Anda di halaman 1dari 32

IMPLEMENTASI

PENGGUNAAN PCRA
DALAM PERBAIKAN FASILITAS
KESEHATAN
SESUAI STANDAR PPI
PADA PENERAPAN KEBIJAKAN KELAS RAWAT
INAP STANDAR
Costy Pandjaitan, CVRN.,SKM.,MARS.,PhD., CP.NLP.CPRM.,CPLM

Disampaikan pada
Workshop Virtual NasionalL dengan Tema
“Penyusunan Strategi Manajemen Mutu & Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Menghadapi Transformasi
Pelayanan JKN & Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS)”
Tanggal 22 April 2022
PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI PERBAIKAN
PENGGUNAAN PCRA FASILITAS
KESEHATAN

STANDAR
PPI

PENERAPAN
KEBIJAKAN
KELAS RAWAT INAP
STANDAR
LATAR BELAKANG
PERBAIKAN PCRA
FASILITAS Pra-Contruction-Risk -Assessment
KESEHATAN

bahaya potensial
terhadap fungsi paru-
Keamanan staf Renovasi/Pembongkaran
serta pengunjung
paru Konstruksi/Pembangunan

Kualitas udara, pengendalian infeksi,


persyaratan utilitas, kebisingan, Potensi risiko terhadap pasien, staf,
getaran dan bahaya lain pengunjung atau aset
PCRA (Pra-Construction Risk Assessment)

Penilaian risiko pra-konstruksi (PCRA) adalah salah satu alat paling penting
dan paling kurang dimanfaatkan yang tersedia untuk fasilitas perawatan
kesehatan yang mempertimbangkan proyek konstruksi.

Seringkali PCRA diselesaikan sesaat sebelum kontraktor melakukan


pekerjaan dan hanya menjelaskan persyaratan pengendalian infeksi.

Implementasi PCRA yang tidak lengkap atau tidak efektif dapat


meningkatkan biaya konstruksi dan membahayakan pasien, staf, dan
pengunjung
PCRA untuk pembongkaran, konstruksi/bangunan, renovasi
gedung di rumah sakit yang meliputi

Identifikasi tipe/jenis konstruksi Indenfitikasi kelompok risiko


kegiatan proyek dengan kriteria pasien

Matrix pengendalian infeksi


Proyeksikan untuk antara kelompok risiko pasien
menetapkan kelas/tingkat dengan type kontruksi kegiatan
infeksi

Tindak pengendalian infeksi


berdasarkan tingkat/kelas infeksi
dan monitoring pelaksanaan
PENILAIAN RISIKO PRA-KONSTRUKSI
(PCRA) Pencegahan Infeksi
(ICRA)
1
Bahaya lain Kualitas Udara
1 1

Layanan darurat 1 1 Kebisingan

Keamanan 1 Getaran
1
berbahaya

1 1
1 Bahan Berbahaya
Keamanan
Utilitas
Ada lima aspek utama yang harus dipertimbangan dalam PCRA

1 Asbestos

Akses
pekerja 2

Perlindungan
3 terhadap
peralatan di RS
Keamanan dan
kenyamanan 4
pasien, petugas,
pengunjung dan Pengendalian debu dan
masy sekitar RS infeksi, karena partikel debu
5 mengandung jamur (missal:
Aspergillus spp.) yang dapat
menyebabkan infeksi
Aspergillosis
LANGKAH-LANGKAH PCRA :
ICRA KONSTRUKSI/RENOVASI

Pra Bangunan Intra Bangunan Post Bangunan


& Renvasi & Renvasi & Renvasi
1. Pra Renovasi & Bangunan

Sebelum renovasi & membangun ada rapat


1 koordinasi antara bagian Tehnik, Komite
PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi dan vendor

2 Komite PPIRS melakukan pengkajian risiko dan


membuat izin renovasi

Sebelum pelaksanaan renovasi dan pembangunan Komite PPIRS,


3 K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan memberikan edukasi kepada
pihak perencana dan pelaksana proyek.
Langkah Ke-1:
Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi (Tipe A-D)
Langkah Ke-1:
Identifikasi Tipe Aktivitas Konstruksi (Tipe A-D)
Langkah Ke-2 :
Identifikasi Kelompok Pasien yang berisiko di sekitar kegiatan
Bangunan dan renovasi
Langkah Ke-3 :
Menentukan Level/Kelas ICRA Renovasi & Bangunan
Ditentukan berdasarkan tabel antara Tipe Aktivitas Konstruksi dan Kelompok Pasien Berisiko
Kelompok Pasien Berisiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D

Risiko Rendah I II II III/IV

Risiko Sedang I II III IV

Risiko Tinggi I II III/IV IV

Risiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Note: Infection Control approval will be required when the Construction Activity and Risk Level indicate that Class III or Class IV
control procedures are necessary.
Rekomendasi Tim/Komite PPI
Berdasarkan Kelas ICRA Renovasi & Bangunan
Rekomendasi Tim/Komite PPI
Berdasarkan Kelas ICRA Renovasi & Bangunan
Rekomendasi Tim/Komite PPI
Berdasarkan Kelas ICRA Renovasi & Bangunan
Rekomendasi Tim/Komite PPI
Berdasarkan Kelas ICRA Renovasi & Bangunan
2. Intra Renovasi & Bangunan
Selama dalam proses renovasi & bangunan, Tim
pengawas proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS,
K3RS dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai surat
kesepakatan bersama.

Selama proses renovasi & pembangunan pelaksana


proyek wajib mengenakan APD sesuai K3
Formulir Pemantauan Selama Renovasi & Bangunan
Formulir Pemantauan Selama Renovasi & Bangunan
3. Post Renovasi & Pembangunan

1 •Lakukan General Cleaning sebelum ruangan diijinkan untuk digunakan oleh pasien (Sanitasi & KPPI)

2 •Lakukan pemeriksaan kultur ruangan berdasarkan kelompok risiko (Sanitasi & KPPI)

3 •Maintenan fungsi alat-alat yang ada (Bag Teknik)

4 •Lakukan evaluasi dengan menggunakan formulir ceklist post kontruksi (KPPI & K3)
Kriteria Hasil Pemeriksaan Kultur Jamur Udara

Jumlah Mikroorganisme Tindakan

0-2 CFU / m3 Ruang sudah dapat dipakai

> 2-4 CFU / m3 Lakukan pembersihan ulang dan dilakukan tes ulang

> 4-10 CFU / m3 Menyelidiki, lakukan pembersihan ulang dan


dilakukan tes ulang
Formulir Post Renovasi & Bangunan
ChecklistPost-Konstruksi
Tangga/jam Survey
Lokasi renovasi
Koordinator Proyek

Kegiatan YA Tdk Ket


A. Penyelesaian Proyek
1) Pembersihan debu dari udara dengan sistem penyedotan pipa/vacum
2) Pembersihan zona konstruksi sebelum memindahkan barrier konstruksi .
3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan pembersihan.
4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai kebutuhan.
5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi terutama di daerah perawatan
khusus.
6) Bersihkan atau ganti filter sesuai prosedur penyedotan debu.
7) Pindahkan barrier dan bersihkan daerah dari semua debu yang dihasilkan selama
pekerjaan / proyek.
8) Pastikan bahwa keseimbangan tekanan udara di kamar operasi dan lingkungan
sekitarnya dapat dicapai sebelum ruangan digunakan.
9) Kondisi ruang sesuai indikasi terutama di kamar operasi dan lingkungan sekitarnya,
pastikan bahwa spesifikasi teknis sesuai yang disyaratkan.
B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik?
1) Alarm kebakaran – lepaskan penutup detektor & lakukan pengujian dr panel kontrol
2) Sprinkler/Penyemprot air - terhubung ke saluran utama dan betekanan cukup
3) Listrik – pengujian switch/tombol dan pengontrolan
4) Sumber air buka, dan cek suhu
5) Gas Medis
6) Limbah – hilangkan sumbatan
7) Pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan, uji keseimbangan tekanan
Formulir Post Renovasi & Bangunan
KESIMPULAN

• Penilaian risiko pra-konstruksi (PCRA) adalah salah satu alat paling


penting dan paling kurang dimanfaatkan yang tersedia untuk fasilitas
perawatan kesehatan yang mempertimbangkan proyek konstruksi
• Implementasi PCRA yang tidak lengkap atau tidak efektif dapat
meningkatkan biaya konstruksi dan membahayakan pasien, staf, dan
pengunjung
• Perlu dilakukan PCRA setiap ada konstruksi maupun renovasi
fasilitas Rumah Sakit
References
• Infection Control Risk Assessment Guidelines
• Infection Control Principles for the Management of Construction,Renovation, Repairs and
Maintenance within HealthCare Facilities,2nd ed.
• Infection Control during Construction Manual, 2nd ed. Wayne Hansen,PE,REA,CEM
• APIC State – of – the – Art Report : The Role o F Infection Control During Contruction in Health
Care Facilities, Judene Mueller Bartley, MS, MPH, CIC, the 1999
• Infection Control Principles for the Management of Contruction, Renovation, Repairs and
Maintenance within Health Care Facilities, A Manual for Reducing the Risk of Health Care
Assosiated Infection by Dust and Waer Borne Micro-organisms, 2nd Edition, 2003.
• Larry Lee, CIH New Application Consepts in Infection Prevention & Contruction : Thinking Outside
the Matrix, 2013
• Contruction, Renovation, and Maintenace Infection Control Program, Hershey Medical Center, 2011
• PMK 27 tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai