Anda di halaman 1dari 29

PELAYANAN DATA DAN INFORMASI

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA


PADA PUSAT PELAYANAN KELUARGA SEJAHTERA

Penanggung Jawab : Dra. Elisabeth Kuji


Penulis : 1. Drs. Furqon Ia Faried, MA
2. Drs. Sugianto
Kontributor : 1. Dra. Elly Irawan, MS
2. Drs. Reza Syahrial, MM
3. Drs. Adi Wahyono, M.Si
4. Sarmi,S.Sos
5. dr. Elsa Pongtuluran
6. dr. Irma Ardiana, M.APS
7. Dwi Ulumy, S.Sos
Tata letak & : Ridwan Nugraha
Desain sampul

Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Cetakan pertama
Jakarta, April 2013

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau


seluruh isi buku ini tanpa izin dari Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan
Rentan

ISBN :978-602-8068-77-2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, buku Pelayanan Data dan Informasi Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional Pada Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Buku ini disusun sebagai acuan dan rujukan bagi semua pihak dalam
penyelenggaraan dan pengembangan PPKS. Dengan diterbitkannya buku ini
diharapkan para pengelola dan pelaksana dapat melaksanakan berbagai kegiatan
secara terintegrasi dengan melibatkan unsur terkait dalam pelaksanaan dan
pengembangan PPKS disemua tingkatan.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
seluruh tim penyusun yang telah memberikan sumbangan pikiran dan tenaga dalam
penyusunan buku ini. Kami menyadari bahwa penyusunan buku ini masih belum
sempurna, untuk itu kami mohon masukan dan saran untuk perbaikan dimasa yang
akan datang.

Jakarta, April 2013


Direktur Bina Ketahanan
Keluarga Lansia & Rentan

Dra. Elisabeth Kuji

i
KATA SAMBUTAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan arus informasi begitu


deras masuk ke seluruh lapisan masyarakat. Informasi tersebut tentunya membawa
pengaruh bagi kehidupan keluarga. Pengaruh tersebut dapat berdampak positif dan
negatif, terutama pengaruh dari budaya barat yang kurang sesuai dengan budaya
timur yang dianut oleh bangsa Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan setiap keluarga diIndonesia harus


memiliki ketahanan keluarga yang kuat. Undang-undang No. 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pasal 47 menyatakan
bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah menetapkan Kebijakan Pembangunan
Keluarga melalui Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga.

Ketahanan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan


ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material guna hidup mandiri dan
mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan
kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin.

Dalam upaya pembangunan ketahanan keluarga di Indonesia, maka mulai tahun


2012, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) diseluruh Indonesia telah membentuk Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera (PPKS). PPKS ini merupakan wadah yang berbasis institusi yang
memberikan konsultasi, KIE, konseling, bimbingan, dan fasilitasi pada keluarga.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan di PPKS, maka disediakan 8


(delapan) materi konsultasi, konseling, bimbingan, dan pembinaan yang terdiri dari
pelayanan data dan informasi kependudukan dan keluarga berencana; konsultasi
dan konseling keluarga balita dan anak; keluarga remaja dan remaja; pranikah;
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi; keluarga harmonis; keluarga lansia
dan lansia; dan pembinaan pemberdayaan usaha ekonomi keluarga.

Saya menyambut baik diterbitkannya buku materi konsultasi, konseling, dan


pembinaan program keluarga sejahtera untuk mendukung pelaksanaan PPKS.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang peduli pa da pelaksanaan
dan pengembangan PPKS.

Jakarta, April 2013


Deputi Bidang Keluarga Sejahtera
dan Pemberdayaan Keluarga,

Dr. Sudibyo Alimoeso, MA

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


KATA SAMBUTAN ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 2
C. Batasan Pengertian ...................................................................... 2

BAB II PELAYANAN DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN


DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL ............................................ 4
A. Pelayanan Data dan Informasi Kependudukan
dan Keluarga Berencana .............................................................. 4
B. Penyediaan Data dan Informasi Kependudukan
dan Keluarga Berencana .............................................................. 18

BAB IIIPERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN PEMECAHANNYA .....


A. Permasalahan Yang Dihadapi ...................................................... 20
B. Upaya Pemecahan ....................................................................... 22

BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu tugas BKKBN adalah membuat kebijakan umum yang berkaitan
dengan pola pembangunan kependudukan yangbertujuan antara lain agar
semua pembangunan diIndonesia menganut landasan kuat tentang
pembangunan nasional yang berwawasan kependudukan. Dengan kata lain
bahwa seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembangunan
nasional harus mempertimbangkan nilai positif dan negatifnya bagi penduduk
Indonesia dalam berbagai matranya. Penduduk Indonesia harus menjadi fokus
perhatian dalam pembangunan, baik sebagai subjek (pelaku) pembangunan
ataupun sebagai objek (penikmat) hasil pembangunan.

Guna mencapai tujuan tersebut, BKKBN menyelenggarakan kegiatan Pusat


Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) yang memberikan minimal delapan jenis
pelayanan , yaitu: 1) pelayanan data dan informasi kependudukan dan keluarga
berencana, 2) konsultasi dan konseling keluarga balita dan anak, 3) konsultasi
dan konseling keluarga remaja dan remaja, 4) konsultasi dan konseling
pranikah, 5) konsultasi dan konseling keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, 6) konsultasi dan konseling keluarga harmonis, 7) konsultasi dan
konseling keluarga lansia dan lansia, 8) pembinaan pemberdayaan usaha
ekonomi keluarga.

Pelayanan data dan informasi merupakan pelayanan dasar dan program pokok
dari PPKS yang harus dilaksanakan secara terintegrasi dan bersifat multi
dimensional.Oleh sebab itu maka setiap instansi pemerintah, swasta, maupun
LSM yang mempunyai atau mengelola data dan informasi Kependudukandan
Keluarga Berencana (KB) secara umum merupakan mitra kerja dari PKKS.

Disadari bahwa pelayanan data dan informasi kependudukan, data keluarga


berencana dan keluarga sejahtera, dan data pendukung lainnya masih belum
optimal. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor antara lain masih rendahnya
kualitas sumber daya manusia yang ada, adanya ketidak seimbangan antara
beban kerja dengan jumlah pegawai, sarana masih terbatas, serta belum ada

1
kesamaan persepsi tentang jenis, kualitas, sumber, dan tujuan penyediaan data
dan informasi kependudukan dan KB tersebut. Untuk itu diperlukan upaya-upaya
dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam pengolahan data dan informasi,
serta terintegrasinya berbagai mitra dalam penyediaan data yang akurat,
sehingga dapat memberikan pelayanan data dan informasi kependudukan dan
KB secara prima dan memuaskan bagi pelanggannya. Dalam proses tersebut,
maka keterlibatan masyarakat dan instansi terkait perlu diakomodir dengan cara
mempermudah jaminan akses informasi publik berdasarkan pedoman
pengelolaan data dan informasi. Sehubungan dengan hal tersebut pencarian,
pengelolaan dan penyediaan data dan informasi bagi publik diharapkan dapat
menunjang kepentingan pembangunan nasional yang lebih luas.

B. Tujuan
Memberikan kemudahan bagi pelaksana PPKS dalam melayani data dan
informasi yang berkaitan dengan kependudukan dan keluarga berencana
kepada masyarakat umum dan berbagai instansi baik pemerintah maupun
swasta, sehingga dapat memanfaatkan data dan informasi kependudukan dan
KB tersebut, untuk kepentingan pribadi, organisasi, instansi pemerintahan dan
swasta dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan
kependudukan.

C. Batasan Pengertian

1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang


mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya
yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai
kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi secara elektronik atau nonelektronik.

2. Pelayanan Informasi adalah jasa yang diberikan oleh Badan Kependudukan


dan Keluarga Berencana Nasional kepada masyarakat pengguna informasi.

2
3. Pembangunan berwawasan kependudukan ialah pembangunan yang
mempertimbangkan untung ruginya bagi penduduk sekitar dalam berbagai
matranya, terutama kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan kesempatan
berpartisipasi baik sebagai subjek maupun sebagai objek dari pembangunan
tersebut.

3
BAB II
PELAYANAN DATA DAN INFORMASI
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

A. Pelayanan Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana


1. Fasilitas yang diperlukan
Mengacu pada skema pelayanan yang diselenggarakan PPKS,
untukpelayanandata dan informasi kependudukan dan KB berada pada
formasi ruang layanan yang paling depan, bahkan memungkinkan untuk
berdampingan dengan ruang pendaftaran dan ruang tunggu kilen. Oleh
sebab itu tempat layanan ini bisa dikatakan sebagai etalase terdepan dari
seluruh ruangan layanan PPKS.

Tata ruangan, tata letak barang, tata letak data, dan file data bahkan
computer data yang bisa diakses secara mudah, cepat, dan aman harus
diperhatikan. Para klien yang akan melakukan konsultasi atau konseling
apapun di PPKS dapat memanfaatkan data dan informasi kependudukan
dan KB yang disiapkan di ruangan ini. Untuk itu maka fasilitas ideal yang
perlu disiapkan adalah:

a. Kursi meja tamu;


b. Lemari display data;
c. Kursi meja komputer dan komputer data;
d. Penyimpanan/ Box Software data;
e. Banner berbagai informasi program layanan;
f. Tape recorder;
g. Digital camera,
h. Digital video recorder/camera;
i. Proyektor
j. Folder
k. Alat tulis untuk keperluan klien

4
2. Jenis Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana Yang
Disiapkan
Pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB adalah layanan yang
menyediakan dan memberikan berbagai data dan informasi yang ada
kaitannya dengan kependudukan secara umum dan KB secara khusus.

Data dan informasi kependudukan dan KB secara umum ialah data dan
informasi yang dikumpulkan, dianalisa, dan disajikan atau dipublikasi oleh
berbagai instansi baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti
keadaan penduduk dunia dengan rincian berbagai negara, lembar berita
penduduk dunia yang biasa diterbitkan UNFPA, data penduduk Indonesia
secara nasional dan rinciannya menurut provinsi, data kependudukan
nasional yang meliputi status penduduk, status ekonomi, pendidikan,
kesehatan, agama, sosial budaya dan sebagainya. Data-data ini dapat
diperoleh dari berbagai instansi terkait, baik pemerintah maupun swasta dan
LSM.

Sedangkan yang dimaksud dengan data dan informasi kependudukan dan


KB secara khusus ialah data dan informasi yang ada dalam lingkungan kerja
PPKS yaitu data dan informasi kependudukan dan KB di tingkat provinsi
bagi PPKS provinsi, data dan informasi kependudukan dan KB tingkat
kabupaten/kota untuk PPKS tingkat kabupaten/kota. Selain itu juga berbagai
data dan informasi kependudukan dan KB yang ada kaitannya dengan
program layanan yang dilaksanakan di PPKS setempat.

Secara rinci data dan informasi kependudukan dan KB yang harus disiapkan
oleh pelaksana konsultasi yang berada di PPKS tersebut adalah sebagai
berikut:

a. Data dan informasi kependudukan dan KB yang dikumpulkan, diolah,


dianalisa, dan dipublikasikan oleh BKKBN tingkat pusat (data nasional)
mulai dari data yang diperoleh dari hasil pendataan keluarga sejahtera
yang selalu di up-date setiap tahundan data yang diperoleh dari laporan
setiap bulan. Data KB tersebut meliputi jumlah Pasangan Usia Subur
(PUS), data PUS yang ber-KB dengan jenis kontrasepsi dan tempat
pelayanannya, dan sebagainya.

5
b. Data dan informasi kependudukan dan KB yang dikumpulkan, diolah,
dianalisa dan dipublikasikan oleh instansi terkait, seperti Badan Pusat
Statistik (BPS), Kemenkes, Kemensos, Kemendikbud, dan lain-lain di
tingkat pusat dan provinsi wilayah kerja masing-masing PPKS.

c. Data dan informasi kependudukan dan KB yang dikumpulkan, diolah,


dianalisa, dan dipublikasikan oleh BKKBN Provinsi wilayah kerja PPKS
(data provinsi) mulai dari data yang diperoleh dari hasil pendataan
keluarga sejahtera yang selalu di up-date setiap tahun, dan data yang
diperoleh dari laporan setiap bulan.

d. Data dan informasi kependudukan dan KB yang dikumpulkan, diolah,


dianalisa, dan dikeluarkan oleh BKKBN tingkat provinsi wilayah kerja
PPKS (data provinsi) mulai dari data yang diperoleh dari hasil pendataan
keluarga sejahtera yang selalu dilaksanakan setiap tahun. Data KB
tersebut meliputi jumlah Pasangan Usia Subur (PUS), data PUS yang
ber-KB dengan jenis kontrasepsi dan tempat pelayanannya, dan
sebagainya.

e. Data dan informasi berbagai kebijakan yang ada hubungannya dengan


kependudukan dan KB dari berbagai instansi terkalit seperti:
1) Data dan informasi kependudukan dan KB yang menyangkut status
kesehatan baik umum, terutama kesehatan ibu dan anak, status gizi,
dsb yang di keluarkan instansi sesuai dengan tingkatan wilayah.
2) Berbagai data dan informasi kependudukan dan KB yang
dikeluarkan oleh kementerian ataupun kantor perwakilannya di
tingkat provinsi yang menyangkut masalah kebijakan seperti
perundang-undangan, peraturan kementerian, peraturan daerah
yang menyangkut keluarga, perlindungan perempuan dan anak,
remaja, balita dan anak, pernikahan dan perceraian, ketenaga
kerjaan. Potensi wilayah yang dapat dikembangkan untuk
pembangunan, dan sebagainya seperti yang dikeluarkan oleh
Kemenkokesra, Kementerian PP dan PA, Kementerian Sosial,
Kementerian Agama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, atau kebijakan yang

6
sejalan dengan kebijakan di atas yang dikeluarkan sebagai
peraturan daerah yang dikeluarkan oleh gubernur maupun bupati
dan walikota wilayah kerja PPKS.
3) Berbagai kebijakan seperti peraturan daerah, peraturan kementerian
yang ada hubungannya dengan pembangunan, pertambangan,
pertanian, kelautan, kehutanan, dan lain-lain dari berbagai
kementerian, dinas instansi tingkat provinsi dan kabupaten dan kota
yang pelaksanaannya akan berdampak terhadap penduduk yang
dikeluarkan oleh kementerian pertambangan, kelautan, pertanian,
perindustrian, perdagangan, dan sebagainya, atau perda-perda yang
berkaitan dengan kebijakan di atas yang dikeluarkan oleh gubernur,
bupati atau walikotawilayah kerja PPKS.

Dalam pelaksanaan pengumpulan data dan informasi kependudukan dan


KB tersebut di atas dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

a. Data yang bersifat internal (melekat pada tugas fungsi BKKBN sebagai
penanggung jawab program PPKS) yaitu data-data yang dikumpulkan,
diolah, dianalisa, dan dipublikasikan oleh BKKBN baik tingkat pusat
maupun provinsi dan kabupaten dan kota. Data dan informasi
kependudukan dan KB ini harus disiapkan dalam perencanaan jangka
pendek PPKS.
b. Data-data yang bersifat eksternal (yaitu data dan informasi
kependudukan dan KB dan kebijakan tersebut di atas yang
dikumpulkan, diolah, dianalisa, dan dipublikasikan oleh dinas instansi
terkait lainnya yang digolongkan dalam perencanaan jangka menengah
dan jangka panjang.
c. Berbagai terbitan, berupa buku-buku sekaitan dengan ketujuh pelayanan
konsultasi dan konseling yang diselenggarakan PPKS, terbitan periodik
tentang berbagai data dan informasi kependudukan dan KB dari
berbagai instansi terkait.

7
3. Manfaat Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana
Sesuai dengan tugasnya PPKS harus melakukan berbagai pelayanan
terhadap berbagai masalah yang ada hubungannya dengan keluarga baik
yang bersifat khusus, yaitu masalah-masalah yang bersifat pelayanan dasar
yang ada hubungannya dengan keluarga sebagai unit terkecil dalam skala
nasional seperti masalah keluarga balita dan anak, keluarga remaja dan
remaja, masalah peningkatan pengetahuan dan penyelesaian masalah
pranikah, keluarga harmonis, keluarga berencana dan kesehatan
reproduksi, keluarga lansia dan lansia, serta pembinaan usaha ekonomi
keluarga.

Namun demikian pada skala besar atau nasional, keluarga juga akan
mendapat imbas atau dampak dari berbagai kebijakan seperti perundang-
undangan, peraturan presiden, peraturan pemerintah, peraturan menteri,
peraturan daerah baik pemerintah provinsi dan kabupaten dan kota.
Dampak tersebut bisa bersifat positif yaitu yang menguntungkan penduduk
pada umumnya dan keluarga-keluarga pada khususnya. Namun di sisi lain
dampak yang negatif dari kelalaian penerapan dan lemahnya pengawasan
dari pelaksanaan berbagai kebijakan tersebut, sehingga baik keluarga
secara khusus ataupun penduduk pada umumnya sangat dirugikan dan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Hal ini bisa berbentuk
pencemaran udara dan air, banjir, longsor, abrasi pantai dan sebagainya.

Oleh sebab itu manfaat dari pelayanan data dan informasi kependudukan
dan KB yang diselenggarakan oleh PPKS dapat dibagi menjadi dua macam:

a. Manfaat yang bersifat internal


Manfaat yang bersifat internal ini dimaksudkan bahwa data-data tersebut
akan sangat bermanfaat bagi kelancaran para pelaksanaan tujuh
pelayanan PPKS. Para pelaksana PPKSyang bertanggung jawab
terhadap masing-masing jenis pelayanan ataupun para profesional
seperti para konselor, pendamping, penyuluh dan sebagainya yang
menangani kasus-kasus yang terjadi pada setiap klien yang mereka
tangani.Data dan informasi kependudukan dan KB ini akan sangat
berguna untuk bahan pertimbangan, bahan analisa, perbandingan,

8
bahkan dasar untuk mengambil cara atau metode pengembalian
keputusan dalam memberikan jalan keluar dari masalah tersebut.

Sebagai contoh,dalam pelayanan pembinaan usaha ekonomi keluarga,


maka data dan informasi kependudukan dan KB tentang keberadaan
kelompok usaha, jenis usaha, jenis produk, model kemasan, sistem
pemasaran, dan keorganisasian kelompok akan menjadi bahan
pemberian jalan keluar bagi individu ataupun kelompok usaha dalam
menghadapi masalah mereka. Demikian juga dalam pelayanan keluarga
harmonis, maka data dan informasi kependudukan dan KB tentang
pernikahan, sebab-sebab perceraian, dan lainnya akan menjadi bahan
yang bisa dikemukakan kepada para klien dan memberikan jalan keluar
dari keretakan keluarganya dan membantu untuk mengembalikan
keharmonisan, dan keutuhan rumah tangganya.

b. Manfaat yang bersifat eksternal


Manfaat yang bersifat eksternal lebih bersifat jangka panjang dan
jangkauan jauh kedepan, dan kalau tidak berpikir secara holistik akan
terasa agak menjauh dari tugas fungsi utama program PPKS. Namun
dampak yang ditimbulkan dari ketidaktahuan, kelalaian terhadap
penerapan berbagai kebijakan yang ada hubungannya dengan
kependudukan akan sangat berdampak negatif dan merugikan keluarga
pada skala kecil dan penduduk secara umum pada skala besar.
Misalnya dampak dari tidak adanya kebijakan atau tidak dihiraukannya
kebijakan penambangan akan menimbulkan lahan yang tidak
bermanfaat lagi, dan dampak yang merugikan bagi penduduk sekitar,
pembangunan perumahan di area pertanian, pendirian pabrik dan
industri, peternakan di daerah padat penduduk dan sebagainya akan
memberi dampak negatif bagi penduduk dan keluarga di sekitarnya.

9
Oleh sebab itu maka penyediaan data dan informasi kependudukan dan KB
yang menyangkut berbagai kebijakan yang ada hubungannya dengan
kependudukan dalam jangka panjang dan dalam skala besar akan sangat
bermanfaat bagi semua pihak yang akan melakukan berbagai rekayasa
pembangunan agar tidak merugikan keluarga pada khususnya dan penduduk
pada umumnya.

Layanan data dan informasi kependudukan dan KB adalah penyiapan,


penyajian, dan penyampaian berbagai data dan informasi kependudukan dan
KB kepada masyarakat dan seluruh sasaran layanan PPKS agar dapat
mengolah dan memanfaatkan data dan informasi tersebut demi kepentingan
keluarga pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya melalui layanan
bimbingan, konseling dan konsultasi. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, kesadaran, bahkan perubahan
perilaku ke arah yang lebih baik kepada para klien yang datang ke PPKS
tersebut. Dengan demikian secara umum proses konsultasi data dan informasi
kependudukan dan KB tersebut meliputi:

1. Pengumpulan Bahan Informasi


Agar layanan pemberian infomasi dapat dilaksanakan secara maksimal,
maka dalam jangka pendek dan berkesinambungan pelaksana PPKS bidang
konsultasi data dan informasi kependudukan dan KB beserta jajarannya
melakukan pengumpulan data dan informasi yang relevan dan sesuai
kebutuhan, melalui kerjasama dengan petugas pengelola data dan informasi
kependudukan dan KB termasuk perpustakaan khususnya di BKKBN pusat
untuk mendapatkan data dalam skala nasional, dan BKKBN provinsi serta
SKPD-KB kabupaten dan kota di wilayah kerja PPKS untuk mendapatkan
data tingkat provinsi dan kabupaten dan kota.

