Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR


KABUPATEN PESISIR BARAT
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
Pekon Atar Sedangke kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat
Kode Pos 34874
Email : rskomunitaskrui@gmail.com
Telp : 082186415842 (Kantor), 082186415831

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR KABUPATEN PESISIR BARAT
NOMOR : / / /2019

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR

Menimbang a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Daerah KH. Muhammad Thohir, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi.
b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah KH.
Muhammad Thohir dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad
Thohir sebagai landasan penyelenggaraan pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a dan butir b perlu ditetapkan dengan Keputusan Derektur
Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.

Mengingat 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 Tentang Rumah Sakit.
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438 / MENKES / PER / IX / 2010 Tentang Standart
Pelayanan Kedokteran.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290 / MENKES / PER / III / 2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269 / MENKES / PER / III / 2008 Tentang Rekam Medis.
6. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1999 Tentang Pelindungan Konsumen.

ii
7. Undang – Undang Republik Indonesia
Nomor 7 Tahun
1996 Tentang Kualitas pangan yang dikomsumsi harus
memenuhi beberapa kriteeria, diantaranya adalah aman,
bergizi, bermutu dan dapat terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
8. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1992 Tentang Kesehatan & Kepmenkes Nomor 715 /
Menkes / SK / V / 2003 Tentang Persyaratan hygiene
sanitasi jasaboga.
9. Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 1996 Tentang Pangan, Pasal 16 ayat (1) “ Setiap
orang yang memproduksi pangan untuk diedarkkan dilarang
menggunakan bahan apapun sebagai kemasan pangan yang
dinyatakan terlarang dan atau yang dapat melepaskan
cemaran yang merugikan atau membahayakan kesehatan
manusia “ dan ayat (3) “Pemerintah menetapkan bahan yang
dilarang digunakan sebagai kemasan pangan dan tata cara
penegemasan pangan tertentu yang diperdagangkan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129 / MENKES / SK / II / 2008 tanggal 6 Februari Tentang
Standart pelayanan minimal Rumah Sakit.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
374 / MENKES / SK / III / 2007 tanggal 27 Maret 2007
Tentang Standart Profesi Gizi.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
161 / MENKES / PER / 2010 Tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan.
13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098 / MENKES / SK / VII / 2003 Tentang Persyaratan
Hygiene Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit.
14. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1204 / MENKES / SK / X / 2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
794a / MENKES / PER / XII / 1989 Tentang Rekam Medis.
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

3
722 / MENKES / PER / IX / 1988 Tentang Bahan
Tambahan Makanan.
17. Peringatan Publik BPOM Nomor KH.00.02.1.55.2888
Tahun 2009 Tentang “Plastik Kresek” dan Keterangan Pers
BPO, Nomor KH.00.02.1.55.2888 Tahun 2009 Tentang
“Kemasan Makanan Styrofoam” (lampiran) ditambah
dengan penelitian-penelitan yang pernah dilakukan terhadap
bahaya plastik dan styrofoam, semakin perlu diawasi.
18. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519 / MENKES / PER / III / 2011 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anastesiologi dan terapi
intensif di Rumah Sakit.

Menetapkan MEMUTUSKAN

PERTAMA KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KH. MUHAMMAD THOHIR TENTANG PANDUAN
PELAYANAN PASIEN RESIKO TINGGI DI RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR KABUPATEN
PESISIR BARAT.

KEDUA Kebijakan Proses pelayanan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah


KH. Muhammad Thohir, sebagaimana tercantum dalam lampiran
Keputusan ini.

KETIGA Pembinaan dan pengawasan penuyelenggaraan proses pelayanan


pasien Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir,
dilaksanakan oleh Pembinaan Pelayanan Medik Rumah Sakit
Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.

KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KELIMA Panduan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Pesisir Barat, 28 Mei 2019


Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir

Dr. EDWIN H MA’AS


IV a / PEMBINA
NIP. 19650522 200212 1 003
TEMBUSAN YTH :
1. Kepala Instalasi Rawat Inap
2. Kepala Seksi Keperawatan
3. Kepala Bidang Bidang keperawatan
4. Arsip
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN ................................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ...................................................................................................vii
BAB I DEFINISI ............................................................................................................ 1
A. Pengertian Pasienrisiko tinggi..............................................................................1
B. Pasien risiko tinggi dibedakan berdasarkan kasus : .........................................1
BAB II RUANG LINGKUP
...................................................................................................3
A. Identifiksai Pasien Risiko Tinggi ..........................................................................3
B. Kebijakan yang di tetapkan Pimpinan RSUD KH. Muhammad Thohir Dalam
Mengidentifikasi Pasien Risiko Tinggi
.................................................................3
BAB III TATA LAKSANA
....................................................................................................5
A. Tata laksana pada pengkajian pasien resiko tinggi ..........................................5
B. Tata laksana pada pelayanan pasien resiko tinggi ...........................................5
C. Hal – hal yang perlu di perhatikan pada pasien risiko tinggi............................6
BAB IV DOKUMENTASI
.....................................................................................................7
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Panduan Pelayanan Pasien
Resiko Tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir ini
dapat terselesaikan.

Perlu disadari bahwa pelayanan pasien resiko tinggi dalam pelayanan


pasien di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir diperlukan
komitmen yang baik dari segala sisi, baik dari pimpinan Rumah Sakit, tim
dokter, dan staf keperawatan di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.

Ungkapan terima kasih kami haturkan kepada Direktur Rumah Umum


Daerah Sakit KH. Muhammad Thohir yang telah memberikan dukungan baik
secara moril maupun materil dalam penyelesaian penyusunan Pelayanan
Pasien Resiko Tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir,
serta kepada seluruh staf di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad
Thohir yang telah turut serta membantu dan berperan aktif dalam
pelaksanaan pelayanan pasien resiko tinggi di Rumah Sakit Umum Daerah
KH. Muhammad Thohir.
.

vii
LAMPIRAN PERATURAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH.
MUHAMMAD THOHIR NOMOR : / / /2019
TANGGAL : Mei 2019

BAB I
DEFINISI

Pelayanan rumah sakit memberikan pelayanan berbagai variasi pasien


dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.Pasien digolongkan dengan risiko
tinggi berdasarkan kondisi pasien bersifat kritis. Untuk itu tim dokterstaf
keselamatan dan staf perawat wajib memahami proses pelayanan sebelum
terjadinya risiko tinggi .

A. Pengertian Pasienrisiko tinggi

Pasien mengalami resiko tinggiakan menerima perawatan medis, seperti


pasien yang menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan
dokter untuk memulihkan pasien, dapat diartikan setiap orang
memerlukan konsultasi masalah kesehatan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan berdasarkan kebutuhan pasien dan kondisi yang dialami
pasien apakah pasien tergolong risiko tinggi.

B. Pasien risiko tinggi dibedakan berdasarkan kasus :


1. Pasien yang mengalami kasus berat dan prioritas pertama datau
emergensi.
Pasien dengan kondisi mengacam nyawa, memerlukan evaluasi dan
intervensi segera, pendarahan berat, pasien dibawah keruang
resusitasi waktu tunggu nol. Contoh kasus berat prioritas pertama :
a. Asfiksia, cendera cervical, cendera pada maxilla
b. Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat
c. Fraktur terbuka dan fraktur compound
d. Luka bakar > 30% Extensive Burn
e. Shock tipe apapun.
2. Kasus sedang dan prioritas kedua.
Pasien dengan penyakit akut, mungkin membutuhkan trolly, kursi roda
atau jalan kaki, waktu tunggu 30 menit, area critical care. Contoh
kasus sedang prioritas kedua :
a. Trauma thorax non asfiksia

1
b. Fraktur tertutup pada tulang panjang
c. Luka bakar terbatas ( <30% dari TBW )
d. Cedera pada bagian/ jaringan lunak
3. Kasus ringan atau non urgen dan prioritas ketiga.
Pasien yang biasanya dapat berjalan denga masalah medis yang
minimal, luka lama, kondisi yang timbul sudah lama, area
ambulatory/ruang P3 dengan contoh kasus seperti :
a. Minor Injuries
b. Seluruh kasus-kasus ambulant/ berjalan
4. Kasus meninggal atau prioritas nol.
a. Tidak ada respon pada semua rangsangan
b. Tidak ada respirasi spontan
c. Tidak ada bukti aktivitas jantung
d. Tidak ada respon pupil terhadap cahaya.
BAB II RUANG
LINGKUP

A. Identifiksai Pasien Risiko Tinggi

Setiap berkas rekam medis pasien di RSUD KH. Muhammad Thohir


memuat data identifikasi pasien untuk proses pelayanan kesehatan
hingga dapat berjalan dengan baik. Identifikasi pasien yang berisiko tinggi
digolongkan berdasarkan kondisi atau kebutuhan pasien yang bersifat
kritis.Pasien resiko tinggi di RSUD KH. Muhammad Thohir dapat dilihat
berdasarkan kondisi yang dialami pasien seperti:

1. Pasien yang mengalami cedera berat atau mengacam jiwa pasien dan
memerlukan transpot segera misalnya :
a. Gagal nafas
b. Cedera torako-abdominal
c. Cedera kepala atau maksilo-fasial berat
d. Shok atau pendarahan berat
e. Luka bakar berat.
2. Pasien yang mengalami cedera yang dipastikan tidak mengancam jiwa
dalam waktu dekat, dapat ditunda hingga beberapa jam, misalnya
a. Cedera abdomen tanpa shok
b. Cedera dada tanpa gangguan respirasi
c. Fraktur mayor tanpa shok
d. Cedera kepala atau tulang belakang tanpa gangguan kesadaran
e. Luka bakar ringan.
3. Pasien yang mengalami cedera yang tidak memerlukan stabilisasi
segera, misalnya :
a. Cedera jaringan lunak
b. Fraktur dan dislokasi ekstremitas
c. Cedera maksilo-fasial tanpa gangguan jalan nafas
d. Gawat darurat psikologis.
4. Pasien yang meninggal atau cedera fatal yang tidak bisa
memungkinkan untuk resusitasi.

B. Kebijakan yang di tetapkan Pimpinan RSUD KH. Muhammad


Thohir Dalam Mengidentifikasi Pasien Risiko Tinggi
Pimpinan RSUD KH. Muhammad Thohir akan memberikan suatu
kebijakan dalam menangani pasien risiko tinggi kepada tim dokter/dokter
gigi, staf perawat dan staf keselamatan dalam memberikan pelayanan
untuk pasien risiko tinggi berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan
oleh pimpinan rumah sakit seperti

1. Pada kelompok pasien yang memerlukan tindakan bedah segera


disiapkan tatalaksana bedah untuk menyelamatkan nyawa pasien,
maka Pimpinan rumah sakit akan mengeluarkan kebijakan untuk
dilakukan oleh tim dokter/dokter gigi dan perawat dalam tindakan
bedah di IGD. Jika kamar bedah IGD tidak dapat/ tidak mampu
melakukan tindakan bedah maka tim bedah wajib melaporkan ke
Instalasi kamar bedah agar dipersiapkan operasi cito dan jika rumah
sakit tidak dapat melakukan pembedahan maka petugas IGD wajib
merujuk kerumah sakit lain yang lengkap jika pasien masih dapat
bertahan hidup dapat ditangani secepat mungkin.
2. Pada kelompok pasien yang memerlukan perhatian dalam beberapa
jam atau hari kemudian namun tidak darurat, menunggu hingga
beberapa jam atau hari maka Pimpinan rumah sakit akan
mengeluarkan kebijakan untuk dilakukan oleh tim dokter/dokter gigi
dan perawat kepada pasien untuk dianjurkan pulang dan kembali
kerumah sakit keesokan harinya (misalnya pasien yang mengalami
pada patah sederhana, atau luka jaringan lunak ,multiple).
3. Pada kelompok pasien yang mengalami cedera dan butuh pengobatan
P3K dan berobat jalan sudah cukup, peranan dokter tidak mutlak
diperlukan. Contoh nya pada pasien yang mengalami luka lecet atau
luka bakar ringan.
4. Pada kelompok yang mengalami cedera berat yang dapat meninggal
karena cederanya, mungkin dalam beberapa jam tau hari selanjutnya
(luka bakar luas, trauma berat, radiasi dosis letal ) atau kemungkinan
tidak dapat bertahan hidup dalam krisi yang mengacam jiwa walaupun
diberikan penanganan medis seperti cardiac arrest, syok berat, cedera
kepala atau dada. Maka Pimpinan rumah sakit akan mengeluarkan
kebijakan untuk dilakukan oleh tim dokter/dokter gigi dan perawat
dalam pelayanan pasien yaitu pasien dimasukkan keruangan rawat
dengan pemberian analgetik atau mengurangi penderitaan.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Tata laksana pada pengkajian pasien resiko tinggi


1. Pada pasien resiko tinggi seharusnya dilakukandengan tindakan
segera dan tepat waktu. Kemampuan merespon dengan cepat
terhadap kemungkinan penyakit yang mengacam kehidupan pasien
atau injuri adalah hal yang terpenting di instalasi gawat darurat.
2. Tim dokter dan perawat melakukan pengkajian dengan adekuat dan
akurat.Intinya ketelitian dan keakuratan adalah elemen yang
terpenting dalam proses penanganan pasien.
3. Tim dokter melakukan keputusan berdasarkan pengkajian.
Keselamatan dan perawatan yang efektif hanya dapat direncanakan
bila terdapat informasi yang adekuat serta data yang akurat.
4. Tim dokter dan perawat melakukan intervensi berdasarkan keakuratan
dari kondisi pasien. Tanggung jawab utama seorang perawat adalah
mengkaji secara akurat seorang pasien dan menetapkan prioritas
tindakan untuk pasien. Hal tersebut termasuk terapiutik, prosedur
diagnostik dan tugas suatu tempat yang dapat diterima untuk suatu
pengobatan
5. Tercapainya kepuasan pasien dalam pelayanan dengan tugas perawat
yang membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan yang
dapat menyebabkan keterpurukan status kesehatan pada seorang
pasien yang keadaan kritis. Tugas perawat juga memberikan
dukungan emosional kepada pasien dan keluarga pasien.

B. Tata laksana pada pelayanan pasien resiko tinggi


1. Tim dokter dan staf keperwatan memprioritaskan perawatan yang
diberikan kepada pasien di ruangan gawat darurat.
2. Tim perawat memberikan prioritas pertama untuk pasien gangguan
jalan nafas, bernafas atau sirkulasi terganggu yang dianggap berisiko
tinggi.
3. Pasien yang mengalami kesulitan bernafas atau nyeri dada karena
masalah jantung akan menerima pengobatan pertama dari tim dokter
ataupun perawat.
4. Pasien yang memiliki masalah yang mengacam kehidupan akan
diberikan pengobatan langsung oleh tim dokter atau staf keselamatan.
5. Tim dokterakan memberikan tindakan penunjuang sebagai alat bantu
penyelamat pasien, jika pasien dalam keadaan gawat ataupun kritis.

C. Hal – hal yang perlu di perhatikan pada pasien risiko tinggi


1. Pasien masuk ke pintu IGD. Perawat harus memulai dengan
memperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan
melakukan pengkajian, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang
berada dibrankar sebelum mengarahkan keruangan perawatan yang
tepat.
2. Melakukan pengumpulan data subjektif dan objektif harus dilakukan
cepat tidak lebih dari 5 menit karena pengkajian tidak termasuk
pengkajian perawat utama.
3. Tim keperawatan bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di
area pengobatan yang tepat, misalnya :
a. Bagian trauma dengan peralatan khusus diruangan khusus
b. Bagian jantung dengan monitor jantung dan tekanan darah dll.
4. Tim dokter/dokter gigi dan staf keperawatan wajib mengkaji ulang
kondisi pasien sedikitnya sekali setiap 60 menit.
5. Bagi pasien yang dikatagorikan sebagai pasien gawat darurat
pengkajian dilakukan setiap 15 menit sekali/ lebih bila perlu.
6. Setiap pengkajian ulang harus didokumentasikan dalam rekam medis.
7. Informasi baru dapat mengubah kategorisasi keakutan dan lokasi
pasien di area pengobatan, misalnya kebutuhan untuk memindahkan
pasien yang awalnya berada di area pengobatan minor atau
mengalami sesak nafas, sinkop atau diafores.
8. Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda – tanda objektif
bahwa pasien meengalami gangguan pada Airway, Breathing dan
Circulation maka pasien ditangani terlebih dahulu di IGD.
9. Pengkajian awal pasien hanya didasarkan atas data objektif dan
subjektif sekunder dari pihak keluarga, setelah keadaan pasien
membaik, data pengkajian kemudian dilengkapi dengan data subjektif
yang berasal langsung dari pasien.
BAB IV
DOKUMENTASI

Pelayanan pasien risiko tinggi merupakan proses pelayanan intensif yang


diberikan rumah sakit kepada pasien dalam kondisi risiko tinggi. Dalam
pelaksanaan proses pelayanan pasien yang risiko tinggi, Pimpinan Rumah
Sakit, Tim Dokter, Staf Keselamatan dan Staf Keperawatan memiliki peranan
penting dalam menyelamatkan pasien resiko tinggi yang berada di RSUD KH.
Muhammad Thohir.

Buku panduan pelayanan pasien risiko tinggi wajib berjalan sesuai standart
yang telah ditetapkan dan lebih lengkap jika didampingin dengan dokumen
sebagai berikut :

1. Dokumen Regulasi
a. KebijakanPelayanan Pasien Risiko Tinggi
b. Panduan KebijakanPelayanan Pasien Risiko Tinggi
c. SPO KebijakanPelayanan Pasien Risiko Tinggi
2. Dokumen Inplementasi
a. Daftar pelayanan pasien dan pelayanan yang berisiko tinggi
b. Sertifikasi pelatihan

Demikian buku panduan ini dibuat untuk pedoman pelayanan pasien risiko
tinggi, sehingga didalam pelayanan pasien di RSUD KH. Muhammad
Thohir.Maka segala pelayanan pasien wajib berdasarkan buku panduan ini
terhitung setelah ditandatangin oleh Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir.

Pesisir Barat, 28 Mei 2019


Direktur RSUD KH. Muhammad Thohir

Dr. EDWIN H MA’AS


IV a / PEMBINA
NIP. 19650522 200212 1 003

Anda mungkin juga menyukai