Anda di halaman 1dari 40

SELAMAT DATANG

KETUA POSBINDU SEKOTA DEPOK

DALAM ACARA PELATIHAN


BINA KELUARGA LANSIA
TAHUN 2013

Depok, 20 Mei 2013


UU No. 13 Tahun 1998
Bukti perhatian pemerintah terhadap penduduk lanjut
usia terhadap Kesejahteraan Lanjut Usia

UU No. 52 Tahun 2009


Penduduk Rentan adalah penduduk yang berbagai
matranya tidak atau kurang dapat mendapat
kesempatan untuk mengembangkan potensinya
sebagai akibat dari keadaan fisik dan atau non fisik

Untuk mengatasi permasalahan Lansia tersebut


maka perlu dilaksanakan kegiatan Bina Keluarga
Lansia (BKL)
B. PENGERTIAN

1. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat


yang terdiri dari suami istri, suami istri dan anak,
atau ayah dan anak, atau ibu dan anaknya.
2. Penduduk lanjut usia :
Penduduk yang sudah berusia 6o thn atau lebih ,
yang pada umumnya memiliki tanda-tanda
penurunan fungsi-fungsi biologis, psykologis, sosial
dan ekonomi
Keluarga yang didalamnya terdapat
penduduk lanjut usia atau keluarga
seluruhan anggotanya berlanjut usia.
BKL adalah kelompok kegiatan yang
dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan keluarga lanjut usia
dalam pengasuhan, perawatan dan
pemberdayaan lansia agar dapat
meningkatkan kesejahteraannya
D. TUJUAN
1. Umum :
Meningkatkan kepedulian dan peran serta keluarga
dalam mewujudkan kesejahteraan lanjut usia agar
lebih bertaqwa kepada Tuhan YME, sehat, mandiri,
produktif dan bermanfaat bagi keluarga,
masyarakat dan lingkungan.

2. Khusus :
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan
pemahaman keluarga untuk :
• Meningkatkan ketaqwaan lanjut usia;
• Hidup lebih sehat;
• Hidup produktif, mandiri dan bermanfaat bagi
lingkungan.
E. MASALAH TANTANGAN DAN PELUANG
1. Aspek Keluarga

• Kurang pengetahuan dan pemahaman


keluarga terhadap kondisi lanjut usia
• Kesibukan dan aktivitas anggota keluarga
terhadap kondisi lanjut usia.
• Kesibukan dan aktivitas anggota keluarga,
menyebabkan kurangnya waktu dan
perhatian bagi lansia.
• Kondisi-sosial ekonomi keluarga yang tidak
memungkinkan menanggung lanjut usia.
2. Aspek Lansia
Masalah Fisik :
• Usia meningkat
• Kondisi fisik menurun
• Rentan terhadap berbagai penyakit
• Berjalan tidak seimbang
• Reaksi gerak lambat
• Penglihatan menurun
• Pendengaran menurun
• Kulit mengkerut/kering
• Penciuman dan daya ingat menurun
• Air mata mengering
• Sering kesemutan
• Kelumpuhan
• Pusing sakit kepala
• Pikun
• Tekanan darah meningkat
• Penyumbatan pembuluh darah
• Bengkak pada tungkai
• Sesak napas
• Batuk-batuk
• Tulang kropos
• Otot mengecil
• Sedi kaku
• Rambut memutih
• Sering kencing
• Pendarahan rahim
• Dsb.
Masalah Psikis :
• Perubahan emosi, mudah tersinggung.
• Merasa tidak aman.
• Merasa tidak berguna.
• Kesulitan penyesuaian diri..

Masalah Sosial:
• Kesepian, karena anak sudah berkeluarga.
• Kurangnya kesempatan untuk berinteraksi
dengan teman sebaya.

Masalah Ekonomi :
• Tidak punya penghasilan lagi.
• Bergesernya nilai dan norma sosial
budaya;
• Jumlah lanjut usia semakin meningkat;
• Peraturan perundangan yang kurang
mendukung.
• Adanya sistem kekerabatan yang kuat
• Masyarakat Indonesia yang religius.
• Semakin meningkatnya institusi yang
peduli terhadap lansia
• Semakin meningkatnya fasilitas
pelayanan kesehatan.
• Sebagai pembimbing/pemberi nasehat
karena banyak pengalaman;
• Menularkan ilmu pengetahuan kepada
anak dan cucu dan generasi muda.
• Membantu meningkatkan pendapatan
keluarga.
• Mempasilitasi lansia dalam mengarahkan
komponen yang dimilikinya.
• Meningkatkan ketakwaan beribadah dan
penyediaan sarana ibadah.
• Pembinaan fisik : sehat, bergizi,
kebugaran,olah raga, makan-minum, tidur
teratur, merawat lansia bila sakit.
• Pembinaan mental/psikis
 Mengatasi keadaan mental dan emosional

• Pembinaan sosial ekonomi


 Merasa kesepian, anak-anak sudah besar
ciptakan suasana yang menyenangkan agar
merasa diperhatikan dan dibutuhkan.
 Motivasi untuk mengembangkan hobi atau
pekerjaan ringan, keluarga memenuhi
kebutuhan
1. Pengembangan kesepakatan politis;
2. Pengembangan kesepakatan operasional;
3. Pemasaran sosial/KIE;
4. Meningkatkan kepedulian masyarakat;
5. Pengembangan motivasi (kelompok);
6. Penyusunan dan pengembangan materi.
1. Pendataan dan pemetaan keluarga sejahtera;
2. Analisis sasaran dan wilayah;
3. Penyediaan bahan dan sarana pendukung;
4. Penyiapan tenaga.
1. Penggalangan kesepakatan;
2. KIE;
3. Pembentukan pokjanis;
4. Pengembangan dan pemantapan
kelembagaan;
1. Syarat

a. Wanita/pria telah berkeluarga dan aktif di masyarakat


b. Dapat membaca, menulis dan berkomunikasi dengan baik
c. Bertempat tinggal di lokasi kegiatan
d. Sehat jasmani dan rohani
e. Bersedia mengikuti latihan/orientasi/magang
f. Bersedia menjadi kader
g. Menjalankan tugas secara sukarela
2. Tugas dan Fungsi Kader

a. Mengelola kelompok BKL


b. Melakukan penyuluhan
c. Melakukan kunjungan rumah
d. Melakukan pembinaan
e. Melakukan rujukan
f. Melakukan pencatatan
g. Melakukan pengembangan KS
h. Melakukan konsultasi kepada PLKB, tim pembina
Calon kader akan diberi pengetahuan dan keterampilan
melalui pelatihan/orientasi/magang sesuai dengan kebutuhan
yang telah ditetapkan sesuai dengan situasi dan kondisi
wilayah

1. Pengesahan Kelompok
2. Penyusunan Rencana Kegiatan kelompok
3. Memberi penjelasan tentang BKL
4. Mengundang calon peserta keluarga yang memiliki
lansia
Pokok-pokok Kegiatan Kader

A. Bagian Inti B. Kegiatan Pengembangan

1. Penyuluhan 1. Olah raga


2. Kunjungan rumah 2. Rekreasi
3. Rujukan
4. Pencatatan

C. Penyuluhan…..
C. Penyuluhan

1. Pelaksananya: Kader
2. Waktu: 1 atau 2 kali sebulan
3. Tempat: Berdasarkan kesepakatan
4. Materi yang dibahas dalam pertemuan:
Materi Pertemuan Pertemuan
Program BKL Ke 1
Pembinaan Fisik bagi Lanjut Usia Ke 2,3 dan 4
Pembinaan psikologis bagi Lanjut Usia Ke 5
Pembinaan Mental Spiritual bagi Lanjut Usia Ke 6 dan 7
Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Ke 8 dan 9
Pembinaan Pengembangan Potensi bagi Lanjut Ke 10 dan 11
Usia
Kesehatan Reproduksi bagi Lanjut Usia Tambahan
1. Media Cetak:
leaflet, poster

2. Alat Peraga
A. Pertemuan Penyuluhan (pertemuan ke 1,2,..11)

1. Pembukaan (kegiatan wajib)


a. Senam bersama olah raga
b. Pemeriksaan Kesehatan
c. Curahan hati (curhat) membahas
permasalahan lansia
2. Inti

a. Penjelasan materi oleh kader sesuai pertemuan


keberapa
b. Praktek / demonstrasi
c. Penugasan: identifikasi masalah untuk materi yang
akan datang

3. Penutup

a. Kesimpulan
b. Mengingatkan pertemuan yang akan datang
c. Doa
B. Temu Keluarga

Penyuluhan dihadiri oleh keluarga dan lansia.


Materi berbagi pengalaman, upaya pembinaan agama,
fisik dan psikis lansia, olah raga, rekreasi, pengasuhan
terhadap balita, dsb nya

C. Kunjungan Rumah

Dilaksanakan sebagai upaya pembinaan langsung kepada


keluarga lansia, khususnya yang tidak hadir pertemuan 2
kali berturut-turut
D. Rujukan

Dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang


dihadapi oleh kelompok BKL kepada petugas
lapangan atau tenaga ahli. Apabila belum
terpecahkan dibawa ketingkat di atasnya
 Olah Raga
 Senam jantung;
 Jalan kaki;
 Lari kecil/joging;
 Berenang;
 Yoga;
 Bersepeda;
 Olah raga Tred Wai Tan Kung dan Tai Chi.
 Kebersihan diri

 Mandi pakai sabun teratur.

 Cuci rambut teratur.

 Sikat gigi teratur

 Ganti Pakaian

 Membersihkan lubang telinga, mata hidung


dengan kuku secara teratur
 Keamanan/keselamatan
 Berjalan pakai alat bantu;
 Tempat tidur tidak terlalu tinggi;
 Lantai tidak licin;
 Pasang pegangan di kamar mandi;
 Penerangan lampu yang cukup;
 Sendal beralas karet;
 Ditemani bila bepergian.
• Data Basis Bina Keluarga Lansia
• Informasi Kelompok
• Informasi Pengelola dan Kader BKL
• Informasi Kegiatan Penyuluhan BKl
Dilakukan secara berkala dengan indikator :
a. Indikator tempat

 Terbentuknya Tim pelaksana BKL tingkat


desa (ada SK nya);
 Terbentuknya kelompok BKL (ada
pengesahan/ SK nya);
 Tersedianya Kader BKL;
 Tersedianya sarana KIE.
b. Indikator Proses.

 Terselenggaranya pelatihan kader.


 Tersedianya pertemuan kelompok BKL;
 Berpartisipasinya keluarga lansia dalam setiap
kegiatan pok BKL;
 Terlaksananya kegiatan pendukung BKL.
c. Indikator out put.

 Pengetahuan, pemahaman keluarga dalam


pembinaan lanjut usia
 Kepedulian keluarga meningkat;
 Pemanfaatan sarana meningkat;
 Kesejahteraan keluarga lansia meningkat.

Anda mungkin juga menyukai