OLEH :
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
iv
8. Seluruh siswa Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Tahun 2021 yang memberi
banyak kesan persahabatan dan persaudaraan, satu rasa dan satu tujuan.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan kegiatan ini.
Rancangan aktualisasi nilai dasar Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
bertujuan untuk memberikan kesempatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi pegawai ASN. Selain memahami materi CPNS dituntut agar dapat
mengimplementasikan materi yang didapatnya selama On Campus menjadi nyata
dalam kegiatan sehari-hari, terutama saat Off Campus yaitu di Unit Kerja masing-
masing, dalam hal ini di UPTD Puskesmas Wilayah Kecamatan Wolowa.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Wolowa .......... 9
Tabel 2.2 Hasil isu yang teridentifikasi .................................................................... 17
Tabel 2.3 Parameter APKL ..................................................................................... 18
Tabel 2.4 Analisis isu-isu aktual .............................................................................. 19
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi, Kegiatan 1 ......................................... 23
Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi, Kegiatan 2 ......................................... 25
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi, kegiatan 3 ......................................... 28
Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi, Kegiatan 4 .......................................... 31
Tabel 3.5 Rancangan kegiatan Aktualisasi, Kegiatan 5 .......................................... 33
Tabel 3.6 rancangan kegiatan aktualisasi, kegiatan 6 ............................................. 37
Tabel 3.7 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ................................................................ 40
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.26 tempat dan perlengkapan sosialisasi .............................................. 71
Gambar 3.27 foto saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi...................................... 72
Gambar 3.28 daftar hadir peserta ......................................................................... 72
Gambar 3.29 Penandatanganan Komitmen Bersama ........................................... 73
Gambar 3.30 form evaluasi kegiatan..................................................................... 76
Gambar 3.31 foto pelaksanaan evaluasi ............................................................... 77
Gambar 3.32 Isian format evaluasi........................................................................ 77
Gambar 3.33 persetujuan hasil evaluasi ............................................................... 78
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan ASN dalam pembangunan nasional sangatlah penting,
sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
aparatur harus segera dan wajib dilaksanakan untuk menjawab penilaian
sumbang dari masyarakat terhadap kualitas kinerja instansi publik.
Undang-undang no.5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara
mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan
pelatihan terintegrasi bagi calon pegawai negeri sipil selama 1 tahun masa
percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan
karakter dalam mencetak PNS. Pelatihan dasar CPNS bertujuan untuk
membentuk PNS yang profesional dan memiliki karakter sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai pelayan publik.
Pelayanan publik menurut uu no. 25 tahun 2009 merupakan kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atau
jasa, barang, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah.
Perawat merupakan pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk
melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana
kesehatan. Pelayanan keperawatan merujuk pada pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup biopsikososio
spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu,keluarga,kelompok, dan
masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1
Menurut undang- undang no. 38 tahun 2014 keperawatan adalah kegiatan
pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik
dalam keadaan sakit maupun sehat.
Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang
pelayanan keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya di lingkungan instansi pemerintah seperti yang
diatur dalam peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi republik indonesia nomor 25 tahun 2014 tentang jabatan fungsional
perawat dan angka kreditnya.
Keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang membuat asuhan
pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden. Kemampuan belajar dari insiden, tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden, adalah
setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien.
Di indonesia secara nasional untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan
diberlakukan 6 sasaran keselamatan pasien nasional yang terdiri dari: skp 1.
Mengidentifikasi pasien dengan benar. Skp 2 meningkatkan komunikasi efektif.
Skp 3 meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai. Skp 4
memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan
pada pasien yang benar. Skp 5 mengurangi resiko infeksi akbibat perawatan
kesehatan. Skp 6 mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh.
Kondisi saat ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis
selama berada di UPTD Puskesmas Wolowa. Sasaran keselamatan pasien yang
belum optimal diantaranya petugas belum optimal dalam melakukan melakukan
komunikasi secara efektif seperti ketika berkonsultasi dengan dokter melalui
telepon belum adanya lembar konsultasi SBAR (Situation Background
Assessment Recommendation) sesuai SKPN (standar keselamatan pasien
nasional) sehingga, beresiko terjadinya kesalahan penanganan dan pemberian
terapi.
2
Situation Background Assessment Recommendation (SBAR) adalah Suatu
standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna mengkomunikasikan
hal-hal mengenai pengelolaan pasien. Sistem komunikasi SBAR digunakan
untuk mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya, terutama komunikasi
verbal baik langsung maupun melalui sambungan telepon antar tenaga
kesehatan.
Metode komunikasi SBAR (Situation Background Assessment
Recommendation) merupakan komunikasi dengan menggunakan alat yang logis
untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain secara
akurat dan efisien.
Melalui permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
“Optimalisasi Komunikasi Efektif Perawat Menggunakan Format SBAR
Pada Pelayanan Kesehatan Di UPTD Puskesmas Kecamatan Wolowa
Kabupaten Buton”
B. Tujuan
a. Umum
Tujuan aktualisasi adalah untuk mewujudkan ASN yang profesional,
yang memiliki kompetensi yang diindikasikan dengan kemampuan
mengaktualisasikan nilai ANEKA, manajemen ASN, Pelayanan Publik dan
Whole of Goverment (WOG)
b. Khusus
Terwujudnya Komunikasi Efektif Perawat Menggunakan Format
SBAR Pada Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Kecamatan
Wolowa Kabupaten Buton yang optimal
C. Manfaat
1. Manfaat untuk penulis
Penerapan aktualisasi ini dapat menjadi pengalaman belajar untuk
mengemban tanggung jawab sepenuhnya sebagai abdi negara dengan
menguasai nilai-nilai aneka (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi), dan mata diklat yang telah diperlajari (whole
of government, pelayanan publik, dan manajemen ASN dan lain-lain).
3
2. Manfaat untuk organisasi
Dapat memberikan bahan masukan dan usulan dalam usaha melakukan
perbaikan kearah yang lebih baik, khususnya tentang aktualisasi nilai-nilai
aneka (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi), serta dapat meningkatkan optimalisasi pemberian pelayanan kepada
masyarakat umum.
3. Manfaat untuk masyarakat
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini maka masyarakat dapat
menerima pelayanan yang bermutu dan profesional dari puskesmas.
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
5
2. Visi dan misi organisasi
a. Visi organisasi
6
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi
Kelompok Jabatan Fungsional SIK /SP2TP Umum dan Kepegawaian Rumah Tangga Keuangan
NURHASNI, AMG Ns. Rusdin, S.Kep Sayifa Wa Ode Kamelia, Amd
Penanggung Jawab UKM Esensial & Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP Kefarmasian Penanggung Jawab Jaringan
Keperawatan Masyarakat Pengembangan dan Laboratorium Yanpuskes dan Jejaring Fasyankes
Pelayanan Promkes termasuk UKS Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan Pemeriksaan Umum Pustu Sukamaju
(drg Dwinansi Hidayanti) dr Syamsiah Sanusi dr Syamsiah Sanusi Andi Suharyati Amd.Keb
8
7. Data Sumberdaya Manusia
Tabel 2.1. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Wilayah
Kecamatan Wolowa
STATUS KETENAGAAN
No Tenaga Kesehatan Kontrak Jumlah
PNS CPNS PTTD Magang
BOK
1. Dokter umum 2 0 0 0 0 2
2. Dokter Gigi 1 0 0 0 0 1
3. Kesehatan 5 0 2 3 2 12
Masyarakat
4. Kesehatan 1 0 0 1 0 2
Lingkungan
5. Tenaga Kefarmasian 1 0 0 0 0 1
6. Keperawatan 3 3 4 2 0 12
7. Kebidanan 7 1 4 8 0 20
8. Tenaga Gizi 0 0 0 0 1 1
9. Tenaga Keteknisan 0 0 0 0 1 1
Medis
11. Tenaga Analis 1 0 0 0 0 1
Kesehatan
12. Penunjang/pendukung 0 0 1 0 0 1
Kesehatan
JUMLAH 21 4 11 14 4 54
9
nilai dasar yang dimaksud adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi (aneka).
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
organisasi untuk memenuhi tanggung jawab. Aspek-aspek akuntabilitas
mencakup beberapa hal antara lain akuntabilitas adalah sebuah
hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi,
serta akuntabilitas memperbaiki kinerja. Nilai-nilai akuntabilitas antara lain:
1. Kepemimpinan: lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan penting dalam menciptakan
lingkungannya
2. Transparansi: tujuan dari adanya transparansi adalah mendorong
komunikasi internal dan eksternal, memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam pengambilan
keputusan, meningkatkan akuntabiltas dalam keputusan serta
meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara keseluruhan
3. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku.
Integritas akan membrikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan stakeholders.
4. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap
tindakan yang dilakukan.
5. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena
akan berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu
kinerja
6. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang
tidak dapat dipercaya
7. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan,
harapan dan kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan
wewewenang untuk peningkatan kinerja sesuai kapasitas sumber daya
dan keahlian yang dimiliki.
10
8. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang,
peran dan tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan
organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
9. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak
konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan
memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja yang tidak
akuntabel
(Sumber modul Akuntabilitas)
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.
Sedangkan chauvinisme merupakan nasionalisme dalam arti sempit yakni
sikap meninggikan bangsanya sendiri sekaligus tidak menghargai bangsa
lain sebagaimana mestinya. Secara politis nasionalisme berarti
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang meliputi
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(Sumber modul Nasionalisme)
c. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar yang
menentukan baik atau buruk, benar atau salahnya suatu perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan dalam rangka menjalankan tanggung
jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik yang tercantum dalam
undang-undang ASN adalah:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
2. Setia dan mempertahankan UUD 1945
11
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat tepat akurat,
berdaya guna, dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir
(Sumber modul Etik Publik)
d. Komitmen mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang
lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja
pegawai. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan
yang komitmen pada mutu melaui penyelenggaraan tugas secara efektif,
efisien, inovatif dan berorientasi mutu. Nilai-nilai dasar orientasi mutu
dalam memberikan layanan prima sekurang-kurangnya akan mecakup hal
berikut:
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan costumer/klien
2. Memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara agar customer/klien tetap setia
3. Menghasilkan pekerjaan yang berkualitas tinggi tanpa cacat, tanpa
kesalahan dan tanpa pemborosan
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tunttan kebutuhan customer/klien maupun perkembangan
teknologi
12
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi dan benchmark
(Sumber modul komitmen mutu)
e. Anti korupsi
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara
demi menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan
sebagai kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi
pribadi, keluarga maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain
1. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
2. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
3. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak
lain
4. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
5. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu
hal yang dilakukan
6. Kerja keras: kemauan untuk melakukan sesuatu dengen ketekunan
dan ketahann demi tercapainya suatu tujuan
7. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial
serta sidat iri dengki
8. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
9. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar
(Sumber modul anti korupsi)
b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum
yang diselenggarakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan di daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pelayanan publik adalah suatu
proses bantuan kepada orang lain dengan cara-cara tertentu yang
memerlukaan kepekaan dan hubungan interpersonal tercipta kepuasan
dan keberhasilan. Setiap pelayanan menghasilkan produk baik berupa
barang dan jasa. Menurut UU Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Dengan demikian diperlukan 3 unsur
penting dalam pelayanan publik yaitu unsur pertama organisasi
penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua penerima layanan
(pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan unsur ketiga kepuasan yang diberikan atau diterima
oleh penerima layanan (pelanggan)
Adapun prinsip pelayanan publik adalah
a. Transparansi
Bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang
membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti.
b. Akuntabilitas
Dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan.
c. Kondisional
14
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima
pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efesiensi dan
efektivitas.
d. Partisipatif
Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan
harapan masyarakat.
e. Kesamaan Hak
Tidak diskriminatif, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan ,
gender, dan status ekonomi.
f. Keseimbangan hak dan kewajiban
Pemberi dan penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak
(sumber modul pelayanan publik)
.
c. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan
atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.
Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berdasarkan jenisnya
ASN terdiri atas Pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja. PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki
nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
15
rberangka melaksanakan tugas pemerintahan . Kedudukan ASN berada di
pusat, daerah, dan luar negeri. Namun pegawai ASN merupakan satu
kesatuan. Dalam menjalankan kedudukannya tersebut ASN berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa.
(Sumber modul manajemen ASN)
16
Tabel 2.2 Hasil Isu yang Teridentifikasi
Tugas dan Fungsi Keadaan Saat Ini Identifikasi Isu Kondisi Yang Diskripsi Tentang
Pokok Diharapkan Indikator
1. Pemberi asuhan Sebagian besar perawat 1. Ketidaklengkapan -Semua perawat Manajemen ASN :
keperawatan belum mencatat asuhan pengisian rekam mencatat asuhan Perawat harus
keperawatan pada medis di ruang keperawatan yang akuntabilitas terhadap
rekam medis pasien. tindakan Puskesmas dilakukan pada tugas yang diberikan
Wolowa rekam medis Whole of Government:
Masih ada petugas yang
2. Kurang optimalnya Adanya koordinasi
kurang patuh dalam -meningkatnya
kepatuhan antara perawat dan tim
penggunaan APD. kepatuhan
penggunaan APD di kesehatan lain dalam
menggunakan APD
Kurang optimalnya Puskesmas wolowa dalam
beberapa sasaran 3. Belum optimalnya -meningkatkan pendokumentasian
program patient safety komunikasi efektif komunikasi efektif komunikasi efektif
diantaranya Belum perawat dengan Pelayanan Publik:
adanya lembar menggunakan menggunkan format Perawat penuh
komunikasi efektif SBAR, format SBAR di SBAR tanggung jawab dalam
puskesmas Wolowa pengisian catatan
asuhan keperawatan
17
b) Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Rancangan aktualisasi yang akan dilaksanaan menggunakan
pendekatan Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan
Layak) digunakan untuk menentukan kelayakan suatu isu sebagai
berikut.
No Indikator Keterangan
18
2. Analisis Isu
Dari isu-isu yang aktual didapat maka proses selajutnya dianalisi dengan
metode APKL didapat pada table Analisis isu-isu actual sebagai berikut:
Kriteria Total
No Masalah / Isu Aktual Rangking
A P K L Nilai
3. Ketidaklengkapan pengisian
rekam medis di ruang tindakan 3 4 4 5 16 3
Puskesmas Wolowa
Berdasarkan hasil analisis isu diatas maka isu yang paling dominan yang
di angkat adalah : “belum optimalnya Komunikasi Efektif Perawat
Menggunakan Format SBAR Pada Pelayanan Kesehatan Di UPTD
Puskesmas Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton
19
komunikasi efektif SBAR, Hal ini bisa di lihat dari pemetaan masalah
melalui diagram fish bone berikut ini.
20
Diagram Fish Bone
Belum optimalnya
Komunikasi efektif
perawat
menggunakan
format SBAR
21
b) Dampak Jika Isu Tidak Dipecahkan
1. Membahayakan keselamatan pasien dalam melakukan pelayanan
kesehatan
2. Meningkatnya resiko kesalahan dalam pemberian pelayanan
3. Pemulihan pasien menjadi terhambat
4. Komunikasi antar perawat dan tenaga kesehatan lainnya menjadi
terhambat
5. Merosotnya tingkat kepuasan masyarakat setempat terhadap mutu
pelayanan publik di bidang Kesehatan
6. Tidak tercapainya visi dan misi puskesmas dalam upaya meingkatkan
derajat kesehatan masyarakat
Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih
adalah “belum optimalnya komunikasi efektif perawat menggunakan format
Situation Background Assessment Recommendation (SBAR) di UPTD
Puskesmas Kecamatan Wolowa Kabupaten Buton”. Oleh karena itu, muncul
gagasan pemecahan isu yaitu mengadakan sosialisasi dan pengadaan lembar
SBAR (Situation Background Assessment Recommendation)
Situation Background Assessment Recommendation (SBAR) adalah Suatu
standar sistem komunikasi antar tenaga kesehatan guna mengkomunikasikan
hal-hal mengenai pengelolaan pasien. Sistem komunikasi SBAR digunakan
untuk mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya, terutama komunikasi
verbal baik langsung maupun melalui sambungan telepon antar tenaga
kesehatan.
22
1. Melaporkan kepada pimpinan terkait hasil rancangan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
23
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi kegiatan 1.
Kontribusi
terhadap Visi Misi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Organisasi Nilai-nilai Organisasi
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan dengan nilai A.N.E.K.A UPTD UPTD Puskesmas
Puskesmas Wolowa
Wolowa
1 2 3 4 5 6 7
1. Melaporkan Pada kegiatan ini nilai WoG Kegiatan ini Dalam kegiatan ini
kepada yang terkandung berupa nilai mendukung Visi terkandung tata nilai
pimpinan konsultasi, fasilitasi yang Puskesmas yaitu Puskesmas yaitu
terkait hasil bersumber dari Pimpinan “ menjadikan Ramah dan Ikhlas
rancangan Puskesmas
aktualisasi Membuat Tersepakatiny Akuntabilitas Wolowa sebagai
yang akan janji/kontrak a janji/kontrak Dalam membuat kontrak pusat pelayanan
waktu dengan pimpinan saya
dilaksanakan waktu dengan waktu kesehatan
akan lakukan dengan penuh
pimpinan unggulan bagi
tanggung jawab, dan
pasien dan
konsisten.
Nasionalisme masyarakat
Pada tahapan ini saya tidak melalui
akan memaksakan kehendak pelayanan yang
untuk kontrak waktu yang profesional
dibuat.
Etika publik
Pada tahapan ini saya akan
bersikap sopan kepada
pimpinan
24
Melaksanakan Terlaksananya Etika publik
Konsultasi konsultasi Pada tahapan ini saya akan
bersikap sopan dan santun
dalam menyampaikan
rancangan aktualisasi yang
akan disampaikan
Nasionalisme
Pada tahapan ini saya akan
berbicara menggunakan
bahasa indonesia yang baik.
Komitmen mutu
Pada tahapan ini saya akan
berkonsultasi secara
langsung dengan pimpinan
agar komunikasi berjalan
efektif
Meminta Tersedianya Etika publik
persetujuan surat Izin Pada tahapan ini saya akan
pimpinan pelaksanaan bersikap sopan dan santun
tentang aktualisasi kepada pimpinan
rancangan yang di tanda Nasionalisme
aktualisasi tangani oleh Pada tahan ini saya tidak
pimpinan akan memaksakan kehendak
dan menghargai keputusan
pimpinan
Anti korupsi
Pada tahapan ini saya akan
bersikap berani dalam
25
meminta persetujuan
pimpinan
26
Etika publik dengan lintas
Pada tahapan ini saya akan program dalam
bersikap sopan. upaya
Menhormati keputusan peningkatan
calon anggota tim derajat kesehatan
Komitmen mutu masyarakat
Pada tahapan ini saya akan
meminta secara langsung
kesediaan dari calon
anggota tim
27
Pada tahapan ini saya akan
bersikap santun
Akunta bilitas
Saya akan melakukan
kegiatan ini dengan penuh
tanggung jawab
Prediksi hambatan Kemungkinan calon anggota tim tidak bersedia
Antisipasi Melakukan musyawarah kembali untuk pembentukkan tim
Analisis dampak Jika tidak ada tim dalam kegiatan ini, maka pelaksanaan sosialisasi tidak akan berjalan maksimal
kegiatan
28
Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi kegiatan 3
Kontribusi
terhadap Visi Misi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi Organisasi Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan Output/Hasil
No Kegiatan dengan nilai A.N.E.K.A UPTD UPTD Puskesmas
Puskesmas Wolowa
Wolowa
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat Terdapat nilai WoG berupa Kegiatan ini Nilai organisasi
SOP Koordinasi dan kerja sama mendukung salah puskesmas Wolowa
komunikasi pimpinan dan Tim. satu misi yang terkandung
efektif organisasi yaitu dalam kegiatan ini
mengguna Melaksanakan Terlaksananya Etika publik Meningkatkan adalah “profesional
kan format konsultasi konsultasi Pada tahap ini saya akan kualitas dan ramah”
SBAR dengan dengan melukan konsultasi dengan pelayanan yang
pimpinan pimpinan sikap terbuka, sopan dan bermutu bagi
ramah masyarakat
Nasionalisme
Saya akan menggunakan
bahasa indonesia yang baik
dan bersikap santun
Akuntabilitas
Dalam melakukan tahapan
kegiatan konsultasi saya
akan lakukan dengan penuh
rasa tanggung jawab
29
Bersama tim Tersedianya Komitmen Mutu
membuat draft draft SOP Saya akan bekerjasama
SOP komunikasi komunikasi dengan tim dalam
efektif efektif melakukan kegiatan ini
menggunakan menggunakan etika publik
format SBAR SBAR saya dan tim akan membuat
desain dengan cermat dan
sesuai aturan
anti korupsi
saya akan melakukan
kegiatan ini dengan penuh
tanggung jawab
Melaporkan Tersajinya draft Akuntabilitas
draft SOP dan SOP Saya akan bersikap hormat
meminta komunikasi pada saat melakukan
kegiatan ini
persetujuan efektif
Etika publik
pimpinan menggunakan
Pada tahapan ini saya akan
SBAR
bersikap terbuka jika masih
ada masukkan dan saran
yang membangun untuk
mendukung kegiatan ini
Nasionalisme
Saya tidak akan
memaksakan kehendak
pada saat melakukan
kegiatan ini
Mencetak draft Tersediannya Nasionalisme
30
SOP dan SOP Saya akan melakukan
meminta komunikasi kegiatan ini dengan penuh
legalisasi/ tanda efektif tanggung jawab
tangan pimpinan menggunakan Komitmen mutu
format SBAR Dengan tersedianya SOP ini
saya berusaha melakukan
inovasi sesuai dengan nilai
komitmen mutu
Anti korupsi
Saya akan bekerja keras
dalam melakukan kegiatan
ini.
Prediksi Belum tersediaya SOP komunikasi efektif menggunakan SBAR sesuai standar
hambatan
Antisipasi Melakukan konsultasi dan mencari referensi sesuai standar.
Analisis dampak Jika tidak ada SOP, maka tidak akan ada panduan yang jelas dalam melakukan komunikasi efektif
kegiatan menggunakan format SBAR
31
Tabel 3.4 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi kegiatan 4
Kontribusi
Penguatan
terhadap Visi Misi
Nilai-nilai
Tahapan Keterkaitan Substansi dengan Organisasi
Kegiatan Output/Hasil Organisasi UPTD
No Kegiatan nilai A.N.E.K.A UPTD
Puskesmas
Puskesmas
Wolowa
Wolowa
1 2 3 4 5 6 7
4. Membuat Terdapat nilai WoG berupa Kegiatan ini Nilai organisasi
lembar Koordinasi dan kerja sama mendukung salah puskesmas
pimpinan.
komunikasi satu misi Wolowa yang
SBAR Menyiapkan Tersedianya Komitmen Mutu organisasi yaitu terkandung
bahan dan desain lembar Saya akan bekerjasama dengan Meningkatkan dalam kegiatan
tim dalam melakukan kegiatan
mendesain SBAR kualitas ini adalah
ini
lembar SBAR etika publik pelayanan yang “profesional dan
saya dan tim akan membuat bermutu bagi ramah”
desain dengan cermat dan
masyarakat
sesuai aturan
anti korupsi
saya akan melakukan kegiatan
ini dengan penuh tanggung
jawab
32
Melaporkan Hasil desain Akuntabilitas
Saya akan bersikap hormat
hasil desain disetujui
pada saat melakukan kegiatan
SBAR pada ini
Etika publik
pimpinan
Pada tahapan ini saya akan
bersikap terbuka jika masih ada
masukkan dan saran yang
membangun untuk mendukung
kegiatan ini
Nasionalisme
Saya tidak akan memaksakan
kehendak pada saat melakukan
kegiatan ini
Mencetak Tersediannya
lembar SBAR lembaran SBAR Nasionalisme
Saya akan melakukan kegiatan
ini dengan penuh tanggung
jawab
Komitmen mutu
Dengan tersedianya lembar
SBAR ini saya berusaha
melakukan inovasi sesuai
dengan nilai komitmen mutu
Anti korupsi
Saya akan bekerja keras dalam
melakukan kegiatan ini.
33
Prediksi hambatan Belum tersedianya lembar komunikasi SBAR
Antisipasi Mencari referensi tentang desain lembar SBAR
Analisis dampak Jika lembar komunikasi SBAR tidak tersedia, maka komunikasi efektif perawat tidak akan maksimal karena
kegiatan tidak ada wadah untuk mendokumentsikan informasi, dan tidak ada kerangka komunikasi sesuai standar
34
pimpinan menyampaikan bagi pasien dan
rancangan aktualisasi masyarakat
yang akan disampaikan
melalaui pelayanan
Nasionalisme profesional”
Pada tahapan ini saya
akan berbicara
menggunakan bahasa
indonesia yang baik.
Komitmen mutu
Pada tahapan ini saya
akan berkonsultasi
secara langsung dengan
pimpinan agar
komunikasi berjalan
efektif
Menyebarkan Tersebarnya Nasionalisme
undangan surat undangan, Saya membuat surat
serta undangan dan daftar
sosialisasi, tersedianya hadir dengan aturan
mebuat blangko daftar penulisan yang baik sesui
hadir dan draft EYD
blangko daftar
pernyataan Etika publik
hadir dan komitmen
saya akan membuat
menyiapkan bersama
surat undangan dan
draft daftar hadir dengan
cermat.
pernyataan
Anti korupsi
35
komitmen saya akan melakukan
bersama kegiatan ini dengan
penuh tanggung jawab
Menyiapkan Tersedianya Anti Korupsi
tempat, tempat dan Saya akan bersikap
perlengkapan perlengkapan disiplin dan penuh
sosialisasi sosialisasi. tanggung jawab dalam
melakukan kegiatan ini
Nasionalisme
Saya akan bekerja keras
agar tempat dan
perlengkapan sosialisasi
dapat tersedia sesuai
target
Akuntabilitas
Dalam melakukan
kegiatan ini saya akan
bekerjasama dengan tim
untuk mencapai tujuan
bersama
Melaksanakan Terlaksananya Nasionalisme
sosialisasi dan sosialisasi, dan Saya akan memelihara
mengisi daftar tersedianya ketertiban pada saat
hadir daftar hadir berlangsungnya
peserta sosialisasi
Akuntabilitas
Pasa saat sosialisasi
saya akan memberikan
36
informasi yang jelas
kepada peserta
(kejelasan target)
Komitmen mutu
Dalam melakukan
sosialisasi saya akan
bersikap sopan dan
ramah
Melaksanakan Terwujudnya Nasionalisme
penandatanga komitmen Pada tahapan kegiatan
nan komitmen bersama ini saya tidak akan
bersama tentang bersikap diskriminatif
tentang penggunaan terhadap siapapun
penggunaan format SBAR Akuntabilitas
format SBAR Saya akan konsisten
dalam melakukan
kegiatan ini
Anti korupsi
saya akan bertanggung
jawab terhadap apa yang
telah menjadi keputusan
bersama
Prediksi hambatan Kemungkinan adanya petugas yang tidak sempat mengikuti sosialisasi, dan petugas belum sepenuhnya
melakukan tanda tangan komitmen bersama
Antisipasi Mengulang sosialisasi
Analisis dampak Jika sosialisasi tidak diikuti oleh peserta secara keseluruhan dan komitmen bersama tidak ditanda tangani
kegiatan sepenuhnya, maka akan menghampat tujuan utama dari kegiatan ini sehingga pelaksanaan komunikasi
efektik perawat menggunakan format SBAR tidak akan optimal.
37
Tabel 3.6 Rancangan Aktualisasi Kegiatan 6
Kontribusi terhadap Visi Penguatan
Keterkaitan
Tahapan Misi Organisasi Nilai-nilai Organisasi
Kegiatan Output/Hasil Substansi dengan
No Kegiatan UPTD Puskesmas UPTD Puskesmas
nilai A.N.E.K.A
Wolowa Wolowa
1 2 3 4 5 6 7
6. Melakukan Terdapat nilai Kegiatan ini mendukung Nilai organisasi yang
evaluasi Manajemen ASN misi puskesmas Wolowa terkandung dalam
kegiatan berupa nilai
yaitu Meningkatkan kegiatan ini adalah
kompeten, artinya
prosedur digitalisasi profesionalisme tenaga profesional, ikhlas.
telah diketahui kesehatan dan
dengan baik dan
Meningkatkan kualitas
benar sehingga tidak
menimbulkan pelayanan yang bermutu
kekeliruan. bagi masyarakat
38
dengan tim dalam
melakukan kegiatan
ini
etika publik
saya dan tim akan
membuat desain
dengan cermat dan
sesuai aturan
anti korupsi
saya akan
melakukan kegiatan
ini dengan penuh
tanggung jawab
Melakukan Terlaksananya Nasionalisme
evaluasi evaluasi serta Saya akan
Tersedianya melakukan
pelaksanaan Lembar form monitoring dengan
kegiatan evaluasi yang penuh tanggung
telah terisi jawab
Anti korupsi
Saya akan
melakukan
monitoring evaluasi
dengan jujur
Komitmen mutu
Saya akan
berusaha
melakukan
39
perbaikan jika hasil
evaluasi tidak
sesuai target
Membuat Tersedianya Akuntabilitas
laporan laporan Saya akan
evaluasi evaluasi membuat laporan
kegiatan kegiatan yang denga penuh
dilaksanakan tanggung jawab
Etika Publik
Saya akan
membuat laporan
dengan cermat
Anti Korupsi
Saya akan
berusaha keras
agar laporan dapat
terselesaikan sesuai
target waktu yang
telah ditentukan
Prediksi hambatan Hasil evaluasi Masih kurang optimal
Antisipasi Melakukan perbaikan
Analisis dampak Jika hasil evaluasi kurang optimal, maka akan beresiko terhadap pelaksanaan komunikasi efektif
kegiatan menggunakan format SBAR
40
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
41
Tim yang tidak dapat di kepada anggota
serahkan secara tim lain yang
langsung karena berdekatan rumah
anggota tim tidak untuk
masuk kerja menyerahkan SK
dengan alasan tim
sakit.
3 Membuat SOP Melaksanakan Tidak ada Tidak ada
komunikasi efektif konsultasi
menggunakan dengan pimpinan
format SBAR Bersama tim Tidak ada Tidak ada
membuat draft
SOP komunikasi
efektif
menggunakan
format SBAR
Melaporkan draft Tidak ada Tidak ada
SOP dan
meminta
persetujuan
pimpinan
Mencetak draft Tidak ada Tidak ada
SOP dan
meminta
legalisasi/ tanda
tangan pimpinan
42
SBAR undangan menyebarkan sebarkan secara
sosialisasi, undangan secara langsung dalam
mebuat blangko digital (via bentuk surat
daftar hadir dan whatsap) karena undangan.
menyiapkan draft keterbatasan
pernyataan signal di
komitmen kecamatan
bersama wolowa.
Menyiapkan Ruangan aula Menununggu
tempat, puskesmas sampai kegiatan
perlengkapan Wolowa digunakan vaksinasi selesai,
sosialisasi untuk tempat kemudian
pelaksanaan menyiapkan
vaksinasi tempat sosialisasi
sesuai kebutuhan
Melaksanakan Pada saat pemaparan
sosialisasi dan pelaksanaan sosialisasi
mengisi daftar sosialisasi, terjadi dilakukan melalui
hadir pemadaman listrik media laptop dan
di kecamatan dengan
wolowa, sehingga membagikan print
penulis tdk dapat out materi
menggunakan sosialisasi kepada
media LCD saat peserta sosialisasi
melaksanakan
sosialisasi
Melaksanakan Tidak ada Tidak ada
penandatangana
n komitmen
bersama tentang
penggunaan
format SBAR
6 Melakukan Membuat form Tidak ada Tidak ada
evaluasi kegiatan evaluasi kegiatan
43
Membuat laporan Tidak ada Tidak ada
evaluasi kegiatan
44
5. Melaksanakan 3 s.d 5 Terlaksananya sosialisasi Terlaksana
sosialisasi agustus sesuai
tentang metode 2021 rancangan
komunikasi
efektif
menggunakan
SBAR
6. Melakukan 5 s.d 17 Tersedianya laporan Terlaksana
evaluasi agustus evaluasi sesuai
kegiatan 2021 rancangan
45
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi kepada pimpinan, terlebih dahulu saya
melaksanakan kontrak waktu dengan pimpinan, kemudian menyiapkan bahan-
bahan yang diperlukan saat konsultasi. Setelah semua bahan telah siap, maka
saya bertemu pimpinan untuk melaporkan rancangan kegiatan yang akan saya
lakukan sesuai dengan kontrak waktu yang telah disepakati. Setelah isi dalam
rancangan sudah tersampaikan, maka mentor/pimpinan memberikan persetujuan
terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Pada kegiatan melakukan konsultasi kepada pimpinan ini berkaitan dengan
kedudukan dan peran PNS yaitu WoG, melakukan koordinasi dan kerja sama
untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi dengan lancar. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
46
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan kontrak waktu dengan pimpinan
saya bersikap sopan kepada pimpinan
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan tahapan kegiatan kontrak waktu dengan pimpinan
mengenai rencana konsultasi yang dilakukan, saya melaksanakannya
secara langsung dengan pimpinan agar komunikasi berjalan efektif dan
efisien
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini dengan disiplin saya tidak
mengganggu waktu kerja pimpinan.
2. Melaksanakan Konsultasi
47
Gambar 3.4 Dokumentasi foto saat konsultasi
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan saya bertanggung
jawab dengan menyampaikan rencana kegiatan yang telah diseminarkan
dan menyampaikan alasan konkrit terkait pentingnya pelaksanaan kegiatan
ini sehingga pimpinan memahami kejelasan target dari rancangan
aktualisasi ini dan memberi dukungan terhadap rencana pelaksanaan
kegiatan.
2) Nasionalisme
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan pimpinan mengenai
izin pelaksanaan aktualisasi, saya laksanakan dengan semangat dan
santun.
3) Etika Publik
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan pimpinan mengenai
izin pelaksanaan aktualisasi, saya bersikap sopan dan santun dalam
menyampaikan rancangan aktualisasi yang dilaksanakan sehingga
pimpinan dapat mengerti terkait tujuan yang dicapai dalam pelaksanaan
aktualisasi ini
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi pimpinan mengenai izin
pelaksanaan aktualisasi, saya berkonsultasi secara langsung dengan
pimpinan agar komunikasi berjalan efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan konsultasi dengan pimpinan
mengenai izin pelaksanaan aktualisasi, saya menyampaikan informasi
48
terkait tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi secara jujur dan
bertanggung jawab terkait ide mengangkat isu belum optimalnya
komunikasi efektif perawat menggunakan format SBAR pada pelayanan
kesehatan di puskesmas Wolowa
Gambar 3.5 Surat persetujuan aktualisasi oleh pimpinan dan foto saat meminta
persetujuan pimpinan
1) Akuntabilitas
Dalam meminta persetujuan pimpinan saya bertanggung jawab dengan
terlebih dahulu alasan konkrit terkait pentingnya pelaksanaan kegiatan ini
sehingga pimpinan memahami dan memberi dukungan terhadap rencana
pelaksanaan kegiatan.
2) Nasionalisme
Pada tahan ini saya tidak memaksakan kehendak dan menghargai
keputusan pimpinan
3) Etika Publik
Pada saat meminta persetujuan pimpinan, saya bersikap sopan dan santun
kepada pimpinan
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan tahapan kegiatan meminta persetujuan pimpinan
49
mengenai izin pelaksanaan aktualisasi, saya berkonsultasi secara langsung
dengan pimpinan agar komunikasi berjalan efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Pada tahapan ini saya bersikap berani dalam meminta persetujuan
pimpinan
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Kegiatan konsultasi dengan pimpinan melatih saya untuk bertindak penuh
tanggung jawab, disiplin, sopan cermat dan kerja keras pada setiap tahapan
kegiatan
2) Dampak negatif
Jika rancangan aktualisasi tidak dilakukan dengan baik, maka pimpinan tidak
akan mudah percaya kepada penulis dan surat izin tidak akan ditandatangani
oleh pimpinan sehingga pelaksanaan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan
50
Daftar lampiran Bukti kegiatan a. Dokumen surat pernyataan kesediaan
menjadi anggota tim
b. foto saat musyawarah pembentukkan tim
c. Dokumen SK Tim
d. Dokumentasi foto saat penyerahan SK
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan membentuk tim kerja sosialisasi terlebih dahulu penulis
menanyakan kesediaan calon anggota tim, setelah mendapatkan kesediaan dari
anggota, penulis memberikan format penyataan untuk ditanda tangani oleh
anggota tim, setelah itu penulis membuat SK tim, yang kemudian diserahkan
secara langsung kepada anggota tim.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Pada kegiatan membentuk tim kerja melatih saya dalam menerapkan
kedudukan dan peran PNS yaitu WoG, dalam hal ini melakukan koordinasi dan
kerja sama untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi dengan lancar. Adapun nilai
dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
51
Gambar 3.7 Dokumen surat pernyataan kesediaan menjadi anggota tim
1) Akuntabilitas
Pada tahapan ini saya melakukan musyawarah dengan penuh tanggung
jawab
2) Nasionalisme
Pada saat membentuk tim kerja, saya melakukan musyawarah untuk
meminta kesediaan calon anggota tim
3) Etika Publik
Pada tahapan ini saya bersikap sopan dan menghormati keputusan calon
anggota tim
4) Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini saya meminta secara langsung kesediaan dari
calon anggota tim agar komunikasi berjalan efektif
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini dengan disiplin dan tidak
mengganggu waktu kerja calon anggota tim
52
2. Membuat SK tim
53
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan penyusunan SK, saya menerapkan nilai komitmen mutu
yaitu kerja sama bersama bagian administrasi Puskesmas (sistem
informasi kesehatan)
5) Anti Korupsi
Dalam menyusun SK, saya berusaha dan bekerja keras sehingga dapat
menyelesaikan target sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Menyerahkan SK Tim
54
dibuat.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Kegiatan pembentukkan tim pelaksana sosialisasi ini melatih saya untuk
mampu bekerja dengan tim, serta bertindak penuh tanggung jawab, disiplin,
sopan cermat dan kerja keras. Pembentukkan tim juga dapat mendukung
kegiatan sosialisasi sehingga pada setiap tahapan pelaksanaannya dapat
terlaksana sesuai rencana.
2) Dampak negatif
Jika tim pelaksana sosialisasi ini tidak dibentuk, maka pelaksanaan sosialisasi
tidak akan terarah dan tidak kondusif sehingga dikhawatirkan akan
menyebabkan tidak optimalnya proses sosialisasi sehingga kegiatan
aktualisasi tidak berjalan sesuai rencana.
55
Judul kegiatan 3 Membuat SOP komunikasi efektif menggunakan
format SBAR
Tanggal pelaksanaan kegiatan 27 Juli s.d 2 Agustus 2021
Tahapan kegiatan Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan
Bersama tim membuat draft SOP komunikasi
efektif menggunakan format SBAR
Melaporkan draft SOP dan meminta persetujuan
pimpinan
Mencetak draft SOP dan meminta legalisasi/
tanda tangan pimpinan
Daftar lampiran Bukti kegiatan a. Dokumentasi/foto
b. Dokumen SOP
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum menyusun SOP, saya berkonsultasi terlebih dahulu kepada
pimpinan, setelah mendapatkan persetujuan selanjutnya saya menyusun draft
SOP bekerja sama dengan bagian administrasi puskesmas/ sistem informasi
kesehatan. Setelah itu desain/ draft SOP yang telah disusun dilaporkan kembali
kepada pimpinan untuk meminta saran. Setelah itu draft SOP dicetak
selanjutnya meminta legalitas dari pimpinan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Pada kegiatan penyusunan draft SOP ini melatih saya untuk menerapkan
nilai kedudukan dan peran PNS yaitu WoG, melakukan koordinasi dan kerja
sama dengan pimpinan dan bagian administrasi puskesmas untuk terlaksananya
kegiatan aktualisasi dengan lancar. Adapun nilai dasar yang melandasi setiap
tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
56
1. Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan
Gambar 3.10 foto saat melakukan konsultasi untuk rencana pembuatan SOP
57
3) Etika Publik
Pada tahap ini saya melaksanakan konsultasi dengan sikap terbuka,
sopan dan ramah
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan tahapan kegiatan konsultasi dengan pimpinan
mengenai rencana pembuatan SOP, saya melaksanakannya secara
langsung dengan pimpinan sehingga komunikasi berjalan efektif dan
efisien
5) Anti Korupsi
Dalam melakukan tahapan kegiatan ini saya tidak mengganggu waktu
kerja pimpinan.
58
1) Akuntabilitas
Dalam pembuatan SOP, saya melaksanakan dengan prinsip tanggung
jawab dan disipilin sehingga SOP yang dibuat mudah dimengerti dan
diaplikasi oleh rekan kerja
2) Nasionalisme
Dalam pembuatan SOP, saya mendahulukan kepentingan umum
dengan cara penggunaan bahasa yang sederhana yang dapat mudah
dimengerti oleh rekan kerja pada saat menggunakan SOP.
3) Etika Publik
Dalam kegiatan pembuatan SOP, saya melaksanakannya sesuai aturan
dan menjaga integritas yang tinggi.
4) Komitmen Mutu
Dalam pembuatan SOP saya melakukannya dengan teliti, cermat, cepat
efektif, efisien, dan inovatif sehingga panduan/SOP yang dibuat dapat
dimengerti oleh semua rekan kerja
5) Anti Korupsi
Dalam pembuatan SOP saya melaksanakan dengan jujur dan disiplin
sehingga pembuatan draft SOP dapat selesai sesuai rencana.
Gambar 3.14 foto saat melaporkan dan meminta persetujuan tentang SOP
SBAR yang telah dibuat
59
1) Akuntabilitas
Dalam meminta persetujuan pimpinan saya bertanggung jawab dengan
terlebih dahulu alasan konkrit terkait pentingnya pelaksanaan kegiatan ini
sehingga pimpinan memahami dan memberi dukungan terhadap rencana
pelaksanaan kegiatan.
2) Nasionalisme
Pada tahap ini saya bersikap hormat saat melaporkan draft SOP dan
meminta persetujuan pimpinan
3) Etika Publik
Pada saat melaporkan draft SOP dan meminta persetujuan, saya
bersikap sopan dan santun kepada pimpinan
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan melaporkan draft SOP dan
meminta persetujuan, saya berkonsultasi secara langsung dengan
pimpinan sehingga komunikasi berjalan efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Pada tahapan ini saya bersikap berani dan menyampaikan dengan jujur
draft SOP yang dibuat.
60
Gambar 3.16 dokumen SOP SBAR yang telah dilegalisasi
1) Akuntabilitas
Dalam meminta legalisasi/tanda tangan pimpinan saya melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dengan terlebih dahulu menyampaikan
kembali isi dari SOP yang telah dibuat sehingga pimpinan melegalisir
SOP yang telah dibuat
2) Nasionalisme
Pada tahan ini saya bersikap hormat saat meminta legalitas SOP yang
telah dibuat kepada pimpinan
3) Etika Publik
Pada saat meminta legalitas SOP, saya bersikap sopan dan santun
kepada pimpinan
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini saya meminta legalitas
secara langsung dengan pimpinan sehingga komunikasi berjalan efektif
dan efisien
5) Anti Korupsi
Pada saat mencetak draft SOP saya menerapkan nilai anti korupsi
dengan cara tidak menggunakan fasilitas kantor, pada saat meminta
legalitas juga saya menyampaikan dengan jujur dan disiplin sehingga
draft SOP dapat dilegalisir sesuai dengan rencana.
61
menjadi lebih mandiri dan terarah dalam melaksanakan kegiatan komunikasi
secara efektif sehingga menyebabkan tercapainya keselamatan pasien
terutama sasaran mengenai komunikasi yang efektif. Kegiatan ini mendukung
salah satu misi organisasi yaitu Meningkatkan kualitas pelayanan yang
bermutu bagi masyarakat, dan nilai-nilai organisasi Puskesmas Wolowa yang
terkandung dalam kegiatan ini adalah “profesional dan ramah”
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari pembuatan SOP adalah terwujudnya panduan yang
terstruktur sehingga dapat meningkatkan peningkatan kinerja dan
meningkatkan keelamatan pasien terutama sasaran mengenai komunikasi
yang efektif
2) Dampak negatif
Jika tidak ada SOP, maka tidak akan ada panduan yang jelas dalam
melakukan komunikasi efektif menggunakan format SBAR
62
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Pada kegiatan penyusunan draft SOP ini berkaitan dengan kedudukan dan
peran PNS yaitu WoG, melakukan koordinasi dan kerja sama dengan pimpinan
untuk terlaksananya kegiatan aktualisasi dengan lancar. Adapun nilai dasar
yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Akuntabilitas
Dalam pembuatan lembar SBAR, saya melaksanakan dengan prinsip
tanggung jawab dan disipilin sehingga format yang dibuat mudah
dimengerti dan diaplikasi oleh rekan kerja
2) Nasionalisme
Dalam pembuatan lembar SBAR, saya mendahulukan kepentingan
umum dengan cara penggunaan bahasa yang sederhana sehingga
mudah dimengerti oleh rekan kerja yang menggunakan lembar SBAR
tersebut
3) Etika Publik
Dalam pembuatan lembar SBAR, saya melaksanakannya sesuai aturan
dan menjaga integritas yang tinggi.
63
4) Komitmen Mutu
Dalam pembuatan lembar SBAR ini saya melakukannya dengan teliti,
cermat, cepat tepat, efektif, efisien, dan inovatif sehingga lembar SBAR
yang dibuat dapat dimengerti oleh semua rekan kerja
5) Anti Korupsi
Dalam pembuatan lembar SBAR ini saya melaksanakan dengan jujur
dan disiplin sehingga pembuatan format SBAR ini dapat selesai sesuai
rencana
Gambar 3.18 Foto Saat Konsultasi Untuk Melaporkan Hasil Desain SBAR
1) Akuntabilitas
Pada saat melaporkan hasil desain SBAR saya bersikap hormat kepada
pimpinan
2) Nasionalisme
Pada tahapan kegiatan ini saya melaksanakan musyawarah dengan
pimpinan dengan penuh tanggung jawab
3) Etika Publik
Pada saat melaporkan desain lembar SBAR yang telah disusun, saya
bersikap sopan dan santun kepada pimpinan
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan melaporkan hasil desain lembar
64
SBAR yang telah disusun, saya berkonsultasi secara langsung dengan
pimpinan sehingga komunikasi berjalan efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Pada tahapan ini saya bersikap berani dan menyampaikan dengan jujur
tentang lembar SBAR yang telah dibuat.
1) Akuntabilitas
Dalam meminta legalisasi/tanda tangan pimpinan saya melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab dengan terlebih dahulu menyampaikan
kembali isi dari SOP yang telah dibuat sehingga pimpinan melegalisir
SOP yang telah dibuat
2) Nasionalisme
Pada tahan ini saya melaksanakan kegiatan mencetak lembar SBAR
dengan penuh tanggung jawab.
3) Etika Publik
Pada kegiatan mencetak lembar SBAR ini saya melakukannya dengan
penuh tanggung jawab.
65
4) Komitmen Mutu
Pada tahapan ini, saya mencetak lembar SBAR ini dengan amanah.
5) Anti Korupsi
Pada saat mencetak lembar SBAR saya menerapkan nilai anti korupsi
dengan cara tidak menggunakan fasilitas kantor.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari pembuatan lembar SBAR adalah memudahkan perawat
dalam mengkomunikasikan pasien dan pengelolaannya, terutama
komunikasi verbal baik langsung maupun melalui sambungan telpon. Sistem
komunikasi yang terstruktur ini meningkatkan kinerja dan meningkatkan
keselamatan pasien terutama sasaran mengenai komunikasi yang efektif
2) Dampak negatif
Jika lembar komunikasi SBAR tidak tersedia, maka komunikasi efektif
perawat tidak akan maksimal karena tidak ada wadah untuk
mendokumentsikan informasi, dan tidak ada kerangka komunikasi sesuai
standar.
66
blangko daftar hadir dan menyiapkan draft
pernyataan komitmen bersama
Menyiapkan tempat, perlengkapan sosialisasi
Melaksanakan sosialisasi dan mengisi daftar
hadir
Melaksanakan penandatanganan komitmen
bersama tentang penggunaan format SBAR
Daftar lampiran Bukti kegiatan Foto saat melakukan konsultasi
Draft undangan
Foto saat menyebarkan undangan
Blanko daftar hadir dan spanduk komitmen
bersama
Foto dan video saat sosialisasi
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Dalam Kegiatan melaksanakan sosialisasi ini terkandung nilai kedudukan dan
peran PNS yaitu WoG, dengan melaksanakan koordinasi dan kerja sama
sehingga kegiatan aktualisasi berjalan dengan lancar. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
67
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan konsultasi dengan pimpinan saya
saya melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Pada tahapan ini saya berbicara menggunakan bahasa indonesia yang
baik.
3) Etika Publik
68
Pada tahapan ini saya bersikap sopan dan santun dalam
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai
4) Komitmen Mutu
Pada tahapan ini saya berkonsultasi secara langsung dengan pimpinan
sehingga komunikasi berjalan efektif
5) Anti Korupsi
Pada saat berkonsultasi dengan pimpinan, saya melakukannya dengan
mandiri, disiplin dan bertanggung jawab
69
3.24 Gambar Blanko daftar hadir
1) Akuntabilitas
Pada saat menyebarkan undangan sosialisasin, serta membuat blanko
daftar hadir dan draft pernyataan komitmen bersama saya melaksanakan
dengan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Pada saat menyebarkan undangan saya melaksanakannya dengan
semangat sesuai jadwal yang ditetapkan serta membuat daftar hadir dan
draft pernyataan komitmen bersama menggunakan penulisan yang
baik sesui EYD
3) Etika Publik
Pada tahapan ini saya bersikap sopan dan santun saat menyebarkan
undangan kepada rekan kerja. Saya juga menyusun blanko daftar hadir
70
dan pernyataan komitmen bersama dengan cermat.
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan tahapan kegiatan ini, saya menyerahkan secara
langsung undangan sosialisasi kepada rekan kerja secara langsung
sehingga kegiatan berjalan efektif dan efisien
5) Anti Korupsi
Dalam menyerahkan undangan sosialisasi saya menyampaikan dengan
jujur dan disiplin sehingga target waktu dapat dilaksanakan sesuai
dengan rancangan yang dibuat.
1) Akuntabilitas
Pada saat menyiapkan tempat dan perlengkapan sosialisasi saya
bekerjasama dengan tim dan melaksanakan kegiatan dengan penuh
tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Pada tahapan ini saya menyiapkan tempat dan bahan sosialisasi dengan
amanah, rela berkorban dan mementingkan kepentingan umum.
3) Etika Publik
Dalam tahapan kegiatan ini, saya dan tim berusaha disiplin saat
menyiapkan tempat dan bahan sosialisasi untuk memberi pelayanan
terbaik kepada peserta sosialisasi.
71
4) Komitmen Mutu
Pada tahapan kegiatan ini, saya dan tim pelaksana sosialisasi
menyiapkan tempat dan bahan sosialisasi dengan penuh tanggung
jawab.
5) Anti Korupsi
Pada saat menyiapkan tempat dan bahan sosialisasi ini saya bekerja
keras dan tidak mengganggu waktu pelayanan kesehatan di puskesmas.
72
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan sosialisasi ini, saya melaksanakan dengan tanggung
jawab, dengan memberikan penjelesan yang akurat terkait materi
komunikasi efektif menggunakan format SBAR.
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan sosialisasi ini, saya melaksanakan dengan
mendahulukan kepentingan umum dan bekerjasama dengan rekan
kerja sehingga rekan kerja dapat memahami dengan baik terkait
penggunaan format SBAR pada saat melakukan komunikasi efektif.
3) Etika Publik
Dalam kegiatan sosialisasi ini, saya menjelaskan dengan sopan dan
santun agar rekan kerja merasa nyaman Ketika diberikan penjelasan
terkait aktualisasi yang dilakukan
4) Komitmen Mutu
Dalam kegiatan sosialisasi ini, saya melaksanakannya dengan cermat,
efektif, efisien, dan inovatif sehingga rekan kerja dapat menerima
penjelasan penggunaan format SBAR yang diberikan dengan mudah.
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan sosialisasi ini, saya menyampaikan materi dengan jujur
dan disiplin sehingga sesuai target yang direncanakan
73
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan penandatanganan komitmen bersama, saya dan rekan
kerja melaksanakan dengan jujur dan penuh tanggung jawab
2) Nasionalisme
Dalam kegiatan penandatangan komitmen bersama ini saya dan rekan
kerja bertekad untuk mendahulukan kepentingan bersama
3) Etika Publik
Dengan dilakukannya penanda tanganan komitmen bersama ini
merupakan upaya saya dan rekan kerja dalam melaksanakan tugas
secara profesional dan memberikan layanan kepada publik secara
jujur,cepat, tepat,dan berdaya guna
4) Komitmen Mutu
Penandatanganan komitmen bersama ini berorientasi mutu yaitu
kegiatan atau program yang dilakukan diarahkan untuk mencapai
standar mutu
5) Anti Korupsi
Saya dan rekan kerja melakukan penandatanganan komitmen bersama
sebagai wujud tanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi
keputusan bersama.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi ini maka meningkatkan
74
kemampuan komunikasi efektif perawat dalam melakukan komunikasi efektif
menggunakan format SBAR sehingga tidak terjadi kesalahan informasi
antara pemberi laporan dan penerima laporan sehingga berdampak pada
peningkatan keselamatan pasien.
2) Dampak negatif
Jika sosialisasi tidak diikuti oleh peserta secara keseluruhan dan komitmen
bersama tidak ditanda tangani sepenuhnya, maka akan menghambat tujuan
utama dari kegiatan ini sehingga pelaksanaan komunikasi efektik perawat
menggunakan format SBAR tidak optimal
A. Deskripsi Kegiatan
Melakukan evalusi kegiatan merupakan kegiatan ke 6 dari rancangan kegiatan
yang telah saya buat. Dalam kegiatan ini saya membuat form evaluasi kegiatan
terlebih dahulu, selanjutnya melakukan evaluasi kegiatan kepada rekan kerja,
setelah itu penulis membuat laporan evaluasi.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran PNS serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Dalam Kegiatan melaksanakan evaluasi ini Terdapat nilai Manajemen ASN
berupa nilai kompeten, artinya prosedur komunikasi telah diketahui dengan baik
dan benar sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Adapun nilai dasar yang
melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut
75
1. Membuat form evaluasi kegiatan
1) Akuntabilitas
Dalam pembuatan form evaluasi, saya melaksanakan dengan prinsip
tanggung jawab dan disipilin agar format yang dibuat mudah dimengerti.
2) Nasionalisme
Dalam pembuatan form evaluasi, saya melaksanakan dengan penuh
tanggung jawab
3) Etika Publik
Dalam pembuatan format evaluasi, saya melaksanakannya dengan
cermat.
4) Komitmen Mutu
Dalam pembuatan form evaluasi ini saya melakukannya dengan teliti,
sehinnga kegiatan berjalan efektif
5) Anti Korupsi
Dalam pembuatan form evaluasi ini saya melaksanakan dengan disiplin
sehingga pembuatan form evaluasi ini dapat selesai sesuai rencana
76
2. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan evaluasi ini, saya dan rekan kerja melaksanakan dengan
prinsip tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan evaluasi, saya bersikap santun dan bertanggung
jawab
77
3) Etika Publik
Dalam kegiatan evaluasi ini, saya melaksanakannya dengan cermat.
4) Komitmen Mutu
Dalam kegiatan evaluasi ini saya dan rekan kerja melaksanakannya
dengan teliti, cermat, cepat dan tepat, sehingga kegiatan berjalan efektif.
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan evaluasi ini saya dan rekan kerja melaksanakannya
dengan jujur dan disiplin sehingga pembuatan form evaluasi ini dapat
selesai sesuai rencana
3. Membuat laporan evaluasi kegiatan
1) Akuntabilitas
Dalam kegiatan membuat laporan evaluasi ini, saya melaksanakan
dengan prinsip tanggung jawab dan disipilin.
2) Nasionalisme
Dalam menyusun laporan evaluasi ini , saya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD.
3) Etika Publik
Dalam kegiatan menyusun laporan evaluasi ini, saya melaksanakannya
dengan cermat.
4) Komitmen Mutu
Dalam kegiatan menyusun laporan evaluasi ini saya melaksanakannya
dengan teliti, cermat, cepat dan tepat sehingga kegiatan berjalan efektif.
78
5) Anti Korupsi
Dalam kegiatan menyusun laporan evaluasi ini saya melaksanakannya
dengan jujur dan disiplin sehingga pembuatan laporan evaluasi ini
dapat selesai sesuai rencana
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan evaluasi ini adalah diperolehnya sistem
komunikasi SBAR yang sesui dengan SOP, sehingga proses komunikasi
dengan menggunakan SBAR dapat diaplikasikan dengan benar.
2) Dampak negatif
Apabila hasil evaluasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka tujuan
kegiatan tidak tercapai.
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Wilayah Kecamatan Wolowa dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN serta
kedudukan dan peran PNS, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 19 juli s.d 17 Agustus 2021 telah
mengaktualisasikan nilai-nilai ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
dan kedudukan serta peran PNS dalam melaksanakan tugas sebagai staf
Perawat Ahli Pertama yang profesional di instansi tempat penulis bekerja.
Selain itu, aktualisasi yang dilakukan dapat memberikan sumbangsih
untuk mengoptimalkan kegiatan komunikasi efektif saat melaporkan
keadaan pasien di Puskesmas Wolowa.
2. Dengan adanya SOP dan format SBAR, serta sosialisasi tentang
optimalisasi komunikasi efektif perawat dengan menggunakan SBAR ini
memudahkan perawat dalam melakukan pelaporan tentang pasien dan
pengelolaannya. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan lembar SBAR ini
sudah di terapkan di UGD pada saat melakukan pelaporan pasien pada
tanggal 10 Agustus 2021 dan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
yang dilakukan dari 3 orang perawat sebagai sampel pelaksanaan
komunikasi efektif menggunakan SBAR, semua telah melakukan
komunikasi efektif sesuai dengan SOP.
B. Saran
80
dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat terus
dipergunakan untuk sehingga dapat meningkatkan kinerja dan terwujudnya
optimalisasi keselamatan pasien dengan sasaran komunikasi efektif.
81
DAFTAR PUSTAKA
82
83
Lampiran 1
Formulir 1- Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Nama : Wa Ode Fitraminli S.Kep.,Ns Unit kerja : Puskesmas Wolowa waktu : 19 Juli s.d 17 Agustus 2021
No Kegiatan Tahapan Juli Agustus
kegiatan 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1
7
1. Melaporkan Membuat
kepada janji/kontrak
pimpinan waktu dengan
terkait hasil pimpinan
Melakukan
rancangan
Konsultasi
aktualisasi Meminta
yang akan persetujuan
dilaksanakan pimpinan
tentang
rancangan
aktualisasi
2. Membentuk Membuat
tim kerja pernyataan
kegiatan kesediaan
sosialisasi menjadi anggota
tim
Membuat SK tim
Menyerahkan
SK Tim
3. Membuat SOP Melaksanakan
komunikasi konsultasi
efektif dengan
menggunakan pimpinan
Bersama tim
format SBAR
membuat draft
SOP komunikasi
efektif
menggunakan
format SBAR
Melaporkan draft
SOP dan
meminta
persetujuan
84
pimpinan
Mencetak draft
SOP dan
meminta
legalisasi/ tanda
tangan pimpinan
4 Membuat Menyiapkan
lembar bahan dan
komunikasi mendesain
SBAR lembar SBAR
Melaporkan hasil
desain SBAR
pada pimpinan
Mencetak
lembar SBAR
5. Melaksanakan Melakukan
sosialisasi konsultasi
tentang dengan
metode pimpinan
Menyebarkan
komunikasi
undangan
efekti sosialisasi,
menggunakan mebuat blangko
SBAR daftar hadir dan
menyiapkan
draft pernyataan
komitmen
bersama
Menyiapkan
tempat,
perlengkapan
sosialisasi
Melaksanakan
sosialisasi dan
mengisi daftar
hadir.
Melaksanakan
penandatangana
n komitmen
bersama tentang
penggunaan
format SBAR
6. Membuat Membuat form
laporan evaluasi
kegiatan
85
evaluasi Melakukan
kegiatan evaluasi
peningkatan pelaksanaan
komunikasi kegiatan
Membuat
efektif
laporan evaluasi
menggunakan kegiatan
tekhnik SBAR
86
Lampiran 2
Formulir 2 catatan bimbingan oleh mentor
87
Lampiran 3
LAMPIRAN 4
KEGIATAN 1
Melaporkan kepada pimpinan terkait hasil rancangan
aktualisasi yang akan dilaksanakan
DOKUMEN PENDUKUNG
a. Surat persetujuan aktualisasi dari pimpinan
b. Dokumen Pernyataan Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi
c. Dokumentasi blanko saran/catatan bimbingan oleh
mentor/pimpinan
d. Dokumentasi foto saat konsultasi
OUTPUT
Mendapat persetujuan dari pimpinan. Dalam hal ini
Kepala Puskesmas Wolowa.
88
89
90
LAMPIRAN 5
KEGIATAN 2
Membentuk tim pelaksana kegiatan sosialisasi
DOKUMEN PENDUKUNG
Dokumen surat pernyataan kesediaan menjadi anggota tim
Dokumen SK Tim
OUTPUT
Terbentuknya tim pelaksana Sosialisasi
91
92
93
LAMPIRAN 6
KEGIATAN 3
Membuat SOP komunikasi efektif menggunakan format SBAR
DOKUMEN PENDUKUNG
Dokumen SOP komunikasi SBAR
Lembar Catatan bimbingan Mentor
OUTPUT
Terwujudnya SOP Komunikasi efektif menggunakan format
SBAR
94
95
96
LAMPIRAN 7
KEGIATAN 4
Membuat lembar komunikasi SBAR
DOKUMEN PENDUKUNG
Lembar Komunikasi SBAR
OUTPUT
Terwujudnya lembar komunikasi SBAR
97
98
LAMPIRAN 7
KEGIATAN 5
Melaksanakan sosialisasi tentang metode komunikasi
efektif menggunakan SBAR
DOKUMEN PENDUKUNG
Draft undangan
daftar hadir, spanduk sosialisasi, spanduk komitmen
bersama
Draft rencana pelaksanaan Sosialisasi
Lembar saran/bimbingan oleh mentor
OUTPUT
Terlaksananya sosialisasi tentang optimalisasi
komunikasi efektif perawat menggunakan format SBAR
pada Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas
Wolowa.
99
100
101
102
103
104
105
LAMPIRAN 8
KEGIATAN 6
Melakukan evaluasi kegiatan
DOKUMEN PENDUKUNG
Lembar evaluasi kegiatan
Surat persetujuan hasil sosialisasi
OUTPUT
Terlaksananya evaluasi kegiatan Sosialisasi
106
107
108