Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI NILAI DASAR “ANEKA”

PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)


“IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI MELALUI KEGIATAN
MEMBERDAYAKAN MADING DI SDN NO 27 BUNGENG
KABUPATEN JENEPONTO”

OLEH :

HARTINA, S.Pd
NIP. 199611302020122018

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XLI
PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
MAKASSAR
2021

1
2
3
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan

kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik Laporan

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN),

sebagai salah satu syarat kelulusan Latihan dasar Prajabatan CPNS Pemerintah

Kabupaten Jeneponto Tahun 2021.

Dalam melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Kegiatan Aktualisasi ini,

penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari banyak

pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini pula penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. H. Iksan Iskandar, M.Si selaku Bapak Bupati dan Bapak H. Paris

Yaris, SE selaku Bapak wakil Bupati Kabupaten Jeneponto.

2. Bapak Drs. Nur Alam, M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kabupaten Jeneponto.

3. Bapak Halim, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN No 27 Bungeng Kecamatan

Batang mengembangkan pemikiran dalam penyusunan Laporan Aktualisasi

ini hingga selesai.

4. Bapak Harifudding, S.Pd, M.Si selaku coach yang telah memberikan masukan,

bimbingan dan arahan dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini.

5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya yang sangat

bermanfaat.

4
iv
6. Seluruh keluarga besar yang dengan tulus mendoakan dan memberi semangat untuk

segera menyelesaikan Rancangan Laporan Aktualisasi ini.

7. Panitia pelaksana Latihan Dasar Prajabatan CPNS Pemerintah Kabupaten

Jeneponto Tahun 2021.

8. Teman-teman Latsar Prajabatan CPNS Pemerintah Kabupaten Jeneponto

Tahun 2021 yang banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam

menyelesaikan Laporan Aktualisasi ini.

9. Rekan-rekan dan semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan Laporan

Aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualiasi ini masih terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, penuli ssangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak yang sifatnya membangun demi perbaikan laporan aktualisasi ini.

Semoga Allah SWT berkenan meridhoi segala apa yang telah kita lakukan

dan semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi orang banyak. Aamiin.

Jeneponto, 13 September 2021


Penulis

HARTINA, S.Pd
NIP: 19961130 202012 2 018

5v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN HASIL AKTUALISASI .................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN HASIL AKTUALISASI .................................... iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1


B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN .......... 4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................ 6


B. Visi dan Misi SDN No 27 Bungeng.......................................... 6
C. Nilai Organisasi ......................................................................... 6
D. Tugas dan Fungsi Guru ............................................................. 7
E. Proses Pelayanan dan Profil Organisasi .................................... 8
F. Nilai-Nilai Dasar ANEKA ....................................................... 11
G. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ................................. 20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI

A. isu............................................................................................... 25
B. Core Isu ..................................................................................... 26
C. Deskripsi Isu ............................................................................. 26
D. Sumber Isu ................................................................................ 27
E. Teknik Analisis Isu ................................................................... 27
F. Analisis Dampak ....................................................................... 32
G. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................ 32
H. Rancangan Kegiatan Aktualisasi............................................... 33

6vi
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI, MANFAAT DAN ANALISIS
DAMPAK NILAI-NILAI DASAR PROFESI
A. Capaian Aktualisasi ................................................................... 38
B. Deskripsi Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN dan Analisis
Dampak Nilai-Nilai Dasar Profesi ............................................ 42
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 59
B. Saran ......................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 61

LAMPIRAN

7
vii
DAFTAR TABEL

Tabel. 2.1. Jumlah Guru dan Peserta Didik ........................................................ 9


Tabel. 2.2. Identitas Sekolah .............................................................................. 9
Tabel.3.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu USG ..................................... 29
Tabel.3.2. Analisis Isu Menggunakan USG ....................................................... 29
Tabel.3.3.Analisis Fishbone ............................................................................... 31
Tabel.3.4.Rancangan Kegiatan Aktualisasi ........................................................ 33
Tabel.3.5. Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 37
Tabel.4.1. Capaian Aktualisasi ........................................................................... 38
Tabel.4.2. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi ......................................................... 42

8
viii
DAFTAR BAGAN

Bagan. 2.1. Struktur Organisasi sekolah ............................................................ 10

9ix
DAFTAR DIAGRAM

Diagram. 3.1. Diagram Fishbone ....................................................................... 30

10
x
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Apartur Sipil Negara (ASN) lahir dengan

maksud untuk menciptakan ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, memahami etika

profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Mengingat ASN memiliki tugas sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan

sebagai perekat dan pemersatu bangsa sehinga dibutuhkan manajemen yang tertata dalam

memastikan pelaksanaan tiga tugas utama tersebut melalui aturan perundang-undangan.

ASN sendiri terikat dalam aturan undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara yang merupakan pengganti dari undang-undang No. 8 tahun 1974 tentang pokok-

pokok kepegawaian serta perubahannya. Undang-undang ini telah melahirkan beberapa

peraturan pemerintah antara lain :

1. PP No. 11 tahun 2017 tentang manajemen ASN

2. PP No. 17 tahun 2020 tentang perubahan PP 11 tahun 2017

3. PP No. 49 tahun 2018 tentang PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian

Kerja)

4. PP No. 30 tahun 2019 tentang penilaian kinerja PNS

Selain itu juga dikeluarkannya PP No. 53 tahun 2010 tentang disiplim PNS sebagai

payung hukum untuk melihat kedisplinan serta sanksi atas ketidaksiplinan ASN dalam

menjalankan tugas dan fungsi di lingkungan kerja masing-masing.

Setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib mengikuti Pelatihan Dasar

(Latsar) untk diangkat menjadi ASN/PNS. Latsar calon PNS dilaksanakan untuk

membentuk Pegawai Negeri Sipil yang profesional dan memahami tugas utamanya yakni

1
sebagai pelaksana kebijakan, sebagai pelayan publik dan sebagai perekat dan pemersatu

bangsa. Latsar calon PNS dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan untuk

pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika pegawai penyelenggaraan

pemerintahan negara, bidang tugas dan budaya organisasinya serta nila-nilai dasar ASN

yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti Korupsi) sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan

masyarakat.Lembaga Adminisrasi Negara (LAN) ditunjuk sebagai pelaksanan teknis

latsar, sehingga dikeluarkan pula PerLAN No. 12 tahun 2018 tetang pelatihan dasar CPNS.

Dalam Pelaksanaannya, latsar memberikan keseimbangan antara pengenalan nilai-nilai

melalui pembelajaran dan praktik dalam hal ini aktualisasi dengan harapan nantinya dapat

dihabituasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Gerakan literasi adalah gerakan kemampuan siswa mengakses, memahami dan

menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca,

melihat, menyimak, menulis dan atau berbicara. Ada tiga tahapan dalam pelaksanaan

gerakan literasi sekolah yaitu tahapan pembiasaan, pengembangan dan pembelajaran. Pada

tahapan pembiasaan siswa akan diajak untu melakukan dua jenis kegiatan membaca untuk

kesenangan, yakni membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru. Pada tahap

pengembangan pelaksanaannya masih sama dengan tahapan pembiasaan namun peserta

didik juga didorong untuk menunjukkan keterlibatan ikiran dan emosinya dengan proses

membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Adapun hasil tulisan dari

pelaksanaan tahap ini tidak dinilai secara akademik. Sedangkan pada tahap pembelajaran

semua kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan tindal lanjut ditahap pengembangan dapat

diteruskan sebagai bagian dari pembelajaran dan dinilai secara akademik.

Gerakan literasi sekolah menjadi sangat penting dalam dunia pendidikan atau di

sekolah. Di sekolah kegiatan membaca dan menulis haruslah dibiasakan. Anak “dipaksa”

2
untuk mengakses langsung kesumbernya, sehingga pengetahuan siswa bertambah dengan

sendirinya. Selain itu siswa dilatih keterampilan dalam bidang menulis yang akan berguna

dalam mengerjakan tugas-tugas di sekolah.

Salah satu indikator keberhasilan dalam gerakan literasi sekolah adalah adanya

unjuk karya yang merupakan hasil dari kemampuan berpikir kritis, kemampuan

berkomunikasi secara kreatif secara verbal. Tulisan, visual atau digital yang bertemakan

literasi.

Media yang paling tepat untuk mewujudkan indikator keberhasilan gerakan literasi

salah satunya adalah mading. Karena majalah dinding dapat digunakan sebagai media

unjuk kerja hasil kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berkomunikasi peserta didik

secara kritis. Sesuai dengan namanya majalah dinding adalah majalah yang dipasang

didinding dengan prinsip yang tercermin lewat penyajiannya yang berwujud tulisan,

gambar atau kombinasi keduanya. Dengan adanya majalah dinding siswa termotivasi untuk

menciptakan karya yang akan ditampilkan di mading tersebut.

Majalah dinding memiliki peran yang cukup tinggi dalam upaya pembinaan dan

pembentukan siswa baik dalam aspek pengetahuan, kemampuan keterampilan, bakat dan

minat maupun sikap. Peran majalah dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas

kegiatan siswa secara fisical dan actual serta memiliki sejumlah fungsi yaitu : imformatif,

komunikatif, reaktif dan kreatif.

Keberadaan mading yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya memberikan

dampak yang signifikan kepada peserta didik. Dampak tersebut antara lain adalah

kurangnya minat siswa untuk meningkatkan kreatifitasnya, wawasan siswa kurang

berkembang. Dengan mempertimbangkan dampak yang disebabkan oleh isu “Belum

adanya mading sebagai sarana publikasi karya dan media informasi bagi siswa” dibutuhkan

gagasan pemecahan isu yang implementatif, realistis, dan kreatif. Dalam hal ini diajukan

3
sebuah gagasan pemecahan isu untuk mengimplementasikan gerakan literasi melalui

kegiatan memberdayakan mading. Berdasarkan uraian isu dan gagasan pemecahan

masalah, maka ditetapkan sebuah rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan pada SDN

No. 27 Bungeng Kabupaten Jeneponto dengan judul, “Impelementasi gerakan literasi

melalui kegiatan pemberdayaan mading di SDN No. 27 Bungeng.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan

1.1. Tujuan Umum

Mampu memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN

dengan baik sehingga dapat membentuk Aparatur Sipil Negara yang profesional

dan berkarakter yaitu :

a. Mampu mengimplementasian nilai akuntabilitas dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya.

b. Mampu menanamkan jiwa nasonalisme sebagai bentuk pengabdian kepada

bangsa dan negara.

c. Mampu mematuhi standar nilai etika publik yang berlaku.

d. Mampu melaksanakan pekerjaan secara efektif, efisien, inovatif untuk

meningkatkan mutu pelayanan.

e. Mampu bekerja secara jujur, transparan dan anti korupsi.

1.2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari aktualisasi ini adalah untuk meningkatkan

kemampuan menulis dan membaca serta kreatifitas siswa dalam berkarya melalui

pengaktifan mading.

2. Manfaat

Adapun manfaat dari pelatihan dasar dan aktualisasi ini diharapkan :

4
a. Mampu menciptakan ASN yang memahami tugas sebagai pelaksana kebijakan,

pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.

b. Memberikan kontribusi bagi peningkatan pelayanan pendidikan dan

pembelajaran di lingkungan kerja.

c. Mampu meningkatkan kemampuan membaca dan menulis serta kreatifitas siswa.

C. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanan Pelatihan Dasar CPNS umum Golongan III angkatan 41 Kabupaten

Jeneponto dilaksanakan pada Selasa tanggal 21 Juli 2021 sampai dengan 15

September 2021 dengan tahapan sebagai berikut :

1. Tahapan internalisasi dilaksanakan tanggal 21 Juli 2021 sampai dengan tanggal 10

Agustus 2021.

2. Tahapan Aktualisasi dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2021 sampai dengan 15

September 2021.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

A. Gambaran Umum Sekolah

SDN No. 27 Bungeng merupakan salah satu sekolah Negeri yang ada di

Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Sekolah ini berada di Desa Bungeng

Kecamatan Batang.

B. Visi Misi Sekolah

1. Visi

Visi SDN N0. 27 Bungeng

“ Peningkatan mutu pendidikan yang maju dan mandiri guna melahirkan Sumber

Daya Manusia yang Terampil, Cakap, Berbudi Luhur, Beriman dan Bertaqwa.

2. Misi

Misi SDN No. 27 Bungeng

• Meningkatkan prestasi belajar dan mengajar

• Menjalin kerjasama yang baik antara guru, komite sekolah dan kepala

sekolah

• Membina keimanan, ketaqwaan dan perilaku sesuai dengan Falsafah

Bangsa Indonesia, Pancasila dan Agama.

C. Nilai – nilai Organisasi

Adapun nilai-nilai budaya kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

adalah:

1. Memiliki Integritas

Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan

2. Kreatif dan Inovatif

6
Memiliki daya cipta memiliki kemampuan untuk menciptakan hal yang

baruyang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya

(gagasan, metode atau alat)

3. Inisiatif

Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang

dituntut dari pekerjaan

4. Pembelajar

Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme

5. Menjunjung Meritokrasi

Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan

yang kompeten

6. Terlibat aktif

Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan

7. Tanpa Pamrih

Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi

D. Tugas dan Fungsi Guru

1. Tugas Pokok Guru

Guru telah dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No.

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag

No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah

No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, yakni :

1) Merencanakan pembelajaran;

2) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;

3) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

4) Membimbing dan melatih siswa / siswa;

7
5) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang

sesuai; dan

7) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan.

2. Fungsi Guru

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru

yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung

dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni:

a) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

b) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik

guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

c) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,

dinamis dan dialogis;

d) Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu

pendidikan; dan

e) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan

sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

E. Proses Pelayanan dan Profil Organisasi

1. Proses Pelayanan

Kegiatan proses belajar mengajar diadakan pagi hari dimulai pukul 07.30

WITA berakhir pukul 12.00, dilaksanakan selama 6 hari dari hari Senin sampai

8
Sabtu, kecuali hari Jumat mulai pukul 07.30 WITA dan berakhir pukul 11.00

WITA.

2. Profil Organisasi

Tabel. 2.1 Jumlah Guru &Peserta Didik

NO Tenaga Pendidik Peserta Didik

1. Status Pengajar PNS 10 Perempuan 111


2. Status Pengajar Honorer 10 Laki-laki 117
Jumlah 20 Jumlah Siswa 228

Tabel 2.2. Identitas Sekolah

IDENTITAS SEKOLAH
Nama Sekolah SD Negeri 27 Bungeng
Nomor Statistik / NIS 101 190 505 033
Desa / Kelurahan Bungeng
Kecamatan Batang
Kabupaten Jeneponto
Provinsi Sulawesi Selatan
Kode Pos 92361
Status Sekolah Negeri
Tahun Berdiri 1942
Lintang -5. 15694067156567
Bujur 119.43649291992188
Status Kepemilikan Pemerintah Daerah
Tanggal SK Izin Operasional 1910 – 01 – 01
Sumber Listrik PLN
Daya Listrik 900

9
1
F. Nilai – nilai Dasar ANEKA

Sebagai seorang ASN tentunya ada nilai-nilai dasar yang harus menjadi

pegangan dalam menjalankan tugas dan fungsi kita dalam kehidupan sehari-hari baik

di lingkungan kerja maupun di lingkungan tempat tinggal dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dasar ASN seringkali dienl dengan singkatan

ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi ). Masing-masing nilai Aneka ini menjadi tanggung jawab moral bagi ASN

untuk dapat diinternalisasikan dalam menjalankan tugas. Berikut penjelasan terkait

nilai-nilai ASN tersebut :

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas dijelaskan sebagai sebuah kewajiban melaporkan dan

bertanggung jawab atas keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya melalui

media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala. Adapun nilai-nilai

yang terkandung didalam yakni :

a. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas kebawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya

b. Transparansi

Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh

individu maupun kelompok/instansi.

c. Integritas

Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung

tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,Undang-

Undang,Kebijakan, dan peraturan yang berlaku.

2
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)

Tanggung jawab adalah sebuah perbuatan yang dilakukan oleh setiap

individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan hati

seseorang. Yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut

memiliki sifat kepedulian dan kejujuran yang sangat tinggi.

e. Keadilan

Keadilan harus dipromosikan oleh pimpinan dan harus dihindari karena

dapat menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas organisasi.

f. Kepercayaan

Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini

yang akan melahirkan akuntabilitas.

g. Keseimbangan

Diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta

harapan,dan kapasitas.Setiap individu harus dapat menggunakan

kewenangannya untuk meningkatkan kerja.

h. Kejelasan

Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang harus

memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil

yang diharapkan.

i. Konsistensi

Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan, prosedur, sumber

daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan kerja

yang tidak akuntabel.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah wujud kesadaran warga negara akan perasaan cinta

3
yang tinggi ata bangga terhadap tanah air dengan tidak memandang rendah

bangsa lain. Semangat nasionalisme akan membentuk rasa patriotisme sehingga

kita rela berkorban membela bangsa / tanah air.

Upaya menumbuhkan rasa nasionalisme antara lain :

a. Memahami Pancasila sebagai modal dalam menumbuhkan nasionalisme.

Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa secara eksplisit

menguraikan nilai-nilai berkehidupan berbangsa dan bernegara didalam

setiap sila dan butir-butir Pancasila. Penjabaran inilah yang kemudian

membantu kita untuk melihat setiap langkah dan tindakan sebagai seorang

ASN dalam mewujudkan rasa Nasionalisme.

b. Kesadaran bahwa ASN sebagai pelaksana kebijakan publik salah satu fungsi

ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik. Untuk mampu

menjalankan peran inidengan maksimal, jiwa Nasionalisme yang kuatlah

yang mampu menggerakkannya. Tidak ada pembeda ASN pusat atau daerah

tetapi keinginan untuk menjalankan kebijakan dan kesediaan untuk mau

ditempatkan dimana saja sebagai pelaksana kebijakan. Sebagai individu

ASN pun kadang merasa penting untuk menkritik kebijakan disampaikan

seharusnya bersifat membangun dan disampaikan melalui kanal-kanal resmi

dan dengan cara yang santun.

c. Kesadaran bahwa ASN sebagai pelayan publik. Banyak sekali diantara kita

yang bermimpi menjadi ASN namun tidak dibarengi oleh kesadaran akan

tugas kta sebagai bagian dari pelayan publik. Sejak mendapatkan SK hingga

masa pensiun kita seharusnya sadar bahwa kita telah mewakahfan diri kita

sebagai pelayan publik sesuai dengan wewenang kerja yang kita miliki di

instansi masing-masing.

4
d. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Jiwa Nasonalisme harusnya

bisa diinternalisasikan dalam setiap langkah dan aksi yang dilakukan oleh

ASN, sehingga menjadi bagian dari fungsi kita sebagai perekat dan

pemersatu bangsa.

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar / norma yang menentukan

baik / buruk, benar / salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni :

a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan

b) Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam

menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi.

Nilai-nilai dasar etika publik sebgaimana tercantum dalam Undang-Undang

ASN, yakni :

a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila

b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945

c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e) Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif

f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g) Mempertanggungjawabkan tindakan dn kinerjanya kepada publik

h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah

i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

5
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu

Komitmen muutu menjadi nilai yang penting diimplementasikan oleh

ASN dalam melayani publik. Dengan memahami komitmen mutu ASN dapat

a. Menumbuhkan rasa bahwa bekerja sebagai pelayan publik

membutuhkan keikhlasan utamanya dalam memberikan pelayanan

total/service excellent.

b. Menanamkan dalam diri bahwa ASN harus berkomitmen kuat dalam

memberikan pelayan bukan hanya sekedar pelayanan tetapi upaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan

c. Latsar menjadi pondasi penanaman nilai dasar sebagaimana amanat

undang-undang kepegawaian dimana dalam proses ini menjadi bagian

dari penilaian untuk menjadi ASN yang berkomitmen untuk menjaga

mutu pelayanan dalam menjalankan tugas utama sebagai ASN.

Total Quality Management (TQM) menjadi salah satu upaya yang

dilakukan instansi sebagai strategi untuk mendapatkan kepuasan pelanggan

dengan melibatkan semua elemen yang ada di organisasi demi perbaikan

yang berkelanjutan. Hal ini diupayakan untuk memenuhi nilai dasar orientasi

6
mutu yakni aspek tangible (layanan yang terlihat secara nyata), reliability

(kepercayaan masyarakat tentang layanan yang diberikan), responsiveness

(cepat tanggap dalam memberikan layanan dan informasi terhadap

masyarakat atau stakeholder), assurance (jaminan kenyamanan, keemanan,

kredibilitas dalam memberikan layanan dalam melaksanakan tugas) dan

empathy (pelayanan yang dilakukan dengan sepenuh hati).

Dalam siklus pelaksanaan pekerjaan ada hal-hal yang harus diperhatikan

untuk menjaga mutu layanan dengan memperhatikan indikator komitmen

mutu yang terdiri atas : efisiensi, efektivitas, layanan mutu, inovasi, dan

perbaikan berkelanjutan.

5. Anti Korupsi

Sikap Anti Korupsi menjadi salah satu nilai dasar yang harus dimiliki

oleh ASN, karena pada dasarnya kita bekerja sebagai pelaksana kebijakam

dan pelayan publik yang sangat dekat dengan penyelewengan dan

penyalahgunaan wewenang. Berdasarkan undang-undang nomor 31 tahun

1999, mulanya korupsi dielompokkan menjadi 30 jenis. Namun kemudian

dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : Kerugian keuangan negara, suap-

menyuap, penggelapan jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan

kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Menanamkan sikap sadar anti korupsi merupakan salah satu cara

untuk menjauhkandiri kita dari korupsi. Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah

sebagai berikut.

a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi

penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil

7
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut

untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap

diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri

terhadap godaan untuk berbuat curang.

b. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat

kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan

memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana masih terdapat banyak

orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri

sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk

menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas

kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk

mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang

mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.

d. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan

konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat

seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani

8
tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi

pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan

kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan

yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa

keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan

baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan

kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya

kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.

Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir

dalam perbuatan tercela dan nista.

f. Kerja keras

Individu beretos kerja akan selau berupaya meningkatkan kualitas hasil

kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.

Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan

tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau

memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari

kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan

semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tergoda untuk hidup dalam

gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal

9
kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta

tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan

selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya.

h. Berani

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk

menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir

adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara

tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua

kolega dan teman-teman sejawawatnya melakukan perbuatan yang

menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak

takut dimusuhi dan tidak memiliki dan tidak memiliki teman kalau

ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia

terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk

mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang

pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada

bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan

keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

10
G. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI dapat dilihat dari 3 hal yang

pertama pada pendekatan Whole of Government (WoG), kedua pada

pendekatan Pelayanan Publik, dan ketiga pada Manajemen ASN.

1. Whole Of Government (WOG)

Whole Of Government (WOG) merupakan suatu pendekatan yang dapat

digunakan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang menitikberatkan pada

kolaborasi dari seluruh sektor yang terkait di instansi maupun lintas instansi demi

mencapai tujuan yang telah ditetapkan utamanya hal-hal yang berhubungan dengan

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik.

ASN dalam hal ini sebagai bagian dari pemerintah dalam menjalankan

tugas dan fungsinya,selain menerapkan nilai-nilai ANEKA juga diharapkan

mampu membentuk lingkungan kerja yang positif dengan pendekatan WoG,

karena pada dasarnya sebagai individu, ASN memiliki potensi masing-

masing yakni kemampuan berpikir (mind), jiwa (soul), dan jasmani (body)

yang diharapkan akumulasi dari ketiganya memberikan kontribusi positif

dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab baik secara individu maupun

secara kelompok. Diharapkan selaras membentuk WoG.Kontribusi positif

secara penuh (mind-soul-body) setiap individu dalam hal ini ASN penting

karena pemerintahan maupun instansi memiliki sistem yang tersusun oleh

masing-masing individu yang saling berkontribusi mencapai tujuan. Individu

adalah fondasi dasar dari sistem yang diharapkan selaras membentuk WoG.

Dari pengertian tersebut, kita dapat melihat bahwa dalam pelaksanaan

pemerintahan dengan pendekatan Whole of Government ada beberapa

11
prinsip dasar yakni kolaborasi, kebersamaan, kesatuan,tujuan bersama,

efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan keterlibatan semua aktor dalam

pemerintahan. Besarnya animo publik untuk mengawasi pemerintah untuk

mewujudkan integrasi kebijakan dan pelaksanaan kebijakan yang tidak

tumpang tindih, terlebih lagi dengan semakin berkembangknya teknologi

dan informasi yang memudahkan untuk pengawasan. Disamping itu WoG

adalah pendekatan yang sangat pas untuk melengkapi ketimpangan

kapasitas yang dimiliki masing-masing instansi. Dalam pelaksanaannya

khususnya di Indonesia, penerapan pendekatan WoG sangat terlihat pada

upaya pemerintah untuk mengimplementasikan good governance dalam

tata pemerintahan. Tentunya untuk menciptakan hal itu dibutuhkan pula

partisipasi masyarakat sebagai yang tidak terpisahkan yang juga bisa

berfungsi sebagai pengawas demi mewujudkan pemerintahan yang bersih

dan bagus (clean and good governance).

2. Pelayanan Publik

Salah satu tugas/fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Jika

sebelumnya kita diharapkan melakukan customers oriented pada

pelayanan maka saat ini ASN diharapkan bisa melakukan hal lebih yakni

customers focus hal ini karena instansi pemerintahan adalah lembaga nirlaba

yang mana pelayanan publik memang jadi tugas utama kita bukan sebagai

upaya untuk memperoleh atau mengembangkan bisnis. Berdasarkan

pemahaman saya terkait materi pelayan publik, saya dapat menyimpulkan

bahwa pelayanan publik merupakan akumulasi dari semua nilai-nilai ANEKA

dan nilai bela negara. Karena untuk memberikan pelayanan yang

maksimal tentunya dapat diberikan jika kita memahami tugas dan fungsi

12
kita sekaligus memahami pentingnya nilai-nilai tersebut diimplementasikan

dalam menjalankan tugas dan fungsi ASN. Ada 3 Paradigma dalam

pelayanan publik yaitu Old Public Administration (OPA), New Public

Administration(NPM), New Public Service (NPS).

ASN diharapkan bisa melakukan hal lebih yakni customers focus hal ini

karena instansi pemerintahan adalah lembaga nirlaba yang mana pelayanan

publik memang jadi tugas utama kita.

Sembilan prinsip pelayanan publik yang perlu diperhatikan oleh para

ASN yaitu, Partisipatif, Tidak diskriminatif, Mudah dan murah, Efektif dan

efisien, Aksesibel, Akuntabel dan Berkeadilan.

3. Manajemen ASN

Secara umum manajemen ASN didefinisikan sebagai pengelolaan

ASN untuk menghasilkan ASN yang professional, memiliki nilai dasar,

memahami etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mengingat ASN memiliki tugas yang

sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan sebagai perekat dan

pemersatu bangsa sehingga dibutuhkan manajemen yang tertata dalam

memastikan pelaksanaan tiga tugas utama tersebut melalui aturan

perundang-undangan.

ASN sendiri terikat dalam aturan undang-undang No. 5 tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara yang merupakan pengganti dari Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian serta

perubahannya. Selain itu juga dikeluarkannya PP No. 53 tahun 2010 tentang

disiplin PNS sebagai payung hukum untuk melihat kedisiplinan serta sanksi

atas ketidakdisiplinan ASN dalam menjalankan tugas dan fungsi di

13
lingkungan kerja masing-masing.

Salah satu visi yang diharapkan mampu dilakukan melalui UU No. 5

Tahun 2014 itu adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas,

profesional, melayani, dan sejahtera, visi itu dilaksanakan melalui upaya

memindahkan Aparatur Sipil Negara dari Comfort zone ke Competitive zone.

Competitive zone dimaksudkan agar ASN memberikan pelayanan

terbaik dan mampu bersaing dengan pelayanan yang diberikan oleh

kompetitor seperti penyedia layanan publik swasta dan atau ASN lainnya

yang tidak berstatus tetap (PPPK). Keberadaan PPPK yang juga diatur

dalam UU No.5 tahun2014 dan kemudian diturunkan pada PP 49 th 2018

tentang PPPK dimaksudkan untuk menutupi formasi yang belum

terpunuhi dan sesuai kebutuhan instansi dimana pegawai PPPK direkrut

secara profesional. Selain tiga fungsi ASN sebagai pelaksana kebijakan

publik, pelayan publik, dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa. ASN

juga memiliki kedudukan sebagai unsur aparatur negara, melaksanakan

kebijakan yang telah ditetapkan oleh instansi atau pemerintah, dan bebas

dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan parpol. Dalam hal ini

dalam melaksanakan kedudukan dan fungsinya ASN tentunya sekaligus

menjalankan peran perencanaan, pelaksana dan pengawas. ASN tentunya

juga boleh melakuakan peningkatan karier dimana hal itu termasuk dalam

hak yang dimiliki ASN, dalam mengembang tugas tambahan dalam

pengembangan karir ASN akan selalu berurusan dengan PPK (Pejabat

Pembina Kepegawaian) yang merupakan pejabat yang mempunyai

kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian

Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah

14
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Setelah

diangkat maka ASN bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya. Dengan tetap memperhatikan kewajiban dan hak

sebagaiASN.

Ada 6 (enam) dasar manajemen ASN yaitu, Integritas, Profesonalitas,

Netral, Bebas, Intervensi, Bebas KKN, Menyelenggarakan pelayanan publik

berkualitas.

15
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Identifikasi Isu

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS yang telah ditugaskan di unit kerja

masing-masing, meneropong isu dengan studi lapangan selama berada di

wilayah unit kerjanya. Penulis menemukan beberapa isu/problematik yang

mungkin dapat diselesaikan dengan nilai-nilai dasar ASN. Beberapa isu/ situasi

problematik tersebut adalah :

1. Kurangnya media pembelajaran di kelas V SDN No.27 Bungeng

Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto

2. Belum adanya mading sebagai sarana publikasi karya dan media

informasi bagi siswa

3. Rendahnya minat baca siswa Kelas V SDN No. 27 Bungeng Kecamatan

Batang Kabupaten Jeneponto

Kaitannya dengan aktualisasi bahwa isu ini menjadi permasalahan yang

penting dan butuh segara pemecahan masalah. Identifikasi isu ini didasarkan

pada 3 (tiga) komponen utama yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan

Whole Of Goverrment. Sedangkan pemecahan masalah dalam rancangan

aktualisasi dibagi kedalam bentuk kegiatan-kegiatan yang menenanamkan nilai

dasar ANEKA yaitu Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti Korupsi.

16
B. Core Isu

“Belum adanya mading sebagai sarana publikasi karya dan media

informasi bagi siswa”

C. Deskripsi Isu

Mading (Majalah Dinding) adalah salah satu media informasi yang ada di

sekolah. Kreatifitas dan ekspresi siswa dapat diakomodasi didalamnya.

Mading memiliki fungsi sebagai sumber informasi untuk meningkatkan

wawasan siswa sekaligus minat dan kegemaran siswa dalam menghasilkan

suatu karya, serta sebagai sarana publikasi sehingga siswa lebih bersemangat

dalam berkarya. Sebagaimana menurut psikologi behaviorisme, Abraham

Maslow (Purwanto, 2016) salah satu kebutuhan manusia adalah untuk

dihargai. Jikalau kebutuhan untuk dihargai ini telah terpenuhi maka seorang

akan berusaha memenuhi kebutuhan aktualisasi diri sebagai kebutuhan

tertinggi. Majalah dinding memberian keluasan bagi para siswa memenuhi

kebutuhan penghargaan, dengan dipublikasikannya karya siswa di mading

akan memberikan penghargaan kepada siswa dan penyemengat untuk terus

berkarya. Fungsi ini bisa maksimal ketika mading dikelola secara serius.

Serius artinya pihak sekolah harus memberikan pendampingan kepada para

siswa, serta melakukan penerbitan karya dan informasi secara rutin.

Namun pada kenyataannya keberadaan mading sering dipandang sebelah

mata. Sedikit sekolah yang memaksimalkan fungsi mading sebagai mestinya.

Guru selaku ASN Pelayan publik harusnya bisa memanfaatkan mading

sebagai sarana bagi siswa untuk mampu menyalurkan bakat kreatifitasnya

17
seperti menulis, menggambar dan lainnya, mading juga bisa menjadi solusi

untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa di luar kelas. Selain itu,

mading juga bisa menjadi informasi bagi pembacanya. Kondisi di SDN No.

27 Bungeng siswa belum mengetahui fungsi mading sehingga bakatnya

dalam menggambar ataupun menulis tidak tersalurkan dengan baik dan malah

menggambar pada buku-buku tugas atau buku lainnya. Dengan adanya

mading yang kemudian difungsikan dengan baik diharapkan agar siswa dapat

lebih mengembangkan keterampilannya. Keberadaan mading di sekolah

dapat mengasah dua keterampilan sekaligus, yakni keterampilan menulis dan

membaca siswa. Selain itu, mading yang menarik juga mampu menarik siswa

untuk membacanya sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan

siswa melalui artikel dan informasi yang ada didalam mading. Maka dari itu

perlu dilakukan pengoptimalisasian fungsi mading sebagai sarana publikasi

karya dan media informasi bagi siswa.

D. Sumber Isu

Isu didapatkan dari proses pengamatan penulis selama proses

pembelajaran kurang lebih 5 bulan, penulis melihat belum adanya mading

sebagai sarana publikasi karya dan media informasi bagi siswa yang dapat

meningkatkan kemampuan membaca,menulis dan kreatifitas siswa.

E. Teknik Analisis Isu

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas

isu.Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tinggi.Di samping

itu tidak semua isu bisa di kategorikan menjadi isu actual, oleh karena itu

18
perlu dilakukan analisis kriteria isu.

a. Metode APKL
Metode APKL adalah salah satu metode untuk menetapkan isu

denganbeberapa kriteria yang dibangun sehingga isu tersebut dapat

dipertanggungjawabkan sebagai isu yang dipilih. Aktual artinya isu yang dimaksud

memang nyata terjadi dan sedang hangat dibicarakan. Problematik maksudnya isu

yang benar-benar memiliki permasalahan yang kompleks, menyimpang dari

ketentuan, menimbulkan kegelisahan dan belum dapat dipecahkan. Kekhalayakan

artinya isu yang dimaksud berkaitan dengan kepentingan banyak orang dan

banyaknya orang yang akan mendapatkan

kemanfaatan atau keuntungan jika isu ini dapat diselesaikan. Kelayakan

maksudnya seberapa mungkin isu ini logis (masuk akal), dan realistis untuk

diselesaikan dalam kurun waktu kurang lebih 30 hari sesuai dengan hak, wewenang

dan tanggung jawab penulis.

Berdasarkan dengan teknik tapisan isu APKL maka penulis memperoleh 3

isu yang akan disaring kembali menggunakan metode tapis USG, isu-isu tersebut

sebagai berikut:

1. Kurangnya media pembelajaran di kelas V SDN No.27 Bungeng


Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto
2. Belum adanya mading sebagai sarana publikasi karya dan media
informasi bagi siswa
3. Rendahnya minat baca siswa Kelas V SDN No. 27 Bungeng Kecamatan
Batang Kabupaten Jeneponto
b. Metode USG
Untuk menentukan isu utama maka penulis menggunakan teknik tapis isu
yakni dengan kriteria USG yang merupakan singkatan dari

19
1. Urgency : seberapa mendesakisu itu harus di bahas,dianalisis dan
ditindak lanjut.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus di bahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan.
3. Growt : seberapa besar kemungkinan memburuk isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Tabel 3.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu USG

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengarunya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Tabel 3.2. Analisis Isu Menggunakan USG

Penilaian Kriteria
No. Jumlah Rank
Isu U S G
1. Kurangnya media pembelajaran di
kelas V SDN No. 27 Bungeng
5 4 4 13 2
Kecamatan Batang Kabupaten
Jeneponto
2. Belum adanya mading sebagai
sarana publikasi karya dan 5 5 4 14 1
media informasi bagi siswa
3. Kurangnya minat baca siswa kelas
V SDN No. 27 Bungeng
Kecamatan Batang Kabupaten 4 3 3 10 3
Jeneponto

c. Metode Fishbone

Selain metode APKL dan USG, penulis juga menapis isu dengan

menampilkan diagram fishbone. Fishbone adalah diagram tulang ikan, sering juga

20
disebut dengan Cause and Effect Diagram atau Ishikawa Diagram yang

diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa seorang ahlli pengendalian kualitas dari

Jepang. Diagram fishbone akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari

satu isu atau masalah. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang

berkaitan mencakup manusia, material, metode, mesin, indikator, serta

lingkungannya.

Berikut diagram fishbone dari isu yang telah ditentukan oleh penulis:

Diagram 3.1 Diagram Fishbone

MAN MEASUREMENT METHOD

Kurangnya inovasi guru


dalam menerapkan
pembelajaran berbasis Kurangnya
literasi melalui media edukasi dari
mading Rendahnya minat dan guru tentang
motivasi siswa untuk pentingnya
menghasilkan karya sebagai mading di
wujud kemampuan berpikir sekolah
kritis
Belum adanya
mading sebagai
sarana publikasi
karya dan media
informasi bagi
Kurangnya sarana dan siswa
prasarana yang dapat
menunjang bakat dan
Kurangnya perhatian guru kreatifitas siswa dalam Keberadan mading
dalam menumbuhkan menghasilkan karya dianggap kurang
kreatifitas siswa penting

MACHINE MATERIAL ENVIRONMENT

21
Tabel 3.3. Analisis fishbone
MASALAH FAKTOR RESIKO PEMECAHAN MASALAH
(PENYEBAB) (SOLUSI)
Kurangnya inovasi guru Memberikan pelatihan
dalam menerapkan kepada guru untuk
pembelajaran berbasis meningkatkan kreatifitasnya
literasi melalui mading dalam pembelajaran
Rendahnya minat dan Memberikan reward kepada
motivasi siswa untuk siswa atas karya yang telah
menghasilkan karya dibuat sebagai bentuk
sebagai wujud berpikir apresiasi sehingga siswa lebih
kritis termotivasi dalam
mengembangkan
kemampuannya
Kurangnya edukasi dari Memberikan sosialisasi atau
guru tentang pentingnya pengetahuan kepada siswa
Belum adanya
mading di sekolah terkait fungsi mading di
mading sebagai
sekolah sebagai media yang
sarana
dapat digunakan untuk
publikasi karya
mengembangkan kemampuan
dan media
membaca, menulis serta
informasi bagi
kreatifitasnya
siswa
Kurangnya perhatian guru Memberikan motivasi kepaa
dalam menumbuhkan siswa untuk meningkatkan
kreatifitas siswa kemampuannya dalam
menghasilkan karya
Kurangnya sarana dan Pengadaan mading sebagai
prasarana yang dapat sarana publikasi karya dari
menunjang bakat dan siswa sebagai media
kreatifitas siswa dalam implementasi gerakan literasi
menghasilkan karya sekolah
Keberadaan mading di Memberikan pemahaman
sekolah dianggap kurang terkait teknik pengelolaan dan
penting pengorganisasian mading di
sekolah

F. Analisis Dampak

Dampak yang terjadi apabila mading tidak dikelola adalah fungsi mading

sebagai media komunikasi di sekolah tidak berjalan dengan baik, sehingga kurang

mendapatkan informasi seputar pendidikan maupun sekolah yang bisa disampaikan

kepada warga sekolah melalui mading. Selain itu siswa kurang berminat untuk

22
meningkatkan kreatifitasnya karena kurangnya apresiasi yang diberikan oleh guru

dikarenakan belum adanya mading sebagai wadah untuk menampilkan hasil karya

siswa.

G. Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu dalam rancangan aktualisasi ini yaitu :

“ Implementasi Gerakan Literasi Melalui Kegiatan


Memberdayakan Mading di SDN No. 27 Bungeng”

H. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : Guru Kelas Ahli Pertama di SDN No. 27 Bungeng

Isu yang diangkat : Belum adanya mading sebagai sarana publikasi


Karya dan media informasi bagi siswa

Gagasan Pemecahan Isu : Impelementasi gerakan literasi melalui gerakan


Memberdayakan mading d SDN No. 27 Bungeng

Tujuan Gagasan : Meningkatkan kemampuan membaca dan menulis


Serta kreatifitas siswa melalui pemberdayaan
Mading

23
Tabel 3.3. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan
dengan Mata Kontribusi Visi Penguatan
N
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Kegiatan Pelatihan Nilai- dan Misi Nilai
o
Nilai Dasar Organisasi Organisasi
PNS
1 Melakukan ➢ Menyiapkan bahan ➢ Tersedianya bahan Anti Korupsi Dengan Dengan
konsultasi dengan konsultasi dengan konsultasi berupa (Tanggung melakukan melaksanakan
mentor mentor rancangan aktualisasi jawab) kegiatan ini maka kegiatan ini
sebagai bentuk tanggung akan berkontribusi maka akan
jawab dalam hal terhadap misi menguatkan
mempersiapkan segala organisasi yaitu nilai Integritas
sesuatu yang diperlukan menjalin
saat bertemu dengan kerjasama yang
mentor baik antara guru,
➢ Melakukan ➢ Terlaksananya konsultasi. Etika Publik kepala sekolah
konsultasi dengan Kegiatan ini dilakukan (sopan santun) dan komite
mentor dengan mentor secara
sopan dan santun serta
menindaklanjuti arahan
mentor dengan penuh
tanggung jawab dan
konsisten
➢ Mencatat arahan ➢ Tersedianya catatan arahan Akuntabilitas
dari mentor dari mentor sebagai bentuk (tranparansi)
pertanggungjawaban yang
dibuat secara jujur dan
transparan

24
2 Membuat Mading ➢ Menyiapkan alat ➢ Tersedianya alat dan bahan Etika Publik Dengan Dengan
Sekolah dan bahan yang diperlukan dalam (Cepat, Tepat) melakukan melaksanakan
pembuatan mading pembuatan mading dengan kegiatan ini maka kegiatan ini
cepat dan tepat akan berkontribusi maka akan
➢ Melakukan ➢ Terlaksananya penataan Komitmen terhadap visi menguatkan
pembuatan mading mading yang kreatif dan Mutu organisasi yaitu nilai inisiatif
inovatif (Inovatif) peningkatan mutu
➢ Memasang mading ➢ Terpasangnya mading pada Anti Korupsi pendidikan yang
pada tempat yang tempat yang telah (Kerja keras) maju dan mandiri
strategis ditentukan dengan penuh guna melahirkan
kerja keras sumber daya
manusia yang
terampil, cakap,
berbudi luhur,
beriman dan
bertaqwa
3 Membuat karya ➢ Menyusun jadwal ➢ Tersedianya jadwal tugas Komitmen Dengan Dengan
mading mingguan untuk mingguan dengan Mutu melakukan melaksanakan
kelas tinggi agar mempertimbangkan (Efisiensi kegiatan ini maka kegiatan ini
mengisi mading efisiensi waktu Waktu) akan berkontribusi maka akan
dengan karya-karya terhadap misi menguatkan
sendiri organisasi yaitu nilai organisasi
➢ Memberikan ➢ Terlaksananya arahan dan Akuntabilitas meningkatkan kreatif ,
penjelasan terkait bimbingan terkait (Kejelasan) prestasi belajar inovatif, kerja
penugasan karya penugasan karya kepada dan mengajar sama,
kepada siswa siswa dengan penuh
kejelasan
➢ Mendampingi ➢ Terlaksananya Etika Publik
siswa dalam pendampingan kepada (Profesional)
membuat karya siswa dalam membuat

25
karya dengan penuh sikap
profesional

➢ Meminta siswa ➢ Terkumpulnya hasil karya Komitmen


untuk siswa dengan tepat waktu Mutu
mengumpulkan (Tepat waktu)
karyanya
4 Mempublikasikan ➢ Memilih karya ➢ Terpilihnya hasil karya Etika Publik Dengan Dengan
hasil karya siswa yang hendak siswa secara adil sesuai (Tidak melakukan melaksanakan
pada mading ditempel dengan kesepakatan diskriminatif) kegiatan ini maka kegiatan ini
bersama dengan teman akan berkontribusi maka akan
sejawat dan tidak terhadap visi menguatkan
diskriminatif organisasi yaitu nilai organisasi
➢ Menyusun karya ➢ Tersusunnya karya siswa Komitmen peningkatan mutu terlibat aktif
sesuai dengan sesuai dengan kualifikasi Mutu pendidikan yang
kualifikasinya jenis tugas yang diberikan (Efektif) maju dan mandiri
agar lebih efektif guna melahirkan
➢ Menata mading ➢ Terlaksananya penataan Anti Korupsi sumber daya
dengan karya siswa hasil karya siswa pada (Mandiri) manusia yang
mading secara mandiri terampil, cakap,
oleh siswa berbudi luhur,
beriman dan
bertaqwa
5 Memberikan ➢ Menentukan jenis ➢ Terpilihnya jenis reward Komitmen Dengan Dengan
reward kepada reward yang akan yang akan diberikan Mutu melakukan melaksanakan
siswa yang diberikan kepada siswa sesuai (Kesepakatan) kegiatan ini maka kegiatan ini
karyanya terpilih kesepakatan bersama akan berkontribusi maka akan
dengan guru wali kelas terhadap misi menguatkan
organisasi yaitu nilai inisiatif
meningkatkan
prestasi belajar

26
➢ Menyiapkan ➢ Tersedianya reward yang Anti Korupsi dan mengajar
reward yang akan akan diberikan kepada (Adil)
diberikan siswa secara adil

➢ Memberikan ➢ Terlaksananya pemberian Akuntabilitas


reward kepada reward kepada siswa yang (Transparan)
siswa yang karyanya terpilih secara
karyanya terpilih transparan
6 Membagikan ➢ Membuat format ➢ Tersedianya format Komitmen Dengan Dengan
kuesioner kuesioner kuesioner mading sebagai Mutu melakukan melaksanakan
pemanfaatan acuan perbaikan (Perbaikan kegiatan ini maka kegiatan ini
mading berkelanjutan kedepannya berkelanjutan) akan berkontribusi maka akan
terkait pemanfaatan terhadap misi menguatkan
mading di sekolah organisasi yaitu nilai organisasi
➢ Mencetak format ➢ Tercetaknya kuesioner Akuntabilitas menjalin integritas
kuesioner pemanfaatan mading (Tanggung kerjasama yang
dengan penuh tanggung jawab) baik antara guru,
jawab komite dan kepala
➢ Membagikan ➢ Terbaginya format Etika Publik sekolah
format kuesioner kuesioner pemanfaatan (Kerja sama)
kepada guru dan mading kepada guru dan
siswa siswa dengan penuh kerja
sama
➢ Mendata hasil ➢ Tersedianya data hasil Anti Korupsi
kuesioner akhir kuesioner (Jujur)
pemanfaatan mading secara
jujur
➢ Melaporkan kepada ➢ Terlaksananya penyampaian Akuntabilitas
pimpinan laporan hasil kuesioner (Transparan)
pemanfaatan mading secara
transparan kepada pimpinan

27
Tabel. 3.4. Jadwal Rancangan Aktualisasi

AGUSTUS SEPTEMBER

NO KEGIATAN MINGGU KE-

2 3 4 1 2

1 Melakukan konsultasi dengan mentor

2 Membuat mading sekolah

3 Membuat karya mading

4 Mempublikasikan hasil karya siswa pada mading

5 Memberikan reward kepada siswa yang karyanya terpilih

6 Membagikan kuesioner pemanfaatan mading

28
BAB IV

CAPAIAN HASIL AKTUALISASI, MANFAAT DAN

ANALISIS DAMPAK NILAI-NILAI DASAR PROFESI

B. Capaian Aktualisasi

Capaian hasil aktualisasi ini berisi tentang jenis kegiatan yang di aktualisasikan, waktu pelaksanaan output, nilai dasar serta keterangan pada

kegiatan tersebut. Berikut adalah penerapannya

Tabel.4.1. Capaian Aktualisasi

WAKTU
NILAI DASAR
NO KEGIATAN PELAKSANAAN OUTPUT KET
1 Melakukan 12 - 13 Agustus ➢ Tersedianya bahan konsultasi berupa Anti Korupsi Terlaksana
konsultasi dengan 2021 rancangan aktualisasi sebagai bentuk (Tanggung jawab)
mentor tanggung jawab dalam hal mempersiapkan
segala sesuatu yang diperlukan saat
bertemu dengan mentor
➢ Terlaksananya konsultasi. Kegiatan ini Etika Publik
dilakukan dengan mentor secara sopan dan (sopan santun)
santun serta menindaklanjuti arahan
mentor dengan penuh tanggung jawab dan

29
konsisten
➢ Tersedianya catatan arahan dari mentor Akuntabilitas
sebagai bentuk pertanggungjawaban yang (tranparansi)
dibuat secara jujur dan transparan
2 Membuat mading 14 – 16 Agustus ➢ Tersedianya alat dan bahan yang diperlukan Etika Publik Terlaksana
sekolah 2021 dalam pembuatan mading dengan cepat dan (Cepat, Tepat)
tepat
➢ Terlaksananya pembuatan mading yang kreatif Komitmen Mutu
dan inovatif (Inovatif)
➢ Terpasangnya mading pada tempat yang Anti Korupsi
strategis dengan penuhkerja keras (Kerja keras)
3 Membuat karya 16 – 19 Agustus ➢ Tersedianya jadwal tugas mingguan dengan Komitmen Mutu Terlaksana
madding 2021 mempertimbangkan efisiensi waktu (Efisiensi Waktu)
➢ Terlaksananya arahan dan bimbingan Akuntabilitas
terkait penugasan karya kepada siswa (Kejelasan)
dengan penuh kejelasan
➢ Terlaksananya pendampingan kepada siswa Etika Publik
dalam membuat karya dengan sikap (Profesional)
professional
➢ Terkumpulnya hasil karya siswa dengan Komitmen Mutu

30
tepat waktu (Tepat waktu)
4 Mempublikasikan 25 Agustus 2021 ➢ Terpilihnya hasil karya siswa secara adil Etika Publik Terlaksana
hasil karya siswa sesuai dengan kesepakatan bersama dengan (Tidak diskriminatif)
pada mading teman sejawat dan tidak diskriminatif
➢ Tersusunnya karya siswa sesuai dengan Komitmen Mutu
kualifikasi jenis tugas yang diberikan agar (Efektif)
lebih efektif
➢ Terlaksananya penataan hasil karya siswa Anti Korupsi
pada mading secara mandiri oleh siswa (Mandiri)
5 Memberikan 26 – 27 Agustus ➢ Terpilihnya jenis reward yang akan Komitmen mutu
reward kepada 2021 diberikan kepada siswa sesuai kesepakatan (Kesepakatan)
siswa yang bersama dengan guru wali kelas
karyanya terpilih ➢ Tersedianya reward yang akan diberikan Anti Korupsi
kepada siswa secara adil (Adil)

➢ Terlaksananya pemberian reward kepada Akuntabilitas


siswa yang karyanya terpilih secara (Transparan)
transparan
6 Membagikan 1 – 4 September ➢ Tersedianya format kuesioner mading Komitmen Mutu Terlaksana
kuesioner
2021 sebagai acuan perbaikan berkelanjutan (Perbaikan
pemanfaatan
mading

31
kedepannya terkait pemanfaatan mading di berkelanjutan)
sekolah
➢ Tercetaknya kuesioner pemanfaatan Akuntabilitas
mading dengan penuh tanggung jawab (Tanggung jawab)
➢ Terbaginya format kuesioner pemanfaatan Etika Publik
mading kepada guru dan siswa dengan (Kerja sama)
penuh kerja sama
➢ Tersedianya data hasil akhir kuesioner Anti Korupsi
pemanfaatan mading secara jujur (Jujur)
➢ Terlaksananya penyampaian laporan hasil Akuntabilitas
kuesioner pemanfaatan mading secara (Transparan)
transparan kepada pimpinan

32
C. Deskripsi Keterkaitan Dengan Nilai-Nilai Dasar ASN dan Analisis Dampak

Nilai-Nilai Dasar Profesi

Pada bagian ini berisikan tentang deskripsi keterkaitan kegiatan nilai-nilai dasar

ASN dengan anlisis dampak dan manfaat dari kegiatan tersebut. Adapun daftar kegiatan

pada masa aktulisasi sebagai berikut :

Tabel.4.2. Deskripsi Kegiatan Aktualisasi


1. Kegiatan I
Kegiatan Ke- 1 Melakukan konsultasi dengan mentor
Tanggal
12 - 13 Agustus 2021
Pelaksanaan
Output a. Tersedianya bahan konsultasi berupa rancangan
aktualisasi sebagai bentuk tanggung jawab dalam hal
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan saat
bertemu dengan mentor
b. Terlaksananya konsultasi. Kegiatan ini dilakukan dengan
mentor secara sopan dan santun serta menindaklanjuti
arahan mentor dengan penuh tanggung jawab dan
konsisten
c. Tersedianya catatan arahan dari mentor sebagai bentuk
pertanggungjawaban yang dibuat secara jujur dan
transparan
Bukti Kegiatan a. Dokumentasi output kegiatan a

33
b. Dokumentasi output kegiatan b

c. Dokumentasi output kegiatan c

Penjelasan Pada kegiatan konsultasi penulis melakukan konsultasi dengan


Keterkaitan mentor untuk bekerja sama memberi masukan terkait rencana
Dengan Nilai kegiatan yang akan dilakukan. Sebelum berkonsultasi penulis
Dasar menyiapkan bahan yang akan dikonsultasikan secara
bertanggung jawab agar penyampaian rencana kegiatan
menjadi lebih terarah.
Penulis dalam melakukan konsultasi dengan mentor harus
menggunakan Bahasa yang baik, bersikap sopan dan santun
dalam mengutarakan maksud dan tujuan serta menindaklanjuti
arahan dari mentor dengan penuh tanggung jawab dan
konsisten.
Penulis mencatat hasil konsultasi dengan Mentor sebagai bentuk
pertanggungjawaban yang dibuat secara jujur dan transparan.
Manfaat Dengan terlaksananya kegiatan konsultasi dengan mentor maka

34
akan memudahkan penulis untuk melanjutkan ke kegiatan
berikutnya karena telah memperoleh saran , arahan atau
masukan dari mentor terkait terlaksananya kegiatan aktualisasi
Analisis Dampak Apabila konsultasi dengan mentor tidak terlaksana dengan baik
maka akan menghambat jalannya kegiatan aktualisasi, kartu
konsultasi mentor tidak akan terisi dan lembar persetujuan
mentor tidak akan ditandatangani

2. Kegiatan 2

Kegiatan Ke- 2 Membuat mading sekolah

Tanggal 14 – 16 Agustus 2021


Pelaksanaan
Output a. Tersedianya alat dan bahan yang diperlukan dalam
pembuatan mading dengan cepat dan tepat
b. Terlaksananya penataan mading yang kreatif dan inovatif
c. Terpasangnya mading pada tempat yang strategis dengan
penuh kerja keras
Bukti Kegiatan a. Dokumentasi output kegiatan a

b. Dokumentasi output kegiatan b

35
c. Dokumentasi output kegiatan c

36
Penjelasan Pada kegiatan pembuatan mading kegiatan pertama yang
Keterkaitan dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan
Dengan Nilai digunakan dengan cepat dan tepat. Tahapan kegiatan ini harus
Dasar mempertimbangkan efisensi waktu agar mading dapat selesai
tepat waktu dan ketepatan bahan yang akan digunakan agar
mading yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
Penulis dalam pembuatan mading juga menerapkan nilai kreatif
dan inovatif agar mading yang dihasilkan memiliki keindahan
dan mampu menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi
untuk menghasilkan karya.
Pemasangan mading dilakukan oleh penulis dengan penuh kerja
keras karena memperhatikan letak yang strategis agar
memudahkan siswa maupun guru melihat hasil karya yang telah
dibuat.
Manfaat Dengan adanya mading maka akan memotivasi siswa untuk
menghasilkan karya yang akan ditampilkan di mading tersebut
Analisis Dampak Apabila pembuatan mading tidak terlaksana maka indikator
keberhasilan pelaksanaan gerakan literasi sekolah tidak akan
terwujud karena tidak adanya mading sebagai media yang dapat
digunakan sebagai perwujudan indikator keberhasilan gerakan
literasi

3. Kegiatan 3

Kegiatan Ke- 3 Membuat karya mading

Tanggal 16 – 19 Agustus 2021


Pelaksanaan
Output a. Tersedianya jadwal tugas mingguan dengan
mempertimbangkan efisiensi waktu
b. Terlaksananya arahan dan bimbingan terkait
penugasan karya kepada siswa dengan penuh
kejelasan
c. Terlaksananya pendampingan kepada siswa dalam
membuat karya dengan sikap professional
d. Terkumpulnya hasil karya siswa dengan tepat waktu

Bukti Kegiatan a. Dokumentasi output kegiatan a

37
b. Dokumentasi output kegiatan b

38
c. Dokumentasi output kegiatan c

d. Dokumentasi output kegiatan d

39
Penjelasan Pada kegiatan membuat karya mading, langkah pertama yang
Keterkaitan dilakukan adalah membuat jadwal mingguan untuk kelas
Dengan Nilai tinggi . Pada tahap ini menerapkan nilai efisiensi waktu
Dasar sehingga tugas karya yang diberikan kepada siswa dapat
selesai dengan tepat waktu.
Kemudian tahap kedua yang dilakukan adalah memberikan
penjelasan terkait penugasan karya kepada siswa dengan
menerapkan nilai kejelasan. Saya telah memberikan arahan
dan bimbingan kepada siswa terkait dengan tugas karya
diberikan dengan penuh kejelasan agar siswa lebih mengerti
dan lebih mudah mengerjakan tugas yang diberikan.
Selanjutnya melakukan pendampingan kepada siswa dalam
membuat karya dengan menerapkan nilai profesional. Saya
telah bersikap profesional dalam melakukan pendampingan
dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan karyanya.
Tahap terakhir adalah mengumpulkan hasil karya siswa. Nilai
yang diterapkan nilai tepat waktu. Pengumpulan hasil karya
siswa dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Manfaat Dengan terlaksananya kegiatan membuat karya mading maka
akan melatih kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
berkomunikasi siswa secara tertulis serta melatih siswa untuk
meningkatkan kreatifitasnya
Analisis Dampak Jika kegiatan pembuatan karya mading tidak dilaksanakan
maka akan lebih sulit membangun kebiasaan menulis siswa
serta bakat dan kreatifitas siswa tidak akan tersalurkan

4. Kegiatan 4

Kegiatan Ke- 4 Mempublikasikan hasil karya siswa pada mading

Tanggal 25 Agustus 2021


Pelaksanaan
Output a. Terpilihnya hasil karya siswa secara adil sesuai dengan
kesepakatan bersama dengan teman sejawat dan tidak
diskriminatif
b. Tersusunnya karya siswa sesuai dengan kualifikasi jenis
tugas yang diberikan agar lebih efektif
c. Terlaksananya penataan hasil karya siswa pada mading
secara mandiri oleh siswa

40
Bukti Kegiatan a. Dokumentasi output kegiatan a

b. Dokumentasi output kegiatan b

41
c. Dokumentasi output kegiatan c

42
Penjelasan Tahapan kegiatan yang pertama dalam mempublikasikan hasil
Keterkaitan karya siswa pada mading adalah memilih karya yang hendak
Dengan Nilai ditempel dengan tidak diskriminatif. Karya siswa yang terpilih
Dasar adalah karya yang memang benar-benar bagus tanpa
. memandang latar belakang siswa tersebut.Proses pemilihan
hasil karya siswa dilakukan secara jujur dan tidak diskriminatif
agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena proses
pemilihannya dipilih sesuai kriteria
Kemudian setelah itu langkah selanjutnya adalah menyusun
hasil karya siswa sesuai dengan kualifikasi jenis tugas yang
diberikan agar lebih efektif sehingga memudahkan siswa untuk
menempel pada mading karena sudah tersusun secara sistematis.
Tahapan kegiatan yang terakhir adalah menata mading dengan
karya siswa. Penataan mading dilakukan secara mandiri oleh
siswa sehingga siswa yang karyanya terpilih akan merasa
bangga

Manfaat Apabila kegiatan mempublikasikan hasil karya siswa terlaksana


dengan baik maka siswa akan merasa bangga dan karyanya
merasa dihargai sehingga akan lebih bersemangat lagi dalam
membuat karya lain
Analisis Dampak Jika kegiatan publikasi karya tidak dilaksanakan maka motivasi
siswa untuk membuat karya akan berkurang karena tidak adanya
bentuk apresiasi yang diberikan oleh guru

5. Kegiatan 5

Kegiatan Ke- 5 Memberikan reward kepada siswa yang karyanya terpiih

Tanggal 26 – 27 Agustus 2021


Pelaksanaan
Output a. Terpilihnya jenis reward yang akan diberikan kepada
siswa sesuai kesepakatan bersama dengan guru wali
kelas
b. Tersedianya reward yang akan diberikan kepada siswa
secara adil
c. Terlaksananya pemberian reward kepada siswa yang
karyanya terpilih secara transparan

43
Bukti Kegiatan a. Dokumnetasi ouput kegiatan a

b. Dokumentasi output kegiatan b

c. Dokumentasi output kegiatan c

44
Penjelasan Pada kegiatan memberikan reward kepada siswa yang karyanya
Keterkaitan terpilih langkah pertama yang dilakukan penulis adalah
Dengan Nilai berkonsultasi untuk menentukan jenis reward yang akan
diberikan. Penentuan jenis reward dilakukan sesuai
Dasar
kesepakatan bersama dengan guru wali kelas sehingga
. pemberian reward kepada siswa lebih efektif dan reward yang
diberikan kepada siswa dapat bermanfaat serta dapat
menumbuhkan semangat belajarnya.
Setelah terpilihnya jenis reward maka penulis segera
menyiapkan reward yang akan diberikan kepada siswa secara
adil sesuai dengan hasil karya yang telah dipilih dan
dipublikasikan pada mading.
Langkah selanjutnya adalah memberikan reward tersebut
kepada siswa siswa secara transparan agar siswa yang
karyanya belum terpilih dapat termotivasi untuk lebih
meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan karya
sebagai bentuk implementasi dari gerakan literasi.
Manfaat Dengan terlaksananya kegiatan ini akan memotivasi siswa untuk
lebih meningkatkan kemampuannya serta lebih bersemangat
membangun kebiasaan menulis atau membuat karya lain
Analisis Dampak Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka siswa tidak akan
termotivasi untuk menghasilkan karya sebagai bentuk
pengembangan dari kemampuan berpikir kritisnya sehingga
menyebabkan gerakan literasi sekolah tidak akan berjalan baik

6. Kegiatan 6

Kegiatan Ke- 6 Membagikan kuesioner pemanfaatan mading

Tanggal 2 – 4 September 2021


Pelaksanaan
Output a. Tersedianya format kuesioner mading sebagai acuan
perbaikan berkelanjutan kedepannya terkait
pemanfaatan mading di sekolah
b. Tercetaknya kuesioner pemanfaatan mading dengan
penuh tanggung jawab
c. Terbaginya format kuesioner pemanfaatan mading
kepada guru dan siswa dengan penuh kerja sama
d. Tersedianya data hasil akhir kuesioner pemanfaatan
mading secara jujur
e. Terlaksananya penyampaian laporan hasil kuesioner
pemanfaatan mading secara transparan kepada
pimpinan

45
Bukti Kegiatan a. Dokumentasi output kegiatan a

b. Dokumentasi output kegiatan b

46
c. Dokumentasi output kegiatan c

47
d. Dokumentasi output kegiatan d

e. Dokumentasi toutput kegiatan e

Penjelasan Pada kegiatan ini penulis membagikan kuesioner pemanfaatan


Keterkaitan mading kepada guru dan siswa guna menilai atau mengevaluasi
Dengan Nilai pemanfaatan mading di sekolah. Tahap pertama yang dilakukan
adalah menyiapkan format kuesioner pemanfaatan mading
Dasar

48
. sebagai acuan untuk perbaikan berkelanjutan kedepannya.
Setelah itu tahap selanjutnya adalah mencetak kuesioner
tersebut dengan penuh sikap tanggung jawab sehingga
kuesioner tersebut dapat terbagi sesuai dengan estimasi waktu
yang telah ditentukan.
Langkah selanjutnya adalah membagikan kuesioner tersebut
kepada siswa dan guru dengan menerapkan nilai kerjasama.
Diharapkan guru wali kelas tinggi dan siswa dapat bekerja
sama dalam mengisi kuesioner tersebut dengan baik dan sesuai
dengan kenyataan yang ada.
Setelah seluruh siswa dan guru mengisi kuesioner tersebut
penulis kemudian mendata hasil pengisian kuesioner secara
jujur untuk memperoleh hasil akhir dari kuesioner pemanfaatan
mading tersebut.
Tahapan kegiatan yang terakhir adalah melaporkan kepada
pimpinan. penulis melaporkan dan menjelaskan hasil akhir dari
pengisian kuesioner pemanfaatan mading secara transparan
sebagai upaya untuk mengevaluasi hal-hal yang masih kurang.
Manfaat Dengan terlaksananya kegiatan ini maka penulis dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada saat
kegiatan memberdayakan mading selanjutnya kekurangan yang
ada akan diperbaiki sehingga kegiatan memberdayakan mading
akan berjalan dengan baik
Analisis Dampak Jika kegiatan ini tidak terlaksana maka penulis tidak dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada selama kegiatan
memberdayakan mading oleh siswa sebagai bentuk kegiatan
implementasi gerakan literasi

49
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Latsar CPNS Pemerintah Kabupaten Jeneponto Tahun 2021 yang telah

dilaksanakan mulai dari tahap on campus hingga off campus dengan tujuan untuk

mengaktualisasikan kelima nilai dasar ANEKA dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Diklat latsar pola baru lebih ditekankan pada pengembangan karakter CASN

melalui proses internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA profesi ASN agar dapat

menjalankan tugas jabatan profesi ASN secara profesional sebagai pelayan

masyarakat.

2. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA terdapat perubahan

sikap, budaya dan perilaku kerja ASN di tempat bertugas.

3. Penerapan nilai dasar profesi ASN dalam setiap kegiatan pekerjaan

menghasilkan ASN yang memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya,

khususnya di SDN No. 27 Bungeng Kabupaten Jeneponto.

B. Saran

Dari seluruh rangkaian latsar latsar dengan tujuan mengaktualisasikan nilai-

nilai dasar ANEKA, terdapat beberapa saran yang bisa dijadikan rekomendasi

antara lain :

1. Peserta latsar diharapkan tidak hanya paham mengenai esensi dari kelima

nila-nilai dasar ANEKA tetapi benar-benar bisa mengimplementasikan pada

unit kerja masing-masing.

50
2. Penerapan nilai-nilai dasar ANEKA tidak hanya diterapkan pada saat

kegiatan aktualisasi saja tetapi harus terus diimplementasikan pada tugas

sehari-hari nantinya pasca latsar latsar di unit kerja masing-masing.

3. SDN No. 27 Bungeng agar menyelenggarakan sosialisasi nilai-nilai dasar

profesi ASN kepada seluruh pegawai di lingkungan sekolah untuk merubah

pola pikir ASN sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja

pegawai demi tercapainya visi misi SDN No. 27 Bungeng Kabupaten

Jeneponto.

51
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul


Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul
Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik : Modul
Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara.2015. Komitmen Mutu: Modul
Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul
Pendidikandan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:
Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Admintrasi
Negara.

Purwanto. (2016). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentag Disiplin PNS.

52
LAMPIRAN

53
LAMPIRAN KEGIATAN 1
MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN
MENTOR

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Menyiapkan Bahan Konsultasi
2. Melakukan Konsultasi
3. Mencatat Arahan Mentor

54
LAMPIRAN KEGIATAN I
(Waktu pelaksanaan kegiatan :12 - 13 Agustus 2021)

1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor


a. Menyiapkan bahan konsultasi dengan mentor ( 12 Agustus2021)
− Rancangan aktualisasi yang memuat tahapan kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan
− kartu bimbingan aktualisasi mentor yang memuat catatan mentor
terhadap penyelesaian kegiatan aktualisasi yang dilakukan

55
b. Melakukan konsultasi dengan mentor (13 Agustus 2021)

c. Mencatat arahan dari mentor (13 Agustus 2021)

56
LAMPIRAN KEGIATAN 2
MEMBUAT MADING SEKOLAH

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan mading
2. Melakukan pembuatan mading
3. Memasang mading pada tempat yang strategis

57
LAMPIRAN KEGIATAN 2
(Waktu pelaksanaan :14 – 16 Agustus 2021 )
2. Membuat Mading Sekolah
a. Menyiapkan alat dan bahan pembuatan mading(14 Agustus 2021)
Alat dan bahan pembuatan mading berupa
− Papan trilepleks
− Bingkai kayu
− Sterofoam
− Kain flanel
− Gergaji
− Palu & paku
− Lem
− Gunting

58
b. Melakukan pembuatan mading (15 Agustus 2021)

59
c. Memasang madding pada tempat yang strategis (16 Agustus 2021)

60
LAMPIRAN KEGIATAN 3
MEMBUAT KARYA MADING

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Menyusun jadwal
2. Memberikan penjelasan terkait penugasan
karya kepada siswa
3. Mendampingi siswa dalam membuat karya
4. Meminta siswa untuk mengumpulkan
karyanya

61
LAMPIRAN 3
(Waktu pelaksanaan :16 – 19Agustus 2021)
3. Membuat Karya Mading
a. Menyusun jadwal mingguan untuk kelas tinggi agar mengisi mading dengan
karya-karya sendiri (16 Agustus 2021)
− Jadwal mingguan karya siswa berisi tema tugas dan jenis tugas yang
akan dibuat oleh siswa sehingga setiap minggunya karya yang akan
dipajang dimading akan berbeda

62
b. Memberikan penjelasan terkait penugasan karya kepada siswa (16 Agustus
2021)

63
c. Mendampingi siswa dalam membuat karya (18 Agustus 2021)

d. Meminta siswa untuk mengumpulkan karyanya (18 Agustus 2021 & 19


Agustus 2021)

64
LAMPIRAN KEGIATAN 4
MEMPUBLIKASIKAN HASIL KARYA SISWA PADA
MADING

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Memilih karya yang hendak ditempel
2. Menyusun karya sesuai dengan
kualifikasinya
3. Menata mading dengan karya siswa

65
LAMPIRAN KEGIATAN 4
(Waktu pelaksanaan : 25 Agustus 2021)
4. Mempublikasikan Hasil Karya Siswa pada Mading
a. Memilih karya yang hendak ditempel (25 Agustus 2021)

66
b. Menyusun karya sesuai dengan kualifikasinya (25 Agustus 2021)

67
c. Menata madding dengan karya siswa (25 Agustus 2021)

68
LAMPIRAN KEGIATAN 5
MEMBERIKAN REWARD KEPADA SISWA YANG
KARYANYA TERPILIH

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Menentukan jenis reward yang akan diberikan
2. Menyiapkan reward yang akan diberikan
3. Memberikan reward kepada siswa yang
karyanya terpilih

69
LAMPIRAN 5
(Waktu pelaksanaan : 26 – 27 Agustus 2021 )
5. Memberikan reward kepada siswa yang karyanya terpilih
a. Menentukan jenis reward yang akan diberikan (26 Agustus 2021)

b. Menyiapkan reward yang akan diberikan (26 Agustus 2021)

70
71
c. Memberikan reward kepada siswa yang karyanya terpilih (27 Agustus 2021)

72
LAMPIRAN KEGIATAN 6
MEMBAGIKAN KUESIONER PEMANFAATAN
MADING

TAHAPAN KEGIATAN :
1. Membuat format kuesioner
2. Mencetak format kuesioner
3. Membagikan format kuesioner kepada guru
dan siswa
4. Mendata hasil kuesioner
5. Melaporkan kepada pimpinan

73
LAMPIRAN 6
(Waktu pelaksanaan : 1 – 4 September 2021)
6. Membagikan Format Kuesioner Pemanfaatan Mading
a. Membuat format kuesioner (1 September 2021)

74
b. Mencetak format kuesioner (1 September 2021)

75
c. Membagikan format kuesionerkepada guru dansiswa (2 September 2021)

76
d. Mendata hasil kuesioner (3 September 2021)

77
e. Melaporkan Kepada Pimpinan (4 September 2021)

78
DATA HASIL KUESIONER SISWA

Jumlah kalkukalasi
Jumlah
No Pernyataan pilihan jawaban
Responden
SS S TS STS
1 Saya dapat mengembangkan
30 - - - 30
kemampuan saya dalam berkarya
2 Dapat meningkatkan motivasi saya
20 10 - - 30
dalam belajar
3 Saya dapat memperoleh pengetahuan
15 15 - - 30
ataupun informasi
4 Tema yang diberikan menarik 25 5 - - 30
5 Penampilannya menarik 25 5 - - 30

79
DATA HASIL KUESIONER GURU

Jumlah kalkukalasi
Jumlah
No Pernyataan pilihan jawaban
Responden
SS S TS STS
1 Dapat meningkatkan kompetensi
3 - - - 3
siswa dalam berkarya
2 Dapat meningkatkan motivasi siswa
3 - - - 3
dalam belajar
3 Dapat meningkatkan keaktifan siswa 2 1 3
4 Penampilannya menarik 2 1 3
5 Pemilihan tempatnya strategis 3 - - - 3
6 Bisa dimanfaatkan secara multifungsi 3 3

80
DATA HASIL LAPORAN KEPIMPINAN

Berdasarkan data hasil kuesioner yang dilaporkan kepimpinan maka


diperoleh hal-hal yang masih perlu ditingkatkan, diantaranya :
1. Penampilan mading masih perlu ditingkatkan lagi
2. Pemberian tema tugas yang menarik agar siswa semakin
termotivasi untuk menghasilkan karya
3. Lebih dioptimalkan lagi pelaksanaan implementasi gerakan
literasi melalui media mading ini
4. Menggunakan mading sebagai sarana informasi kegiatan sekolah

81
DATA PENUGASAN KARYA SISWA

No Jadwal Kelas TemaTugas JenisTugas


1 MingguPertama Kelas 4 Cita-citaku Gambar
Kelas 5 Pahlawan Puisi
Kelas 6 Keluarga Pantun
2 MingguKedua Kelas 4 Kebersihan Pantun
Kelas 5 Lingkungan Gambar
Kelas 6 Pejuangan Puisi

82

Anda mungkin juga menyukai