Anda di halaman 1dari 39

PENGELOLAAN PROGRAM

BINA KELUARGA BALITA (BKB) HI

TANAH BUMBU 2017


BINA KELUARGA BALITA

Wadah / kelompok
Kegiatan
Beranggotakan keluarga yang
mempunyai balita

BKB
bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan orangtua dlm
pengasuhan dan pembinaan
tumbuh kembang anak
dalam rangka memantapkan
kesertaan, pembinaan dan
kemandirian ber-KB bagi PUS anggota
kelompok

2
a. Langsung
1. Orangtua yg punya anak umur 0–5 th
2. Anggota keluarga lain (kakek,nenek, bibi dan lainnya)

b. Tidak Langsung
1. Penentu kebijakan di semua tingkat wilayah (Pusat s/d
Desa/kelurahan)
2. Mitra kerja ( Dharma Pertiwi, Bhayangkari, PKK, PGRI
Muslimat NU, Aisyiyah, BKMT, Dharma Wanita dan
lainnya)
3. Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat
Pengelolaan BKB
Adalah seseorang yang menaruh minat
dan melaksanakan rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan sampai dengan pemantauan
dan penilaian program BKB
Buku-Buku dalam kegiatan
Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
1. Jumlah anggota/per usia (5 buku)
2. Absensi anggota tiap kegiatan BKB
3. Kesertaan Ber-KB anggota BKB
4. Susunan Kepengurusan Kelompok BKB
5. Rencana kerja kegiatan Kelompok BKB
6. Kas
7. Rujukan (kunjungan rumah)
8. Notulen
9. Dll
Pokok-Pokok Pengelolaan
Bina Keluarga Balita (BKB)

A. Perencanaan
B. Pengorganisasian
C. Pelaksanaan Kegiatan
D. Pengendalian Operasional
A. PERENCANAAN

• Tahap yang sangat penting untuk menetapkan :


- Sasaran, Tenaga, Dana, Sarana/prasarana
- Penetapan Jadual Kegiatan
• Kesepakatan dari masing-masing sektor terkait,
mitra kerja dan masyarakat, dan tanggung Jawab
bersama
Prinsip-Prinsip yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan

• Adanya Dukungan Legal Aspek


• Pemanfaatan Data Wilayah dalam menyusun
program kerja (mis: Data hasil pendataan keluarga)
• Mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan
masyarakat
• Memadukan keterpaduan Program BKB dengan
pembinaan lintas sektoral lainnya yang sejenis
B. PENGORGANISASIAN
• Merupakan proses penetapan jumlah dan kualitas
tentang tenaga, sarana, prasarana, tanggungjawab
dan tata kerja sehingga siap digerakan untuk
mencapai sasaran program
• Membentuk / memanfaatkan tim kerja terpadu di
masing-masing wilayah
• Melakukan pembagian kegiatan berdasarkan tugas
masing-masing sektor
• Terbentuknya struktur kepengurusan (SK)
C. Pelaksanaan Kegiatan Bina
Keluarga Balita (BKB) melalui:

1. Pertemuan penyuluhan dilaksanakan minimal


sekali sebulan (dasar)
2. Waktu penyuluhan disesuaikan dengan kondisi
setempat
3. Penjadualan kelompok umur dapat
dimusyawarahkan
D. PENGENDALIAN OPERASIONAL

Pengendalian dilakukan melalui :


1. Monitoring / Pemantauan Program, tenaga,
dana, dan sarana dalam operasioal Program
BKB
2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
3. Indikator keberhasilan program
meliputi : Input, Proses, Out Put
1. Input
a. Tersusunnya rencana progran
yg berkesinambungan
b. Tersedianya materi, media dan pedoman KIE
d. Tersedianya tenaga terampil sebagai fasilitator
dan pengelola program
e. Tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai
f. Tersedianya pusat-pusat informasi dan
konsultasi
2. Proses
a. Terselenggaranya pelatihan dan
orientasi
b. Terselenggaranya sosialisasi poktan
BKB
c. Terlaksananya kegiatan Advokasi
KIE Poktan BKB
3. Out Put
- Meningkatnya pengetahuan, sikap dan
ketrampilan (PSK) keluarga dalam
pengasuhan tumbuh kembang anak
- Meningkatnya partisipasi masyarakat dan
mitra kerja dalam pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
- Melembaganya kegiatan BKB di lingkungan
keluarga dan masyarakat
KADER BKB
Kader adalah anggota masyarakat yang
bekerja secara sukarela dalam membina dan
memberikan penyuluhan kepada orangtua,
tentang bagaimana cara merawat anak
dengan baik

15
TUGAS KADER BKB

• Kader BKB bertugas


membina dan memberikan
penyuluhan kepada orang
tua tentang bagaimana cara
merawat dan mengasuh
anak dengan baik dan benar.

16
• Kader BKB terdiri dari :
a. Kader Inti : bertugas sebagai penyuluh
yang menyampaikan materi kepada
orang tua dan bertanggung jawab atas
jalannya penyuluhan
b. Kader Piket : bertugas mengasuh anak
balita yang ikut orang tuanya ke tempat
penyuluhan
c. Kader Bantu : bertugas membantu
tugas kader inti dan atau kader piket
demi kelancaran tugas mereka, dan
dapat menggantikan tugas apabila
kader piket dan kader inti berhalangan.

17
Prosedur Pembentukan
dan Kegiatan KeloMPOK BKB
A. Pembentukan kelompok melalui :
1. Identifikasi potensi
Memetakan potensi dan permasalahan yang ada ttg :
- jumlah keluarga balita,
- ketersediaan kader,
- tempat,
- sarana dan prasarana
2. Pemantapan penggalangan kesepakatan
Kesepakatan untk membentuk kelompok BKB
18
(lanjutan ....)

3. KIE ( toma dan Toga)


Agar para tokoh dapat memberikan dukungan
sepenuhnya, dalam pembentukan kelompok BKB.

4. Pengorganisasian
Dibentuk susunan organisasi yg akan
mengelola kelompok BKB

19
B. Pelayanan kegiatan BKB
a. Pertemuan penyuluhan
(waktu, tempat, materi, tatalaksana
penyuluhan)
b. Pemantauan perkembangan anak
menggunakan KKA
c. Kunjungan rumah
d. Rujukan
C. PERTEMUAN PENYULUHAN
 Dilakukan oleh kader yang bertanggung
jawab membina sasaran dalam kelompok
umur tertentu
 Frekuensi : sebulan satu atau 2 kali
dalam waktu 12 bulan
 Cara pembinaan :
1. Pengamatan langsung pada penyuluhan
kelompok
2. Kunjungan rumah
E. MATERI PENYULUHAN
I. Pengasuhan dan pengembangan anak usia dini
II. Peranan Orangtua Dalam Pembinaan Balita
dan Konsep Dari Orangtua
III. Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
IV. Media Interaksi Orangtua dan Anak
V. Gerakan Kasar dan Halus
VI. Komunikasi Pasif dan Komunikasi Aktif
VII. Kecerdasan
VIII. Menolong Diri Sendiri dan Sosialsiasi
IX. Diskusi Masalah Pertumbuhan dan
Perkembangan
Menjadi Orangtua Hebat
dalam Mengasuh Anak

1. 2. 3. 4.
Bersiap-siap Memahami Memahami Melibatkan
menjadi Peran Konsep Diri Peran
Orangtua Orangtua Orangtua Ayah

5. 6. 7.
Mendorong Membantu Menjaga
Tumbuh Tumbuh Anak dari
Kembang Kembang Pengaruh
Anak Balita Media

8. 9.
Menjaga Membentuk
Kesehatan Karakter
Reproduksi Anak Sejak
Balita Dini
MEKANISME DAN TATA LAKSANA
PENYULUHAN KELOMPOK BKB

Tata laksana dan mekanisme penyuluhan


di bagi 3 bagian :

I. PEMBUKAAN
II. PENYAMPAIAN MATERI INTI

III.PENUTUP
1. BAGIAN PEMBUKAAN
a. Kegiatan pemanasan/Permulaan
b. Membahas PR pertemuan yang lalu
c. Doá

2. BAGIAN INTI
a. Penjelasan lisan tentang materi baru yg akan dibahas
b. Demonstrasi / praktek (Media penyuluhan)
c. Rujukan bagi yg tidak hadir 2-3 kali
d. Penentuan PR untuk pertemuan yang akan datang

3. BAGIAN PENUTUP
a. Kesimpulan hasil pertemuan
b. Pembersihan ruang kegiatan
d. Pengisian laporan
e. Doá
f. Pertemuan khusus
AKSELERASI PENYELENGGARAAN
BINA KELUARGA BALITA (BKB)
HOLISTIK INTEGRATIF
MELALUI NEW INISIATIF
REVITALISASI PROGRAM BKB DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF

Revitalisasi Program BKB merupakan upaya


meningkatkan kualitas BKB dengan
penggerakan dan penguatan kembali
keberadaan kelompok BKB

PENGEMBANGAN RINTISAN KELOMPOK BKB DASAR


DAN PENGUATAN KELOMPOK BKB PARIPURNA
Kegiatan Pendukung BKB Holistik Integratif
Tahun 2015
NO KEGIATAN PUSAT PROV KAB & KEC &
KOTA DESA

1 Pertemuan Koordinasi Lintas √ √ √ √


Sektor
2 Identifikasi Sasaran Kelompok BKB - √ √ √
HI
3 Sosialisasi dan Penggerakan BKB HI √ √ √ √

4 Pelatihan/Orientasi bagi - √ - -
Kader/PLKB
5 Pelatihan bagi Kader Pintar √ √ - -

7 Monitoring dan evaluasi BKB HI √ √ √ √


8 Penyusunan laporan BKB HI √ √ √ √
28
.

TIPOLOGI PELAYANAN BKB


Tipologi I
Pelayanan anak usia dini tidak lengkap dan tersebar

Tipologi ini menunjukkan bahwa layanan pengembangan anak usia dini


belum lengkap atau belum terintegrasi.
Masing-masing layanan tidak saling berinteraksi dan tidak
terkoordinasi. Bentuk penyelenggaraan layanan anak usia dini ini masih
banyak ditemukan, terutama di daerah terpencil, tertinggal, perbatasan,
dan pulau-pulau terluar Indonesia.

Tipologi II
Pelayanan anak usia dini lengkap dan tersebar

Tipologi ini menunjukkan bahwa layanan pengembangan anak usia


dini dalam masyarakat sudah lengkap, tapi baru sebagian yang
berinteraksi dan terkoordinasi

Keterangan :
Posyandu TPA Kelompok Bermain Pos PAUD
BKB PAUD RA
.

TIPOLOGI PELAYANAN BKB


Tipologi III
Pelayanan lengkap dan terintegrasi

Tipologi ini menunjukkan bahwa layanan pengembangan anak usia


dini sudah lengkap sudah berinteraksi, bersinergi, dan terkoordinasi,
tetapi pelaksanaan pengembangan anak usia dini masih terpencar
di beberapa tempat

Tipologi IV
Pelayanan belum lengkap, ada pada satu tempat

Tipologi ini menunjukkan, bahwa layanan pengembangan anak usia


dini tidak lengkap, tetapi sudah terintegrasi dan berada pada satu
tempat

Keterangan :
Posyandu TPA
BKB PAUD RA
.
TIPOLOGI PELAYANAN
BKB HOLISTIK INTEGRATIF
Tipologi V
Layanan lengkap terintegrasi satu atap

