Anda di halaman 1dari 46

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

APRESIASI PROGRAM BANGGA KENCANA BAGI PENGELOLA KAMPUNG KB


TK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2020

A. LATAR BELAKANG

Pada tahun 2015, Presiden Republik Indonesia mengamanatkan kepada Badan


Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar dapat menyusun suatu
kegiatan atau program yang dapat memperkuat upaya pencapaian sasaran pembangunan
bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Program tersebut dinamakan
“Kampung Keluarga Berencana” yang kemudian berubah nama menjadi “Kampung Keluarga
Berkualitas” atau biasa disebut Kampung KB. Kampung KB adalah sebuah program inovasi
yang dikembangkan oleh BKKBN untuk memenuhi pemerintah dalam Nawa Cita, khususnya
poin 3: Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan; Poin 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
dan poin 8: Melakukan revolusi karakter bangsa. Kehadiran Kampung KB ini menjadi penting
karena termasuk usaha dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga Indonesia, khususnya
di daerah pemukiman dengan padat penduduk, terpencil, tertinggal, pinggiran, pesisir, dan
kumuh perkotaan.
Kampung KB menjadi salah satu model miniatur pelaksanaan Program Pembangunan
Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Program Bangga Kencana) secara utuh
yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN secara sinergis dengan
Kementerian/Lembaga, pemangku kepentingan, dan mitra kerja terkait sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintah terendah di
seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Secara prinsip, Kampung KB merupakan wujud
dari sinergi antara beberapa sektor pemerintah maupun sektor swasta yang melibatkan
peran serta dari masyarakat setempat. Oleh karena itu, Kampung KB dapat menjadi
gambaran dari sebuah desa yang didalamnya terdapat keterpaduan antara Program
Banggakencana dengan program pembangunan sektor terkait lainnya yang dilaksanakan
secara sistematis.
Penggarapan program Kampung KB ini diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat
dengan fasilitasi dari Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, Penyuluh KB, PKK, institusi
masyarakat pedesaan/perkotaan (IMP), tokoh masyarakat, kader, serta lintas sektor terkait.
Kampung Keluarga Berkualitas diklasifikasikan menjadi 4, yaitu Kampung KB dasar, Kampung
KB berkembang, Kampung KB mandiri, Kampung KB berkelanjutan (paripurna).

Klasifikasi Kampung KB :
NO KLASIFIKASI NILAI INDIKATOR KETERANGAN
1. Dasar Nilai Indek input, proses dan Pengelolaan kampung KB, baik input maupun
output kurang dari 3; atau proses, keduanya belum dilaksanakan secara
Salah satu indek dari input, efektif dan belum memberikan kontribusi
proses, dan output >= 3 terhadap pencapaian program
2. Berkembang Nilai Indek input dan proses Kampung KB sudah berjalan sesuai dengan
lebih dari 3; harapan, namun belum memiliki kontribusi
tetapi indek ouput masih terhadap pencapaian
kurang dari 3
3. Mandiri Indek input atau proses lebih Kampung KB sudah memiliki kontribusi
dari 3; dan terhadap pencapaian, tetapi pengelolaan nya
indek ouput lebih dari 3 belum efektif
4. Berkelanjutan Nilai Indek input, proses dan Pengelolaan Kampung KB dilaksanakan
output mencapai lebih dari 3 secara efektif dan tepat sasaran serta
memiliki kontribusi terhadap pencapaian
Ket :
1. Variabel Input :
a. Keberadaan Pokja : Kepemilikan Pokja, Kepemilikan SK Pokja, Pokja Terlatih, Ada
pelatihan/sosialisasi pokja
b. Ketersedian Sarana/Dukungan Sarana : Kepemilikan Sekretariat, Kepemilikan Rumah
Data
c. Sumber Dana : APBN, APBD, Dana Desa, CSR, Dana Hibah/Donasi, Swadaya
Masyarakat
d. Kepemilikan Poktan : Kepemilikan BKB, BKR, BKL, PIK-R, UPPKS
e. Kepemilikan PKB/PLKB sebagai pendamping : Kepemilikan PKB/PLKB, regulasi
pemerintah terhadap kader
2. Variabel Proses :
a. Penggunaan data dalam perencanaan : Data PK/Pemuktahiran, Data Rutin BKKBN,
Data Potensi Desa, Data Sektoral, Data lainnya
b. Pelaksanaan Mekanisme Operasional : Rapat perencanaan kegiatan, koordinas
dengan lintas sektoral, sosialisasi kegiatan, monitoring dan evaluasi, pelaporan
kegiatan
c. Keterlibatan lintas sektoral : Jumlah dan kegiatan yang melibatkan sektor lain
3. Variabel Output :
a. Persentasi kesertaan dalam kegiatan Poktan BKB, BKR, BKL, PIK-R, UPPKS
b. Capaian CPR metode Modern : CPR Kontrasepsi Modern
c. Capaian MKJP : Capaian Kontrasepsi Mix MKJP
d. Pus tidak ber KB/Unmet Need KB : Persentase unmet need pada PUS

Sebagai apresiasi terhadap pengelola Kampung KB yang telah berkontribusi dalam


mensukseskan pelaksanaan Program Kampung KB yang terintegrasi dengan lintas sektor.
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan akan melaksanakan lomba/Apresiasi
Program Bangga Kencana bagi Pengelola Kampung KB Tk Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2020 yang akan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan November Tahun
2020.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Memberikan apresiasi kepada Pengelola Kampung KB yang telah berkontribusi
dalam mensukseskan pelaksanaan Program Kampung KB yang terintegrasi dengan
lintas sektor.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya motivasi Pengelola Kampung KB dalam mensukseskan
pelaksanaan Program Kampung KB.
b. Tumbuhnya kesadaran dan meningkatnya peran serta masyarakat dalam
pengelolaan Program Kampung KB.
c. Meningkatnya dukungan stakeholder dan mitra kerja dalam pengelolaan
Program Kampung KB.

C. PESERTA

Peserta Lomba ini adalah Kampung KB yang ada di Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.

D. WAKTU DAN PELAKSANAAN

No. Waktu Keterangan


1. 7 Sept - 16 Okt 2020 Penerimaan Profil Kampung KB
2. Minggu ke- 3 s/d 4 Penilaian Kampung KB berdasarkan dari Profil Kampung KB
bulan Oktober 2020 serta Pelaporan Online di Website kampungkb.bkkbn.go.id
3. Minggu ke- 4 Pengumuman 3 (tiga) besar Lomba Kampung KB
bulan Oktober 2020
4. Minggu ke- 1 s/d 2 Verifikasi lapangan bagi 3 (tiga) besar peserta Lomba
bulan November 2020 Kampung KB
5. Minggu ke- 3 Pengumuman Pemenang lomba Kampung KB Tk. provinsi
bulan November 2020 Kalimantan selatan

E. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Kegiatan (DIPA) Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan tahun anggaran 2020.
KRITERIA LOMBA/APRESIASI PROGRAM BANGGA KENCANA BAGI PENGELOLA KAMPUNG KB
TK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2020

1. Kabupaten/Kota dapat menunjuk lebih dari 1 Kampung KB untuk menjadi peserta lomba.
2. Kampung KB yang menjadi peserta lomba harus mengirimkan Profil Kampung KB dengan format
penyusunan profil Kampung KB mengacu pada buku “Panduan Penyusunan Profil Kampung KB
Percontohan” (terlampir).
3. Kampung KB yang ditunjuk sebaiknya pada Klasifikasi Kampung KB Mandiri.
4. Biaya pencetakan profil dialokasikan dari DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan
Bidang DALDUK hanya untuk 1 Profil Kampung KB per Kab/Kota. Bagi Kab/kota yang
mengirimkan lebih dari 1 Profil Kampung KB dapat menggunakan biaya dari APBD Kab/Kota
atau sumber dana lainnya.
5. Batas waktu pengumpulan Profil Kampung KB 16 Oktober 2020 yang dikirimkan ke :
Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan
cq. Bidang DALDUK
Jl. Jend. Gatot Subroto No 9 Banjarmasin Kodepos 70235

6. Penilaian awal berdasarkan dari Profil Kampung KB serta Pelaporan Online di Website
kampungkb.bkkbn.go.id . kemudian di pilih 3 (Tiga) besar yang akan dilakukan penilaian secara
langsung ke Kampung KB tersebut dengan kriteria penilaian lomba terdiri dari 5 (lima) indikator,
yaitu aspek dukungan komitmen, dukungan lintas sektor, dukungan program, peran serta
masyarakat, dan pengelolaan Kampung KB.
7. Pengumuman 3 (tiga) besar Lomba Kampung KB akan diumumkan pada minggu ke-4 Bulan
Oktober 2020.
8. Verifikasi lapangan bagi 3 (tiga) besar peserta Lomba Kampung KB akan dilaksanakan pada
minggu ke 1 s/d 2 bulan November 2020.
9. Pengumuman Pemenang lomba Kampung KB Tk. provinsi Kalimantan selatan akan dilaksanakan
pada minggu ke 3 bulan November 2020.
10. Hadiah :
a) Juara I : Piala, piagam penghargaan dan doorprize.
b) Juara II : Piala, piagam penghargaan dan doorprize.
c) Juara III : Piala, piagam penghargaan dan doorprize.
11. Informasi lebih lanjut mengenai lomba dapat melalui sdr. Azwin (085821015455) & sdr. Akhyar
(085251622559).
12. Keputusan pemenang lomba tidak diganggu gugat.
i
PANDUAN PENYUSUNAN PROFIL

KAMPUNG KB PERCONTOHAN

Direktorat Perencanaan Pengendalian Penduduk

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Tahun 2020

ii
PANDUAN PENYUSUNAN PROFIL KAMPUNG KB PERCONTOHAN

Penanggung Jawab : Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com

Penulis : Reni Ardianti, S.Kom, M.Si

Anistyas Hayanti, S.Si, M.Si

Editor : Emi Lusiana, S.E

Kontributor : Asep Sulaimani, S.Si, MAPS

Lisna Prihantini, S.Psi, M.Si

Sri Haryanto, S.IP, MAPS

iii
KATA SAMBUTAN

Kampung KB mendapat perhatian dan apresiasi tinggi sebagai salah satu

strategi dalam pengentasan kemiskinan. Secara esensi Kampung KB merupakan salah

satu bentuk atau model miniatur pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga

Berencana, dan Pembangunan Keluarga (Program Banggakencana) secara utuh yang

melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN dan bersinergis dengan

Kementerian/Lembaga, mitra kerja, stakeholders instansi terkait sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkat Desa/Kelurahan.

Selain Kampung KB terdapat pula Kampung KB Percontohan, yaitu Kampung KB

yang menjadi rujukan bagi Kampung KB lain dalam hal pengelolaan dan pengoptimalan

segala potensi yang ada di daerah tersebut serta dapat mengimplementasi

pengembangan Kampung KB dan Pokja Kampung KB lainnya. Namun masih terdapat

keberagaman Kampung KB Percontohan yang sudah dibentuk di beberapa wilayah.

Kehadiran Panduan Profil ini menjadi salah satu pendekatan untuk membina

pengelolaan Kampung KB yang berfungsi sebagai sarana atau alat untuk mendapatkan

data dan informasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan serta hasil dan juga

termasuk dampak dari Kampung KB Percontohan terhadap target kelompok

sasarannya.

Semoga penyusunan Panduan Profil ini dapat memberikan manfaat dan dapat

digunakan sebagai acuan bagi pengelola program dan pelaksana kegiatan perencanaan

pengendalian penduduk dalam menyusun Profil Kampung KB Percontohan.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk

Dr. Ir. Dwi Listyawardani, M.Sc, Dip.Com

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur senantiasa kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Panduan Profil Kampung KB Percontohan

dapat disusun dan diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulisan buku panduan

profil ini dibuat dalam rangka menjawab kebutuhan untuk pengembangan Kampung KB

percontohan di lapangan.

Panduan Profil Kampung KB merupakan salah satu sarana serta alat dalam

pengembangan informasi mengenai perkembangan pembentukan serta pengelolaan

Kampung KB Percontohan. Dengan adanya Panduan Profil Kampung KB percontohan ini

diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan wawasan bagi para

pengelola Program Program Banggakencana untuk dapat menyusun Profil Kampung KB

Percontohan berdasarkan sistematika dengan substansi yang telah ditetapkan, yaitu

memuat gambaran potensi lokal, permasalahan pengelolaan kampung KB, termasuk

informasi solusi yang direncanakan akan dilakukan atau yang sudah dilakukan.

Pembuatan buku panduan ini tentunya masih jauh dari sempurna, baik secara

konteks maupun konten, untuk itu kami menerima saran dan kritik demi perbaikan ke

depan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam penyusunan

buku panduan ini. Besar harapan kami supaya panduan profil Kampung KB Percontohan

ini dapat memberikan manfaat dan menjadi acuan bagi pengelola program dan

pelaksana kegiatan perencanaan pengendalian penduduk dalam menyusun Profil

Kampung KB Percontohan serta mewujudkan keluarga Indonesia menjadi keluarga

yang sejahtera dan berkualitas.

Direktur Perencanaan Pengendalian


Penduduk

Dr. Munawar Asikin, S.Si, M.S.E

v
DAFTAR ISI

Sampul .................................................................................................................................................... i

Tim Penyusunan .................................................................................................................................... ii

Kata Sambutan .................................................................................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................................................... iv

Daftar Isi ............................................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

1.1. Pendahuluan .................................................................................................................... 1

1.2. Tujuan Panduan Penyusunan Profil Kampung KB Percontohan .......................... 5

1.3. Sasaran dan Jangkauan ............................................................................................... 5

1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 5

1.5. Batasan Pengertian ....................................................................................................... 6

BAB II KONSEP PROFIL KAMPUNG KB PERCONTOHAN ...............................................10

2.1. Pengertian ....................................................................................................................... 10

2.2. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 11

2.3. Tahapan Penyusunan ..................................................................................................... 12

BAB III TAHAPAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PROFIL KAMPUNG KB

PERCONTOHAN .................................................................................................................... 13

3.1. Sistematika Penulisan .................................................................................................. 13

3.2. Penjelasan ......................................................................................................................... 13

3.3. Sosialisasi ........................................................................................................................ 29

3.4. Waktu Penyusunan ........................................................................................................ 29

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 32

LAMPIRAN ........................................................................................................................................... 33

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Pada tahun 2015, Presiden Republik Indonesia mengamanatkan kepada Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar dapat menyusun

suatu kegiatan atau program yang dapat memperkuat upaya pencapaian sasaran

pembangunan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Program

tersebut dinamakan “Kampung Keluarga Berencana” atau biasa disebut Kampung

KB. Kampung KB adalah sebuah program inovasi yang dikembangkan oleh BKKBN

untuk memenuhi pemerintah dalam Nawa Cita, khususnya poin 3: Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan; Poin 5: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

dan poin 8: Melakukan revolusi karakter bangsa. Kehadiran Kampung KB ini menjadi

penting karena termasuk usaha dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga

Indonesia, khususnya di daerah pemukiman dengan padat penduduk, terpencil,

tertinggal, pinggiran, pesisir, dan kumuh perkotaan.

Kampung KB menjadi salah satu model miniatur pelaksanaan Program

Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Program

Banggakencana) secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN

secara sinergis dengan Kementerian/Lembaga, pemangku kepentingan, dan mitra

kerja terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di

tingkatan pemerintah terendah di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia. Secara

prinsip, Kampung KB merupakan wujud dari sinergi antara beberapa sektor

pemerintah maupun sektor swasta yang melibatkan peran serta dari masyarakat

setempat. Oleh karena itu, Kampung KB dapat menjadi gambaran dari sebuah desa

yang didalamnya terdapat keterpaduan antara Program Banggakencana dengan

program pembangunan sektor terkait lainnya yang dilaksanakan secara sistematis.

Penggarapan program Kampung KB ini diharapkan dapat dilakukan oleh seluruh

masyarakat dengan fasilitasi dari Kepala Desa, Ketua RW, Ketua RT, Penyuluh KB,

1
PKK, institusi masyarakat pedesaan/perkotaan (IMP), tokoh masyarakat, kader,

serta lintas sektor terkait.

Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016

di Desa Mertasinga, Kabupaten Cirebon hingga bulan Desember 2019, Kampung KB

sudah terbentuk sebanyak 15.411 (http://kampungkb.bkkbn.go.id) yang tersebar

di seluruh wilayah Indonesia. Dalam perkembangannya, pada bulan Februari lalu

tepatnya tanggal 24 Februari 2020, Kepala BKKBN menandatangani MOU dengan

Kementrian Dalam Negeri yang berisi Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam

Negeri dengan BKKBN berupa dorongan yang kuat bagi jajaran BKKBN termasuk

petugas lini lapangan untuk menggalang komitmen dan koordinasi dengan

pemerintah daerah beserta pemangku kepentingan, dalam rangka mempercepat

terwujudnya penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.

MOU ini kiranya dapat memacu penguatan kelembagaan Program

Banggakencana diseluruh Kabupaten/Kota, selain itu dapat mendorong pembiayaan

Program Banggakencana yang terintegrasi antara APBN, APBD dan dukungan

swasta serta memaksimalkan tugas dan fungsi Penyuluh Keluarga Berencana (PKB)

di tingkat lapangan oleh pemerintah setempat. Dengan demikian, kebijakan

Program Banggakencana dapat terhubung (in-line) dengan baik dan harmonis dari

Pemerintah (pusat) ke pemerintah Kabupaten/Kota serta pemerintahan

desa/kelurahan. Diharapkan, Kampung KB dapat menjadi faktor pendorong dan

kekuatan pemerintah untuk mengintegrasikan program pemerintah baik dalam

mengentaskan kemiskinan secara umum, menurunkan angka stunting, kematian ibu

hamil-bersalin dan unmet-need secara signifikan.

Apabila suatu desa ingin menjadi wilayah Kampung KB maka diperlukan

prasyarat serta kriteria tertentu, beberapa hal yang menjadi prasyarat

diantaranya adalah tersedianya data dan informasi keluarga, adanya dukungan dan

komitmen yang diberikan oleh Pemerintah daerah setempat, dan perlunya

partisipasi aktif dari masyarakat, tokoh masyarakat dan PPKBD, Sub-PPKBD serta

para kader. Selain itu, diperlukan beberapa kriteria pembentukan Kampung KB yang

meliputi:

2
a. Kriteria Sasaran Utama:

Jumlah keluarga miskin di atas rata-rata tingkat desa dimana kampung tersebut

berada dan Jumlah peserta KB tingat desa dimana kampung tersebut berlokasi.

b. Kriteria Wilayah (pilihan sesuai kondisi).

Kumuh, pesisir/nelayan, Daerah Aliran Sungai (DAS), bantaran kereta api,

kawasan miskin (termasuk miskin perkotaan), terpencil, wilayah perbatasan,

kawasan industri, kawasan wisata, tingkat kepadatan penduduk tinggi.

Namun, dua tahun setelah pencanangan, pelaksanaan Kampung KB di lapangan

belum sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat variasi dalam pelaksanaan di

lapangan, dan permasalahan yang sering terjadi adalah tidak adanya kegiatan

tindak lanjut setelah dicanangkan. Oleh karena itu, BKKBN mengembangkan

program Kampung KB Percontohan di setiap Provinsi pada tahun 2018 dan pada

tahun 2019 ditargetkan ada di 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Kampung

KB Percontohan adalah Kampung KB yang telah memenuhi prasyarat untuk menjadi

Kampung KB Percontohan dan ditujukan untuk menjadi rujukan bagi Kampung KB

lain dalam hal pengelolaan dan pengoptimalan segala potensi yang ada di daerah

tersebut serta dapat mengimplementasi pengembangan Kampung KB dan Pokja

Kampung KB lainnya. Adapun prasyarat pemilihan Kampung KB Percontohan yaitu

sebagai berikut;

 Adanya penyuluh KB/Pendamping (tenaga honorer penyuluh KB, PPKBD, Sub

PPKBD, pendamping desa).

 Tersedianya bidan di Kampung KB yang sudah mendapatkan pelatihan CTU

(Contraceptive Technology Update).

 Tersedianya regulasi pembentukan Kampung KB mulai dari tingkat provinsi,

kabupaten, dan desa.

 Adanya POKJA Kampung KB sesuai 11 aspek (minimal): ketua, sekretaris,

bendahara dan 8 seksi (agama, sosial dan budaya, kasih sayang, perlindungan,

pendidikan, ekonomi, lingkungan, dan reproduksi).

 Adanya sekretariat/posko Kampung KB (secara fungsi).

 Adanya rencana kerja masyarakat.

3
 Adanya kelompok kegiatan: Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB-HI),

Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi dan

Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M), Usaha Peningkatan Pendapatan

Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan Rumah Data Kependudukan.

 Memiliki berbagai sumber dana diluar APBN antara lain dana desa, APBD,

partisipasi masyarakat, dan CSR.

 Memiliki akses pada fasilitas pendidikan dasar hingga 12 tahun.

 Memiliki akses pada faslitas pelayanan kesehatan.

 Adanya komitmen sektor lain minimal lima sektor (termasuk didalamnya sektor

pendidikan, kesehatan dan ekonomi) melalui program dan kegiatan yang ada di

Kampung KB.

Dengan kondisi keberagaman Kampung KB Percontohan yang sudah dibentuk

di beberapa wilayah, perlu perencanaan dan perumusan kebijakan yang sesuai

dengan kondisi dan kebutuhan pada masing-masing wilayah sehingga tujuan utama

dari pembentukan Kampung KB dapat terlaksana. Gambaran situasi dan kondisi

mengenai aspek-aspek yang terkait serta perkembangan Kampung KB Percontohan

diperlukan dalam proses diatas. Oleh karena itu, Profil Kampung KB Percontohan

dapat menjadi salah satu pendekatan untuk membina pengelolaan Kampung KB yang

berfungsi sebagai sarana atau alat untuk mendapatkan data dan informasi dalam

proses perencanaan, pelaksanaan serta hasil dan juga termasuk dampak dari

Kampung KB Percontohan terhadap target kelompok sasarannya.

Selain itu Profil Kampung KB Percontohan diharapkan dapat menggambarkan

potensi lokal, permasalahan pengelolaan kampung KB termasuk informasi solusi

yang direncanakan akan dilakukan atau yang sudah dilakukan. Oleh karena itu, perlu

dibuat sebuah panduan sebagai acuan dasar bagi pengelola program dan pelaksana

kegiatan perencanaan pengendalian penduduk untuk dapat menyusun Profil

Kampung KB Percontohan di provinsi masing-masing.

4
1.2. Tujuan Panduan Penyusunan Profil Kampung KB Percontohan

Secara umum penyusunan buku ini bertujuan untuk meningkatkan

pengetahuan, pemahaman, dan wawasan bagi para pengelola Program

Banggakencana untuk dapat menyusun Profil Kampung KB Percontohan berdasarkan

sistematika dengan substansi yang telah ditetapkan.

Sedangkan tujuan khusus panduan penyusunan Profil Kampung KB

Percontohan adalah:

1. Tersedianya standar penyusunan Profil Kampung KB Percontohan;

2. Terwujudnya kesamaan pemahaman, penafsiran dan persepsi dalam penyusunan

Profil Kampung KB Percontohan;

3. Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Profil Kampung KB

Percontohan;

1.3. Sasaran dan Jangkauan

Sasaran pengguna buku panduan penyusunan Profil Kampung KB Percontohan

ini adalah para pengelola Program Banggakencana di BKKBN Perwakilan Provinsi.

Akan tetapi pemangku kepentingan seperti Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Kependudukan Keluarga Berencana tingkat Kabupaten/Kota dapat memanfaatkan

buku ini jika ingin menyusun Profil Kampung KB Percontohan sesuai dengan cakupan

wilayahnya.

Jangkauan dalam buku Panduan ini adalah seluruh pemangku kepentingan yang

terlibat serta diberikan kewenangan dalam Kampung KB Percontohan. Sedangkan

cakupan wilayah dalam panduan ini meliputi Provinsi dan Kabupaten/Kota.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembahasan dalam buku panduan penyusunan Profil Kampung

KB Percontohan ini meliputi konsep dasar, tahapan penulisan buku serta

sistematika penulisan Profil Kampung KB Percontohan.

5
1.5. Batasan Pengertian

Beberapa pengertian dalam panduan Penyusunan Profil Kampung KB

Percontohan ini, antara lain:

1. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat desa atau setara dengan kriteria

tertentu dimana terdapat keterpaduan Program Banggakencana dan

pembangunan sektor terkait dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga

dan masyarakat.

2. Kampung KB Percontohan adalah Kampung KB yang telah memenuhi prasyarat

untuk menjadi kampung KB percontohan sesuai dengan panduan Kampung KB

percontohan dan ditujukan untuk menjadi rujukan bagi Kampung KB lain dalam

hal pengelolaan dan pengoptimalan segala potensi kampung.

3. Lintas sektor adalah program yang melibatkan suatu institusi atau instansi

yang membutuhkan pemberdayaan dan kekuatan dasar mengenai peraturan

yang ditetakan untuk mewujudkan alternatif kebijakan secara terpadu dan

komprehensif sehingga adanya keputusan dan kerjasama.

4. Mekanisme Operasional dalam Kampung KB adalah bekerjanya atau

berfungsinya berbagai langkah-langkah operasional Program Banggakencana

secara teratur, terencana dan terus-menerus saling berkaitan,

berkesinambungan, bersinergi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh

potensi yang ada di kecamatan, desa/kelurahan, RW/dusun dan RT dalam upaya

mencapai sasaran Program Banggakencana.

5. Kelompok Kerja (Pokja) adalah kelompok yang disusun oleh organisasi dengan

tujuan untuk menjalankan berbagai pekerjaan yang terkait dengan pencapaian

tujuan organisasi.

6. Kelompok Kegiatan (Poktan) adalah kelompok masyarakat yang melaksanakan

dan mengelola kegiatan Bina Keluarga (BKB, BKR, BKL) dan pembinaan Usaha

Ekonomi Keluarga (UPPKS) yang berada di tingkat desa/kelurahan dalam upaya

mewujudkan ketahanan keluarga.

6
7. Bina Keluarga Lansia (BKL) adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lanjut usia

dalam pengasuhan, perawatan dan pemberdayaan lansia agar dapat

meningkatkan kesejahteraannya.

8. Bina Keluarga Remaja (BKR) adalah kelompok kegiatan yang dilakukan untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang tua dan anggota

keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara

seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja, baik

secara fisik, intelektual, kesehatan reproduksi, mental emosional, sosial dan

moral spiritual.

9. Bina Keluarga Balita (BKB) adalah Kelompok kegiatan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya

tentang cara pengasuhan tumbuh kembang anak balita.

10. Corporate Social Responbility (CSR) merupakan kontribusi perusahaan

terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak

(minimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap

seluruh pemangku kepentingannya.

11. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja

negara yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran

pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan

desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

12. Institusi Masyarakat Perdesaan/Perkotaan (IMP) adalah wadah masyarakat

yang berperan serta dalam pengelolaan Program Pembangunan Keluarga,

Kependudukan, Keluarga Berencana (Program Bangga Kencana), di tingkat

desa/kelurahan, dusun/RW dan RT kebawah yang secara nasional disebut

PPKBD, Sub PPKBD dan Kelompok KB.

13. Kader adalah seseorang yang dipandang memiliki kelebihan di masyarakatnya,

berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan kemanusiaan,

status sosial ekonomi dan lain sebagainya.

7
14. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Kumpulan orang-orang yang

terorganisir dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai.

15. Mitra Kerja adalah perseorangan atau lembaga pemerintah atau

organisasi swasta, lembaga swadaya dan organisasi masyarakat (LSOM) yang

berperan serta dalam pengelolaan Program Banggakencana.

16. Organisasi Perangkat Daerah Kependudukan dan Keluarga Berencana (OPD

KKB) merupakan organisasi atau lembaga pada pemerintah yang bertanggung

jawab kepada kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan Kependudukan dan

Keluarga Berencana di daerah.

17. Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) adalah seorang kader/beberapa orang

kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif

melaksanakan dan mengelola Program Banggakencana tingkat Desa/Kelurahan.

18. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan

kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

19. Pejabat Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya

disebut Penyuluh KB adalah PNS yang memenuhi kualifikasi dan standar

kompetensi serta diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak

secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan

kegiatan penyuluhan, pelayanan, penggerakan dan pengembangan

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan

Keluarga.

20. Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) adalah program

pemberdayaan ekonomi keluarga yang dikembangkan melalui usaha ekonomi

mikro dengan sasaran keluarga, khususnya keluarga Pra-sejahtera dan

keluarga Sejahtera I.

21. Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana

(Program Banggakencana) adalah program strategis BKKBN untuk merangkul

target sasaran terkait pentingnya pengendalian penduduk dan program KB

sebagai salah satu upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam

8
lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat

seperti BKB, BKR, BKL, UPPKS, dan konseling remaja atau mahasiswa (PIK

R/M).

22. Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M) adalah wadah

kegiatan program perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR) yang

dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan layanan informasi dan

konseling PKBR serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.

23. Rumah data kependudukan adalah kelompok kegiatan (poktan) masyarakat yang

berperan dalam menyediakan data dan analisis kependudukan pada tingkat

desa/kelurahan di lingkungan Kampung KB sebagai usaha dalam penyediaan

informasi publik pada bidang kependudukan dan memenuhi kebutuhan

intervensi yang tepat sasaran dan tepat guna.

24. Sarana dan Prasarana dalam Kampung KB adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan dan merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses

untuk mencapai tujuan didirikannya Kampung KB.

25. Stakeholder (pemangku kepentingan) Adalah segenap pihak yang terkait

dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat.

26. Stunting merujuk pada kondisi gagal tumbuh pada anak (baik pertumbuhan

tubuh dan otak) sehingga tinggi anak lebih pendek dari tinggi badan

seumurannya, mengalami gangguan kognitif, dan cenderung mengalami

gangguan dalam metabolisme tubuhnya.

27. Sub Pembina KB Desa (Sub PPKBD) adalah seseorang atau beberapa orang

kader dalam wadah organisasi yang secara sukarela berperan aktif

melaksanakan/mengelola Program Program Banggakencana di tingkat

Dusun/RW atau yang setara.

9
BAB II

KONSEP PROFIL KAMPUNG KB PERCONTOHAN

2.1. Pengertian

Dalam dua tahun setelah pencanangan Kampung KB, pelaksanaan di lapangan

belum seperti yang diharapkan. Dari sekian banyak lokasi kampung KB yang telah

dicanangkan ternyata banyak permasalahan yang cukup bervariasi dalam

pelaksanaan di lapangan. Secara umum kegiatan yang dilaksanakan di Kampung KB

masih didominasi oleh kegiatan Program Banggakencana, sementara kegiatan dari

lintas sektor masih relatif terbatas. Selain itu pembinaan Kampung KB masih satu

arah, bersifat sektoral, belum terkoordinasi, cenderung sesaat atau sporadis dan

belum menggunakan pendekatan partisipatif yang memunculkan kemandirian

kelompok sasaran. Sedangkan untuk dapat memaksimalkan pengelolaan Kampung KB

diperlukan partisipasi aktif dari masyarakat setempat yang bersinergi dengan

pemerintah dari level terendah dalam upaya menjalankan Program Banggakencana

maupun lintas sektor sehingga tujuan utama dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat dapat tercapai.

Oleh karena itu, dianggap perlu untuk menyiapkan Kampung KB Percontohan

yang dianggap memiliki suatu potensi serta dapat dijadikan laboratorium dan

menjadi pusat pembelajaran untuk melihat proses pengelolaan Program

Banggakencana yang terintegrasi dengan program pembangunan lainnya dalam

melakukan upaya untuk mencapai Indonesia berkualitas. Pada tahun 2018 Kampung

KB Percontohan ditargetkan ada di setiap Provinsi, namun untuk memudahkan para

pengelola Kampung KB di seluruh Indonesia maka pada tahun 2019 diharapkan ada

di setiap Kabupaten/Kota.

Berdasarkan data yang ada, sampai dengan bulan Desember tahun 2019 total

kabupaten dan kota yang memiliki Kampung KB Percontohan sebanyak 478 dengan

kondisi yang berbeda-beda. Dengan kondisi keberagaman tersebut tentu

dibutuhkan suatu perumusan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan pada masing-

masing wilayah. Untuk dapat menggambarkan kondisi serta perkembangan

10
pengelolaan Kampung KB Percontohan dibutuhkan suatu rangkuman dalam bentuk

buku Profil Kampung KB Percontohan. Rangkuman dalam buku Profil ini berupa

narasi yang mencakup gambaran yang komprehensif serta kondisi capaian Kampung

KB Percontohan serta potensi yang ada di seluruh kabupaten dan kota yang ada di

Provinsi. Selain itu, dalam buku Profil Kampung KB Percontohan juga

menggambarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan dan juga keunggulan dari

Kampung KB Percontohan. Diharapkan dengan adanya buku profil ini dapat menjadi

salah satu sarana serta alat dalam pengembangan informasi mengenai

perkembangan pembentukan serta pengelolaan Kampung KB Percontohan.

2.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dibuatnya Profil Kampung KB Percontohan adalah sebagai

berikut:

1. Dapat digunakan sebagai gambaran situasi dan kondisi mengenai proses

pembentukan, perkembangan serta pengelolaan Kampung KB Percontohan;

2. Dapat digunakan sebagai data dan informasi indikator Program Banggakencana

yang dicapai melalui aktualisasi 8 fungsi keluarga;

3. Dapat melihat integrasi kegiatan yang ada di Kampung KB Percontohan baik

dengan melibatkan lintas sektor maupun kegiatan Program Banggakencana;

4. Dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi di Kampung

KB Percontohan dan mendapatkan gambaran solusi yang dilakukan oleh pengelola

Kampung KB di semua tingkatan;

Sedangkan manfaat dari hasil penulisan Profil Kampung KB Percontohan

adalah sebagai berikut:

1. Menggambarkan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Kampung KB

Percontohan;

2. Dapat digunakan sebagai rujukan/contoh bagi pengelola kampung KB lainnya

untuk dapat berkembang menjadi Kampung KB Percontohan;

3. Sebagai media advokasi kepada para stakeholder maupun lintas sektor baik

instansi lain maupun swasta untuk terlibat di Kampung KB khususnya Kampung

KB Percontohan;

11
2.3. Tahapan Penyusunan

Diperlukan beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan

Profil Kampung KB Percontohan yaitu sebagai berikut:

1. Pembentukan kelompok kerja atau tim kecil penyusunan serta penulisan Profil

Kampung KB Percontohan yang terdiri dari pengelola program kependudukan

serta pengelola hubungan antar lembaga di lini lapangan yang ada di perwakilan

provinsi. Tim kerja ini dapat disesuaikan juga dengan kebutuhan masing-masing

wilayah, dapat juga melibatkan peneliti, penyuluh KB (PKB) atau pihak-pihak yang

dianggap dapat membantu dalam mengumpulkan informasi mengenai Kampung KB

Percontohan.

2. Jika memungkinkan perlu melibatkan narasumber atau para ahli (pihak ketiga)

agar mendapatkan pembahasan yang akurat terkait Kampung KB Percontohan,

namun hal ini dapat disesuaikan dengan anggaran yang ada di masing-masing

satuan kerja (satker). Jika penyusunan Profil Kampung KB Percontohan tidak

melibatkan pihak ketiga, dapat saja cukup dengan pembentukan kelompok kerja

atau tim kecil seperti yang dijelaskan pada poin pertama.

3. Pengumpulan data perkembangan Program Banggakencana dan lintas sektor

serta informasi mengenai proses implementasi, capaian, perkembangan dan

evaluasi Kampung KB Percontohan.

4. Melakukan analisis terhadap data serta informasi yang telah terkumpul.

5. Melakukan penulisan hasil analisis perkembangan Kampung KB Percontohan.

6. Setelah melalui tahapan finalisasi, selanjutnya adalah proses penggandaan atau

pencetakan. Untuk pencetakan, semua akan dikembalikan kepada anggaran

masing-masing satuan kerja. Jika anggaran terbatas maka dapat juga tidak

dilakukan pencetakan dalam bentuk buku, namun bisa diganti dalam bentuk soft

file.
7. Tahapan akhir adalah sosialisasi buku Profil Kampung KB Percontohan, terutama

pada para pengelola program Kependudukan dan KB serta kepada mitra kerja.

Bentuk sosialisasi ini bisa berupa seminar, orientasi atau penyebaran buku profil

yang sudah dicetak maupun dalam bentuk soft file.

12
BAB III

MEKANISME PENULISAN BUKU PROFIL KAMPUNG KB PERCONTOHAN

3.1. Sistematika Penulisan

Bentuk Profil Kampung KB Percontohan sebagai berikut

Cover Bagian depan buku Profil Kampung KB Percontohan diawali


dengan cover depan kemudian kata pengantar, daftar isi,
daftar gambar, dan daftar tabel.
Bab I Pendahuluan berisi penjelasan mengenai latar belakang,
Tujuan dan manfaat, sasaran, ruang lingkup, dan batasan
pengertian.
Bab II Bab ini menjelaskan mengenai pengelolaan Kampung KB
Percontohan yang terdiri dari jumlah dan distribusi
Kampung KB, POKJA sebagai penggerak Kampung KB,
Intervensi dan pelaksanaan kegatan lintas sekor,
permasalahan Kampung KB Percontohan, dan solusi
permasalahan.
Bab III Bab ini berisi tentang capaian program Banggakencana di
Kampung KB Percontohan, keunggulan Kampung KB
Percontohan
Bab IV Bab ini berisi Kesimpulan dan Saran
Lampiran Berisi foto serta penjelasan singkat mengenai kegiatan di
Kampung KB Percontohan

3.2. Penjelasan

Buku Profil Kampung KB Percontohan yang akan ditulis oleh Perwakilan

Provinsi merupakan hasil rangkuman gambaran serta kondisi Kampung KB

Percontohan yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi tersebut.

Tahapan pertama yang dibutuhkan dalam penyusunan buku Profil Kampung KB

Percontohan yaitu proses pengumpulan data serta informasi mengenai Kampung KB

Percontohan, untuk memperkaya informasi mengenai Kampung KB Percontohan

perlu juga bekerjasama dengan Kepala Seksi Analisis Dampak Kependudukan untuk

melihat hasil laporan monitoring Kampung KB.

13
Pada sub bagian ini akan dijelaskan mengenai penjelasan sistematika

penulisan yang nantinya akan tertuang dalam buku Profil Kampung KB Percontohan.

Berikut adalah sistematika penulisan buku Profil Kampung KB Percontohan sebagai

berikut:

Halaman Judul

Halaman judul merupakan bagian sampul dari buku profil Kampung KB Percontohan.

Halaman ini terdiri dari: Logo, Judul, Nama Instansi, Tahun Cetak (lihat gambar

pada lampiran).

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

Daftar Tabel

Bab I: Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pada bagian latar belakang berisi penjelasan mengenai hal-hal dasar yang

menjadi latar belakang penulisan Profil Kampung KB Percontohan. Latar

belakang yang dibuat disusun sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan

data yang mendukung. Perlu juga dijelaskan mengapa Kampung KB-nya dijadikan

Kampung KB Percontohan, mungkin perlu juga diinformasikan siapakah yang

menjadi inisiatornya, bagaimana perkembangan dari Kampung KB biasa

kemudian berkembang menjadi Kampung KB Percontohan.

Dalam sub bagian ini juga perlu diinformasikan mengenai kondisi

geografis dari lokasi Kampung KB Percontohan di wilayah masing-masing,

apakah terletak di wilayah pesisir kota, bantaran sungai, bantaran rel dan lain

sebagainya. Untuk wilayah Kampung KB Percontohan dengan kondisi daerah

yang cukup sulit dijangkau juga dapat diceritakan pada sub bagian ini, misalkan

terdapat suatu Kampung KB Percontohan terletak di daerah perbukitan,

pegunungan, berada di luar pulau atau wilayah-wilayah dengan akses masih

minim dan sulit terjangkau. Kemudian di dalam latar belakang perlu juga

ditambahkan mengenai gambaran situasi kependudukan yang ada di wilayah

14
Kampung KB Percontohan, seperti jumlah penduduk berdasarkan kelompok

umur dan jenis kelamin. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk per

kelompok umur dan jenis kelamin dengan melihat laporan yang ada di website

kampung KB untuk masing-masing Kampung KB Percontohan. Berikut contoh

tabel yang dapat digunakan :

No Nama Kampung KB Laki-laki Perempuan Jumlah


Rasio JK
Percontohan 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60 + 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60 + Penduduk
1
2
3
4
5
dst
untuk nama kampung KB percontohan dapat diisikan dengan nama semua

Kampung KB Percontohan yang ada di Kabupaten/Kota pada masing-masing

Provinsi.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Pada sub bab ini berisi tentang tujuan serta manfaat disusunnya Profil

Kampung KB Percontohan. Adapun tujuan dibuatnya Profil Kampung KB

Percontohan adalah :

1. Sebagai laporan gambaran situasi dan kondisi pembentukan, pengelolaan

serta perkembangan Kampung KB Percontohan;

2. Pemaparan capaian Program Banggakencana melalui aktualisasi 8 fungsi

keluarga di lingkungan Kampung KB Percontohan;

3. Identifikasi dan mengevaluasi permasalahan termasuk solusi yang akan

dilakukan oleh pengelola Kampung KB di semua tingkatan;

4. Integrasi model kegiatan yang ada di Kampung KB Percontohan, baik yang

melibatkan lintas sektor maupun Program Banggakencana;

15
Sedangkan manfaat dari dibuatnya buku Profil Kampung KB Percontohan

adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Kampung KB

Percontohan;

2. Dapat digunakan sebagai rujukan/contoh bagi pengelola kampung KB lainnya

untuk dapat berkembang menjadi Kampung KB Percontohan;

3. Sebagai media advokasi kepada para stakeholder maupun lintas sektor baik

instansi lain maupun swasta untuk terlibat di Kampung KB khususnya

Kampung KB Percontohan;

1.3. Sasaran

Pada sub bagian ini berisi penjelasan mengenai siapa yang menjadi

sasaran dari hasil penulisan buku Profil Kampung KB Percontohan. Sasaran hasil

penulisan Profil Kampung KB Percontohan mencakup komponen BKKBN

Perwakilan, OPD KKB Provinsi, OPD KKB Kabupaten/Kota, dinas atau lembaga

terkait serta mitra.

1.4. Ruang Lingkup

Untuk sub bagian ruang lingkup memberikan penjelasan mengenai

batasan dalam penulisan buku Profil Kampung KB Percontohan. Ruang lingkup

dalam buku Profil ini mencakup jumlah dan wilayah persebaran, pengelolaan

Kampung KB Percontohan, capaian Program Banggakencana, pemanfaatan

Kampung KB, permasalahan, kesimpulan serta saran.

Bab II: Pengelolaan Kampung KB Percontohan

2.1. Jumlah dan distribusi Kampung KB Percontohan

Pada sub bagian ini berisi penjelasan mengenai perkembangan kampung

KB yang ada di seluruh Kabupaten/Kota kemudian bagaimana perkembangannya

untuk menjadi Kampung KB Percontohan. Selain itu perlu diinformasikan

persebaran Kampung KB Percontohan, kemudian apakah jumlah Kampung KB

Percontohan yang ada di Kabupaten/Kota sudah sesuai dengan target yang

16
ditetapkan atau ada wilayah yang memiliki jumlah Kampung KB Percontohan

melebihi angka yang sudah di targetkan. Kemudian dapat juga diinformasikan

persebaran wilayah Kampung KB Percontohan, apakah terletak di pesisir kota,

bantaran sungai, bantaran rel dan lain sebagainya.

Untuk wilayah Provinsi yang menggambarkan jumlah serta distribusi

Kampung KB Percontohan yang ada di seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi dapat

menginformasikan persentase Kampung KB Percontohan berdasarkan cakupan

wilayah, apakah lokasi kampung KB Percontohan terletak di wilayah desa,

kelurahan atau setingkatnya. Untuk menggambarkan cakupan wilayah dapat

juga dengan digambarkan melalui diagram pie.

Contoh Diagram :

Kampung KB
RW Dusun Desa
Percontohan
Kab A v
Kab B v
Kab C v
Kab D v
Kab E v
Kab F v
Kota G v
Kota H v

Persentase Kampung KB Percontohan


menurut Cakupan Wilayah

25 %
50%
50 %

RW Dusun Desa

17
Sebagai keterangan tambahan, untuk menghitung persentase Kampung

KB Percontohan menurut cakupan wilayah adalah dengan menghitung total

keberadaan Kampung KB Percontohan berdasarkan wilayah dibagi jumlah total

Kampung KB Percontohan di suatu Provinsi kemudian dikali 100. Jadi semisal

dalam suatu Provinsi terdapat 2 Kampung KB Percontohan dengan wilayah

cakupan di wilayah dusun maka persentasenya sebesar 25 persen dari total

keseluruhan Kampung KB Percontohan di suatu Provinsi.

Dalam sub bagian ini perlu juga menjelaskan mengenai sarana serta

prasarana yang ada di Kampung KB Percontohan. Sarana dan Prasarana dalam

Kampung KB adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dan merupakan

penunjang utama terselenggaranya suatu proses untuk mencapai tujuan

didirikannya Kampung KB. Berikut contoh tabel mengenai sarana serta

prasarana yang ada di Kampung KB Percontohan masing-masing

Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi :

Sarana & Prasarana


Nama Kampung KB
No.
Percontohan Sekretariat KKB BKB BKR BKL UPPKS PIK R

1
2
3
4
5
Dst

Untuk nama Kampung KB Percontohan dapat diisikan dengan nama semua

Kampung KB Percontohan yang ada di Kabupaten/Kota pada masing-masing

Provinsi. Sedangkan untuk kolom Sarana dan Prasarana dapat diisikan dengan

keterangan ada jika di Kampung KB Percontohan tersebut terdapat sarana dan

prasarana yang telah dituliskan dalam tabel (Sekretariat KKB, BKB, BKR, BKL,

UPPKS, dan PIK R) atau dapat juga menuliskan keterangan tidak jika di wilayah

Kampung KB Percontohan tersebut tidak ada sarana dan prasarana yang

dimaksud.

18
Selain sarana dan prasarana, dalam sub bagian ini juga perlu menjelaskan

tentang pelaksanaan mekanisme operasional yang ada di Kampung KB

Percontohan masing-masing Kabupaten/Kota. Mekanisme Operasional dalam

Kampung KB itu sendiri adalah bekerjanya atau berfungsinya berbagai langkah-

langkah operasional Program Banggakencana secara teratur, terencana,

berkesinambungan, bersinergi, dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh

potensi yang ada di kecamatan, desa/kelurahan, RW/dusun dan RT dalam upaya

mencapai sasaran Program Banggakencana. Bisa diinformasikan apakah sudah

melaksanakan mekanisme operasional secara lengkap mulai dari rapat

perencanaan kegiatan, rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait

pendukung kegitan, sosialisasi kegiatan, monitoring dan evaluasi kegiatan,

serta penyusunan laporan.

2.2. POKJA sebagai penggerak Kampung KB Percontohan

Pokja merupakan sekelompok orang yang memiliki tujuan yang sama untuk

membangun dan mengembangkan kampung serta berkomitmen tinggi untuk

menggerakan masyarakat menuju keluarga dan masyarakat yang berkualitas

dan sejahtera. Adapun kegiatan yang dilakukan pokja adalah rapat

perencanaan, koordinasi dan sosialisasi, pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan

serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pencapaian rencana kerja sesuai

dengan indikator Program Banggakencana yang diaktualisasikan melalui 8

fungsi keluarga.

Pada sub bagian ini berisi penjelasan mengenai Pokja yang ada di Kampung

KB Percontohan, bagaimana susunan pengurus Pokjanya apakah sudah memiliki

8 pokja secara lengkap dengan Surat Keputusan (SK) dari pejabat berwenang.

Kemudian perlu dijelaskan apakah setiap Pokja sudah menjalankan peran serta

tugasnya masing-masing, kemudian apakah dalam Pokja tersebut sudah

memiliki rencana kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pokja, perlu didampingi dan dibina

oleh Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB secara intensif. Dalam sub bagian ini

dapat juga diinformasikan mengenai pendampingan serta pembinaan yang ada

19
di Kampung KB Percontohan, misalnya diadakan suatu workshop atau pelatihan,

pendampingan dalam pembuatan rencana kerja, pendampingan pembuatan

laporan rutin dan laporan kegiatan, fasilitasi mengikuti lomba atau penilaian,

pendampingan melakukan advokasi, serta memberikan komunikasi melalui grup

aplikasi telepon online (what’sApp). Untuk menginformasikan mengenai

keberadaan Pokja di Kampung KB Percontohan dapat juga menggunakan tabel

dan grafik presentase kepemilikan pokja.

Contoh Grafik :

Provinsi X Pokja Persentase

Kab A 8 100

Kab B 5 62,5

Kab C 8 100

Kab D 6 75

Kab E 8 100

Kab F 7 87,5

Kota G 8 100

Kota H 8 100

Persentase Kampung KB Percontohan


Berdasarkan Kepemilikan Pokja
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kab A Kab B Kab C Kab D Kab E Kab F Kota G Kota H

Sebagai keterangan tambahan, untuk menghitung persentase pokja

adalah dengan menghitung total keberadaan pokja dalam Kampung KB

Percontohan di masing-masing wilayah Kab/Kota dibagi jumlah pokja Kampung

20
KB (8 pokja) kemudian dikali 100. Jadi semisal dalam Kampung KB Percontohan

di wilayah tertentu memiliki 8 pokja maka persentasenya sebesar 100 persen.

2.3. Intervensi & Pelaksanaan kegiatan Lintas Sektor

Kegiatan di Kampung KB bertujuan meningkatkan intensitas kegiatan

bidang kependudukan, pelayanan KB dan pembangunan keluarga melalui

kelompok kegiatan (BKB, BKR, PIK R/M, BKL dan UPPKS) serta kegiatan yang

diprakarsai oleh lintas sektor dengan pendekatan dan penguatan pada

pelaksanaan 8 fungsi keluarga agar mewujudkan keluarga dan masyarakat

sejahtera.

Dalam sub bab ini memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan

yang ada di Kampung KB Percontohan apakah dapat berkontribusi dalam

pemenuhan kebutuhan dan pengentasan permasalahan yang terjadi di daerah

masing-masing. Kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan melibatkan lintas sektor

atau mitra terkait. Misalnya kegiatan pendidikan anak usia dini oleh Dinas

Pendidikan; kegiatan pembuatan akta kelahiran oleh Dinas Dukcapil; kegiatan

pelayanan kesehatan, pencegahan stunting dan imunisasi dari Dinas Kesehatan;

kegiatan pelatihan kewirausahaan dilakukan kerjasama dengan Disperindag,

Disnakersos, Dinas Pertanian dan Perikanan; kegiatan pembangunan fisik dari

Dinas PU, Dinas Perhubungan; penataan lingkungan, pembuatan nama gang

dilakukan oleh Pemerintahan Desa. Kegiatan lainnya dapat juga berupa

penguatan calon pengantin, pencegahan perkawinan anak, dan stunting bekerja

sama dengan ulama setempat dan KUA; penanganan masalah kenakalan remaja,

narkoba, HIV-AIDS bekerja sama dengan komisi penanggulangan AIDS, LSM

atau komunitas penggiat program; perlindungan anak dan perempuan dari

praktik yang merugikan bekerja sama dengan dinas perlindungan anak, kampus

atau LSM atau komunitas lainnya.

Konsep pembangunan terintegrasi telah membuahkan hasil bagi Kampung

KB, khususnya di wilayah percontohan. Sebaliknya Kampung KB juga menjadi

wadah bagi lintas sektor untuk mengimplementasikan target mereka bagi

21
kesejahteraan masyarakat. Selain menceritakan tentang kegiatan intervensi

yang ada di wilayah Kampung KB Percontohan, pada sub bagian ini perlu

menceritakan pelaksanaan program lintas sektor yang berjalan di Kampung KB

Percontohan, apakah dalam melakukan intervensi kegiatan banyak melibatkan

banyak pihak seperti OPD KKB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pertanian,

Dinas PP dan PA, TNI-Polri, Dinas Pendidikan, dan lain sebagainya.

Pada bagian ini perlu juga diinformasikan pelaksanaan program dari lintas

sektor yang ada di Kampung KB Percontohan. Dalam hal ini, pelaksanaan

kegiatan lintas sektor yang ada di wilayah Kampung KB Percontohan dapat

melalui kerjasama yang sifatnya terkait dengan program BKKBN atau dapat

juga yang tidak terkait dengan program. Selain itu perlu juga diinformasikan

peran pemerintah desa serta komponen pemberdayaan masyarakat seperti

PKK, Kelompok Tani, Kelompok Pengajian serta Tenaga sosial (PKH). Kemudian

perlu juga diinformasikan sumber dana untuk operasional Kampung KB

Percontohan, apakah bersumber dari dana APBN, APBD, Swadaya, Corporate

Social Responsibility (CSR) dari perusahaan, Dana Desa dan lain-lain. Untuk
melengkapi kegiatan intervensi yang ada di Kampung KB Percontohan dapat

mengisi contoh tabel sebagai berikut, untuk nama Kampung KB Percontohan

dapat diisikan dengan nama semua Kampung KB Percontohan yang ada di

Kabupaten/Kota pada masing-masing Provinsi, kemudian kolom intervensi dapat

diisikan dengan penjelasan kegiatan yang dilakukan di masing-masing Kampung

KB Percontohan baik kegiatan yang dilakukan untuk mendukung Program

Banggakencana, maupun yang melibatkan lintas sektor.

Intervensi
Nama Kampung KB
No. Kegiatan Kegiatan Lintas Lintas sektor yg
Percontohan
Banggakencana Sektor terlibat
1
2
3
4
5
Dst

22
2.4. Permasalahan Kampung KB Percontohan

Pelaksanaan Kampung KB di lapangan tentu tak semulus dengan yang

diharapkan, dalam pengelolaannya pasti terdapat permasalahan yang cukup

bervariasi. Pada sub bagian ini berisi penjelasan mengenai permasalahan yang

muncul terutama di Kampung KB Percontohan. Secara umum permasalah dapat

terjadi pada aspek :

1. Pengorganisasian meliputi pemahaman tentang tugas, fungsi, kompetensi,

komitmen, komunikasi, serta koordinasi antar anggota pokja;

2. Mekanisme operasional meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

kegiatan;

3. Penganggaran dan kemitraan;

4. Intervensi kegiatan meliputi efektivitas, koordinasi dan ketepatan kegiatan

dengan tujuan dan target sasaran;

5. Pencatatan dan pelaporan;

6. Monitoring serta evaluasi termasuk keterlibatan pokja dan anggota poktan

dalam proses evaluasi kegiatan;

Selain ulasan permasalahan yang terjadi pada pengelolaan serta capaian

di wilayah Kampung KB Percontohan, dalam sub bab ini juga perlu menjelaskan

penyebab terjadinya sumber masalah tersebut, misalnya apakah lokasi

Kampung KB yang cukup sulit untuk dijangkau, kurangnya perhatian dari

pemerintah daerah setempat dan penyebab lain dari masalah yang ada di

Kampung KB Percontohan.

2.5. Solusi permasalahan

Dengan memperhatikan masalah yang terjadi di Kampung KB

Percontohan, tentu diperlukan sebuah solusi untuk dapat meyelesaikan

permasalahan yang ada. Dalam sub bagian ini, diharapkan dengan deskripsi

permasalahan yang terjadi kemudian akan mendapatkan solusi serta

pemecahan yang disesuaikan dengan kondisi yang ada di Kampung KB

Percontohan. Perlu juga diberikan upaya yang akan/harus/telah dilakukan

dalam memecahkan permasalahan tersebut, dan lebih baik jika ada

23
pembelajaran dari proses menyelesaikan masalah sehingga dapat menjadi

rekomendasi bagi pihak lain.

Bab III: Perkembangan Kampung KB Percontohan

3.1. Capaian Program Banggakencana

Pada sub bagian ini akan membahas mengenai capaian Program

Banggakencana yang ada di wilayah Kampung KB Percontohan yang tersebar di

seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi, terutama kontribusi Kampung KB

Percontohan terhadap capaian Program Pembangunan Keluarga melalui dampak

intervensi program pada jumlah anggota tribina (BKB, BKL, BKR), anggota

UPPKS dan PIK-Remaja. Dapat juga dengan melampirkan tabel capaian Poktan

yang ada di Kampung KB Percontohan dengan format sebagai berikut :

Nama Kampung KB Jumla Peserta POKTAN


No
Percontohan BKB BKR BKL UPPKS PIK-R
1
2
3
4
5
Dst
Selain menampilkan data capain dengan menggunakan tabel, agar lebih menarik

dan mudah dipahami perlu juga ditampilkan dalam format grafik seperti contoh

sebagai berikut :

Tren Partisipasi Keluarga dalam Kegiatan


Poktan di Kampung KB Percontohan
40
36
30 32

23 24
20 20

10 11 10
8
5
3
0
BKB BKR BKL UPPKS PIK R

April Desember

24
Selain capaian Poktan, perlu juga dilihat kontribusi Kampung KB

Percontohan terhadap capaian Program Kependudukan melalui jumlah Rumah

Dataku. Dengan berjalannya fungsi rumah dataku secara maksimal yang ada di

wilayah Kampung KB Percontohan maka perkembangan Program Banggakencana

dapat dengan mudah dipantau, selain itu dapat melakukan intervensi

berdasarkan permasalahan Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan KB.

Berikut merupakan contoh tampilan grafik persentase Kampung KB

Percontohan menurut kepemilikan Rumah Data :

Persentase Kampung KB Percontohan menurut


kepemilikan Rumah Data
100 7
80 31 25

60
38
40
68
20
31
0
Tahun 2018 Tahun 2019

Ada Tidak Ada Belum isi

Untuk capaian program Keluarga Berencana perlu melihat jumlah

peserta KB berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan, perlu dibahas juga

apakah pemakaian MKJP juga mengalami peningkatan. Dapat juga dengan

melampirkan isian jumlah peserta KB di masing-masing Kampung KB

Percontohan dengan tabel sebagai berikut


Jenis kontrasepsi
Nama Kampung KB Jumlah Jumlah
No
Percontohan MOP % MOW % IUD % Implan % Suntik % Pil % Kondom % Peserta KB PUS
x
1
j
2
3
4
5
dst
Untuk nama Kampung KB Percontohan dapat diisikan dengan nama semua

Kampung KB Percontohan yang ada di Kabupaten/Kota pada masing-masing

Provinsi. Sedangkan untuk jenis kontrasepsi dapat diisikan dengan jumlah

25
peserta KB yang menggunakan jenis kontrasepsi (MOP, MOW, IUD, implan,

suntik, pil, dan kondom) di wilayah Kampung KB Percontohan. Untuk menghitung

persentasenya adalah dengan cara membagi jumlah peserta KB menggunakan

jenis kontrasepsi tertentu (MOP, MOW, IUD, Implan, Suntik, Pil, dan Kondom)

dibagi dengan Jumlah total peserta KB di Kampung KB Percontohan masing-

masing wilayah Kab/Kota kemudian dikali dengan 100. Jumlah peserta KB

adalah jumlah total dari para pengguna KB berdasarkan jenis kontrasepsi di

wilayah Kampung KB Percontohan. Dan Jumlah PUS adalah jumlah pasangan usia

subur yang ada di masing-masing Kampung KB Percontohan. Agar tampilan data

capaian Program Keluarga Berencana dapat menarik dan mudah dipahami, selain

menggunakan tabel perlu juga ditampilan dalam format grafik ataupun diagram

seperti contoh sebagai berikut :

Presentase PUS menurut kesertaan KB di


Kampung KB Percontohan
100

80 45 41

60

40
55 59
20

0
April Desember
Pakai Tidak

Persentase Kesertaan KB berdasarkan Jenis


Kontrasepsi
4%
2% 11%
Pil
13%
Suntik
Kondom
Implan
36% IUD
25%
MOP
MOW
9%

26
Selain capaian Program Banggakencana yang ada di wilayah Kampung KB

Percontohan di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi, perlu juga diceritakan

bagaimana proses pendampingan dalam rangka capaian Program Banggakencana

di Kampung KB Percontohan, apakah rutin dilakukan monitoring atau evaluasi

terhadap capaian Program khususnya Program Banggakencana atau ada

kegiatan khusus yang dilakukan dalam rangka meningkatkan capaian.

Sebagai keterangan tambahan, untuk melihat perkembangan capaian

program Banggakencana yang terjadi di Kampung KB Percontohan jika

dibutuhkan perlu dengan menampilkan data di dua titik pencatatan agar dapat

dilihat perbandingan capaian Program.

3.2. Keunggulan Kampung KB Percontohan

Kampung KB Percontohan adalah Kampung KB yang telah memenuhi

prasyarat untuk menjadi Kampung KB Percontohan sesuai dengan Panduan

Kampung KB Percontohan dan ditujukan untuk menjadi rujukan bagi Kampung

KB lain dalam hal pengelolaan dan pengoptimalan segala potensi kampung.

Kampung KB Percontohan diharapkan dapat dijadikan laboratorium serta

pusat pembelajaran untuk melihat pengelolaan Program Banggakencana yang

terintegrasi dengan program pembangunan lainnya dalam upaya mencapai

Indonesia berkualitas. Selain itu diharapkan dapat menginspirasi bagi Kampung

KB lain, baik ketika mereka berkunjung langsung maupun menjelajah melalui

website Kampung KB. Pada sub bagian ini dapat diceritakan apa saja yang
menjadi keunggulan serta potensi dari Kampung KB Percontohan di wilayah

masing-masing, baik pemberdayaan ekonomi maupun kesejahteraan keluarga.

