Disusun Oleh :
Kelompok 3
Miftah Fauzi J2214901060 Rifatul Aliyah J2214901029
Mila Meilawati J2214901055 Rivan Fadlur Rohmah J2214901023
Neng Melly Nuraeni J2214901074 Rizki M Fauzi J2214901084
Neza Aulia Octaviana J2214901028 Sugara J2214901034
Pajwah Siti Nurbayinah J2214901046 Syifa Qolbi Hakim J2214901064
Popi Selvia J2214901018 Widy Andriana Pratama J2214901036
Rangga Saputra J2214901068 Yunita Sri Hardiyanti J2214901063
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Preceptor Akademik
i
KATA PENGANTAR
Allah SWT, karena atas restu Allah dengan limpahan rahmat, hidayah dan ridha-
Keperawatan Di Ruang Mawar RSUD Dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya” ini dengan
lancar. Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan stase
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun, dan akan dijadikan bahan
koreksi untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang. Dalam proses penyusunan
laporan ini tentu banyak pihak yang berperan, oleh karena itu penulis ingin
Profesi Ners.
Soekardjo Tasikmalaya.
ii
6. Seluruh staff dan perawat di Ruang Mawar RSUD Dr Soekardjo Tasikmalaya.
bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
terbuka terhadap kritik ataupun saran yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Semoga dengan adanya laporan ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
manajemen keperawatan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
D. Praktikan ................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 5
1. Pasien........................................................................................................ 7
3. Ketenagakerjaan ..................................................................................... 15
iii
2. Fungsi Dan Gaya Kepemimpinan .......................................................... 53
iv
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR DIAGRAM
vii
DAFTAR BAGAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat
dan citra dari rumah sakit, oleh karena itu kualitas pelayanan keperawatan
manajemen dari sudut pandang yang berbeda, antara lain Mary Parker Follet
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
1
terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi
(Nursalam, 2014).
hal secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan agar hal hal
yang diatur berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Waktu Pelaksanaan
1. Tanggal Pelaksanaan
2. Tempat Pelaksanaan
Lamanya waktu dinas setiap shift selama 7 jam, dengan uraian sebagai
berikut:
2
a. Pagi (07.00-114.00)
b. Siang (14.00-21.00)
c. Malam (21.00-07.00)
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
profesional
2. Tujuan Khusus
b. Menganalisa hasil kajian pada setiap sub unsur input, unsur proses dan
unsur output
disusun
D. Praktikan
1. Angkatan
3
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
2. Nama Mahasiswa
a. Miftah Fauzi
b. Mila Meilawati
f. Popi Selvia
g. Rangga Saputra
h. Rifatul Aliyah
k. Sugara
4
BAB II
HASIL KAJIAN
Ruang mawar merupakan bagian dari Instalasi Rawat Inap (IRNA) yang
ruang rawat inap kelas II yang memberikan pelayanan pada pasien dengan
penyakit saraf, bedah, dan dalam. Kapasitas Ruang Mawar adalah 17 tempat
tidur. Ruang mawar dipimpin oleh seorang kepala ruangan yang dibantu oleh
wakil kepala ruangan, ketua tim serta perawat pelaksana. Untuk kelancaran
administrasi ada 1 orang di bagian tata usaha dan 1 orang sebagai cleaning
pelayanan rawat inap bagi pasien umum, pasien BPJS serta pasien dengan
a. Visi
b. Misi
kesehatan
5
c. Motto
6
3. Denah Ruang Mawar
Gambar 1. 1 Denah Ruang Mawar
1. Pasien
a. Kajian Teori
7
aspek psikologis (kepuasan), aspek sosio-ekonomi (papan, sandang,
waktu 24 jam.
3, yaitu :
memerlukan prosedur.
8
intravena, dilakukan penghisapan lender atau suction, gelisah atau
disorientasi
b. Kajian data
Pada tabel 2.1 diatas didapatkan hasil dari observasi selama tiga
pada dinas tiga shift sebanyak 3 orang. Pada tanggal 08 Februari 2023
9
Tabel 2. 2 Jumlah Pasien di Rawat dari Bulan November 2022-
Januari 2023
Kelas
No Bulan Jumlah
I II III
1 November 2022 - 70 - 70
2 Desember 2022 - 88 - 88
3 Januari 2023 - 69 - 69
Jumlah 227
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar Bulan November 2022-
Januari 2023
227 orang.
10
(20,8%), penyakit terbanyak kedua yaitu Stroke Infark dengan jumlah
Pada tabel 2.4 didapatkan hasil data dari obersvasi selama tiga hari
11
terbanyak yaitu Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (25,6%)
(2,5%).
Garut
Salopa
Cibeureum
Cilembang
Kuningan
Lengkong
Manonjaya
Sukaraja
Tawang
Bekasi
Karang Nunggal
Singaparna
Sukaresik
Banjar
Ciawi
Cihideung
Cipedes
Kawalu
Sukahening
Tamansari
Taraju
Cibalong
Purbaratu
Bungursari
Ciamis
Cisayong
Karang Jaya
Indihiang
Kadipaten
Magelang
Mangkubumi
Surabaya
Oktober November Desember
orang, pada bulan Desember 2022 yang banyak yaitu Ciamis sebanyak
12
Diagram 2. 2 Sumber Biaya Pasien
250
200
150
100
50
0
BPJS UMUM
orang.
2. Mahasiswa Praktek
a. Kajian teori
13
keterampilan. Pengetahuan yang telah didapat dari pendidikan baik di
b. Kajian data
14
No Rabu, 08 Februari 2023 Jumlah Mahasiswa
1 Pagi 6
2 Siang 7
3 Malam 6
Jumlah 19
Pada tabel 2.5 dan tabel 2.6 didapatkan hasil jumlah mahasiswa
3. Ketenagakerjaan
a. Kajian teori
Ketenagaan merupakan faktor penting dalam input instrumental.
15
Keterangan :
C = Jumlah libur
kriteria :
16
2) Intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam dengan kriteria:
memerlukan prosedur
dengan kriteria:
d) Pemakaian suction
e) Gelisah/disorientasi
b. Kajian data
17
Tabel 2. 8 Status Kerja Perawat di Ruang Mawar
No Status keja Frekuensi Presentase
1. PNS 10 53%
2. PTT 7 36%
3. P3K 2 11%
Jumlah 19 100%
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Pada tabel 2.8 didapatkan hasil sebanyak 10 orang (53%)
berstatus kerja PNS, 7 orang (36%) PTT, dan 2 orang (11%) P3K.
diruang mawar terdiri dari tata usaha dan cleaning service dengan
4) Pendidikan Terakhir
Tabel 2. 10 Pendidikan Terakhir di Ruang Mawar
No Pendidikan terakhir Frekuensi Preentase
1. Profesi Ners 4 21%
2. D3 Perawat 14 74%
3. D4 Perawat 1 5%
Jumlah 19 100%
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Pada tabel 2.10 didapatkan hasil pendidikan terkahir perawat
5) PK
18
Tabel 2. 11 PK di Ruang Mawar
No PK Frekuensi Presentase
1. PK 1 6 32%
2. PK 2 2 10%
3. PK 3 11 58%
Jumlah 19 100%
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Pada tabel 2.11 didapatkan hasil PK diruang mawar terdiri
(58%).
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
BHD BTCLS STR KOMUNIKASI EFEKTIF
Ya Tidak
19
Karakteristik 07 Februari 08 Februari 09 Februari
Pasien P S M P S M P S M
Minimal Care 9 7 5 4 5 5 4 2 2
Parsial Care 3 3 4 4 3 3 4 4 4
Total Care 1 1 1 2 2 2 1 1 2
Total 13 11 10 10 10 10 9 7 8
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Tabel 2. 13 Perhitungan Kebutuhan Perawat 07 Februari 2023
20
Jumlah Keseluruhan Perawat Perhari 5,04 (6 orang)
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
8) Kebutuhan Tenaga Perawat Secara Kuantitatif Menurut Gilles
21847,8
1750
c. Analisis data
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan mengenai
berukut :
21
Shif Perawat Perhitungan
Dinas Pelaksana Kebutuhan
1. Pagi 3 orang 2,48 (2 orang) Lebih
2. Siang 2 orang 1,75 (2 orang) Sesuai
3. Malam 2 orang 1,65 (2 oang) Sesuai
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Tabel 2. 18 Jumlah Perawat Persift dibandingkan dengan
hitungan kebutuhan tanggal 09 Februari 2023
Perbandingan Tenaga
Shif
No Perawat Perhitungan Kesimpulan
Dinas
Pelaksana Kebutuhan
1. Pagi 4 orang 2,12 (2 orang) Lebih
2. Siang 2 orang 1,18 (2 orang) Sesuai
3. Malam 2 orang 1,74 (2 orang) Sesuai
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Adapun kebutuhan perawat yang dibutuhkan menurut Gilles
a. Kajian teori
22
sebuah bangunan segi tiga sama sisi yang saling mempengaruhi satu
1) Sarana
penunjang pelayanan
2) Prasarana
3) Alat Kesehatan
23
sebagaimana yang diatur menurut ketentuan yang ditetapkan oleh
pemerintah.
b. Kajian data
24
pasien memiliki lebar bukaan untuk mengecek keadaan
minimal 90cm. pasien dan lebar 120 cm,
tinggi 2 m
Keadaan pintu di Kantor
terbuat dari aluminium dan
terdapat kaca dengan lebar
80 cm dan tinggi 2 m
6 Toilet Toilet umum harus memiliki Ruang gerak cukup, closet
ruang gerak yang cukup, sesuai standar menggunakan
tempat duduk closet harus closet duduk, tidak nampak
sesuai dengan ketinggian tergenang air, tidak licin dan
pengguna (36-38 cm), lantai pintu mudah dibuka dan
harus tidak licin dan tidak ditutup, keadaan toilet cukup
boleh menggenangkan air bersih
buangan, pintu mudah dibuka
dan ditutup, dan konci toilet
dapat dibuka dari luar jika
terjadi kondisi darurat.
Sumber : Permenkes RI No.24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan
dan Prasarana Rumah Sakit.
25
2) Standar Fasilitas Kesehatan Ruang Mawar RSUD dr.Soekardjo
Nama Standar Besaran Ruang/
No Kebutuhan Fasilitas Keadaan Kesimpulan
Ruangan Luas
1. Ruang Tergantung kelas dan Tempat tidur pasien, stop Kamar 1 + Toilet: Memenuhi
Perawatan jumlah tempat tidur, jarak kontak minimal 2/ P : 5,4 m, L :4 m Standar
antar tempat tidur minimal peruangan, oksigen P. Toilet : 2,7m, L :2,1m
antar tepi 1,5 m, antar (sesuai kebutuhan), Kamar 2 + Toilet :
tempat tidur yang dibatasi lemari, meja, kursi, tirai P : 3,7 m, L : 4 m
oleh tirai maka rel harus pemisah bila ada P. Toilet : 2,7m, L :2,1m
dibenamkan atau menempel Kamar 3
diplafon, lux P : 5,4 m, L :4 m
Kamar 4 + Toilet
P : 5,4 m, L :4 m
P. Toilet : 2,7m, L :2,1m
Kamar 5 + Toilet
P : 3,7 m, L : 4 m
P. Toilet : 2,7m, L :2,1m
Kamar 6
P : 5,4 m, L :4 m
Kamar 7+ Toilet
P : 4 m, L :3,6 m
P. Toilet : 2 m, L : 1 m
Jarak antar bed 1,5 m
Dan dibatasi oleh tirai
Lux : 151
Fasilitas :
Bed
26
Laken
Bantal
Sarung Bantal
Kursi Penunggu Pasien
Meja pasien
Stop kontak
Tiang Infus
Lemari Pasien
Ember
Gayung
Closet duduk
Pispot
Tirai pemisah
2. Ruang Stasi Luas minimal 8 m2 atau 3-5 Kursi, meja, lemari arsip, P : 7,5 m Memenuhi
Perawat m2/Perawat disesuaikan telepon, alat monitoring l:3m Standar
(Nurse dengan kebutuhan untuk pemantauan terus Luas : 22,5 m2
Station) Luas ruangan harus dapat menerus fungsi- fungsi Pencahayaan ruangan cukup, 201lux
mengoptimalkan vital pasien.
pencahayaan alami untuk Fasilitas : terdapat meja panjang 3,
pencahayaan buatan dengan kursi perawat ±12, lemari arsip ,
intensitas cahaya 200 lux. komputer 1, dispenser, kamar
perawat, kulkas, loker.
3. Ruang Sesuai Kebutuhan Meja, kursi, lemari arsip, Fasilitas : Belum
Konsultasi telepon, peralatan kantor Ruang konsultasi dokter menyatu Memenuhi
lainnya. dengan ruang perawat. Stantar
27
4. Ruang Luas ruangan per tempat Lemari alat periksa & P : 5,9 m Memenuhi
Tindakan tidur resusitasi 12-20 m2 obat, tempat tidur l : 2,3 m Standar
periksa, tangga roolstool, L : 13,57 m2
Ruangan harus wastafel, lampu periksa, Lux : 399 lux
mengoptimalkan tiang infus, dan
pencahayaan alami. Untuk kelengkapa n lainnya. Fasilitas : terdapat lemari alat
pencahayaan buatan dengan periksa& obat, lampu periksa,
intensitas cahaya 300 lux keadaan ruangan rapih,
penempatan alat sedikit berantakan.
5. Ruang Jumlah ruangan disesuaikan Meja, kursi, lemari arsip, Fasilitas : ruang administrasi/ Belum
Administ dengan jumlah petugas telepon/ intercom, kantor menyatu dengan nurse station. Memenuhi
rasi dengan perhitungan 3-5 komputer, printer dan Standar
/Kantor m2/petugas. peralatan kantor lainnya Fasilitas :
Intensitas cahaya minimal Meja, kursi, lemari arsip, komputer,
100 lux dan peralatan kantor lainnya
6. Ruang Sesuai Kebutuhan Meja, kursi, perangkat Fasilitas : ada ruangan khusus untuk Memenuhi
Pendidikan/ audio visual, dll. pendidikan/ diskusi, seperti ruangan Standar
Diskusi mahasiswa
Terdapat meja 1,lemari berkas 1,kursi
1
28
7. Ruang Sesuai Kebutuhan Lemari P : 4 m, L :3,6 m Belum
Linen P. Toilet : 2 m, L : 1 m Memenuhi
Bersih Standar
Fasilitas : linen di simpan di dalam
lemari yang bersih tetapi masih
menyatu dengan ruang linen kotor.
