T ii tt ll e
e
DIREKTORAT LINI
DIREKTORAT LINI
LAPANGAN
LAPANGAN
Jakarta, 2017
Jakarta, 2017
PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 1
DIMENSI SPIRITUAL 9
DIMENSI INTELEKTUAL 15
DIMENSI FISIK 25
DIMENSI EMOSIONAL 35
ii
DAFTAR ISI
DIMENSI SOSIAL 43
KEMASYARAKATA
N
DIMENSI PROFESIONAL 49
VOKASIONAL
DIMENSI LINGKUNGAN 57
MEKANISME KELOMPOK 65
KERJA BKL
PENCATATAN DAN 71
PELAPORAN KELOMPOK
BKL
iii
PENDAHULUAN
1
PENDAHULUAN
Kategori Lansia
Menurut UU. No. 13 Tahun 1998, Lansia adalah seseorang
yang berusia 60 tahun ke atas.
Kategori Lansia dapat dibagi menjadi 3 kelompok (Haryono
Suyono) sebagai berikut.
– Lansia muda: usia 60 - di bawah 70 tahun
– Lansia dewasa: usia 70 - di bawah 80 tahun
– Lansia paripurna: usia lebih atau sama dengan 80 tahun
2
PENDAHULUAN
3
PENDAHULUAN
4
PENDAHULUAN
5
PENDAHULUAN
6
PENDAHULUAN
2. Dimensi
intelektual
1. Dimensi 3. Dimensi
fisik
spiritua
l
4. Dimensi
emosiona
l
5. Dimensi sosial
kemasyarakata
n
6. Dimensi
profesional
vokasional
7. Dimensi lingkungan
7
PENDAHULUAN
8
DIMENSI SPIRITUAL
7
DIMENSI SPIRITUAL
1
0
DIMENSI SPIRITUAL
1.
Memperkuat keyakinan akan keberadaan
Tuhan dan sifat-sifat-Nya;
2.
Memperkuat keyakinan bahwa Tuhan yang
menjadikan manusia dan alam semesta,
dan kepada-Nya semua makhluk akan
kembali;
3.
Membersihkan akidah (keyakinan) dari
kemusyrikan dan tahayul, membimbing kepada
akidah yang lurus sesuai dengan agama masing-
masing.
4.
Memperkuat keyakinan bahwa dalam kehidupan
ini selalu ada persamaan dan perbedaan,
termasuk perbedaan keyakinan dan agama;
1
2
DIMENSI SPIRITUAL
1
3
DIMENSI SPIRITUAL
1
4
DIMENSI INTELEKTUAL
1
7
DIMENSI INTELEKTUAL
16
DIMENSI INTELEKTUAL
1.
Gangguan persepsi
(seperti: mudah sedih, mudah
marah, mudah tersinggung,
mengeluh)
2.
Penurunan konsentrasi
(seperti: kesulitan memusatkan
perhatian)
3.
Gangguan bahasa dan
komunikasi (seperti: lupa kosa
kata)
4.
Penurunan daya ingat
(seperti: lupa peristiwa, nama
orang,
meletakkan sesuatu)
1
7
DIMENSI INTELEKTUAL
1
8
DIMENSI INTELEKTUAL
“ TEPUK
LANSIA’
1.
2.
3.
4.
Tangguh......YES!!! (3x)
(kedua tangan dikepal dan
diayunkan
Ke bawah)
1
9
STIMULASI OTAK
2
0
DIMENSI INTELEKTUAL
GERAKAN SENAM
OTAK UNTUK LANSIA
( Brain Gym )
21
STIMULASI OTAK
2
2
STIMULASI OTAK
LAGU
(“MENANAM JAGUNG”)
SENAM OTAK
2
3
DIMENSI INTELEKTUAL
2
7
DIMENSI FISIK
1. Perubahan fisik
2. Perubahan mental
2
6
DIMENSI FISIK
3. Perubahan
sosial
2
7
DIMENSI FISIK
Perubahan kesehatan
reproduksi
2
8
DIMENSI FISIK
1. Hipertensi
Hipertensi terjadi jika seseorang mempunyai tekanan darah
melebihi 140/90 mmHg
2
9
DIMENSI FISIK
2. Stroke
3
0
DIMENSI FISIK
3
1
DIMENSI FISIK
1. Aktivitas fisik
Jalan kaki, berlari santai, naik sepeda, dan berenang,
latihan otot dengan bola karet, latihan otot kaki dengan
menarik karet berbentuk lingkaran.
2. Makanan Sehat
Makanan yang sehat dan seimbang.
Makan sering dalam porsi yang sedikit.
Banyak makan sayuran hijau dan buah aneka warna.
Protein nabati berupa kacang-kacangan, tempe dan
tahu.
Meminum air putih sebanyak 8-12 gelas ukuran sedang
sehari atau teh hijau 2-3 cangkir sehari.
32
DIMENSI FISIK
3. Cukup tidur
4. Latihan pernafasan
5. Menghindari kebiasaan minum
alkohol
6. Tidak merokok
7. Pemeriksaan kesehatan rutin
8. Perawatan kesehatan Lansia
3
3
DIMENSI FISIK
3
4
DIMENSI EMOSIONAL
3
5
DIMENSI EMOSIONAL
Sifat-sifat yang
mencerminkan Kecerdasan
Emosi yang tinggi
antara lain adalah: sifat sabar, hangat,
santun, ramah, antusias, mudah
berteman, pendengar yang baik,
tidak mudah terpancing, cermat
dalam mengambil keputusan,
optimis, tidak mudah stres/cemas,
dan tidak
mudah sedih.
3
6
DIMENSI EMOSIONAL
1. Kepribadian konstruktif
Tipe Lansia yang realistis (menerima kenyataan, percaya
diri, sabar, bersyukur, dan tenang).
2. Kepribadian mandiri
Tipe Lansia yang masih terpengaruh oleh kekuatan dan
kejayaan masa lalu, cenderung mengalami tekanan bila
masa tua tidak terisi dengan kegiatan yang dapat
memberikan kekuasaan pada dirinya (post power
syndrom), dan ingin menonjolkan diri.
3. Kepribadian tergantung
Tipe Lansia yang kurang percaya diri, pasif, mudah ragu,
rentan, merasa cemas bila ditinggal oleh pasangan atau
anggota keluarga lain, sangat bergantung pada orang lain
dalam mengambil keputusan, dan cenderung menarik diri.
4. Kepribadian bermusuhan
Tipe Lansia yang sering menyalahkan orang lain, tidak
menerima bila disalahkan, agresif, sering merasa tidak
puas, kurang bersyukur, sok tahu, suka mengatur, dan
mudah tersinggung.
3
7
DIMENSI EMOSIONAL
3
8
DIMENSI EMOSIONAL
Menunjukkan antusiasme
Memberikan senyuman yang tulus
Melakukan kontak mata
Menjadi pendengar yang baik
Menggunakan panggilan sopan yang menyenangkan
Menggunakan bahasa yang sederhana, pengucapan
yang jelas, dan intonasi yang ramah
Memberikan pujian terhadap kelebihan Lansia
Menanyakan minat mereka
Beradaptasi dengan bahasa tubuh dan perasaan Lansia
Membina kedekatan emosional
3
9
DIMENSI EMOSIONAL
4
0
DIMENSI EMOSIONAL
4
1
DIMENSI EMOSIONAL
4
2
DIMENSI
SOSIAL KEMASYARAKATAN
4
3
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
4
4
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
Memberikan santunan
Melakukan silaturahim
Mengunjungi Lansia yang sakit
Melayat Lansia yang meninggal
4
5
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
46
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
4
7
DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN
4
8
DIMENSI
PROFESIONAL VOKASIONAL
4
9
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
0
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
1
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
2
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
3
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
4
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
5
5
DIMENSI PROFESIONAL VOKASIONAL
56
DIMENSI LINGKUNGAN
5
7
DIMENSI LINGKUNGAN
5
8
DIMENSI LINGKUNGAN
Pengertian Lingkungan
Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam menurut No.
23 Thun 2007 adalh kesatuan ruang dengan semua benda atau
kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia
dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun makhluk
hidup lainnya yang ada disekitarnya.
5
9
DIMENSI LINGKUNGAN
6
0
DIMENSI LINGKUNGAN
Keseimbangan kualitas
lingkungan alam sekitar
dengan kualitas hidup
Lansia dapat diwujudkan.
Banyak hal dapat dilakukan oleh
Lansia dengan mudah, murah, cepat
dan aman melalui pengelolaan 3R
(Reuse = menggunakan kembali,
Reduce = mengurangi pemakaian,
Recycle = daur ulang).
6
1
DIMENSI LINGKUNGAN
Kegiatan-kegiatan dalam
lingkungan fisik, apabila dilaksanakan
merupakan penerapan lingkungan
fisik yang kondusif dan memenuhi 4
kriteria pembangunan kota/desa yang
ramah
Lansia, yaitu mencakup:
ruang dan bangunan terbuka
perumahan
dukungan masyarakat dan
pelayanan
kesehatan
transportasi
6
2
DIMENSI LINGKUNGAN
6
3
DIMENSI LINGKUNGAN
6
5
MEKANISME KELOMPOK KERJA
BKL
6
6
MEKANISME KELOMPOK KERJA
BKL
6
7
MEKANISME KELOMPOK KERJA
BKL
Kegiatan pengembangan
6
8
MEKANISME KELOMPOK KERJA
BKL
6
9
MEKANISME KELOMPOK KERJA
BKL
2. Kegiatan Inti
Merupakan kegiatan yang meliputi:
penjelasan materi (penyuluhan) oleh kader sesuai
dengan topik materi pada pertemuan tersebut(misal:
pada pertemuan IV, kader menyampaikan materi
“Pembangunan Keluarga Lansia Tangguh Dimensi
Intelektual”. Untuk materi yang berkaitan dengan
dimensi fisik, kader menyampaikannya pada pertemuan
V, VI dan VII);
praktik/demonstrasi; sebagai contoh:
– untuk pertemuan IV tentang dimensi intelektual
kader mempraktikkan tentang cara melakukan
senam otak;
– untuk pertemuan V, VI, dan VII kader
mempraktikkan penggunaan media Beberan Tangga
Lansia Sehat dan Produktif
penugasan: kader menugaskan anggota BKL
melakukan pengamatan di keluarga masing-masing
tentang penerapan materi yang baru disampaikan dan
merupakan pekerjaan rumah (PR) untuk dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Penutup
kesimpulan;
mengingatkan pertemuan yang akan datang;
pembacaan doa.
7
0
PENCATATAN
DAN PELAPORAN
BKL
7
1
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7
2
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7
3
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
I. IDENTITAS
NAMA KELOMPOK, diisi dengan nama Kelompok Kegiatan BKL yang
1.
bersangkutan
2. ALAMAT, diisi dengan huruf-huruf dan angka-angka yang menunjukkan alamat
lengkap di mana kelompok kegiatan BKL tersebut berdomisili, terdiri dari :
JALAN, diisi dengan nama jalan, TIGA ANGKA kode RT, dan TIGA ANGKA
a.
kode RW.
DESA/KELURAHAN, diisi dengan nama desa/keluarahan dan E M P A T
b.
ANGKA kode desa/kelurahan (kode Kemendagri).
KECAMATAN, diisi dengan nama kecamatan dan DUA ANGKA kode
c.
kecamatan (kode Kemendagri).
KABUPATEN/KOTA, diisi dengan nama kabupaten/kota dan DUA ANGKA
d.
kode kabupaten/kota (kode Kemendagri).
PROVINSI,diisi dengan nama provinsi dan DUA ANGKA kode provinsi (kode
e.
Kemendagri).
