakan bahwa laundry rumah sakit menggunakan air 40
liter/ kg , cucian 60% merupakan air panas dan untuk air panas dapur, cucian ini
didasarkan pada tipe dan jenis alat cuci yang digunakan
9. Kapasitas air dan tekanan dalam sistem
Jumlah air yang digunakan di rumah sakit dinyatakan dalam tempat tidur perhari dan
berdasarkan dalam jenis pemasangan plambing didalam gedung perlu diperhatikan
a. Ukuran Pipa
Nilai ukuran mempertimbangkan berbagai distribusi antara lain: rata rata suply yang
diperlukan tiap pemasangan .
b. Bahan Pipa
Kemampuan pipa yang menahan beban dari luar, kemungkinan kelarutan dan bahan
dari kontaminasi dalam airdan kemampuan pipa bahan yang dapat dari luar (panas,
keketakan dsb)
c. Kontaminasi dalam Pipa

12
Kontaminasi terjadi karena kelarutan bahan pipa oleh bahan kimia tertentu sehingga
dapat menimbulkan gangguan kesehatan/ ekonomi . Korosi bahan tembaga yang berasal
dari pipa oleh bahan kimia tertentu sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan/
ekonomi dan korosi bahan tembaga bisa terjadi bila pH dibawah 7 dan kontaminasi
yang berasal dari pipa antara lain: cadmium
10. Pertumbuhan mikroba dalam saluran air
Efek yang tidak dikehendaki dari pertumbuhan mikroorganisme dalam saluran antara lain:
mengurangi kapasitas saluran, bau dan rasa, meruba warna air dan menyebabkan korosi,
Hampir 50% kerak dalam saluran air adalah residu organik Untuk menghancurkan bakteri
dalam saluran dapat menggunakan residu khlorin bebas 0,5 mg/l
11. Desinfeksi sistem saluran air bersih
Desinfeksi akan lebih efektip bila dilakukan upaya untuk mencegah kombinasi permukaan
dal;am pipa sebelum dan selama dipasang, Dengan penambahan clorin secara terus menerus
dengan dosis 50 mg/ L
12. Tenaga pengelola
Tenaga pengelola air bersih terdiri dari:
1. Tenaga pelaksana dengan mengawasi plambing dan mutu air bersih dengan kualitas
STM dan latihan khusus
2. Pengawas dengan tugas tenaga pelaksana pengelolaan air bersih kualitas D3 lingkungan
dan latihan khusus
13. Evaluasi dan tolak ukur pengelolaan
a. Mutu air bersih dirumah sakit UU no 416 tahun1990
b. Kuantitas sesuai dengan kebutuhan
c. Frekuensi pemeriksaan dan plambing

13
BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan Pengadaan Sumber Listrik dan Air Minum didokumentasikan:


1. Pencatatan Pemakaian listrik rumah sakit
2. Pencatatan pemakaian Air minum di rumah sakit
3. Pencatatan pemakaian Air untuk mandi dan lainya
4. MOU dengan Unit Penyedia Air

14
BAB V
PENUTUP

Buku Panduan pengadaan sumber listrik dan air ini disusun sedemikan rupa disesuaikan
dengan kondisi Rumah Sakit Umum Wali Songo 1 Gresik. Oleh karena itu di harapkan agar seluruh
karyawan yang bekerja di rumah sakit ini mengetahui dan memahami panduan tersebut
Demikian buku panduan ini disusun, diharapkan dapat berguna untuk meminimalisisr resiko
gangguan listrik dan kebutuhan air minum di rumah sakit .

Ditetapkan di : Gresik
Pada tanggal : 5 Juni 2013
Ttd

Penyusun

15

Anda mungkin juga menyukai