8. Ruang Ruangan kotor tidak boleh Bak penampungan linen Fasilitas : bak penampungan linen Belum
Linen Kotor bersilangan dengan ruangan kotor kotor di ember besar ada 3 ember Memenuhi
barang bersih dan khusus yaitu infeksius, non-infeksius Standar
ditempatkan di tempat dan perlak.
khusus servis Masih menyatu dengan ruangan linen
bersih
9. Gudang 4-6 m2 Kloset leher angsa, keran Fasilitas :ruang spoolhoek kotor Belum
Kotor air bersih (sink). masih menyatu dengan ruang linen Memenuhi
(Spoolho Ket : tinggi bibir kloset kotor dan bersih Standar
ek) 80-100 m
dari,permuk aan lantai
11. KM / WC Sesuaikan dengan Kloset, wastafel, bak air Diruangan terdapat 11 kamar mandi, Memenuhi
(pasien, bangunan rumah sakit yang dapat digunakan 7 Standar
petugas,)
Fasilitas : kamar mandi sesuai kriteria,
di kamar mandi terdapat penampung
air, gayung, closet duduk namun air di
closet ada yang bersih dan tidak.
29
12. Gudang Sesuai Kebutuhan Lemari, dll. Fasilitas :gudang bersih digunakan Memenuhi
Bersih untuk menyimpann kursi roda Standar
Sumber : Matippanna, ampera. 2019. Tanggung Jawab Hukum Pelayanan Medis dalam Praktek Kedokteran. Uwais Inspirasi
Indonesia : Jawa Timur dan Permenkes RI No.24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
30
3) Prasarana dan Alat Kesehatan
Tabel 2. 20 Prasarana dan Alat Kesehatan Ruang Mawar
31
22 Pengukur 1/ruangan - - - Kurang
tinggi
bandan
23 Pispot 1/ Kamar 7 7 Baik
24 Standar infus 1/ TT 17 17 Baik
25 flow meter 6/ 10 7 3 Baik
Ruangan
26 Diagnostik 1 / Bangsal - - Kurang
set
27 Speculum 1/ Bangsal - - Kurang
hidung
28 Reflek hamer 1/ Bangsal 1 1 Baik
29 Kursi roda 1/ Bangsal 3 3 Baik
30 Blankar 1/ Bangsal - - Kurang
31 Suction 1/ Bangsal 1 1 Baik
kanul dewasa
32 Hand scrub 1/ TT 4 4 Kurang
33 Oksigen 1/ Bangsal 1 1 Baik
transport
34 Troli Balutan 1/ Bangsal - - Kurang
35 Troli 1/ Bangsal 2 2 Baik
Instrumen
Jumlah 86 73 13
Sumber : Data inventaris ruang mawar yang diobservasi dan wawancara dengan
penanggung jawab sarana dan prasarana ruangan pada tanggal 08 Februari 2023
dan disesuaikan dengan Sarana Permenkes RI No 24 Tahun 2016
32
7 Lemari 1/ruangan 1 1 Baik
arsip
8 Lemari 1/ruangan 1 1 Baik
loker
perawat
9 Lemari 1/pasien 19 17 2 Baik
pasien
10 Meja tulis 6/ruangan 3 3 Kurang
petugas
11 Meja 1/pasien 18 17 1 Baik
makan
pasien/
over bad
table
12 Telpon 1/ruangan 1 1 Baik
13 Tempaat 6/ruangan 6 6 Baik
sampah
non medis
14 Sofa 1/ruangan - - Kurang
15 Tempat 4/ruangan 4 4 Baik
sampah
medis
16 Wastafel 1/ruangan 2 2 Baik
17
18 Jam 2/ruangan 3 1 2 Kurang
dinding
19 Gayung 1/kamar 9 9 Baik
wc mandi
Jumlah 100 95 5
Sumber : Data inventaris ruang mawar yang diobservasi dan wawancara dengan
penanggung jawab sarana dan prasarana ruangan pada tanggal 08 Februari 2023
disesuaikan dengan Sarana Permenkes RI No 24 Tahun 2016 dan Standar
Pelayanan Minimal Manajemen Keperawatan dan Kebidanan RSUD Tasikmalaya
33
Diagram 2. 4 Sarana di Ruang Mawar
6
5
4
SARANA
3
2
1
0
Memenuhi Standar Belum Memenuhi Standar
34
Diagram 2. 6 Alat Kesehatan
ALAT KESEHATAN
BAIK RUSAK
46%
54%
ALAT TENUN
BAIK KURANG
18%
82%
35
Diagram 2. 8 Alat Rumah Tangga
22%
78%
c. Analisis data
Dari data tabel diatas menunjukkan hasil bahwa sarana diruang
ruang linen bersih, ruang linen kotor, dan gudang kotor (spoolhook),
36
Sedangkan untuk alat tenun di ruangan mawar masih memiliki kriteria
a. Kajian teori
ada, karena hal ini akan mendorong perawat untuk melaksanakan tugas
kepuasan yang lebih baik dari pasien sebagai pengguna jasa pelayanan
1) Metode Fungsional
pasien di bangsal.
37
Bagan 2. 2 Metode Fungsional
Kelebihan :
Kelemahan :
proses keperawatan.
2) Metode Tim
38
Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat
keperawatan terjamin.
- Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model tim akan
Kelebihan :
Kelemahan :
39
untuk melaksanakan pada waktu-waktu sibuk (memerlukan
waktu)
mampu
tim kabur
Anggota Tim
40
- Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan
keperawatan
mengevaluasi renpra
pasien
41
- Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama katim
klasifikasi pasien
terima antar shift oleh karu, katim dan semua perawat pelaksana
42
5) Selesai konfrens, seluruh anggota tim mulai melakukan asuhan
b. Kajian data
berikut :
43
pertanyaan mengenai “Pelaksanaan model asuhan keperawatan” terdiri
c. Analisis data
ketua tim 1 (Melia Campaka, AMK), ketua tim 2 (Wida Aodiah, SST),
Februari 2023 bahwa metode tim ini berjalan dengan baik meskipun
kepada tim secara jelas, memotivasi katim dan anggota untuk bekerja
44
sesuai dengan standar askep sedangkan ketua tim menentukan tugas –
keperawatan.
45
Metode pelaksanaan asuhan keperawatan yang digunakan di
keperawatan.
C. Unsur Proses
a. Kajian teori
1) Pengkajian
- Sistematis
- Actual (baru)
- Absah (valid)
- Data Biologis
- Data Psikologis
- Data Sosial
46
- Data Spiritual
fungsi kehidupan.
dikumpulkan.
2) Diagnosa Keperawatan
(penyebab)
3) Rencana Keperawatan
47
menggunakan NOC dan perumusan rencana diutamakan
menggunakan NIC.
dari 3 kegiatan:
sebagai berikut:
keperawatan.