Tipologi ini merupakan bentuk penyelenggaraan yang ideal dalam


kegiatan pengembangan anak usia dini, yaitu layanan lengkap,
sudah terintegrasi,sinergi, dan dilaksanakan pada satu tempat,
sehinggauntuk mengakses layanan pengembangan anak usia dini
tidak perlu berpindah tempat

Keterangan :
Posyandu TPA Kelompok Bermain Pos PAUD
BKB PAUD RA
MODEL PELAYANAN
1 Pelayanan Lengkap Terintegrasi Satu Atap
Pelayanan dengan jenis layanan yang lengkap dan utuh yang
dilaksanakan terintegrasi oleh lembaga penyelenggara di satu
lokasi (pelayanan pada hari dan tempat yang sama)
2 Pelayanan Lengkap Terintegrasi tidak satu atap
Pelayanan dengan jenis layanan lengkap dan utuh (kesehatan, gizi,
pengasuhan, pendidikan dan perlindungan) yang dilaksanakan
terintegrasi oleh masing-masing penyelenggara di lokasi berbeda
(Pelayanan pada hari yang sama tempat berbeda
Pelayanan Lengkap Terintegrasi satu atap pelaksanaan pelayanan
tidak bersamaan
3 Pelayanan dengan jenis layanan lengkap dan utuh dilaksanakan
pada satu tempat pada waktu yang berbeda (Pelayanan pada hari
yang berbeda dan tempat yang sama)

32
Model 1 : Hari / tanggal dan tempat pelaksanaan sama
Mekanisme pelaksanaan : Kegiatan BKB, PAUD dilaksanakan
bersamaan dengan pelayanan POSYANDU

Waktu Waktu BKB


Posyandu Bersamaan
PAUD Bersamaan

Ibu dan Anak-anak Ibu-ibu


anak menurut menurut
mengikuti kelompok kelompok
pelayanan
Posyandu

33
Model 2 : Hari / tanggal yang sama dan tempat pelaksanaan berbeda
Mekanisme pelaksanaan : POSYANDU dilaksanakan lebih awal di tempat A,
kemudian ibu dan anak menuju tempat B
untuk masuk kelompok PAUD dan BKB

Posyandu PAUD Waktu BKB


Bersamaan

Ibu dan anak Anak-anak Ibu-ibu


menurut menurut
mengikuti
kelompok kelompok
pelayanan
Posyandu,
kemudian

Waktu pelaksanaan
lebih awal

34
35
1. Penyuluhan Ttg :
 Pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak
 Stimulasi 7 aspek perkembangan anak balita
Pelayanan BKB 1-2 Kali
ORTU & ANGGOTA 2. Pemantauan perkembangan anak (KKA)
3. Kunjungan rumah Sebulan
KELUARGA BALITA (0-5
TH) 4. Rujukan (bila anak mengalami gangguan
tumbuh kembang)

Pelayanan Posyandu Penyuluhan kepada orangtua (KB & KIA)


IBU & ANAK BALITA 1 Kali
Pelayanan kesehatan Ibu & Anak
(0-5 TH)
Pemantauan pertumbuhan anak (KMS)
Sebulan

Pelayanan PAUD
ANAK USIA (3-6 TH) 3-5 Kali
Kegiatan pembelajaran (sesuai klp umur)
Pemantaun pertumbuhan & perkembangan anak Seminggu
Contoh
Model Pelaksanaan Keterpaduan BKB HI
( sesuai kondisi wilayah)

JANUARI FEBRUARI dst

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I dst

Posyandu - - - Posyandu dst

PAUD PAUD PAUD PAUD PAUD dst

BKB - BKB - BKB dst


38
Ke Ciater, beli cabe,
Kalau anak ingin pinter,
orang tua masuk BKB.

Ke BKB yuuk !!!!

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai