Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KEGIATAN PEMBINAAN

KELOMPOK BKR “ “
DESA PULAU BERINGIN KECAMATAN KIKIM SELATAN

I. LATAR BELAKANG
Permasalahan remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya
yang cukup besar hingga permasalahan seputar kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan
hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar
66,3 juta (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013). Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi
yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat
dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan.

Disamping jumlahnya yang banyak, tercatat angka kelahiran di usia remaja masih tinggi.
Permasalahan lain yang cukup memprihatinkan pada remaja adalah pernikahan dini pada
remaja, perilaku seks pranikah dan penyalahgunaan Napza.

Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut diatas, BKKBN mengembangkan


Program GenRe. Program GenRe adalah Program yang dikembangkan dalam rangka
penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan
Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara
terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dengan penuh
perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Program GenRe tersebut dilaksanakan
melalui pendekatan langsung kepada remaja serta orang tua yang memiliki remaja.
Pendekatan kepada orang tua yang memiliki remaja dilaksanakan melalui pengembangan
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Tempat : Balai Desa Padang
Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Juli 2019
Waktu : 10.00 WIB sampai selesai

III. JUMLAH KADER YANG HADIR


Jumlah kader yang hadir dalam pertemuan kali ini adalah

IV. MATERI YANG DIBAHAS


Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini adalah materi mengenai Pendewasaan Usia
Perkawinan.
Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan
pertama, sehingga mencapai usia minimal pada saat perkawinan yaitu 20 tahun bagi wanita
dan 25 tahun bagi pria. PUP bukan sekedar menunda sampai usia tertentu saja tetapi
mengusahakan agar kehamilan pertamapun terjadi pada usia yang cukup dewasa. Bahkan
harus diusahakan apabila seseorang gagal mendewasakan usia perkawinannya, maka
penundaan kelahiran anak pertama harus dilakukan.

Beberapa persiapan yang dilakukan dalam rangka berkeluarga antara lain:


1. Persiapan fisik, biologis
2. Persiapan mental
3. Persiapan sosial ekonomi
4. Persiapan Pendidikan dan ketrampilan
5. Persiapan keyakinan dan atau agama

Program Pendewasaan Usia kawin dan Perencanaan Keluarga merupakan kerangka dari
program pendewasaan usia perkawinan. Kerangka ini terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu :
a. Masa menunda perkawinan dan kehamilan,
Kelahiran anak yang baik, adalah apabila dilahirkan oleh seorang ibu yang telah
berusia 20 tahun. Kelahiran anak, oleh seorang ibu dibawah usia 20 tahun akan dapat
mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yang bersangkutan. Penundaan kehamilan
pada usia dibawah 20 tahun ini dianjurkan dengan menggunakan alat kontrasepsi.

b. Masa menjarangkan kehamilan


Masa menjarangkan kehamilan terjadi pada periode PUS berada pada umur 20-35
tahun. Secara empirik diketahui bahwa PUS sebaiknya melahirkan pada periode umur
20-35 tahun, sehingga resiko-resiko berbahaya tidak terjadi. 

c. Masa mencegah kehamilan.


Masa pencegahan kehamilan berada pada periode PUS berumur 35 tahun keatas.

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dengan adanya pertemuan pembinaan kelompok BKR ini diharapkan kader dan anggota
Kelompok BKR dapat :
 Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses Kelompok BKR.
 Meningkatnya jumlah orang tua yang memiliki remaja yang aktif dalam kegiatan BKR.
 Meningkatnya keterampilan kader BKR.

VI. KESIMPULAN
Penundaan usia perkawinan sampai pada usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25
tahun bagi laki-laki diyakini banyak memberikan keuntungan bagi pasangan dalam keluarga.
Perkawinan di usia dewasa juga akan memberikan keuntungan dalam hal kesiapan
psikologis. Semua bentuk kesiapan ini mendukung pasangan untuk dapat menjalankan peran
baru dalam keluarga yang akan dibentuknya agar perkawinan yang dijalani selaras, stabil
dan pasangan dapat merasakan kepuasan dalam perkawinannya kelak.
NOTULEN

1. Hari/Tanggal Kegiatan : Kamis, 04 Juli 2019


2. Waktu Mulai  Kegiatan : 10.00 WIB sd selesai
3. Tempat Kegiatan : Balai Desa Padang
4. Peserta : Kader BKB
5. Hasil kegiatan  
i. Kegiatan pembinaan BKB dibuka oleh Ketua BKB.
ii. Penyampaian materi oleh PKB dengan materi Pengelolaan BKB
iii. Kesimpulan
- Kader sangat antusias mengikuti kegiatan ini
- Dengan adanya kegiatan pembinaan BKB ini diharapkan dapat menambah
pengetahun kader BKB.
iv. Penutup

Dengan melafazkan Hamdallah pembinaan BKB ini ditutup dan dinyatakan selesai.

Notulis

Yushartati

LAPORAN KEGIATAN PEMBINAAN


KELOMPOK BKR “ “
DESA PULAU BERINGIN KECAMATAN KIKIM SELATAN
I. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah lembaga terkecil untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu lembaga keluarga perlu memperoleh pembinaan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan “asah, asih, dan asuh” dalam mengasuh
dan membina tumbuh kembang anak remaja secara optimal melalui interaksi orang tua dan
anak melalui wadah kelompok kegiatan yaitu Bina Keluarga Remaja (BKR).

Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa.Pada masa ini terjadi berbagai
perubahan yang cukup bermakna, baik secara fisik biologis, mental dan emosional serta
psikososial. Kesemuanya ini dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan keluarga
maupun masyarakat.Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan tersebut dapat
menimbulkan berbagai perilaku menyimpang seperti; kenakalan, penyalahgunaan obat
terlarang, penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS, kehamilan yang tidak diinginkan,
aborsi dan sebagainya (BKKBN, 2000).

Remaja disatu sisi merupakan generasi harapan bangsa, namun di sisi lain menghadapi banyak
permasalahan yang bukan tidak mungkin akan mengganggu perkembangan fisik maupun
psikologis mereka selanjutnya. Kecenderungan remaja melakukan berbagai tindakan yang
membahayakan kesehatan mereka sendiri semakin meningkat.Berbagai informasi yang
mereka peroleh bukan berasal dari mereka yang memang ahli dibidangnya namun justru
berasal dari sumber informasi yang kadang-kadang malah menyesatkan.

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Tempat : Balai Desa Padang
Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Juli 2019
Waktu : 10.00 WIB sampai selesai

III. JUMLAH KADER YANG HADIR


Jumlah kader yang hadir dalam pertemuan kali ini adalah

IV. MATERI YANG DIBAHAS


Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini adalah materi mengenai TRIAD KRR.
TRIAD KRR adalah tiga resiko yang dihadapi oleh remaja, yaitu Free Sex, HIV/ AIDS dan Napza.
KRR merupakan kepanjangan dari Kesehatan Reproduksi Remaja.

Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut hidup manusia sebagai makhluk seksual,
yaitu emosi, perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan perilaku seksual, hubungan
seksual dan orientasi seksual.

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang melemahkan
sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency
Syndrome, yaitu sekumpulan gejala yang timbul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh
karena terinfeksi virus HIV. IMS merupakan kepanjangan dari infeksi menular seksual yaitu
infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual.
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan zat adiktif lainnya. kata lain
yang sering dipakai adalah Narkoba. Napza adalah zat-zat kimiawi yang masukkan ke dalam
tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut) dihirup (melalui hidung) dan disuntik

” Triad KRR ”. adalah resiko yang muncul dari perkembangan tentang seksual dan seksualitas
dimana didalamnya termasuk kehamilan yang tidak diinginkan dan pubertas; dari NAPZA atau
narkoba; dari Infeksi menular seksual serta HIV/AIDS.

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dengan adanya pertemuan pembinaan kelompok BKR ini diharapkan kader dan anggota
Kelompok BKR dapat :
 Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam mengembangkan materi dan isi
pesan Program GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
 Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses Kelompok BKR.
 Meningkatnya jumlah orang tua yang memiliki remaja yang aktif dalam kegiatan BKR.
 Meningkatnya keterampilan kader BKR.

VI. KESIMPULAN
Pengetahuan yang kurang mengenai pentingnya menghindari resiko triad KRR ini merupakan
pangkal dari merebaknya pengguna narkoba, meningkatnya penderita HIV dan AIDS, serta
meningkatnya jumlah kehamilan yang tidak diinginkan. Untuk itu diharapkan agar kader dan
para orangtua yang memiliki remaja dapat melakukan hal – hal berikut dalam upaya
pencegahan terjadinya TRIAD KRR.
 Orang tua harus memiliki pengetahuan yang luas tentang hal-hal yang berdampak
buruk terhadap keluarganya.
 Orang tua harus berfikir rasional dengan kondisi yang pasti dihadapi oleh anggota
keluarga.
 Orang tua harus peka, mengenal dan memahami perubahan yang terjadi pada anak
dan anggota keluargnya.
 Orang tua harus mempunyai prinsip dan tujuan yang jelas dalam membawa biduk
rumahtangga dan keluarganya.
 Orang Tua sebaiknya mampu membekali berbagai pengetahuan dan pemahaman
kepada anaknya ketika mereka melalui masa transisinya.

NOTULEN
6. Hari/Tanggal Kegiatan : Kamis, 04 Juli 2019
7. Waktu Mulai  Kegiatan : 10.00 WIB sd selesai
8. Tempat Kegiatan : Balai Desa Padang
9. Peserta : Kader BKB
10. Hasil kegiatan  
a. Kegiatan pembinaan BKB dibuka oleh Ketua BKB.
b. Penyampaian materi oleh PKB dengan materi Pengelolaan BKB
c. Kesimpulan
- Kader sangat antusias mengikuti kegiatan ini
- Dengan adanya kegiatan pembinaan BKB ini diharapkan dapat menambah
pengetahun kader BKB.
d. Penutup

Dengan melafazkan Hamdallah pembinaan BKB ini ditutup dan dinyatakan selesai.

Notulis

Yushartati

LAPORAN KEGIATAN PEMBINAAN


KELOMPOK BKR “ “
DESA PULAU BERINGIN KECAMATAN KIKIM SELATAN

I. LATAR BELAKANG
Permasalahan remaja merupakan permasalahan yang sangat kompleks mulai dari jumlahnya
yang cukup besar hingga permasalahan seputar kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan
hasil proyeksi penduduk, jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar
66,3 juta (Bappenas, BPS, UNFPA, 2013). Jumlah yang sangat besar tersebut adalah potensi
yang memerlukan pengelolaan yang terencana, sistematis dan terstruktur agar dapat
dimanfaatkan menjadi modal pembangunan kedepan.

Disamping jumlahnya yang banyak, tercatat angka kelahiran di usia remaja masih tinggi.
Permasalahan lain yang cukup memprihatinkan pada remaja adalah pernikahan dini pada
remaja, perilaku seks pranikah dan penyalahgunaan Napza.

Dalam rangka merespon permasalahan remaja tersebut diatas, BKKBN mengembangkan


Program GenRe. Program GenRe adalah Program yang dikembangkan dalam rangka
penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan
Usia Perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara
terencana; berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah dengan penuh
perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi. Program GenRe tersebut dilaksanakan
melalui pendekatan langsung kepada remaja serta orang tua yang memiliki remaja.
Pendekatan kepada orang tua yang memiliki remaja dilaksanakan melalui pengembangan
Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

II. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Tempat : Balai Desa Padang
Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Juli 2019
Waktu : 10.00 WIB sampai selesai

III. JUMLAH KADER YANG HADIR


Jumlah kader yang hadir dalam pertemuan kali ini adalah

IV. MATERI YANG DIBAHAS


Materi yang disampaikan pada pertemuan kali ini adalah materi mengenai Peningkatan
Keterampilan Hidup (Life Skills).
Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang Keterampilan Hidup untuk
dipraktikkan agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, serta dapat digunakan dalam
mengatasi risiko TRIAD KRR, mempersiapkan kehidupan berkeluarga, dan tantangan hidup
lainnya dalam rangka mewujudkan Generasi Berencana.

Ada beberapa keterampilan hidup yang perlu untuk diketahui antara lain :
1. Keterampilan Fisik
2. Keterampilan Mental
3. Keterampilan Emosional
4. Keterampilan Spiritual
5. Keterampilan Kejuruan
6. Keterampilan Menghadapi Kesulitan

V. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dengan adanya pertemuan pembinaan kelompok BKR ini diharapkan kader dan anggota
Kelompok BKR dapat :
 Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja tentang Keterampilan Fisik,
Mental, Emosional, Spiritual, Kejuruan dan Keterampilan Menghadapi kesulitan
 Meningkatnya jumlah orang tua yang memiliki remaja yang aktif dalam kegiatan BKR.
 Meningkatnya keterampilan kader BKR.
 Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses Kelompok BKR.

VI. KESIMPULAN
Demikian laporan hasil kegiatan pembinaan dan pembentukan kelompok BKR di Desa Pulau
beringin, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua / keluarga dalam
membina anak remajanya melalui komunikasi yang sehat, harmonis dalam suasana kehidupan
rumah tangga yang bahagia dan sejahtera.

NOTULEN

11. Hari/Tanggal Kegiatan : Kamis, 04 Juli 2019


12. Waktu Mulai  Kegiatan : 10.00 WIB sd selesai
13. Tempat Kegiatan : Balai Desa Padang
14. Peserta : Kader BKB
15. Hasil kegiatan  
i. Kegiatan pembinaan BKB dibuka oleh Ketua BKB.
ii. Penyampaian materi oleh PKB dengan materi Pengelolaan BKB
iii. Kesimpulan
- Kader sangat antusias mengikuti kegiatan ini
- Dengan adanya kegiatan pembinaan BKB ini diharapkan dapat menambah
pengetahun kader BKB.
iv. Penutup

Dengan melafazkan Hamdallah pembinaan BKB ini ditutup dan dinyatakan selesai.

Notulis
Yushartati
1. Umum :

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kelompok BKR baik dari segi pengelolaan maupun
pelaksanaan kegiatannya, dan siap untuk menjadi model, tempat rujukan, tempat studi banding, dan
tempat magang bagi kelompok BKR yang lain.

2. Khusus :

a. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam mengembangkan materi dan isi pesan Program
GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja.

b. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam mengembangkan kegiatan yang lebih inovatif dan
kreatif.

c. Meningkatnya kemampuan kelompok BKR dalam memperluas dukungan dan jejaring kerja.

d. Meningkatnya minat orang tua yang memiliki remaja dalam kegiatan dan pengelolaan Kelompok
BKR.

Hasil yang Diharapkan

1. Meningkatnya dukungan pemangku kepentingan dan mitra kerja terhadap Program GenRe
khususnya dalam menumbuhkembangkan kelompok BKR.
2. Meningkatnya jumlah keluarga yang mengakses Kelompok BKR.

3. Meningkatnya jumlah orang tua yang memiliki remaja yang aktif dalam kegiatan BKR.

4. Meningkatnya keterampilan kader BKR.

Anda mungkin juga menyukai