Anda di halaman 1dari 94

LAPORAN

MAGANG LAPANGAN

Oleh :
Dinny Daniyati Putri, S.Stat
19960413 201902 2 007

PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN


KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PROVINSI JAWA BARAT

BANDUNG 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan
rahmat- Nya, saya dapat menyelesaikan Laporan Magang Lapangan ini. Penulisan
laporan dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas yang diberikan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) kepada Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) demi meningkatkan kompetensi CPNS dalam mengimplementasikan
Program KKBPK di lapangan. Saya menyadari bahwa pembuatan laporan ini
dapat saya selesaikan berkat bimbingan dan bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Ibu Elly Karolina, S.E selaku mentor dan PKB yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan membimbing saya dengan
penuh ketelitian.
2. Ibu Iin Sopiyani, S.Sos selaku kepala UPT P5A Kec, Bojongsoang yang
bersedia memberikan masukan berguna untuk keberlangsungan laporan
yang lebih baik.
3. Ibu Ema Marlina, S.E. selaku Kasubag TU UPT P5A Kecamatan
Bojongsoanng yang bersedia memberikan masukan berguna untuk
keberlangsungan laporan yang lebih baik
4. Bapak Erwin dan Ibu Reni selaku TPD yang telah bersedia membimbing
dengan penuh kesabaran.
5. Ibu Hanistya Mustika Ramadhani, SKM. selaku rekan perjuangan selama
magang lapangan yang saling memotivasi dan membantu setiap kegiatan
dan pelaporan.
6. Seluruh pihak UPT KB Kec. Bojongsiang dan teman- teman CPNS
angkatan 2019 yang telah memberikan motivasi sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan magang ini.
7. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan magang
lapangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

i
Penulis menyadari bahwa laporan magang lapangan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, masukan, saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan demi menambah kekayaan ilmu dan kemajuan organisasi.

Bandung, Maret 2020

( Dinny Daniyati Putri)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Maksud dan tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN .................................................................................. 3
A. Mekanisme Operasional ......................................................................................... 3
B. 10 Langkah PKB .................................................................................................... 6
C. Implementasi Kampung KB ................................................................................... 9
D. Poktan .................................................................................................................. 11
BAB III CAPAIAN DAN DAMPAK KEGIATAN .............................................................. 14
BAB IV PENGALAMAN DAN PEMBELAJARAN ......................................................... 17
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
B. Saran .................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
LAMPIRAN...........................................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), merupakan


sebuah instansi yang diberikan amanah oleh Negara Indonesia untuk
mengatur dan mengelola penduduk Indonesia, tidak hanya secara kuantitatif,
melainkan juga kualitatif. Berdasarkan Undang-Undang No. 52 tahun 2009
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, maka
tugas yang diemban oleh BKKBN tidak hanya terkait dengan masalah KB
saja, yang identik dengan alat kontrasepsi, akan tetapi juga terkait masalah
kependudukan dan pembangunan keluarga, sehingga dikenal dengan program
KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga).
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah diamanatkan,
CPNS Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat TA 2018 telah melalui
berbagai kegiatan mulai dari orientasi tingkat provinsi, magang pada bidang-
bidang yang ada di Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, orientasi tingkat
pusat dan Latihan Dasar CPNS.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan CPNS masih perlu
mendapatkan pembelajaran yang lebih komprehensif yaitu pembelajaran
secara langsung tentang implementasi program KKBPK di lapangan. Maka
CPNS harus mendapatkan pengalaman berkarya di lingkungan masyarakat
sehingga dapat mengetahui berjalannya program di lini lapangan seperti
mekanisme operasional lini lapangan, peran dan tugas PKB, Kampung KB,
operasional keloompok kegiatan dan pencatatan serta pelaporan Program
KKBPK. Dengan demikian, para CPNS dapat mengetahui tentang pemetaaan
sasaran program dan wilayah, selanjutnya diharapkan menjadi suatu cara
pikir dan kerja berdasarkan data yang ada.
Berdasarkan uraian di atas, maka BKKBN Pusat dan Perwakilan
BKKBN Provinsi menyelenggarakan program Magang Lapangan CPNS

1
Penerimaan Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Biro Kepegawaian dan
Perwakilan BKKBN Provinsi. Dengan adanya magang lapangan CPNS
diharapkan dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh
selama masa Orientasi CPNS dan Latihan Dasar kepada masyarakat serta
berkontribusi dengan melakukan inovasi terhadap kegiatan yang ada di
lapangan.

B. Maksud dan tujuan


1. Meningkatnya kompetensi CPNS dalam mengimplementasikan Program
KKBPK di lini lapangan
2. Dapat mengimplementasikan pengetahuan yang telah diperoleh selama
masa Orientasi CPNS dan Latihan Dasar kepada masyarakat serta
berkontribusi dengan melakukan inovasi terhadap kegiatan yang ada di
lapangan

2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Mekanisme Operasional
Mekanisme operasional adalah bekerjanya atau berfungsinya langkah-
langkah operasional program KKBPK secara teratur, terencana dan terus-
menerus yang satu sama lain saling berkaitan, berkesinambungan, bersinergi
dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh potensi yang ada di kecamatan,
desa/kelurahan, RW/dusun dan RT dalam upaya ,encapai sasaran Program
KKBPK. Mekanisme operasional program keluarga berencana merupakan
system yang saling berhubungan satu sama lain sehingga apabila satu bagian
system tidak dilakukan akan berdampak terhadap pencapaian program yang
telah direncanakan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya
mekanisme operasional maka pengendalian Program KKBPK di tingkat
lapangan bisa dilakukan dengan baik. Tujuan mekanisme operasional lini
lapangan diantaranya adalah:
1. Tersampaikannya informasi teknis maupun politis yang berkaitan dengan
pengelolaan program KB atau program-program pembangunan lainnya
kepada pengelola program di Desa.
2. Terbentuknya kesepakatan operasional dari berbagai unsur terkait dalam
pelaksanaan program KB di daerah.
3. Berlangsungnya pengelolaan program KB secara terencana, terstruktur
dan terus menerus.
4. Terselenggaranya rapat pertemuan staff (staff meeting.
5. Terselenggaranya rapat teknis pelayanan KB.
6. Terselenggaranya rapat koordinasi program KB tingkat Kecamatan.
7. Rapat minggon dengan pokok bahasan program KB.

Dibawah ini terdapat gambar Mekanisme Operasional di Lini Lapangan:

3
Gambar 1

Tahapan pelaksanaan mekanisme operasional adalah:

1. Staff meeting (pertemuan staff).


Staff Meeting merupakan forum pertemuan intern mingguan antara
Kepala UPT PPKB, Kasubag TU dan seluruh PKB/PLKB yang ada di
wilayah kecamatan binaannya dalam rangka mengevaluasi dan menyusun
rencana kegiatan.
2. Pertemuan koordinasi teknis pelayanan KB atau Lokakarya Mini.
Lokakarya Mini merupakan forum pertemuan intern bulanan petugas
Puskesmas dengan Petugas lapangan KB dan Kader dalam rangka
mengevaluasi dan menyusun jadwal pelayanan KB-Kes di tingkat
Puskesmas/Kecamatan sebagai persiapan Rakor Kecamatan.
3. Pertemuan koordinasi KB tingkat Kecamatan.
Rakor kecamatan atau Rapat Koordinasi Kecamatan merupakan Rapat
Dinas unruk tingkat Kecamatan yang dihadiri oleh para Kepala Desa,
Dinas Instansi ataupun unsur-unsur lainnya. Kegiatan Rakor Kecamatan

4
dilaksanakan untuk menyampaikan dan mengevaluasi kegiatan atau
program satu bulan yang lalu yang melibatkan lintas sector, sehingga
Rakor Kecamatan dapat dijadikan sebagai sarana dan wahana
penggalangan kesepakatan dan forum penegasan untuk tingkat
Kecamatan. Dalam Rakor Kecamatan tidak menutup kemungkinan
dihadiri oleh Ormas, LSOM dan LSM lainnya, sehingga pelaksanaan
berbagai kegiatan sekaligus untuk mendapatkan dukungan dari lintas
sektor. Rakor Kecamatan dipimpin oleh Camat atau yang mewakilinya,
kegiatan ini biasanya dilaksanakan satu kali dalam sebulan. Apabila ada
kegiatan atau program yang harus disampaikan dalam setiap minggu,
maka Rapat Minggon Kecamatan sebagai sarananya.
4. Pertemuan koordinasi mingguan (Rapat Minggon).
Rapat minggon adalah sarana perencanaan untuk melakukan kegiatan
kemasyarakatan, rapat ini umumnya diadakan oleh pemerintah
kecamatan ataupun desa, para pesertanya mulai dari aparat kecamatan,
desa, TNI, Polri, mitra kerja kecamatan dan juga masyarakat. Biasanya
rapat ini diadakan setiap satu minggu sekali, untuk harinya, bagaimana
kebijakan pemerintah setempat.
5. Pertemuan Forum Pos KB Desa
Pertemuan Forum Pos KB Desa merupakan forum pertemuan bulanan
seluruh Ketua Pos KB Desa dengan Ketua Forum Pos KB Desa dalam
rangka mengevaluasi dan meyusun rencana kerja Pos KB Desa.
6. Rakor Desa
Rakor Desa merupakan forum pembentukan kesepakatan bulanan yang
diselenggarakan oleh Kepala Desa dengan seluruh pelaksana/pengelola
Program KB dan PP di tingkat Desa.
7. Pertemuan Pos KB Desa
Pertemuan Pos KB Desa merupakan forum pertemuan bulanan antara Pos
KB Desa dengan Sub KB Desa, Kder Posyandu, Pengurus Poktan
ditambah dengan Kader PKK dalam rangka mengevaluasi dan menyusun
rencana kerja Program KB dan PP di tingkat Desa.

5
8. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan yang lebih dikenal dengan nama R/R
merupakan kegiatan untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan input,
proses dan hasil kegiatan, untuk kemudian dengan menggunakan
formulir yang telah ditentukan. R/R dibuat untuk mengetahui hasil yang
dicapai berdasarkan rencana yang telah ditentukan dan kemudian
digunakan untuk menyusun rencanadan kebijakan kerja selanjutnya..

Selama penulis magang lapangan di Kabupaten Bandung Kecamatan


Bojongsoang, penulis sudah mengikuti beberapa kegiatan mekanisme
operasional yang ada di UPT P5A KecamatanBojongsoang antara lain: staff
meeting, pertemuan Sub PPKBD, pertemuan PPKBD, pelayanan kontrasepsi.

B. 10 Langkah PKB
Untuk menyukseskan program KKBPK maka PKB perlu melakukan 10
langkah PKB yang merupakan megiatan pokok, meliputi:
1 Pendekatan Tokoh Formal
Pendekatan tokoh formal adalah kunjungan kepada kepala wilayah dalam
rangka meminta dukungan secara formal dalam pelaksanaan operasional
program KKB di wilayahnya. Hari pertama magang, penulis beserta tim
magang Kabupaten Bandung mendatangi Dinas Pengendalian Penduduk
KeluargaBerencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DP2KBP3A) Kabupaten Bandung. Pada siang harinya kami diberikan
pembagian wilayah magang lapangan. Penulis mendapatkan wilayah di
Kecamatan Bojongsoang. Di Kantir UPT P5A Kecamatan Bojongsoang,
penulis diperkenalkan kepada Kepala UPT, Kasubbag TU, PKB dan TPD
yang bekerja disana. Pendekatan tokoh formal lainnya adalah dengan
menemui Kepala Desa, Bidan Desa, Ketua RW, dan Ketua RT yang ada
di Kecamatan Bojongsoang.
2 Pendataan dan Pemetaan
Untuk mengenali wilayah kerjanya, PKB/PLKB melakukan pengenalan
wilayah yang mencangkup batas wilayah, data demografi, data keluarga

