Anda di halaman 1dari 37

POLA

ASUH
ANAK
DAN
REMAJA
DI ERA
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,
DIGITAL
DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK
KOTA SUKABUMI
TAHUN 2022
Pendahuluan
Dampak Revolusi Ekonomi, Informasi dan Teknologi terhadap
Perkembangan Anak dan Remaja

Anak Bukan di urus


oleh Orang Tua

Agresif Anak Tidak


Terawasi

Rendah Diri Pergaulan Bebas

Salah Asuhan
PAAREDI ?

Program Unggulan
dalam Mendorong terwujudnya
karakter keluarga yang berakhlaq
mulia dan bermoral berdasarkan
falsafah Pancasila yang dicirikan dengan
watak dan perilaku anggota
keluarga yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi luhur,
bertoleran, bergotong royong
dan cinta tanah air
Hakikat Penerapan & Pengasuhan
Anak dan Remaja
Hakikat Pengasuhan Anak dan Remaja

01 Mendidik 04 Tuntunan

02 Motivasi 05 Perlindungan

06 Penuh Cinta &


03 Keteladanan Kasih Sayang
Tahapan Pengasuhan Anak dan
Remaja
Tahapan Pengasuhan Anak
dan Remaja

PAAREDI Tahap I Tahap II


Pengasuhan Anak Sejak Pengasuhan Anak
dalam Kandungan Usia Dini (0-6 tahun)

Tahap III Tahap IV


Pengasuhan Anak Usia Pengasuhan Anak
Sekolah (7-18 tahun) Usia Remaja
Pengasuhan Anak Dalam Kandungan

JANIN DALAM KANDUNGAN DAPAT


TERTULAR HIV/AIDS DARI IBU
PENDERITA HIV/AIDS
ATUR JARAK KEHAMILAN,
SEKURANG-KURANGNYA 2
TAHUN TINDAK KEKERASAN YANG
DIALAMI BUMIL
CEGAH AGAR TIDAK HAMIL BERPENGARUH PADA JANIN
SEBELUM USIA 20 TAHUN ATAU YANG DIKANDUNG
SESUDAH 40 TAHUN
DIPERLUKAN MAKANAN YANG
SEMUA WANITA HAMIL PERLU BERGIZI YANG KAYA
DIPERIKSA PETUGAS KESEHATAN ZATT
SEKURANG-KURANGNYA 3 KALI BERGIZI

MEMBERIKAN SUASANA
KEHIDUPAN KELUARGA YANG
AMAN DAN NYAMAN
Usia 0-6
tahun
• Anak harus mendapatkan Asi serta makanan yang bergizi seimbang
• Anak harus mendapat perhatian kasih sayang dan stimulasi yang
tepat, berbicara, membaca, bernyayi pada bayi sesering mungkin.
• Anak belajar dengan cara meniru apa yang dilakukan orang paling dekat
• Anak belajar bagaimana bergaul dengan sesamanya
• Contoh yang diberikan orang dewasa dan anak lain berpengaruh pada
pembentukan perilakunya
7 – 18
TAHUN
• Pada usia ini orangtua berhak dan berperan dalam mendidik anak di rumah
dan di sekolah
• Potensi anak perlu distimulasi agar tidak memudar. Karena itu perlu
stimulasi yang konsisten,teratur dan berulang-ulang
• Anak sedang mencari jati diri, sering menunjukkan sikap menentang
• Perlu dibimbing dalam memecahkan masalah
• Menegur dengan memberikan alasan jika anak melakukan
kesalahan
• Berbicara dengan kalimat positif dan mudah dimengerti
• Mulai memasuki masa pubertas
ANAK USIA
REMAJA
• GAYA HIDUP DAN CARA BERPIKIR BERUBAH MULAI
MENUJU PENDEWASAAN

• ORANGTUA PERLU MENGAWASI PERGAULAN DAN


LINGKUNGAN BERMAIN

• ORANGTUA PERLU MENGINGATKAN BAHAYA


NARKOBA

• MAKANAN BERGIZI SEIMBANG DAN AMAN


SERING BERDIET YANG SALAH KARENA INGIN
BERPENAMPILAN MENARIK
Pendekatan dalam Pengasuhan
Anak dan Remaja
ISU-ISU PERMASALAHAN DI JAWA BARAT
(Tahun 2021)

Pernikahan Perceraian
Anak 89.349 Kasus
6.794 (Pengadilan Tinggi
(Pengadilan Tinggi Agama Agama Prov. Jabar)
Prov. Jabar)

Human
Kekerasan Trafficking
1.011 kasus 119 kasus
(Komnas Perempuan (Simfoni PPA
Catahu 2020) Kemen PPPA)

