Disusun Oleh:
1. Mutiara Hasanah
2. Miftahul Jannah
3. Alpa Riski Amanda Putri
4. Rahma Natasya
KELAS B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari
makalah ini adalah “Kebijakan nasional terkait Perawatan Paliatif”. Makalah ini
di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah dan kepada pihak-pihak yang turut membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 4
C. TUJUAN....................................................................................................... 4
BAB II ISI.................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini
yaitu:
1) Apakah ada kebijakan nasional terkait perawatan paliatif?
2) Apakah tujuan dan sasaran dari kebijakan nasional dalam perawatan paliatif?
3) Apakah lingkup kegiatan perawatan paliatif?
4) Bagaimanakah aspek medikolegal dalam perwatan paliatif?
5) Apakah sumber daya manusia dalam perawatan paliatif?
6) Apakah tempat dan organisasi perawatan paliatif?
7) Bagaimanakah pembinaan dan pengawasan perawatan paliatif?
8) Bagaiamanakah pengembangan dan peningkatan mutu perawatan paliatif?
9) Apakah ada keputusan mentri kesehatan RI terhadap perawatan paliatif?
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Tujuan dan Sarana kebijakan Perawatan Paliatif
1. Tujuan.
Tujuan umum: Sebagai landasan hukum dan arahan bagi perawatan paliatif di
Indonesia.
Tujuan khusus:
Terlaksananya perawatan paliatif yang bermutu sesuai standar yang
berlaku di seluruh Indonesia
Tersusunnya pedoman-pedoman pelaksanaan perawatan paliatif.
Tersedianya tenaga medis dan non medis yang terlatih.
Tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.
Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan yang
memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh
Indonesia.
7
- Dukungan kultural dan spiritual
- Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement).
b. Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan
kunjungan/rawat rumah.
8
paliatif dapat melakukan tindakan kedokteran yang di perlukan, dan informasi
dapat diberikan pada kesempatan pertama.
2. Resusitasi/ tidak resusitasi pada pasien paliatif
a) Keputusan dilakukan atau tidak dilakukannya tindakan resusitasi dapat dibuat
oleh pasien yang kompeten atau oleh tim perawat paliatif.
b) Informasi tentang hal ini sebaiknya telah di informasikan pada saat pasien
memasuki atau memulai perawatan paliatif.
c) Pasien yang kompeten memiliki hak untuk tidak menghendaki resusitasi,
sepanjang informasi adekuat yang di butuhkannya untuk membuat keputusan
telah dipahaminya. Keputusan tersebut dapat di berikan dalam bentuk pesan
(advanced directive) atau dalam informed consent menjelang ia kehilangan
kompetensinya.
d) Keluarga terdekatnya pada dasarnya tidak beleh membuat keputusan tidak
resusitasi, kecuali telah di pesankan dalam advanced directive tertulis. Namun
demikian, dalam keadaan tertentu dan atas petimbangan tertentu yang layak
dan patut, permintaan tertulis oleh seluruh anggota keluarga dapat dimintakan
penetapan pengadilan untuk pengesahannya.
9
b) Pada dasarnya tindakan yang bersifat kedokteran harus dikerjakan oleh tenaga
medis, tetapi dengan pertimbangan yang memperhatikan keselamatan pasien
tindakan-tindakan tertentu dapat di delegasikan kepada tenaga kesehatan non
medis yang terlatih. Komunikasi antara pelaksana dengan pembuat kebijakan
harus dipelihara.
c. Pelatihan
1) Modul pelatihan : Penyusunan modul pelatihan dilakukan dengan
kerjasama antara para pakar perawatan paliatif dengan Departemen
Kesehatan (Badan Pembinaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik). Modul-modul tersebut
terdiri dari modul untuk dokter, modul untuk perawat, modul untuk tenaga
kesehatan lainnya, modul untuk tenaga non medis.
10
c. Rumah singgah / panti (hospis) : Untuk pasien yang tidak memerlukan
pengawasan ketat, tindakan khusus atau peralatan khusus, tetapi belum dapat
dirawat di rumah karena masih memerlukan pengawasan tenaga kesehatan.
11
812/Menkes/Sk/Vii/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Paliatif Menteri
12
1. Kesatu : keputusan menteri kesehatan tentang kebijakan perawatan paliatif
2. Kedua Keputusan Menteri Kesehatan mengenai Perawatan Paliatif
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Keputusan ini.
3. Ketiga : Surat Persetujuan Tindakan Perawatan Paliatif sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini
4. Keempat : Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan ini
dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-
masing.
5. Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan;
6. Keenam : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan
ini, akan dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana mestinya.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan
lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai saat diagnosa
ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka. Palliative care ini bertujuan mengurangi rasa sakit dan gejala
tidak nyaman lainnya, meningkatkan kualitas hidup, dan memberikan pengaruh
positif selama sakit, membantu pasien hidup seaktif mungkin sampai saat
meninggalnya, menjawab kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk dukungan
disaat-saat sedih dan kehilangan, dan membantu keluarga agar tabah selama
pasien sakit serta disaat sedih.
B. SARAN
Bagi pembaca makalah ini penulis menyarankan supaya kita semua selalu
menerapkan pola gaya hidup yang baik dan menyehatkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16
17
18
19
20
21
22