Kemudian perlu diceritakan siapa saja (kampung KB mana saja) yang pernah

berkunjung sekaligus belajar mengenai pengelolaan Kampung KB Percontohan.

Selain itu, hal-hal apa saja yang sudah dicapai bagi kampung KB lain yang

berkunjung di Kampung KB Percontohan di wilayah tersebut.

Selain itu, dalam sub bab ini dapat juga ditampilkan data-data capaian

terutama yang berkaitan tentang lintas sektor, apakah ada perkembangan

setelah dicanangkannya Kampung KB Percontohan. Seperti misalnya, pada

27
suatu wilayah terdapat angka stunting yang cukup tinggi, dengan adanya

intervensi yang diberikan dalam kegiatan Kampung KB Percontohan maka angka

stunting menjadi berkurang. Selain itu jumlah murid sekolah yang ada di

wilayah tersebut, apakah ada perkembang setalah mendapatkan intervensi

dalam program Kampung KB.

Bab IV : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini merupakan bagian akhir atau penutup dari penulisan buku

Profil Kampung KB Percontohan yang berupa rangkuman kesimpulan serta

saran-saran yang diperlukan untuk perkembangan Kampung KB Percontohan

kabupaten/kota yang tersebar di Provinsi. Diharapkan, buku profil ini tidak

hanya menjadi sebuah gambaran atau laporan mengenai pengelolaan Kampung

KB Percontohan namun dapat menjadi evaluasi bersama sebagai tujuan utama

pembentukan Kampung KB apakah sudah sesuai dengan dengan cita-cita dan

amanat Presiden.

Lampiran

Dalam lampiran ini berisi foto-foto serta penjelasan singkat mengenai kegiatan

yang ada di Kampung KB Percontohan. Selain itu dapat juga dicantumkan link alamat

yang ada di website Kampung KB nama Kampung KB di seluruh kabupaten/kota yang

ada di Provinsi dengan contoh tabel sebagai berikut

Nama Kampung KB Desa/ Link Kampung


No Kecamatan Kabupaten/Kota
Percontohan Kelurahan KB
1
2
3
4
5
dst

28
Berikut penjelasan tabel pemantauan Kampung KB Percontohan :

 Nama Kampung KB Percontohan diisikan dengan nama semua Kampung KB

Percontohan yang ada di Kabupaten/Kota pada Provinsi. Nama kampung KB

tersebut harus sama dengan yang didaftarkan di website.

 Desa/Kelurahan diisikan dengan nama desa/kelurahan lokasi Kampung KB

Percontohan.

 Kecamatan diisikan dengan nama kecamatan lokasi Kampung KB Percontohan.

 Kabupaten diisikan dengan nama Kabupaten lokasi Kampung KB Percontohan.

 Link Kampung KB diisikan dengan link Kampung KB yang ada di website.

3.3. Sosialisasi

Setelah Profil Kampung KB Percontohan disusun, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan sosialisasi terutama pada para pengelola program Kependudukan

dan KB serta kepada mitra kerja. Bentuk sosialisasi ini bisa berupa seminar,

orientasi, atau penyebaran buku profil yang sudah dicetak maupun dalam bentuk

soft file. Dengan dilakukannya sosialisasi buku ini diharapkan para pemangku
kepentingan mengetahui keberadaan Kampung KB, selain itu dapat juga sebagai

sarana evaluasi dari pembentukan serta pengelolaan Kampung KB. Dari hasil

sosialisasi juga dimungkinkan terdapat masukan yang positif sehingga dapat

digunakan untuk penyempurnaan Kampung KB. Terkait jika ada perubahan data dan

informasi dapat dilakukan pembaruan atau update setiap tahun disesuaikan dengan

kebutuhan serta anggaran yang disediakan.

3.4. Waktu Penyusunan

Untuk memudahkan proses penyusunan Profil Kampung KB Percontohan,

selain sumber data valid dan terbarukan dibutuhkan juga penetapan jadwal waktu

pengerjaan agar penyusunan Profil Kampung KB Percontohan dapat selesai secara

efektif dan efisien sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain itu,

gambaran waktu jadwal ini diharapkan dapat memudahkan pengelola program dalam

melaksanakan kegiatan. Berikut adalah gambaran waktu pengerjaan penyusunan

29
Profil Kampung KB Percontohan, jadwal penyusunan ini dapat disesuaikan dengan

keadaan di masing-masing wilayah :

Jadwal Penyusunan Profil Kampung KB Percontohan

Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan


No Kegiatan
I II III IV V
Pengumpulan dan analisis
1
data
2 Penulisan

3 Finalisasi

Penggandaan/Pencetakan dan
4
distribusi serta sosialisasi

30
BAB IV

PENUTUP

Kampung KB dikembangkan sebagai upaya untuk merevitalisasi program

Program Banggakencana yang selama beberapa dasawarsa terakhir mengalami

stagnansi. Kampung KB merupakan salah satu strategi guna menunjang capaian

program Program Banggakencana dan program sektor terkait lainnya diseluruh

tingkatan wilayah sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Namun dalam perkembangannya, pelaksanaan Kampung KB belum sesuai dengan yang

diharapkan. Permasalahan yang sering terjadi adalah tidak adanya kegiatan tindak

lanjut setelah dicanangkan, oleh karena itu BKKBN mengembangkan program Kampung

KB Percontohan. Kampung KB Percontohan adalah Kampung KB yang telah memenuhi

prasyarat untuk menjadi Kampung KB Percontohan dan ditujukan untuk menjadi

rujukan bagi Kampung KB lain dalam hal pengelolaan dan pengoptimalan segala potensi

yang ada di daerah tersebut serta dapat mengimplementasi pengembangan Kampung

KB dan Pokja Kampung KB lainnya.

Profil Kampung KB Percontohan diharapkan dapat menjadi salah satu sarana

dalam pengembangan data serta informasi perkembangan Kampung KB Percontohan.

Selain itu, Profil Kampung KB Percontohan diharapkan dapat mengevaluasi sumber

permasalahan yang ada dan mencari solusi tindak lanjut. Buku panduan penyusunan

Profil Kampung KB Percontohan ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan

analisis serta penyajian data dalam bentuk Profil Kampung KB Percontohan.

Kami menyadari bahwa buku ini tentunya belum sempurna, maka kritik dan saran

serta tambahan data dan informasi yang relevan bagi penyempurnaan buku ini masih

sangat diperlukan. Buku Panduan ini dalam pelaksanaannya tidak menutup kemungkinan

untuk dilakukan pengembangan dan kreativitas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

masing-masing wilayah. Demikian kami sampaikan, semoga panduan ini dapat

dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

31
DAFTAR PUSTAKA

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Dalam Negeri dan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pedoman

Pengelolaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan

Keluarga di Desa. Jakarta : BKKBN.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2017. Panduan Monitoring dan

Evaluais Kampung KB. Jakarta: BKKBN.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2017. Pedoman Pengelolaan

Kampung KB (Pedoman bagi Pengelola Kampung KB di Lini Lapangan). Jakarta:

BKKBN.

Direktorat Advokasi dan KIE. 2016. Petunjuk Teknis Kampung KB. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2018. Panduan Kampung KB Percontohan. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2018. Panduan Mekanisme Operasional Program KKBPK di

Lini Lapangan. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2018. Panduan Teknis Pengisian Laporan Online Aplikasi

Kampung KB Bagi Pengisi Konten. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2019. Kampung KB sebagai Upaya Bersama untuk Indonesia

Sejahtera (Laporan Akhir Kampung KB 2018). Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2019. Panduan Pengelolaan Kampung KB Bagi Tenaga Lini

Lapangan. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Bina Lini Lapangan. 2020. Memori Pengelolaan Kampung KB. Jakarta : BKKBN.

Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi. 2011. Kamus Istilah Kependudukan dan

Keluarga Berencana. Jakarta : BKKBN.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana. 2019. Pedoman

Penyelenggaraan Training Of Trainer (TOT) Pelatihan Teknis Kampung KB

Percontohan bagi Fasilitator Tingkat Provinsi. Jakarta : BKKBN.

Republika. 2018. “Dua Tahun Kampung KB Untuk Keluarga Indonesia”. Republika, 14

Januari 2018. Jakarta.

32
LAMPIRAN

COVER DEPAN

PROFIL KAMPUNG KB PERCONTOHAN

FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN

KAMPUNG KB KAMPUNG KB KAMPUNG KB KAMPUNG KB

FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN

KAMPUNG KB KAMPUNG KB

FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN FOTO KEGIATAN

KAMPUNG KB KAMPUNG KB KAMPUNG KB KAMPUNG KB

PERWAKILAN BKKBN PROVINSI

(PENYUSUN PROFIL)

TAHUN 2020

(TAHUN PEMBUATAN PROFIL)

33
COVER BELAKANG

Disusun oleh :

(Penyusun Profil)

34

Anda mungkin juga menyukai