Selama kegiatan proyek adalah salah satu dari kemungkinan berikut yang akan terganggu atau
terkena dampak di area manapun di luar area kerja.
Ya Tdk NA
Ketersediaan Air Water Supply
Saluran Irigasi
Sistem drainase atap
Ketersediaan listrik
Ketersediaan sumber listrik alternatif
Sistem Ventilasi
Oxygen
Gas Medis
Vakum Gas Medis
Gas Medis Lainnya ; ____________________
Apabila ada beberapa yang mengalami gangguan, mohon dijelaskan langkah – langkah yang harus
diambil untuk mengurangi dampak dari gangguan tersebut
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
Tuliskan tindakan pencegahan yang akan dilakukan untuk memastikan bila terjadi gangguan yang
tidak diinginkan tidak terjadi
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
FORM 3
FORM 4 Setiap kegiatan yang akan menghasilkan kebisingan dan / atau getaran yang cenderung
mengganggu
PRA CONSTRUCTION RISK ASSESMENT (PCRA)
PENILAIAN LINGKUNGAN
Aktifitas :
RUMAH SAKIT UMUM ‘AISYIYAH PONOROGO
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
Strategi Mitigasi:
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
Aktifitas:
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
Strategi Mitigasi:
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
________________________________________________________________________________
1. Siapa yang bertanggungjawab setaip hari untuk kebersihan di area proyek ?
________________________________________________________________________
2. Apakah setiap hari dilakukan pembersihan di lokasi proyek sebelum pekererjaan selesai ?
________________________________________________________________________
3. Jika Iya, siapa yang bertanggungjawab akan hal tersebut ?
________________________________________________________________________
4. Apakah ada kebutuhan khusus yang dibutuhkan untuk membersihkan area proyek setiap
harinya ?
________________________________________________________________________
5. Jika Iya, Apa saja daftar kebutuhan khusus tersebut ?
FORM 5
I. IDENTITAS PEKERJAAN
Nama pekerjaan:
Waktu pelaksanaan: Konsultan perencana:
Jumlah Naker : Kontraktor pelaksana:
No. Dokumen : Konsultan pengawas:
Tipe konstruksi : A / B / C / D
(Konstruksi / Renovasi / Pembongkaran
Tingkat Risiko : rendah / sedang / tinggi / sangat tinggi
Kelas Pengendalian : I / II / III / IV
Persyaratan K3 pada saat proses pembongkaran, renovasi dan konstruksi / pembangunan
gedung:
1. Terdapat pagar pembatas proyek dengan area perawatan di RS. Pagar dipasang setinggi
minimal 2m dengan bahan tahan lama
2. Terpasang rambu-rambu dan signase berupa:
a.Papan nama proyek
b.Simbol dan lambang K3
c. Tanda larangan merokok
d.Tanda area / daerah dengan akses terbatas
3. Lokasi proyek, minimal mempunyai 2 akses utama keluar yang mudah teridentifikasi sebagai
jalur evakuasi dan pintu keluar masuk area proyek
4. Terdapat akses pasien sementara yang memadai selama proses konstruksi berlangsung
5. Area proyek harus menerapkan 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)
6. Terdapat ruang pertemuan di lokasi proyek
7. Terdapat kamar mandi sementara untuk pekerja proyek
8. Pekerja konstruksi dapat teridentifikasi (ID card/seragam) dan menggunakan alat pelindung
diri (APD) yang sesuai dan disediakan oleh kontraktor pelaksana
9. APD yang digunakan di lokasi proyek minimal helm proyek, ear plug, sepatu safety dan
sarung tangan
10. Kontraktor menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) yang siap digunakan di lokasi
proyek
11. Kontraktor menyediakan kotak P3K yang memadai dan siap digunakan (minimal tersedia
perban steril, iodin, antiseptik, plester, gunting)
12. Proyek diharapkan memiliki kegiatan rapat rutin dan safety talk/briefing untuk pekerja
13. Kontraktor memastikan keamanan sumber listrik yang digunakan dalam proses konstruksi
14. Area RS bebas dari asap rokok dan api
15. Pengukuran fisik pada area proyek dan lingkungan sekitar proyek sesuai dengan
persyaratan:
a. Kebisingan melebihi nilai ambang batas (NAB: 85 dB)
b. Getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan
tangan pekerja tidak melebihi 4m/det2
c. Getaran yang kontak langsung maupun tidak langsung pada seluruh tubuh tidak
melebihi 0,5 m/det2
d. Kandungan debu maksimal di dalam udara area lokasi proyek dan lingkungan
sekitarnya tiidak melebihi 0,5 mg/m3
16. Pada proyek yang menggunakan B3 (bahan berbahaya dan beracun) harus melakukan
pengelolaan B3 sesuai dengan standart prosedur operasional sebagai berikut:
a. Tempat penyimpanan B3 harus terpisah dari bahan lain dan dirancang sesuai
karakteristik B3
b. Tempat penyimpanan B3 wajib dilengkapi sistem tanggap darurat.
