Anda di halaman 1dari 132

LAPORAN

AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN
KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU


TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT MELALUI
KONSELING INFORMASI EDUKASI (KIE) DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
BUTON UTARA

LINJULIASTINI A. LAUKU, Am.Keb


NDH : 08 / KELAS B

PELATIHAN DASAR CPNS GOL. II


ANGKATAN XXI TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT


MELALUI KONSELING INFORMASI EDUKASI ( KIE ) DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA

OLEH :

NAMA : LINJULIASTINI A. LAUKU, Am.Keb


NDH / KELAS : 08 / KELAS B

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II


ANGKATAN XXI TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
KATAPENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan
Tali Pusat Melalui Konseling Informasi Edukasi ( KIE ) Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara“ dengan baik. Sholawat dan salam diucapkan untuk
junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW, karena jasa Beliau kita bisa menikmati zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Laporan aktualisasi ini disusun sebagai satu syarat untuk kelulusan padaLatihan
Dasar CPNS Golongan II Angkatan XXI. Dalam rangka menyelesaikan laporan aktualisasi
ini, Penulis mendapat banyak bimbingan, pengetahuan serta motivasi dalam penyusunan
laporan ini, baik berupa materi maupun berupa motivasi kepada penulis. Sehubungan
dengan hal tersebut penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ali Mazi, SH. Selaku Gubernur Sulawesi Tenggara yang telah mendukung
kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E Selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS Golongan II.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Buton Utara.
4. Panitia pelatihan dasar, Pelatih dan Pemateri Badan Pengembangan Sumber daya
Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
5. Ibu dr. Wa Ode Fortanita, Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara
atas semua motivasi dan dukungannya.
6. Ibu Dra. Zanuriah, M.Si , selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran
perbaikan.
7. Ibu Dr. Misnawati Lily, M.Si, selaku coach yang telah memberikan bimbingan,
motivasi, nasehat-nasehat serta masukan yang sangat berharga dalam penyusunan
laporan aktualisasi.
8. Ibu Nurmaida, Am.Keb , selaku mentor yang telah memberikan dukungan, inspirasi
dan arahan demi tercapainya kegiatan aktualisasi ini.
9. Ibu Agustina Susanti Suleman, AM.Keb, Selaku Kepala Ruangan Kebidanan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara yang selalu mendukung keberhasilan
iv
kegiatan aktualisasi ini.
10. Keluarga besar RSUD Buton Utara atas dukungan dan kerja samanya.
11. Kedua orang tua dan Saudari yang selalu memberikan doa dan semangat dalam
setiap kegiatan.
12. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XX, XXI, dan XXII Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memberikan
bantuan dan motivasi.

Penulis sadar bahwa laporan laporan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis
berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat laporan
aktualisasi menjadi lebih baik sehingga laporan ini dapat dijadikan dasar dalam laporan
aktualisasi nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Kendari, Oktober 2021


Penulis,

Linjuliastini A. Lauku, Am.Keb

v
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………. i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN…..……………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR…….…..…………………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………….…..…………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL………….…..…………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR……….…..…………………………………………………… ix
DAFTAR LAMPIRAN……….…..…………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………… 1
B. Tujuan…………………………………………………………………………. 3
C. Manfaat………………………………………………………………………… 4
D. Ruang Lingkup………………………………………………………………… 4
E. Waktu dan Tempat……………………………………………………………... 4

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DAN


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPA ISU
A. Gambaran Umum Organisasi………………………………………………….. 5
B. Konsep Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)………………………. 13
C. Penetapan Isu dan Dampaknya………………………………………………… 19
D. Gagasan Pemecahan Isu……………………………………………………….. 23
E. Kegiatan dan Tahap untuk Pemecahan Isu……………………………………. 23

BAB III CAPAIAN AKTUALISASI


A. Kendala dan Antisipasi.……………………………………………………….. 44
B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi…………………………………………………. 46

vi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….. 92
B. Saran…………………………………………………………………………… 93
C. Rencana Tindak Lanjut………………………………………………………… 93

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 94
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Keadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan RSUD Kabupaten
Buton Utara Tahun 2020.....................................................................................11
Tabel 2.2. Jumlah Pelayanan Kebidanan RSUD Kabupaten Buton Utara Tahun
2020.....................................................................................................................13
Tabel 2.3. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini & Kondisi yang Diharapkan
Dalam Kaitannya Dengan Agenda III.................................................................20
Tabel 2.4. Penetapan Isu Prioritas Dengan Metode APKL .................................................21
Tabel 2.5. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar Dengan Tahapan Kegiatan
Sekaligus Keterkaitan Dengan Visi Dan Misi Organisasi ..................................25
Tabel 3.1. Kendala dan Antisipasi.......................................................................................44
Tabel 3.2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan .........................................................................46
Tabel 3.3. Rincian Kegiatan Aktualisasi .............................................................................47

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Tampak Depan RSUD Buton Utara ...............................................................4
Gambar 2.2. Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Buton Utara Tahun 2020 ................................................................................7
Gambar 2.3. Bagan Struktur Organisasi Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara .....................................................................8
Gambar 2.4. Analisis Isu enggunakan Problem Tree ..........................................................22
Gambar 3.1. Membuat Perjanjian Pertemuan Dengan Pimpinan ........................................48
Gambar 3.2 Menghadap Pimpinan Untuk Menyampaikan Rencana Kegiatan ..................48
Gambar 3.3. Konsultasi Dengan Pimpinan.........................................................................49
Gambar 3.4. Meminta Persetujuan dan Dukungan Kepada Pimpinan ................................50
Gambar 3.5. Surat Persetujuan Dan Surat Dukungan Pelaksanaan Aktualisasi..................51
Gambar 3.6. Menyiapkan Bahan Konsultasi Rencana Kegiatan.........................................54
Gambar 3.7. Bahan Konsultasi Rencana Kegiatan dan Surat Persetujuan Mentor.............54
Gambar 3.8. Melakukan Konsultasi Dengan Mentor .........................................................55
Gambar 3.9. Melakukan Konsultasi Dengan Kepala Ruangan Kebidanan .........................56
Gambar 3.10. Mendapatkan Persetujuan dan Dukungan Dari Mentor ...............................57
Gambar 3.11. Surat Persetujuan dan Dukungan Dari Mentor ............................................57
Gambar 3.12. Mendapat Persetujuan dan Dukungan Dari Kepala Ruangan
Kebidanan ....................................................................................................58
Gambar 3.13. Surat Persetujuan dan Dukungan Dari Kepala Ruangan Kebidanan ...........58
Gambar 3.14. Menyusun Materi KIE..................................................................................61
Gambar 3.15. Print Out Power Point Materi KIE................................................................62
Gambar 3.16. Mendesain Poster..........................................................................................63
Gambar 3.17. Mendesain Leaflet ........................................................................................63
Gambar 3.18. Konsultasi Dengan Mentor Terkait Desain Poster .......................................64
Gambar 3.19. Konsultasi Dengan Mentor Terkait Desain Leaflet ......................................65
Gambar 3.20. Proses Pencetakan Poster dan Leaflet...........................................................66
Gambar 3.21. Poster dan Leaflet Yang Sudah Dicetak .......................................................66
Gambar 3.22. Menyusun Pre Test dan Post Test ................................................................67
Gambar 3.23. Print Out Pre Test dan Post Test ..................................................................68
Gambar 3.24. Meminta Persetujuan Ny. M ........................................................................71

ix
Gambar 3.25. Meminta Persetujuan Ny. J ..........................................................................71
Gambar 3.26. Meminta Persetujuan Ny. D.........................................................................72
Gambar 3.27. Melaksanakan Pre Test Pada Ny. M ............................................................73
Gambar 3.28. Hasil Pre Test Ny. M....................................................................................73
Gambar 3.29. Melaksanakan Pre Test Pada Ny. J ..............................................................74
Gambar 3.30. Hasil Pre Test Ny. J......................................................................................74
Gambar 3.31. Melaksanakan Pre Test Pada Ny. D.............................................................75
Gambar 3.32. Hasil Pre Test Ny. D ....................................................................................75
Gambar 3.33. Membagikan Leaflet Pada Ny. M ................................................................76
Gambar 3.34. Membagikan Leaflet Pada Ny. J ..................................................................77
Gambar 3.35. Membagikan Leaflet Pada Ny. D.................................................................77
Gambar 3.36. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. P ..............................................................78
Gambar 3.37. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. W ............................................................78
Gambar 3.38. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. M.............................................................78
Gambar 3.39. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. D .............................................................78
Gambar 3.40. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. W ............................................................79
Gambar 3.41. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. W ............................................................79
Gambar 3.42. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. J...............................................................79
Gambar 3.43. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. A .............................................................79
Gambar 3.44. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. R .............................................................79
Gambar 3.45. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. S ..............................................................79
Gambar 3.46. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. D .............................................................80
Gambar 3.47. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. R .............................................................80
Gambar 3.48. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. R .............................................................80
Gambar 3.49. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. W ............................................................80
Gambar 3.50. Melaksanakan Edukasi Pada Ny. I...............................................................80
Gambar 3.51. Daftar Hadir Ibu yang Mengikuti Konseling Informasi Edukasi (KIE) ......81
Gambar 3.52. Melaksanakan Post Test Pada Ny. M...........................................................82
Gambar 3.53. Hasil Post Test Ny. M ..................................................................................82
Gambar 3.54. Melaksanakan Post Test Pada Ny. J.............................................................83
Gambar 3.55. Hasil Post Test Ny. J ....................................................................................83
Gambar 3.56. Melaksanakan Post Test Pada Ny. D ...........................................................84
Gambar 3.57. Hasil Post Test Ny. D...................................................................................84
Gambar 3.58. Memberikan Poster Pada KARU Kebidanan ...............................................85
x
Gambar 3.59. Menempelkan Poster....................................................................................85
Gambar 3.60. Poster Telah Terpasang di Ruang Kebidanan ..............................................85
Gambar 3.61. Menganalisis Hasil Pre Test dan Post Test ..................................................88
Gambar 3.62. Menyusun Laporan Evaluasi........................................................................89
Gambar 3.63. Evaluasi hasil pre test dan post test..............................................................90
Gambar 3.64 Melapor Kepada Pimpinan...........................................................................91

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Formulir 1-Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ...................................................97
Lampiran 2. Formulir 2-Catatan Bimbingan dari Mentor ...................................................98
Lampiran 3. Formulir 3-Catatan Bimbingan dari Coach.....................................................99
Lampiran 4. Dokumen Pendukung Kegiatan 1 ...................................................................101
Lampiran 5. Dokumen Pendukung Kegiatan 2 ...................................................................103
Lampiran 6. Dokumen Pendukung Kegiatan 3 ...................................................................108
Lampiran 7. Dokumen Pendukung Kegiatan 4 ...................................................................112
Lampiran 8. Dokumen Pendukung Kegiatan 5 ...................................................................116
Lampiran 9. Surat Pernyataan Mentor.................................................................................118
Lampiran 10. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test .........................................................119

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur sipil negara adalah profesi bagi Pegawai negeri Sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja bekerja pada instansi pemerintah yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas pada suatu jabatan pemerintahan atau
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan perundang-undangan. Ketentuan dan
kewajiban Aparatur Sipil Negara telah diatur dalam UU nomor 5 tahun 2014 dimana
seorang Aparatur Sipil Negara untuk bertingkah laku sesuai nilai dasar, etika profesi,
berjiwa integritas, kreatif, inovatif, peduli dan bebas dari intervensi politik, serta bersih
dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sehingga diharapkan mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang bertanggung jawab, berkualitas dan
bermanfaat bagi masyarakat.
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang penting di
lingkungan masyarakat, terlebih pada tugasnya dalam memberikan pelayanan. Berbagai
regulasi dan kebijakan ASN telah di tetapkan untuk mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya secara efektif dan efisien untuk dapat membentuk ASN yang
profesional. Bersinggungan dengan hal tersebut, maka dilaksanaknanlah pembinaan
melalui pendidikan dan pelatihan dasar bagi seorang CPNS.
Pelatihan dasar CPNS adalah pelatihan terintegrasi yang mengedepankan
penguatan nilai-nilai ANEKA diantaranya yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dalam pembentukan karakter kepribadian
seseorang ASN atau dengan kata lain pelatihan dasar ini bertujuan membangun integritas
moral, kejujuran, wawasan kebangsaan, semangat nasionalisme, karakter kepribadian
yang unggul serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi bidang dengan
landasan hukum Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan dan
tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat, terutama
yang berkaitan tentang kesehatan ibu dan anak. Menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 1 bahwa kebidanan adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan

1
kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan anak prasekolah, termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan
wewenangnya.
Pejabat Fungsional Bidan yang selanjutnya disebut Bidan adalah PNS yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya berdasarkan peraturan yang berlaku (Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan). Asuhan kebidanan merupakan rangkaian kegiatan yang didasarkan
pada proses pengambilan keputusan dan tindakan oleh Bidan sesuai dengan wewenang
dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Bidan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan sebuah bangsa dengan adanya
standar pelayanan kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang
diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari standar ini juga dapat digunakan
sebagai dasar untuk menilai pelayanan.
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat.
Dampak dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami tetanus
neonatorum dan dapat mengakibatkan kematian. Sehingga dalam hal ini
pengetahuan yang baik tentang perawatan tali pusat sangatlah menentukkan
perilaku ibu yang mempunyai bayi dalam perawatan tali pusat.
Menurut Epicentum Jurnal Ilmiah Kesehatan Tahun 2018 bahwa
kematian neonatal memberi kontribusi 59% kematian bayi dimana salah satu penyebab
terbesarnya ialah infeksi tetanus neonatorum yang disebabkan oleh basil Clostridium
tetani. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir melalui pemotongan tali pusat dengan alat
yang kurang steril dan teknik perawatan tali pusat yang salah. Serta masih banyak ibu dan
keluarga yang kurang memperhatikan perawatan tali pusat bayi dan menganggap sepele
teknik perawatan tali pusat tersebut.
Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat diduga turut menjadi faktor
penyebab tingginya angka kematian akibat infeksi tali pusat. Cara perawatan tali pusat
yang benar adalah membersihkan puntung tali pusat dengan air bersih. Puntung atau sisa
tali pusat yang masih menempel diperut bayi sebaiknya tidak boleh ditutup menggunakan
2
apapun misalnya popok, kasa dll karena dapat membuat puntung tali pusat menjadi
lembab dan bisa mempermudah masuknya kuman sehingga menyebabkan infeksi tali
pusat. Dampak tidak dilakukannya perawatan tali pusat dengan benar dapat
menyebabkan tetanus neonatorum dan kematian. Untuk peningkatan pengetahuan ibu
dalam perawatan tali pusat pada bayi baru lahir, tenaga kesehatan perlu memberikan
konseling informasi dan edukasi (KIE) pada ibu masa nifas untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan agar merawat tali pusat bayi lebih telaten dan baik lagi
sehingga angka kejadian infeksi menurun.
Berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas sebagai bidan pelaksana di
ruang kebidanan RSUD Kabupaten Buton Utara penulis melihat bahwa masih banyak
pelayanan kebidanan di Rumah Sakit yang belum optimal dilakukan. Hal ini juga sesuai
dengan pernyataan Kepala Ruangan Kebidanan RSUD Kabupaten Buton Utara Agustina
Susanti Suleman, AM.Keb bahwa pelayanan kebidanan di Rumah Sakit masih banyak
kurangnya, salah satunya itu masalah konseling informasi edukasi tentang perawatan tali
pusat pada bayi, di dukung dengan adanya kejadian dikamar bersalin RSUD kabupaten
buton utara dimana di dapati ibu nifas membubuhkan bedak pada tali pusat bayinya. Dari
kondisi tersebut perlu dilakukan konseling informasi dan edukasi (KIE) pada ibu masa
nifas untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan agar ibu memahami bagaimana
cara merawat tali pusat yang benar.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan
aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali
Pusat melalui Konseling Informasi Edukasi ( KIE ) di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara. ”
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalime, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara
di unit kerja agar mampu melaksanakan tugas dan kedudukan dan peran ASN
dalam pelaksaan tugas sebagai Bidan Pelaksana.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah : Meningkatkan Pengetahuan Ibu
Tentang Perawatan Tali Pusat Melalui Konseling Informasi Edukasi ( KIE ) di Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara.

3
C. Manfaat
Manfaat kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi Penulis
Meningkatkan kemampuan penulis serta memberikan pengalaman nyata dalam
melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA pada kegiatan sehari-hari
sehingga penulis selaku Bidan Pelaksana dapat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Milenial yang jujur, profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi.
2. Bagi Organisasi
Meningkatkan pelayanan kebidanan, khususnya dalam pelaksanaan KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada pasien di Ruang Kebidanan Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara, serta tercapainya Visi dan Misi Rumah
Sakit.
3. Bagi Masyarakat
Meningkatkan tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah aktulisasi yang menerapkan ANEKA
yaitu dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat melalui
konseling informasi edukasi ( KIE ) di Ruang Kebidanan RSUD Buton Utara
bekerjasama dengan rekan sejawat bidan di ruang kebidanan sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat untuk mencegah infeksi tali
pusat pada bayi.
E. Waktu dan Tempat
1. Waktu pelaksanaan aktualisasi selama 30 hari kerja yaitu mulai tanggal 24 September
2021 sampai dengan tanggal 25 Oktober 2021.
2. Tempat kegiatan aktualisasi ini bertempat di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR, DAN
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara

Gambar 2.1. Tampak Depan RSUD Buton Utara


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara didirikan pada Tahun
2009 berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008, pada awalnya RSUD
Kabupaten Buton Utara berlokasi di Kelurahan Bangkudu kemudian pada tahun 2011
berpindah lokasi di Desa Eelahaji. Pada tahun 2012, RSUD Kabupaten Buton Utara
berpindah tempat ke RSUD Kulisusu dan membuka pelayanan medis pertama kali. Di
tahun yang sama yaitu tahun 2012, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton
Utara berganti kepemimpinan sekaligus berpindah lokasi di Jalan Poros Ereke – Waode
Buri yang digunakan hingga saat ini.
Tahun 2013 dimulai pembanguanan gedung pelayanan rumah sakit antara lain
gedung Instalai Gawat Darurat (IGD), gedung kebidanan dan gedung rawat inap. Seiring
berjalannya waktu pada akhir tahun 2019, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton Utara telah menyelesaikan pembangunan gedung baru diantaranya gedung
Poliklinik, gedung Intensive Care Unit (ICU), gedung Radiologi, gedung Operasi (OK),
Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) dan Gedung Apotik. Kapasitas tempat tidur
sampai saat ini adalah sebanyak 50 unit tempat tidur.

5
Pembangunan gedung dan kapasitas tempat tidur ini diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat Buton Utara. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Buton Utara telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum dengan Klasifikasi
Tipe D berdasarkan Surat Izin Operasional RS Nomor 1 Tahun 2017. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara juga telah mendapatkan Sertifikat Akreditasi
Rumah Sakit dengan Lulus Tingkat Perdana oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan
Nomor : KARS-SERT/392/V/2019.
2. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara sebagai
Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan kualitas pelayanan yang prima
dan terjangkau oleh masyarakat”.
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang
paripurna, efektif, efisien dan manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien
dan keluarganya.
2) Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan
profesional melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung
upaya penelitian dan pengembangan rumah sakit.
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana sesuai standar rumah
sakit.
4) Meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan rumah sakit.
5) Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien dengan menciptakan iklim
kerja yang kondusif bagi setiap orang berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan,
disiplin dan tanggung jawab.
6) Mewujudkan rumah sakit yang terakreditasi dalam standar nasional.
3. Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton Utara adalah sebagai berikut:
a. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada seluruh ketentuan
dan peraturan.

6
b. Peduli
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan nilai-nilai kemanusiaan
dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan.
c. Transparan
Sikap bersedia memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada
masyarakat khususnya pasien dan keluarga pasien.
d. Integritas Tinggi
Sikap melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh sesuai dengan
kebijakan yang berlaku.
e. Rahasia
Sikap menjaga seluruh data pasien sesuai aturan yang berlaku.
f. Beretika
Sikap saling menghormati dan menghargai satu dan lainnya.
g. Inovatif
Sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan.
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang berlaku saat ini sesuai dengan Peraturan Bupati
Kabupaten Buton Utara Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Tugas Pokok dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Tipe D Non Pendidikan Kabupaten Buton Utara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2007 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4741), sebagaimana tercantum dalam bagan dibawah ini:

DIREKTUR

KASUBAG TATA USAHA

KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SEKSI SEKSI SEKSI REKAM


PELAYANAN KEPERAWATAN MEDIK

Gambar 2.2
Bagan Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara Tahun 2020

7
Berdasarkan gambar 2.2 diatas menunjukkan struktur organisasi RSUD
Kabupaten Buton Utara Pimpinan tertinggi adalah Direktur Rumah sakit yang
merupakan Eselon III.a dan membawahi 1 (satu) orang Kepala Tata Usaha Eselon IV.a
dan 3 (tiga) orang Kepala Seksi masing-masing Eselon IV.a. Kepala tata Usaha
membawahi bagian Perencanaan, Kepegawaian dan Keuangan.Kepala Seksi masing-
masing mempunyai tanggung jawab dibagian pelayanan, keperawatan dan rekam
medik.Selain itu terdapat kelompok jabatan fungsional sesuai dengan profesi masing-
masing yang bekerja di berbagai tingkat pelayanan rumah sakit.

Gambar 2.3.
Bagan Struktur Organisasi Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara

Berdasarkan gambar 2.3. diatas menunjukkan bahwa setelah Kasie Keperawatan


membawahi Kepala Ruangan Kebidanan dengan Dokter Kandungan Sebagai dokter
Penanggung Jawab Ruangan. Terdapat 4 tim di dalam Ruang Kebidanan RSUD
Kabupaten Buton Utara, setiap TIM terdiri dari 4 orang Bidan. Jadwal pelayanan terdiri
dari 3 shift perhari, shit pagi dari jam 07.00 sampai 14.00 WITA, shift Siang 14.00-
21.00 WITA dan Shift Malam dari pukul 21.00-08.00 WITA.
5. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Pokok RSUD Kabupaten Buton Utara
Membantu Bupati dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang

8
dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya sistem rujukan.
b. Fungsi RSUD Kabupaten Buton Utara
1) Penyelenggara Pelayanan Medis
2) Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
3) Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
4) Penyelenggara Pelayanan Kebidanan dan Asuhan Kebidanan
5) Penyelenggara Pelayanan Rujukan
6) Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
6. Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Pelaksana
Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2019 tentang Jabatan
Fungsional Bidan, menyebutkan bahwa kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan
kategori keahlian khususnya jabatan Bidan Pelaksana, meliputi:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan;
3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4) Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene;
7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus fisiologis;
8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil;
9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai dengan
kebutuhan;
10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis;
13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis;
14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF1);
16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF2)
17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF3);

9
18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan;
19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25) Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26) Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja
Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita);
28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu / Posbindu / kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan;
30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah;
Adapun tugas pokok dan fungsi yang terkait dengan isu aktual dalam
rancangan aktualisasi adalah tupoksi nomor 22 yaitu memberikan Komunikasi
Informasi dan Edukasi ( KIE ) tentang kesehatan anak pada individu atau
keluarga.

10
7. Data sumber daya yang dimiliki oleh unit kerja dan data terkait isu yang diangkat
a. Data Sumber Daya Manusia RSUD Kabupaten Buton Utara
Tabel 2.1
Keadaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
RSUD Kabupaten Buton Utara
Tahun 2020

Jumlah yang
No. Kualifikasi Pendidikan PNS Kontrak
Tersedia
1 Dokter Spesialis Penyakit Dalam - - -
2 Dokter Spesialis Kesehatan Anak - 1 1
3 Dokter Spesialis Bedah - - -
4 Dokter Spesialis Kandungan 1 - 1
5 Dokter Spesialis Anestesi - - -
6 Dokter Umum 3 3 6
7 Dokter Gigi - 1 1
8 Perawat Pertama 4 18 22
9 Perawat Terampil 15 25 40
10 Perawat Gigi 3 1 4
11 Apoteker 3 1 4
12 Bidan 10 28 38
13 Fisioterapis 3 1 4
14 Radiografer 4 - 4
15 Sanitarian Terampil 2 - 2
16 Pranata Laboratorium Terampil 1 8 9
17 Teknisi Elektro Medik 1 - 1
18 Asisten Apoteker 3 6 9
19 Nutrisionis Terampil 1 1 2
20 Perekam medic 3 7 10
21 Pejabat Struktural 5 - 5
22 Non Medis/Administrasi/JFU 2 8 10
Jumlah 64 109 173
Sumber : Data Kepegawaian RSUD Kab. Buton Utara Tahun 2020 (Diolah)

b. Sarana Fisik Bangunan dan Peralatan


1) Fisik Bangunan
Sarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara mulai dibangun
sejak tahun 2012 melalui Dana DAU dan DAK serta dilaksanakan secara bertahap
11
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah dan negara. Pembangunan sarana dan
prasarana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara bersumber
dari Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan APBD Kabupaten Buton
Utara. Sampai pada tahun 2020 Sarana yang tersedia sebagaimana dipersyaratkan
dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit terdiri dari :
a) 1 Unit Bangunan administrasi
b) 1 Unit Bangunan poliklinik, rekam medik dan laboratorium
c) 1 Unit Bangunan UGD
d) 2 Unit Bangunan Rawat inap yang terdiri dari bangunan rawat inap umum,
kebidanan, perinatal dan anak
e) 1 Unit Bangunan Radiologi
f) 1 Unit Bangunan Intensive Care Unit (ICU)
g) 1 Unit Bangunan OK (Operatio Kamer)
h) 1 Unit Bangunan Apotek
i) 1 Unit Bangunan Gizi
j) 1 Unit Bangunan CSSD dan Laundry
2) Peralatan
Peralatan penunjang medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton Utara belum memadai akan tetapi tiap tahunnya terus diadakan pengadaan
peralatan peralatan penunjang medis sehingga peralatan penunjang medis di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buton Utara dapat memadai. RSUD Kab.
Buton Utara memiliki 2 unit Mobil Ambulance yang siap digunakan untuk
menunjang dan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dalam hal pelayanan
rujukan kesehatan.
c. Data Terkait Isu yang Diangkat
a) Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan secara mandiri, kolaborasi, dan/atau rujukan.

12
b) Jumlah Pelayanan Kebidanan

Tabel 2.2
Jumlah Pelayanan Kebidanan RSUD Kabupaten Buton UtaraTahun 2020

Tahun
No. Jenis Pelayanan
2018 2019 2020
1 Persalinan normal dan persalinan 132 245 182
dengan komplikasi
2 Bayi lahir hidup 127 239 179
Total 259 484 361

Tabel 2.2 menunjukkan bahwa jumlah pelayanan kebidanan Tahun 2020 adalah 361
kunjungan.
B. Konsep Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)
1. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021
Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah Pelatihan Dasar untuk
membentuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelayan masyarakat yang berkarakter dan
profesional yang dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar Pegawai Negeri
Sipil (PNS), kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara Kesatuan
Republlik Indonesia (NKRI), sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan publik.
Nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tercermin dalam ANEKA yang
merupakan landasan dalam menjalankan profesi Aparatur Sipil negara (ASN). Adapun
nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas didefinisikan sebagai kewajiban pertanggungjawaban yang harus
dicapai. Hal ini merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Menurut Lembaga Adinistrasi
Negara (LAN, 2014) responsibilitas adalah kewajiban bertanggungjawab sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) kita dituntut tidak hanya memiliki sifat
responsibilitas namun juga sifat akuntabilitas. Indikator untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabilitas harus didukung oleh nilai nilai antara lain :
1) Kepemimpinan;
13
2) Transparansi;
3) Integritas;
4) Tanggung Jawab;
5) Keadilan;
6) Kepercayaan;
7) Keseimbangan;
8) Kejelasan;
9 ) Konsistensi;
b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme yang
dianut oleh bangsa Indonesia adalah Nasionalisme Pancasila. Nilai-nilai Pancasila yang
merupakan cerminan sila pertama sampai dengan sila kelima diantaranya percaya dan
takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya, mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, saling tenggang rasa dan tepa selira, tidak semena-mena
terhadap orang lain. Menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Mengakui setiap manusia mempunyai kedudukan, hak, kewajiban yang sama,
tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, menghormati dan menjunjung tinggi
setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. Mengembangkan sikap adil
terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak
orang lain serta memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri,
tindakan menggunakan hak milik yang bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
Indikator-indikator yang terdapat dalam nilai nasionalisme yang harus dimiliki
Aparatur Sipil Negara antara lain sebagai berikut :
1) Berwawasan kebangsaan yang kuat;
2) Memahami pluralitas;
3) Berorientasi kepublikan yang kuat;
14
4) Mementingkan kepentingan nasional di atas segalanya;
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Berdasarkan
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN), kode etik dan kode perilaku Aparatur
Sipil Negara (ASN) yakni sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif
dan efisien;
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
Indikator nilai dasar dari etika publik adalah :
a) Jujur;
b) Terbuka;
c) Tulus;
d) Bertanggung Jawab;
e) Integritas Tinggi;
f) Cermat;
g) Disiplin;
h) Hormat;
i) Ramah dan Sopan;
15
j) Taat pada Perundang-Undangan;
k) Taat Perintah;
l) Menjaga Rahasia;
m) Bertanggung jawab;
n) Tidak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan;
d. Komitmen Mutu
Komitmen dapat diartikan sebagai janji setia yang dilaksanakan untuk mencapai
tujuan sedangkan Mutu adalah nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan pelanggan
sesuai kebutuhan dan keinginan, bahkan melampaui harapan. Untuk mewujudkan mutu
membutuhkan kreatifitas yang melahirkan inovasi dalam bentuk barang atau pelayanan
yang tepat guna dan berdaya guna, sehingga komitmen mutu dapat juga diterjemahkan
sebagai sikap menjaga efektivitas dan efisiensi mutu. Komitmen mutu merupakan
pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil.
Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain adalah mengedepankan komitmen
terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan
memelihara kualitas pelayanan. Indikator yang terdapat pada nilai dasar komitmen
mutu adalah :
1) Efektifitas
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik yang menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisiensi
Efisiensi adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan.
3) Inovatif
Inovasi Pelayanan Publik merupakan hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan terbentuk prosfesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
4) Adaptif
kemampuan untuk berpikir reflektif dan kemampuan untuk menjelaskan
5) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan
16
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
melampaui harapan.
6) Responsive
Yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan dengan tanggap.
7) Perbaikan berkelanjutan
Yaitu prinsip yang meningkatkan efektifitas kerja yang dilakukan secara
konsisten dengan metode PDCA (Plan, Do, Check, Action).
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif
karena korupsi adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya dapat berpengaruh
secara jangka panjang dan merusak kehidupan. Oleh karena itu, Aparatur Sipil Negara
(ASN) perlu dibekali nilai dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah
terjadinya tindak pidana korupsi yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
4) Disiplin
Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan
tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia.
6) Kerja Keras
Tidak memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

17
7) Sederhana
Sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa
nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-
banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
9) Adil
Tidak menuntut untuk mendapatkan lebih dari apa yang sudah
diupayakan.
2. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajamen Aparatur Sipil Negara (ASN)
Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit
yang meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan;
pengembangan karier; pola karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
dan perlindungan.
Ada beberapa indikator untuk Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu :
1) Kepastian Hukum;
2) Profesionalitas;
3) Proporsionalitas;
4) Keterpaduan;
5) Delegasi;
6) Netralitas;
7) Akuntabilitas;
8) Efektif dan Efisien;
9) Keterbukaan;
10) Nondiskriminatif;
11) Persatuan dan Kesatuan;
12) Keadilan Dan Kesetaraan;
13) Kesejahteraan;
b. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
18
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen, program dan pelayanan publik. Ada beberapa
nilai dasar yang terkandung dalam whole of government yaitu :
1) Koordinasi;
2) Kolaborasi;
3) Integrasi;
4) Sinkronisasi;
5) Kerjasama;
6) Pelibatan;
c. Pelayanan Publik
Lembaga Administrasi Negara (2014), mengartikan pelayanan publik sebagai
segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan
di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau
jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Menurut Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara Pelayanan Publik. Adapun indikator dalam pelayanan publik yaitu :
1) Berkeadilan;
2) Akuntabel;
3) Aksesibel;
4) Efektif dan Efisien;
5) Mudah dan Murah;
6) Partisipatif;
7) Responsif;
8) Tidak diskriminatif;
9) Transparan;
C. Penetapan Isu dan Dampaknya
1. Identifikasi dan Penetapan Isu
Penetapan judul rancangan aktualisasi dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
identifikasi isu. Isu diambil berdasarkan pada pengamatan ASN di instansi penetapan.
Dari hasil pengamatan penulis, ditemukan beberapa isu pada RSUD Kabupaten Buton
Utara yang dapat di identifikasi lebih lanjut terkait dengan Manajemen ASN.
19
Tabel 2.3
Identifikasi Isu kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan dalam kaitannya dengan agenda III

Kaitan
Kondisi Yang
No. Identifikasi Isu Kondisi Saat Ini dengan
di Harapkan
Agenda III
1. Kurang Belum optimalnya Diharapkan dapat Nilai-nilai
optimalnya komunikasi optimalnya Whole of
komunikasi pergantian shift di komunikasi antar Goverment
pergantian shift di Ruang Kebidanan bidan secara (WoG) yang
Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten tertib, teratur, dan terkandung
RSUD Kabupaten Buton Utara jelas disetiap adalah
Buton Utara pergantian shift Kerjasama
Diruang
Kebidanan
RSUD
Kabupaten Buton
Utara
2. Kurangnya Rendah nya Meningkatnya Nilai-nilai
pengetahuan ibu pengetahuan ibu pengetahuan ibu Pelayanan
tentang perawatan tentang perawatan tentang Publik yang
tali pusat di tali pusat di Ruang perawatan tali terkandung
Ruang Kebidanan RSUD pusat di Ruang adalah
Kebidanan kabupaten Buton Kebidanan Partisipatif dan
RSUD Utara RSUD Responsif
kabupaten kabupaten
Buton Utara Buton Utara
3. Kurangnya Belum Optimalnya Pengunjung Nilai-nilai
pemahaman pembatasan Jam memahami Pelayanan
masyarakat dan jumlah pembatasan Publik dan
terhadap resiko pengunjung di waktu berkunjung Whole of
infeksi Ruang Kebidanan dan jumlah Government
nosokomial RSUD Kabupaten pengunjung di (WoG) yang
RSUD Kabupaten Buton Utara. ruang kebidanan terkandung
Buton Utara. RSUD Kabupaten adalah
Buton Utara. Partisipatif dan
kerja sama
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka penetapan isu akan dilakukan dengan metode
APKL. Unsur-unsur yang dinilai dalam metode APKL adalah Aktual, Problematika,
Kekhalayakan, dan Layak / Kelayak. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
dibicarakan. Problematika artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga
harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut
hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk
dipecahkan masalahnya.

20
Tabel 2.4 Penetapan Isu Prioritas dengan Metode APKL
No Isu A P K L Total Rangking
1. Kurang optimalnya komunikasi 3 3 3 3 12 3
pergantian shift di Ruang
Kebidanan RSUD Kabupaten
Buton Utara
2. Kurangnya pengetahuan ibu 4 5 4 5 18 1
tentang perawatan tali pusat

3. Kurangnya pemahaman 3 3 4 4 14 2
masyarakat terhadap resiko
infeksi nosokomial di RSUD
Kabupaten Buton Utara.

Keterangan :

A = Aktual 5 = Sangat Kuat Pengaruhnya


P = Problematik 4 = Kuat Pengaruhnya
K = Kekhalayak 3 = Sedang Pengaruhnya
L = Layak 2 = Kurang Pengaruhnya
1 = Sangat Kurang Pengaruhnya

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang
memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan
dengan kegiatan-kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang
dipilih adalah “Kurangnya Pengetahuan Ibu tentang perawatan tali pusat di Ruang Kebidanan
RSUD Kabupaten Buton Utara.”
2. Analisis Isu
Berdasarkan penetapan peringkat pertama pada metode APKL, ditetapkan isu
mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat di Ruang kebidanan
RSUD kabupaten Buton Utara. Adapun analisis dampak apabila isu tidak segera
diselesaikan :
a. Mengurangi penilaian pada saat akreditasi rumah sakit.
b. Pasien tidak mendapatkan pemahaman yang benar tentang perawatan tali pusat
c. Menurunnya kepercayaan pimpinan terhadap kinerja staf khususnya bidan
sebagai ASN.
d. Indikator kinerja tidak tercapai
21
e. Tidak tercapainya visi dan misi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Buton Utara
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi maka
perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu seperti yang tersaji dalam Problem
Tree di bawah ini ;

Gambar 2.4 Analisis Isu menggunakan Problem Tree

22
D. Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan metode di atas, maka akar penyebab isu yang diangkat adalah
kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat di Ruang kebidanan RSUD
Kabupaten Buton Utara. Dengan begitu, untuk menyelesaikan akar penyebab isu
tersebut, maka memberikan konseling informasi dan edukasi kepada ibu post partum
mengenai teknik perawatan tali pusat yang benar pada bayi akan mengurangi kejadian
omphalitis (infeksi tali pusat) sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan / pasien,
meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Kabupaten Buton Utara, meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di RSUD Kabupaten Buton Utara,
meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelayanan terhadap pasien di RSUD
Kabupaten Buton Utara.
Berdasarkan analisis isu di atas, gagasan pemecahan isu yang menjadi
rancangan aktualisasi yaitu “Peningkatan Pengetahuan ibu tentang perawatan tali
pusat Melalui Konseling Informasi Edukasi ( KIE ) di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara”.
E. Kegiatan dan Tahap Untuk Memecahkan Isu
Adapun kegiatan dan tahapan kegiatan dalam pelaksanaan rancangan yang akan
dilakukan dalam pemecahan isu yaitu;
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan,
meliputi :
a. Membuat perjanjian pertemuan dengan pimpinan Direktur RSUD Kabupaten
Buton Utara;
b. Konsultasi dengan Direktur terkait izin & kegiatan;
c. Meminta persetujuan dan dukungan dari Direktur RSUD Kabupaten Buton
Utara;
2. Melakukan Koordinasi Internal dengan Mentor dan Kepala Ruangan Kebidanan
a. Menyiapkan bahan Konsultasi rencana kegiatan;
b. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan;
c. Mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan tentang hasil koordinasi internal pelaksanaan KIE perawatan tali
pusat pada bayi;
3. Menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat
a. Menyusun materi KIE tentang perawatan tali pusat;

23
b. Mendesain Poster dan leaflet;
c. Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet;
d. Pencetakan poster dan leaflet;
e. Menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat;
4. Melaksanakan edukasi kepada ibu post partum tentang pentingnya perawatan tali
pusat
a. Meminta persetujuan Pasien post partum;
b. Melaksanakan Pre Test;
c. Membagikan leaflet pada ibu;
d. Melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi;
e. Melaksanakan Post Test;
f. Menempelkan Media Poster di ruang pelayanan kebidanan;
5. Menyusun laporan
a. Menganalisis hasil pre test dan post test;
b. Menyusun laporan evaluasi;
c. Melapor kepada pimpinan;

24
Tabel 2.5 Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan Sekaligus Keterkaitan dengan Visi dan Misi Organisasi

Tahapan Keterkaitan Dengan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Nilai Visi Dan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Membuat a. Tersedianya Akuntabilitas : Penulis Kegiatan aktualisasi ini Disiplin : Tindakan
konsultasi perjanjian waktu konsultasi dengan penuh tanggung berkaitan terhadap Visi yang menunjukkan
dengan pertemuan dengan Direktur jawab membuat janji Rumah Sakit yakni perilaku tertib dan
pimpinan dengan RSUD dengan Direktur Terwujudnya RSUD patuh pada seluruh
tentang kegiatan pimpinan Kabupaten Nasionalisme: Penulis Kabupaten Buton Utara ketentuan dan
yang akan Direktur Buton Utara Bermusyawarah dengan sebagai Rumah Sakit yang peraturan kepada
dilaksanakan RSUD Direktur dan menghargai terkemuka yang pimpinan saat
Kabupaten pendapat Direktur mengutamakan kualitas konsultasi
Buton Utara Etika Publik: Penulis pelayanan yang prima dan Beretika : Sikap
menggunakan bahasa yang terjangkau oleh saling menghormati
sopan saat berkonsultasi masyarakat. Serta dan menghargai
dengan Direktur membantu pencapaian satu dan lainnya
Komitmen Mutu: Penulis Misi RSUD Kabupaten baik terhadap
mengefisiensikan waktu Buton Utara nomor 5 yaitu teman sejawat
pada saat berkonsultasi meningkatkan manajemen maupun pimpinan.
dengan Direktur yang efektif dan efisien
Anti Korupsi: Penulis dengan menciptakan iklim
menegaskan kepada kerja yang kondusif bagi
Direktur bahwa akan setiap orang berdasarkan
bertanggung jawab penuh kemanusiaan, kesejawatan,
untuk semua kegiatan disiplin dan tanggung
aktualisasi yang dilakukan jawab.
b. Konsultasi b. Akuntabilitas : Penulis
dengan Terlaksananya dengan penuh tanggung
Direktur konsultasi jawab berkonsultasi
terkait izin & dengan Direktur dengan Direktur
kegiatan RSUD dan Nasionalisme: Penulis

25
mendapatkan Bermusyawarah dengan
izin untuk Direktur dan menghargai
kegiatan pendapat Direktur
Etika Publik: Penulis
menggunakan bahasa yang
sopan saat berkonsultasi
dengan Direktur
Komitmen Mutu: Penulis
mengefisiensikan waktu
pada saat berkonsultasi
dengan Direktur
Anti Korupsi: Penulis
menegaskan kepada
Direktur bahwa akan
bertanggung jawab penuh
untuk semua kegiatan
aktualisasi yang dilakukan
c. Meminta c. Tersedianya Akuntabilitas : penulis
persetujuan persetujuan dan bertanggung jawab
dan dukungan dukungan dari terhadap persetujuan yang
dari Direktur Direktur RSUD dikeluarkan oleh pimpinan.
RSUD Nasionalisme: penulis
Kabupaten tidak memaksakan
Buton Utara kehendak kepada
Direktur dan
menghargai pendapat
Direktur.
Etika Publik: penulis
berbicara menggunakan
bahasa yang sopan
sehingga atasan
memahami apa yang

26
penulis bicarakan.
Komitmen Mutu:
Penulis menyampaikan
rencana kegiatan kepada
pimpinan dilakukan
dengan menjelaskan
secara terperinci metode
inovatif dalam kegiatan
aktualisasi terutama
dalam kegiatan
penambahan pengetahuan
ibu.
Anti Korupsi: penulis
melaksanakannya secara
mandiri agar tidak
menimbulkan
kesalahpahaman.
KONTRIBUSI HASIL KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan pimpinan perihal kegiatan edukasi tentang pentingnya perawatan tali pusat pada bayi yang
menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk
kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggunng jawab,
profesional dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN).
Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi yang akuntabel untuk memberikan kepuasan
kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana maka Seluruh rangkaian kegiatan tidak dapat berjalan karena tidak memperoleh persetujuan
dan dukungan dari unsur Pimpinan.

27
Kontribusi Terhadap
Tahapan Keterkaitan substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Visi Dan Misi
Kegiatan mata pelatihan Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan a. Menyiapkan a. Tersedianya Akuntabilitas : adanya Kegiatan aktualisasi ini Dalam melakukan
Petemuan bahan bahan konsultasi rasa tanggung jawab untuk berkaitan terhadap Visi koordinasi maka
Koordinasi Konsultasi (Print Rancangan menyiapkan materi yang Rumah Sakit yakni nilai organsasi
Internal dengan rencana aktualisasi) akan dikonsultasikan Terwujudnya RSUD yang sesuai adalah
Mentor dan kegiatan Nasionalisme : Kabupaten Buton Utara Beretika : Sikap
Kepala ruangan menggunakan Bahasa sebagai Rumah Sakit saling menghormati
kebidanan Indonesia yang baik dan yang terkemuka yang dan menghargai
jujur dalam menyiapkan mengutamakan kualitas satu dan lainnya
Inovatif : Sikap
bahan konsultasi pelayanan yang prima
untuk berfikir dan
Etika Publik : menyiapkan dan terjangkau oleh membuat hal baru
bahan konsultasi secara masyarakat. Serta yang menunjang
cermat. membantu pencapaian peningkatan
Komitmen Mutu : Misi RSUD Kabupaten pelayanan dimana
menyediakan materi bahan Buton Utara nomor 2 untuk
konsultasi yang bermutu Meningkatkan meningkatkan
Anti Korupsi : menyiapkan kompetensi dan kualitas kesehatan ibu dan
materi konsultasi secara SDM rumah sakit yang anak.
mandiri tangguh dan profesional
melalui pendidikan dan
pelatihan yang
berkelanjutan serta
mendukung upaya
penelitian dan
pengembangan rumah
sakit.

28
b. Melakukan b. Terlaksanannya Akuntabilitas : saya secara
konsultasi konsultasi dengan transparan melakukan
dengan mentor mentor dan kepala pertemuan dengan mentor
dan kepala ruangan dan kepala ruangan
ruangan kebidanan ( Foto kebidanan
kebidanan hasil kegiatan, Nasionalisme : melakukan
lembar diskusi dan musyawarah
persetujuan dan bersama mentor dan kepala
dukungan) ruangan kebidanan saya
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik
Etika Publik : secara jelas
dan jujur dalam memberikan
informasi tentang tujuan
serta manfaat kegiatan
aktualisasi yang akan saya
lakukan
Komitmen Mutu : saya
mengefisienkan waktu pada
saat pertemuan berlangsung
Anti Korupsi : menegaskan
kepada mentor dan kepala
ruangan kebidanan bahwa
saya akan bertanggung
jawab penuh untuk semua
kegiatan aktualisasi yang
saya lakukan.
c.mendapatkan c. Mendapatkan Akuntabilitas : Penulis
persetujuan persetujuan dan dengan penuh tanggung
dan dukungan dukungan dari jawab berdiskusi dengan
dari mentor mentor dan kepala mentor dan kepala ruangan
dan kepala ruangan kebidanan

29
ruangan kebidanan Nasionalisme: Penulis
kebidanan menerapkan sikap saling
tentang hasil hormat-menghormati
koordinasi kepada mentor dan kepala
internal ruangan kebidanan
pelaksanaan Etika Publik: Penulis
KIE perawatan menyampaikan
tali pusat pada dengan sopan tujuan
bayi serta manfaat kegiatan
aktualisasi yang saya
lakukan
Komitmen Mutu: Penulis
mengefisienkan waktu pada
saat pertemuan berlangsung
Anti Korupsi: penulis jujur
dan berani untuk
menyampaikan tujuan serta
manfaat kegiatan aktualisasi
yang penulis lakukan.
KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI
Pelaksanaan kegiatan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan perihal kegiatan edukasi tentang pentingnya perawatan tali
pusat pada bayi yang menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf
dalam membentuk kerjasama dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang
bertanggunng jawab, profesional dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya
(Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi yang akuntabel untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Apabila konsultasi dengan pimpinan tidak dilaksanakan, maka akan terjadi sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan
dan staf yang ke depannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

30
Tahapan Keterkaitan substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan mata pelatihan Visi Dan Misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Menyusun a. Menyusun a. Materi KIE Akuntabilitas : Penulis Pelaksanaan kegiatan Dalam
materi dan materi KIE tentang dengan penuh tanggung menyusun materi dan media mempersiapkan
media KIE tentang perawatan tali jawab dalam membuat KIE tentang perawatan tali materi KIE penulis
tentang perawatan tali pusat sudah referensi pusat memberikan harus Inovatif :
perawatan pusat disiapkan Nasionalisme: Penulis kontribusi terhadap visi Sikap untuk
tali pusat (Dokumentasi) melaksanakan Rumah Sakit yaitu berfikir dan
pembuatan materi Terwujudnya RSUD membuat hal baru
dengan amanah atau Kabupaten Buton Utara yang menunjang
sungguh- sungguh dan peningkatan
sebagai Rumah Sakit yang
tidak dengan setengah pelayanan.
terkemuka yang
hati mengutamakan kualitas
Etika Publik: Penulis pelayanan yang prima dan
mampu menjadi sosok terjangkau oleh masyarakat.
yang cermat, teliti dan Serta membantu pencapaian
saksama dalam misi RSUD Kabupaten
melakukan suatu hal Buton Utara nomor 1 yaitu
Komitmen Mutu: Meningkatkan kualitas
Penulis lakukan dengan pelayanan kesehatan dengan
kreatif dan inovatif memberikan layanan yang
untuk memudahkan paripurna, efektif, efisien
penyampaian materi.
dan manusiawi dalam
Anti Korupsi:
suasana yang ramah bagi
penulis laksanakan
pasien dan keluarganya.
dengan penuh
kemandirian.

b. Mendesain b.Tersajinya Akuntabilitas : saya


Poster dan desain poster membuat desain poster

31
leaflet dan leaflet (foto dan leaflet dengan
hasil kegiatan) penuh rasa tanggung
jawab
Nasionalisme : penulis
jujur dalam membuat
isi materi poster dan
leaflet
Etika Publik : penulis
juga sangat berhati-hati
dan cermat pada saat
menentukan konsep
poster dan leaflet
Komitmen Mutu :
penulis lakukan dengan
kreatif dan inovatif
dalam menentukan
konsep poster dan
leaflet.
Anti Korupsi : penulis
membuat desain poster
dan leaflet dengan
penuh kemandirian
c.Melaksanakan c.Terlaksananya Akuntabilitas : saya
konsultasi konsultasi meminta kepercayaan
dengan mentor dengan mentor dari mentor dalam
terkait desain (Desain poster proses pembuatan
poster dan dan leaflet dan media poster dan leaflet
leaflet foto hasil Nasionalisme : Saat
kegiatan ) berkonsultasi dengan
mentor saya tidak
memaksakan kehendak
untuk menyetujui

32
desain maupun isi
materi poster dan leaflet
Etika Publik : saya
juga secara terbuka
memaparkan
kekurangan media
poster dan leaflet
Komitmen Mutu :
saya mengefisiensikan
waktu lama konsultasi.
Anti Korupsi : saya
selalu disiplin dalam
melakukan konsultasi
dengan mentor
d. Pencetakan d. Tersedianya Akuntabilitas : saya
poster dan poster dan memberi kepercayaan
leaflet leaflet (gulungan kepada pihak
poster dan leafle percetakan.
dan foto hasil Nasionalisme : saya
kegiatan) juga menjalin
kerjasama yang baik
dengan pihak
percertakan
Etika Publik : saat
berkomunikasi dengan
pihak percetakan saya
bersikap ramah dan
sopan.
Komitmen Mutu :
penulis
melaksanakannya
dengan

33
mempertimbangkan
jumlah biaya dan
sasaran secara efektif
dan efisien.
Anti Korupsi : saya
bertanggung jawab
penuh untuk memilih
percetakan yang
berkualitas
e. Menyusun pre e. Tersedianya Akuntabilitas : saya
test dan post test blangko pre test meminta kepercayaan
terkait dan post mentor dalam penyusun
pentingnya test.(Foto hasil isi pre test dan post test.
perawatan tali kegiatan) Nasionalisme : saya
pusat menjalin kerjasama
dengan kepala ruangan
kebidanan untuk
memberikan kritik dan
saran dalam
penyusunan isi pre test
dan post test.
Etika Publik : Dalam
menyiapkan pre test
dan post test penulis
selalu cermat dan
transparan terhadap
semua pihak yang
terlibat.
Komitmen Mutu :
saya juga inovatif
dalam pembuatan pre
dan post test

34
Anti Korupsi : saya
bekerja keras dalam
melakukan penyusunan
pre test dan post test.

KONTRIBUSI HASIL KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Pelaksanaan kegiatan persiapan bahan pelaksanaan edukasi yang melibatkan mentor dan kepala ruangan kebidanan menunjukkan
dukungannya terhadap pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk
kerjasama dengan pimpinan (WoG/ Whole of Government). Saya mengedepankan etika dan kode etik ASN yang profesional. bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan
aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang sesuai standar akreditasi yang akuntabel untuk memberikan kepuasan kepada
penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Apabila bahan pelaksanaan edukasi tidak tersedia, maka pelaksanaan edukasi mungkin tidak dapat berjalan maksimal yang memicu terjadinya
sikap tidak saling menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf yang kedepannya bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini
terganggu dan berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

35
Kontribusi Terhadap
Tahapan Keterkaitan substansi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Visi Dan Misi
Kegiatan mata pelatihan Organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Melaksanakan a. Meminta a. Ibu post partum Akuntabilitas : Penulis Pelaksanan Edukasi Dalam melakukan
Edukasi kepada ibu persetujuan Ibu setuju untuk dengan penuh tanggung pada ibu post partum edukasi penulis
post partum tentang post partum mendapatkan jawab meminta
tentang pentingnya
harus bersikap
pentingnya edukasi (daftar persetujuan untuk Transparan : Sikap
hadir dan memberikan edukasi perawatan tali pusat bersedia
perawatan tali
pusat dokumentasi) pada pasien memberikan kontribusi memberitahukan
Nasionalisme: Penulis terhadap visi Rumah seluruh informasi
tidak memaksakan Sakit yaitu mengenai pelayanan
kehendak kepada pasien kepada masyarakat
Etika Publik:Penulis Terwujudnya RSUD khususnya pasien
meminta dengan cara Kabupaten Buton Utara dan keluarga pasien
yang ramah dan sopan sebagai Rumah Sakit Peduli: Melayani
Komitmen Mutu: yang terkemuka yang masyarakat dengan
Penulis mengutamakan kualitas sepenuh hati,
mengefisiensikan waktu mementingkan nilai-
agar tidak terjadi pelayanan yang prima nilai kemanusiaan
pemborosan waktu. dan terjangkau oleh dan mempermudah
Anti Korupsi: Penulis masyarakat, serta masyarakat dalam
melaksanakannya pencapaian misi nomor menerima pelayanan
dengan bersungguh-
sungguh dan penuh 1 yaitu Meningkatkan
tanggung jawab. kualitas pelayanan
kesehatan dengan
memberikan layanan
yang paripurna, efektif,
efisien dan manusiawi
dalam suasana yang
ramah bagi pasien dan

36
keluarganya.
b.Melaksanakan b.Terlaksananya Akuntabilitas : saya
Pre Test pre test (foto hasil melaksanakan pre test
kegiatan) dengan rasa tanggung
jawab.
Nasionalisme : saya
juga bersikap santun
kepada ibu post partum
saat membagikan soal
pre test.
Etika Publik : saya
juga bersikap ramah
dan sopan kepada
pasien dan keluarga
Komitmen Mutu :
untuk mengefisienkan
waktu saya memberikan
batas waktu pengerjaan
pre test.
Anti Korupsi : saya
menyiapkan pre test
secara mandiri.
c.Membagikan c.Semua ibu Akuntabilitas : saya
leaflet pada ibu mendapatkan melaksanakannya
leaflet dengan penuh tanggung
jawab dan bersikap adil
pada ibu
Nasionalisme : saya
bersikap santun kepada
ibu dan saya
memperlakukan ibu
tanpa membedakan

37
latar belakang
(kemanusiaan)
Etika Publik : saya
juga bersikap ramah
dan sopan
Komitmen Mutu :
saya juga melakukan
inovasi dengan
menggunakan media
leaflet
Anti Korupsi : saya
juga disiplin waktu
sehingga tujuan bisa
tercapai.
d. Melaksanakan d.Terlaksanannya Akuntabilitas : saya
edukasi edukasi melakukan komunikasi
pentingnya pentingnya secara tranparan namun
perawatan tali perawatan tali tetap menjaga privasi
pusat pada bayi pusat pada bayi ibu
(foto hasil Nasionalisme : saya
kegiatan ) memulai edukasi
dengan menyapa dan
memberi salam kepada
ibu serta bersikap
santun.
Etika Publik : saya
juga bersikap ramah
dan sopan kepada ibu
Komitmen Mutu :
saya menggunakan
media leaflet agar lebih
efektif dalam

38
penyampaian informasi
/ edukasi.
Anti Korupsi : saya
juga disiplin waktu
sehingga tujuan edukasi
bisa tercapai.
e. Melaksanakan e.Terlaksananya Akuntabilitas : saya
Post Test post test (Foto membagikan lembar
hasil kegiatan) post test dengan penuh
tanggung jawab
Nasionalisme : saya
juga bersikap santun
kepada ibu
Etika Publik : saya
juga bersikap ramah
dan sopan kepada ibu
dan keluarga saat
pelaksanaan post test.
Komitmen Mutu :
saya melaksanakan post
test dengan cepat dan
cermat untuk
mengefisienkan waktu
pasien.
Anti Korupsi : saya
secara mandiri
menyiapkan post test.
f. Menempelkan f.Terpajangnya Akuntabilitas : saya
Media Poster di poster di ruang bertanggung jawab
ruang pelayanan pelayanan dalam menempelkan
kebidanan kebidanan.(foto poster di ruang
hasil kegiatan) pelayanan kebidanan

39
Nasionalisme : saat
penempelan poster saya
tetap memelihara
ketertiban di ruang
pelayanan kebidanan
Etika Publik :penulis
taat pada peraturan agar
tidak mengganggu
ketertiban di ruang
pelayanan kebidanan.
Komitmen Mutu :
saya menempelkan
poster dengan cepat
untuk mengefisiensikan
waktu kerja.
Anti Korupsi : saya
menempelkan poster
dengan penuh kerja
keras.

KETERKAITAN ANTARA KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI
Memberikan edukasi kepada ibu post partum di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Buton Utara, selama KIE berlangsung ada kerjasama
antara bidan, ibu nifas dan pelibatan keluarga pasien. Hal ini menunjukkan adanya dukungan terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan
dengan implementasi tugas saya sebagai Bidan Pelaksana (WoG/Whole of Government). Saya juga mengedepankan etika dan kode etik ASN
yang profesional, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu pelayanannya
(Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan kebidanan yang melibatkan masyarakat dalam hal ini
ibu post partum untuk berpartisipatif sehingga memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika pelaksanaan edukasi tidak dilakukan maka tujuan aktualisasi tidak akan tercapai, kemudian komunikasi yang tidak terarah dengan baik
dapat menimbulkan miss komunikasi sehingga isi materi yang disampaikan tidak akan diterima dan dipahami oleh ibu nifas sehingga kegiatan
aktualisasi berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

40
Tahapan Keterkaitan substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan mata pelatihan Visi Dan Misi organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Menyusun a.Menganalisis a.Perbandingan Akuntabilitas : Melakukan evaluasi Dalam menyusun
laporan hasil pre test dan hasil pre test dan Memeriksa tiap peningkatan pengetahuan laporan penulis
post test post test jawaban dengan baik ibu nifas akan memberikan harus bersikap
dan memberi nilai kontribusi terhadap visi Transparan :
berdasarkan point yang Rumah Sakit yaitu sikap memberikan
telah ditentukan Terwujudnya RSUD informasi secara
Nasionalisme : Kabupaten Buton Utara jujur dan terbuka
menjalin kerjasama sebagai Rumah Sakit yang Tanggungjawab :
kemampuan dan
dengan pasien dalam terkemuka yang
kemauan seseorang
mengumpulkan lembar mengutamakan kualitas untuk
pre test dan post test. pelayanan yang prima dan menyelesaikan
Etika Publik : saya terjangkau oleh pekerjaan dengan
mengumpulkan dengan masyarakat dan baik
cermat lembaran pre pencapaian misi nomor 1 Integritas tinggi :
test dan post test yaitu Meningkatkan Sikap
Komitmen Mutu : kualitas pelayanan melaksanakan
saya mengumpulkan kesehatan dengan seluruh tugas
lembaran pre test dan memberikan layanan yang secara bersungguh-
post test secara paripurna, efektif, efisien sungguh sesuai
komulatif untuk dan manusiawi dalam dengan kebijakan
mengefisiensikan suasana yang ramah bagi yang berlaku.
waktu. pasien dan keluarganya.
Anti Korupsi : jujur
dalam memberi
penilaian
b. Menyusun b. Laporan hasil Akuntabilitas :
laporan evaluasi evaluasi tersedia Menyusun laporan
secara sistematis, jelas,

41
dan jujur (integritas)
Nasionalisme : Saya
juga tidak diskriminatif
saat membuat laporan
evaluasi
Etika Publik : bisa
menjaga rahasia dalam
hal ini hasil jawaban
ibu
Komitmen Mutu :
hasil penilaian akan
digunakan sebagai
bahan untuk perbaikan
lanjutan kegiatan
pelayanan kebidanan.
Anti Korupsi : saya
bertanggung jawab dan
jujur selama proses
pembuatan laporan
evaluasi.
c. Melapor kepada c. Laporan telah Akuntabilitas: Penulis
pimpinan diterima menyampaikan laporan
dengan menjunjung
tinggi nilai transparansi,
memberikan laporan
secara jujur dan terbuka
Nasionalisme : saya
memberi laporan secara
jujur.
Etika Publik : saya
bersikap sopan dan
berbicara dengan

42
keluwesan kata yang
santun.
Komitmen Mutu :
hasil laporan akan
digunakan sebagai
bahan untuk perbaikan
lanjutan kegiatan
pelayanan kebidanan.
Anti Korupsi :
Melaporkan hasil
kegiatan dengan
sebenar-benarnya
(jujur).
KONTRIBUSI HASIL KEGIATAN DENGAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM KERANGKA NKRI :
Melakukan evaluasi pengetahuan ibu nifas di RSUD Kabupaten Buton Utara, selama evaluasi berlangsung penulis akan memberikan waktu
kepada ibu untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang telah ibu ketahui. Hal ini menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan
aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai Bidan Pelaksana dalam membentuk kerjasama dengan Ibu Nifas serta
kolaborasi dengan TIM shift jaga untuk menjaga ketertiban selama proses evaluasi berlangsung (WoG/Whole of Government). Saya
mengedepankan sifat keterbukaan dan non diskriminatif seorang ASN dalam melaksanakan profesinya agar dapat meningkatkan mutu
pelayanannya (Manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan kebidanan yang melibatkan masyarakat
dalam hal ini ibu nifas untuk berpartisipatif sehingga memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
ANALISIS DAMPAK
Jika Evaluasi penilaian tidak dilakukan maka penulis tidak dapat menyimpulkan hasil pelaksanaan kegiatan aktualisasi, kemudian hasil akhir
dari evaluasi pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat akan menjadi bahan tindak lanjut pelayanan kebidanan di RSUD Kabupaten Buton
Utara, jika hasil akhir ibu masih belum paham berati kegiatan aktualisasi ini dapat berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

43
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
A. Kendala dan Antisipasi

Dalam melaksanakan aktualisasi ditempat kerja kemungkinan adanya hal-hal yang


menjadi kendala bagi peserta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan
strategi untuk mengatasi kendala tersebut agar mengefisienkan waktu pelaksanaan yang
terbatas. Antisipasi dan strategi menghadapi kendala dimuat dalam Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1 Kendala dan Antisipasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Kendala Antisipasi

1. Melakukan a. Membuat perjanjian Direktur tidak Membuat jadwal


konsultasi dengan pertemuan dengan berada di tempat dilain waktu
pimpinan tentang pimpinan Direktur
kegiatan yang RSUD Kabupaten
akan dilaksanakan Buton Utara
b. Konsultasi dengan Tidak ada Tidak ada
Direktur terkait Izin
dan Kegiatan
c. Meminta persetujuan Tidak ada Tidak ada
dan dukungan dari
Direktur RSUD
Kabupaten Buton
Utara
2. Melakukan a. Menyiapkan bahan Tidak ada Tidak ada
Koordinasi konsultasi rencana
Internal dengan kegiatan
Mentor dan
b. Melakukan konsultasi Mentor dan Membuat jadwal
Kepala Ruangan
dengan mentor dan kepala ruangan dilain waktu
Kebidanan
kepala ruangan kebidanan tidak
kebidanan berada di tempat
c. Mendapatkan Tidak ada Tidak ada
persetujuan dan
dukungan dari
Mentor dan kepala
ruangan kebidanan
3. Menyusun materi a. Menyusun materi KIE Memastikan Berkonsultasi
dan media KIE tentang perawatan tali bahwa materi dengan mentor
tentang pusat KIE yang
perawatan tali disusun telah
pusat memenuhi
kebutuhan
b. Mendesain poster dan Tidak ada Tidak ada
44
leaflet
c. Melaksanakan Tidak ada Tidak ada
konsultasi dengan
mentor terkait desain
poster dan leaflet
d. Pencetakan poster dan Kurangnya alat Merancang
leaflet dan bahan dalam terlebih dahulu
mencetak poster agar lebih efektif
dan leaflet dalam pembuatan
poster dan leaflet
e. Menyusun pre test dan Tidak ada Tidak ada
post test terkait
pentingnya perawatan
tali pusat
4. Melaksana a. Meminta persetujuan Pasien sibuk Menciptakan
kan edukasi pasien post partum dengan koordinasi antara
kepada ibu aktifitasnya bidan dan pasien
post partum mengurusi post partum
tentang bayinya terkait waktu
pentingnya melaksanakan
perawatan edukasi
tali pusat
b. Melaksanakan pre Bila ada ibu Membantu
test yang tidak lancar membacakan
membaca pertanyaan yang
ada
c. Membagikan leaflet Tidak ada Tidak ada
pada ibu
d. Melaksanakan Minat Membuat edukasi
edukasi pentingnya mendengarkan efektif dengan
perawatan tali pusat ibu rendah media leaflet
pada bayi
e. Melaksanakan post Bila ada ibu Membantu
test yang tidak lancar membacakan
membaca pertanyaan yang
ada
f. Menempelkan media Tidak ada Tidak ada
poster di ruang
pelayanan kebidanan

5. Menyusun a. Menganalisis hasil Tidak ada Tidak ada


laporan pre test dan post test
b. Menyusun laporan Tidak ada Tidak ada
evaluasi
c. Melapor kepada Tidak ada Tidak ada
pimpinan
45
B. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi telah dilaksanakan dengan rincian waktu pelaksanaan dapat dilihat
pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
No. Uraian Kegiatan Waktu Output / Hasil Keterangan
Pelaksanaan
1. Melakukan konsultasi 24 s.d 27 Mendapatkan Terlaksana
dengan pimpinan persetujuan dan sesuai
September 2021
tentang kegiatan yang dukungan rancangan
akan dilaksanakan pelaksanaan
aktualisasi
2. Melakukan 27 s.d 29 Mendapatkan Terlaksana
Koordinasi Internal persetujuan dan sesuai
September 2021
dengan Mentor dan dukungan dari rancangan
Kepala Ruangan mentor dan kepala
Kebidanan ruangan kebidanan
terkait kegiatan
yang akan
dilakukan
3. Menyusun materi dan 30 September Tersedianya poster Terlaksana
media KIE tentang dan leaflet sesuai
s.d 03 Oktober
perawatan tali pusat rancangan
2021
4. Melaksanakan 04 s.d 20 Para ibu Terlaksana
edukasi kepada mendapatkan sesuai
Oktober 2021
ibu post partum penambahan rancangan
tentang pengetahuan
pentingnya tentang perawatan
perawatan tali tali pusat
pusat

5. Menyusun laporan 21 s.d 25 Hasil perbandingan Terlaksana


pre test dan post sesuai
Oktober 2021
test, laporan rancangan
tersedia

2. Hasil pelaksanaan aktualisasi


Berdasarkan hasil pelaksanaan aktualisasi yang telah dilaksanakan mulai
tanggal 24 September 2021 sampai dengan 25 Oktober 2021 di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buton Utara yang terdiri dari 5 kegiatan dengan rincian kegiatan
aktualisasi disertai dengan bukti dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
46
Tabel 3.3 Rincian Kegiatan Aktualisasi
Melakukan konsultasi dengan pimpinan
Judul Kegiatan 1 tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 24 s.d. 27 September 2021

Tahapan Kegiatan a. Membuat perjanjian pertemuan dengan


pimpinan Direktur RSUD Kabupaten
Buton Utara
b. Konsultasi dengan Direktur terkait izin
dan kegiatan
c. Meminta persetujuan dan dukungan dari
Direktur RSUD Kabupaten Buton Utara
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Dokumentasi kegiatan
Evidence b. Dokumentasi kegiatan
c. Surat Persetujuan dan dukungan
pelaksanaan aktualisasi dari Direktur

Uraian kegiatan yang dilaksanakan


A. Deskripsi Kegiatan
Sebelum melakukan konsultasi dengan pimpinan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan, pertama-tama saya membuat perjanjian pertemuan dengan pimpinan
Direktur RSUD Kabupaten Buton Utara setelah itu saya berkonsultasi dengan
Direktur terkait izin dan kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan dan saya
melaporkan rancangan kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan. Setelah isi
dalam rancangan sudah tersampaikan, maka Direktur RSUD kabupaten Buton Utara
selaku atasan langsung memberikan persetujuan dan dukungan terkait pelaksanaan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran ASN serta nilai dasar
yang melandasi kegiatan
Dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan diperlukan kompetensi ASN
agar apa yang disampaikan kepada pimpinan jelas dan terarah. Kemudian
melaksanakan konsultasi dengan atasan merupakan bentuk kolaborasi untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi pelayanan publik, melaksanakan
konsultasi dengan atasan sebagai bentuk partisipasi melibatkan atasan dalam
meningkatkan pelaksanaan kegiatan.

47
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Membuat perjanjian pertemuan dengan pimpinan Direktur RSUD Kabupaten
Buton Utara

Gambar 3.1 Membuat perjanjian pertemuan dengan pimpinan

Gambar 3.2 Menghadap pimpinan untuk menyampaikan rencana kegiatan

48
1) Akuntabilitas
Penulis dengan penuh tanggung jawab membuat janji dengan Direktur untuk
meminta persetujuan dan dukungan dalam pelaksanaan aktualisasi yang telah
diseminarkan dan menyampaikan alasan tentang pentingnya pelaksanaan kegiatan
aktualisasi ini.
2) Nasionalisme
Dalam membuat janji dengan Direktur terkait kegiatan aktualisasi, penulis
bermusyawarah dengan Direktur dan menghargai pendapat Direktur.
3) Etika Publik
Dalam membuat janji dengan Direktur penulis menggunakan bahasa yang sopan saat
berkomunikasi dengan Direktur.
4) Komitmen Mutu
Dalam membuat janji dengan Direktur penulis mengefisiensikan waktu pada saat
berkomunikasi dengan Direktur.
5) Anti Korupsi
Dalam membuat janji dengan Direktur Penulis menegaskan kepada Direktur bahwa
akan bertanggung jawab penuh untuk semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
2. Konsultasi dengan Direktur terkait izin dan kegiatan

Gambar 3.3 Konsultasi dengan Pimpinan

49
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan konsultasi penulis dengan penuh tanggung jawab berkonsultasi
dengan Direktur.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan konsultasi penulis bermusyawarah dengan Direktur dan
menghargai pendapat Direktur.
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan konsultasi dengan Direktur penulis menggunakan bahasa yang
sopan saat berkonsultasi dengan Direktur.
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan konsultasi dengan Direktur penulis mengefisiensikan waktu
pada saat berkonsultasi dengan Direktur.
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan konsultasi Penulis menegaskan kepada Direktur bahwa akan
bertanggung jawab penuh untuk semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan.
3. Meminta persetujuan dan dukungan dari Direktur RSUD Kabupaten Buton
Utara

Gambar 3.4 Meminta persetujuan dan dukungan kepada pimpinan

50
Gambar 3.5 Surat persetujuan dan surat dukungan pelaksanaan aktualisasi

1) Akuntabilitas
Dalam meminta persetujuan dan dukungan pelaksanaan aktualisasi, penulis
bertanggung jawab terhadap persetujuan yang dikeluarkan oleh pimpinan.
2) Nasionalisme
Dalam meminta persetujuan dan dukungan pelaksanaan aktualisasi, penulis tidak
memaksakan kehendak kepada Direktur dan menghargai pendapat Direktur.
3) Etika Publik
Dalam meminta persetujuan dan dukungan pelaksanaan aktualisasi, penulis berbicara
menggunakan bahasa yang sopan sehingga atasan memahami apa yang penulis
bicarakan.
4) Komitmen Mutu
Penulis dalam meminta persetujuan dan dukungan pelaksanaan aktualisasi, Penulis
menyampaikan rencana kegiatan kepada pimpinan dilakukan dengan menjelaskan
secara terperinci metode inovatif dalam kegiatan aktualisasi terutama dalam
kegiatan penambahan pengetahuan ibu.
5) Anti Korupsi
Dalam meminta persetujuan d a n d u k u n g a n pelaksanaan aktualisasi, penulis
melaksanakannya secara mandiri agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
51
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Adapun manfaat dari Kegiatan aktualisasi ini terhadap pencapaian visi dan misi
organisasi yaitu berkaitan terhadap Visi Rumah Sakit yakni Terwujudnya RSUD
Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang mengutamakan
kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta membantu
pencapaian Misi RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu meningkatkan manajemen yang
efektif dan efisien dengan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi setiap orang
berdasarkan kemanusiaan, kesejawatan, disiplin dan tanggung jawab. Sedangkan manfaat
dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai organisasi yaitu dalam melaksanakan
konsultasi dengan pimpinan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sopan dan
santun mengandung nilai organisasi beretika.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Kegiatan konsultasi dengan pimpinan melatih saya untuk bertindak dengan penuh
tanggung jawab, disiplin, sopan, cermat, dan kerja keras dalam setiap tahapan
kegiatan yang dilakukan.
2) Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan baik, maka pimpinan tidak mudah percaya
kepada penulis sehingga tujuan dari kegiatan aktualisasi juga tidak dapat tercapai.

Judul Kegiatan 2 Melakukan Petemuan Koordinasi


Internal dengan Mentor dan Kepala
ruangan kebidanan
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 27 s.d. 29 September 2021

Tahapan Kegiatan a. Menyiapkan bahan Konsultasi rencana


kegiatan
b. Melakukan konsultasi dengan mentor
dan kepala ruangan kebidanan
c. Mendapatkan persetujuan dan dukungan
dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan tentang hasil koordinasi
internal pelaksanaan KIE perawatan tali
pusat pada bayi

52
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Print out rancangan aktualisasi
Evidence
b. Dokumentasi konsultasi dengan mentor
dan kepala ruangan kebidanan

c. Surat persetujuan dan dukungan


pelaksanaan aktualisasi dari mentor dan
kepala ruangan kebidanan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan :


A. Deskripsi Kegiatan
Dalam Melakukan Petemuan Koordinasi Internal dengan Mentor dan Kepala
ruangan kebidanan pertama-tama saya menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan.
Setelah semua bahan telah siap kemudian saya melakukan konsultasi dengan mentor dan
kepala ruangan kebidanan terkait kegiatan aktualisasi yang akan saya lakukan. Setelah saya
berkonsultasi saya mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan dalam pelaksanaan KIE tentang perawatan tali pusat pada bayi.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran ASN serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam melakukan pertemuan antara mentor dan kepala ruangan kebidanan penulis
mengedepankan etika profesi yaitu melaksanakan tugasnya secara jujur, bertanggung
jawab, berintegritas tinggi serta sesuai dengan arahan dan masukan dari mentor dan
kepala ruangan kebidanan. Kemudian melaksanakan koordinasi saat melakukan
pertemuan merupakan bentuk kolaborasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan. Dan
dari segi pelayanan publik, melakukan pertemuan merupakan bentuk partisipasi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di Rumah sakit.

53
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan Konsultasi rencana kegiatan

Gambar 3.6 Menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan

Gambar 3.7 Bahan konsultasi rencana kegiatan dan surat persetujuan mentor
54
1) Akuntabilitas
Dalam menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan, penulis bertanggung jawab
dalam menyiapkan materi yang akan dikonsultasikan.
2) Nasionalisme
Dalam menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan, penulis menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan jujur dalam menyiapkan bahan konsultasi.
3) Etika Publik
Dalam menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan, penulis menyiapkan bahan
konsultasi secara cermat.
4) Komitmen Mutu
Dalam menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan, penulis menyediakan materi
bahan konsultasi yang bermutu.
5) Anti Korupsi
Dalam menyiapkan bahan konsultasi rencana kegiatan, penulis menyiapkan materi
konsultasi secara mandiri.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan

Gambar 3.8 Melakukan konsultasi dengan mentor

55
Gambar 3.9 Melakukan konsultasi dengan kepala ruangan kebidanan

1) Akuntabilitas
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan, penulis
secara transparan melakukan pertemuan dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan.
2) Nasionalisme
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan, penulis
melakukan diskusi dan musyawarah bersama mentor dan kepala ruangan kebidanan
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik.
3) Etika Publik
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan, penulis
secara jelas dan jujur dalam memberikan informasi tentang tujuan serta manfaat
kegiatan aktualisasi yang akan penulis lakukan.
4) Komitmen Mutu
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan, penulis
mengefisiensikan waktu pada saat pertemuan berlangsung.
5) Anti Korupsi
Dalam melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan, penulis
menegaskan kepada mentor dan kepala ruangan kebidanan bahwa penulis akan
bertanggung jawab penuh untuk semua kegiatan aktualisasi yang penulis lakukan.

56
3. Mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan tentang hasil koordinasi internal pelaksanaan KIE perawatan tali pusat
pada bayi

Gambar 3.10 Mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor

Gambar 3.11 Surat persetujuan dan dukungan dari mentor

57
Gambar 3.12 Mendapatkan persetujuan dan dukungan dari kepala ruangan kebidanan

Gambar 3.13 Surat persetujuan dan dukungan dari kepala ruangan kebidanan

58
1) Akuntabilitas
Dalam mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan, penulis dengan penuh tanggung jawab berdiskusi dengan mentor dan
kepala ruangan kebidanan.
2) Nasionalisme
Dalam mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan, penulis menerapkan sikap saling hormat-menghormati kepada mentor dan
kepala ruangan kebidanan.
3) Etika Publik
Dalam mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan, penulis menyampaikan dengan sopan tujuan serta manfaat kegiatan
aktualisasi yang penulis lakukan.
4) Komitmen Mutu
Dalam mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan, penulis mengefisiensikan waktu pada saat pertemuan berlangsung.
5) Anti Korupsi
Dalam mendapatkan persetujuan dan dukungan dari mentor dan kepala ruangan
kebidanan, penulis jujur dan berani untuk menyampaikan tujuan serta manfaat kegiatan
aktualisasi yang penulis lakukan.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini berkaitan terhadap Visi Rumah Sakit yakni
Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang
mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta
membantu pencapaian Misi RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu meningkatkan
kompetensi dan kualitas SDM rumah sakit yang tangguh dan profesional melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta mendukung upaya penelitian dan
pengembangan rumah sakit. Sedangkan manfaat dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai
organisasi yaitu dalam melaksanakan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan
kebidanan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dengan sopan dan santun mengandung
nilai organisasi beretika.

59
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Melakukan konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan kebidanan yang dilandasi
nilai-nilai dasar akan membuat proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan
penyusunan laporan aktualisasi dapat berjalan dengan baik, serta jujur dalam
mengemukakan ide dan pendapat.
2) Dampak Negatif
Sasaran dan tujuan dari pelaksanaan aktualisasi tidak dapat terarah dengan baik,
karena komunikasi yang tidak terjalin dengan baik.

Judul Kegiatan 3 Menyusun materi dan media KIE


tentang perawatan tali pusat

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 30 September s.d. 03 Oktober 2021

Tahapan Kegiatan a. Menyusun materi KIE tentang perawatan


tali pusat

b. Mendesain poster dan leaflet

c. Melaksanakan konsultasi dengan mentor


terkait desain poster dan leaflet

d. Pencetakan poster dan leaflet

e. Menyusun pre test dan post test terkait


pentingnya perawatan tali pusat

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Print out power point materi KIE
Evidence b. Dokumentasi kegiatan
c. Dokumentasi kegiatan
d. Poster dan leaflet yang sudah dicetak
e. Print out pre test dan post test
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi kegiatan
Sebelum melakukan edukasi kepada pasien tentang rencana kegiatan, penulis terlebih
dahulu menyusun materi KIE tentang perawatan tali pusat kemudian mempelajari bahan
tersebut sehingga mampu menjelaskan dengan baik kepada pasien. Setelah itu penulis
mendesain poster dan leaflet sebagai media promosi kesehatan agar lebih memudahkan
pasien dalam memahami informasi yang diberikan . Kemudian penulis berkonsultasi
60
dengan mentor terkait desain poster dan leaflet yang akan digunakan. Setelah mentor
menyetujui desain poster dan leaflet penulis melakukan pencetakan poster dan leaflet.
Setelah itu penulis menyusun pre test dan post test yang akan di isi oleh pasien untuk
mengetahui sejauh mana ibu memahami materi tentang perawatan tali pusat.
B. Uraian kegiatan yang membuat kedudukan dan peran ASN serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat diperlukan
kompetensi ASN agar setiap tindakan dapat terlaksana dengan baik. Kemudian
melaksanakan konsultasi dengan mentor merupakan bentuk kolaborasi untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Dan dari segi pelayanan publik penulis lakukan dengan responsif
yaitu memberikan pelayanan secara maksimal kepada ibu.
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun materi KIE tentang perawatan tali pusat

Gambar 3.14 Menyusun materi KIE

61
Gambar 3.15 Print out power point materi KIE
1) Akuntabilitas
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat, penulis menyusun
materi dengan penuh rasa tanggung jawab agar mendapat hasil yang baik, bermanfaat,
dan informasi yang ingin dicapai dapat tersampaikan dengan baik.
2) Nasionalisme
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat, penulis
melaksanakan pembuatan materi dengan amanah atau sungguh- sungguh dan tidak
dengan setengah hati.
3) Etika Publik
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat, penulis mampu
menjadi sosok yang cermat, teliti dan saksama dalam melakukan suatu hal.
4) Komitmen Mutu
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat, penulis lakukan
dengan kreatif dan inovatif untuk memudahkan penyampaian materi.
5) Anti Korupsi
Dalam menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat, penulis
laksanakan dengan penuh kemandirian.

62
2. Mendesain poster dan leaflet

Gambar 3.16 Mendesain poster

Gambar 3.17 Mendesain leaflet


63
1) Akuntabilitas
Dalam mendesain poster dan leaflet, penulis membuat dengan penuh rasa tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Dalam mendesain poster dan leaflet, penulis jujur dalam membuat isi materi poster dan
leaflet.
3) Etika Publik
Dalam mendesain poster dan leaflet, penulis sangat berhati-hati dan cermat pada saat
menentukan konsep poster dan leaflet.
4) Komitmen Mutu
Dalam mendesain poster dan leaflet, penulis lakukan dengan kreatif dan inovatif dalam
menentukan konsep poster dan leaflet.
5) Anti Korupsi
Dalam mendesain poster dan leaflet, penulis laksanakan dengan penuh kemandirian.
3. Melaksanakan konsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet

Gambar 3.18 Konsultasi dengan mentor terkait desain poster

64
Gambar 3.19 Konsultasi dengan mentor terkait desain leaflet

1) Akuntabilitas
Dalam berkonsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet, penulis meminta
kepercayaan dari mentor dalam proses pembuatan media poster dan leaflet.
2) Nasionalisme
Dalam berkonsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet, penulis tidak
memaksakan kehendak untuk menyetujui desain maupun isi materi poster dan leaflet.
3) Etika Publik
Dalam berkonsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet, penulis secara
terbuka memaparkan kekurangan media poster dan leaflet.
4) Komitmen Mutu
Dalam berkonsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet, penulis
mengefisiensikan waktu lama konsultasi.
5) Anti Korupsi
Dalam berkonsultasi dengan mentor terkait desain poster dan leaflet, penulis selalu
disiplin dalam melakukan konsultasi dengan mentor.

65
4. Pencetakan poster dan leaflet

Gambar 3.20 proses pencetakan poster dan leaflet

Gambar 3.21 Poster dan leaflet yang sudah dicetak

66
1) Akuntabilitas
Dalam pencetakan poster dan leaflet, penulis memberi kepercayaan kepada pihak
percetakan.
2) Nasionalisme
Dalam pencetakan poster dan leaflet, penulis menjalin kerjasama yang baik dengan
pihak percetakan.
3) Etika Publik
Dalam pencetakan poster dan leaflet, penulis berkomunikasi dengan pihak percetakan
dengan bersikap ramah dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Dalam pencetakan poster dan leaflet, penulis melaksanakannya dengan
mempertimbangkan jumlah biaya dan sasaran secara efektif dan efisien.
5) Anti Korupsi
Dalam pencetakan poster dan leaflet, penulis bertanggung jawab penuh untuk memilih
percetakan yang berkualitas.
5. Menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat

Gambar 3.22 Menyusun pre test dan post test

67
Gambar 3.23 Print out pre test dan post test

1) Akuntabilitas
Dalam menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat, penulis
meminta kepercayaan mentor dalam penyusun isi pre test dan post test.
2) Nasionalisme
Dalam menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat, penulis
menjalin kerjasama dengan kepala ruangan kebidanan untuk memberikan kritik dan
saran dalam penyusunan isi pre test dan post test.
3) Etika Publik
Dalam menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat, penulis
selalu cermat dan transparan terhadap semua pihak yang terlibat.
4) Komitmen Mutu
Dalam menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat, penulis
juga inovatif dalam pembuatan pre test dan post test.
5) Anti Korupsi
Dalam menyusun pre test dan post test terkait pentingnya perawatan tali pusat, penulis
bekerja keras dalam melakukan penyusunan pre test dan post test.
68
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini berkaitan terhadap Visi Rumah Sakit yakni
Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang
mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta
membantu pencapaian Misi RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan
manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya. Sedangkan manfaat
dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai organisasi yaitu dalam Menyusun materi dan
media KIE tentang perawatan tali pusat sikap untuk berfikir dan membuat hal baru yang
menunjang peningkatan pelayanan dapat menguatkan nilai organisasi yaitu inovatif.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Menyusun materi dan media KIE tentang perawatan tali pusat yang dilandasi nilai-nilai
dasar akan membuat dalam proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan penyusunan
laporan aktualisasi tentang peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat
dapat berjalan dengan baik, menjadi lebih efisien dan efektif.
2) Dampak Negatif
Apabila bahan pelaksanaan edukasi tidak tersedia, maka pelaksanaan edukasi mungkin
tidak dapat berjalan maksimal, ibu juga tidak mendapatkan pengetahuan tentang
perawatan tali pusat dan bisa menyebabkan kegiatan aktualisasi ini terganggu dan
berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Judul Kegiatan 4 Melaksanakan edukasi kepada ibu


post partum tentang pentingnya
perawatan tali pusat
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 04 s.d. 20 Oktober 2021

Tahapan Kegiatan a. Meminta persetujuan Pasien post


partum;
b. Melaksanakan pre test
c. Membagikan leaflet pada ibu
d. Melaksanakan edukasi pentingnya
perawatan tali pusat pada bayi
e. Melaksanakan post test

f. Menempelkan Media Poster di ruang


pelanyanan kebidanan
69
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Dokumentasi kegiatan
Evidence b. Dokumentasi kegiatan
c. Dokumentasi kegiatan
d. Daftar hadir ibu post partum
e. Dokumentasi kegiatan
f. Dokumentasi kegiatan
Uraian kegiatan yang dilaksanakan :
A. Deskripsi kegiatan
Sebelum melaksanakan edukasi kepada ibu post partum tentang pentingnya
perawatan tali pusat, penulis terlebih dahulu meminta persetujuan dari pasien, jika pasien
setuju maka pasien mengisi daftar hadir dan manandatanganinya. Setelah itu penulis
membagikan pre test untuk mengetahui pengetahuan ibu sebelum memberikan edukasi.
Kemudian penulis membagikan leaflet sebagai bahan bacaan ibu sambil mendengarkan
penyuluhan dari penulis dengan harapan dilakukannya penyuluhan dapat meningkatkan
pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada bayi. Setelah penulis memberikan
penyuluhan penulis kemudian membagikan post test untuk mengetahui seberapa jauh ibu
paham akan penyuluhan yang telah diberikan. Setelah kegiatan edukasi berakhir penulis
menempelkan poster diruang pelayanan kebidanan sebagai bahan bacaan pasien saat
sedang berada di ruang pelayanan kebidanan.
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran ASN serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam Melaksanakan edukasi kepada ibu post partum tentang pentingnya
perawatan tali pusat penulis memberikan edukasi secara profesional dengan menggunakan
media untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam meningkatkan pengetahuan ibu
tentang pentingnya perawatan tali pusat pada bayi. Dalam melakukan edukasi penulis telah
melakukan koordinasi dengan rekan kerja merupakan bentuk kolaborasi untuk kelancaran
pelaksanaan kegiatan. Dalam melakukan edukasi penulis menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, responsif dengan permasalahan yang diajukan, dan juga tidak membedakan ibu
berdasarkan latar belakangnya sebagai bentuk pelayanan publik yang professional.

70
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Meminta persetujuan pasien post partum

Gambar 3.24 Meminta persetujuan Ny. M

Gambar 3.25 Meminta persetujuan Ny. J


71
Gambar 3.26 Meminta persetujuan Ny. D

1) Akuntabilitas
Dalam meminta persetujuan pasien post partum, penulis dengan penuh tanggung jawab
meminta persetujuan untuk memberikan edukasi pada pasien.
2) Nasionalisme
Dalam meminta persetujuan pasien post partum, penulis tidak memaksakan kehendak
kepada pasien.
3) Etika Publik
Dalam meminta persetujuan pasien post partum, penulis meminta dengan cara yang
ramah dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Dalam meminta persetujuan pasien post partum, penulis mengefisiensikan waktu agar
tidak terjadi pemborosan waktu.
5) Anti Korupsi
Dalam meminta persetujuan pasien post partum, penulis melaksanakannya dengan
bersungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
72
2. Melaksanakan pre test

Gambar 3.27 Melaksanakan pre test pada Ny. M

Gambar 3.28 Hasil Pre test Ny. M


73
Gambar 3.29 Melaksanakan pre test pada Ny. J

Gambar 3.30 Hasil pre test Ny. J

74
Gambar 3.31 Melaksanakan pre test pada Ny.D

Gambar 3.32 Hasil pre test Ny. D


75
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan pre test, penulis melaksanakannya dengan penuh rasa tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan pre test, penulis bersikap santun kepada ibu post partum saat
membagikan soal pre test.
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan pre test, penulis bersikap ramah dan sopan kepada pasien dan
keluarga.
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan pre test, penulis memberikan batas waktu pengerjaan pre test untuk
mengefisiensikan waktu.
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan pre test, penulis menyiapkan pre test secara mandiri.
3. Membagikan leaflet pada ibu

Gambar 3.33 Membagikan leaflet pada Ny. M


76
Gambar 3.34 Membagikan leaflet pada Ny.J

Gambar 3.35 Membagikan leaflet pada Ny.D


77
1) Akuntabilitas
Dalam membagikan leaflet, penulis melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab
dan bersikap adil pada ibu.
2) Nasionalisme
Dalam membagikan leaflet, penulis bersikap santun kepada ibu dan memperlakukan ibu
tanpa membedakan latar belakang (kemanusiaan).
3) Etika Publik
Dalam membagikan leaflet, penulis menunjukkan sikap yang ramah dan sopan kepada
ibu.
4) Komitmen Mutu
Dalam membagikan leaflet, penulis juga melakukan inovatif dengan menggunakan
media leaflet sebagai bacaan ibu dan agar lebih memudahkan dalam penyampaian
materi.
5) Anti Korupsi
Dalam membagikan leaflet, penulis disiplin waktu sehingga tujuan bisa tercapai.
4. Melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi

Gambar 3.36 Melaksanakan edukasi pada Ny.P Gambar 3.37 Melaksanakan edukasi pada Ny. W

Gambar 3.38 Melaksanakan edukasi pada Ny.M Gambar 3.39 Melaksanakan edukasi pada Ny.D
78
Gambar 3.40 Melaksanakan edukasi pada Ny.W Gambar 3.41 Melaksanakan edukasi pada Ny. W

Gambar 3.42 Melaksanakan edukasi pada Ny. J Gambar 3.43 Melaksanakan edukasi pada Ny. A

Gambar 3.44 Melaksanakan edukasi pada Ny. R Gambar 3.45 Melaksanakan edukasi pada Ny. S

79
Gambar 3.46 Melaksanakan edukasi pada Ny. D Gambar 3.47 Melaksanakan edukasi pada Ny. R

Gambar 3.48 Melaksanakan edukasi pada Ny.R Gambar 3.49 Melaksanakan edukasi pada Ny.W

Gambar 3.50 Melaksanakan edukasi pada Ny. I

80
Gambar 3.51 Daftar hadir ibu yang mengikuti Konseling Informasi Edukasi (KIE)

1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi, penulis
melakukan komunikasi secara transparan namun tetap menjaga privasi ibu.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi, penulis
memulai dengan menyapa dan memberi salam kepada ibu serta bersikap santun.
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi, penulis
bersikap ramah dan sopan kepada ibu.
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi, penulis
menggunakan media leaflet agar lebih efektif dalam penyampaian informasi / edukasi.
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan edukasi pentingnya perawatan tali pusat pada bayi, penulis
disiplin waktu sehingga tujuan edukasi bisa tercapai.

81
5. Melaksanakan post test

Gambar 3.52 Melaksanakan post test pada Ny.M

Gambar 3.53 Hasil post test Ny. M


82
Gambar 3.54 Melaksanakan post test pada Ny.J

Gambar 3.55 Hasil post test Ny. J


83
Gambar 3.56 Melaksanakan post test pada Ny.D

Gambar 3.57 Hasil post test Ny. D


84
1) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan post test, penulis membagikan lembar post test dengan penuh
tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Dalam melaksanakan post test, penulis bersikap santun kepada ibu post partum saat
membagikan soal post test.
3) Etika Publik
Dalam melaksanakan post test, penulis bersikap ramah dan sopan kepada ibu dan
keluarga saat pelaksanaan post test.
4) Komitmen Mutu
Dalam melaksanakan post test, penulis melaksanakannya dengan cepat dan cermat
untuk mengefisiensikan waktu pasien.
5) Anti Korupsi
Dalam melaksanakan post test, penulis menyiapkan post test secara mandiri.
6. Menempelkan Media Poster di ruang pelanyanan kebidanan

Gambar 3.58 Memberikan poster pada KARU kebidanan Gambar 3.59 Menempelkan poster

Gambar 3.60 Poster telah terpasang di ruang kebidanan


85
1) Akuntabilitas
Dalam menempelkan media poster di ruang pelayanan kebidanan, penulis
menyelesaikannya dengan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Dalam menempelkan media poster di ruang pelayanan kebidanan, penulis tetap
memelihara ketertiban di ruang pelayanan kebidanan.
3) Etika Publik
Dalam menempelkan media poster di ruang pelayanan kebidanan, penulis taat pada
peraturan agar tidak mengganggu ketertiban di ruang pelayanan kebidanan.
4) Komitmen Mutu
Dalam menempelkan media poster di ruang pelayanan kebidanan, penulis
menempelkannya dengan cepat untuk mengefisiensikan waktu kerja.
5) Anti Korupsi
Dalam menempelkan media poster di ruang pelayanan kebidanan, penulis melaksanakan
dengan penuh kerja keras.
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini berkaitan terhadap Visi Rumah Sakit yakni
Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang
mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta
membantu pencapaian Misi RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan
manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya. Sedangkan manfaat
dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai organisasi yaitu dalam melaksanakan edukasi
kepada ibu post partum tentang pentingnya perawatan tali pusat sikap bersedia
memberitahukan seluruh informasi mengenai pelayanan kepada masyarakat khususnya
pasien dan keluarga pasien dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati, mementingkan
nilai-nilai kemanusiaan dan mempermudah masyarakat dalam menerima pelayanan dapat
menguatkan nilai organisasi yaitu transparan dan peduli.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Melaksanakan edukasi kepada ibu post partum tentang pentingnya perawatan tali
pusat yang dilandasi nilai-nilai dasar akan membuat dalam proses pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dan penyusunan laporan aktualisasi tentang peningkatan

86
pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat dapat berjalan dengan baik, menjadi
lebih efisien dan efektif.
2) Dampak Negatif
Jika pelaksanaan edukasi tidak dilakukan maka tujuan aktualisasi tidak akan tercapai,
kemudian komunikasi yang tidak terarah dengan baik dapat menimbulkan miss
komunikasi sehingga isi materi yang disampaikan tidak akan diterima dan dipahami
oleh ibu nifas sehingga kegiatan aktualisasi berjalan tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan.

Judul Kegiatan 5 Menyusun laporan

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 21 s.d. 25 Oktober 2021

Tahapan Kegiatan a. Menganalisis hasil pre test dan post test

b. Menyusun laporan evaluasi

c. Melapor kepada pimpinan

Daftar Lampiran Bukti Kegiatan/ a. Hasil pemeriksaan pre test dan post test
Evidence b. Laporan hasil evaluasi
c. Dokumentasi kegiatan

Uraian kegiatan yang dilaksanakan :


A. Deskripsi kegiatan
Memeriksa dan mengevaluasi hasil pre-test dan post-test merupakan bagian akhir
dari seluruh kegiatan penulis, dimana dengan melaksanakan pemeriksaan dan evaluasi
penulis dapat mengetahui apakah peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali
pusat sudah berjalan dengan baik. Dengan harapan setelah hasil evaluasi diketahui,
penulis dapat lebih mengoptimalkan lagi apa yang telah dikerjakan agar lebih maksimal
lagi ke depannya. Tentunya kegiatan evaluasi ini dapat menjadi penilai tersediri bagi
penulis atas apa yang sudah dikerjakan dan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan.
Tentunya hasil evaluasi juga akan menjadi bahan pelaporan kepada pimpinan untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan ataupun kebijakan yang
berhubungan dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat di Rumah
sakit umum daerah kabupaten buton utara.

87
B. Uraian kegiatan yang memuat kedudukan dan peran ASN serta nilai dasar yang
melandasi kegiatan
Dalam menyusun laporan evaluasi diperlukan kompetensi ASN dalam memeriksa
dan mengevalusi hasil pre-test dan post-test penulis melaksanakan tugasnya dengan cermat
dan disiplin yang merupakan bagian dari etika profesi. Penulis kemudian menyampaikan
hasil evaluasi kepada pimpinan sebagai bukti terjalinnya koordinasi antara penulis dan
pimpinan dalam setiap kegiatan yag telah dilakukan. Penulis menyampaikan hasil evaluasi
kepada pimpinan kemudian memberikan pelaporan sebagai bentuk akuntabilitas telah
dilaksanakannya pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar yang melandasi setiap tahapan dalam kegiatan ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisis hasil pre test dan post test

Gambar 3.61 Menganalisis hasil pre test dan post test

88
1) Akuntabilitas
Dalam menganalisis hasil pre test dan post test, penulis lakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab dan memeriksa tiap jawaban dengan baik dan memberi nilai
berdasarkan point yang telah ditentukan.
2) Nasionalisme
Dalam menganalisis hasil pre test dan post test, penulis menjalin kerjasama dengan
pasien dalam mengumpulkan lembar pre test dan post test
3) Etika Publik
Dalam menganalisis hasil pre test dan post test, penulis mengumpulkan dengan cermat
lembaran pre test dan post test.
4) Komitmen Mutu
Dalam menganalisis hasil pre test dan post test, penulis mengumpulkan lembaran pre
test dan post test secara komulatif untuk mengefisiensikan waktu.
5) Anti Korupsi
Dalam menganalisis hasil pre test dan post test, penulis memberikan penilaian yang
jujur berdasarkan jawaban yang benar-benar diberikan oleh ibu pada saat pelaksanaan
pre test maupun post test sesuai dengan point yang telah ditentukan.
2. Menyusun laporan evaluasi

Gambar 3.62 Menyusun laporan evaluasi


89
Gambar 3.63 Evaluasi hasil pre test dan post test

90
1) Akuntabilitas
Dalam menyusun laporan evaluasi, penulis menyusun laporan secara sistematis, jelas,
dan jujur (integritas).
2) Nasionalisme
Dalam menyusun laporan evaluasi, penulis tidak diskriminatif saat membuat laporan
evaluasi.
3) Etika Publik
Dalam menyusun laporan evaluasi, penulis bisa menjaga informasi yang bersifat
rahasia dalam hal ini hasil jawaban ibu.
4) Komitmen Mutu
Dalam menyusun laporan evaluasi, penulis menggunakan hasil penilaian sebagai bahan
untuk perbaikan lanjutan kegiatan pelayanan kebidanan.
5) Anti Korupsi
Dalam menyusun laporan evaluasi, penulis bertanggung jawab dan jujur selama
proses pembuatan laporan evaluasi.
3. Melapor kepada pimpinan

Gambar 3.64 Melapor kepada pimpinan

1) Akuntabilitas
Dalam melapor kepada pimpinan, penulis menyampaikan laporan dengan menjunjung
tinggi nilai transparansi, memberikan laporan secara jujur dan terbuka.
2) Nasionalisme
Dalam melapor kepada pimpinan, penulis memberi laporan secara jujur.
91
3) Etika Publik
Dalam melapor kepada pimpinan, penulis bersikap sopan dan berbicara dengan
keluwesan kata yang santun.
4) Komitmen Mutu
Dalam melapor kepada pimpinan, penulis menggunakan hasil laporan sebagai bahan
untuk perbaikan lanjutan kegiatan pelayanan kebidanan.
5) Anti Korupsi
Dalam melapor kepada pimpinan, penulis melaporkan hasil kegiatan dengan sebenar-
benarnya ( jujur ).
C. Manfaat kegiatan terhadap pencapaian visi, misi, dan nilai organisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini berkaitan terhadap Visi Rumah Sakit yakni
Terwujudnya RSUD Kabupaten Buton Utara sebagai Rumah Sakit yang terkemuka yang
mengutamakan kualitas pelayanan yang prima dan terjangkau oleh masyarakat. Serta
membantu pencapaian Misi RSUD Kabupaten Buton Utara yaitu Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan dengan memberikan layanan yang paripurna, efektif, efisien dan
manusiawi dalam suasana yang ramah bagi pasien dan keluarganya. Sedangkan manfaat
dari kegiatan ini terhadap pencapaian nilai organisasi yaitu dalam menyusun laporan sikap
memberikan informasi secara jujur dan terbuka, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan
melaksanakan seluruh tugas secara bersungguh-sungguh sesuai dengan kebijakan yang
berlaku dapat menguatkan nilai organisasi yaitu transparan, tanggung jawab, dan
integritas tinggi.
D. Analisis Dampak
1) Dampak Positif
Dalam menyusun laporan tentang pentingnya perawatan tali pusat yang dilandasi
nilai-nilai dasar akan memperoleh hasil evaluasi yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perbaikan lanjutan kegiatan pelayanan kebidanan.
2) Dampak Negatif
Jika Evaluasi penilaian tidak dilakukan maka penulis tidak dapat menyimpulkan hasil
pelaksanaan kegiatan aktualisasi, kemudian hasil akhir dari evaluasi pengetahuan ibu
tentang perawatan tali pusat akan menjadi bahan tindak lanjut pelayanan kebidanan di
RSUD Kabupaten Buton Utara, jika hasil akhir ibu masih belum paham berati kegiatan
aktualisasi ini dapat berjalan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

92
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah
dilaksanakan selama masa aktualisasi adalah keberhasilan peserta Pelatihan Dasar CPNS
angkatan XXI untuk melakukan upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang
Perawatan Tali Pusat Melalui Konseling Informasi Edukasi (KIE) Di Rumah Sakit Umum
Daerah Buton Utara :
1. Setiap kegiatan dan tahapan kegiatan pada pelaksanaan aktualisasi ini
dilakukan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (ANEKA), Manajemen
ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government guna mendapatkan hasil yang
maksimal. Dengan penerapaan nilai-nilai dasar tersebut memberikan kontribusi
kelancaran khususnya dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan pengetahuan ibu
tentang perawatan tali pusat melalui konseling informasi edukasi (KIE).
2. Seluruh kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan masing-masing
memberikan kontribusi spesifik, baik langsung maupun tidak langsung pada proses
peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat melalui konseling informasi
edukasi (KIE) di rumah sakit umum daerah buton utara. Terlaksananya upaya
peningkatan pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat melalui konseling informasi
edukasi (KIE) dengan hasil yang diperoleh yaitu nilai rata-rata hasil pengisian pre-test
ibu adalah 77,66. Setelah dilakukan penambahan pengetahuan melalui kegiatan
k o n s e l i n g i n f o r m a s i e d u k a s i ( K I E ) nilai rata-rata hasil pengisian post-
test ibu adalah 91, dan dari data tersebut diperoleh persentasi kenaikan pengetahuan
ibu tentang perawatan tali pusat adalah sebanyak 17,17 %.
B. Saran
Nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) diharapkan tetap
diaktualisasikan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai Aparatur Sipil Negara di
RSUD Buton Utara. Hasil dari pelaksanaan aktiualisasi “Peningkatan Pengetahuan Ibu
Tentang Perawatan Tali Pusat Melalui Konseling Informasi Edukasi (KIE) Di
Rumah Sakit Umum Daerah Buton Utara” dengan menerapkan nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) diharapkan dapat terus dipergunakan sehingga dapat

93
meningkatkan kinerja dan terwujudnya optimalisasi kinerja yang inovatif, akurat dan
aktual.
C. Rencana Tindak Lanjut
Rencana aksi merupakan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN untuk
menjalankan fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat
serta pemersatu bangsa.
1. Membuat leaflet sebagai media pemberian informasi dengan melakukan pencetakan
leaflet lebih banyak untuk di bagi-bagikan kepada ibu nifas sebagai bahan bacaan ibu
ketika di rumah.
2. Melakukan penyuluhan tentang perawatan tali pusat dengan membuat media
penyuluhan yang lebih inovatif dan menarik untuk menarik minat masyarakat untuk
mendapatkan informasi.
Demikian laporan aktualisasi ini penulis susun dengan harapan dapat b e r g u n a
d a n memberikan manfaat. Melalui kegiatan aktualisasi ini diharapkan nilai-nilai dasar
profesi ASN (ANEKA) dapat teraktualisasi dalam kegiatan sehari-hari secara
berkelanjutan sehingga meningkatkan semangat serta etos kerja ASN untuk mewujudkan
ASN yang bermanfaat, berintegritas, dan mampu memberikan yang terbaik bagi Bangsa
dan Negara.

94
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.


Jakarta : Presiden Republik Indonesia

Tim Penulis RSUD Kabupaten Buton Utara. 2019. Profil Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Buton Utara

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36 Tahun 2019 tentang
Jabatan Fungsional Bidan

95
AKTUALISASI/HABITUASI

96
Lampiran 1
Formulir 1 – Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Waktu : 24 September – 25 Oktober 2021

September-Oktober 2021
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu V
No Kegiatan
24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Melakukan
konsultasi dengan
1 pimpinan tentang
kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melakukan
Koordinasi Internal
2 dengan Mentor dan
Kepala Ruangan
Kebidanan

Menyusun materi dan


3 media KIE tentang
perawatan tali pusat
Melaksanakan edukasi
kepada ibu post
partum tentang
4
pentingnya
perawatan tali pusat

5 Menyusun Laporan

97

49
Lampiran 2
Formulir 2 – Catatan Bimbingan dari Mentor

98
Lampiran 3
Formulir 3 – Catatan Bimbingan dari Coach

Nama Peserta : Linjuliastini A. Lauku, Am.Keb

Tempat Aktualisasi : Ruang Kebidanan RSUD Buton Utara


Instansi : Pemerintah Kabupaten Buton Utara

Tanggal/ Catatan Hasil Media Komunikasi


No Waktu Bimbingan capaian/output (Whatsapp)
1. 27/09/2021 Akan dishare terkait Dokumen berisi
sistematika sistematika
penulisan laporan penulisan laporan
Hasil Aktualisasi

2. 19/10/2021 Cara Deskripsi kegiatan


mendeskripsikan kaitannya dengan
kegiatan kaitannya WoG, Pelayanan
dengan WoG, Publik,
Pelayanan Publik, Manajemen ASN
Manajemen ASN dan tahapan
dan tahapan kegiatan dengan
kegiatan dengan nilai ANEKA
nilai ANEKA

99
Tanggal/ Catatan Hasil Media Komunikasi
No Waktu Bimbingan capaian/ (Whatsapp)
output
3. 22/10/2021 Mengkonsultasikan Memperoleh
laporan hasil masukan dan
aktualisasi yang koreksi dari
telah disusun oleh coach
penulis

100
Lampiran 4
Dokumen Pendukung Kegiatan 1

Surat persetujuan dari pimpinan

101
Surat dukungan dari pimpinan

102
Lampiran 5
Dokumen Pendukung Kegiatan 2

Bahan konsultasi rencana kegiatan dan blangko persetujuan pimpinan

103
Surat persetujuan dari mentor

104
Surat Dukungan dari mentor

105
Surat persetujuan dari kepala ruangan kebidanan

106
Surat dukungan dari kepala ruangan kebidanan

107
Lampiran 6
Kegiatan 3

PTT bahan edukasi

Poster yang dikonsulkan kepada mentor


108
Leaflet yang dikonsulkan kepada mentor

109
Lembar Pre test

110
Lembar Post test

111
Lampiran 7
Kegiatan 4

Daftar hadir pasien post partum

112
Hasil pengisian pre test dan post test
113
Hasil pengisian pre test dan post test
114
Hasil pengisian pre test dan post test
115
Lampiran 8
Kegiatan 5

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA


RSUD KABUPATEN BUTON UTARA
Alamat : Jl. Poros Ereke-Waode Buri Kode Pos 93741
Email: rsudbutur2018@gmail.com
BURANGA

EVALUASI HASIL PRE TEST DAN POST TEST

Berdasarkan pemeriksaan Pre Test dan Post Test yang telah dilakukan oleh penulis pada Ibu
Post Partum di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton Utara setelah
kegiatan edukasi, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

NO NAMA PASIEN SKOR PRE TEST SKOR POST TEST

1. Ny. Putri 95 Point 100 Point

2. Ny. Wd. Hertiwi 80 Point 90 Point

3. Ny. Masna 85 Point 100 Point

4. Ny. Daida paumure 95 Point 100 Point

5. Ny. Wd. Afrianti 65 Point 85 Point

6. Ny. Wd. Haerani 60 Point 80 Point

7. Ny. Jeni Puspita 80 Point 90 Point

8. Ny. Astuti 55 Point 70 Point

9. Ny. Rahmatia 90 Point 95 Point

10. Ny. Sulastriyani 75 Point 85 Point

11. Ny. Darmayanti 85 Point 95 Point

12. Ny. Rasmina 90 Point 95 Point

116
13. Ny. Wa ode santi mawarni 75 Point 100 Point

14. Ny. Riska 65 Point 80 Point

15. Ny. Intan permatasari 70 Point 100 Point

TOTAL SKOR 1.165 1.365

Uraian evaluasi hasil pengisian pre test dan post test :


1. Nilai rata-rata hasil pengisian pre test ibu post partum
Rata-rata skor = Total skor / Jumlah ibu post partum
= 1.165 / 15
= 77,66
2. Nilai rata-rata hasil pengisian post test ibu post partum
Rata-rata skor = Total skor / Jumlah ibu post partum
= 1.365 / 15
= 91
Jumlah kenaikan pengetahuan ibu post partum
= nilai rata-rata post test – nilai rata-rata pre test
= 91– 77,66
= 13,34
Presentasi kenaikan pengetahuan ibu post partum
= 13,34 / 77,66 X 100
= 17,17 %
Jadi berdasarkan data yang diperoleh di atas nilai rata-rata hasil pengisian pre test dan
post test ibu post partum adalah 77,66. Setelah dilakukan penambahan pengetahuan melalui
konseling informasi edukasi ( KIE ) nilai rata-rata hasil pengisian post test ibu post partum
adalah 91.
Dari data tersebut di atas diperoleh persentasi kenaikan pengetahuan ibu post partum
tentang perawatan tali pusat melalui konseling informasi edukasi ( KIE ) adalah 17,17%.

117
Lampiran 9
Surat Pernyataan Mentor

118
Lampiran 10
Kunci Jawaban pre test dan post test
PRE TEST KEGIATAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI
PUSAT MELALUI KONSELING INFORMASI EDUKASI ( KIE ) DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA

Nama : Jumlah Anak :


Umur : Tahun Pekerjaan :
Berilah tanda centang ( √ ) pada jawaban yang anda anggap sesuai
NO PERTANYAAN JAWABAN
BENAR SALAH
1. Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir √
sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering
2. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak √
yang baik yaitu tali pusat akan cepat kering dan puput ( lepas )
3. Perawatan tali pusat yang benar adalah bayi akan mengalami infeksi tali pusat √
4. Perawatan tali pusat yang benar adalah perawatan dengan tidak membubuhkan √
apapun pada pusar bayi, menjaga pusar bayi agar tetap kering
5. Perawatan tali pusat merupakan hal yang tidak perlu diperhatikan, karena tali √
pusat itu akan mengering dengan sendirinya
6. Tujuan melakukan perawatan tali pusat supaya tidak terjadi infeksi pada tali √
pusat
7. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat √
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat
8. Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi √
baru lahir
9. Tidak mencuci tangan dengan sabun ketika akan melakukan perawatan tali √
pusat
10. Tali pusat akan terlepas dengan sendirinya sehingga tali pusat tidak perlu √
tindakan perawatan
11. Perawatan tali pusat sangat penting dilakukan selama tali pusat bayi belum √
mengering
12. Cara perawatan tali pusat dengan benar dapat mempercepat proses √
mengeringnya tali pusat
13. Perawatan tali pusat dilakukan agar tali pusat selalu lembab √

14. Perawatan tali pusat adalah membiarkan balutan tali pusat basah oleh air kencing √
atau kotoran bayi
15. Cara perawatan tali pusat yaitu membersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali √
pusat menggunakan kapas yang dibasahi air dingin
16. Waktu perawatan tali pusat dilakukan sampai tali pusat puput (lepas) atau kering √
17. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke √
puntung tali pusat
18. Hubungi petugas kesehatan apabila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat √
seperti kemerahan atau mengeluarkan nanah atau darah dan berbau
19. Tanda-tanda infeksi tali pusat yaitu pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna √
merah atau bengkak
20. Tali pusat yang lembab akan mempercepat terjadinya proses puputnya √
(terlepasnya) tali pusat

119

Anda mungkin juga menyukai