TENTANG
KEBIJAKAN PEDOMAN PELAYANAN KAMAR JENAZAH
RUMAH SAKIT TK II KARTIKA HUSADA
1
Mengingat : 1. Peraturan Menteri PAN-RB nomor 15 tahun 2014
tentang Pedoman Standar Pelayanan.
MEMUTUSKAN
2
dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………..
2. Tujuan............................................................................................
3. Ruang Lingkup..............................................................................
4. Batasan Oprasional.......................................................................
5. Landasan Hukum..........................................................................
6. Kebijakan Pelayanan Kamar Jenazah.........................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelayanan kamar jenazah adalah pelayanan atau penanganan yang dilakukan
pada jenazah pasien yang dirawat di rumah sakit maupun pasca bencana.
Tersedianya standar pelayanan kamar jenazah di rumah sakit yang dapat dipakai
sebagai acuan oleh rumah sakit dalam memberikan mutu pelayanan yang baik bagi
korban mati atau keluarganya.
Di Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada kamar jenazah berada di bagian
belakang rumah sakit. Kamar jenazah tidak dapat dilalui oleh orang yang tidak
berkepentingan. Lalu lintas hanya bisa di lalui oleh petugas kamar jenazah. Kamar
jenazah suatu rumah sakit bukanlah satu-satunya pintu keluar masih ada pintu
keluar yang lain yaitu pintu kesembuhan dan pintu transisi. Penanganan jenazah
yang dilakukan di RS Tk. II Kartika Husada hanya sekedar melakukan perawatan
sebelum diperlihatkan kepada keluarga (membuka peralatan yang digunakan dalam
pemberian asuhan keperawatan untuk pemberian terapi) bukan pemulasaraan.
Artinya perawatan jenazah di Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada dilakukan oleh
keluarga masing – masing.
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang khas terjadi atau didapat di rumah
sakit. Mengingat bahwa penularan penyakit dapat melalui udara, percikan dan
kontak, sehingga indikator kejadian infeksi nosokomial menjadi penting untuk
diperhatikan. Selanjutnya salah satu upaya untuk menekan kejadian infeksi
nosokomial adalah dengan melakukan standar kamar jenazah yang baik. Selain itu
pengetahuan dan perilaku petugas kesehatan juga mempunyai peran yang sangat
penting. Petugas kamar jenazah wajib menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya
dan orang lain (pasien dan pengunjung) serta bertanggung jawab sebagai
pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan oleh rumah sakit.
Untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
professional khususnya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas
pelayanan kesehatan diperlukan penanganan secara komprehensif melalui suatu
pedoman.
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
5
1) Meningkatkan kualitas pelayanan difasilitas pelayanan kesehatan di RSKH,
meliputi kualitas pelayanan, manajemen resiko, serta kesehatan dan
keselamatan kerja.
2) Sebagai pedoman bagi Manajemen Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada untuk
dapat melaksanakan pelayanan jenazah dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
3) Tercapainya indikator mutu pada program kerja PPI sesuai dengan indikator
mutu nasional yang telah ditetapkan.
b. Tujuan Khusus
3. Ruang Lingkup
1) Tempat meletakkan/ penyimpanan sementara jenazah sebelum diambil
keluarganya.
2) Tempat memandikan/ dekontaminasi jenazah.
3) Tempat mengeringkan jenazah setelah di mandikan.
4) Ruang duka dan pemulasaraan
4. Batasan Operasional
Sebagai acuan Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada dalam memberikan mutu
pelayanan yang baik bagi keluarga pasien. Jenazah secara etis diperlakukan
penghormatan sebagaimana manusia, karena ia adalah manusia. Martabat
kemanusian ini adalah perawatan kebersihan sebagaimana kepercayaan agama/
adatnya. Perlakuan sopan dan tidak merusak badan, termasuk kerahasiaannya.
Oleh karena itu kamar jenazah harus bersih dan bebas dari kontaminasi
khususnya hal yang membahayakan petugas, aman bagi petugas yang bekerja,
termasuk terhadap resiko penularan jenazah terinfeksi karena penyakit
mematikan.
6
BAB II
STANDAR PELAYANAN
1. Jenis Pelayanan
Pelayanan Jenazah di Kamar Jenazah
2. Persyaratan
a. Program Kerja RSKH Bidang PPI Tahun Anggaran 2019
b. Surat Perinth Karumkit kepada Ketua Komite PPI tentang
Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan PPI
3. Prosedur
2.