Dalam jangka panjang dan secara berkesinambungan mengumpulkan data


dan informasi kependudukan dan KB dari berbagai instansi terkait baik
instansi pemerintah maupun swasta dan LSM. Pengumpulan data tersebut
dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah yaitu bisa
mendapatkan langsung dari instansi penyedia data, atau melalui on-line data

10
yang disediakan secara terbuka dan bersifat umum atau bisa diakses secara
bebas.

Bahan itu digunakan oleh petugas PPKS, dapat juga menggali hal-hal yang
perlu dikomunikasikan kepada klien dan atau pengunjung yang dapat
dimanfaatkan langsung oleh klien dan masyarakat pengunjung.

Bentuk konkrit dari data dan informasi kependudukan dan KB dapat berupa
empat macam yaitu; tertulis, audiovisual, disket program komputer, online
data lewat website instansi, dan jejaring sosial. Sebagaimana disampaikan
terdahulu bahwa substansi data dan informasi kependudukan dan KB
tersebut bisa meliputi data demografi, data KB, berbagai kebijakan yang ada
hubungannya dengan kependudukan, ketenagakerjaan, potensi wilayah
untuk pembangunan dan sebagainya.

Meskipun bentuk bahan dan data informasi dan sumbernya banyak,


hendaknya dilakukan penilaian isi bahan data dan informasi kependudukan
dan KB yang terkandung dalam semua bentuk dan disampaikan oleh
berbagai sumber itu. Data yang dipilih dan siap disajikan harus sesuai
dengan kebutuhan masyarakat/klien.Untuk itu perlu dilakukan seleksi yang
matang terhadap bahan data dan informasi kependudukan dan KB, dengan
menerapkan pedoman/kriteria sebagai beriklut:

a. Bahan data dan informasi kependudukan dan KB harus akurat, tepat,


dan terpercaya yaitu menggambarkan keadaan yang nyata dan konkret
pada saat bahan itu disusun.
b. Bahan informasi harus jelas dalam isi dan cara menguraikan, serta
menyajikannya sehingga pihak pemakai mudah menangkapnya.
c. Bahan informasi harus relevan yaitu mengandung unsur-unsur data dan
informasi kependudukan dan KB, seperti kebijakan-kebijakan
pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan,
ketenagakerjaan, transmigrasi, dan lain-lain.
d. Bahan informasi harus disajikan secara menarik, sehingga menimbulkan
minat untuk mempelajari dan mengolahnya.

11
e. Bahan informasi yang disajikan oleh orang-perorangan harus bebas dari
segala faktor subyektif yang mengaburkan ketepatan dan kebenaran
dari informasi itu.
f. Bahan informasi harus berguna dan bermanfaat bagi kalangan siswa
dan mahasiswa terutama untuk bahan kajian pada saat menulis laporan
ilmiah, skripsi, tesis, dan desertasi.

2. Penyajian Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana


Setelah proses pengumpulan dan seleksi data yang akan dijadikan bahan
pelayanan data dan informasi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian
data dan informasi kependudukan dan KB. Penyajian data dan informasi
tersebut bisa dilaksanakan dalam bentuk:
a. Media cetak (printed materials), berupa: buku, leaflet, poster, lembar
data, standing banner, terbitan data berkala, dan sebagainya.
b. Exhibitions atau display data dalam rak, biasanya di sudut ruangan
konsultasi data dan informasi kependudukan dan KB.
c. Media elektronik, berupa software dalam bentuk kaset recorder,tape,
CD, DVD, Flash disk, komputer data, dan slide presentation dan slide
show, serta website PPKS.

3. Pelaksanaan Pelayanan Data dan informasi Kependudukan dan


Keluarga Berencana
Pengelola PPKS bidang pelayanan data dan informasi kependudukan dan
KB, pada tahap awal diharapkan dapat melaksanakan pelayanan sendiri.
Selanjutnya secara perlahan, terencana, dan terkoordinir pelaksana PPKS
dapat memberdayakan dan meningkatkan peran serta masyarakat sekitar
dengan membina kerja sama dengan institusi dan organisasi terkait seperti
sekolah lanjutan menengah dan atas untuk melibatkan para siswa dalam
pelaksanaan tugas pelaksana PPKS, pramuka, PIK-KRR, PKK, dan
sebagainya.

Namun demikian, dalam hal memberdayakan pihak lain selain pelaksana


PPKS, maka pihak pengelola PPKS agar melakukan pelatihan, bimbingan,
minimal orientasi tentang program PPKS dan tugas pada masing-masing

12
bagian pelayanannya. Dengandemikian, diharapkan pelaksanaan pelayanan
di bidang pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB bisa berjalan
dengan baik dan mencapai kualitas pelayanan prima.

Pelaksanaan pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB tersebut


dilaksanakan sebagai berikut:

a. Pendaftaran klien di ruang pelayanan pendaftaran klien dengan mengisi


buku daftar kunjungan yang berisi, nama lengkap, alamat lengkap,
tujuan kunjungan.
b. Di ruang pelayanan, klien mengisi buku status kunjungan klien dengan
mengisi nama lengkap, alamat lengkap, data dan informasi
kependudukan dan KByang diinginkan, tindak lanjut (kolom ini
dikosongkan dulu).
c. Pelayanan sesuai dengan kebutuhan klien dalam bidang pelayanan
yang diinginkan. Pelayanan ini disesuaikan dengan kebutuhan klien,bisa
berupa:
1) Penjelasan lisan dan klien mencatatnya;
2) Pemberian material yang diinginkan baik dalam bentuk data sheet
(lembar data), soft copy, dll.;
3) Meminta informasi tindak lanjut dari klien pascapelayanan.

4. Kegiatan Pasca Pelayanan


Kebiasaan buruk yang sering terjadi pada setiap kegiatan pelayanan kepada
masyarakat ialah tidak adanya kegiatan pasca pelayanan.Kegiatan pasca
pelayanan dalam program PPKS harus dilaksanakan pada semua
pelayanan PPKS. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memantau
sejauh mana kualitas pelayanan yang dilakukan oleh para pelaksana
dilaksanakan dan membekas pada hati para kliennya, dan sejauh mana
manfaat pelayanan tersebut dirasakan oleh para klien baik secara individu,
keluarga, ataupun institusi atau organisasinya.

Kegiatan pasca pelayanan juga akanmenjadi dasar untuk melakukan


pelayanan dan bimbingan berikutnya untuk meningkatkan nilai manfaat
pelayanan institusi PPKS bagi para klien. Di samping itu, dilihat dari sisi

13
promosi program PPKS, kegiatan pasca pelayanan dapat juga dipergunakan
yang untuk melihat sejauh mana jangkauan pelayanan yang telah dilakukan.
Untuk itu maka kegiatan pasca pelayanan data dan informasi kependudukan
dan KB dapat dilaksanakan sebagai berikut:
a. Melakukan komunikasi dengan klien tentang bagaimana proses
pemanfatan data dan informasi kependudukan dan KB yang diperoleh
dari PPKS dan menanyakan tindak lanjut apa yang telah dilakukan;
b. Mencatat tindak lanjut dari klien untuk mengetahui sejauh mana manfaat
data dan informasi kependudukan dan KB diperoleh oleh klien.
c. Apabila diperlukan oleh klien, melakukan tindak lanjut sesuai dengan
yang diperlukan oleh klien terutama untuk memperkaya kegiatan yang
dilakukan berdasarkan data tersebut. Hal ini bisa dengan memberikan
data dan informasi kependudukan dan KB lanjutan yang berkaitan
dengan kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan. Sebagai
contoh untuk kegiatan pembinaan UPPKS atau kelompok usaha
ekonomi keluarga lainnya, seperti data tempat pelatihan pengemasan
produksi, tempat pemasaran produk dan sebagainya.
d. Mendokumentasikan hasil dan tindak lanjut pelayanan dalam file khusus
atau dalam komputer data.

14
Di bawah ini disajikan beberapa contoh fasilitas ruangan pelayanan data dan
informasi kependudukan dan KB pada PPKS, antara lain:
1. Ruang pendaftaran

2. Ruang tunggu

15
3. Ruang display data dan ruang konsultasi

4. Model display data dan dokumentasi data

16
5. Display contoh produk UPPKS dapat diletakkan di ruang tunggu
atau ruang pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB

Di samping tugas pokok di atas pelaksana pelayanan data dan informasi


kependudukan dan KB mempunyai tugas lain, diantaranya melakukan
kerjasama yang lebih bersifat teknis operasional dengan instansi terkait selain
BKKBN seperti instansi pemerintah, swasta, dan lembaga swadaya masyarakat
(LSM). Hal ini penting dilakukan untuk mempermudah proses koordinasi,
konsolidasi, dan partisipasi dalam persiapan, penyediaan data, pelayanan, dan
tindak lanjut pelayanan.

Bila tugas tersebut disepakati merupakan bagian yang melekat pada tugas dan
fungsi pengelola PPKS, maka para pelaksana pelayanan data dan informasi
kependudukan dan KB masih tetap mempunyai tugas untuk memberikan
masukan kepada pengelola PPKS tentang instansi-instansi mana saja yang
perlu menjadi bagian dari program kerjasama tersebut, dan substansi apa saja
yang diperlukan. Lebih mendasar lagi khususnya BKKBN sebagai institusi yang
bertanggung jawab untuk membina PPKS berkewajiban melakukan tugas
koordinasi tersebut pada tingkat dan skala yang lebih tinggi dan bersifat
kebijakan dan pola umum.

17
Instansi dan organisasi yang sangat erat hubungan tugas dan fungsinya dengan
PPKS terutama bidang pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB
adalah:

1. Instansi pemerintah seperti: Kemenkokesra, Kementerian Sosial,


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perhubungan,
Kementerian PeriNdustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian
Perdagangan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Komnas Lansia, Badan
Narkotika Nasional, dan lain-lain.
2. Lembaga-Lembaga non Pemerintah seperti: PKK, Komisi perlindungan
anak, Lembaga Lansia Indonesia (LLI), Lembaga Pensiunan PNS/TNI.
3. Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan seperti Nahdhatul Ulama,
Muhammadiyah, Muslimat dan Fatayat NU, Aisyiyah, POGI, dan lain-lain.
4. Lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

B. Penyediaan Data dan Informasi Kependudukan dan Keluarga Berencana


PPKS juga mempunyai tugas untuk menyediakan berbagai data dan informasi
kependudukan dan KB yang berasal dari BKKBN pusat dan BKKBN provinsi,
kabupaten dan kota wilayah kerja PPKS. Disamping itu dalam perkembangan
lebih lanjut PPKS juga harus mengumpulkan dan menyediakan data dan
informasi dari instansi terkait yang dapat dipublikasikan kepada masyarakat
umum. Data dan informasi tersebut antara lain berisi:
1. Perundangan, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan
Kepala BKKBN yang berkaitan dengan program Kependudukan KB, serta
keorganisasian BKKBN sendiri baik tingkat pusat maupun tingkat provinsi
dan SKPD-KD kabupaten dan Kota.
2. Berbagai hasil pertemuan resmi BKKBN seperti RAKERNAS, RAKERDA,
PRORAM REVIEW, KOBID, KOSI dan RADALGRAM.
3. Berbagai dokumentasi kegiatan kependudukan dan KB tingkat nasional dan
tingkat provinsi, kabupaten dan kota wilayah kerja PPKS.
4. Berbagai perundang-undangan dan kebijakan dari berbagai instansi terkait
baik pemerintah, swasta, maupun organsasi keagamaan dan organisasi
kemasyarakatan.

18
5. Buku-buku, leaflet, brosur, hasil penelitian, booklet, yang berisi program
promosi, KIE dan orientasi program kependudukan dan KB.
6. Dokumen kerjasama, nota kesepahaman (MoU).
7. Pidato-pidato pimpinan BKKBN Pusat dan Provinsi.
8. Dokumentasi kegiatan yang sudah terlaksana berupa foto-foto, CD, plakat
penghargaan dan sebagainya.
Manfaat dari penyimpanan data dan informasi tersebut adalah untuk melihat
catatan sejarah dari suatu institusi, terutama BKKBN, dan berbagai kegiatan
program yang telah dilaksanakan pada setiap periode pelaksanaan.

Semakin lengkap ketersediaan data dan informasi, terutama yang menyangkut


keorganisasian, kegiatan pelaksanaan program, penghargaan dan sebagainya,
maka semakin jelas tren kemajuan suatu lembaga dalam mengemban amanah
masyarakat pada umumnya.

19
BAB III
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN PEMECAHANNYA

A. Permasalahan Yang Dihadapi


Pada dasarnya masalah merupakan bagian dari seluruh kehidupan, termasuk di
dalamnya kehidupan dan perjalanan berbagai organisasi, instansi, baik
pemerintah maupun swasta. Dalam suatu organisasi permasalahan akan timbul
sejalan proses pengelolaan organisasi tersebut, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, bahkan sampai kepada pencapaian
tujuan dari organisasi tersebut. Oleh sebab itumaka proses perencanaan yang
matang dan baik akan dapat meminimalisir masalah yang mungkin timbul pada
proses perencanaan,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dalam pencapaian
tujuan program.

Di sisi lain proses perencanaan itu sendiri harus betul-betul berusaha menjawab
berbagai masalah yang dihadapi saat itu, dan menjawab kemungkinan adanya
permasalahan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu maka dalam proses
perencanaan harus mempertimbangkan dan mengetahui betul:

1. Dimana posisi saat ini;


2. Kondisi apa yang ada (current situation);
3. Masalah apa yang terasa dan terlihat;
4. Menentukan apa yang diharapkan sebagai tujuan akhir yang ingin dicapai di
masa yang akan datang (overall goal);
5. Menentukan langkah-langkah dan metode-metode;
6. Fasilitas apa yang akan dipergunakan; dan
7. Siapa-siapa yang kompeten untuk melakukan berbagai kegiatan dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut.

PPKS sebagai suatu organisasi tidak lepas dari permasalahan yang sedang dan
akan dihadapi. Pembentukan PPKS sendiri sebenarnya muncul karena
dirasakan banyak masalah yang harus dijawab oleh program-program yang
disiapkan secara matang. PPKS harus merupakan wahana yang siap menjawab
permasalahan yang timbul khususnya dalam keluarga, serta dalam masyarakat
yang lebih luas.

20
Khusus pada bagian pelayanan data dan informasi, permasalahan yang ada dan
mungkin timbul pada tahap persiapan maupun pada tahap pelaksanaan
merupakan bagian yang penting untuk diperhitungkan, dianalisa, perlu dicarikan
jawabannya agar pelayanan yang diberikan kepada keluarga maupun
masyarakat pada umumnya betul-betul memuaskan, minimal memberi bantuan
penyelesaian masalah yang dihadapi klien.

Permasalahan yang ada dan mungkin akan muncul pada proses pelaksanaan
program pelayanan pada bidang pelayanan data dan informasi kependudukan
dan KB pada PPKS dapat dibagi menjadi dua kategori:

1. Permasalahan yang timbul dari dalam organisasi sendiri (masalah


internal)
Masalah yang dihadapi dari dalam organisasi sendiri lebih banyak
disebabkan oleh karena pembentukan PPKS sendiri baru dimulai. Oleh
sebab itu permasalahan yang muncul antara lain:
a. Ruangan pelayanan yang dimiliki oleh setiap PPKS belum mempunyai
standar khusus dan belum memenuhi persyaratan yang diharuskan
dalam pedoman.
b. Fasilitas yang ada masing sangat minim, belum memenuhi standar
kebutuhan pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB;
c. Kemampuan SDM pelaksana pelayanan data dan informasi
kependudukan dan KB belum mempunyai pengalaman khusus bidang
pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB.
d. Substansi pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB yang
akan disajikan dan diberikan kepada para klien belum lengkap sesuai
harapan yang telah ditentukan. Data dan informasi kependudukan dan
KB yang ada, hanya yang dimiliki oleh BKKBN.
e. Hubungan dengan semua bidang terkait di dalam BKKBN sendiri belum
dilakukan secara maksimal, bahkan mungkin ada beberapa PPKS yang
belum menjalin hubungan secara khusus dengan bidang-bidang di
BKKBN wilayah kerja masing-masing.

21
2. Permasalahan yang ada dari luar organisasi (masalah eksternal)
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa PPKS ini masih tergolong baru
sehingga banyak sekali hal-hal yang menjadi permasalahan yang harus
segera dijawab dengan berbagai kegiatan yang nyata untuk menjawab
permasalahan yang berada dalam organisasi sendiri, maupun yang
dianggap muncul dari luar organisasi PPKS.

Adapun masalah-masalah yang dirasakan dari luar organisasi (eksternal)


antara lain:

a. Belum adanya hubungan secara teknis dengan lembaga, instansi, dan


organisasi di luar BKKBN sehingga belum bisa menjalin kerjasama
terutama dalam mengumpulkan data dan informasi kependudukan dan
KB yang diperlukan dari instansi di luar BKKBN tersebut.
b. Belum memiliki data instansi di luar BKKBN yang memungkinkan bisa
dijalin kerjasama.
c. Para pelaksana belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
mendalam tentang jenis data dan informasi kependudukan dan KB apa
saja yang harus dikumpulkan, disajikan, dan diberikan kepada klien
yang datang ke bidang pelayanan data dan informasi kependudukan
dan KB pada PPKS.

B. Upaya Pemecahan
Sejalan dengan permasalahan yang timbul, atau mungkin timbul, maka
pengelola dan pelaksana PPKS harus mencari jalan keluar pemecahan
permasalahan tersebut. Jumlah kegiatan sebagai jawaban dari permasalahan
bisa melebihi jumlah permasalahan yang sudah diperkirakan di atas. Dengan
kata lain, bisa saja satu masalah dapat dijawab atau dicegah dengan lebih dari
satu kegiatan.

Di bawah ini disajikan beberapa alternatif pemecahan masalah yang ada baik
yang bersifat internalmaupun eksternal, antara lain:

1. Para pelaksana bidang pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB


agar mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana khusus bidang
pelayanan data dan informasi kepada tim perencana komponen pengelola

22
PPKS pada setiap menjelang masa perencanaan. Sarana dan prasarana
yang harus dimiliki PPKS pada umumnya agar direncanakan dan diajukan
oleh pengelola kepada BKKBN.
2. Untuk peningkatan kapasitas pelaksana pelayanan data dan informasi
kependudukan dan KB selain diadakan pelatihan yang dilaksanakan secara
terencana, program orientasi bidang dan magang dapat dilaksanakan secara
berkesinambungan.
3. Pemberian tugas dan pendampingan sangat dianjurkan juga dalam proses
internalisasi program dan tugas pokok pelayanan yang harus dilakukan
terhadap klien yang datang.
4. Untuk jangka panjang peningkatan kemampuan staf untuk komputerisasi
data harus dimulai sejak dini. Pilih dan tempatkan staf-staf yang ada
kemampuan atau kemauan untuk peningkatan kemampuan tersebut.
5. Segera melakukan pendekatan dan kerjasama dengan bidang-bidang yang
ada di lingkungan BKKBN provinsi dan SKPD-KB kabupaten dan kota di
wilayah kerja PPKS.
6. Melakukan identifikasi data dan informasi kependudukan dan KB yang di
perlukan bidang pelayanan data dan informasi kependudukan dan KB yang
berada di instansi terkait.
7. Segera melakukan kolaborasi dengan bidang-bidang yang menangani data
dan informasi kependudukan dan KBpada instansi-instansi terkait didalam
dan di luar BKKBN untukmemudahkan pengumpulan data dan informasi
yang diperlukan.

23
BAB IV
PENUTUP

Layanan data dan informasi Kependudukan dan keluarga berencana di PPKS


merupakan layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada masyarakat,
keluarga dan klien yang membutuhkan. Terdapat dua alasan utama mengapa
pelayanan informasi perlu diselenggarakan.

Pertama : Memberikan informasi kepada keluarga dan masyarakat umum dengan


berbagai pengetahuan tentang data dan informasi kependudukan dan KB yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Kedua : Memungkinkan keluarga dan masyarakat agar dapat mengakses data dan
informasi kependudukan dan KB untuk berbagai kepentingan, seperti dalam proses
pembangunan berwawasan kependudukan.

Memberikan layanan berbagai intansi baik pemerintah ataupun swasta untuk


mengembangkan pembangunan berwawasan kependudukan.

Layanan informasi sangat penting bagi keluarga dan masyarakat sehingga layanan
data dan informasi kependudukan dan KB merupakan suatu kebutuhan mengingat
masa depan adalah abad informasi, sehingga siapa yang tidak memperoleh
informasi dia akan tertinggal.

24

Anda mungkin juga menyukai