Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS

DAN NON INFEKSIUS


No. Dokumen:
800/ / SOP / PKM.KT/ /2021
SOP No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman : 1/2

Puskesmas YULI ZULAIKHA, SKM


Mangunharjo NIP.198107162005012009
1. Pengertian  Limbah medis adalah segala bentuk limbah yang terkait dengan
dengan tindakan medis.
- Medis padat berupa limbah padat infeksius, limbah patologi,
limbah benda tajam, limbah farmasi, kimiawi, radioaktif, dll.
- Medis cair berupa air buangan seperti bahan kimia beracun,
radioaktif berbahaya, tinja, darah, air seni dll yang berpotensi
mengandung mikroorganisme bahan beracun yang dapat
membahayakan kesehatan.
 Limbah non-medis merupakan segala bentuk limbah yang
merupakan hasil pembuangan dari kegiatan diluar tindakan
medis, seperti kegiatan perkantoran, taman, dll.
 Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi darah,
cairan tubuh pasien yang mengandung organisme patogen yang
tidak secara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut
dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan
penyakit pada manusia rentan.
 Limbah benda tajam dan jarum suntik, jarum jahit bedah,
pisau, skalpel, gunting, benang kawat, pecahan kaca dan benda
lain yang dapat menusuk atau melukai

2. Tujuan  Melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan


 Melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan
 Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya
Membuang bahan – bahan berbahaya (bahan toksik dan
radioaktif) dengan aman ..
3. Kebijakan SK KUPTD Puskesmas Mangunharjo No. 800/ / SK / PKM.KT/
/2021tentang Kebijakan Penanganan Limbah Infeksius dan Non
Infeksius UPTD Puskesmas Mangunharjo.
4. Referensi

5. Prosedur/ langkah 1. Identifiasi Limbah: Padat, Cair, Tajam, Infeksius, atau Non
– langkah infeksius
2. Pemisahan
- Pemisahan dimulai dari awal penghasil limbah
- Pisahkan limbah sesuai dengan jenis limbah
- Tempatkan limbah sesuai dengan jenisnya
- Limbah cair segera dibuang ke wastafel di spoelhoek

3. Labeling
4. Penampungan:
a. Limbah padat infeksius: plastik kantong kuning atau
kantong warna lain tapi diikat tali warna kuning
b. Limbah padat non infeksius: plastik kantong warna hitam
c. Limbah benda tajam: wadah tahan tusuk dan air (safety
box)
d. Kantong pembuangan diberi label biohazard atau sesuai
jenislimbah
1/2
5. Packing
a. Tempatkan dalam wadah limbah tertutup
b. Tutup mudah dibuka, sebaiknya bisa dengan
menggunakan kaki
c. Kontainer dalam keadaan bersih
d. Kontainer terbuat dari bahan yang kuat, ringan dan tidak
berkarat
e. Tempatkan setiap kontainer limbah pada jarak 10 – 20
meter
f. Ikat limbah jika sudah terisi 3/4 penuh
g. Kontainer limbah harus dicuci setiap hari

6. Penyimpanan
a. Simpan limbah di tempat penampungan sementara khusus
b. Tempatkan limbah dalam kantong plastik dan ikat dengan
kuat
c. Beri label pada kantong plastik limbah - Setiap hari
limbah diangkat dari tempat penampungan sementara
d. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus
e. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
f. Tidak boleh ada yang tercecer
g. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien
h. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah
i. Tempat penampungan sementara harus di area terbuka,
terjangkau (oleh kendaraan), aman dan selalu dijaga
kebersihannya dan kondisi kering.

7. Pengangkutan
a. Mengangkut limbah harus menggunakan kereta dorong
khusus
b. Kereta dorong harus kuat, mudah dibersihkan, tertutup
c. Tidak boleh ada yang tercecer
d. Sebaiknya lift pengangkut limbah berbeda dengan lift
pasien
e. Gunakan alat pelindung diri ketika menangani limbah.

8. Penanganan/pemusnahan
a. Limbah infeksius di masukkan dalam incenerator
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan
limbah umum
c. Limbah benda tajam dimasukkan dalam incenerator
d. Limbah cair dalam wastafel di ruang spoelhok
e. Limbah feces, urine kedalam WC.

Penanganan Limbah Benda Tajam


 Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
 Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang
tempat
 Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang
tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka
lagi
 Selalu buang sendiri oleh si pemakai
 Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
 Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan.

2/2
Penanganan Limbah Terkontaminasi
 Untuk limbah terkontaminasi, pakailah wadah plastik atau
disepuh logam dengan tutup yang rapat.
 Gunakan wadah tahan tusukan untuk pembuangan semua
benda-benda tajam
 Cuci semua wadah limbah dengan larutan pembersih
disinfektan (larutan klorin 0,5% + sabun) dan bilas teratur
dengan air.
 Jika mungkin, gunakan wadah terpisah untuk limbah
yang akan dibakar dan yang tidak akan dibakar sebelum
dibuang.
 Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) ketika menangani
limbah (misalnya sarung tangan utilitas dan sepatu
pelindung tertutup).
 Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan antiseptik
berbahan dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan
sarung tangan apabila menangani limbah.

Teknik pemusnahan limbah


 Enkapsulasi: Benda tajam dikumpulkan dalam wadah
tahan tusukan dan antibocor, diisi dengan bahan-bahan
seperti pasir, semen, dll, kemudian dikubur di lobang
sedalam 2,5 m, setiap tinggi limbah 75 cm ditutupi kapur
tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah sampai 75 cm
ditutupi kapur tembok, kemudian diisi lagi dengan limbah
sampai 75 cm, kemudian dikubur
 Insenerasi: proses dengan suhu tinggi untuk mengurangi
isi dan berat limbah.
Pembakaran terbuka Pada fasilitas kesehatan dengan sumberdaya
terbatas dan insinerator bersuhu tinggi tidak tersedia, maka limbah
dapat diinsenerasi dalam insinerator tong.

6. BaganAlir
Identifiasi Limbah

Pemisahan

Labeling

Penampungan:

Packing

Penyimpanan

3/2
Pengangkutan
:

Penanganan/pemusnahan

7. Unit Terkait 8. Unit Promkes


9. Unit Laboratorium
10. Poli Umum
11. Poli KIA/KB
12. Poli MTBS
13. Unit Gilmas
Unit Promkes
14. Dokumen
Terkait

4/2

Anda mungkin juga menyukai