3. Surveilans HAIs
Plebitis, Infeksi Saluran Kemih (ISK), Ventilator Associated Pneumonia (VAP),
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Pengumpulan data tiap 24 jam oleh perawat yang melakukan asuhan
7
keperawatan di rawat inap.
4. ICRA Plebitis
ICRA Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ICRA Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
ICRA Infeksi Daerah Operasi (IDO)
6.
a. Kebijakan Umum
8
7. Ketenagaan.
KUALIFIKASI SDM
Status kesehatan
Seluruh tenaga yang bekerja di instalasi kamar jenazah Rumah Sakit Tk. II Kartika
Husada dianjurkan untuk :
1. Mempunyai data kesehatan yang mencakup data fisik, X-ray untuk TBC paling
sedikit 1 kali dalam setahun
2. Status imunisasi untuk hepatitis B, tetanus, typhoid fever
3. Laporan mengenai sakit yang dialami selama bekerja di instalasi kamar jenazah
seperti ISPA, infeksi kulit, infeksi gastrointestinal, dll.
Distribusi Ketenagaan
1. Kepala Instalasi kamar jenazah
a. Memimpin Instalasi kamar jenazah untuk pencapaian Visi dan Misi RS Tk. II
Kartika Husada
b. Memimpin dan mengembangkan SDM Instalasi kamar jenazah
c. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi kegiatan rutin dan berkala
manajemen dan administrasi Instalasi kamar jenazah
d. Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Instalasi kamar jenazah.
e. Memberikan usulan program kerja dan anggaran Instalasi kamar jenazah
9
f. Mengembangkan kemampuan SDM Instalasi kamar jenazah
g. Mengatur, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan dinas kerja staf
bawahannya
h. Merencanakan, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi semua alat alat
inventaris dan barang barang kebutuhan kamar jenazah.
i. Menjalin komunikasi dan kerjasama secara aktif dengan instalasi-instalasi
kerja yang terkait sehingga mampu memberikan pelayanan yang optimal
kepada pasien
j. Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan
3. Penganturan Jaga
Kepala instalasi kamar jenazah bekerja mulai jam 08.00 WIB – 14.00 WIB
Staf instalasi kamar jenazah bekerja mulai jam 14.00 WIB – 21.00 WIB
8. Sarana/ Prasarana
Sarana fisik dan peralatan sangat mempengaruhi efisien kerja dan pelayanan
instalasi kamar jenazah. Mengingat tugas pokok instalasi kamar jenazah adalah
melayani pasien yang sudah meninggal dengan atau tanpa penyakit menular, maka
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Guna mencegah infeksi silang.
Bangunan
Lokasi jauh dari lalu lintas utama rumah sakit karena berdampak pada efisiensi
kerja dan meningkatkan pengendalian infeksi, yaitu dengan cara meminimalkan
terjadinya kontaminasi. Area tertutup tidak dapat diakses oleh orang yang tidak
berkepentingan.
10
Syarat Instalasi kamar jenazah
Pada prinsipnya kamar jenazah berada di tempat yang jauh dari lalu lintas
perawatan pasien untuk menghindari terjadinya kontaminasi dan sesuai dengan alur
kerja.
Kebersihan ruangan
1. Peralatan antropometri
2. System komunikasi internal (PABX)
3. Sarung tangan panjang
4. Apron plastic
5. Masker
6. Tutup kepala
7. Surat kematian
8. Label jenazah
9. Senter
9. Mutu
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek
yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria, serta standar yang
akan digunakan untuk mengukur mutu pelayanan.
11
Adapun pengendalian mutu Instalasi kamar jenazah harus sesuai dengan
protap yang telah ditentukan. Setiap proses pelayanan jenazah berjalan petuga
selalu mengenakan APD. Dan tidak ada kejadian infeksi yang terjadi.
8. Produk Pelayanan
Pelayanan Kamar Jenazah yang aman dari resiko infeksi nosokomial bagi
petugas RS, lingkungan RS dan keluarga
9. Pengelolaan Pengaduan
12
BAB III
PENUTUP
1. Demikian Standar Pelayanan Kamar Jenazah Rumah Sakit Tk. II Tahun 2019
ini disusun, guna dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas sehingga
dapat dicapai sesuai dengan strategi, kebijakan dan program - program yang telah
ditetapkan.
LAMPIRAN :
A. SPO
B. INDIKATOR KINERJA KOMITE PPI RSKH
13