T = S + P + K + KO
T = tujuan
48
S = subjek
P = predikat
K= kriteria
KO = kondisi
4) Tindakan Keperawatan
oleh pasien itu sendiri, oleh perawat secara mandiri atau mungkin
5) Evaluasi
49
Terdapat 3 alternatif dalam menafsirkan hasil evaluasi yaitu: tujuan
lengkap, ditulis jelas, ringkas dengan istilah baku dan luas, dilakukan
dilakukan.
b. Kajian data
dengan point No.1 yaitu mencatat data yang telah dikaji sesuai dengan
50
sedangkan point No. 2 : Dx. Keperawatan mencerminkan PE/PES,
(penyebab)
51
dilakukan validasi ke ruangan, menyebutkan bahwa apabila NCP
pasien itu sendiri, oleh perawat secara mandiri atau mungkin dilakukan
evaluasi, dikarenakan NCP yang tidak ada dalam rekam medis maka
52
2. Fungsi Dan Gaya Kepemimpinan
a. Kajian teori
1) Fungsi Kepemimpinan
sebagai berikut:
mencapainya.
tujuan bersama.
dengan baik.
53
Kepemimpinan harus membangun dan menjaga hubungan baik
masyarakat.
2) Gaya Kepemimpinan
54
Menurut :Gillies (1996) Gaya kepemimpinan berdasarkan
a) Otoriter.
b) Demokratis.
c) Partisipatif.
55
d) Bebas tindak.
56
dan mengembangkan rencana. Hal ini cenderung meningkatkan
tahu apa yang sedang terjadi di ruangan, staf perawat yang tidak
57
b. Kajian data
ideal*100)
(50%)
58
Berdasarkan Tabel 2.2 diketahui bahwa distribusi Gaya
(50%)
c. Analisis data
59
3. Komunikasi Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan
Option PERSENTASE
No Pernyataan Pilihan
Ya Tidak
Situation
1 Perawat menyebutkan nama pasien 32 0 100 %
2 Perawat menyebutkan umur pasien 0 32 0%
Perawat menyebutkan tanggal 15 17 46 %
3 pasien masuk ruangan dan hari
perawatannya
Perawat menyebutkan nama dokter 20 12 62,5 %
4
yang menangani pasien
Perawat menyebutkan diagnosa 32 0 100 %
5
medis pasien
Perawat menyebutkan masalah 12 20 37,5 %
6 keperawatan yang sudah atau belum
teratasi/keluhan utama
Background
Perawat menjelaskan intervensi 27 5 84 %
yang telah dilakukan dan respon
7
pasien dari setiap diagnosis
keperawatan
Perawat menyebutkan riwayat 17 15 53 %
alergi, riwayat pembedahan,
8
pemasangan alat invasif dan obat-
obatan cairan infus yang digunakan
Perawat menjelaskan pengetahuan 2 30 6,25 %
9 pasien dan keluarga terhadap
diagnosis medis
Assessment
Perawat menjelasakan secara 15 17 46 %
lengkap hasil pengkajian pasien
terkini seperti tanda vital, pain score,
10 tingkat kesadaran, braden score,
status restrain, risiko jatuh, pivas
score, status nutrisi, kemampuan
eliminasi, dan lain-lain.
Perawat menjelaskan kondisi klinik 29 3 90,6 %
11 lain yang mendukung seperti hasil
Lab, Rontgen, dll
Recommendation
Perawat merekomendasikan 28 3 87,5 %
12
intervensi keperawatan yang sudah
60
dan perlu dilanjutkan (refer ke
nursing care plan) termasuk
discharge planning serta edukasi
pasien dan keluarga
a. Proses Pengarahan
1) Kajian teori
61
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam
b) Makna pengarahan
5 W dan I H, yaitu:
pelaksana
62
(3) (When ) Jam berapa seharusnya dilakukan (mulai jam
masing
63
tidak dilakukan supervisi tindakan keperawatan oleh kepala
ruang.
pelaksana
lebih dinamis
64
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan
melaksanakan tugasnya
2) Kajian data
65
Kepala ruangan menyampaikan bahwa ia memberikan pengarahan
66
3) Analisis data
b. Supervise
1) Kajian teori
a) Pengertian
b) Unsur pokok
(1) Pelaksana
67
- merupakan ujung tombak penentu tercapai atau
di instalasinya.
(2) Sasaran
sasaran langsung.
(3) Tujuan
melaksanakan tugas.
(4) Frekuensi
68
Supervisi harus dilakukan dengan frekuensi yang berbeda.
melihatnya.
tugas tersebut.
69
(5) Teknik
kelompok, yaitu:
standar.
70
- penerapan metode ronde keperawatan dalam
sebagai berikut.
- Langsung
71
apa yang terjadi di lapangan sehingga mungkin
c) Kegiatan supervisor
sebagai berikut:
baru
72
(f) Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan atau
permintaan bantuan
melapornya
kesulitan pekerjaan
harinya
hari
73
(f) Membawa pulang dan mempelajarinya di rumah
2) Kajian data
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
74
temuan-temuan dari hasil supervisi yang dilakukan ataupun
kegiatan operan
75
preconfrence, diskusi singkat dan pengarahan melalui grup
3) Analisis data
perawat. Kepala ruangan dan wakilnya pada saat tertentu ikut terjun
yang cukup tinggi dan perencanaan yang kurang tepat baik waktu
baik.Proses evaluasi
c. Proses evaluasi
1) Kajian teori
76
keperawatan dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi dari
perencanaan ruangan.
bersangkutan
(h) saran
instalasi terkait
77
(3) Setelah ditandatangani kepala instalasi, kepala ruangan
bidang keperawatan
bersangkutan
yang ditetapkan.
pelayanan keperawatan:
berupa :
- Tingkat kehadiran
78
- Kepatuhan pada etika keperawatan
dokumentasi
- Tanggung jawab
- Prakarsa
- Kepemimpinan
- Baik :76-90
- Cukup :60-75
- Kurang: <60
79
(5) Kepala Ruangan menyampaikan hasil penilaian kepada
lanjut berupa:
80
(11) Kepala Bidang Keperawatan melaporkan hasil penilaian
Direktur Pelayanan
2) Kajian data
81
bahwa evaluasi sering disampaikan melalui kegiatan preconfrence.
82
dan masalah bisa diatasi oleh internal ruangan. Pelaporan tidak
kepala ruangan
3) Analisis data
5. Manajemen Konflik
a. Kajian teori
83
Langkah pertama yaiitu pengkajian terdiri dari mengidentifikasi
dan prioritas fenomena yang terjadi lalu tentukan masalah utama yang
b. Kajian data
ada konflik besar yang terjadi melainkan hanya terjadi konflik kecil
84
yang kadang terjadi dari perbedaan pendapat perawat atau ada
85
Tabel 2. 28 Persepsi Perawat Terhadap Pengelolaan Konflik Oleh Kepala Ruangan
No. Pernyataan Rata- Presentase
SL SR KD JR TP Jumlah Kategori
A. Menghindar rata (%)
1. Kepala ruangan mencoba menjauh dari situasi dan 1 0 4 1 2 21 1.78 46% Tidak Baik
suasana kerja yang tegang dan tidak bermanfaat
dilingkungan organisasi
2. Kepala ruangan mencoba menjauhkan pihak-pihak 0 2 5 1 1 22 2.89 48% Tidak Baik
yang sedang berselisih atau bertengkar
3. Kepala ruangan berupaya menunda masalah 4 3 1 1 0 37 4.11 82% Baik
sampai suasana menjadi lebih kondusif
4. Kepala ruangan merasa bahwa perbedaan yang 1 1 4 2 1 26 2.89 57% Kurang Baik
sering terjadi terhadap pegawai tidak perlu
dikhawatirkan
5. Kepala ruangan tidak memilih untuk mengambil 2 2 2 0 3 27 3.00 60% Kurang Baik
posisi yang akan menciptakan kontroversi
B. Mendominasi
6. Kepala ruangan mendengarkan pendapat yang 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
disampaikan oleh pegawai dan membantu pihak
yang berkonflik dalam memutuskan solusi.
7. Kepala ruangan membuat keputusan berdasarkan 4 2 2 1 0 34 4.00 75% Cukup Baik
yang telah ditetapkansesuai dengan akumulasi
pikirannya sebagai pimpinan
8. Kepala ruangan memaksa salah satu pihak yang 1 0 1 2 5 17 1.89 37% Tidak Baik
berkonflik mengambil keputusan dalam
menyelesaikan perselisihan.
9. Kepala ruangan membuat keputusan sendiri untuk 0 1 4 1 3 21 2.33 46% Tidak Baik
menyelesaikan konflik yang terjadi dengan
melibatkan pihak ketiga yang dipandang punya
86
kewenangan untuk menyelesaikan persoalan
tersebut
10. Kepala ruangan menyelesaikan masalah antar 2 4 2 1 0 34 3.78 75% Cukup Baik
pegawai dengan memanfaatkan kewenangannya
sebagai pimpinan.
11. Kepala ruangan sering kali meremehkan/tidak 0 0 0 1 8 10 1.11 22% Tidak Baik
menganggap keberadaan seseorang dalam
memutuskan perkara.
C. Mengakomodasi
12. Kepala ruangan memberikan kesempatan kepada 4 5 0 0 0 40 4.44 88% Baik
pegawai agar pendapat yang lebih baik bisa
didengar.
13. Kepala ruangan memberikan waktu dan 5 3 1 0 0 40 4.44 88% Baik
melakukan berbagai pendekatan dalam
menyelesaikan permasalahan yang terjadi antar
pegawai untuk dipelajari terlebih dahulu.
14. Kepala ruangan mencoba menarik perhatian 4 2 2 0 1 35 3.89 77% Cukup Baik
pegawai untuk menyelesaikan konflik yang
terjadi.
15. Kepala ruangan melakukan kerjasama yang baik 6 3 0 0 0 42 4.67 93% Sangat Baik
dengan pegawai.
16. Kepala ruangan memberikan ruang gerak yang 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
cukup bagi pegawai dalam menyelesaikan konflik
yang mereka hadapi.
17. Kepala ruangan memberikan kesempatan bagi 0 2 1 2 4 19 2.11 42% Tidak Baik
pegawai yang berkonflik untuk mengambil cuti
kerja dalam rangka beerfikir dan menemukan jalan
keluar.
87
18. Kepala ruangan memperbanyak komunikasi 6 3 0 0 0 42 4.67 93% Sangat Baik
dengan semua anggota tim.
19. Kepala ruangan meniptakan iklim kompetensi 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
yang sehat untuk menimbulkan rasa saling percaya
antar pegawai.
20. Kepala ruangan menyediakan tenaga ahli 0 0 0 2 7 11 1.22 24% Tidak Baik
(psikolog atau konselor) dalam menyelesaikan
konflik yang sulit dihadapi oleh pegawai.
21. Kepala ruangan menyatukan semua perbedaan 4 4 1 0 0 39 4.33 86% Baik
individu dengan membuat kesepakatan bersama
untuk penguatan soliditas kerja.
D. Kolaborasi
22. Kepala ruangan mengembangkan keterampilan 1 4 4 0 2 35 3.22 77% Cukup Baik
yang dimiliki pegawai dengan membentuk tim
atau kelompok-kelompok kerja sejenis.
23. Kepala ruangan bernegosiasi dan saling adu 0 4 4 1 0 30 3.33 66% Cukup Baik
argumen untuk menciptakan solusi yang
sepenuhnya memuaskan pihak yang berkonflik
24. Kepala ruangan menggunakan kreativitas dan 2 4 1 2 0 33 3.67 73% Cukup Baik
inovasi dari banyak pegawai atau pihak untuk
mencari alternatif yang dapat diterima oleh kedua
belah pihak konflik
25. Kepala ruangan meminta kedua belah pihak duduk 2 1 4 1 1 29 3.22 64% Kurang Baik
bersama dan saling mendengarkan pandangan atau
pendapat masing-masing sebelum memutuskan
solusi atas konflik yang terjadi
88
26. Kepala ruangan membentuk forum pegawai untuk 3 2 3 0 1 33 3.67 73% Cukup Baik
mendiskusikan dan menyelesaikan masalah atas
konflik yang terjadi untuk kepentingan bersama.
27. Kepala ruangan mempertahankan hubungan yang 5 2 1 1 0 38 4.22 84% Baik
harmonis dan menciptakan situasi agar semua
pihak yang terlibat sama-samadiuntungkan (win-
win solution)
28. Kepala ruangan melakukan kerja sama yang baik 6 3 0 0 0 42 4.67 93% Sangat Baik
dan adil untuk memecahkan masalah konflik yang
ada
29. Kepala ruangan mendengarkan dan menerima 6 3 0 0 0 42 4.67 93% Sangat Baik
masukan atau kebutuhan semua pihak yang terlibat
konflik sebelum memutuskan solusi atau jalan
keluar.
30. Kepala ruangan menerima saran dan masukan 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
terhadap pegawai untuk bekerja lebih baik.
E. Kompromi
31. Kepala ruangan menciptakan solusi musyawarah 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
yang baik dengan mendengarkan serta menerima
masukan dari semua pihak.
32. Kepala ruangan mengecilkan perbedaaan- 3 3 1 1 1 33 3.67 73% Cukup Baik
perbedaaan sikap dan ide dari perorangan dan
kelompok yang tengah bertikai
33. Kepala ruangan menawarkan dan menjual 1 3 4 0 1 30 3.33 66% Cukup Baik
berbagai solusi untuk ditawarkan atau dipikirkan
oleh pihak yang berkonflik sebagai pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
89
34. Kepala ruangan memberi kesempatan untuk 4 5 0 0 0 40 4.44 88% Baik
berdiskusi mengenai permasalahan yang terjadi
antar pegawai
35. Kepala ruangan mengajak pegawai berkomunikasi 3 4 3 0 0 40 4.11 88% Baik
secara jelas mengenai keinginannya dalam
menawarkan saran dan rekomendasi untuk
penyelesaian konflik.
36. Kepala ruangan mengajak pegawai untuk bekerja 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
sama dalam menyelesaikan konflik dan
mengambil kesepakatan terbaik yang paling
menguntungkan bagi semua pihak
37. Kepala ruangan melihat masalah dengan kepala 5 3 1 0 0 40 4.44 88% Baik
dingin dan mendiskusikannya dengan pegawai
yang berkonflik.
38. Kepala ruangan memilih solusi terbaik dengan 5 4 0 0 0 41 4.56 91% Sangat Baik
berrbagai pertimbangan bagi pihak yang
berkonflik berdasarkan analisis panjang agar tidak
merugikan pihak manapun.
Sumber: Hasil Kajian Ruang Mawar 2023
90
5 Kompromi 4,20 84% Baik
Rata-rata 3,74 71% Cukup Baik
Berdasarkan hasil pengumpulan data dengan cara memberikan kusioner sebanyak 38 soal pada aspek menghindar
berada pada kategori kurang baik dengan skor capaian 58% dengan nilai rata-rata 2,94, yang artinya penyelesaian konflik
oleh pimpinan pada aspek menghindar dikatakan kurang baik. Aspek mendominasi berada pada kategori kurang baik
dengan skor capaian 57% dengan nilai rata-rata 3,94 artinya penyelesaian konflik oleh pimpinan pada aspek mendominasi
dikatakan kurang baik. Selanjutnya pada aspek mengakomodasi berada pada kategori cukup baik dengan skor capaian 77%
dengan nilai rata-rata 3,88 artinya penyelesaian konflik oleh pimpinan pada aspek mengakomodasi dikatakan kurang baik.
Aspek kolaborasi berada pada kategori cukup baik dengan skor capaian 79% dengan nilai rata-rata 3,91 artinya penyelesaian
konflik oleh pimpinan pada aspek kolaborasi dikatakan kurang baik. Aspek kompromi berada pada kategori baik dengan
skor capaian 84% dengan nilai rata-rata 4,20 artinya penyelesaian konflik oleh pimpinan pada aspek kompromi dikatakan
baik
91
c. Analisis data
pada aspek kompromi dengan kategori Baik dengan capaian skor 84%.
a. Kajian teori
sebagai bentuk serah terima pasien kelolaan antara satu shif dengan
92
cermat sesuai kondisi pasien terkini. Dalam operan akan disampaikan
laporan.
Kegiatan ini dibawah tanggung jawab kepala ruangan atau ketua tim
pada shif berikutnya. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh perawat dan
b. Kajian data
1) Pre conference
93
Diagram 2. 10 Pre conference
Pre Conference
80,0% 75% 75%
70,0%
60,6% 60,6% 60,6% 60,6% 60,6% 60,6% 60,6%
60,0%
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%
10,0%
0,0%
P S M
Pada tanggal 07 februari sif pagi didapatkan hasil 60,6%, pada sif
siang 60,6%, dan pada sif malam 60,6%. Sedangkan pada tanggal
08 Februari 2023 pada dinas pagi didapatkan hasil 75%, sif siang
2023 pada sif pagi didapatkan hasil 75%, sif siang 60,6%, dan
malem 60,6%.
2) Operan
Diagram 2. 11 Operan
94
Operan
100%
88% 88%
90%
80% 72%
70%
60% 54% 54% 54%
50% 50% 50%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
07 Februari 8 Februari 9 Februari
tanggal 07 februari sif pagi didapatkan hasil 72%, pada sif siang
Februari 2023 pada dinas pagi didapatkan hasil 88%, sif siang 54%
sif pagi didapatkan hasil 88%, sif siang 54%, dan malem 50%.
3) Post conference
95
Post Conference
35,00% 33,30% 33,30% 33,30%
30,00%
25% 25% 25% 25% 25% 25%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
07 Februari 8 Februari 9 Februari
Pada tanggal 07 februari sif pagi didapatkan hasil 33,3%, pada sif
siang 25%, dan pada sif malam 25%. Sedangkan pada tanggal 08
Februari 2023 pada dinas pagi didapatkan hasil 33,3%, sif siang
dinas pagi didapatkan hasil 33,3%, sif siang 25% dan malam 25%
4) Ronde
yang lalu.
a. Kajian teori
1) Kajian teori
96
a) Pengertian
(Nursalam, 2014).
keperawatan.
pengunjung ruang
97
(b) Ners memperkenalkan diri kepada pasien dan
keluarganya.
nyaman.
sekamar.
penyakit.
obat.
98
(i) Ners menyerahkan kepada pasien lembar kuesioner
bertanggung jawab.
pasien baru.
99
(1) Tahap persiapan
baru.
disiapkan.
pada pasien/keluarga.
100
kunjungan, menjelaskan fasilitas yang ada, serta aturan
101
(3) Perawat memberi salam, menerima dengan ramah dan
memeperkenalkan diri.
b. Kajian data
pasien baru seperti status pasien, kamar yang digunakan, nursing kit.
102
Kepala ruangan menyampaikan bahwa pelaksanaan penerimaan pasien
ataupun apabila ada rapat tertentu yang harus diikuti kepala ruangan.
86%
84%
82%
80%
78%
76%
74%
Pasieb baru 1 Pasien Baru 2 Pasien Baru 3
Seri 2 Kolom1
103
Didapatkan persentase kelengkapan prosedur pelaksanaan
sedangkan pada pasien baru kedua dan ketiga yaitu 78 %. Dari ketiga
jadwal kegiatan rutin ruangan waktu mandi dan makan, serta 2 dari 3
c. Analisis data
mekanisme yang sesuai. Peran dari kepala ruangan, ketua tim dan
8. Discharge Planning
a. Kajian teori
1) Pengertian
104
pasien yang dimulai segera setelah pasien masuk rumah sakit. Hal
antara tim kesehatan, keluarga, pasien, dan orang yang penting bagi
105
b) Terjadi pertukaran informasi antara pasien sebagai penerima
3) Manfaat
rumah.
keperawatan rumah.
dapat terjadi.
di rumah.
106
d) Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara
mengantisipasi.
dan lain-lain.
b. Kajian data
dengan arahan dari kepala ruangan atau kepala tim. Pemberian tugas
tersedia.
107
Berdasarkan hasil studi dokumentasi pada sejumlah buku status
c. Analisis data
optimal.
D. Unsur Hasil
a. Kajian teori
108
organisasi, kebijakan, prosedur, standar, SOP dan rekam medic);
pelaksanaan kegiatan.
3) Audit Hasil adalah audit produk kerja yang dapat berupa kondisi
109
rumah sakit. Standar internasional BOR dianggap baik adalah
Keterangan:
dalam satu hari kali jumlah hari dalam satu satuan waktu
- Jumlah hari per satuan waktu. Kalau diukur per satu bulan,
Keterangan:
110
- Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari
waktu.
Keterangan:
111
Bed Turn Over (BTO) merupakan rerata jumlah pasien yang
b. Kajian data
LOS, TOI, BTO pada bulan November 2022 – Januari 2023 di ruang
2005 Nilai parameter BOR yang ideal adalah 60-85%. Sehingga dapat
adalah LOS 4,33 hari. Menurut Depkes RI 2005 nilai parameter LOS
yang ideal adalah antara 1-10 hari. Sehingga dapat disimpulkan nilai
Mawar bulan November 2022- Januari 2023 adalah TOI 4,33 hari.
112
Menurut Depkes RI 2005 Nilai parameter TOI yang ideal adalah antara
November 2022- Januari 2023 3,7 hari. Menurut Depkes RI 2005 nilai
parameter BOR yang ideal adalah antara 5-45 hari. Sehingga dapat
2. Keselamatan pasien
a. Kajian teori
adalah suatu sistem dimana membuat asuhan pasien lebih aman yang
113
keselamatan pasien (Katim) sudah ada sosialisasi Permenkes nomor 11
jawaban kepala ruang kepada Rumah Sakit apabila terjadi kasus terkait
pasien, pengawasan obat hight alert, tindakan sesuai SOP. Faktor yang
114
b. Kajian data
c. Analisis data
115
kepada perawat aan aan
perawat terkait patient patient
terkait pelaksan safety safety
patient aan
safety patient
safety
P1 Belum Melakuk Dilakukan Mengidenti Memberi Kerjasa
pernah an berkala fikasi kan ma
mendapa pengawa secara identitas informas dengan
tkan san dan berkala pasien dan i dan Tim
sosialisas pembina setiap 1 mendengar penjelasa
i an yang bulan oleh kan keluhan n dalam
dilakuka Tim K3 pasien melakuk
n secara untuk an
berkala melakuka tindakan
n
pelaporan,
melakuka
n hand
hygiene
setiap
sebelum
dan
sesudah
tindakan,
memasan
g bed
plang
P2 Sudah Melakuk Dilakukan Apabila ada Tindakan Selalu
mendapa an berkala pasien selalu kordinasi
tkan pengawa setiap 1 resiko jatuh sesuai dengan
sosialisas san dan bulan oleh diberi SOP, anggota
i pembina Tim K3 edukasi Selalu Tim
an berupa terlebih memberi perawat
berupa edukasi dahulu, kan lainnya
komunik dan memasang penjelasa
asi komunika bed plang, n dan
teurapeti si selalu cuci informas
k, terapeutik tangan i
kolabora dalam sebelum tindakan
si dokter, melakuka dan sesudah dan
apoteker n tindakan kondisi
pengawas pasien
an dan
pembinaa
n terkait
116
dalam
patient
safety,
memasan
g bed
plang
P3 Belum Melakuk Melakuka Melakukan Komunik Selalu
mendapa an n komunikasi asi kordinasi
tkan pengawa pengkajia verbal yang terapeuti dengan
sosialisas san dan n, efektif k kepada anggota
i pembina pemberita apabila ada pasien Tim
an huan pasien dan perawat
edukasi, resiko jatuh keluarga lainnya
memasan diberikan
g bed label atau
plang dan ciri
news
kuning
P4 Belum Melakuk Memberik Melakukan Komunik Selalu
mendapa an dan an komunikasi asi kordinasi
tkan melakuk komunika verbal yang terapeuti dengan
sosialisai an si efektif k kepada anggota
pembina teurapeuti apabila ada pasien Tim
an k, pasien dan perawat
mengena pemberian resiko jatuh keluarga lainnya
i patient identitas diberikan
safety gelang, label atau
memasan ciri
g bed
plang,
news
kuning,
apabila
ada yang
alergi
dikasih
label
merah,
resiko
jatuh label
kuning
P5 Sudah Melakuk Melakuka Melakukan Komunik Kerja
mendapa an n penkes tindakan asi sama
tkan pengawa pemberian dengan terapeuti dengan
sosialisas san dan gelang, benar, k kepada Tim SOP
i pembina komunika melaporkan pasien
117
an yang si ke kepala dan
dilakuka terapeutui dan wakil keluarga
n secara k, ruangan
berkala pemberia apabila
label, terjadi
memasan apabila ada
g bed pasien
plang resiko jatuh
Sumber : Hasil Kajian Ruang Mawar (2023)
Dari hasil wawancara ketiga perawat diatas dapat disimpulkan
118
mendapatkan sosialisasi Permenkes nomor 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien dan juga perawat masih ada jawaban yang tidak
119
Tabel 2. 32 Data Surveilans HAIs Ruang Mawar Tahun 2022
HAIS
NO. BULAN
VAP FLEB HAP ISK IDO
1. Oktober 0 0 0 0 0
2. November 0 0 0 0 0
3. Desember 0 0 0 0 0
JUMLAH 0 0 0 0 0
120
3. Hasil evaluasi SAK
a. Kajian teori
b. Kajian data
Sumber : Hasil kajian ruang mawar (2023) dan Sri Mugiarti (2016)
121
keperawatan sejumlah 36 (90%) dan catatan askep sejumlah 100
(100%)
tindakan perawatan luka tidak ada hand scoon steril sedangkan dalam
122
4. Kepuasan kerja karyawan dan pasien
a. Kepuasaan karyawan
1) Kajian teori
tentang pekerjaannya.
123
(1) Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan akan makan,
dimiliki
124
pekerjaan yang baik, yang meliputi prestasi (achievement),
kecil dari apa yang mereka harapkan maka akan timbul suatu
ketidakpuasan.
Teori keadilan dalam As’ad (2000) bahwa input yang kita rasa
125
segala sesuatu yang dirasakan karyawan sebagai hasil dari
2) Kajian data
Kepuasan Karyawan
7
0
Puas Tidak Puas
Puas Tidak Puas Column1
126
Prestasi
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Puas Tidak Puas
Penghargaan
7
0
Puas Tidak Puas
127
Berdasarkan kategori kepuasan karyawan mengenai
128
Pekerjaan
7
0
Puas Tidak Puas
129
Berdasarkan kategori kepuasan karyawan mengenai
3) Analisis data
orang dan tidak puas sebanyak 3 orang, untuk sub pekerjaan rata
sebanyak 3 orang.
b. Kepuasan pasien
1) Kajian teori
130
hasil dari akumulasi konsumen atau pelanggan dalam
2006)
senang atau puas bahwa produk atau jasa yang diterima telah
2) Kajian data
131
Tingkat Kepuasan Pasien
Sangat Puas
Puas
Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
kuesioner nomor 9,10, 11, 20, dan 22 mengenai apa yang harus
132
BAB III
A. Permasalahan
1. Analisis data
No Analisa Data Masalah
1 Masih banyak pengkajian pada beberapa askep yang belum lengkap dalam Pendokumentasian asuhan keperawatan
pengkajianya, Pada aspek diagnosa keperawatan dengan point No.1 : Dx. belum optimal
Keperawatan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, masih ada
diagnosa keperawatan yang belum sesuai dengan askep teresebut.
sedangkan point No. 2 : Dx. Keperawatan mencerminkan PE/PES. Pada
hasil kajian 20% rekam medis tidak mencantumkan NCP dimana hal
tersebut merupan pedoman untuk menentukan intervensi keperawatan.
Setelah dilakukan validasi ke ruangan, menyebutkan bahwa apabila NCP
diruangan habis, perawat tidak mencari solusi untuk menangani hal
tersebut jadi membiarkan rekam medis tanpa NCP. karena seperti yang
tidak terdapatnya NCP dalam rekam medis membuat implementasi tidak
ditegakan melalui intervensi dan tindakan keperawatan dapat dilaksanakan
133
sebagian oleh pasien itu sendiri, oleh perawat secara mandiri atau mungkin
dilakukan secara bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain. Evaluasi
keperawatan dilakukan secara periodic, sistematik dan berencana untuk
menilai perkembangan pasien setelah pelaksanaan tindakan keperawatan.
2 Dari pre conference yang dikaji mulai tanggal 07 sampai 09 Februari 2023. Timbang terima belum optimal
Pada tanggal 07 februari sif pagi didapatkan hasil 60,6%, pada sif siang dilakukan dan belum memiliki protap
60,6%, dan pada sif malam 60,6%. Sedangkan pada tanggal 08 Februari
2023 pada dinas pagi didapatkan hasil 75%, sif siang 60,6% dan malam
60,6%. Selanjutnya pada tanggal 09 Februari 2023 pada sif pagi didapatkan
hasil 75%, sif siang 60,6%, dan malem 60,6%. dari operan yang dikaji
mulai tanggal 07 sampai 09 Februari 2023. Pada tanggal 07 februari sif pagi
didapatkan hasil 72%, pada sif siang 54%, dan pada sif malam 50%.
Sedangkan pada tanggal 08 Februari 2023 pada dinas pagi didapatkan hasil
88%, sif siang 54% dan malam 50%. Selanjutnya pada tanggal 09 Februari
2023 pada sif pagi didapatkan hasil 88%, sif siang 54%, dan malem 50%.
dari post conference yang dikaji mulai tanggal 07 sampai 09 Februari 2023.
Pada tanggal 07 februari sif pagi didapatkan hasil 33,3%, pada sif siang
25%, dan pada sif malam 25%. Sedangkan pada tanggal 08 Februari 2023
pada dinas pagi didapatkan hasil 33,3%, sif siang 25% dan malam 25%.
134
Selanjutnya pada tanggal 09 Februari 2023 dinas pagi didapatkan hasil
33,3%, sif siang 25% dan malam 25%.
3 Berdasarkan hasil kajian bahwa ruang mawar tidak terlaksananya ronde Ronde keperawatan belum optimal
keperawatan. Terakhir ronde keperawatan terlaksana 6 bulan yang lalu. dilakukan secara rutin
4 Kepala ruangan sudah melaksanakan fungsi pengarahan di ruangan namun Pelaksanaan diskusi belum memiliki
dalam prosesnya sering dilaksanakan melalui pengarahan dalam pre protap
confrence, grup whatsapp ruangan serta diskusi di ruangan dengan literatur,
namun pelaksanaan diskusi masih dilakukan sewaktu-waktu. Pelaksanaan
diskusi juga belum dilaksanakan dengan sebuah prosedur tetap.
5 Supervisi sudah berjalan tapi hanya dilakukan secara informal. Supervisi Supervisi sudah berjalan namun belum
dilakukan setiap saat oleh kepala ruangan dan perawat lainnya yang optimal
didelegasikan untuk mengawasi kinerja perawat. Kepala ruangan dan
wakilnya pada saat tertentu ikut terjun secara langsung dalam tindakan
keperawatan pada pasien. Pendokumentasian hasil supervisi yang
dilakukan hanya disampaikan secara lisan saat timbang terima dilakukan.
Supervisi secara formal dengan pendokumentasian secara tertulis masih
belum dapat dilakukan karena terkendalanya dengan beban kerja yang
cukup tinggi dan perencanaan yang kurang tepat baik waktu maupun sarana
135
dan prasarana. Sehingga untuk penilaian perkembangan kualitas perawat
tidak dapat terpantau dengan baik.
6 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan mawar, dalam Belum optimalnya pendokumentasian
pelaksanaan discharge planning belum ada pembagian tugas di ruangan. Discharge Planning
Pelaksanaan masih dilakukan secara situasional oleh perawat dengan
arahan dari kepala ruangan atau kepala tim serta tidak diimplementasikan
dengan menggunakan media leaflet.
7 Dari data tabel diatas menunjukkan hasil bahwa sarana diruang mawar 50% Sarana prasarana belum memenuhi
memenuhi standar yaitu ruang perawatan, ruang stasi perawat (nurse standar
station), ruang tindakan, ruang pendidikan/diskusi, kamar mandi/ wc
(pasien, petugas,), gudang bersih dan 50% belum memenuhi standar yaitu
ruang konsultasi, ruang administrasi/kantor, ruang linen bersih, ruang linen
kotor, dan gudang kotor (spoolhook), sedangkan untuk prasarana
didapatkan hasil yang memenuhi kriteria baik yaitu alat kesehatan di
ruangan mawar dengan persentase baik (54%) dan alat rumah tangga
dengan persentase baik (78%). Sedangkan untuk alat tenun di ruangan
mawar masih memiliki kriteria kurang dengan nilai persentase (82%).
2. Rumusan masalah
a. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum optimal
136
b. Timbang terima belum optimal dilakukan dan belum memiliki protap
c. Ronde keperawatan belum optimal dilakukan secara rutin
d. Pelaksanaan diskusi belum memiliki belum optimal
e. Supervisi sudah berjalan namun belum optimal
f. Belum optimalnya pendokumentasian Discharge Planning
g. Sarana prasarana belum memenuhi standar
B. Prioritas Masalah
No Kegiatan Mg Sv Mn Ne Af Total Prioritas
1 Pendokumentasian asuhan keperawatan 4 4 4 4 4 1024 1
belum optimal
2 Timbang terima belum optimal dilakukan dan 4 4 4 4 4 1024 2
belum memiliki protap
3 Pelaksanaan operan belum optimal 4 3 4 4 3 576 3
4 Ronde keperawatan belum optimal dilakukan 4 4 3 4 3 576 4
secara rutin
5 Pelaksanaan diskusi belum optimal 3 3 4 4 3 432 5
6 Supervisi sudah berjalan namun belum 4 4 3 2 3 288 6
optimal
137
7 Belum optimalnya pendokumentasian 3 3 4 4 3 432 7
Discharge Planning.
8 Sarana prasarana belum memenuhi standar 3 4 2 3 2 144 8
138
1. Role play pre conference dengan metode SBAR, operan 4 5 4 4 320 1
dan post conference
2. Sosialisasi metode pre conference 4 4 4 4 2 256
3. Ronde keperawatan
139
1. Menentukan penyakit terbanyak untuk dilakukan 5 4 4 4 320 1
discharge planning
2. Melakukan sosialisasi dan simulasi discharge planning di 4 4 4 4 256 2
ruangan.
3. Membagikan media sosialisasi berupa buklet dan leaflet 3 3 3 4 108 3
bagi pasien.
4. Pembuatan dan pemasangan poster alur discharge 4 3 3 3 108 4
planning di ruangan
140
D. POA (Planning Of Action)
Orang
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Waktu PJ Tempat
Terkait
1 Pendokume - Mengkaji ulang format
ntasian dokumentasi keperawatan
asuhan yang ada di ruangan
keperawata - Melengkapi ketersediaan
n belum NCP, catatan
optimal perkembangan perawat,
lembar pengkajian pasien
di ruangan ke bagian
rekam medis untuk
menunjang kelengkapan
asuhan keperawatan.
2 Timbang Role play pre conference
terima dengan metode SBAR, operan
belum dan post conference
optimal
141
dilakukan
dan belum
memiliki
protap
3 Ronde - Melaksanakan ronde
keperawata keperawatan (strategi dan
n belum materi)
optimal - Menentukan pasien untuk
dilakukan ronde.
secara rutin - Mempersiapkan ronde
keperawatan.
4 Pelaksanaan - Sosialisasi metode diskusi
diskusi refleksi kasus
belum - Melakukan role play
memiliki diskusi refleksi kasus
protap
5 Supervisi Melaksanakan supervisi
sudah keperawatan bersama-sama
berjalan perawat dan kepala ruangan.
142
namun
belum
optimal
6 Belum Menentukan penyakit
optimalnya terbanyak untuk dilakukan
pendokume discharge planning
ntasian
Discharge
Planning
7 Sarana
prasarana
belum
memenuhi
standar
143
BAB IV
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Nama
No. Uraian kegiatan Pelaksanaan Evaluasi Hambatan/ masalah
kegiatan
144
145