OLEH
SUYATNO, S.Gz
KENDARI
2021
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayahnya sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXXVII dan menyelesaikan Laporan
Tengah”
Sebagai salah satu peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 Angkatan CXXVII,
penulis menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan tahapan
kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera nikmat sehingga
2. Baginda Rasulullah SAW atas tuntunan jalan penerangnya hingga akhir zaman.
3. Pemerintah Kabupaten Buton Tengah atas segala dukungan yang telah menyetujui
4. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
5. Bapak Kafarudin, SE., MM. selaku coach Kelompok V Angkatan CXXVII yang telah
iv
6. Ibu Nurmaida, SKM. selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan
7. Para Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis
8. Panitia penyelenggara yang telah membantu selama proses kegiatan, terkhusus kepada
Bapak Jamal, S.Si selaku Koordinator Lapangan dan Bapak Jabbar, S.M selaku wali kelas
9. Keluarga tercinta terkhusus Orang Tua, Istri dan Anak yang senantiasa selalu memberikan
Doa dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian kegiatan selama
10. Teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXVII dan Angkatan
CXXVI, Lingkup Pemerintahan Kabupaten Buton Tengah dan Kota Kendari untuk
11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam
penyusunan laporan kegiatan ini. Laporan Aktualisasi ini tidaklah luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan membantu dalam
penyempurnaan isi dari Laporan Aktualisasi ini. Penulis berharap semoga Laporan
SUYATNO, S.Gz
NIP. 19910722 202012 1 001
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................. 3
C. Manfaat ........................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup ................................................................................................ 4
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI DASAR ASN
DAN PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI ................................ 5
A. Gambaran Umum Organisasi dan Dasar Hukum ............................................. 5
B. Visi Misi Organisasi ........................................................................................ 6
C. Tupoksi Organisasi dan Tupoksi Peserta……………………………………… 7
D. Struktur Organisasi .......................................................................................... 9
E. Data – Data Pendukung Isu Yang Diangkat...................................................... 10
F. Konsepsi Nilai – Nilai Dasar ASN ................................................................... 11
a. Akuntabilitas .............................................................................................. 11
b. Nasionalisme ............................................................................................. 12
c. Etika Publik ............................................................................................... 13
d. Komitmen Mutu......................................................................................... 15
e. Anti Korupsi ............................................................................................. 16
G. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.......................................... 17
a. Manajemen ASN........................................................................................ 17
b. Pelayanan Publik........................................................................................ 20
c. Whole og Government (WoG) ................................................................... 21
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................... 24
A. Identifikasi Isu ................................................................................................. 24
B. Pemilihan Isu Prioritas ..................................................................................... 25
vi
C. Isu Prioritas ..................................................................................................... 26
D. Analisis Dampak Isu ........................................................................................ 26
E. Gagasan Pemecahan Isu ................................................................................... 27
F. Kegiatan dan Tahapan Untuk Memecahkan Isu ................................................ 27
G. Analisis Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan ........................................... 28
H. Perkiraan Hambatan dan Solusi........................................................................ 35
I. Rencana Habituasi berisi Nilai Dasar yang akan diterapkan dalam Kegiatan
Rutin Sehari-hari………………………………………………………………... 36
J. Time Shedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi………………………... 37
BAB IV HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI……………………………………….. 39
A. Deskripsi Hasil Pelaksanaa Kegiatan……………………………………………. 39
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahap kegiatan yang
Dilaksanakan…………………………………………………………………….. 40
C. Nilai Dasar yang telah Diterapkan dalam Setiap Kegiatan……………………… 60
D. Analisis Capaian Aktualisasi……………………………………………………. 60
E. Faktor Kunci Keberhasilan……………………………………………………… 61
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………… 62
A. Kesimpulan……………………………………………………….……………... 62
B. Saran…………………………………………………………………………….. 63
C. Rencana Tindak Lanjut…………………………………………………………. 63
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 64
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Identifikasi Isu Berdasarkan Kondisi Saat Ini dan Kondisi yang di Harapkan .. 24
Tabel 3.2 Identifikasi Isu Melalui Matriks APKL ........................................................... 25
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai
pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. Dalam Undang – Undang No. 5 tahun 2014 pasal 63 ayat
(3) dan ayat (4) tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan Instansi Pemerintah untuk
wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percoban. Bedasarkan peraturan kepala LAN Nomor 12
Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negri Sipil, pelatihan ini
memadukan pembelajaran klsikal dan non klasikal di tempat pelatihan serta di tempat
kerja, yang memungkinkan peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan dan
mengaktualisasikan serta membuatnya menjadi kebiasaan dan merasakan manfaatnya,
sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakte PNSyang profesional.
Peran ASN bidang kesehatan melalui kegiatan mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas prima di puskesmas meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif, dan
rehabilitative. Agent, host dan lingkungan merupakan tiga faktor yang sangat berperan
dalam riwayat tubuhnya penyakit. tumbuh nyanya penyakit. Maka dari itu untuk
meningkatkan untuk meningktakan derajat kesesehatan masyaraka, kita harus menaggani
ketiga faktor tersebut baik secara pormotif, preventif, maupun secara kuratif dan
rehabilitative.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan
Kebupaten yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Oleh karna itu puskesmas mempunyai peran menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
puskesmas berfungsi sebagai penggerak pembanggunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan
otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau
1
perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam
berpikir. Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Kejadian stunting dapat dimulai ketika anak masih dalam kandungan dan terutama
sampai anak berusia 2 tahun. Sangat penting untuk dipahami bahwa kerusakan fisik dan
kognitif akibat anak stunting tidak dapat diperbaiki setelah usia anak 2 tahun. Oleh
karena itu, perilaku hidup sehat dari ibu hamil sampai anak usia 2 tahun merupakan
periode penting untuk pencegahan stunting pada anak-anak.
Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek
jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi
hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak
maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal,
serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas,
penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Menurut pengamatan penulis selama bekerja di UPTD Puskesmas Watorumbe
Bata, ternyta ada beberapa hal yang kurang optimal, yaitu belum optimalisasi konseling
ASI Eksklusif, Belum optimalnya pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di
sekolah dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap masalah stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (Kerdil) dari
standar usianya. Kondisi anak yang pendek sering sekali dikatakan sebagai faktor
keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya
menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya padahal seperti kita ketahui,
genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila di
bandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya dan politik) dan
pelayanan kesehatan. Dengan kata lain stunting merupakan masalah yang sebenarnya
bias dicegah.
“Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya membawa balitanya ke posyandu
untuk menimbang, mengukur panjang atau tinggi badan setiap bulan di posyandu masih
rendah. Ibu balita rutin setiap bulan datang ke Posyandu hanya pada saat imunisasi dan
memeriksa kehamilan. Selain itu, kurangnya pengetahuan kader tentang posyandu
menyebabkan Posyandu yang memiliki sistem lima meja menjadi tidak berjalan dengan
baik,”
2
Selama menjadi CPNS di UPTD Puskesmas Watorumbe Bata Buton Tengah,
penulis mengamati bahwa masyarakat belum menyadari tentang masalah stunting yang
terjadi pada balita. Untuk itu maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Peningkatan
Pemahaman Masyarakat Terhadap Masalah Stunting Melalui Gerakan Masyarakat Sadar
Stunting (Germasting) Di Wilayah Kerja Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton
Tengah”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dan Anti Korupsi
(ANEKA), dan nilai-nilai dasar kedudukan dan peran PNS dalam NKRI (Manajemen
ASN, Whole Of Government dan Pelayanan Publik) pada pelaksanaan kegiatan
aktualisasi di unit kerja sesuai kualifikasi jabatan masing-masing sehingga dapat
berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi organisasi.
2. Tujuan Khusus
Terwujudnya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap masalah stunting di
Wilayah Kerja Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton Tengah.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan aktualisasi ini adalah :
1. Manfaat Untuk Penulis
a. Mewujudkan Akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas
b. Mengedepankan Nasionalisme dalam pelaksanaan tugas jabatan sehingga
bekerja atas dasar nilai-nilai Pancasila
c. Menjunjung tinggi standar Etika Publik dalam pelaksanaan tugas jabatan
d. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan prima di lingkung pelayanan prima di lingkungan kerja
e. Mengedepankan sikap Anti Korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan
korupsi di lingkung instansi
f. Menjadi motivasi dan semangat untuk selalu melakukan aktualisasi nilai dasar
ASN untuk jangka panjang.
3
2. Manfaat Untuk Organisasi
Menjadi agen perubahan kepada instansi untuk menciptakan birokrasi dan
pelayanan publik yang profesional, bebas kolusi, korupsi dan nepotisme serta
mengedepankan kepentingan negara dan masyarakat.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
a. Masyarakat bisa mendapatkan pelayanan edukasi dan informasi mengenai
kesehatan sehingga bisa melaksanakan perilaku hidup sehat
b. Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang masalah stunting pada balita
D. Ruang Lingkup
Kegiatan Rancangan aktualisasi akan dilaksanakan di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton Tengah sejak tanggal 08 Oktober sampai
dengan 14 November 2021. Peningkatan Pemahaman Masyarakat Terhadap Masalah
Stunting berfokus pada pegetahuan mengenai gizi, pola asuh, dan pengolahan pangan
yang menjadi salah satu pengaruh terjadinya stunting. Sasaran yaitu Wanita Usia Subur
(WUS), ibu hamil dan ibu balita.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI DASAR ASN DAN
PERAN DAN KEDUDUKAN ASN DALAM NKRI
5
B. Visi, Misi dan Organisasi
a. Visi
Visi adalah keadaan masa depan yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan
oleh suatu instansi pemerintah. Dengan mengacu pada batasan tersebut, visi
UPTD Puskesmas Watorumbe Bata adalah sebagai berikut:“Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Untuk Kecamatan Mawasangaka Tengah”
b. Misi
Misi adalah langkah-langkah yang ditempuh guna mewujudkan visi
tersebut, maka ditetapkan misinya sebagai berikut:
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup
bersih dan sehat
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, guna mewujudkan tenaga
kesehatan yang professional
4. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya
c. Nilaii-nilai Organisasi
Puskesmas Watorumbe Bata memiliki nilai-nilai organisasi yaitu:
1. Integritas
Bersikap jujur dan menunjukan kepatuhan yang konsisten dan tanpa
kompromi pada prinsip dan nilai moral dan etika yang kuat;
2. Profesional;
Bekerja dengan semangat yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi
dan berpegang teguh pada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari
perbuatan.
3. Kreatif dan inovatif;
Bekerja dengan pemanfaatan/pembaharuan/pengembangan dan menciptakan
hal baru yang berbeda dari sebelumnya
4. Tim kerja yang solid.
Dalam bekerja membangun kepercayaan dan saling menghormati satu sama
lain dan mengembangkan norma atau panduan yang berlaku pada tim secara
bersama.
6
C. Tugas Pokok danFungsi Organisasi
7
posyandu
5. Membuat perencanaan kegiatan gizi bersama lintas sektor terkait
6. Melaksanakan konseling gizi di puskesmas dan posyandu
7. Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian
makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada nak balita dengan
kasus gizi kurang
8. Melaksanakan kegiatan dalam rangka UPGK (Upaya Perbaikan Gizi
Keluarga), mengkordinasikan kegiatan dan penyuluhan gizi di
posyandu
9. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) Umur di
unit atau wilyah kerja secara bulanan bagi balita
10. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja
11. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran BB, TB dan Umur
12. Mencatat dan melaporkan atas hasil pengukuran LILA
13. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi
14. Melaksanakan pendataan sasaran dan distribusi Vitamin A, kapsul
yodium dan tablet besi ( fe ) pada remaja
15. Melaksanakan PSG ( Pemantauan Status Gizi )
16. Melakukan pemantauan garam beryoidum
17. Mendeteksi dan melaporkan adanya balita KEP
18. Melakukan pencatatan harian, penyediaan makanan tambahan
19. Memantau kegiatan PMT balita, anak sekolah dan bumil meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN terhadap jumlah/macam PMT
20. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, umur di tingkat desa meliputi
sasaran, status gizi dan SKDN secara bulanan di posyandu
8
D. Struktur Organisasi
9
E. Data-Data Pendukung Isu Yang Diangkat
a. Keadaan Umum Pegawai
Puskesmas Watorumbe Bata mempunyai jumlah pegawai sebanyak 30 orang yang
terdiri 10 orang PNS, 2 orang CPNS, 4 orang Kontrak NS dan 14 orang PHTT.
10
8. Ruang Apotik
9. Ruang Tindakan Emergency
10. Ruang Perawatan
11. Laboratorium Sederhana
12. Ruang KIA/KB
13. Kamar mandi/ WC
14. 1 Unit Ambulance
c. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan yang ada di UPTD Puskesmas Watorumbe Bata adalah sebagai
berikut :
1. Pelayanan Rawat Jalan
- Poli Umum
- Poli Gigi
- Poli KIA/KB
- Poli P2M dan TM
2. Pelayanan Kefarmasian
3. Pelayanan Laboratorium
4. Pelayanan bersalin
5. Pelayanan UGD 24 Jam
11
seharusnya dan korupsi dalam pengambilan keputusan, meningkatkan akuntabiltas
dalam keputusan serta meningkatkan kepercayaan kepada pimpinan secara
keseluruhan
3. Integritas: dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk
dijunjung dan mematuhi semua hukum dan aturan yang berlaku. Integritas
4. akan memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan stakeholders.
5. Tanggung jawab: tanggung jawab akan memberikan kewajiban bagi setiap
individu dan lembaga bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan
6. Keadilan: keadilan harus menjadi landasan utama akuntabilitas karena akan
berdampak pada kepercayaan serta optimal atau tidaknya suatu kinerja
7. Kepercayaan: rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Lingkungan akuntablitas tidak akan lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya
8. Keseimbangan: keseimbangan diperlukan antara kewenangan, harapan dan
kapasitas. Setiap indibidu harus menggunakan wewenang untuk peningkatan
kinerja sesuai kapasitas sumber daya dan keahlian yang dimiliki.
9. Kejelasan: fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui wewenang, peran dan
tanggung jawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
10. Konsistensi: konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur dan sumber daya kan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel.
(Sumber: “Akuntabiltas” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017)
b. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas,
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila yang meliputi
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
12
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan – kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan;menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negara;bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri;mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban
antara sesama manusia dan sesama bangsa;menumbuhkan sikap saling mencintai
sesama manusia;mengembangkan sikap tenggang rasa.
(Sumber: “Nasionalisme” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017)
c. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
13
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau untuk orang lain
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplinpegawai ASN.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang - Undang ASN,
yakni sebagai berikut:
14
(Sumber: “Etika Publik” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017)
d. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih sudah menjadi
keniscayaan di era reformasi saat ini. Pun dengan penyelenggaraan pemerintah yang
berorientasi pada layanan prima. Itu adalah sesuatu yang sudah tidak bisa ditawar
lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila
pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat, maka akan
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Pelayanan publik yang
bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah.
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek utama
yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu melaui
15
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang
ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
(Sumber: “Komitmen Mutu” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017)
e. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, dan
masyarakat. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek,
namun dapat berdampak jangka panjang.
Korupsi merupakan kegiatan yang merugikan keuangan negara demi
menguntungkan diri sendiri maupun orang lain. Korupsi digolongkan sebagai
kejahatan luar biasa karena dampaknya yang sangat besar bagi pribadi, keluarga
maupun masyarakat. Nilai dasar anti korupsi antara lain
a. Kejujuran: merupakan kelurusan hati, tidak berbohong dan tidak curang
16
b. Kepedulian: memperhatikan, mengindahkan dan menghiraukan
c. Kemandirian: melaksanakan kegiatan tanpa bergantung kepada pihak lain
d. Kedisiplinan: mencapai suatu tujuan dengan waktu yang lebih efisien
e. Tanggung jawab: perwujudan dari kewajiban mesnyelesaikan sesuatu hal
yang dilakukan
f. Kerja keras: kemauan untuk melaukan sesuatu dengen ketekunan dan
ketahanan demi tercapainya suatu tujuan
g. Sederhana : prinsip ini akan mengatasi adanya kesenjangan sosial serta
sidat iri dengki
h. Adil: tidak berat sebelah, tidak memihak
i. Berani: tidak takut untuk melakukan sesuatu yang benar.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan
selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan selalu
ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus dipertanggungjawabkan
sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk antikorupsi.
(Sumber: “Komitmen Mutu” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2017)
17
luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah.ASN senantiasa menjunjung
tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan.
3. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah salah satu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab
dengan baik, dan dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur di Undang-undang No 5 tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut.
Seorang ASN mempunyai kewajiban dan hak sebagai berikut:
1. Gaji, tunjangan dan fasilitas
2. Cuti
3. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
4. Perlindungan
5. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU No.
5 tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai ASN memiliki hak
serta kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya. Berdasarkan pasal 92
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1. Jaminan kesehatan
2. Jaminan kecelakaan kerja
3. Jaminan kematian
4. Bantuan hukum
18
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1. Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara
KesatuanRepublik Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan
penuh tanggung jawab
6. Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan Bersedia
ditempatkan diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No.5 tahun 2014 tentang ASN disebutan bahwa ASN sebagai
profesi berdasarkan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode
perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
19
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri sendiri atau orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN;
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
b. Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Lembaga
Administrasi Negara, 2017).
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga
harus diberi akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan
apabila merasa tidak puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
c. Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan
20
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen. Pelayanan Publik.
d. Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar
perbedaan identitas warga Negara
e. Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat di jangkau
oleh seluruh warga Negara
f. Efektif dan Efisien
21
yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-
urusan yang relevan.
22
penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda beda.
2. Nilai budaya organisasi Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala
ketika terjadinya upaya kolaborasi sampai kelembagaan.
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di UPTD
Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton Tengah. Setelah menemukan isu-isu,
tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan kondisi
yang diharapkan. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak
dan dijadikan rancangan aktualisasi. Adapun beberapa isu yang berkembang di UPTD
Puskesmas Watorumbe Bata antara lain:
Tabel 3.1 Identifikasi Isu berdasarkan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
Tugas/fungsi
No. Keadaan sekarang Keadaan diinginkan Rumusan isu
bermasalah
1. Pelayanan konseling Pemahaman Masyarakat dapat Belum
ASI Eksklusif di Masyarakat tentang mengetahui manfaat optimalnya
Puskesmas ASI Eksklusif masih pemberian ASI konseling ASI
kurang Ekslusif pada Bayi Eksklusif di
Puskesmas
2. Melaksanakan masih ada remaja Semua remaja putri Belum
pendataan sasaran putri yang tidak rutin minum tablet optimalnya
dan distribusi tablet minum tablet tambah tambah darah pemberian tablet
tambah darah pada darah yang di seminggu sekali tambah darah
remaja putri berikan pada remaja putri
24
B. Pemilihan Isu Prioritas
Berdasarkan table diatas dapat ditetapkan bahwa isu prioritas yang akan diangkat
dalam aktualisasi ini adalah :
Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah,
tahap selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu.
Analisis
No. Isu Utama Total Ranking
A P K L
Rendahnya Pemahaman Masyarakat
Terhadap Masalah Stunting di
1. 5 4 4 5 18 1
Wilayah Kerja Puskesmas
Watorumbe Bata
Belum Optimalnya Konseling ASI
25
Dari ketiga isu aktual tersebut, maka dipilih isu yang paling prioritas dengan
menggunakan kriteria Aktualitas (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K), dan
Kelayakannya (L), yang artinya :
1. Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2. Problematika, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya
3. Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
4. Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Keterangan skor dengan pembobotan 1 sampai dengan 5 adalah sebagai berikut : Angka
5 = sangat kuat pengaruhnya;
Angka 4 = kuat pengaruhnya,
Angka 3 = sedang pengaruhnya,
Angka 2 = kurang pengaruhnya,
Angka 1 = sangat kurang pengaruhnya.
Isu di atas dianggap penting namun hanya dipilih salah satu isu yang dianggap
sangat yang prioritas untuk segera ditangani.oleh karena itu diperlukan analisis isu mana
yang menjadi prioritas.
Setelah penentuan kualitas isu dengan alat analisis APKL, maka didapatkan isu
yang perlu untuk dicarikan pemecahan masalahnya yaitu “Rendahnya Pemahaman
Masyarakat Terhadap Masalah Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Watorumbe
Bata Kabupaten Buton Tengah”.
C. Isu Prioritas
Berdasarkan hasil analisis menggunakan teknik analisis APKL, maka dapat disimpulkan
bahwa Isu prioritas adalah “Rendahnya Kesadaran Masyarakat terhadap masalah
stunting”
26
E. Gagasan Pemecahan Isu
Tabel 3.3 Kegiatan yang terpilih sebagai pemicahan Isu
1. Unit : Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten
Buton Tengah
2. Isu yang Diangkat : Rendahnya Pemahaman Masyarakat
Terhadap Masalah Stunting
3. Gagasan Pemecahan Isu : Melakukan Kegiatan Sosialisasi,
Pengadaan Leaflet dan Buku Bahan
Makanan serta Kandungan Gizinya
4. Tujuan Gagasan : Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Pemecahan Isu terhadap Masalah Stunting Melalui
Gerakan Masyarakat Sadar Stunting
(GERMASTING) di Wilayah Kerja
Puskesmas Watorumbe Bata
5. Kegiatan-kegiatan : 1. Melapor Kepada Pimpinan
2. Menyiapkan Bahan-Bahan Untuk
Sosialisasi
3. Pelaksanaan Kegiatan Gerakan
Masyarakat Sadar Stunting
(GERMASTING)
4. Evaluasi Kegiatan GERMASTING
27
3.2. Membagikan kuesioner pre test
3.3. Sosialisasi tentang pencegahan Stunting
3.4. Membagikan kuesioner post test kepada responden
4. Evaluasi Kegiatan GERMASTING
4.1 Mengevaluasi nilai pre dan post test
4.2 Membuat daftar nilai responden
4.3 Membuat kesimpulan kegiatan
Nasionalisme :
Saya akan membuat bahan konsultasi dengan
jujur terhadap apa yang akan saya lakukan nanti
Etika Pulik :
Saya akan membuat bahan konsultasi dengan
cermat agar konsultasi yang akan dilakukan
dengan pimpinan berjalan sesuai yang diharapkan
Komitmen Mutu :
Saya akan membuat bahan konsultasi dengan
efisien dan efisien sehingga sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
Anti Korupsi :
Saya akan membuat bahan konsultasi dengan
dengan mandiri sesuai kemampuan yang dimiliki
Nasionalisme :
Saya akan melakukan musyawara dengan
bertukar pendapat dan menerima masukan dari
pimpinan terkait aktualisasi yang akan saya
lakukan di tempat kerja
28
Etika Pulik :
Saya akan berkomunikasi dengan sopan dan
ramah kepada pimpinan dalam menyampaikan
aktualisasi yang akan saya lakukan
Komitmen Mutu :
Saya akan berkonsultasi dengan pimpinan agar
kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Saya akan berkomunikasi dengan pimpinan
terkait pemecahan masalah dalam aktualisasi
yang akan saya lakukan, hal ini merupakan
bentuk kepedulian saya terhadap masalah yang
ada ditempat kerja
Nasionalisme :
Saya akan bekerja sama dengan teman sejawat
dalam kegiatan aktualisasi yang dilakukan
Etika Pulik :
Saya akan mendiskusikan dengan teman sejawat
terkait kegiatan aktualisasi dengan bersikap
sopan
Komitmen Mutu :
Saya akan merespon dengan baik jika ada
masukan dan saran yang diberikan oleh teman
sejawat dalam pelaksanaan aktualisasi nanti
Anti Korupsi :
Saya akan berkonsultasi terhadap teman
sejawat dengan jujur sesuai aktualisasi yang
direncanakan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Penguatan Nilai Organisasi :
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Kegiatan tidak akan berjalan sesuai rencana
29
Nasionalisme :
Saya akan menyiapkan kuesioner dengan disiplin
dan menggunakan pertanyaan- pertanyaan yang
mudah di pahami dan di mengerti oleh responden
Etika Pulik :
Saya akan menyiapkan kuesioner dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan mudah di
pahami oleh responden
Komitmen Mutu :
Saya akan menyiapkan kuesioner dengan efektif
dan efisien serta menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang hasilnya dapat mengukur tingkat
pemahaman tentang stunting
Anti Korupsi :
Saya akan menyusun kuesioner secara mandiri
sesuai dengan masalah yang terkait aktualisasi
Etika Pulik :
Saya akan membuat buku bahan makanan dan
kandungan gizinya dengan cermat
Komitmen Mutu :
Saya akan berinovasi dalam membuat buku
bahan makanan dan kandungan gizinya sesuai
dengan ketentuan/standar yang ada
Anti Korupsi :
Saya akan bekerja keras dalam membuat buku
bahan makanan dan kandungan gizinya sehingga
dapat memberikan informasi yang jelas dan
lengkap
30
Nasionalisme :
Saya akan membuat leafleat tentang stunting
sebagai bentuk kepedulian terhadap kelancaran
sosialisasi yang akan dilaksanakan
Etika Pulik :
Saya akan membuat leafleat dengan cermat
sehingga dapat terlihat menarik dan muda di
pahami
Komitmen Mutu :
Saya akan mebuatan leafleat dengan efektif dan
efisien sesuai kebutuhan
Anti Korupsi :
Saya akan membuat leafleat secara mandiri
sehingga dapat di jadikan sebagai bahan
informasi
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Kegiatan ini mendukung visi puskesmas watorumbe
bata yaitu “merwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Untuk Kecamatan Mawasangaka
Tengah” dan misi puskesmas yaitu : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, guna mewujudkan tenaga
kesehatan yang professional
Penguatan Nilai Organisasi : 1. Integritas Bersikap jujur dan menunjukan kepatuhan yang
konsisten dan tanpa kompromi pada prinsip dan nilai moral dan etika yang kuat;
2. Profesional Bekerja dengan semangat yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi dan
berpegang teguh pada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Bila tidak ada kegiatan pembeuatan bahan-
bahan penunjang maka akan menyulitkan dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi
Nasionalisme :
Saya akan mengumpulkan responden dengan
bekerja sama dengan kader posyandu
Etika Pulik :
Saya akan mengumpulkan responden di posyandu
dengan bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya akan mengumpulkan responden di posyandu
dengan efektif dan efisien sehingga dapat
31
terlaksana sesuai jadwal yang telah ditentukan
Anti Korupsi :
Saya akan mengumpulkan responden di posyandu
dengan disiplin sehingga sosialisasi yang
dilakukan tepat waktu
Nasionalisme :
Saya akan membagikan kuesioner pre test dengan
tertib sehingga proses pembagian tidak kacau
Etika Pulik :
Saya akan membagikan kuesioner pre test
dengan bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya akan membagikan kuesioner pre test dan
menjelaskan tata cara pengisian sehingga proses
pengisian berjalan dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Saya akan membagikan kuesioner pre test secara
adil sesuai urutan tanpa membedah-bedahkan
responden
Etika Pulik :
Saya akan melakukan sosialisasi tentang
pencegahan stunting dengan ramah dan soapan
kepada peserta sosialisasi
Komitmen Mutu :
Saya akan melakukan sosialisasi dengan efektif
dan efisien sehingga masyarakat dapat mengerti
dan memahami materi yang diberikan
Anti Korupsi :
Saya akan melakukan sosialisasi tentang
32
pencegahan stunting dengan jujur dalam
membawakan materi kepada peserta sosialisasi
Etika Pulik :
Saya akan membagikan kuesioner post test dengan
bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya akan membagikan kuesioner post test dengan
menjelaskan cara pengisiannya sama dengan pre
test tetapi untuk post test harus di isi sesuai
dengan pemahaman yang sekarang setelah
mendapat sosialisasi tentang pencegahan stunting
sehingga proses pengisian berjalan dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi :
Saya akan membagikan kuesioner post test
secara adil sesuai urutan tanpa membedah-
bedahkan responden
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai : Kegiatan ini mendukung visi puskesmas
watorumbe bata yaitu “merwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Untuk Kecamatan
Mawasangaka Tengah” dan misi puskesmas yaitu : 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau. 2. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Penguatan Nilai Organisasi : 1. Integritas Bersikap jujur dan menunjukan kepatuhan yang
konsisten dan tanpa kompromi pada prinsip dan nilai moral dan etika yang kuat; 2. Profesional
Bekerja dengan semangat yang tinggi dan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang
teguh pada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari perbuatan.
Dampak Bila Kegiatan tersebut tidak terlaksana : Bila kegiatan tidak terlaksana maka
Pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang optimal dalam pencegahan atau
penurunan stunting
Etika Pulik :
Saya akan mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan cermat sehingga dapat mengetahui hasil
secara akurat
Komitmen Mutu :
Saya akan mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan efektif dan efisien sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal
Anti Korupsi :
Saya akan mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan disiplin sehingga sesuai waktu yang telah
di tetapkan
Nasionalisme
Saya akan membuat daftar nilai responden
dengan jujur sesuai dengan nilai yang diperoleh
oleh responden
Etika Publik
Saya akan membuat daftar nilai responden
dengan cermat sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam merekap hasil nilai responden
Komitmen Mutu
Saya akan membuat daftar nilai responden
dengan efektif dan efisien sehingga dapat
menghemat waktu dan dapat menarik kesimpulan
Anti Korupsi
Saya akan membuat daftar nilai responden
dengan jujur tidak merubah atau menambahkan
nilai hasil responden
34
positif kepada sesuai dengan evaluasi kegiatan yang saya
masyarakat lakukan
Etika Pulik :
Saya akan membuat kesimpulan dengan cermat
sehingga dapat mengetahui hasil dengan baik dan
benar
Komitmen Mutu :
Saya akan membuat kesimpulan dengan efektif
dan efisien sehingga dapat memberi gambaran
hasil kegiatan dengan jelas
Anti Korupsi :
Saya akan membuat kesimpulandengan jujur dan
transparan
35
I. Rencana Habituasi berisi Nilai-Nilai Dasar yang akan Diterapkan dalam Kegiatan
Rutin Sehari – hari.
Tabel. 3.6 Rencana Habituasi
Kegiatan Kagiatan
Kegiatan 1 Kagiatan 3
Nilai Dasar Indikator Nilai 2 4 Total
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
Tanggung Jawab 10
Akuntabilitas Kejelasan target 1
Jelas 2
Jujur 4
Musyawarah 2
Kerja Sama 2
Nasionalisme Disiplin 1
Peduli 1
Tertib 2
Santun 1
Cermat 6
Sopan dan Ramah 2
Etika Publik
Sopan 2
Sopan dan Santun 3
Efektif dan Efisien 11
Komitmen Respon 1
Mutu
Inovasi 1
Mandiri 3
Peduli 1
Jujur 4
Anti Korupsi
Kerja Keras 1
Disiplin 2
Adil 2
36
J. Time Schedule Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Waktu Pelaksanaan
No.
Kegiatan Oktober 2021 November 2021
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Melapor kepada pimpinan
37
- Mengumpulkan responden yang
ada di posyandu
- Membagikan kuesioner pre test
Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Hari Libur
38
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
39
a. Tahapan Kegiatan mengumpulkan responden yang ada di wilayah posyandu telah
dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober s/d 29 November. Hasil dari kegiatan ini
adalah terkumpulnya responden di posyandu.
b. Tahapan Kegiatan membagikan kuesioner pre test telah dilaksanakan pada
tanggal 28 Oktober s/d 29 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah
terbaginya kuesioner pre test kepada responden.
c. Tahapan Kegiatan sosialisasi tentang stunting telah dilaksanakan pada tanggal 28
Oktober s/d 29 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya
sosialisasi tentang stunting.
d. Tahapan Kegiatan membagikan kuesioner post test telah dilaksanakan pada
tanggal 28 Oktober s/d 29 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah
terbaginya kuesioner post test kepada responden.
4. Kegiatan 4 yaitu evaluasi kegiatan GERMASTING yang telah dilaksanakan pada
tanggal 08 November s/d 13 November 2021. Adapun tahapan tiap kegiatan sebagai
berikut :
a. Tahapan Kegiatan merekap nilai pre test dan post test telah dilaksanakan pada
tanggal 08 November s/d 09 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah
adanya nilai pre test dan post test responden
b. Tahapan Kegiatan membuat daftar nilai responden telah dilaksanakan pada
tanggal 09 November s/d 10 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah
tersedianya daftar nilai responden
c. Tahapan Kegiatan membuat kesimpulan kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal
11 November s/d 13 November 2021. Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya
kesimpulan kegiatan yang dapat memberikan pengaruh positif
B. Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahap Kegiatan yang
dilaksanakan
Tabel 4. 1 Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan
Kegiatan 1 : Melapor Kepada Pimpinan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai Dasar)**
3. Menyiapkan Bahan Tersedianya Akuntabilitas :
Konsultasi rancangan Saya telah membuat bahan konsultasi dengan
aktualisasi penuh tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan
sebagai bahan konsultasi yang akan di gunakan
konsultasi
Nasionalisme :
Saya telah membuat bahan konsultasi dengan
40
jujur terhadap apa yang akan saya lakukan nanti
Etika Pulik :
Saya telah membuat bahan konsultasi dengan
cermat agar konsultasi yang akan dilakukan dengan
pimpinan berjalan sesuai yang diharapkan
Komitmen Mutu :
Saya telah membuat bahan konsultasi dengan
efisien sehingga sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Anti Korupsi :
Saya telah membuat bahan konsultasi dengan
dengan mandiri sesuai kemampuan yang dimiliki
Etika Pulik :
Saya telah berkomunikasi dengan sopan dan
ramah kepada pimpinan dalam menyampaikan
aktualisasi yang akan saya lakukan
Komitmen Mutu :
Saya telah berkonsultasi dengan pimpinan agar
kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Saya telah berkomunikasi dengan pimpinan
terkait pemecahan masalah dalam aktualisasi
yang akan saya lakukan, hal ini merupakan
bentuk kepedulian saya terhadap masalah yang
ada ditempat kerja
Gambar 4.2 Melakukan pertemuan dengan pimpinan dan membahas rancangan aktualisasi
42
Nasionalisme :
Saya telah bekerja sama dengan teman sejawat
dalam kegiatan aktualisasi yang dilakukan
Etika Pulik :
Saya telah mendiskusikan dengan teman sejawat
terkait kegiatan aktualisasi dengan bersikap sopan
Komitmen Mutu :
Saya telah merespon dengan baik jika ada
masukan dan saran yang diberikan oleh teman
sejawat dalam pelaksanaan aktualisasi nanti
Anti Korupsi :
Saya telah berkonsultasi terhadap teman
sejawat dengan jujur sesuai aktualisasi yang
direncanakan
43
sehat
6. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
7. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Analisis Dampak :
1. Dampak positif
Melapor kepada pimpinan bertujuan agar pimpinan mengetahui kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan di tempat kerja. Melalui kegiatan ini penulis
dapat berkonsultasi, mendapatkan arahan, persetujuan, masukan dan dukungan
dari pimpinan sehingga kegiatan yang akan dilaksanankan dapat berjalan optimal
sesuai rencana
2. Dampak Negatif
Apabila kegiatan melapor kepada pimpinan tidak dilakukan maka pimpinan tidak
mengetahui kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan, dengan d emikian pimpinan
tidak memberikan persetujuan dan dukungan sehingga kegiatan aktualisasi tidak
dapat dilaksanakan di tempat kerja.
Etika Pulik :
Saya telah menyiapkan kuesioner dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan mudah di
pahami oleh responden
Komitmen Mutu :
Saya telah menyiapkan kuesioner dengan efektif
dan efisien serta menggunakan pertanyaan-
pertanyaan yang hasilnya dapat mengukur tingkat
pemahaman tentang stunting
44
Anti Korupsi :
Saya telah menyusun kuesioner secara mandiri
sesuai dengan masalah yang terkait aktualisasi
Etika Pulik :
Saya telah membuat buku bahan makanan dan
kandungan gizinya dengan cermat
Komitmen Mutu :
Saya telah berinovasi dalam membuat buku
bahan makanan dan kandungan gizinya sesuai
dengan ketentuan/standar yang ada
Anti Korupsi :
Saya telah bekerja keras dalam membuat buku
bahan makanan dan kandungan gizinya sehingga
dapat memberikan informasi yang jelas dan
lengkap
45
Gambar 4.5 Membuat Buku Bahan Makanan dan Kandungan Gizinya
Nasionalisme :
Saya telah membuat leafleat tentang stunting
sebagai bentuk kepedulian terhadap kelancaran
sosialisasi yang akan dilaksanakan
Etika Pulik :
Saya telah membuat leafleat dengan cermat
sehingga dapat terlihat menarik dan muda di
pahami
Komitmen Mutu :
Saya telah mebuatan leafleat dengan efektif dan
efisien sesuai kebutuhan
Anti Korupsi :
Saya telah membuat leafleat secara mandiri
sehingga dapat di jadikan sebagai bahan
informasi
46
Gambar 4.6 Membuat leafleat tentang stunting
47
yang dilakukan menjadi tidak maksimal, masyarakat tidak menerima dengan baik
apa yang disampaikanan dan kurang memahami tujuan sosialisasi.
Etika Pulik :
Saya telah mengumpulkan responden di
posyandu dengan bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya telah mengumpulkan responden di
posyandu dengan efektif dan efisien sehingga
dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah
ditentukan
Anti Korupsi :
Saya telah mengumpulkan responden di posyandu
dengan disiplin sehingga sosialisasi yang
dilakukan tepat waktu
48
6. Membagikan Terbaginya Akuntabilitas :
Kuesioner pre test kuesioner pre Saya telah membagikan kuesioner pre test kepada
test kepada peserta sosilisasi hal ini merupakan tanggung
responden jawab sebelum melakukan sosialisasi
Nasionalisme :
Saya telah membagikan kuesioner pre test dengan
tertib sehingga proses pembagian tidak kacau
Etika Pulik :
Saya telah membagikan kuesioner pre test
dengan bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya telah membagikan kuesioner pre test dan
menjelaskan tata cara pengisian sehingga proses
pengisian berjalan dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Saya telah membagikan kuesioner pre test secara
adil sesuai urutan tanpa membedah-bedahkan
responden
Komitmen Mutu :
Saya telah melakukan sosialisasi dengan efektif
dan efisien sehingga masyarakat dapat mengerti
dan memahami materi yang diberikan
Anti Korupsi :
Saya telah melakukan sosialisasi tentang
pencegahan stunting dengan jujur dalam
membawakan materi kepada peserta sosialisasi
50
8. Membagikan Terbaginya Akuntabilitas :
kuesioner post test kuesioner post Saya telah membagikan kuesioner post test
kepadaresponden test kepada peserta sosialisasi hal ini merupakan
kepada tanggung jawab setelah melakukan sosialisasi
responden
Nasionalisme :
Saya telah membagikan kuesioner post test
dengan tertib sehingga proses pembagian tidak
kacau
Etika Pulik :
Saya telah membagikan kuesioner post test dengan
bersikap sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Saya telah membagikan kuesioner post test
dengan menjelaskan cara pengisiannya sama
dengan pre test tetapi untuk post test harus di isi
sesuai dengan pemahaman yang sekarang setelah
mendapat sosialisasi tentang pencegahan stunting
sehingga proses pengisian berjalan dengan efektif
dan efisien
Anti Korupsi :
Saya telah membagikan kuesioner post test
secara adil sesuai urutan tanpa membedah-
bedahkan responden
51
Gambar 4.10 Membagikan kuesioner post test kepada responden
52
2. Dampak Negatif
Apabila Pelaksanaan kegiatan gerakan masyarakat sadar stunting (GERMASTING)
tidak dilakukan maka masyarakat kurang memahami tentang stunting. Sehingga
masyarakat akan terus membiarkan stunting terjadi, menganggap stunting adalah hal
biasa yang tidak harus membutuhkan penangan. Dengan demikian angka kejadian
stunting akan terus meningkat yang akan berdampak buruk bagi pertumbuhan dan
perkembangan balita, menurunnya kecerdasan dan kesehatan hingga dewasa.
Etika Pulik :
Saya telah mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan cermat sehingga dapat mengetahui hasil
secara akurat
Komitmen Mutu :
Saya telah mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan efektif dan efisien sehingga mendapatkan
hasil yang maksimal
Anti Korupsi :
Saya telah mengevaluasi hasil pre dan post test
dengan disiplin sehingga sesuai waktu yang telah
di tetapkan
53
Gambar 4.11 merekap nilai pre test dan post test
Nasionalisme
Saya telah membuat daftar nilai responden
dengan jujur sesuai dengan nilai yang diperoleh
oleh responden
Etika Publik
Saya telah membuat daftar nilai responden
dengan cermat sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam merekap hasil nilai responden
Komitmen Mutu
Saya telah membuat daftar nilai responden
dengan efektif dan efisien sehingga dapat
menghemat waktu dan dapat menarik kesimpulan
Anti Korupsi
Saya telah membuat daftar nilai responden
dengan jujur tidak merubah atau menambahkan
nilai hasil responden
54
Gambar 4.12 Membuat daftar nilai responden
55
Grafik Nilai Pre Test dan Post Test
Posyandu Rumput Laut III
100 95 95
90 90
90 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
80 75 75 75
70 70
70
60 60 60 60 60
60 55 55 55 55
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
50 45 45 45 45
40 40 40
40 35
30 30
30
20
10
0
Satriani
Marlisa
Anita
Tasira
Kashi
Wa Nuru
Wa Huru
Erni
Nuriati
Wa Uli
Wa Sauma
Nuriati
Lisa Hasan
Naria
Rukiya
Wa Ini
Rina. K
Ani
Wa Sidi
Arfisyah
Wa kalambe
Mukhdalifa
Sarina
Riska Dewi
Asni
Rusiani
Isnawati
Warima
Suharni
Zarina
Pre Test
Series 2
Dari hasil pre test dan post yang dilkukan menunjukan adanya peningaktan penegtahuan
masyarakta tentang stunting dapat dilihat dari garafik diatas. posyandu rumput laut III nilai
rata-rata pre test yaitu 49% setelah dilakukan sosialisasi tentang stunting terjadi peningkatan
nilai rata-rata post test yaitu 80%. Dengan mengerakan masyarakat sadar stunting diharapkan
dapat merubah pola pikir dan perilaku masyarakt dalam mencegah dan mengatasi terjadinya
stuinting. Sehingga stunting dapat menurun khusnya di Wilayah Kerja Puskesmas Watorumbe
Bata Kabupaten Buton Tengah.
56
Grafik Nilai Pre Test dan Post Test
Posyandu Rumput Laut IV
95
100 90 90 90 90 90 90 90 90
85 85 85 85 85 85
80 80 80 80 80 80 80 80 80
75 75
80 70 70
65
60 60
55 55 55 55 55 55
60 50 50 50 50 50 50 50 50
45 45 45 45 45
40 40
35 35
40 30
25
20
Julia Noor…
Nurmila
Sakina
Wa Asi
Wa Ida
Wa Hasa
Hisaba
Sitti Hasana
Wa Ndia
Siti Dwiwarman Jaya
Rusiana
Wa Ita
Yuli Safila
Marni
Wa Ima
Ramnia
Jumiati
Endang
Paiti
Fairuz
Dewi
Yuni
Yanti
Sartia
Suryani
Maha
Amrihi
Wa Diana
Pre Test
Post Test
Pre Test
00
9
81-100
19
71-80
51-70
<50
2 0 Post Test
11 15 81-100
71-80
51-70
< 50
Dari hasil pre test dan post yang dilkukan menunjukan adanya peningaktan penegtahuan
masyarakta tentang stunting dapat dilihat dari garafik diatas. posyandu rumput laut IV nilai
rata-rata pre test yaitu 48% setelah dilakukan sosialisasi tentang stunting terjadi peningkatan
nilai rata-rata post test yaitu 83.4%. Dengan mengerakan masyarakat sadar stunting
diharapkan dapat merubah pola pikir dan perilaku masyarakt dalam mencegah dan mengatasi
terjadinya stunting. Sehingga stunting dapat menurun khusnya di Wilayah Kerja Puskesmas
Watorumbe Bata Kabupaten Buton Tengah.
57
3. Membuat Tersedianya Akuntabilitas :
Kesimpulan kesimpulan Saya telah membuat kesimpulan kegiatan dengan
Kegiatan kegiatan yang penuh tanggung jawab
dapat
memberikan Nasionalisme :
pengaruh Saya telah membuat kesimpulan dengan jujur
positif sesuai dengan evaluasi kegiatan yang saya
lakukan
Etika Pulik :
Saya telah membuat kesimpulan dengan cermat
sehingga dapat mengetahui hasil dengan baik dan
benar
Komitmen Mutu :
Saya telah membuat kesimpulan dengan efektif
dan efisien sehingga dapat memberi gambaran
hasil kegiatan dengan jelas
Anti Korupsi :
Saya telah membuat kesimpulandengan jujur dan
transparan
Berdasarkan aktualisasi yang telah dilakukan semua kegiatan yang direncanakan terlaksana
dengan baik, pelaksanaan sosialisasi, pre test dan post test berjalan dengan lancar peserta
sosialisasi (Ibu balita) sangat aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan sosialisasi. Setelah
pelaksanan sosialisasi dilakukan evaluasi pre test dan post test. Dari hasil evaluasi menunjukan
adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting. Hal ini memiliki dampak yang
positif terhadap perilaku dalam mencegah dan megatasi stunting. Dengan demikian masalah
58
stunting yang terjadi di wilayah kerja puskesmas watorumbe Bata dapat menurun. Hal ini tidak
terlepas dari dukungan pimpinan/mentor, teman sejawat, kader posyandu dan partisipasi ibu
balita dalam pelaksanaan kegiatan.
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Pelaksanaan evaluasi kegiatan sosialisasi masyarakat sadar stunting (GERMASTING)
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman masyarakat sebelum dan sesudah
dilakukan sosialisasi tentang stunting. Dari hasil evaluasi menunjukkan banyak masyarakat
belum memahami stunting. setelah dilakukan sosialisasi terjadi peningkatan pengetahuan
yang drastis. Masyarakat sudah memahami dengan baik tentang stunting sehingga diharapkan
dapat melakukan pencegahan secara dini. Dengan demikian kejadian stunting berkurang, akan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khusunya anak balita. Hal ini mendukung visi
puskesmas watorumbe bata yaitu “merwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Untuk
Kecamatan Mawasangaka Tengah” dan misi puskesmas yaitu :
1. Mendorong kemandirian masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan
sehat
2. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
3. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya
Analisis Dampak :
1. Dampak positif
Apabila Pelaksanaan kegiatan evaluasi gerakan masyarakat sadar stunting
(GERMASTING) dilakukan, maka dapat diketahui sejauh mana tingkat pengetahuan
masyarakat tentang stunting. Apakah ada perbedaan sebelum dan setelah dilakukan
sosialisasi.
2. Dampak Negatif
Apabila Pelaksanaan kegiatan evaluasi gerakan masyarakat sadar stunting
(GERMASTING) tidak dilakukan maka tidak akan diketahui sejauh mana masyarakat
mengetahui stunting. Setelah dilakukan sosialisasi tidak dapat diketahui apakah
pengetahuan masyarakat bertambah atau tidak
59
C. Nilai Dasar yang Telah Diterapkan dalam Setiap Kegiatan
Tabel. 4.2 Matriks Habituasi
Kegiatan Kagiatan
Kegiatan 1 Kagiatan 3
Nilai Dasar Indikator Nilai 2 4 Total
1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
Tanggung Jawab 10
Akuntabilitas Kejelasan target 1
Jelas 2
Jujur 4
Musyawarah 2
Kerja Sama 2
Nasionalisme Disiplin 1
Peduli 1
Tertib 2
Santun 1
Cermat 6
Sopan dan Ramah 2
Etika Publik
Sopan 2
Sopan dan Santun 3
Efektif dan Efisien 11
Komitmen Respon 1
Mutu
Inovasi 1
Mandiri 3
Peduli 1
Jujur 4
Anti Korupsi
Kerja Keras 1
Disiplin 2
Adil 2
60
Buton Tengah. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktualisasi
tercapai. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya tiap tahapan kegiatan yang telah disusun,
adanya dokumentasi setiap kegiatan serta masalah dapat terselesaikan.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang stunting dapat dilihat berdasarkan
hasil pre test dan post tes dalam kegiatan sosialisasi. Terjadinya peningkatan pengetahuan
masyarakat ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam
mencegah dan mengatasi stunting. Dengan demikian kejadian stunting dapat menurun
khusnya di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton Tengah.
Hal ini tidak terlepas dari dukungan pimpinan/mentor, teman sejawat, kader posyandu
dan partisipasi ibu balita dalam pelaksanaan kegiatan.
E. Faktor Kunci Keberhasilan
Kunci keberhasilan dalam pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Pemahaman Masyarakat
Terhadap masalah Stunting Melalui Gerakan Masyarakat Sadar Stunting
(GERMASTING) di Wilayah Kerja Puskesmas Watorumbe Bata Kabupaten Buton
Tengah” yaitu :
1. Adanya dukungan yang baik dari pimpinan/mentor dalam pelaksanaan aktualisasi di
tempat kerja.
2. Adanya kerja sama dengan teman sejawat, keder posyandu serta partisipasi ibu balita
dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi stunting.
3. Mempersiapkan alat dan bahan sebagai pendukung dalam pelaksanaan sosilisasi
sehingga kegiatan sosialisasi berjalan sesuai rencana
4. Adanya kuesioner pre test dan post test sebagai bahan evaluasi pengetahuan
masyarakat sebelum dan sesudah pelaksanaan sosialisasi sehingga diketahui terjadi
peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang stunting di bandingkan
sebelum pelaksanaan sosialisasi.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatn aktualisasi yang dilakukan peserta pelatihan dasar CPNS berpedoman pada
nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) yang berprinsip pada Manajemen ASN,
Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG). Tentunya pelaksanaan laporan
aktualisasi selama masa habituasi tidak lepas dari nilai-nilai dasar ASN yang telah
diperkenalkan selama masa pelatihan. Mulai dari bagiamana kita mampu membangun
integritas diri sehingga dapat mengemban segala jenis tugas yang diberikan,
bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, transparan dalam setiap pekerjaan, memiliki
etos kerja yang tinggi, jujur dan cermat dalam menyelesaikan pekerjaan, memiliki
inovasi serta berkomitmen pada mutu dalam hasil dari setiap pekerjaan, dan tidak lupa
kerja keras disetiap waktu guna hasil yang diharapkan selalu sesuai keinginan.
62
B. Saran
Nilai-nilai dasar ASN yang sudah diaktualisasikan dan sudah terinternalisasi perlu
diterapkan secara konsisten dalam kehidupan kerja sehari-hari walaupun tidak sedang
dalam masa habituasi.
63
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Anti Korupsi: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara
Mahmud, Mien K, dkk. 2009. TABEL KOMPOSISI PANGAN INDONESIA. Persatuan Ahli
Gizi Indonesia. Jakarta : PT Elex media Komputindo.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
64
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Waktu Pelaksanaan
No.
Kegiatan Oktober 2021 November 2021
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Melapor kepada pimpinan
Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Hari Libur
Lampiran 2. Nilai Dasar yang Telah Diterapkan dalam Setiap Kegiatan
Tabel. 3.6 Matriks Habituasi
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kagiatan 3 Kagiatan 4
Nilai Dasar Indikator Nilai 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 Total
Tanggung Jawab 10
Akuntabilitas Kejelasan target 1
Jelas 2
Jujur 4
Musyawarah 2
Kerja Sama 2
Nasionalisme Disiplin 1
Peduli 1
Tertib 2
Santun 1
Cermat 6
Sopan dan Ramah 2
Etika Publik
Sopan 2
Sopan dan Santun 3
Efektif dan Efisien 11
Komitmen Respon 1
Mutu
Inovasi 1
Mandiri 3
Peduli 1
Jujur 4
Anti Korupsi
Kerja Keras 1
Disiplin 2
Adil 2
Lampiran 3. Kegiatan 1 Melapor Kepada Pimpinan
Menyiapkan Bahan Konsultasi
Melakukan Pertemuan Dengan Pimpinan dan Membahas Rancangan Aktualisasi
Melakukan Konsultasi Dengan Teman Sejawat
Lampiran 4. Kegiatan 2 Menyiapkan Bahan-Bahan Untuk Sosialisasi
Membagikan Leaflet
Konsultasi Kepada mentor terkait laporan Meminta tanda tangan surat pernyataan
aktualisasi Mentor