Anda di halaman 1dari 14

PROFIL

BINA KELUARGA BALITA (BKB)


ANGGUR

KELURAHAN RAWA ARUM


KECAMATAN GROGOL
KOTA CILEGON – BANTEN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin kami panjatkan puji syukur kehadirat ilahiRobbi atas
segala rahmat dan karuni nya kami telah dapat menyusun Profil Bina Keluarga Balita
(BKB),dan tak lupa kami panjatkan sholawat beserta salam atas junjungan Nabis besar kita
MUHAMMAD, SAW.

Pofil Bina Keluarga Balita (BKB)” ANGGUR “Kelurahan Rawaarum kec.Grogol Kota
cilegon adalah suatu ciri dari kelompok kegitan yang telah di rintis dan di kembangkan
oleh kader. BKB adalah suatu wadah pembinaanterhadap anak balita yang mana
kegitannya mencangkup perkembangan psykososial dan motorik pada ank balita.

Hrapan kami sebagai pengurus BKB “ ANGGUR “ kelurahan Rawaarum kec. Grogol
Kota Cilegon, semoga BKB ini dapat bermanfaat khususnya bagi warga Kelurahan
Rawaarum umumnya bagi masyarakat Kota Cilegon dalam membimbing dan memberi
pelajaran yang bermanfaat bagi balita kita, dan tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu jalannya program ini.

Cilegon, 16 September 2019

Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan Pilar Utama


Pembangunan. Peningkatan kualitas SDM sangat di tentukan oleh kualitas
pembinaan keluarga sejak dini yaitu sejak janin hingga 6 tahun.

Sejak dilahirkan anak sangat bergantung pada orang tua, juga masih
membutuhkan orang lain dalam lingkungannya. Dalam lingkungan sosial yang
pertama inilah anak mempelajari banyak hal dan memperoleh pengalaman-
pengalaman baru,dalam perawatan dan pengasuahan balita. Posisi penting
berada di dekat orang tua.

Dalam keseluruhan siklus hidup manusia masa di bawah lima tahun


(balita) merupakan periode yang paling kritis dalam menentukan kualitas
sumber daya manusia,proses tumbuh kembang berkembang sangat cepat. Para
ahli mengatakan bahwa masa balita disebut sebagai masa emas (“Golden Age
Period”). Apabila pada masa tersebut akan mengalami ngangguan
perkembangan emosi, sosial, mental, intelektual, dan moral akan menentukan
sikap serta nilai pola prilaku seseorang di kemudian hari.

Undang-Undang no. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan


Kependudukan dan Pembangunan dalam Pasal 48 ayat 1 tentang kebijakan
pembangunan Keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga agar dapat melaksanakan fungsi keluarga secara optimal sebagaimana
dimaksudkan dalam Pasal 47 bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui ketahanan dan
kesejahteraan keluarga. Adapun pembinaan tersebut salah satunya
dilaksanakan dengan cara peningkatan kualitas anak dengan pemberian akses
informasi, pendidikan, penyuluhan, dan pelayanan tentang perawatan
pengasuhan dan perkembangan anak melalui BKB (Bina Keluarga Balita). Oleh
karena alasan-alasan yang tersebutkan diatas maka diperlukan program Bina
Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan untuk meningkatkan peranan orang tua
(ayah dan ibu) serta keluarga lainnya dalam mengusahakan sedini mungkin
pembinaan tumbuh kembang anak balita sesuai dengan usia dan tahap
perkembangan yang harus dimiliki, baik dlam aspek fisik, kecerdasan,
emosional, maupun sosial agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak
indonesia yang maju, mandiri, dan berkualitas.

Program ini dipandang sangat strategis dan erat kaitannya dengan


program KB Nasional maupun dengan program pembangunan sumber daya
manusia berwawasan gender yaitu perilaku adil yang diberikan baik kepada
laki-laki maupun perempuan. Program BKB mengupayakan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan generasi muda yang berkualitas.

Maka dengan alasan tersebut diatas Pemerintah Kota Cilegon membentuk dan
menjalankan Program BKB di setiap Kecamatan bahkan Kelurahan di wilayah
Kota Cilegon. Seperti halnya BKB Anggur di Kelurahan Rawa Arum Kecamatan
Grogol yang dibentuk dan didirikan atas Surat Keputusan (SK). Kelurahan Rawa
Arum pada bulan Januari tahun 2005 ini didirikan atas dasar kepedulian
pemerintah kota cilegon terhadap tumbuh kembang balita di kota cilegon
khusus di kelurahan rawa arum sebagai cikal bakal generasi penerus
pembangunan di kota cilegon.

II. TUJUAN PENYUSUNAN

Profil Bina Keluarga Balita Anggur ini kami susun dengan tujuan sebagai
acuan dan bahan koreksi bagi kami pengurus BKB Anggur untuk menjalani
program-program kerja kami baik yang sudah berjalan, sedang berjalan,
maupun yang akan berjalan. Sehingga tujuan program BKB yang berwawasan
gender dapat tercapai sebagaimana yang diharapkan.
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BKB

Bina Keluarga Balita (BKB) yaitu suatu kegiatan pembekalan penetahuan dan
keterampilan untuk meningkatan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta
anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui
rangsangan fisik, motorik kecerdasan, emosional, dan sosial ekonomi. ( Modul Bina
Keluarga Balita, 2008).
Bina Keluarga Balita (BKB) Adalah wadah kegiatan yang beranggotakan
keluarga yang mempunyai anak 0-6 tahun, bertujuan meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak dalam rangka meningkatkan kesertaan,
pembinaan, dan kemandirian ber-KB bagi PUS anggota kelompok BKB (Handout,
BKKBN).

B. CIRI KHUSUS BKB

Adapun ciri khusus yang membedakan program Bina Keluarga Balita dengan
program pembinaan balita lainnya yaitu :
1. Menitik beratkan pada pembinaan orang tua dan anggota keluarga lainnya yang
memiliki anak balita
2. Membina tumbuh kembang balita
3. Menghubungkan alat bantu dalam hubungan timbal balik antara orang tua dan
anak berupa alat permainan antara lain alat permainan edukatif (APE), cerita,
dongeng, nyanyian dan sebagiannya sebagai perangsang tumbuh kembang anak.
4. Menitik beratkan perlakuan orang tua yang tidak membedakan anak laki-laki
dan anak perempuan.

C. 4 UNSUR PADA KEGIATAN BKB

FASILISATOR
SASARAN : Keluarga (Bukan anak)
Kader BKB terlatih

KEGIATAN :
MEDIA :
Penyuluhan KB, pembinaan cara
APE, lembar balik, beberan, DLL
pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang balita dan anak

D. MANFAAT MENGIKUTI BINA KELUARGA BALITA

a. Bagi Orang Tua


1. Akan lebih pandai mengurus dan merawat anak, serta pandai membagi waktu
dan mengasuh anak
2. Lebih luasnya wawasan dan pengetahuan mengenai pola mengasuh anak
3. Meningkatnya keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik balita
4. Lebih baik dalam hal membina anak
5. Lebih dapat mencurahkan perhatian kepada anak sehingga tercipta ikatan
batin yang kuat antara anak dan orang tua.
6. Terciptanya keluarga yang berkualitas

b. Bagi anak

1. Tumbuh dan berkembang sebagai anak yang bertakwa kepada tuhan yang
maha esa
2. Kepribadian luhur tumbuh dan berkembang secara eptimal, cerdas, trampil,
dan sehat.
3. Memiliki dasar kepribadian yang kuat, guna perkembangan selanjutnya.

(modul Bina Keluarga 2008)

E. PEMANTAUAN PERKEMBANGAN BALITA MELALUI KKA


Untuk memantau 7 perkembangan anak telah dikembangkan alat pantau yaitu
Kartu Kembang Anak (KKA)

1. Pengertian

KKA Adalah kartu yang digunakan untuk kegiatan asuh orang tua dan
tumbuh kembang anak.

2. Manfaat

a. Bagi Orang Tua


Dapat memantau tumbuh kembang anak, membimbing serta membina
anaknya dengan tingkat perkembangan umur anak .
b. Bagi Anak
Anak diharapkan dapat tumbuh kembang secara optimal dengan
pengontrolan orang tua secara baik dan benar.
c. Bagi Kader
Kader dapat dengan mudah melakukan penyuluhan.

F. PENGELOLAAN KELOMPOK BKB

Pelaksana kegiatan BKB di lapangan adalah kader, sedangkan


anggota/peserta kelompok BKB adalah orang tua dan anggota keluarga lainnya
yang memiliki anak balita (0-5 tahun) dan usia pra-sekolah (5-6 tahun).

G. PENGELOMPOKAN PESERTA BKB

1. Kelompok peserta BKB 0-1 tahun


2. Kelompok peserta BKB 1-2 tahun
3. Kelompok peserta BKB 2-3 tahun
4. Kelompok peserta BKB 3-4 tahun
5. Kelompok peserta BKB 4-5 tahun
6. Kelompok peserta BKB 5-6 tahun

H. KLASIFIKASI KELOMPOK BKB

1. BKB Dasar

Kelompok yang telah memiliki pengurus yang terdiri dari ketauladanan 3


anggota, mempunyai 4 orang kader/fasilisator , dan telah melaksanakan
kegiatan kelompok berupa pertemuan penyuluhan.
2. BKB Berkembang

Kelompok BKB yang telah mempunyai pengurus yang terdiri dari ketua
dan 3 anggota, mempunyai 6 orang kader, 2-4 orang diantaranya telah dilatih
tentang BKB, melaksanakan kegiatan kelompok berupa penyuluhan dan telah
menggunakan alat pantau perkembangan anak dengan KKA dan kader sudah
ada perkelompok umur.

3. BKB paripurna

Kelompok BKB yang telah mempunyai pengurus yang terdiri dari ketua
dan 3 anggota atau sesuai dengan kebutuhan, mempunyai lebih dari 8 orang
kader yang semuanya telah di latih tentang BKB, telah melaksanakan kegiatan
kelompok berupa penyuluhan, rujukan, KKA, serta kader per tahap umur
masing-masing dan telah mengadakan perkembangan integrasi kegiatan

I. INTEGRASI KEGIATAN BKB

1. BKB – posyandu
2. BKB – PAUD (pendidikan anak usia dini)
3. BKB – TPA
4. BKB – Kelompok bermain
5. DII.

J. KADER BINA KELUARGA BALITA

Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam
membina dan menyuluh para orang tua balita tentang bagaimana mengasuh anak
secara baik dan benar.

Kader dalam satu kelompok BKB terdiri dari 12- 18 orang dan dibagi dalam 6
kelompok umur dibina oleh 2-3 orang kader.

Dari 2-3 orang kader tersebut dipilih :

 1 orang kader sebagai kader Inti


 1 orang kader sebagai kader Piket
 1 orang kader sebagai kader Bantu.

Pembagian Tugas Kader :

a. Kader Inti : Penyampai/penyuluh yang menyampaikan materi


kepada BKB dan tanggung jawab atas jalannya penyuluh.
b. Kader Piket : Mengasuh anak balita yang kebetulan ikut orang
tuanya dating ke penyuluhan.
c. Kader Bantu : Membantu tugas kader inti dan atau kader piket demi
kelancaran tugas mereka, dan dapat menggantikan tugas apabila kader
inti/piket berhalangan hadir.

Tugas Kader :

Tugas Utama kader yaitu :


1. Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
2. Mengadakan pengamatan pesertaBKB dan anak balitanya.
3. Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
4. Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah
tumbuh kembang.
5. Bersama PKB/PLKB membuat laporan kegiatan dari masing-masing
kelompok pada formulir yang disediakan.

Syarat-syarat Kader :

Laki-laki atau perempuan tinggal dilokasi kegiatan, mempunyai minat


terhadap anak.

 Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia


dan bahasa daerah setempat.
 Bersedia bekerja sebagai tenaga sukarela.
 Bersedia dilatih sebelum mulai melaksanakan tugas.
 Mampu berkomunikasi dengan orang tua balita secara baik.

Peran Kader :

1. Menyusun jadwal kegiatan


2. Menyelenggarakan pertemuan
3. Menjadi fasilisator dalam pertemuan dan diluar pertemuan
4. Melakukan rujukan
5. Pencatatan laporan.

K. PETUNJUK PELAKSANAAN PERTEMUAN PENYULUHAN

1. Materi pertemuan BKB

Pertemuan 1 : Pengasuhan dan pengembangan anak usia dini


Pertemuan 2: Peran orang tua dalam pembinaan balita dan konsep
diri orang tua
Pertemuan 3: Pertumbuhan dan perkembangan balita
Pertemuan 4: Media interaksi orang tua dan anak
Pertemuan 5: Gerakan kasar dan gerakan halus
Pertemuan 6: Komunikasi pasif dan komunikasi aktif
Pertemuan7 : Kecerdasan dan menolong diri sendiri
Pertemuan 8: Tingkah laku social dan perkembangan moral dan
agama
Pertemuan 9: Diskusi masalah pertumbuhan dan perkembangan.

2. Tatalaksana

Secara umum penyuluhan diselenggarakan dengan mengikuti


urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Bagian pemulaan (lebih kurang 10 menit)
 Kegiatan pemanasan diikuti pembukaan
 kegiatan yang dilkukan untuk mengisi waktu sambil menunggu
kedatangan paling sedikit 2/3 peserta pertemuan.
 Pemantapan hasil pertemuan sebelumnya
 untuk mengingatkan kembali hal-hal penting yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
 Diskusi pekerjaan rumah
 Diskusi yang dimaksudkan untuk menyegarkan dan mengembangkan
pengetahuan/pengalaman yang didapat pada pertemuan yang lalu.

b. Bagian inti (lebih kurang 30 menit)

 Penjelasan mengenai bahan baru dan demonstrasi/peragaan cara


pembina dan peragaan cara pembinaan anak.
 Kader memberikan penjelasan mengenai materi penyuluhan yang akan
dibahas pada saat itu.
 Penentuan pekerjaan rumah
 Memantapkan serta mempraktekan materi yang baru saja dijelaskan dan
disesuaikan dengan pengalaman pribadi dalam keluarga masing-masing.

c. Bagian penutup (lebih kurang 10 menit)

 Kesimpulan hasil pertemuan


 Kesimpulan yang diambil oleh kader untuk mengecek kembali apakah
bahan yang baru dibahas selama pertemuan tersebut sudah dipahami
oleh peserta.
 Pengisian laporan/catatan
 Pertemuan khusus
 Memberikan kesempatan secara pribadi kepada peserta yang
memerlukan nasehat khusus dari kader maupun pembina.
BAB III

GAMBARAN BINA KELUARGA BALITA ( BKB ) ANGGUR

A. VISI, MISI dan MOTTO BKB ANGGUR

VISI :

MEMBENTUK GENERASI YANG BERKUALITAS DENGAN MENGOPTIMALKAN


TUMBUH DAN KEMBANG BALITA

MISI :

1. Memantau tumbuh kembang anak sesuai dengan tingkat perkembangan umur,


sehingga dapat dicapai tumbuh kembang yang optimal.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam tumbuh kembang
balita.

MOTTO :

Terampil, Sabar, Inovatif dan Ramah.

B. STRUKTUR ORGANSASI KEPENGURUSAN BKB ANGGUR

BKB Anggur Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol pertama kali dibentuk
pada tahun 2005 berdasarkan SK Kepala Kelurahan Rawa Arum Nomor: 141/ 02 /
SK / 003 / I / 2005 tanggal 10 Januari 2005 dengan jumlah pengurus sebanyak 5
(lima) orang dengan struktur organisasi kepengurusan sebagai berikut :
C. PROFIL BKB ANGGUR

a. Data Kelompok BKB Anggur

Nama Kelompok : Anggur

Ketua Kelompok : Nurlaela

Jumlah Kader : 5 Orang

Alamat : Link. Cidangdang RT 003 RW 005


Kelurahan Rawa Arum Kecamatan Grogol –
Kota Cilegon
Klasifikasi Kelompok : Berkembang

Pembentukan : Januari 2005

Keterpaduan Dengan : Posyandu

Jadwal Kegiatan : Senin Minggu Kedua

Jumlah Anggota : 75 Orang

Jenis Kegiatan : Penyuluhan dan Simulasi

Sarana dan Prasarana : APE, Lembar Balik, KKA

b. Data Kader BKB Anggur

Umur
No Nama Kader Jabatan (th) PUS KB Tugas
Kader
1 NURLAELAH Ketua 43  Suntik Kader Inti

2 ILA FADILAH Sekretaris 31  IUD Kader Piket

3 MUTOHARON Bendahar 30  IAS Kader Bantu


a
4 ROHMAH Anggota 44  Suntik Kader Bantu

5 TITIN Anggota 35  Suntik Kader Piket


FATIMAH
c. Data Peserta BKB Anggur

N Nama Anggota Umur Anak PUS KB


o
IBU ANAK (bln)

1 Mulyatum Fajar Hakim 20  S

2 Jumanah Bilqis 24  S

3 Maesaroh Nabila 27  S

4 Bibah Faiz 33  S

5 Irni Afdolut Dzikri 33  S

6 Siti Aminah Andika 33  S

7 Asiyah Lepsi 34  S

8 Umimah Febriayahani 35  S

9 Ros Febriansyah 35  S

10 Nafisah Diva 35  S

11 Samsiah Ikhsan Mubarok 35  I

12 Hartati Ferlita 35  S

13 Mia Nasyila 37  S

14 Mastiroh Dinda Putri 38  S

15 Mardiyah Arya Pratama 41  S

16 Munjiyah Apriliani 44  S

17 Cucu Afan Fauji 47  MOW

18 Nurhandayni M.Rosid 48  S

19 Narti Siti Holifah 49  S

20 Arfiyah Ridwan 50  S
STRUKTUR ORGANISASI

BINA KELUARGA BALITA (BKB)’ ANGGUR

KWLURAHAN RAWA ARUM-KECAMATAN GROGOL

PEMBINA
HSAB
UPT BKBPP KEC.GROGOL

KETUA TP.PKK KEC.GROGOL

KETUA TP.PKK KEL.RAWA ARUM

KETUA

NURLAELAH

SKRETARIS BENDAHARA

ILA FADILAH MUTOHAROH

ANGGOTA ANGGOTA

ROHMAH TITIN FATIMAH

PESERTA BKB
BAB IV

PENUTUP

Demikian profil ini kami susun untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan –
kegiatan yang kami lakukan di BKB Anggur Kelurahan Rawa Arum. Dengan umur BKB yang
baru saja melewati lima tahun tentunya belum banyak yang dapat kami tampilkan dalam
profil ini. Namun semoga saja dari sedikit yang kami tampilkan mampu menambah
informasi pembaca mengenai kegiatan Bina Keluarga Balita.

Dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan yang dimiliki, kami menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam profil ini. Oleh karena itu kami mohon saran dan
kritik demi kesempurnaan profil ini.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan berharap profil ini dapat bermanfaat bagi
semua pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai