Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN GERIATRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR


KABUPATEN PESISIR BARAT
2023

0
DAFTAR ISI

Hal.
SK PEDOMAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR 2

BAB I DEFINISI 5

BAB II RUANG LINGKUP 8

BAB III TATA LAKSANA 9

BAB IV DOKUMENTASI 18
PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
Jl. Atar Sedangke Pekon Way Suluh Kec. Krui Selatan Kab. Pesisir Barat Kode Pos 34574
Email : rsudkrui@gmail.com Telp : 082372298787 (Pendaftaran), 08210402775 (Rujukan)

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR
NOMOR 400.7.3/001/RSUD-KMT/IX/2023
TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN GERIATRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH. MUHAMMAD THOHIR


KABUPATEN PESISIR BARAT

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PESISIR BARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir, maka
diperlukan penyelenggaraan pelayanan yang bermutu tinggi.
b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah KH.
Muhammad Thohir dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah KH.
Muhammad Thohir sebagai landasan penyelenggaraan
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad
Thohir.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Derektur
Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2012
tentang Pembentukan Kabupaten Pesisir Barat di Provinsi
Lampung;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun
2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Barat Nomor 23 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Pesisir Barat;
8. Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi Tata Kerja Kabupaten Pesisir Barat;
9. Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 49 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Organisasi Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kiai Haji Muhammad
Thohir pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat;
10. Keputusan Bupati Pesisir Barat Nomor
B/696/KPTS/IV.16/HK-PSB/2018 tentang Izin Operasional
RSUD KH. Muhammad Thohir;
11. Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor B/488/KPTS/IV.02/HK-
PSB/2021 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Daerah
KH. Muhammad Thohir sebagai Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD);
12. Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 104 Tahun 2021
tentang Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Kiai
Haji Muhammad Thohir Tahun 2021-2026.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad


Thohir tentang Pedoman Pelayanan dan Asuhan Pasien Geriatri
di Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir kabupaten
Pesisir Barat.
KEDUA : Pedoman Umum Pelayaan dan Asuhan Pasien di lingkungan
Rumah Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir digunakan
sebagai acuan pelayanan terhadap pasien geriatri di Rumah
Sakit Umum Daerah KH. Muhammad Thohir;
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : Krui
PADA TANGGAL : SEPTEMBER 2023

DIREKTUR
RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR,

dr. RINA ARYANI ARLAN, M.M


Pembina
NIP. 19760916 200604 2 005
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
UPT RSUD KH. MUHAMMAD THOHIR
KABUPATEN PESISIR BARAT
NOMOR : 800001 /RSUD-KMT/IX/2023
TANGGAL : September 2023

BAB I
DEFINISI

A. LATAR BELAKANG PELAYANAN


Definisi pasien geriatri berdasarkan Peraturan Menteri KesehatanRI no 79
tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit,
adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan akibat
penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin. Sedangkan lanjut usia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
Pasien geriatri memiliki karakteristik khusus yaitu multipatologi (pada satu
pasien terdapat lebih dari satu penyakit yang umumnya bersifat kronik
degeneratif), menurunnya daya cadangan faali, berubahnya gejala dan tanda
penyakit dari yang klasik, terganggunya status fungsional (kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari), sering terdapat
gangguan nutrisi, berupa gizi kurang atau gizi buruk.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang berkualitas,
merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu
melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional
yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit.
Rumah sakit menjadi tempat pemeliharaan kesehatan yang memuaskan
bagi orang yang sakit dan orang yang sehat baik bagi orang yang usia muda
maupun usia tua. Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi
yang dihormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan
berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam
kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian
fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan pemenuhan
hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU Nomor 39 Tahun 1999.
Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas dan pelayanan khusus di
rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus, toilet, jalan/akses bagi lansia yang
bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan layanan khusus berupa “Pelayanan
Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di pedesaan
maupun di perkotaan terus meningkat. Berdasarkan jenis kelaminnya, jumlah
lansia perempuan ± 9,5 juta lebih banyak dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.
Penyebabnya adalah angka harapan hidup perempuan lebih tinggi jika
dibanding dengan angka harapan hidup laki- laki
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan, dan program-program terkait, berdampak pada menurunnya angka
kelahiran dan meningkatnya usia harapan hidup. Peningkatan usia lanjut sering
disertaidengan meningkatnya berbagai penyakit dan ketidakmampuan
(disability), sehingga diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu
yang cukup lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatanbagi lansia di
rumah sakit masih sangat kurang.
Berikut ini adalah beberapa definisi yang berkaitan dengan pelayanan geriatri:
1. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun atau
lebih.
2. Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari aspek
kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut Usia termasuk pelayanan
kesehatan kepada Lanjut Usia dengan mengkaji semua aspek kesehatan
berupa promosi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi.
3. Pasien Geriatri adalah Pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan atau
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan
lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu
dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin.
4. Tim Terpadu Geriatri adalah Suatu tim Multidisiplin yang bekerja secara
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia dengan
prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekatkan
pelayanan kepada pasien Lanjut Usia.
5. Unit Layanan Terpadu Geriatri adalah Unit layanan pasien
geriatri,terdiridari tim multidisiplin, melaksanakan pengelolaan sumber daya
dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk mendukung pelayanan
yang bermutu, efisien dan efektif.
6. Konsultan adalah Dokter spesiali/sub spesialis yang dimintakan bantuan,
pendapat atau tindakanmedis guna peningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup pasien usia lanjut.
7. Rehabilitasi Medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik
dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit ataupun
cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik, rehabilitatif, bio-
psiko sosial dan edukasional untuk mencapai kemampuan fungsional yang
optimal.
8. Impairment adalah kondisi hilang/ abnormalitas/ kelainan dari struktur/
fungsi atau sistem organ yang bersifat psikologik, fisiologik dan atau
anatomik, dapat bersifat sementara atau menetap, disebabkan oleh
penyakit, kondisi sakit ataupun cedera.
9. Hendaya (Handicap) adalah kondisi kemunduran seseorang akibat adanya
ketunaan/kelainan dan/atau ketidakmampuan yang membatasinya dalam
memenuhi peran sosialnya yang normal menurut umur, jenis kelamin serta
faktor sosial, ekonomi dan budaya.
10. Multidisiplin adalah berbagai disiplin atau bidang ilmu secara
bersamasama menangani pasien dengan berorientasi pada ilmunya
masing-masing.
11. Interdisiplin adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai
disiplin/bidang ilmu yang saling terkait dan bekerja sama dalam
penanganan pasien yang berorientasi pada kepentingan pasien.
12. Paliatif Care adalah pelayanan kesehatan pada pasien yang sudah tidak
mungkin dipulihkan kembali melalui tindakan medis aktif denagn tujuan
untuk mengurangi penderitaan pasien agar hidupnya tetap berkualitas dan
meninggal dalam iman.
13. Klinik asuhan siang ( day care) adalah klinik rawat jalan yang memberikan
pelayan rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikolososial.
14. Family Meeting adalah pertemuan antara tenaga kesehatan dengan pihak
keluarga pasien untuk membahas pelayanan kesehatan yang sedang
dikerjakan, tujuan pelayanan dan target perawatan serta rencana
pemulangan/ discharge planning.
15. Discharge Planing adalah Rencana pemulangan pasien termasuk
persiapan kondisi tempat tinggal pasien dan lingkungannya agar pasien
dapat berfungsi optimal.
16. Hospice adalah pelayanan kepada pasien dengan penyakit terminal dalam
bentuk meringankan penderitaan pasien akibat penyakit, pendampingan
psikis dan spiritual sehingga pasien dapat meninggal dengan tenang dan
terhormat.
17. Respite care adalah Ruang tempat penitipan pasien geriatri yang bertujuan
untuk memberikan privacy bagi pasien lanjut usia dengan fasilitas seperti
perpustakaan, ruang bersosialisasi dan taman untuk latihan berjalan.

B. TUJUAN PELAYANAN
1. Tujuan umum : Terselenggaranya pelayanan lanjut usia / geriatri secara
terpadu dan nyaman di RSUD KH. Muhammad Thohir.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan, dan keselamatan
pasien geriatric di Rumah Sakit
b. Terselenggaranya pelayanan lanjut usia di rawat jalan.
c. Memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan
pelayanan Geriatri di Rumah Sakit
d. Terselenggaranya pelayanan lanjut usia kunjungan rumah (home
care).

BAB II
RUANG LINGKUP
A. KLASIFIKASI PELAYANAN GERIATRI
Pelayanan kesehatan geriatri diselenggarakan secara berjenjang
mulai dari pelayanan berbasis masyarakat, puskesmas dan rumah sakit.
Pelayanan kesehatan geriatri berbasis rumah sakit (hospital based geriatric
services) yaitu pelayanan kesehatan geriatri yang dilaksanakan di rumah
sakit. Pada dasarnya rumah sakit merupakan pusat/tempat rujukan dari
pelayanan kesehatan dasar geriatri.
Pelayanan geriatri diberikan kepada pasien usia lanjut dengan kriteria :
a. Memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan atau psikis; atau
b. Memiliki 1(satu) penyakit dan memiliki gangguan akibat penurunan
fungsi organ, psikologi, social, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.
c. Pasien dengan usia 60 (enam puluh) tahun keatas yang memiliki 1(satu)
penyakit fisik dan atau psikis.
Pelayanan geriatri dilaksanakan secara terpadu dengan pendekatan
multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin.

Berdasarkan kemampuan pelayanan, pelayanan Geriatri dibagi menjadi:


1. Tingkat Sederhana
Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas rawat
jalan dan kunjungan rumah (home care). Pelayanan tersebut diberikan
oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri dari:
a. Dokter umum yang telah mendapat pelatihan geriatric
b. Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatric
c. Tim Rehabilitasi medik yang ada
2. Tingkat Lengkap
Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri atas rawat
jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care). Pelayanan
tersebut diberikan oleh Tim geriatri yang terdiri dari :
a. Dokter spesialis penyakit dalam yang telah mendapat pelatihan
geriatri
b. Tim rehabilitasi medik yang ada
3. Tingkat Sempurna
Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling sedikit terdiri atas rawat
jalan, rawat inap akut, kunjungan rumah (home care), dan Klinik Asuhan
Siang.
Pelayanan tersebut diberikan oleh :
a. Konsultan geriatri/ dokter spesialis kesehatn lanjut usia.
b. Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi medik/dokter
umum yang dilatih rehabilitasi medik, fisoterapis, okupasi terapis,
ortotisprostetis, terapi wicara, psikologi dan pekerja sosial;
c. Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri
d. Nutrisionis
e. Asisten farmasi
f. Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi RehabilitasiMedik
yang lengkap di rumah sakit yang sama .
4. Tingkat Paripurna
Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, Klinik
Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap
Psikogeriatri, penitipan Pasien Geriatri (respite care), kunjungan rumah
(home care), dan Hospice. Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan
Tim Geriatri Lengkap, akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan,
pengembangan, dan konsultasi hukum. Seperti pada Pelayanan Geriatri
Lengkap, pada Pelayanan Geriatri Paripurna disyaratkan pula untuk
mempunyai akses ke Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap.

Tingkatan sebagaimana dimaksud tersebut ditetpkan berdasarkan :


1. Jenis pelayanan
2. Sarana dan prasarana
3. Peralatan
4. Ketenagaan

Dalam menyelenggarakan pelayanannya di rumah sakit, pelayanan


kesehatan geriatri dibagi dalam beberapa klasifikasi pelayanan. Jenis tenaga
dan kelengkapan pelayanan menentukan klasifikasi pelayanan di rumah sakit
tersebut atau sebaliknya seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini.

Tabel. 1
Klasifikasi Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit.
Klasifikasi Pelayanan
Jenis Pelayanan
Sederhana Lengkap Sempurna Paripurna
1 Layanan Rawat Jalan    
2 Layanan Rawat Inap
Akut -   
3 Layanan Home Care
( kunjungan Rumah)    
4 Layanan Klinik
asuhan Siang - -  
5 Layanan Rawat Inap
Kronik - - - 

6 Layanan Respite
Care Tempat - - - 
penitipan Lansia

Jenis pelayanan geriatri yang dilaksanakan di RSUD KH. Muhammad Thohir


berdasarkan tersedianya fasilitas sarana dan prasana, peralatan dan
ketenagaan adalah pelayanan tingkat sederhana.
Ruang lingkup pelayanan geriatri lengkap di RSUD KH.Muhammad Thohir
meliputi :
1. Layanan rawat jalan
2. Layanan rawat inap akut
3. Layanan home care

B. STANDAR KETENAGAAN
Ketenagaan dalam pelayanan Geriatri di RSUD Tengku Sulung terdiri
atas tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bekerja bersama-
sama sebagai Tim Terpadu Geriatri.
1. Tim Terpadu Geriatri terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang
merangkap sebagai anggota, dan anggota.
2. Tim Terpadu Geriatri dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit.
3. Ketua Tim Terpadu Geriatri terdiri atas :
a. Dokter spesialis penyakit dalam untuk pelayanan Geriatri tingkat
sederhana.
b. Koordinator pelayanan dibentuk sesuai dengan masing-masing
pelayanan pada pelayanan Geriatri tingkat sederhana.
Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling
sedikit terdiri atas:
1. Dokter spesialis penyakit dalam
2. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien geriatric
3. Dokter umum
4. Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau
pelatihan keterampilan inteligensia;
5. Apoteker
6. Tenaga gizi
7. Fisioterapis
8. Okupasi terapis
9. Rekam medis
10. Tenaga laboratorium

BAB III
TATA LAKSANA

A. KRITERIA PASIEN GERIATRI


Penyakit dan status kesehatan pada pasien geriatri tidak sama dengan
penyakit dan kesehatan pada populasi golongan usia lainnya, yaitu dalam hal:
1. Penyakit pada pasien geriatri cenderung bersifat multipel, merupakan
gabungan antara penurunan fisiologik dan berbagai proses patologik.
2. Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara
lambat laun akan menyebabkan kematian.
3. Pasien geriatri sering ditemukan gangguan status fungsional.
4. Pasien geriatri sangat rentan terhadap berbagi penyakit akut; serta
diperberat dengan kondisi malnutrisi.
5. Pada seragam akut, tampilan klinis pasien geriatri seringkali tidak khas
sehingga sering menyulitkan diagnosis.
6. Kesehatan pasien geriatri sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan
ekonomi.
7. Pasien geriatri seringkali didapatkan sindrom geriatri (misalnya : imobilitas,
instabilitas postural, inkontinensia urin dan alvi, ganguan fungsi intelektual
dan kognitif seperti demensia, dll yang juga lazim dikenal sebagai geriatric
giants).
8. Perawatan paliatif pasien geriatri diberikan baik pada kasus keganasan
maupun non keganasan.
Seperti diungkapkan di atas, masalah kecacatan baik berupa
disabilitas ataupun handicap merupakan keadaan yang sering dihadapi oleh
pasien geriatri, sehingga WHO mebuat reomendasi agar diagnosis yang
dibuat pada pasien geriatri bukan hanya bersifat disease atau impairment
saja, akan tetapi mencakup pula segi disabilitas dan handicap-nya.
Mengingat sifat penyakit pada usia lanjut yang sangat khusus
tersebut, maka dalam ilmu geriatri terdapat beberapa tatacara khusus yang
merupakan keharusan untuk dilakukan agar upaya kesehatan bagi usia
lanjut tersebut dapat dilaksankan secara optimal. Tatacara khusus tersebut
adalah apa yang disebut sebagai Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
(P3G =Comprehensive Geriatric Assessment (CGA) dengan cara kerja tim
geriatri yang interdisiplin.
Asesmen geriatri adalah proses diagnostik yang dilaksankan secara
interdisiplin oleh tim geriatri untuk menentukan kapabilitas medis,
kemampuan fungsional dan kondisi psikososial pasien agar dapat
direncanakan terapi menyeluruh serta pemantauan jangka panjang.
B. SISTEM PELAYANAN
Pelayanan geriatri di RSUD KH. Muhammad Thohir dilakukan oleh tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bekerja bersam-sama sebagi
Tim Terpadu Geriatri. Tim Terpadu Geriatri terdiri atas ketua dan koordinator
pelayanan yang merangkap sebagia anggota, dan anggota Tim Terpadu
Geriatri dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit dan disahkan dengan adanya
surat keputusan direktur. Ketua Tim Terpadu Geriatri adalah dokter spesialis
penyakit dalam konsultan Geriatri. Koordinator pelayanan dibentuk sesuai
dengan masing-masing pelayanan.

C. ALUR PELAYANAN
Semua pasien usia lanjut yang datang ke RS melalui Poliklinik /
Triase / IGD dan tergolong dalam kriteria pasien geriatri (misalnya memiliki ;
penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, ganguan kognitif,
demensia, jatuh, osteoporosis dan inkontinesia) akan dilakukan asesmen
geriatri komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri (TTG) di Poliklinik Geriatri
Terpadu / Ruang Rawat akut Inap Geriatri Terpadu.
Saat pasien masih dirawat, selain diberikan pendekatan kuratif dan
rehabilitatif, upaya promotif dan preventif yang sesuai tetap diberikan,
setelah upaya pelayanan terapi medikamentosa dan rehabilitasi di ruang
rawat inap dilaksanakan, pelayanan dilanjutkan dan upaya pelayanan di
klinik asuhan siang dan/atau poliklinik rawat jalan.
Pada pemulangan pasien, dibuatkan perencanaan pemulangan yang
berisi kegiatan yang dapat dilakukan di rumah seperti terlihat dalam
Dokumentasi. Perencanaan pulang dievaluasi dan akhirnya pasien dapat
dipulangkan sepenuhnya ke masyarakat dan mendapatkan pelayanan
geriatri oleh masyarakat melalui pelayanan rujukan.
Rujukan balik ke fasilitas pelayanan kesehatan yang merujuk
sebaiknya dilakukan segera setelah selesainya penanganan kasus rujukan
guna mendapatkan perawatan/tindakan lanjutan di fasilitas pelayanan
kesehatan yang merujuk. Dalam rujukan balik, juga dilakukan pertukaran
data dan informasi, perkembangan dan kebutuhan pelayanan lanjutan yang
dibutuhkan oleh pasien.
Model 1.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Geriatri Tingkat Sederhan
Pasien Lanjut Usia

Rawat Jalan (Poliklinik) :


- Assesmen dan konsultasi
Triase di setiap Poliklinik - Kuratif
- Intervensi Psikososial

Assesmen Geriatri komprehensif


oleh tim terpadu

Masalah Geriatri :
a. Kondisi Medis Umum
b. Status Fungsional Rencana Tatalaksana
c. Psikiatri komprehensif oleh tim Home Care
d. Status Mental terpadu poli geriatri
e. Fungsi KKognitif
f. Sosial dan Lingkungan

Rumah sakit dengan pelayanan geriatri sederhana boleh melakukan


perawatan inap namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni
ruang rawat akut geriatri maka dapat dirawat di ruang rawat biasa.

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter geriatris yang
melakukan pelayanan geriatri dan bertanggung jawab atas semua yang
dicatat tersebut. Pencatatan menggunakan status terpadu yang terdiri dari
penilaian permasalahan masalah medik termasuk penilaian status
fungsional, status kognitif, status afektif, dan status nutrisi seperti Dokumen
3.Pelaporan dilakukan secara berkala paling lambat 1(satu) tahun sekali
kepada Direktur Rumah Sakit.

E. PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujutkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri.
Pemantauan dan evaluasi dimaksud harus ditindaklanjuti untuk menentukan
faktor-faktor yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan
penyelesaian yang efektif. Diperlukan indikator untuk memantau
pelaksanaan program pelayanan kesehatan terhadap pasien geriatri.
Indikator tersebut adalah :
1. Lama Rawat
Lama rawat pasien geriatri diruang rawat inap akut tergantung dari
kemampuan Tim Terpadu Geriatri serta dukungan sarana dan
prasarana. Makin trampil dan makin lengkap tentu lama rawat akan
semakin singkat. Rata-rata lama pasien geriatri yang masuk karena
mengalami geriatric giantsdan dirawat inap dengan menerapkan
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri adalah 12 hari.
2. Status Fungsional
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk rumah sakit sampai
saat pemulangan. Status fungsional diukur dengan menggunakan
instumen ADL Barthel.
3. Kualitas Hidup
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu
menilai kualitas hidup terkait kesehatan. Salah satu instrumen yang
sering dipakai adalah EQ5D (Euro-Quality of Five Dimension) yang
mengukur lima dimensi atau aspek yang mempengaruhi kesehatan.
4. Rehospitalisasi
Rehospitalisasi adalah perawatan kembali setelah pulang kerumah dari
rumah sakit. Perawatan yang terjadi kembali dalam 30 hari pertama
pascarawat menggambarkan adanya masalah kesehatan yang
sesungguhnya belum optimal ditatalaksana di rumah sakit. Persentase
maksimal rehospitalisasi pasien geritri pasca rawat inap akut adalah 15
%. Rehospitalisasi ini dapat dipengaruhi oleh kesiapan Tim Terpadu
Geriatri serta dukungan yang ada dirumah sakit.

Tim Terpadu Geriatri wajib melakukan pemantauan dan evaluasi mutu


pelayanan geriatri secara berkesinambungan untuk mewujudkan
keberhasilan pelayanan geriatri. Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan
dalam bentuk kegiatan pencatatan dan pelaporan dari indikator pemantauan
dan evaluasi.
BAB IV
DOKUMENTASI

Panduan Pelayanan Geriatri ini diharapkan menjadi panduan


penyelenggaraan pelayanan lanjut usia/ geritarik secara terpadu dan nyaman di
RSUD Tengku Sulung. Pelaksanaan pelayanan geriatri di RSUD KH. Muhammad
Thohir harus disesuaikan dengan SDM yang tersedia, peralatan, sarana dan
prasarana sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, selain itu perlu adanya
kerjasama tim terpadu geriatri yang secara bersama-sama menangani pasien
geriatri sesuai dengan bidang ilmunya masing-masing sehingga terwujud pelayanan
geriatri yang terpadu.
Panduan petunjuk teknis pelayanan ini selanjutnya perlu dijabarkan dalam
prosedur tetap guna kelancaran pelaksanaannya. Beberapa dokumentasi untuk
Pelayanan Geriatri di RSUD KH. Muhammad Thohir, yaitu :
1. SK Tim Terpadu Geriatri RSUD KH. Muhammad Thohir
2. Permenkes No. 79 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri
di Rumah Sakit
3. Assessment medis Geriatri
4. Catatan perkembangan pasien terintegrasi
5. Formulir observasi pasien
6. SPO Pelayanan pasien geriatri

Anda mungkin juga menyukai