c. B3 yang disimpan harus memiliki MSDS (material safety data sheet)
d. B3 yang disimpan dapat diidentifikasi jenis dan karakteristiknya
e. Apabila kegiatan proyek memiliki limbah B3, maka tempat pembuangannya harus
terpisah dari limbah lain dan berkoordinasi dengan bagian sanitasi
f. Apabila proyek menggunakan B3 atau menghasilkan limbah B3 wajib melapor ke Tim
K3
17. Kontraktor pelaksana melakukan sosialisasi pada seluruh pekerja proyek mengenai:
a. Prosedur evakuasi pada saat terjadi bencana
b. Lokasi APAR
c. Lokasi titik kumpul aman
d. Prosedur penanggulangan kebakaran
e. Kode-kode emergensi yang diterapkan RS:
Kode Merah / Red Code : Kebakaran
Kode Biru / Blue Code : Kegawadaruratan Medis / Henti Jantung
Kode Orange / Orange Code : Tumpahan B3
Kode Ungu / Purple Code : Evakuasi
Kode Hitam / Black Code : Ancaman Bom
Kode Pink / Pink Code : Penculikan Bayi
Kode Abu-Abu / Grey Code : Gangguan Keamanan
Kode Hijau / Green Code : Gempa Bumi
18. Bangunan yang direnovasi sesuai standard K3 antara lain:
a. Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses keluar sebagai jalur evakuasi
b. Setiap pintu harus mengarah/mengayun keluar
c. Kamar mandi sesuai dengan ketentuan, pintu harus mengarah/mengayun keluar,
menggunakan kunci K3 terdapat handrail dan dilengkapi dengan nurse call
d. Setiap stop kontak dilengkapi dengan proteksi (child protection) minimal di area anak-
anak (Unit Marwa)
e. Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran seperti instalasi fire alarm,
smoke detector, hydran, sprinkler
f. Instalasi gas medis mudah teridentifikasi, terdapat penandaan pada valve dan box panel
harus terdapat sistem penguncian
19. Kontraktor wajib melaporkan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ke Tim K3
RS
PRE CONSTRUCTION
No. Obyek Ya Tdk NA Keterangan
1. Kontraktor pelaksana telah melapor kepada
depnaker sesuai pasal 2 Per 01/Men/1980
2. Kontraktor memiliki data lengkap setiap pekerja
serta sistem kerjanya
3. Semua pekerja harian lepas/borongan telah
mendapat perlindungan jaminan kesehatan
(pada pekerjaan dengan jangka waktu 6 bl)
4. Proyek mempunyai petugas K3 yang
bersertifikat
5. Setiap bangunan mempunyai minimal 2 akses
keluar utama sebagai jalur evakuasi
Setiap pintu harus mengayun kearah luar
6. Setiap pintu harus mengayun keluar
7. Pada saat pintu dibuka harus menyisihkan ruang
tudak terhalangi minimal ½ lebar koridor
8. Pintu tangga darurat dapat tertutup rapat
(dengan door closer, arah ayun menuju tangga
darurat
9. Kamar mandi dilengkapi dengan:
Pintu ke arah luar
Menggunakan kunci K3
Hand rail
Nurse call
10. Stop contact dilengkapi dengan proteksi (child
protection)
11. Bangunan dilengkapi dengan sistem proteksi
kebakaran:
Instalasi fire alarm
Instalasi smoke detector
Sprinkler
Hydran gedung/luar gedung
12. Lain-lain
FORM 7
18. Lain-lain
FORM 8
EVALUASI
Evaluasi
Nama:______________________ Nama:_________________________
NIK :