Prevalensi
Angka Kematian Ibu dan Bayi Stunting 24,5
AKI: 1.188
AKB: 2.672 %
(Dinas Kesehatan Prov. Jabar) (Dinkes Prov. Jabar)
DATA PENGADUAN DAN PENANGANAN KASUS UPTD PPA
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2021

Kasus berdasarkan Penanganan Kasus


TREND KENAIKAN KASUS
600 Korban
505
500
389
400 195
229
276
300 310
200
95
100
0
2019 2020 2021 Perempuan Anak
Tindak Lanjut Dirujuk

Pendampingan Kasus
140
120
117
100 93
74 79
80
60
40
20 9 16
0
Konseling Konsultasi Pemeriksaan Mediasi Koordinasi Persidangan/
Psikologis Diversi
Catatan: satu orang korban bisa mengalami beberapa jenis kekerasan
KASUS KEKERASAN
Pengaduan ke UPTD PPA Jabar

Persentase Korban Berdasarkan Bentuk Kekerasan Tahun 2021


Jenis Kasus
350
318
300
Fisik

Psikis
250 9%
18%
Seksual
10%
200 Eksploitasi
5%
3%
Traffiking
150 44%
127 11%
Penelantaran

100 Lain-lain
81
73 66 Keterangan:
Dalam satu
kasus, seorang
50 35 korban bisa
25 mengalami lebih
dari 1 bentuk
kekerasan
0
Fisik Psikis Seksual Eksploitasi Traffiking Penelantaran Lain-lain
ROADMAP JABAR TOLAK KEKERASAN

Amanat Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2020 tentang Roadmap Jawa Barat Tolak
Kekerasan, bahwa tolak kekerasan dilaksanakan dalam bentuk fasilitasi, sosialisasi dan advokasi tentang
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan keluarga, masyarakat, atau lembaga
Pendidikan.
Keluarga Indonesia Anti Trafficking (KIAT)
Perdagangan manusia merupakan
tindakan merendahkan harkat dan
martabat manusia

Orientasi PAAREDI Faktor


Penyebab:
Pengetahuan tentang PENTINGnya
menanamkan nilai- nilai agama yang  Kemiskinan
brkaitan dengan filosofi kehidupan  Pendidikan Rendah
dan komunikasi yang positif antar  Pengangguran
anggota keluarga, serta pemahaman  Ketahanan Keluarga yang
tentang bahaya KONSUMERISME, Rapuh
NARKOBA, & PORNOGRAFI  Konsumerise
 Kurangnya Lapangan
Pekerjaan
 Eksploitasi Seksual
PERNIKAHAN ANAK

PERNIKAHAN ANAK PERNIKAHAN DINI


DIBAWAH UMUR

APA MASALAHNYA ???


Tahukah ?

1 dari 9 anak
perempuan usia 20-24 Padahal
tahun di Indonesia (pada
Usia menikah menurut
2018) berstatus Kawin di UU No.16/2019 adalah 19
usia anak (sebelum usia 18
tahun (untuk laki-laki
tahun)! dan perempuan)

Dampak Perkawinan di Usia Anak


1 !! Kurangnya kesiapan fisik anak 3 Ketidaksiapan mental membina rumah tangga akan
perempuan untuk mengandung dan meningkatkan risiko KDRT, perceraian, ketidaksehatan
melahirkan mental, pemberian pola asuh yang tidak tepat

2 RI Meningkatkan risiko angka 4 Berpotensi meningkatkan


P kematian ibu dan anak risiko anak stunting (tengkes)
Dampak Buruk Perkawinan Usia Anak
Resiko Bagi Perempuan

Kesehatan:
Berkontribusi meningkatkan angka
Perempuan usia 10-14 tahun
kematian ibu dan bayi akibat
beresiko 5X lebih besar
kehamilan dan persalinan dini.
meninggal saat persalinan.

Pendidikan

85%
anak perempuan Indonesia
mengakhiri pendidikan mereka
setelah menikah

Psikologis:

41% kekerasan dalam Beresiko tinggi mengalami


keluarga dianggap wajar oleh depresi, kekerasan sik, seksual,
pihak perempuan psikologis, serta isolasi sosial.
Kenali Bahayanya, Cegah Perkawinan A n a k
Di Jawa Barat pada tahun 2021 : 10,09 persen perempuan berusia 20-24 tahun telah
menikah dan melaksanakan pernikahan pada usia anak.

Oleh karena itu, Pemerintah menekankan bahaya perkawinan dini, khususnya terhadap
anak perempuan di bawah umur melalui STOPAN JABAR

Bahaya Perkawinan Anak


a. Secara Umum

Kemiskinan lintas generasi Banyaknya pekerja anak


di bawah umur

Anak menjadi putus sekolah


b. Bagi Ibu

Masalah Kesehatan Reproduksi Kekerasan dalam Rumah


Tangga dan perceraian

Angka Kematian Ibu

Komplikasi Kehamilan

C. Bagi Anak
Ketidaksiapan
Stunting mental

Kekerasan terhadap anak dan


Angka Kematian
pemberian pola asuh yang tidak
Bayi
tepat
Berat Badan Lahir
Rendah
Keluarga Indonesia Sehat Tanpa Narkoba (KRISNA)

Faktor Penyebab :
Kondisi mental yang lemah, depresi 02 Dampak Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Psikologis: Rasa cemas, bersalah,
Pengakuan Diri dan Gaya Hidup
01 penurunan kesadaran, hilang rasa
Rendahnya hubungan kedekatan memiliki, depresi
orang tua dan anak Dampak Patologis: Kerusakan fisik,
sel-sel otak, Kesehatan terganggu, pola
piker yang tidak sehat
Orientasi PAAREDI
Dampak Sosial: kerusakan pada
Pemahaman kepada orang tua tentang hubungan antar keluarga, teman,
pentingnya:
Jalinan hubungan yang harmonis
03 dan lingkungan sosial

antara orang tua dan anak


Menjaga anak untuk berada di
lingkungan yang baik & mempunyai
kegiatan positif
Keluarga Indonesia Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
(KILAS)

Pornografi adalah Pentingnya pengawasan Orientasi PAAREDI:


substansi dalam media atau orang tua terhadap anak Edukasi tentang Kesehatan
alat komunikasi yang dalam penggunaan gadget Reproduksi, Nilai Agama
dibuat untuk dan media social karena dan Nilai Kesusilaan
menyampaikan gagasan- PORNOGRAFI bersifat
gagasan yang ADIKTIF
mengeksploitasi seksual,
pencabulan, dan atau
erotika
Pembinaan Kesadaran
Bela Negara (PKBN)

5 Nilai yang harus di kembangkan dalam Bela


Negara

Kecintaan pada Tanah Air

Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Keyakinan Pancasila sebagai Ideologi Negara

Kerelaan Berkorban untuk Bangsa dan Negara

Memiliki Kemampuan Awal Bela Negara


Keluarga Indonesia
Sadar Administrasi Kependudukan (KISAK)

Setiap anak dilahirkan harus memiliki Akte


Kelahiran dan remaja memiliki KTP sebagai
tanda pengenal diri setelah berusia 17 Tahun

Setiap dokumen resmi memiliki kekuatan


hukum

Setiap dokumen resmi berguna untuk sekolah


atau mengikuti pendidikan lainnya, membuat
paspor, mengurus pajak kendaraan
 
Keterampilan Orang Tua dalam
Pengasuhan Anak dan Remaja
Keterampilan Orang Tua dalam
Pengasuhan Anak dan Remaja

Pengasuhan Efektif
Menjaga Anak
dari PENGARUH
MEDIA

Mendidik Disiplin Positif


Berkomunikasi pada
Anak

Memberi Hukuman
Langkah Pelaksanaan Program
Peran TP PKK dalam Pelaksanaan PAREEDI
Bertanggung jawab untuk membina jajaran TP PKK Kecamatan,
1 Kelurahan dan Desa

2 Pelaksana Program PAAREDI di tingkat Kabupaten


C TP PKK
Kabupaten 3 Melakukan Peningkatan Kapasitas Kader

Melakukan Sosialisasi dan Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Program Pola


4
Asuh Anak dan Remaja di Era Digital

D TP PKK
Kecamatan, 1 Ujung Tombak Pelaksana Program PAAREDI
Keluarahan, Desa
Bertanggungjawab mencerdaskan Kader PKK sebagai tenaga
2
MOTIVATOR, FASILITATOR, dan PENYULUH kepada masyarakat
KAMPANYE
• Sebuah tindakan dan usaha yang bertujuan
mendapatkan pencapain dukungan;
• Bisa dilakukan oleh perorangan atau
sekelompok orang yang terorganisir ;
• Untuk melakukan pencapaian suatu proses
pengambilan keputusan di dalam suatu
kelompok.

Sumber : Wikipedia
TEMA KAMPANYE
 Jawa Barat Berani Cegah Tindakan Kekerasan (Jabar Cekas) dengan
10 berani :
• Berani Bicara
• Berani Melapor
• Berani Menolak
• Berani Mencegah
• Berani Berpihak kepada Korban
• Berani Berkata Tidak
• Berani Melawan
• Berani Maju
• Berani Bergerak
• Berani Melindungi
 Segera Sahkan Payung Hukum Tindak Pidana
Kekerasan Seksual (TPPKS) yang Berpihak Kepada Korban”
BERANI MENYAMPAIKAN INFORMASI TINDAKAN BERANI UNTUK TIDAK MENERIMA PERLAKUAN YANG
KEKERASAN YANG DIALAMI SENDIRI ATAUPUN ORANG MENGARAH KEPADA BENTUK KEKERASAN (SECARA FISIK,
LAIN PSIKIS, VERBAL, PENELANTARA, TRAFFICKING)

BERANI MELAPORKAN KEJADIAN ADANYA TINDAKAN


KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK KEPADA BERANI UNTUK MELAKUKAN PEMBELAAN
APARAT PENEGAK HUKUM, LAYANAN PENGADUAN, DIRI/PERLAWANAN TERHADAP ORANG YANG AKAN
INSTANSI PEMERINTAH DAERAH (UPTD PPA), LEMBAGA MELAKUKAN TINDAKAN KEKERASAN
PEMERHATI PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

 BAGI PENYINTAS HARUS BERANI BANGKIT BAIK


MENTAL MAUPUN FISIKNYA
BERANI MENOLAK AJAKAN UNTUK MELAKUKAN  BAGI MASYARAKAT HARUS BERANI TERDEPAN
TINDAKAN KEKERASAN MELINDUNGI KORBAN TINDAKAN KEKERASAN
 REAKSI CEPAT PERLINDUNGAN DAN PENANGANAN
ADANYA INFORMASI TINDAKAN KEKERASAN

MELAKUKAN EDUKASI, ADVOKASI MENGENAI UPAYA-


BERGERAK BERSAMA DALAM UPAYA PENANGANANAN
UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DI LINGKUNGAN
DAN PERLINDUNGAN ADANYA TINDAKAN KEKERASAN
SEKITAR

 TIDAK STIGMATISASI/PELABELAN TERHADAP KORBAN


 TIDAK MENYALAHKAN KORBAN  BERANI MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA KORBAN
 MEMBERIKAN DUKUNGAN MORIL KEPADA KORBAN TINDAKAN KEKERASAN
 MEMBERIKAN PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN  BERANI MEBERIKAN PENANGANAN SEMENTARA KEPADA KORBAN
SEMENTARA/DARURAT TERHADAP KORBAN APABILA TINDAKAN KEKERASAN
DIPERLUKAN
SASARA
Gubernur dan Bupati/Walikota se-
Jawa Barat; 1
N 7
Organisasi masyarakat sipil yaitu Lembaga
Layanan dan Pemerhati Perlindungan
Perempuan dan Anak;

JABAR
Kepala Perangkat Daerah dan Lembaga Mitra terdepan
Kepala Biro di lingkungan 2 BERANI CEGAH pemerintah daerah (TP. PKK,
Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
KEKERASAN 6 Sekoper Cinta, Puspaga, PUSPA,
Motekar, PATBM)

Kanwil Kemenag Provinsi dan 3 5 Pemerintah Desa/Kelurahan, Tokoh


Kabupaten/Kota se-Jawa Barat; Masyarakat dan Tokoh Agama.

Dinas Pengampu Pemberdayaan


Perempuan dan Perlindungan
Anak se-Jawa Barat
KOMITMEN BERSAMA
JAWA BARAT BERANI CEGAH TINDAKAN KEKERASAN
 
DALAM RANGKA MENCEGAH DAN MELINDUNGI PEREMPUAN DAN ANAK DI JAWA BARAT DARI
KEKERASAN, EKSPLOITASI DAN DISKRIMINASI,
KAMI BERKOMITMEN :
1. IKUT BERPERAN AKTIF DAN MENJADI PENGGERAK PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN,
EKSPLOITASI DAN DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK DI JAWA BARAT MELALUI
RENCANA AKSI DALAM BENTUK KEBIJAKAN DAN PROGRAM
2. MENJAGA DAN MEMASTIKAN PEREMPUAN DAN ANAK AMAN DAN BEBAS DARI SEGALA BENTUK
KEKERASAN, EKSPLOITASI DAN DISKRIMINASI
3. MENGAJAK SEMUA PIHAK UNTUK BERSAMA-SAMA MENDUKUNG PENGHAPUSAN SEGALA BENTUK
KEKERASAN, EKSPLOITASI DAN DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK UNTUK
MEWUJUDKAN JAWA BARAT BEBAS KEKERASAN
Hatur Nuhun
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA,
DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK
KOTA SUKABUMI
Jl. Kenari No. 1A Telp. 0266-221092 email :
bpmpkb@sukabumikota.go.id Sukabumi 43101

Anda mungkin juga menyukai