Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM UTILITY

A. PENDAHULUAN
Manajemen Perencanaan Utility ( MPU ) adalah suatu sistim yang melakukan
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sistim kelistrikan,
air dan gas medik di RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng sesuai
hukum yang berlaku.

B. Tujuan Umum
Manajemen Perencanaan Utility (MPU) adalah memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pasien, petugas dan pengunjung dengan mengelola resiko yang
terkait dengan utility rumah sakit.

C. Tujuan Khusus
1. Mencegah kejadian kegagalan utitlitas yang tidak direncanakan.
2. Melakukan pemeliharaan preventif dan korektif sistim utility untuk menjamin
ketersediaan dan kehandalan.
3. Mengevaluasi dan menganalisa masalah yang timbul, baik yang menyangkut
kegagalan fungsi dan kesalahan dalam pemakaian.

D. Tanggung Jawab
Direktur
1. Menyediakan sarana dan prasarana, ruang pendukung dan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan MPU.
2. Memastikan informasi sesuai yang direkomendasikan JCI.
3. Memastikan Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Instalasi Sanitasi
memenuhi tanggung jawab untuk pelaksanaan MPU.
4. Mengevaluasi informasi dan laporan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS) dan Instalasi Sanitasi yang berkaitan dengan utility.

Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana


1. Memastikan pelaksanaan MPU sesuai dengan perencanaan, ketentuan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sistim kelistrikan dan gas medik.
2. Melaporkan pelaksanaan MPU setiap bulan kepada Direktur
3. Melakukan evaluasi dan melaporkan ke Direktur per tri wulan.
Kepala Instalasi Sanitasi

Komite K3 RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng 1


1. Memastikan pelaksanaan MPU sesuai dengan perencanaan, ketentuan
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi sistim distribusi air bersih.
2. Melaporkan pelaksanaan MPU setiap bulan kepada Direktur
3. Melakukan evaluasi dan melaporkan ke Direktur per tri wulan.
Kepala Instalasi Farmasi
1. Memastikan ketersediaan gas medik dalam bentuk tabung gas untuk
kecukupan dan distribusi di ruangan.
2. Membuat permintaan gas medik ke bagian unit layanan pengadaan.
3. Membuat laporan pemakaian gas medik setiap bulan.

E. Proses Penilaian Risiko


I. Air
System distribusi air bersih yang ada di rumah sakit mempunyai resiko
keterbatasan dalam hal sumber dan distribusi untuk memenuhi semua
kebutuhan di rumah sakit. Oleh karena itu penting untuk melakukan penilaian
resiko jika terjadi gangguan disrtibusi air dari sumber PDAM dan Air tanah.
Adapun daerah-daerah yang harus mendapatkan supply air bersih bila sumber
air bersih berkurang mati yaitu :
1. IGD
2. Ruang rawat Inap
3. Kebidanan
4. IPRS
5. Loundry
6. CSSD
7. ICU

II. Listrik
System distribusi listrik yang ada di rumah sakit mempunyai resiko
keterbatasan untuk supply daya untuk memenuhi semua kebutuhan di rumah
sakit. Oleh karena itu penting untuk melakukan penilaian resiko jika terjadi
gangguan disrtibusi listrik dari sumber PLN. Adapun daerah-daerah yang harus
mendapatkan supply listrik bila sumber PLN mati yaitu :
1. Ruang distribusi obat
2. IGD
3. Telepon
4. Intercom / aipon
5. OK
6. Ruang rawat intensif ICU
7. Kebidanan
8. Ruang Pemulihan

Komite K3 RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng 2


III. Gas Medik
Ketersediaan gas medik yang ada di rumah sakit juga mempunyai resiko
menurunnya tekanan dan volume gas medik yang dapat menimbulkan
gangguan pada terhadap pelayanan. Oleh karena itu penting untuk melakukan
penilaian resiko jika terjadi penurunan tekanan dan volume gas medik. Adapun
daerah-daerah yang harus mendapatkan supply gas medik jika terjadi
penurunan tekanan dan volumenya yaitu :
1. IGD
2. Ruang rawat intensif ICU
3. OK
4. Kebidanan

F. Program Strategi
I. Air
1. Mengidentifikasi tersedianya sumber air bersih atau alternative lain yang
tersedia selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu.
2. Membuat strategi untuk mengurangi rasiko pada area kritis jika terjadi
penurunan debit air.
3. Merencanakan sumber daya alternative air pada saat debit air turun
4. Melakukan pemeriksaan secara berkala kualitas air setiap 3 bulan sesuai
dengan standard Permenkes untuk kualitas air bersih.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi setiap tiga bulan.

II. Listrik
1. Mengidentifikasi ketersediaan listrik dalam 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu.
2. Mengidentifikasi area-area dan layanan yang memiliki risiko tinggi pada
saat terputusnya aliran listrik.
a. Membuat strategi untuk mengurangi resiko pada saat kejadian
terputusnya aliran listrik
b. Memastikan ketersediaan sumber daya alternative (ups dan genzet)
pada saat terputusnya aliran listrik.
c. Melakukan proses simulasi uji beban sumber alternative 30 % setiap
bulan, 50 % per semester, dan 80 % per tahun dan hasilnya
didokumentasikan.
d. Melakukan pemantauan dan pengawasan fungsi pada gardu dan
genzet setiap hari.
e. Melakukan pemeliharaan gardu dan genzet setiap tiga bulan.
f. Melakukan pengecekan pada instalasi listrik di semua gedung setiap
tahun

Komite K3 RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng 3


g. Melakukan penggantian oli dan placing pada trafo listrik setiap tahun.
h. Melakukan uji kelayakan instalasi listrik dan genzet dari Instansi
Departemen Tenaga Kerja.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi setiap tiga bulan.

III. Gas Medik


1. Mengidentifikasi ketersediaan gas medik dalam 24 jam sehari, tujuh hari
seminggu.
2. Mengidentifikasi area-area dan layanan yang memiliki risiko tinggi pada
saat terputusnya supply gas medik.
a. Membuat strategi untuk mengurangi risiko pada saat kejadian
terputusnya supply gas medik.
b. Memastikan ketersediaan tabung gas cadangan pada saat terputusnya
supply sentral gas medik.
c. Melakukan pemantauan dan pengawasan fungsi pada sentral gas
( liquid dan tabung) setiap hari.
d. Melakukan pemeliharaan sentral gas setiap tiga bulan (dilaksanakan
pihak ke tiga)
e. Melakukan pengecekan zone valve dan Wall Point Outlet pada semua
ruangan ruangan yang menggunakan gas medik sentral.
f. Melakukan perbaikan bila terjadi kerusakan yang berkaitan dengan
masalah instalasi gas medik, zone valve, WPO, serta regulator oksigen.

G. Merencanakan pendidikan dan pelatihan staff


1. Membuat daftar inventarisasi staf yang telah dilatih yang berhubungan utility
(air, listrik dan gas medik) setiap tahun.
2. Membuat evaluasi dan perencanaan untuk pendidikan & pelatihan yang
dibutuhkan setiap tahun.

H. Perencanaan proses evaluasi tahunan


Melakukan kegiatan evaluasi tahunan untuk dilaporkan kepada direktur sebagai
bahan rekomendasi dalam pengambilan kebijakan di tahun berikutnya

Komite K3 RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu Bantaeng 4

Anda mungkin juga menyukai