Anda di halaman 1dari 3

Pengelolaan Limbah

No Dokumen No Revisi Halaman


RUMAH SAKIT TK II SPO-PPI/ 45/ RSKH/ 00 1/3
KARTIKA HUSADA
XII/ 2017
Ditetapkan :
Karumkit Tk. II Kartika Husada
Tanggal Terbit
Standar Prosedur
Operasional 6 Desember 2017
(SPO)

dr. Stefanus Dony


Kolonel Ckm NRP 32511
Pengelolaan limbah adalah proses penanganan limbah yang
dilakukan mulai dari identifikasi, pemisahan, labeling,
Pengertian
pengangkutan, penyimpanan hingga pembuangan/ pemusnahan,

1. Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan


masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.
Tujuan
2. Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik, radioaktif, gas,
limbah, infeksius, limbah kimiawi dan farmasi) dengan aman.

Keputusan Kepala Rumah sakit Tk.II Kartika Husada NOMOR:


KEP/ 24/VI/2016 tentang Kebijakan Pembuangan Limbah Padat
Kebijakan (Infeksius, non infeksius) dan limbah cair di Rumah Sakit Tk II
Kartika Husada.

Proses Pengelolaan Limbah :

1. Identifikasi Jenis Limbah (Padat, cair atau gas)


Sedangkan limbah medis padat terdiri dari benda tajam,
limbah infeksius, limbah patologi, limbah farmasi.
2. Pemisahan Limbah sesuai jenisnya;
a. Limbah infeksius : limbah yang terkontaminasi darah dan
Prosedur
cairan tubuh masukan ke dalam plastik warna kuning.
Contoh : sampel laboratorium, limbah patologis (jaringan,
organ, bagian dari tubuh, otopsi, cairan tubuh, produk
darah yang terdiri dari serum, plasma, trombosit dan lain-
lain) pempers dianggap limbah infeksius bila bekas pakai
pasien infeksi saluran cerna, menstruasi dan pasien
dengan infeksi yang ditransmisikan lewat darah atau
cairan tubuh lainnya.
Pengelolaan Limbah

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT TK II SPO-PPI/ 45/ RSKH/ XII/
KARTIKA HUSADA
2017
00 2/3

b. Limbah non infeksius : limbah yang tidak terkontaminasi


darah dan cairan tubuh, masukkan ke dalam kantong
plastik berwarna hitam.
c. Limbah benda tajam : limbah yang memiliki permukaan
tajam, masukkan kedalam wadah tahan tusuk dan air.
Contoh : jarum, spuit, dan benda yang berpermukaan
tajam lainnya.
d. Limbah cair : segera dibuang ketempat pembuangan/
pojok limbah cair (spoelhock)\

3. Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius :


Harus tertutup, mudah dibuka dengan menggunakan pedal
kaki, bersih, tidak boleh di letakkan di bawah tempat tidur, ikat
kantong plastik limbah jika sudah terisi ¾ penuh.

4. Pengangkutan
Limbah diangkut menggunakan troli/ gerobak khusus yang
kuat, tertutup dan mudah dibersihkan, tidak boleh tercecer,
petugas menggunakan APD ketika mengangkut limbah.
Prosedur
5. Tempat penampungan limbah semntara
a. Tempatkan limbah dalam kantongplastik dan ikat dengan
kuat.
b. Setiap hari limbah diangkat dari ruangan minimal 2 kali
sehari pada pagi dan siang hari
c. Gunakan APD ketika menangani limbah
d. TPS harus dijaga kebersihannya

6. Pengolahan limbah
a. Limbah infeksius dibawa ke tempat pembuangan akhir
(TPA)
b. Limbah non infeksius dibawa ke tempat pembuangan
Sementara (TPS) dan akan di bawa oleh Dinas
Kebersihan Kota, 2 kali dalam seminggu.
c. Limbah infeksius dan benda tajam dimusnahkan dengan
insenerator, limbah cair dibuang ke spoelhock.

7. Penanganan limbah benda tajam/ pecahan kaca


a. Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
PENEMPATAN PASIEN

RUMAH SAKIT TK II No. Dokumen No. Revisi Halaman


KARTIKA HUSADA
SPO-PPI/ 45/ RSKH/ XII/ 00 3/3
2017

a. Jangan meletakkan limbah benda tajam sembarang


tempat
b. Segera buang limbah benda tajam ke wadah yang
tersedia tahan tusuk dan tahan air dan tidak bisa dibuka
lagi.Selalu dibuang sendiri oleh si pemakai
c. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik habis pakai
(recapping)
d. Bila menangani limbah pecahan kaca gunakan sarung
Prosedur
tangan rumah tangga
e. Wadah penampungan limbah benda tajam
1) Tahan bocor dan tahan tusukan
2) Harus mempunyai peganganyang dapat di jinjing
dengan satu tangan
3) Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
4) Ditutup dan diganti setelah ¾ bagian terisi dengan
limbah

1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Dokumen Rumah sakit Tk II Kartika Husada
2. Permenkes Nomor 27 Tahun 2017 Tentang PPI di Fasyankes

Unit Terkait Seluruh Unit Kerja

Anda mungkin juga menyukai