PENDAHULUAN
1.4. Pengertian
Limbah (menurut PP NO 12, 1995) adalah bahan sisa suatu kegiatan dan atau
proses produksi. Sedangkan limbah rumah sakit menurut Permenkes RI nomor:
1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat,
cair, dan gas. Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam
mikroorganisme bergantung pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang
dilakukan sebelum dibuang. Limbah / sampah infeksius adalah limbah atau sampah
yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh pasien, ekskresi, sekresi yang dapat
menularkan kepada orang lain. Penanganan Cairan tubuh adalah Suatu proses atau
cara membersihkan tumpahan yang berasal dari cairan tubuh pasien (darah, cairan
perut,cairan pleura, faeces, sputum atau dahak) di lantai atau di tempat-tempat lain
sehingga lingkungan tersebut menjadi bersih dan aman untuk digunakan.
c. Labeling
1. Limbah padat infeksius : Plastik kantong kuning
2. Limbah padat non infeksius Plastik kantong warna hitam
3. Limbah benda tajam Savety Box
d. Packing
1. Tempatkan dalam wadah limbah tertututp
2. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan menggunakan kaki
3. Kontainer dalam keadaan bersih
4. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak berkarat
5. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10-20 meter
6. Ikat limbah jika sudah terisi ¾ penuh
7. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari
2.3. Cara untuk menanggulangi sampah medis maupun sampah benda tajam
1. Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah, feses, urin
dan cairan tubuh lainnya)
a. Gunakan sarung tangan tebal ketika menangani dan membawa sampah
tersebut.
b. Hati-hati pada waktu menuangkan sampah tersebut pada bak yang
mengallir atau dalam toilet bilas. Sampah cair dapt pula dibuang
kedalam kakus. Hindari percikannya.
c. Cuci toilet dan bak secara hati-hati dan siram dengan air untuk
membersikan sisa-sisa sampah. Hindari percikannya.
Panduan pengelolaan sampah infeksius, dan cairan tubuh ini mempunyai ruang
lingkup yang luas karena berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit. Pelaksanaan pengelolaaan sampah infeksius, dan cairan tubuh di Rumah
Sakit Sansani Pekanbaru adalah seluruh tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan dan tenaga kesehatan lainnya), seluruh pegawai yang bekerja di rumah sakit
serta pengunjung. Tata Laksana pengelolaan sampah infeksius, dan cairan tubuh
adalah sebagai berikut:
3.3. Cara untuk menanggulangi sampah medis maupun sampah benda tajam antara
lain :
a. Penanganan sampah medis cair yang terkontaminasi (darah, feses, urin dan cairan
tubuh lainnya) dilarikan ke IPAL Rumah Sakit Sansani Pekanbaru .
b. Penanganan sampah medis padat (misalnya pembalut yang sudah digunakan dan
benda-benda lainnya yang telah terkontaminasi dengan darah atau materi organik
lainnya)
c. Penanganan sampah medis berupa benda tajam (jarum, silet, mata pisau dan
lain-lainnya).
Panduan pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh dan benda tajam ini
dilakukan dan berkaitan dengan segala aktifitas pelayanan kesehatan di RS.
Pelaksanaan panduan ini harus dilakukan oleh seluruh petugas medis dan non medis
dalam memilah sampah medis, non medis dab sampah terinfeksi. Selain itu, petugas
cleaning service yang bekerja harus melakukan panduan ini dalam pengelolaan
sampah/limbah rumah sakit.
Dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan sampah infeksius, cairan tubuh
dan benda tajam adalah sebagai berikut :