Anda di halaman 1dari 42

LANSIA

DAN KELUARGA LANSIA


TOT Pelatihan Teknis Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera Tahun 2023

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Hasil Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu


mempraktikkan pendampingan perawatan jangka panjang lansia

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan Konsep Penuaan
2. Menjelaskan 7 Dimensi Lansia Tangguh
3. Mempraktikkan Pendampingan Perawatan Jangka Panjang
4. Menjelaskan Peran PPKS dalam Pendampingan Lansia

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


1. KONSEP PENUAAN
PENGERTIAN PENUAAN
Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang
ditandai dengan tahapan - tahapan menurunnya
berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai
dengan semakin rentannya tubuh terhadap
berbagai serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan,
pencernaan, endokrin dan lain sebagainya

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PROSES PENUAAN

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


PROSES PENUAAN

Penurunan Penurunan Fungsi Penurunan


Fungsi Indra Kognitif Fungsi Seksual

Penurunan Fungsi
Fungsi Kulit
Kekebalan Tubuh
PERUBAHAN PADA PROSES PENUAAN

Perubahan Perubahan Perubahan


Biologis Psikososial Spiritual

1. Pendengaran 1. Kesepian
1. Semakin
2. Penglihatan 2. Depresi
bersyukur
3. Pernafasan 3. Dukacita
2. Semakin taat
4. Pencernaan 4. Kecemasan
beribadah
5. Sistem Saraf
Siapa Yang Disebut Lansia ?
Dalam pasal 1 UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun (enam puluh) tahun keatas. Lanjut usia sendiri
dibagi menjadi:

1. Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan
pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang
dan/atau jasa.

2. Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya
mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang
lain
2. 7 Dimensi Lansia Tangguh
Lansia Tangguh
• Lansia Tanguh adalah seseorang atau kelompok
Lansia yang berumur diatas 60 tahun bercirikan
Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif.
• Tips untuk menjadi lansia Tangguh:
1. Mengenali Kondisi Kesehatan
2. Memahami dan menerapkan 7 (tujuh) dimensi
lansia Tangguh
3. Menjadi Lansia Aktif
4. Bergabung dengan Bina Keluarga Lansia (BKL)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


7 Dimensi Lansia Tangguh

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Spritual
1. Meyakinkan akan keberadaan Tuhan dan sifat-sifatnya yakin bahwa kita akan
kembali kepada-Nya, yakin adanya persamaan dan perbedaan dalam
kehidupan.
2. Mendukung lansia untuk menerima ketetapan secara ikhlas, berfikir positif dan
selalu bersyukur. Hal ini untuk meningkatkan ketaqwaan, ketawakalan lansia.
3. Berikhtiar agar lansia tetap terjaga kesehatannya.
4. Berdo’a kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kesehatan dan kebahagiaan
lansianya.
5. Melakukan pendampingan spiritual sesuai dengan kondisi lansia.
6. Memberikan fasilitas keagamaan yang sederhana antara lain; peralatan ibadah,
kitab suci, buku-buku agama.
7. Menyediakan waktu pada acara keagamaan dan perayaan hari-hari besar
bersama keluarga serta masyarakat
8. Dapat menjadi teman dan menjadi tempat mencurahkan perasaan lansia.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Intelektual
• Lansia hendaknya terlibat dalam aktivitas kreatif dan
stimulus intelektual suatu pendekatan yang terbukti untuk
menjaga pikiran tetap terjaga dan aktif. Penting sekali bagi
lansia bisa dilatih unsur intelektual mereka agar
meningkatkan daya memorinya dan mengelola perubahan
suasana hati dan perilaku dengan baik. Salah satu caranya
adalah dengan mengisi teka teki silang atau bermain
catur. Kegiatan sederhana ini dapat membantu agar
kemampuan otak lansia tidak menurun, karena mereka
terus diajak berpikir. Dengan kegiatan ini, otak lansia jadi
aktif terus.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Dimensi Fisik
1. Aktifitas Fisik/ olah raga sesuai kondisi
(kemampuan bukan kemauan).
2. Latihan pernafasan dan keseimbangan.
3. Makanan Sehat (gizi seimbang)
4. Cukup Tidur
5. Menghindari Asupan Alkohol
6. Tidak Merokok
7. Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Emosional
Kita mengetahui bahwa emosi merupakan reaksi dari apa yang ada di
pikiran. Emosi manusia yang di bagi dua yaitu: Emosi positif
(menyenangkan) dan Emosi negatif (tidak menyenangkan).

Masalah psikologis yang sering terjadi pada lansia, antara lain:


kecemasan dan ketakutan, mudah tersinggung, rasa kesepian, hilangya
rasa percaya diri, bermimpi masa lampau, egois. Terdapat juga
kekerasan yang terjadi pada lansia yaitu kekerasan lingkungan,
kekerasan dalam rumah. Sehingga lansia sangat membutuhkan keluarga
atau orang lain untuk dapat mendampinginya agar terbebas dari
masalah psikologis.

Keluarga hendaknya melakukan komunikasi efektif dengan lansia.


Komunikasi efektif bisa tercipta dengan cara menunjukkan antusiasme,
memberikan senyuman yang tulus, melakukan kontak mata menjadi
pendengar yang baik. Menanyakan minat mereka, membina kedekatan
emosional.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Sosial Kemasyarakatan
 Sosial kemasyarakatan adalah berupaya untuk membangun keluarga dan masyarakat
dalam bentuk pendampingan, perawatan dan kemandirian agar lansia mampu merawat
diri dan dapat melakukan aktivitas sehari hari.
 Kegiatan sosial kemasyarakatan yang dapat di ikuti lansia, antara lain:
a. Kegiatan di bidang keagamaan ,
b. Ikut serta dalam kegiatan hari besar Nasional,
c. Kegiatan gotong royong dan bakti sosial,
d. Kegiatan ekonomi produktif bagi lansia,
e. Kegiatan penyaluran hobi dan bakat,
f. Menjadi guru tamu atau mentor (berbagi pengalaman)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Profesional Vokasional
• Pengertian professional vokasional adalah seorang yang ahli dalam bidangnya dan
sebagai mata pencahariannya menguasai ilmu pengetahuan menjunjung tinggi
etika dan integritas

• Lansia yang professional vokasional biasanya berkeinginan untuk selalu


menampilkan perilaku mendekati paling sempurna, meningkatkan profesional,
mengembang kualitas, dan memiliki komitmen kepada profesi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Dimensi Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia. Dalam dimensi lingkungan ini diharapkan lansia dan masyarakat mampu:

a. Menjaga lingkungan beraktifitasnya, menjadi lingkungan yang bersih, sehat, aman dan nyaman.

b. Menjaga lingkungan mental spiritual dan lingkungan sosial budaya yang baik;

c. Menjaga ruang terbuka hijau, ada tempat istirahat, sarana publik yang age-friendly (pavements,
buidling, vehicles, penyeberangan yg aman, perumahan yang aksesibel, kegiatan yg biayanya
memadai, pelibatan lansia).
3. PENDAMPINGAN PERAWATAN
JANGKA PANJANG
Pendampingan Perawatan Jangka Panjang

Perawatan Jangka Panjang adalah kegiatan yang


dilakukan oleh pengasuh/pendamping informal atau
profesional, untuk memastikan bahwa lanjut usia
yang tidak sepenuhnya mampu merawat diri sendiri,
dapat menjaga kualitas hidupnya sehingga
bermartabat sampai akhir hayatnya. (BKKBN, 2017)
Tujuan Pendampingan Jangka Panjang
TUJUAN UMUM
Meningkatkan kualitas hidup lansia dalam keluarga melalui perawatan jangka panjang dalam kelompok BKL

TUJUAN KHUSUS
Lansia yang memerlukan perawatan jangka panjang akan memperoleh:
1. Kejelasan dan kenyamanan melalui komunikasi efektif dengan lansia
2. Perawatan jangka panjang yang holistik dan komprehensif melalui kerjasama tim dan jejaring.
3. Kesehatan optimal sesuai dengan indikasi lansia perawatan jangka panjang (berdasarkan kondisi dan
penyakitnya) melalui kegiatan pencegahan
4. Keamanan dan kenyamanan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan “Activity of Daily Living/ADL”
dan “Instrumental Activity of Daily Living/IADL”
5. Pertolongan cepat dan tepat dengan secara sederhana apabila lansia mengalami kondisi
kegawatdaruratan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Tujuan Pendampingan Jangka Panjang
TUJUAN KHUSUS (lanjutan)
6. Pengobatan yang rasional berdasarkan penatalaksanaan pemberian obat sesuai petunjuk petugas kesehatan
7. Pemenuhan nutrisi dan gizi seimbang melalui pemberian makanan berdasarkan kebutuhan sesuai dengan
kondisi lansia
8. Perlindungan berdasarkan pengelolaan kekerasan pada lansia sesuai dengan jenis kekerasan
9. Kenyamanan dan ketenangan bila mengalami stres
10. Kenyamanan bila mengalami demensia
11. Kesehatan gigi dan mulut yang optimal sesuai kondisinya
12. Kebugaran jasmani dan rohani melalui rekreasi , kegiatan rohani dan olahraga yang aman
13. Kenyamanan dan ketenangan bila sudah dalam kondisi paliatif (penyakit yang tidak bisa disembuhkan secara
medis) sampai akhir hayatnya
14. Kesehatan optimal dengan sanitasi dan lingkungan yang sehat
15. Keamanan dan kenyamanan dengan penggunaan sarana dan prasarana yang memadai untuk perawatan
jangka panjang

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Manfaat Pendampingan Jangka Panjang
Melalui perawatan jangka panjang ini diharapkan keluarga yang tinggal bersama lansia dapat
memberikan pelayanan perawatan jangka panjang bagi lansia secara optimal di rumah.

Sekarang setelah masa pandemi covid-19 berakhir, PJP yang


dilakukan keluarga tetap memperhatikan protokol kesehatan
sebagai bentuk kehati-hatian.

Tetap sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,


memakai masker jika berkumpul dengan beberapa orang, segera
mengganti baju jika sampai rumah setelah berkegiatan dari luar
rumah.

Hal tersebut tidak hanya menjaga lansia saja agar sehat namun
juga bagi kesehatan seluruh keluarga

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pendamping PJP Lansia
Pendamping Formal
Pendamping formal atau profesional yang menerima imbalan, telah lulus mengikuti pelatihan
atau pendidikan formal sehingga mampu memberikan perhatian, perawatan dalam kehidupan
sehari hari dan perlindungan kepada lansia yangtidak mampu merawatdirinya sendiri karena
mengalami disaabilitas karena berbagai gangguan dan penyakit.

Pendamping informal
Pendamping informal adalah individu yang telah mengikuti pelatihan informal sehingga dapat
melakukan pendampingan seperti pendamping formal, namun melakukannya secara suka rela
tanpa imbalan. Pendamping informal biasanya dari unsur keluarga, kerabat dan tetangga
maupun anggota komunitas yang menyediakan layanan kesehatan kepada orang yang
mengalami keterbatasan dalam menjalankan aktivitas tanpa dibayar. Pendamping informal ini
jumlahnya melebihi penyedia layanan kesehatan secara formal
Pengetahuan dan Keterampilan Dasar
Pendamping PJP Lansia
1. Komunikasi Efektif
2. Perawatan Dasar Keperawatan Lansia (Activity Daily Living/ADL & Instrumental Activity Daily Living/ADL)
3. Pemenuhan Nutrisi dan Gizi
4. Mengenal penyakit dan gangguan pada lansia
5. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) Sederhana
6. Dimensia
7. Kekerasan pada lansia
8. Rekreasi dan Olahraga
9. Pelayanan Paliatif Sampai Dengan Kematian
10.Sanitasi Diri dan Lingkungan
11.Sarana dan Prasarana Lansia
12.Penguatan dan Pengembangan Diri Pendamping

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Langkah-Langkah Pendampingan
Perawatan Jangka Panjang

Indikasi Lansia Pencegahan Rujukan dan Pemantauan


yang dalam Jejaring dan Evaluasi
membutuhka Perawatan
n Perawatan Jangka
Jangka Panjang
Panjang
Indikasi Lansia yang membutuhkan
Perawatan Jangka Panjang

 mengalami ketergantungan sedang dan berat


 mengalami keterbatasan dalam melakukan aktifitas
 mengalami berbagai penyakit berat
 mengalami gangguan yang sedang dan berat dalam lingkup
sindroma geriatri

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pencegahan
dalam Perawatan Jangka Panjang
1. Melakukan kontrol kesehatan secara rutin Keluarga sebaiknya melakukan kontrol kesehatan bagi
lansia minimal 1 bulan sekali, baik ke Posyandu lansia maupun ke Puskesmas terdekat.

2. Melaksanakan kehidupan rohani dengan baik. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Pemenuhan nutrisi pada lansia.

4. Tidur yang cukup dan nyenyak.

5. Melakukan senam otak.

6. Menjaga kebersihan badan termasuk gigi dan mulut.

7. Melakukan rehabilitasi bagi lansia yang membutuhkan rehabilitasi.

8. Bersosialisasi dengan masyarakat termasuk lansia lainnya.

9. Melakukan kegiatan sesuai minat dan hobi termasuk kesenian.

10. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan budaya di mana lansia tinggal.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Rujukan dan Jejaring
• Pendamping PJP pada lansia dapat melakukan rujukan jika terdapat permasalahan pada lansia
yang tidak bisa ditangani sendiri.

• Pendamping berbasis masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga bisa konsultasi ke Kader BKL
terlebih dahulu, atau ke Penyuluh KB atau ke PPKS atau jika keadaan darurat bisa langsung
merujuk ke Fasilitas Kesehatan (Faskes) tingkat I (pertama), bisa PUSKESMAS Pembantu di
desa/ kelurahan atau ke PUSKESMAS di kecamatan. Jika PUSKESMAS tidak mampu melayani
karena keterbatasan alat/ obat/ tenaga medis terkait penyakit yang diderita lansia, maka akan
dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah di tingkat Kabupaten/ Kota.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Pemantauan dan Evaluasi
• Pemantauan dan Evaluasi tentang pelaksanaan
Program Perawatan jangka panjang (PJP) bagi
lansia berbasis keluarga dilaksanakan bersamaan
dengan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
program pembinaan ketahanan keluarga lansia
yang sudah ada, dengan mengikuti pedoman
monitoring dan Evaluasi kelompok BKL.
Praktik Pendampingan Jangka Panjang
Kasus untuk kelompok 1
Nenek Indah usia 76 tahun, hidup bersama anak dan menantunya (bu Netty dan pak
Bambang). Sehari-hari bu Netty yang mendampingi nenek Indah. Nenek Indah ini
pernah kena serangan stroke yang mengakibatkan harus memakai kursi roda, sehingga
beraktifitas sehari-hari harus dibantu oleh bu Netty. Baik itu makan, minum, mandi,
BAK, BAB, mewarnai, bermain halma, dll.

Pada suatu pagi, nenek Indah jatuh dari ranjang. Apa yang harus dilakukan oleh bu
Netty selaku pendamping PJP lansia? Diskusikan dalam kelompok, buatlah skenario,
tentukan peran siapa sebagai apa. Selamat bermain peran.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kasus untuk kelompok 2
Kakek Burhan berusia 68 tahun tinggal bersama anaknya seorang duda
pak Arman dan 2 orang cucunya (Armina dan Anisa). Kakek Burhan
mempunyai sakiut Diabetes Militus, sehingga pak Arman harus
memperhatikan pola makannya. Suatu hari pak Burhan jatuh di
pekarangan belakang yang menyebabkab kakinya luka parah. Seminggu
kemudian luka kakinya bukannya sembuh tapi semakin parah dan ada
jaringan kulit yang berwarna hitam. Apa yang sebaiknya pak Arman
lakukan agar kakek Burhan bisa membaik dan sembuh? Diskusikan dalam
kelompok, buatlah skenario, tentukan peran siapa sebagai apa. Selamat
bermain peran.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kasus untuk kelompok 3
Kakek Anton, 69 tahun dan isterinya nenek Merry, 64 tahun adalah pasangan lansia yang
sehat dan tidak mempunyai pendamping PJP. Namun baru saja nenek Merry jatuh di teras
depan saat menyiram bunga. Dan ternyata kakinya patah, pada saat kejadian tetangga, yaitu
bu Erni melihat dan langsung menghampiri nenek. Tetangga tersebut, bu Erni dan pak
Husein tinggal didepan rumah kakek Antin dan nenek Merry. Biasanya BU Erni dan Pak
Husein mengunjungi kakek Anton dan nenek Merry dengan membawakan makanan dan
singgah sejenak untuk menanyakan keadaan keluarga lansia ini. Kakek Anton dan nenek
Merry tidak mempunyai anak. Apa yang harus dilakukan bu Erni setelah menghampiri nenek
Merry yang jatuh. Diskusikan dalam kelompok, buatlah skenario, tentukan peran siapa
sebagai apa. Selamat bermain peran.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


Kasus untuk kelompok 4
Nenek Heni, 63 tahun mengidap penyakit tekanan darah tinggi dan harus minum obat setiap
harinya. Nenek Heni tinggal bersama keponakannya, mbak Amelia, 24 tahun yang menjadi
guru SD dekat rumah nenek Heni. Mbak Amelia sangat telaten mendampingi nenek Heni, jika
hari Minggu mbak Amelia menemai nenek Heni melakukan senam pernafasan di lapangan
dekat rumah bersama warga lansia lainnya di RW 04. Suatu pagi nenek Heni berubah menjadi
pendiam, mukanya terlihat sedih, dan mengurung diri dan renahan saja dikamar. Apa yang
harus dilakukan mbak Amelia selaku pendamping PJP lansia? Diskusikan dalam kelompok,
buatlah skenario, tentukan peran siapa sebagai apa.

Selamat bermain peran!!!

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


4. PERAN PPKS DALAM
PENDAMPINGAN LANSIA
Keluarga Lansia
Pada UU No 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Pasal 47 secara tegas telah mengamanatkan
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk menetapkan kebijakan
pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga. Tentu menjadi naïf bila pemerintah tidak segera turun tangan untuk
mengatasi berbagai persoalan tersebut. Apalagi telah disadari bahwa keluarga
merupakan wahana pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berkarakter. Sosok generasi yang dipastikan mampu mendukung
pembangunan negeri ini menuju masa depan yang lebih baik

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


5. Peran Keluarga Dalam
Pendampingan Lansia

Ayah mempunyai peran mencari nafkah dan melindungi seluruh anggota keluarga

Ibu mempunyai peran mengasuh anak, memperhatikan sekolah anak dan seluruh
keperluan keluarga seperti mengelola menu makanan dan lain-lain

Anak mempunyai peran adalah berbakti kepada orangtua, kakek/nenek yang tinggal
dalam satu rumah, rajin belajar dan disiplin belajar.

kakek/nenek mempunyai peran memberikan tauladan dan pembinaan serta bimbingan


kepada anak dan menantu serta cucu-cucunya

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


• 8 Fungsi Keluarga merupakan fungsi-fungsi yang diterapkan oleh seluruh anggota
keluarga sesuai dengan perannya, agar keluarga tersebut dapat membentuk pribadi
berkarakter yang baik, badan yang sehat, berkemampuan, mandiri, andal dan Bahagia

1. Fungsi keagamaan
2. Fungsi sosial budaya
3. Fungsi cinta kasih
4. Fungsi melindungi
5. Fungsi reproduksi
6. Fungsi sosialisasi dan
Pendidikan
7. Fungsi ekonomi
8. Fungsi pembinaan lingkungan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana


4. Peran PPKS Dalam
Pendampingan Lansia
 PPKS merupakan wadah merupakan wadah
kegiatan terpadu yang mudah diakses oleh
masyarakat dengan kegiatan dan atau rangkaian
kegiatan pelayanan keluarga yang dilaksanakan
dalam bentuk komunikasi, informasi, dan
edukasi, konsultasi, konseling, pembinaan dan
rujukan.

 Dengan dibentuknya PPKS ini, maka diharapkan


dapat mendorong terwujudnya keluarga yang
berkualitas, yaitu keluarga kecil bahagia dan
sejahtera.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana
BERENCANA ITU KEREN
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma, Jakarta
PUSDIKLAT KEREN

Anda mungkin juga menyukai