3. PEMBINA
a. - NAMA, diisi dengan nama pembina kelompok BKL bersangkutan
- KODE REGISTER PEMBINA, diisi angka-angka yang menunjukkan
kode register pembina kelompok yang bersangkutan pada kotak
yang tersedia
JABATAN, diisi dengan tanda centang (√) sesuai dengan jabatan pembina
b.
kelompok
7
4
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
2. SUMBER DANA KEGIATAN KELOMPOK, diisi tanda centang (√) pada kolom
yang tersedia sesuai dengan sumber dana kegiatan kelompok BKB yang
bersangkutan yang terdiri dari: 1. APBN, 2.APBD, 3. Alokasi Dana desa (ADD),
4. Swadaya dan 5. Mitra
KETERPADUAN KELOMPOK, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom
3. yang tersedia sesuai keterpaduan kelompok kegiatan BKL dengan kelompok
kegiatan lain Yaitu: Ekonomi Produktif, Posyandu Lansia dan lainnya
III
PENGURUS KELOMPOK
.
1. JABATAN, sudah terisi dengan nama jabatan pengurus dan kader kelompok
umur yang ada pada kelompok kegiatan BKL
2.
KODE KELUARGA INDONESIA (KKI), 2. Kode Keluarga Indonesia (KKI), diisi
dengan 15 digit angka pada kotak yang tersedia sesuai dengan kode keluarga
Indonesa sesuai dengan jabatan pada kelompok BKL yang bersangkutan
3. NAMA, diisi dengan nama pada kotak yang tersedia sesuai dengan jabatan
pada kelompok BKL yang bersangkutan
4. Pelatihan BKL, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom SUDAH jika yang
bersangkutan pernah mendapat pelatihan BKL, dan diisi dengan tanda centang
(√) pada kolom B EL U M jika yang bersangkutan belum pernah mendapat
pelatihan BKL
IV
KETERSEDIAAN SARANA BKL
.
SARANA BKL, sudah terisi dengan sarana-sarana kelompok kegiatan BKL
KETERSEDIAAN, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Ada jika sarana BKL
sesuai pada kolom sarana BKL dimiliki oleh kelompok BKL yang bersangkutan dan
diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Tidak jika sarana BKL sesuai pada
kolom sarana BKL tidak dimiki oleh kelompok BKL yang bersangkutan
7
5
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7
6
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
Tatacara Pengisian
R/I/BKL/15
I. IDENTITAS
1. NAMA Kelompok BKL, diisi dengan nama Kelompok BKL
2. KODE Register Kelompok BKL, diisi dengan angka-angka yang menunjukkan
nomor kode registrasi kelompok BKL yang terdiri dari kode provinsi, kode
kabupaten/kota, kode kecamatan, Kode Poktan dan nomor registrasi kelompok
3. BULAN LAPOR, diisi dengan nama bulan dan tahun R/1/BKL tersebut dibuat.
II
. KEGIATAN PERTEMUAN PENYULUHAN
1. PENYAJI/NARASUMBER, diisi dengan Narasumber/penyaji yang
menyampaikan materi dalam pertemuan penyuluhan kelompok BKL yang
bersangkutan
2. MATERI PENYULUHAN, diisi dengan tanda centang (√) pada materi yang
disampaikan dalam kegiatan pertemuan/penyuluhan kelompok BKL pada bulan
bersangkutan
3. DISKUSI, diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Ada jika dalam
pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan ada diskusi atau
tanya jawab dan diisi dengan tanda centang (√) pada kolom Tidak Ada jika
dalam pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan tidak ada
diskusi atau tanya jawab
Tanda Tangan, diisi dengan Tanda tangan Anggota Kelompok BKL yang
hadir dalam pertemuan/penyuluhan kelompok BKL yang bersangkutan
-
7
7
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
3. Daftar Anggota
BKL
FORMAT LEMBAR
PENCATATAN
7
8
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7
9
0
8
……...…. , …………………….
2016
Tanda tangan
Nama Ketua
BKL
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
8
1
2
8
BKL :
ALAMAT :
TAHUN :
PENANGGUNG
NO AGENDA WAKTU TEMPAT URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
JAWAB
……...…. , …………………….
2016
Tanda tangan
Nama Ketua
BKL
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
8
3
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
6. Notulen
Pertemuan
8
4
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
8
5
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
7. Buku
Tamu
8
6
PENCATATAN DAN PELAPORAN BKL
8
7