6
berencana, data tahapan keluarga serta data individu yang ditindaklanjuti
dengan analisa data. Untuk mengetahui situasi wilayah kerja, penulis
mempelajari data-data yang tersaji dalam laporan bulanan yang disusun
oleh UPT P5A Kecamatan Bojongsoang. Selain itu, penulis
jugaberdiskusi bersama Kepala UPT, Kasubbag TU, PKB dan TPD.
3 Pendekatan Tokoh Informal
Pendekatan tokoh informal adalah kunjungan atau silaturahmi kepada
tokoh masyarakat, tokoh agama/adat atau tokoh ekomoni dan mitra kerja
lainnya dlaam rangka kerjasama secara informal tentang pelaksanaan
operasional program KKB di wilayahnya. Selama magang, kami
membina hubungan baik dengan pengurus PKK dan pengurus posyandu
baik secara resmi maupun tidak resmi.
4 Pembentukan Kesepakatan
Kegiatan ini dilakukan dalam setiap forum mekanisme operasional yang
di dukung oleh keberadaan tokoh formal dan informal sehingga bersedia
menjadi motivator pelaksana program di wilayahnya. Pembentukan
kesepakatan dapat dilaksanakan melalui kegiatan Musrembang dan
Musdes. Penulis belum berkesempatan mengikuti kegiatan Musrembang
maupun Musdes.
5 Penegasan Kesepakatan
Penegasan kesepakatan adalah proses untuk mementapkan tokoh formal
dan informal agar berperan aktif sesuai dengan hasil kesepakatan dan
rencana yang telah disepakati dalam rakor forum mekanisme operasional.
Selama magang penulis mengikuti pertemuan PPKBD dan Sub PPKBD.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kegiatan yang akan
dilaksanakan diantaranya adalah target akseptor KB, pembentukan
Poktan, pembentukan Kampung KB, legalitas kepengurusan PPKBD dan
Sub PPKBD.
6 KIE oleh Tokoh Masyarakat
Kegiatan Penyuluhan adalah suatu proses yang dilakukan oleh
PKB/PLKB sendiri maupun bersama institusi dalam rangka menanamkan

7
pengertian, nemingkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan agar
sasaran tahu, mau dan mampu melaksanakan program KKBPK.
Penyuluhan dapat dilaksanakan dengan melakukan penyuluhan individu
melalui kunjungan rumah dan penyuluhan kelompok.
Selama penulis magang, penulis melakukan penyulihan kb individu
kepada calon akseptor KB baru. Selain itu, penulis juga melakukan
penyuluhan Poktan BKB kepada pengurus posyandu maupun Sub
PPKBD di Kecamatan Bojongsoang.
7 Pembentukan Group Pelopor
Pembentukan group pelopor adalah langkah untuk mengajak dan
mempersiapkan seseorang atau kelompok untuk menarik/ menggerakan
anggota masyarakat lainnya untuk menjadi peserta KB dalam memilih
alat kontrasepsi (khususnya yang lebih efektif) maupun menjadi peserta
pengelola program. Selama magang lapangan, penulis belum
berkesempatan melakukan pembentukan grup pelopr ataupun melakukan
kunjungan terhadap grup pelopor yang telah dibentuk.
8 Pelayanan KB
Pelayanan KB (pemasangan alat kontrasepsi)individual diarahkan kepada
Puskesmas maupun Pustu yang ada di Desa calon akseptor. Selain itu,
calon akseptor dipersilahkan mendatangi faskes swasta yang melayani
pemasangan KB. Pelayanan secara masal dilakukan melalui kegiatan
pelayanan terpadu Sabilulungan yang dilakukan di Kantor UPTP5A
Kecamatan Bojongsoang.
9 Pembinaan Peserta
Pembinaan peserta dilakukan dalam rangka mencegang angka putus
pakai (Drop Out/DO) kesertaan ber-KB. Salama magang, penulis belum
berkesempatan melakukan pembinaan pada peserta KB.
10 Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan adalah suatu kegiatan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan
masukan, proses maupun hasil kegiatan yang telah dilakukan, pencatatan ini
bersifat kuantitatif dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan.

8
Pelaporan adalah suatu proses kegiatan melaporkan hal-hal yang telah dicatat.
Data yangbersifat kuantitatif dilaporkan dengan menggunakan formulir yang
telah ditentukan serta berkesinambungan. Untuk hal-hal ang bersifat
kualitatif dapat dilaporkan secara tulisan melalui forum mekanisme
operasional yang ada. Setiap akhir bulan PKB dan TPD mengumpulkan
pencatatan dan pelaporan Pelayanan Kontrasepsi (Pelkon) dan Pengendalian
Lapangan (Dalap) yang kemudian akan dilaporkan secara online melalui
aplikasi Statistik Rutin. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan penulis
selama magang lapangan adalah pencatatan kegiatan, dokumentasi, notulensi
dan laporan akhir magang.

C. Implementasi Kampung KB
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW atau dusun yang
memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program
Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)
dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan
sistematis.
Tujuan Kampung KB
Secara umum, tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara
melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam
rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Sedangkan secara khusus,
Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah,
lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan
membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan
pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pembangunan berwawasan kependudukan.
Syarat Kampung KB
Pada dasarnya ada tiga hal pokok yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan sebagai syarat dibentuknya Kampung KB dalam suatu wilayah,
yaitu :

9
1. Tersedianya data kependudukan yang akurat.
2. Dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah.
3. Partisipasi aktif masyarakat
Kriteria Kampung KB
Dalam memilih atau menentukan wilayah yang akan dijadikan lokasi
Kampung KB ada tiga kriteria yang dipakai, yaitu :
 Kriteria utama: yang mencakup dua hal, yaitu: (1) Jumlah Keluarga Pra
Sejahtera dan KS 1 (miskin) di atas rata-rata Pra Sejahtera dan KS 1 tingkat
desa/kelurahan di mana kampung tersebut berada, (2) jumlah peserta KB di
bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan di mana
kampung KB tersebut berlokasi.
 Kriteria wilayah: yang mencakup 10 kategori wilayah (dipilih salah satu),
yaitu: (1) Kumuh, (2) Pesisir, (3) Daerah Aliran Sungai (DAS), (4)
Bantaran Kereta Api, (5) Kawasan Miskin (termasuk Miskin Perkotaan),
(6) Terpencil, (7) Perbatasan, (8) Kawasan Industri, (9) Kawasan Wisata,
(10) Padat Penduduk. Selanjutnya dalam menentukan kriteria wilayah yang
akan dijadikan sebagai lokasi pembentukan Kampung KB dapat dipilih satu
atau lebih dari sepuluh criteria yang ada.
 Kriteria Khusus: yang mencakup 5 hal, yaitu: (1) kriteria data di mana
setiap RT/RW memiliki Data dan Peta Keluarga, (2) kriteria kependudukan
di mana angka partisipasi penduduk usia sekolah rendah, (3) kriteria
program KB di mana peserta KB Aktif dan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP) lebih rendah dari capaian rata-rata tingkat desa/kelurahan
serta tingkat unmet need lebih tinggi dari rata-rata tingkat desa/kelurahan,
(4) kriteria program pembangunan keluarga di mana partisipasi keluarga
dalam pembinaan ketahanan keluarga, pemberdayaan ekonomi dan
partisipasi remaja dalam kegiatan GenRe melalui PIK-R masih rendah, (5)
kriteria program pembangunan sektor terkait yang mencakup setidaknya
empat bidang, yakni kesehatan, ekonomi, pendidikan, pemukiman dan
lingkungan, dan masih bisa ditambah dengan program lainnya sesuai
dengan perkembangan.

10
Keadaan Kampung KB di Kecamatan Bojongsoang
Kecamatan Bojongsoang memiliki 3 Kampung KB yaitu di RW 04 Desa
Buah Batu, RW 17 Desa Bojongsari dan RW 02 Desa Bojongsoang. Kegiatan
Kampung KB yang melingkupi 8 fungsi keluarga cukup memberikan
pengaruh positif di masyarakat di Desa Buah Batu, diantaranya: (1) Bidang
Agama, telah dilakukan pengajian rutin dan magrib mengaji, (2) Bidang Sosial
Budaya, (3) Bidang Perlindungan, penyuluhan tentang pentingnya akte
kelahiran, (4) Bidang Cinta Kasih, dibuatnya kawasan kampung ramah anak,
(5) Bidang Pendidikan yaitu dengan melakukan kegiatan tribina di masyarakat
Desa Buah Batu, (6) Bidang Reproduksi dengan melakukan penyuluhan KB
dan PUP serta pelayanan KB, (7) Bidang Ekonomi, belum ada kegiatan (8)
Bidang Lingkungan, sejak diidrikannya Kampung KB ini lingkungan di
sekitar RW 04 Desa Buah Batu menjadi semakin bersih.
Sedangkan keadaan Kampung KB yang berada di Desa Bojongsari pada
bidang ekonomi adalah adanya kegiatan ekonomi mandiri yang dilakukan oleh
masyarakat seperti adanya warga yang membuat pakaian olahraga yang
kemudian hasilnya akan dikirimkan ke pabrik. Namun ada banyak seksi yang
kegiatannya belum berjalan atau berjalan dengan tidak maksimal. Oleh karena
itu diperlukan adanya usaha yang sungguh-sungguh untuk mengaktifkan
kembali Kampung KB yang ada di Desa Bojongsari.
Kampuung KB di Desa Bojongsoang merupakan Kampung KB yang baru
dibangun pada tahun 2020 sehingga Kampung KB ini baru memiliki struktur
organisasi namun belum terlihat kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
Kampung KB tersebut.

D. Poktan
1. BKB (Bina Keluarga Balita)
Tujuan dari BKB yaitu untuk menambah wawasan serta meningkatkan
ketrampilan orangtua dalam mengasuh balitanya. Pembinaan tersebut
meliputi pola asuh balita, perhatian orang tua terhadap fungsi motorik
balita, gizi seimbang bagi balita, dan lain-lain. Hubungan antara orangtua

11
dan balita memiliki pengaruh yang besar bagi balita untuk masa
mendatang.
2. BKR (Bina Keluarga Remaja)
Berdasarkan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang
pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera.
Terdapat 4 (empat) upaya pokok keluarga berencana nasional,
diantaranya adalah pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan 4 upaya pokok program keluarga berencana nasional, maka
dibentuk BKR (Bina Keluarga Berencana). Program tersebut ditujukan
untuk orangtua maupun anggota keluarga yang memiliki peran untuk
membina remaja. Remaja merupakan periode dimana seseorang telah
mengalami kematangan fisik, mental, maupun emosional. Kebanyakan
mereka yang sudah menginjak usia remaja memiliki pola pikir yang
berubah- ubah. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tumbuh
kembang serta kualitas diri pada remaja. Oleh karena itu, tujuan dari
program BKR adalah untuk meningkatkan ketrampilan orangtua maupun
anggota keluarga lainnya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan
motivasi kepada remaja sebagai upaya untuk menciptakan keluarga yang
sejahtera dan memiliki kualitas yang baik.
3. BKL (Bina Keluarga Lansia)
BKL merupakan program yang ditujukan kepada keluarga yang memiliki
lansia (lanjut usia). Tujuan dari BKL adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan lansia melalui kepedulian dan peran anggota keluarga,
sehingga terbentuk lansia yang produktif, aktif, mandiri, sehat, dan
bermanfaat bagi keluarga maupun masyarakat.

Selama penulis magang, Kecamatan Bojongsoang sedang menggencarkan


pembentukan BKB di tiap Desa karena banyak posyandu yang belum
melakukan kegiatan BKB. Untuk kegiatan BKR baru akan dibentuk di Desa
Buah Batu. Sedangkan untuk poktan BKL sebenarnya kegiatannya sudah

12
lama dilakukan nemun belum ada SK untuk BKL dan belum ada pencatatan
dan pelaporannya sehingga poktan BKL pun baru akan dibentuk.

13
BAB III
CAPAIAN DAN DAMPAK KEGIATAN

Capaian dan dampak kegiatan magang lapangan di Dinas Pengendalian Penduduk


Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
Kabupaten Bandung yang ditempatkan di UPT P5A Kecamatan Bojongsoang
selama dua bulan ini yaitu:

BULAN KEGIATAN OUTPUT OUTCOME

Laporan
Advokasi dengan tokoh formal
advokasi

Penyuluhan/KIE individu tentang


MKJP kepada calon akseptor Dokumentasi
yang dilakukan dengan kegiatan
melakukan kunjungan rumah

Januari Pembinaan Poktan BKB kepada Dokumentasi


Kader Posyandu kegiatan
Notulen
Fasilitasi Sub PPKBD dalam 10 akseptor
kegiatan
memahami kembali tentang tugas MKJP
Daftar hadir
pokok dan fungsi dari Sub
peserta
PPKBD serta evaluasi pencatatan
Dokumentasi
dan pelaporan program KKBPK
kegiatan
Dokumentasi
Staff Meeting
kegiatan
Fasilitasi Sub PPKBD dalam Notulen
Februari memahami kembali tentang tugas kegiatan
pokok dan fungsi dari Sub Daftar hadir
PPKBD serta evaluasi pencatatan peserta
dan pelaporan program KKBPK Dokumentasi

14
BULAN KEGIATAN OUTPUT OUTCOME
kegiatan
Penyuluhan/KIE individu tentang
MKJP kepada calon akseptor
yang dilakukan dengan sesuai Dokumentasi
dengan jadwal rutin posyandu kegiatan
maupun dengan melakukan
kunjungan rumah
Pembinaan Poktan BKB kepada Dokumentasi
Sub PPKBD dan Kader Posyandu kegiatan
Notulen
kegiatan 10 Akseptor
Fasilitasi Pos PPKBD dalam
Daftar hadir MKJP
rangka evaluasi program KKBPK
peserta
tingkat kecamatan
Dokumentasi
kegiatan
Notulen
kegiatan
Fasilitasi Pelayanan KB terpadu Daftar hadir
Sabilulungan peserta
Dokumentasi
kegiatan
Pembinaan Poktan BKB kepada Dokumentasi
Maret
Sub PPKBD dan Kader Posyandu kegiatan

Tabel di atas menunjukkan beberapa kegiatan yang telah dilakukan saat


kegiatan magang lapangan.

Staff meeting dilakukan untuk melakukan evaluasi internal di Kecamatan


program KKBPK di minggu sebelumnya serta merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan secara mingguan maupun bulanan. Fasilitasi PPPKBD dan Sub PPKBD

15
dilakukan melalui pertemuan di akhir bulan untuk mengevaluasi kegiatan yang
telah dilakukan dalam bulan tersebut, mengungkap permasalahan yang terjadi
setrta mencari jalan keluarnya kemudian merencanakan kegiatan yang akan
dilakukan di bulan yang akan datang. Selain itu dilakukan evaluasi pencatatan dan
pelaporan sehingga data yang dihasilkan meruakan data yang baik dan benar. KIE
kelompok dan KIE indivdiu perlu dilakukan secara terus menerus dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap hal-hal yang
disampaikan, terutama tentang kepesertaan berKB.

Staff meeting, fasilitasi PPKBD dan Sub PKBD, KIE kelompok/individu


merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap bulannya sedangkan kegiatan
lainnya merupakan kegiatan tentative yang tidak dilakukan setiap bulan.

16
BAB IV
PENGALAMAN PEMBELAJARAN

Magang lapangan memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetahui


dan mengalami proses kerja di lini lapangan. Selama dua bulan ini saya mendapat
pengetahuan yang banyak terkait program KKBPK di lini lapangan seperti apa,
bagaimana program KKBPK berjalan di lapangan dan mengetahui Kendala-
kendala di lapangan dalam menjalankan program KKBPK. Dengan kegiatan
magang lapangan ini saya mengetahui mekanisme operasional program KKBPK,
mengetahui operasionalisasi Kampung KB, mengetahui poktan tribina (BKB,
BKR, BKL) dan yang lebih penting saya memperoleh ilmu mengenai bagaimana
cara berinterakasi dengan masyarakat yang baik dan menjalin silaturahmi, karena
dengan menjalin silaturahmi yang baik maka masyarakat akan lebih peduli dengan
kita sebagai petugas Penyuluh Keluarga Berencana dan akan mempermudah kita
dalam menyampaikan arahan dan membina masyarakat dalam menjalankan
program KKBPK.
Dalam menjalankan program KKBPK di lini lapangan tidak semudah yang
dibayangkan banyak kendala-kendala dalam menjalankannya program yaitu:
1 Kurangnya tenaga kader di lapangan sehingga satu kader dapat menduduki
banyak jabatan;
2 Sarana Prasarana PKB dan Media KIE yang kurang;
3 Regenerasi Sub PPKBD terhambat dikarenakan masalah internal di masing-
masing RW;
4 Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mengikuti kegiatan
program KKBPK sehingga masayarakat tidak mengikuti kegiatan penyuluhan;
5 Adanya konflik internal maupun eksternal yang terjadi di pengurus posyandu
maupun pengurus kampung KB.

17
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan magang lapangan penulis di Dinas Pengendalian Penduduk
Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak
(DP2KBP3A) Kabupaten Bandung yang ditempatkan di UPT P5A
Kecamatan Bojongsoang selama dua bulan mendapat pengetahuan yang
banyak terkait program KKBPK di lini lapangan.

Dengan adanya kegiatan magang lapangan ini diharapkan CPNS dapat


mengetahui dan memahami mekanisme operasional program KKBPK,
operasional Kampung KB, operasional tribina (BKB, BKR, BKL) dan yang
lebih penting memperoleh ilmu mengenai bagaimana cara berinterakasi
dengan masyarakat yang baik dan menjalin silaturahmi, karena dengan
menjalin silaturahmi yang baik maka masyarakat akan lebih peduli dengan
kita sebagai petugas Penyuluh Keluarga Berencana dan akan mempermudah
kita dalam menyampaikan arahan dan membina masyarakat dalam
menjalankan program KKBPK.

B. Saran
Dalam menjalankan program KKBPK di lini lapangan tidak semudah yang
dibayangkan banyak kendala-kendala untuk menjalankannya, maka saran
dalam menjalankan program KKBPK untuk lebih baik diantaranya:
1. Menambah tenaga kader di lapangan sehingga kader tidak rangkap
jabatan;
2. Meningkatkan Sarana Prasarana PKB dan Media KIE;
3. Regenerasi PPKBD dan Sub PPKBD KB pada generasi milenial 4.0;
4. Untuk menambah kesadarakan masyarakat dalam mengikuti program
KKBPK, masyarakat perlu menyadari pentingnya program minimal bagi
dirinya sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan inovasi seperti
membuat vlog tentang pentingnya BKB, melakukan penyuluhan individu

18
melalui kunjungan rumah, dan lain-lain. Selain itu untuk menambah
minat masyarakat saat melakukan kegiatan perlu ditambahkan kegiatan
lainnya seperti disediakan doorprize atau kegiatan menarik lainnya.
5. Memperet hubungan antar pengurus dengan melakukan kegiatan bersama
seperti arisan, piknik, dan lain-lain. Serta meningkatkan hubungan
pengurus dengan masyarakat sekitar sehingga program yang akan
disampaikan pengurus dapat diterima di masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Sonadi Aten S.Sos., M.Si, dkk. 2009.” Revitalisasi Mekanisme Operasional


Program KBPP (Panduan Kinerja PLKB/PKB)”. Bandung : Badan
Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Bandung.
Bandung.

DP2KBP3A. (2018).Kampung KB Sabilulungan. [brosur]

Asrhyadi.2011. 10 Langkah Pedoman PLKB.


http://asrhyadiplkb.blogspot.com/2014/04/10-langkah-pedoman-plkb.html.
(diakses pada tanggal 12 Februari 2020)

Perwakilan Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi


Jawa Timur,2018

2014, Tim Direktorat Bina Lini Lapangan. 2015. Tugas dan Fungsi PLKB/PKB.
Jakarta Timur: Direktorat Bina Lini Lapangan Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional.

20
LAMPIRAN I
PENDEKATAN TOKOH FORMAL
LAPORAN KEGIATAN ADVOKASI

LATAR BELAKANG

Kecamatan Bojongsoang merupakan salah satu dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung


dengan luas wilayah 2.622.192 Ha. Terdiri dari 6 desa, yaitu Desa Cipagalo, Desa Lengkong,
Desa Bojongsoang, Desa Bojongsari, Desa Buahbatu dan Desa Tegalluar. Wilayah
Kecamatan Bojongsoang memiliki 1 penyuluh KB dan 2 TPD dimana masing-masing
membina 1-2 desa.

Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) memiliki tugas pokok melakukan pembinaan wilayah
dalam pelaksanaan Program KKBPK. PKB menjadi ujung tombak keberhasilan dari Program
KKBPK. Dengan adanya penambahan 1 petugas PKB diharapkan dapat lebih
memaksimalkan tugas PKB yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pelaksanaan program
KKBPK.

Tidak sedikit program KKBPK yang melibatkan dan membutuhkan dukungan pemerintah
setempat, baik kecamatan maupun desa. Dukungan tersebut salah satunya yaitu berupa
adanya anggaran dana desa yang di alokasikan oleh setiap desa untuk mendukung suksesnya
program KKBPK di masyarakat. Dengan adanya dukungan tersebut diharapkan masyarakat
dapat lebih berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program KKBPK agar dampaknya bisa
dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

TUJUAN

Melakukan advokasi dan koordinasi untuk mendapat dukungan dalam melaksanakan


Program KKBPK di wilayah Kecamatan Bojongsoang.

SASARAN

Camat Kecamatan Bojongsoang


DOKUMENTASI
LAMPIRAN II
FASILITASI KEMITRAAN INFORMAL
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN:
Kegiatan : Pertemuan Rutin PKK Kecamatan Bojongsoang
Hari/Tanggal : Senin, 17 Februari 2020 (Desa Tegalluar)
Waktu : 09.00-13.00
Tempat : Aula Kantor Desa Tegalluar
Peserta : PKK Desa Bojongsoang, Cipagalo, Lengkong, Buahbatu, Bojongsari, Tegalluar

MATERI :

Bina Keluarga Balita (BKB)

PEMBAHASAN :

Pada awalnya posyandu hanya memiliki kegiatan kesehatan ibu dan anak. Namun seiring
dengan perkembangan, agar strata posyandu bisa menjadi mandiri harus memiliki intergrasi
dengan kegiatan lain, diantaranya yaitu sinergi dengan program tribina (BKB, BKR, dan
BKL). BKB (Bina Keluarga Balita) merupakan kegiatan yang sasarannya keluarga yang
memiliki balita. BKR (Bina Keluarga Remaja) merupakan kegiatan yang sasarannya keluarga
yang memiliki remaja, serta BKL (Bina Keluarga Lansia) merupakan kegiatan yang
sasarannya keluarga yang memiliki lansia. BKB menjadi kelompok yang sangat berkaitan
dengan posyandu karena bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan, yaitu saat pelaksanaan
posyandu. Bedanya untuk posyandu sasarannya yaitu balita namun jika BKB sasarannya
yaitu keluarga yang memiliki balita tersebut. Kelompok BKB menjadi sangat penting bagi
orangtua/keluarga agar bisa mendidik, mengasuh, dan memantau perkembangan anak untuk
bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Kegiatan di kelompok BKB yaitu berupa
penyuluhan oleh kader BKB kepada orangtua/keluarga yang memiliki balita tentang pola
asuh dan perkembangan anak dan juga terdapat kegiatan pengisian KKA untuk memantau
perkembangan setiap anak sesuai dengan usia.

Belum semua posyandu sudah menjalankan kegiatan BKB tersebut. Masih harus dilakukan
pembinaan. Salah satu kendala belum berjalannya kegiatan BKB adalah kurangnya
partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut dan kurangnya tenaga kader untuk
menjalankan kegiatan tersebut.

PERMASALAHAN :
Peserta kegiatan yang banyak dan waktu yang sudah siang membuat konsentrasi para peserta
pertemuan kurang maksimal dalam menerima materi.

RENCANA TINDAK LANJUT :

Melakukan review kembali materi tentang program Tribina terutama Kelompok BKB di
pertemuan Sub PPKBD di masing-masing desa

KESIMPULAN :

Pembinaan dan monitoring pelaksanaan kelompok kegiatan BKB harus dilakukan secara
berkelanjutan, agar peran BKB dapat dirasakan oleh masyarakat.

Tegalluar, 17 Februari 2020

Notulis

Dinny Daniyati Putri, S.Stat


NIP. 199604132019022007
DOKUMEN KEGIATAN
LAMPIRAN III
FASILITASI PELAYANAN KB
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN :
Kegiatan : Pelayanan Terpadu Sabilulungan
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Februari 2020
Waktu : 08.00-15.00
Tempat : Kantor Kecamatan Bojongsoang
Peserta : 50 Orang

KEGIATAN :

Pelayanan KB MKJP (IUD dan Implan)

PEMBAHASAN :

Kegiatan pelayanan terpadu dilakukan di Kantor Kecamatan Bojongsoang dengan peserta KB


Baru dan peserta yang melakukan ganti cara KB dari desa-desa yang ada di Kecamatan
Bojongsoang. Kegiatan ini merupakan program dari pemerintah Kabupaten Bandung. Untuk
melakukan pelayanan KB, UPT P5A Kecamatan Bojongsoang melakukan koordinasi dengan
pihak Puskesmas Bojongsoang untuk meminta dukungan berupa bantuan jasa medis dari
dokter dan bidan.

PERMASALAHAN :
Terjadi penumpukan peserta KB yang akan melakukan tindakan pemasangan IUD
dikarenakan ruangan untuk tindakan yang tersedia hanya 2. Namun semua peserta dapat
terlayani dengan baik.

RENCANA TINDAK LANJUT :

Menganjurkan peserta KB untuk melakukan kontrol ke puskesmas atau bidan desa apabila
mengalami keluhan.
KESIMPULAN :

Kegiatan pelayanan KB pada pelayanan terpadu sabilulungan yang dilaksanakan pada tanggal
19 Februari 2020 di Kantor Kecamatan Bojongsoang dapat dilaksanakan dengan lancar tanpa
hambatan yang berarti berkat adanya kerjasama yang baik antara DP2KBP3A, UPT P5A,
Puskesmas serta PPKBD yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Bojongsoang, 19 Februari 2020

Notulis

Hanistya Mustika Ramadhani


NIP. 199103262019022004
DOKUMEN KEGIATAN
LAMPIRAN IV
FASILITASI PPKBD
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN V
FASILITASI SUB PPKBD
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN :
Kegiatan : Pertemuan Sub PPKBD
Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2020 (Desa Tegalluar)
Selasa, 21 Janurai 2020 (Desa Bojongsari)
Kamis, 23 Januari 2020 (Desa Cipagalo)
Jumat, 24 Januari 2020 (Desa Buah Batu)
Selasa, 28 Januari 2020 (Desa Lengkong)
Waktu : 10.00-13.00
Peserta : 18 Orang (Desa Tegalluar)
19 Orang (Desa Bojongsari)
19 Orang (Desa Cipagalo)
16 Orang (Desa Buah Batu)
24 Orang (Desa Lengkong)

MATERI :
- Capaian KB tahun 2019
- Evaluasi Penyuluh KB dan/atau TPD mengenai tupoksi PPKBD dan Sub PPKDB di
lapangan
- Evaluasi Penyuluh KB dan/atau TPD terkait pencatatan dan pelaporan

PEMBAHASAN :
Pada awal tahun 2020 Penyuluh KB dan/atau TPD menyampaikan capaian KB yang telah
didapatkan pada tahun 2019. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi dan sebagai
motivasi agar pencapaian tahun 2020 lebih baik daripada pencapaian pada tahun 2019.
Selain pembahasan mengenai capaian KB tahun 2019, Penyuluh KB dan/atau TPD
menginatkan kembali Sub PPKBD dan PPKBD mengenai tupoksinya di lapangan. Hal ini
dilakukan untuk memperbaharui semangat Sub PPKBD maupun PPKBD di tahun 2020.
Penyuluh KB dan/atau TPD juga melakukan evaluasi mengenai pencatatan dan pelaporan
yang dilakukan oleh Sub PPKBD. Secara kelesuluhan pencatatan dan pelaporan Sub PPKBD
sudah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya
adalah pembaharuan data pada R/1/SUBPPKBD, terlambatnya pengumpulan data dari Sub
PPKBD kepada PPKBD sehingga menghambat pelaporan yang ada di kecamatan.

PERMASALAHAN :
Peserta kegiatan yang banyak dan waktu yang sudah siang membuat konsentrasi para peserta
bintek kurang maksimal dalam menerima materi.

RENCANA TINDAK LANJUT :


Pembinaan kepada Sub PPKBD perlu dilakukan secara berkelanjutan setiap bulannya. Agar
tugas-tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.

KESIMPULAN :
Pencapaian KB di Kecamatan Bojongsoang sudah bagus, yang akan dilakukan tahun ini
adalah peningkatan kulaitas KB ke MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Sub
PPKBD merupakan mitra dari PKB di tingkat RW. Tugas pokok Sub PPKBD harus
dilaksanakan agar program KKBPK dapat berjalan dengan baik. Pencatatan dan pelaporan
yang dilakukan oleh Sub PPKBD maupun PPKBD sudah dilakukan dengan baik, namun
masih perlu dilakukan perbaikan.

Bojongsoang, 28 Januari 2020


Notulis

Dinny Daniyati Putri, S. Stat.


NIP. 19960413 201902 2 007
DOKUMENTASI KEGIATAN
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN :
Kegiatan : Pertemuan Sub PPKBD
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Februari 2020
Tempat : Desa Bojongsari
Waktu : 10.00-13.00
Peserta : Orang

MATERI :
- Penyampaian PPM tahun 2020
- Evaluasi TPD terkait pencatatan dan pelaporan Sub PPKBD

PEMBAHASAN :
TPD menyampaikan PPM Desa Bojongsari tahun 2020 sebagai target yang harus dicapai oleh
Sub PPKBD maupun PPKBD. Dengan disampaikannya PPM ini diharapkan Sub PPKBD dan
PPKBD dapat mencapai target yang telah diberikan, namun akan lebih baik jika pencapaian
melebihi target.
Selain penyampaian PPM, TPD juga melakukan evaluasi pencatatan dan pelaporan yang
telah dilakukan oleh Sub PPKBD. Secara kelesuluhan pencatatan dan pelaporan Sub PPKBD
sudah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya
adalah pembaharuan data pada R/1/SUBPPKBD, terlambatnya pengumpulan data dari Sub
PPKBD kepada PPKBD sehingga menghambat pelaporan yang ada di kecamatan.

PERMASALAHAN :
Peserta kegiatan yang banyak dan waktu yang sudah siang membuat konsentrasi para peserta
bintek kurang maksimal dalam menerima materi.

RENCANA TINDAK LANJUT :


Pembinaan kepada Sub PPKBD perlu dilakukan secara berkelanjutan setiap bulannya. Agar
tugas-tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.
KESIMPULAN :
PPM capaian KB tahun 2020 dijadikan sebagai target yang harus dicapai oleh Sub PPKBD
maupun PPKBD. Sub PPKBD merupakan mitra dari PKB di tingkat RW. Tugas pokok Sub
PPKBD harus dilaksanakan agar program KKBPK dapat berjalan dengan baik. Pencatatan
dan pelaporan yang dilakukan oleh Sub PPKBD maupun PPKBD sudah dilakukan dengan
baik, namun masih perlu dilakukan perbaikan.

Bojongsoang, 20 Februari 2020


Notulis

Dinny Daniyati Putri, S. Stat.


NIP. 19960413 201902 2 007
DOKUMENTASI KEGIATAN
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN :
Kegiatan : Pertemuan Sub PPKBD
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Februari 2020
Tempat : Desa Lengkong
Waktu : 10.00-13.00
Peserta : Orang

MATERI :
- Penyampaian PPM tahun 2020
- Evaluasi TPD terkait pencatatan dan pelaporan Sub PPKBD

PEMBAHASAN :
TPD menyampaikan PPM Desa Bojongsari tahun 2020 sebagai target yang harus dicapai oleh
Sub PPKBD maupun PPKBD. Dengan disampaikannya PPM ini diharapkan Sub PPKBD dan
PPKBD dapat mencapai target yang telah diberikan, namun akan lebih baik jika pencapaian
melebihi target.
Selain penyampaian PPM, TPD juga melakukan evaluasi pencatatan dan pelaporan yang
telah dilakukan oleh Sub PPKBD. Secara kelesuluhan pencatatan dan pelaporan Sub PPKBD
sudah dilakukan dengan baik, namun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki diantaranya
adalah pembaharuan data pada R/1/SUBPPKBD, terlambatnya pengumpulan data dari Sub
PPKBD kepada PPKBD sehingga menghambat pelaporan yang ada di kecamatan.

PERMASALAHAN :
Peserta kegiatan yang banyak dan waktu yang sudah siang membuat konsentrasi para peserta
bintek kurang maksimal dalam menerima materi.

RENCANA TINDAK LANJUT :


Pembinaan kepada Sub PPKBD perlu dilakukan secara berkelanjutan setiap bulannya. Agar
tugas-tugas tersebut dapat dilakukan dengan baik dan maksimal.
KESIMPULAN :
PPM capaian KB tahun 2020 dijadikan sebagai target yang harus dicapai oleh Sub PPKBD
maupun PPKBD. Sub PPKBD merupakan mitra dari PKB di tingkat RW. Tugas pokok Sub
PPKBD harus dilaksanakan agar program KKBPK dapat berjalan dengan baik. Pencatatan
dan pelaporan yang dilakukan oleh Sub PPKBD maupun PPKBD sudah dilakukan dengan
baik, namun masih perlu dilakukan perbaikan.

Bojongsoang, 28 Januari 2020


Notulis

Dinny Daniyati Putri, S. Stat.


NIP. 19960413 201902 2 007
DOKUMENTASI KEGIATAN
NOTULEN KEGIATAN

AGENDA PELAKSANAAN :
Kegiatan : Pertemuan Sub PPKBD
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020
Tempat : RW 03 Desa Tegalluar
Waktu : 10.00-13.00
Peserta : 18 Orang

MATERI :

Cara pengisian KKA dan perapihan RR

PEMBAHASAN :

Menjelaskan tentang laporan R/I, C/I, dan F/I harus baik dan benar. Melakukan penjelasan
mengenai tata cara pengisian KKA (Kartu Kembang Anak), dengan menggunakan contoh
kasus anak dengan usia 5 Bulan, dimana semua aspek perkembangannya harus ditanya mulai
dari aspek yang berada dibawah garis merah, kemudian dilanjutkan dengan tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh orangtua/keluarga untuk menstimulasi perkembangan yang belum dapat
dikerjakan anak, serta memberitahu kader kapan seorang anak itu harus dirujuk kepada
tenaga kesehatan.

PERMASALAHAN :
Terdapat beberapa sub PPKBD yang tidak hadir dalam pertemuan sehingga tidak
mendapatkan penjelasan tentang laporan dan tata cara pengisian KKA.

RENCANA TINDAK LANJUT :

PPKBD menjelaskan materi pertemuan kepada sub PPKBD yang tidak hadir dalam
pertemuan, serta diharapkan semua sub PPKBD dapat segera mengaplikasikan pengisian
KKA di masing-masing wilayahnya mulai bulan depan.
KESIMPULAN :

Sub PPKBD diberikan pembinaan agar mampu membuat laporan yang baik dan benar. Serta
diharapkan pengisian KKA dapat segera diaplikasikan di wilayah masing-masing karena
KKA menjadi sangat penting untuk dapat memantau perkembangan anak balita.

Bojongsoang, 26 Februari 2020

Notulis

Hanistya Mustika Ramadhani

NIP. 199103262019022004
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN VI
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN
EDUKASI (KIE)
DOKUMEN KEGIATAN
LAMPIRAN VII
STAFF MEETING
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN VIII
PEMBINAAN POKTAN (BKB, BKR, BKL)
DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN VIII
PELAYANAN KB MKJP
LAMPIRAN IX
CAPAIAN AKSEPTOR BARU
A. DAFTAR CAPAIAN PESERTA KB
B. INFORM CONSENT AKSEPTOR KB
C. FOTOKOPI FORMULIR F/II/KB
D. -FORMULIR LAPORAN KEGIATAN HARIAN

Anda mungkin juga menyukai