Anda di halaman 1dari 57

BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI DAN ANALISIS DAMPAK


NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

A. Capaian Aktualisasi
Tahapan aktualisasi di laksanakan di Puskesmas Parangia Kec.
Bontomatene Kab. Kepulauan Selayar. Adapun capaian aktualisasi sebagai
berikut

No
. Kegiatan Waktu Nilai Dasar Output Ket.
1. Melakukan 23 Juni 21  Akuntabilitas  Dokumentasi
konsultasi dengan -  Nasionalisme pertemuan dengan
mentor dan 24 Juni 21  Etika Publik Mentor
melakukan  Komitmen  Dokumentasi
koordinasi serta Mutu Pertemuan dengan
meminta  Anti Korupsi kepala puskesmas.
persetujuan  Dokumen berupa

Terlaksana
dengan kepala lembar kegiatan.
Puskesmas terkait  Surat izin dan
rancangan surat pernyataan
kegiatan yang dukungan dari
akan Kepala
dilaksanakan. Puskesmas.

2. Melakukan 25 Juni 21  Akuntabilitas  Dokumentasi


koordinasi dengan  Nasionalisme pertemuan dengan
teman sejawat  Etika Publik teman sejawat.
 Komitmen  Saran dan
Mutu pendapat dari
Terlakana

 Anti Korupsi teman sejawat


dalam bentuk
dokumen lembar
koordinasi.

42
3. Melakukan Setiap  Akuntabilitas  Dokumentasi
Pelayanan Resep Hari Kerja  Nasionalisme penerimaan resep
yang sesuai  Etika Publik  Keamanan (safety)
Standar  Komitmen dan kemanjuran
Pelayanan Mutu (efficacy) dari obat
Kefarmasian di  Anti Korupsi terjamin sehingga
Puskesmas diharapkan dapat
memaksimalkan
tujuan terapi

Terlaksana
berupa
dokumentasi
skrining resep
 Dokumentasi
konsultasi dengan
dokter
 Dokumentasi
penyiapan obat
 Dokumentasi
penyerahan obat

4. Pembuatan 2 Juli 21  Akuntabilitas  Tersedianya


Leaflet dan -  Nasionalisme literatur tentang
Banner tentang 5 Juli 21  Etika Publik Pelayanan
Pelayanan  Komitmen Informasi Obat
Informasi Obat Mutu (PIO)
(PIO)  Anti Korupsi  Hasil desain Leaflet
dan banner tentang
Pelayanan
Terlaksana

Informasi Obat
(PIO)
 Hasil desain
Leaflet dan
banner yang telah
disetujui
 Terbentuk media
Leaflet dan
banner PIO

43
5 Pembuatan 2 Juli 21  Akuntabilitas  Tersedianya
kuisioner -  Nasionalisme literatur
DAGUSIBU 5 Juli 21  Etika Publik DAGUSIBU
(Dapatkan,  Komitmen  Form kuisioner
Gunakan, Mutu DAGUSIBU
Simpan, dan  Anti Korupsi  Form kuisioner

Terlaksana
Buang) DAGUSIBU yang
telah disetujui
 Terbentuknya
kuisioner
DAGUSIBU

6 Melakukan 7 Juli 21  Akuntabilitas  Tersedianya materi


sosialisasi -  Nasionalisme DAGUSIBU
tentang 17 Juli 21  Etika Publik  Dokumentasi
DAGUSIBU  Komitmen banner sebagai
(Dapatkan, Mutu media pelayanan
Gunakan,  Anti Korupsi informasi obat.
Simpan, dan  Masinng-masing
Terlaksana

Buang) peserta
mendapatkan
leaflet.
 Terlaksananya
Sosialisasi
DAGUSIBU.

44
7 Evaluasi terhadap 19 Juli 21  Akuntabilitas  Masing-masing
Pelayanan -  Nasionalisme peserta
Informasi Obat 24 Juli 21  Etika Publik mendapatkan
(PIO) serta  Komitmen kuisioner.
pemahaman Mutu  Hasil kuisioner
pasien dan  Anti Korupsi setelah dilakukan
keluarga pasien sosialisasi.
tentang  Video testimoni

Terlaksana
DAGUSIBU Kepala Puksesmas,
(Dapatkan, Teman Sejawat
Gunakan, dan Pasien.
Simpan, Buang)  Dokumentasi kotak
kritik saran
(Puas/tidak puas)

8 Pelaporan hasil 26 Juli 21  Akuntabilitas  Tersedianya


aktualisasi -  Nasionalisme laporan hasil
31 Juli 21  Etika Publik kegiatan

 Komitmen  Tersampainya
Terlaksana

Mutu laporan kepada

 Anti Korupsi kepala puskesmas

Tabel 4.1. Pencapaian Kegiatan Aktualisasi

45
B. Analisis Dampak Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Puskesmas Parangia yang
dimulai sejak tanggal 23 Juni 2021 sampai 31 Juli 2021. Berikut ini
merupakan kegiatan yang diaktualisasikan dari penerapan nilai-nilai dasar
ANEKA yang diimplementasikan ke dalam 9 (Sembilan) kegiatan aktualisasi :

Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan mentor dan melakukan


koordinasi serta meminta persetujuan dengan kepala
Puskesmas terkait rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tanggal 23 Juni 2021 – 24 Juni 2021
Output Terlaksananya konsultasi dengan pimpinan :
 Dokumentasi pertemuan dengan Mentor
 Dokumentasi pertemuan dengan kepala puskesmas
 Dokumen berupa lembar kegiatan
 Surat izin dan surat pernyataan dukungan dari kepala puskesmas
Tahapan 1. Melakukan pertemuan dengan Mentor.
Kegiatan Pada tanggal 23 Juni 2021 melakukan pertemuan dengan mentor
Bapak Andi Iskandar, S.Kep., Ns yang juga Selaku Kepala
Bidan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kepulauan Selaya
serta melakukan konsultasi terkait rancangan kegiatan
aktualisasi. Selain itu juga membuat surat tugas dari Dinas
Kesehatan untuk di tujukan ke Puskesmas Parangia sebagai
tempat melaksanakan aktualisasi.
2. Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas.
Pada tanggal 24 Juni 2021 melakukan koordinasi dengan Kepala
Puskesmas Parangia yaitu bapak Ahmad Tamzil, AMK
sekaligus membahas rencana kegiatan yang akan di laksanakan.
Selain itu, juga membuat surat pernyataan dukungan serta surat
izin melaksanakan aktualisasi untuk ditanda tangani oleh atasan
apabila disetujui.

46
3. Meminta bimbingan dan arahan terhadap rencana kegiatan
Selama konsultasi berlangsung, mendengarkan dengan seksama
arahan dan saran terkait rancangan kegiatan aktualisasi yang
akan dilakukan.
4. Meminta dukungan dari kepala puskesmas
Setelah konsultasi, saya mengajukan surat peryataan dukungan
dan surat izin kegiatan aktualisasi yang telah dibuat untuk
ditandatangi.
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Melakukan pertemuan dengan pimpinan sebelum melakukan
ASN kegiatan aktualisasi sebagai wujud tanggungjawab saya dalam
melaksanakan tugas serta dengan adanya surat dukungan dari
kepala puskesmas bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan
yang akan dilakukan
b) Nasionalisme (demokratis)
Demokratis yaitu kebebasan untuk mengutarakan pendapat
kepada atasan namun tetap menyampaikan dengan baik serta
sopan dan santun.
c) Etika Publik (sopan santun)
Melakukan pertemuan dengan pimpinan dengan sikap yang baik,
menggunakan bahasa yang baik, bersikap sopan dan santun,
mengutarakan maksud dengan jelas dan mudah dipahami.
d) Komitmen Mutu (efektif dan efisien)
Efektif dalam melakukan konsultasi yaitu dapat tercapai tujuan
dari konsultasi dan efisien yaitu dalam konsultasi dengan atasan
dengan memanfaatkan watu sebaik mungkin sehingga
melaksanakan tugas dengan optimal.
e) Anti Korupsi (Jujur)
Saya menyampaikan rancangan kegiatan dengan jujur tanpa
mengurangi informasi yang terdapat pada rancangan kegiatan
aktualisasi.

47
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
Akuntabilitas yaitu Tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas serta dengan adanya surat dukungan dari kepala puskesmas
bentuk pertanggungjawaban atas kegiatan yang akan dilakukan.
Dampak negatif: Jika aktualisasi tanpa nilai dasar Akuntabilitas
dalam kegiatan ini, akan mengurangi bahkan akan
menghilangkan rasa tanggungjawab kita terhadap peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu demokratis untuk mengutarakan pendapat
kepada atasan maka terjalin komunikasi dan koordinasi yang
baik dengan atasan sebelum melaksanakan kegiatan rancangan
aktualisasi sehingga atasan mengetahui kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan.
Dampak negatif: Jika nilai demokratis sebagai nilai dasar
nasionalisme tidak diterapkan dalam mengutarakan pendapat
kepada atasan, maka memungkinkan atasan tidak akan
mengetahui kegiatan yang akan dilakukan serta akan sulit dalam
mendapatkan persetujuan atasan karena tidak ada konsultasi
terlebih dahulu.
3) Etika publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun pada saat konsultasi
berlangsung maka atasan memberikan respon yang baik serta
memberikan izin dan persetujuan melaksanakan aktualisasi di
Puskesmas Parangia.
Dampak negatif:Jika nilai sopan dan santun sebagai nilai dasar
dari etika publik tidak diterapkan pada saat konsultasi dengan
atasan, maka memungkinkan atasan memberikan respon yang

48
kurang baik, bahkan bisa saja tidak memberikan izin dan
persetujuan atas rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan.
4) Komitmen mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar komitmen
mutu yaitu efektif dan efisien dalam melakukan konsultasi
dengan atasan maka penyampaian lebih terarah dan jelas
sehingga mengefektifkan waktu dan dapat mengoptimalkan
pekerjaan.
Dampak negatif: Jika nilai efektif dan efisien dalam melakukan
konsultasi dengan atasan sebagai nilai dasar komitmen mutu
tidak diterapkan maka memungkinkan penyampaian rencana
kegiatan aktualisasi menjadi tidak terarah dan menyita banyak
waktu atasan serta tidak tercapai tujuan dari konsultasi.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai Jujur, dalam
memnyampaikan rancangan kegiatan tanpa mengurangi
informasi sebagai nilai dasar Anti Korupsi maka kepala
puskesmas akan mengerti maksud dan tujuan kegiatan
dilakukan.
Dampak negatif: Jika nilai Jujur dalam menyampaikan
rancangan kegiatan tidak dengan detail sebagai nilai dasar Anti
Korupsi maka, kepala puskesmas tidak akan mengerti maksud
dan tujuan kegiatan di lakukan.

49
Dokumentasi Kegiatan 1

Gambar 4.1.1. Dokumentasi pertemuan dengan Mentor


Bpk Andi Iskandar, S.Kep., Ns

Gambar 4.1.2 Dokumentasi Koordinasi dengan Kepala Puskesmas


Bpk. Ahmad Tamzil, AMK

50
51
Gambar 4.1.3 Dokumentasi Surat Izin Aktualisasi di Puskesmas Parangia

52
Gambar 4.1.4 Dokumentasi Surat Pernyataan Dukungan Aktualisasi
Dari Kepala Puskesmas Parangia

53
Kegiatan 2 Melakukan koordinasi dengan teman sejawat
Tanggal 25 Juni 2021
Output Terlaksananya koordinasi dengan teman sejawat :
 Dokumentasi pertemuan dengan teman sejawat
 Saran dan pendapat dari teman sejawat dalam bentuk dokumen
lembar koordinasi
Tahapan 1. Melakukan pertemuan dengan teman sejawat
Kegiatan Pada tanggal 25 Juni 2021 melakukan koordinasi dengan
Penanggung Jawab Ruang Obat Puskesmas Parangia Ibu
Rosmini, S.Farm
2. Mendiskusikan rancangan kegiatan dengan teman sejawat
terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
Menyampaikan maksud dan tujuan kepada apoteker penanggung
jawab kamar obat. Saya mendiskusikan rancangan aktualisasi
dengan efektif, jelas, menggunakan bahasa yang baik, serta
bersikap sopan dan santun sehingga rancangan aktualisasi yang
saya sampaikan dapat dipahami dan mendapat respon baik dari
teman sejawat.
3. Meminta masukan dan saran
Pada saat koordinasi dengan teman sejawat, saya mendengarkan
setiap saran dan masukan dengan seksama guna lancarnya
pelaksanaan aktualisasi. Dan teman sejawat memberikan catatan
pada Lembar Catatan kegiatan Koordinasi dengan teman sejawat
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Konsistensi untuk menyajikan dan memaparkan rancangan
ASN kegiatan kepada orang lain merupakan wujud tanggung jawab.
b) Nasionalisme (demokratis)
Demokratis Kebebasan untuk mengutarakan pendapat kepada
Teman sejawat.
c) Etika Publik (sopan santun)
Pada saat berkoordinasi dengan Teman sejawat, berperilaku

54
sopan dan santun, menggunakan bahasa yang baik serta
mendengarkan saran dengan seksama
d) Komitmen Mutu (efektif dan efisien)
Efektif dalam melakukan koordinasi yaitu dapat tercapai tujuan
dari koordinasi dan efisien yaitu dalam koordinasi dengan
pegawai memanfaatkan waktu sebaik mungkin sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan optimal.
f) Anti Korupsi (jujur)
Saya menyampaikan rancangan kegiatan dengan jujur tanpa
mengurangi informasi yang terdapat pada rancangan kegiatan
aktualisasi.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu konsistensi untuk menyajikan dan
memaparkan rancangan kegiatan kepada teman sejawat
merupakan wujud tanggung jawab sehingga teman sejawat
memberi kepercayaan untuk melakukan kegiatan ini.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab sebagai nilai dasar
akuntabilias tidak saya terapkan dalam melaksanakan
koordinasi, maka tidak akan terjalin kerja sama yang baik
dengan teman sejawat.
3) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu demokratis untuk mengutarakan pendapat
kepada pegawai maka terjalin komunikasi dan koordinasi yang
baik dengan teman sejawat sebelum melaksanakan kegiatan
rancangan aktualisasi sehingga dapat mengetahui kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan, serta dapat memberi saran dan
masukan atas pelaksanaan kegiatan
Dampak negatif: Jika nilai demokratis sebagai nilai dasar
nasionalisme tidak diterapkan dalam mengutarakan pendapat

55
kepada teman sejawat, maka beliau tidak akan mengetahui
kegiatan yang akan dilakukan sehingga dalam kegiatan
mengalami kendala karena kurang kerjasama, serta akan sulit
dalam mendapatkan masukan atau saran dari teman sejawat
karena tidak ada koordinasi terlebih dahulu.
4) Etika publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun pada saat memaparkan
rancangan aktualisasi ,maka teman sejawat memberikan respon
yang baik terhadap rencana pelaksanaan aktualisasi.
Dampak negatif:Jika nilai sopan dan santun sebagai nilai dasar
etika publik tidak dilaksanakan pada saat mendiskusikan
rancangan aktualisasi, maka memungkinkan saya tidak
mendapatkan respon baik dan dukungan terhadap kegiatan
aktualisasi yang akan saya laksanakan.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai Jujur
menyampaikan rancangan kegiatan tanpa mengurangi informasi
sebagai nilai dasar Anti Korupsi maka akan tercapai koordinasi
yang baik dan membantu dengan memberi arahan dalam
menyelesaikan aktualisasi.
Dampak negatif: Jika nilai Jujur, dalam koordinasi dengan
teman sejawat sebagai nilai dasar Anti Korupsi tidak di
terapkan tentu teman sejawar tidak akan mengerti maksud dan
tujuan kegiatan di lakukan.

56
Dokumentasi Kegiatan 2

Gambar 4.2.1. Dokumentasi pertemuan dengan Teman Sejawat Farmasi


Penanggung Jawab Ruang Obat yaitu, Ibu Rosmini, S.Farm.

57
Gambar 4.2.2. Lembar Koordinasi dengan dengan Teman Sejawat Farmasi
Penanggung Jawab Ruang Obat yaitu, Ibu Rosmini, S. Farm
Kegiatan 3 Pelayanan Resep yang sesuai Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
Tanggal Setiap Hari Kerja
Output Tersedianya :
 Dokumentasi penerimaan resep
 Keamanan (safety) dan kemanjuran (efficacy) dari obat terjamin
sehingga diharapkan dapat memaksimalkan tujuan terapi berupa
dokumentasi skrining resep
 Dokumentasi konsultasi dengan dokter\
 Dokumentasi penyiapan obat
 Dokumentasi penyerahan obat
Tahapan 1. Penerimaan resep dari pasien
Kegiatan Saya menerima resep sesuai dengan yang telah dilayani oleh
dokter serta sesuai dengan antrian
2. Skrining resep (Administratif dan Farmasetik dan Klinis)
Saya melakukan skrining resep untuk memastikan bahwa obat
yang akan diterima pasien telah tepat indikasi, tepat dosis, tepat
pasien dan tepat aturan pakai serta waspada terhadap efek
samping obat.
3. Menetapkan ada tidaknya masalah terkait obat (Drug
Related Program)
Jika terdapat masalah terkait obat, Saya Melakukan konsultasi
dengan dokter meminta saran dan pendapat.
4. Penyiapan obat
Saya melakukan penyiapan obat dengan teliti dan cermat sesuai
dengan resep kemudian menulis etiket pada obat sesuai dengan
anjuran pada resep.
5. Penyerahan obat kepada pasien disertai pemberian
informasi obat

58
Saya melakukan penyerahan obat kepada pasien disertai dengan
pemberian informasi obat sesuai dengan kompetensi saya
sebagai apoteker dalam rangka mewujudkan pelayanan prima
kepada masyarakat.
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan terbaik
ASN kepada masyarakat yang sesuai dengan standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas.
b) Nasionalisme (adil)
Bersikap adil pada saat menerima resep dari pasien sesuai
dengan antrian dan kondisi pasien tanpa membeda-bedakan
antara pasien yang satu dengan yang lainnya.
c) Etika Publik (sopan dan santun)
Melakukan penerimaan resep dari pasien dengan menerapkan 5
S (Senyum, salam, sapa, sopan dan santun).
d) Komitmen Mutu (Menjaga mutu)
Menetapkan ada tidaknya masalah terkait obat dengan
menggali informasi secara rinci dan cermat serta evaluasi
pengobatan pasien dalam rangka mejaga mutu pelayanan
kefarmasian di puskesmas.
e) Anti Korupsi (jujur)
Melakukan penyerahan obat kepada pasien dengan jujur tanpa
mengurangi atau menambah jumlah serta item obat yang
menjadi hak pasien.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang sesuai dengan standar
sehinnga dapat meningkatkan derajat kesehatan.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab sebagai nilai dasar
akuntabilitas tidak dilaksanakan maka akan menghilangkan

59
rasa tanggungjawab kita sehingga pelayanan kefarmasian yang
diberikan kepada pasien tidak akan maksimal.
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu adil dalam penerimaan resep dari pasien
maka proses pelayanan resep akan lebih cepat dan mudah dalam
melayani pasien
Dampak negatif: Jika nilai adil sebagai nilai dasar nasionalisme
tidak dilaksanakan pada saat penerimaan resep maka pasien
akan merasa kecewa dan merasa tidak dihargai sehingga akan
menimbulkan dampak pasien akan malas untuk datang berobat.
3) Etika Publik
Dampak positif Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun dalam pelayanan kefarmasian
kepada pasien maka pasien akan merasa dihargai dan puas akan
pelayanan kesehatan yang diberikan
Dampak negatif: Jika nilai sopan dan santun sebagai nilai
dasar etika publik tidak dilaksanakan pada saat pelayanan
maka, pasien akan merasa kecewa dan merasa tidak dihargai
sehingga akan menimbulkan dampak pasien akan malas untuk
datang berobat.
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar komitmen
mutu yaitu menjaga mutu dalam menetapkan ada tidaknya
masalah terkait obat maka pasien akan mendapatkan obat
dengan efektivitas yang optimal
Dampak negatif: Jika nilai dasar komitmen mutu tidak
dilaksanakan dalam menetapkan ada tidaknya masalah terkait
obat maka pasien tidak akan mendapatkan obat dengan
efektivitas yang terjamin sehingga menurunkan kualitas
kesehatan masyarakat.

60
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur tanpa mengurangi atau menambah jumlah
serta item obat pasien maka dapat meningkatkan derajat
kesehatan.
Dampak negatif: Jika nilai jujur sebagai nilai dasar anti
korupsi tidak dilaksanakan pada saat penyerahan obat maka
dapat menurunkan derajat kesehatan..

61
Dokumentasi Kegiatan 3

Gambar 4.3.1. Dokumentasi SOP Pemberian Obat Kepada Pasien

62
Gambar 4.3.2. Dokumentasi Penerimaan Resep dan Skrining resep

Gambar 4.3.3. Dokumentasi Konsultasi dengan dokter

63
Gambar 4.3.4. Dokumentasi Penyiapan Obat

Gambar 4.3.5. Dokumentasi Peracikan Obat

Gambar 4.3.6. Dokumentasi Penulisan Etiket

64
Gambar 4.3.7. Dokumentasi Etiket Obat

Gambar 4.3.8. Dokumentasi Penerimaan Resep dan Pemberian Informasi Obat

Gambar 4.3.9. Dokumentasi Buku Ceklist Penerimaan Obat

65
Kegiatan 4 Pembuatan Leaflet dan banner tentang Pelayanan Informasi
Obat (PIO)
Tanggal 2 Juli 2021 – 5 Juli 2021
Output Tersedianya :
 Tersedianya literatur tentang Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Hasil desain Leaflet dan banner tentang Pelayanan Informasi
Obat (PIO)
 Hasil desain Leaflet dan banner yang telah disetujui
 Terbentuk media Leaflet dan banner PIO
Tahapan 1) Mengumpulkan literatur tentang Pelayanan Informasi Obat
Kegiatan (PIO)
Pada tanggal 2 Juli 2021, saya mengumpulkan literatur
mengenai topik leaflet dan banner yang akan dibuat.
2) Mendesain Leaflet dan banner tentang Pelayanan
Informasi Obat (PIO)
Pada tanggal 3 Juli 2021, merancang dan mendesain leaflet dan
banner berdasarkan literatur yang telah didapatkan.
3) Mengkomunikasikan dengan kepala puskesmas mengenai
desain yang telah dibuat
Pada tanggal 5 Juli 2021, mengkomunikasikan dengan Kepala
Puskesmas yang bertujuan untuk menyampaikan desain yang
telah dibuat.
4) Mencetak Leaflet dan banner tentang Pelayanan
Informasi Obat (PIO)
Mencetak leafleat dan banner yang telah disetujui oleh atasan.
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Kajian literatur mengenai topik leaflet dan banner yang akan
ASN dibuat wujud tanggungjawab untuk menghasilkan sarana
informasi obat yang dapat memberikan pengetahuan dan
manfaat bagi masyarakat.

66
b) Nasionalisme (kerja keras)
Kerja keras dengan berupaya menyelesaikan desain leaflet dan
banner hingga selesai.
c) Etika Publik (sopan dan santun)
Mengkomunikasikan dengan atasan mengenai desain leaflet dan
banner yang telah dibuat dengan bahasa yang baik, bersikap
sopan dan santun, mengutarakan maksud dengan jelas dan
mudah dipahami.
d) Komitmen Mutu (menjaga mutu)
Mengkaji, merancang dan membuat leaflet dan banner dengan
teliti dan cermat serta kreatif dan inovatif berdasarkan literature
demi menjaga mutu untuk menghasilkan leaflet dan banner
yang menarik untuk dibaca sehingga menjadi sumber
pengetahuan bagi masyarakat mengenai penggunaan obat
e) Anti Korupsi (jujur)
Mandiri dalam mendesain leaflet dan banner tanpa
membebankan tugas pada orang lain.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam mengkaji literatur
untuk menghasilkan sarana informasi obat yang dapat
memberikan pengetahuan dan manfaat bagi masyarakat.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab dalam mengkaji
literatur sebagai nilai dasar akuntabilitas tidak dilaksanakan ,
maka akan menghilangkan rasa tanggungjawab kita terhadap
peningkatan pengetahuan pasien mengenai obat
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme kerja keras dalam mendesain maka desain
leaflet dan banner dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu

67
Dampak negatif: Jika nilai kerja keras dalam mendesain
sebagai nilai dasar nasionalisme tidak dilaksanakan maka
memungkinkan hasil desain leaflet dan banner akan lambat dan
tidak teratur.
3) Etika Publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun pada saat mengkomunikasikan
dengan atasan, maka atasan memberikan respon yang baik serta
menyetujui hasi desain leaflet dan banner.
Dampak negatif: Jika nilai sopan dan santun sebagai nilai
dasar dari etika publik tidak diterapkan pada saat
mengkomunikasikan dengan atasan, maka memungkinkan
atasan memberikan respon yang kurang baik, bahkan bisa saja
tidak menyetujui hasi desain leaflet dan banner.
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar komitmen
mutu yaitu menjaga mutu dalam Mengkaji, merancang dan
membuat leaflet dan banner dengan teliti dan cermat serta
kreatif dan inovatif maka masyarakat tertarik untuk
membacanya sehingga menjadi sumber pengetahuan bagi
masyarakat mengenai penggunaan obat
Dampak negatif: Jika nilai dasar komitmen mutu tidak
diterapkan maka pasien tidak akan mendapatkan informasi
mengenai obat sehingga pengetahuan pasien terbatas dan dapat
meningkatkan kemungkinan pasien salah dalam penggunaan
obat.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur dalam memberikan informasi pada leaflet
dan banner yang akurat dan tidak mengurangi informasi
berdasarkan literature sehingga dapat meningkatkan

68
pengetahuan pada masyarakat.
Dampak negatif: Jika nilai jujur dalam memberikan informasi
pada leaflet dan banner sebagai nilai dasar anti korupsi tidak
diterapkan maka masyarakat tidak memahami secara baik atau
salah dalam penggunaan obat.

69
Dokumentasi Kegiatan 4

Gambar 4.4.1. Tersedianya literatur tentang Pelayanan Informasi Obat (PIO)

Gambar 4.4.2. Hasil desain Leaflet dan Banner tentang


Pelayanan Informasi Obat (PIO)

70
Gambar 4.4.3. Menyampaikan desain yang telah dibuat ke Kepala Puskesmas

Leaflet

Banner

Gambar 4.4.4. Terbentuk media Leaflet dan banner

71
Pemberian Informasi Obat (PIO)

Kegiatan 5 Pembuatan kuisioner DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan,


Simpan, dan Buang)
Tanggal 2 Juli 2021 – 5 Juli 2021
Output Tersedianya :
 Tersedianya literatur DAGUSIBU
 Form kuisioner DAGUSIBU
 Form kuisioner DAGUSIBU yang telah disetujui
 Terbentuknya kuisioner DAGUSIBU
Tahapan 1. Mengumpulkan literatur DAGUSIBU
Kegiatan Pada tanggal 2 Juli 2021, saya mengumpulkan literatur sebagai
sumber untuk membuat kuisiorner.
2. Menyusun daftar pertanyaan tentang DAGUSIBU
Pada tanggal 3 Juli 2021, merancang dan menyusun daftar
pertanyaan kuisioner berdasarkan literatur yang telah didapatkan
3. Mengkomunikasikan dengan kepala puskesmas mengenai
kuisioner yang telah dibuat
Pada tanggal 5 Juli 2021, mengkomunikasikan dengan atasan
selaku mentor yang bertujuan untuk menyampaikan kuisioner
yang telah dibuat.
4. Mencetak Kuisioner DAGUSIBU
Mencetak Kuisioner yang telah disetujui oleh atasan.
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Kajian literatur mengenai kuisioner yang akan dibuat wujud
ASN tanggung jawab untuk menghasilkan sarana informasi obat
yang dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi
masyarakat.
b) Nasionalisme (kerja keras)
kerja keras dalam menyusun dan menyelesaikan kuisioner

72
hingga selesai.
c) Etika Publik (sopan dan santun)
Mengkomunikasikan dengan atasan mengenai form kuisioner
yang telah dibuat dengan bahasa yang baik, bersikap sopan dan
santun, mengutarakan maksud dengan jelas dan mudah
dipahami.
d) Komitmen Mutu (menjaga mutu)
Mengkaji, merancang dan membuat kuisoner dengan teliti dan
cermat demi menjaga mutu untuk menghasilkan kuisioner yang
menarik untuk dibaca sehingga menjadi sumber pengetahuan
bagi masyarakat mengenai penggunaan obat
e) Anti Korupsi (mandiri)
Mandiri dalam melakukan pembuatan kuisioner tanpa
melimpahkan tugas pada orang lain.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam mengkaji literatur
untuk menghasilkan sarana informasi obat yang dapat
memberikan pengetahuan dan manfaat bagi masyarakat.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab dalam mengkaji
literatur sebagai nilai dasar akuntabilitas tidak dilaksanakan ,
maka akan menghilangkan rasa tanggungjawab kita terhadap
peningkatan pengetahuan pasien mengenai obat
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme menggunakan bahasa yang baik dan sesuai maka
masyarakat mudah memahami isi kuisiner yang telah dibuat.
Dampak negatif: Jika nilai bahasa yang baik dan sesuai pada isi
kuisioner sebagai nilai dasar nasionalisme tidak dilaksanakan,
maka masyarakat akan sulit memahami dan menjawab kuisioner.
3) Etika Publik

73
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun pada saat mengkomunikasikan
dengan atasan, maka atasan memberikan respon yang baik serta
menyetujui kuisioner yang telah dibuat.
Dampak negatif: Jika nilai sopan dan santun sebagai nilai dasar
dari etika publik tidak diterapkan pada saat
mengkomunikasikan dengan atasan, maka memungkinkan atasan
memberikan respon yang kurang baik, bahkan bisa saja tidak
menyetujui kuisioner yang telah dibuat.
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar komitmen
mutu yaitu mejaga mutu dalam Mengkaji, merancang dan
membuat kuisioner dengan teliti dan cermat maka masyarakat
tertarik untuk membacanya sehingga menjadi sumber
pengetahuan bagi masyarakat mengenai penggunaan obat
Dampak negatif: Jika nilai dasar komitmen mutu tidak
diterapkan maka pasien tidak akan mendapatkan informasi
mengenai obat sehingga pengetahuan pasien terbatas dan dapat
meningkatkan kemungkinan pasien salah dalam penggunaan
obat.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu mandiri dalam melakukan pembuatan kuisioner
dilaksanakan secara mandiri dan tidak melimpahkan kepada
orang lain.
Dampak negatif: Jika nilai mandiri dalam melakukan
pembuatan kuisioner sebagai nilai dasar anti korupsi tidak
diterapkan maka sulit mengerjakan sendiri tugas individu.

74
Dokumentasi Kegiatan 5

Gambar 4.5.1. Tersedianya literatur DAGUSIBU

75
Gambar 4.5.2. Form kuisoner DAGUSIBU

Gambar 4.5.3. Form kuisioner DAGUSIBU yang telah disetujui

Gambar 4.5.4. Terbentuknya kuisioner DAGUSIBU

76
Kegiatan 6 Melakukan Sosialisasi tentang DAGUSIBU (Dapatkan,
Gunakan, Simpan, dan Buang)
Tanggal 7 Juli 2021 – 17 Juli 2021
Output Tersedianya :
 Tersedianya materi DAGUSIBU
 Dokumentasi banner sebagai media pelayanan informasi obat
 Masing-masing peserta mendapatkan leaflet
 Terlaksananya Sosialisasi DAGUSIBU
Tahapan 1. Menyediakan materi tentang DAGUSIBU sebagai bahan
Kegiatan pembelajaran
Pada tanggal 7 Juli 2021, saya mengumpulkan materi sebagai
sumber untuk melakukan sosialisai.
2. Pemasangan banner sebagai media pelayanan informasi obat
Pada tanggal 8 Juli 2021, saya memasang banner DAGUSIBU di
Puskesmas Parangia.
3. Membagikan leaflet sebagai bahan pembelajaran kepada
pasien dan keluarga pasien
Pada tanggal 9 Juli 2021 – 17 Juli 2021, membagiakan leaflet
kepada pasien dan keluarga pasien sebelum melakukan
sosialisasi.
4. Melakukan sosialisasi tentang DAGUSIBU
Setelah membagikan leafleat saya memberikan sosialisasi
tentang pelayanan informasi obat melalui DAGUSIBU kepada
pasien dan keluarga pasien sebagai peserta.
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Menyampaikan materi dengan benar sebagai tanggung jawab
ASN saya dalam melaksanakan tugas.
b)Nasionalisme (adil)

77
Bersikap adil kepada peserta, tanpa membedakan suku, agama
maupun status peserta, serta kondisi peserta yang tidak ingin
dilakukan survei.
c) Etika Publik (sopan dan santun)
Bersikap sopan santun dan memiliki rasa kepedulian terhadap
peserta yang bertanya saat sosialisasi.
d) Komitmen Mutu (efektif dan efisien)
Efektif dalam melakukan sosialisasi yaitu dapat tercapai tujuan
dari sosialisasi dan efisien yaitu dalam memberikan sosialisi
dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
e) Anti Korupsi (jujur dan bertanggung jawab)
Jujur dan bertanggung jawab dalam menjawab pertanyaan
yang disampaikan peserta sosialisasi, sehingga peserta benar-
benar mengerti materi yang telah diberikan.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam menyampaikan
materi dengan benar sehingga dapat memberikan pengetahuan
dan manfaat bagi peserta.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab dalam
penyampaian materi dengan benar sebagai nilai dasar
akuntabilitas tidak dilaksanakan, maka akan menghilangkan
rasa tanggungjawab kita terhadap peningkatan pengetahuan
peserta mengenai obat
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu adil kepada peserta yang tidak ingin
dilakukan survei, maka peserta tidak terasa terganggu pada saat
diberikan form kuisioner.
Dampak negatif: Jika nilai adil kepada peserta yang tidak ingin
disurvei sebagai nilai dasar nasionalisme tidak dilaksanakan

78
maka peserta akan merasa terganggu
3) Etika Publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun terhadap peserta yang bertanya
maka peserta akan merasa lebih dihargai.
Dampak negatif:Jika nilai etika publik tidak dilaksanakan
pada saat sosialisasi maka peserta akan merasa kecewa karena
tidak dihargai.
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
komitmen mutu yaitu efektif dan efisien dalam melakukan
sosialisasi maka penyampaian lebih terarah dan jelas sehingga
dapat mengoptimalkan waktu peserta.
Dampak negatif: Jika nilai efektif dan efisien dalam
melakukan sosialisasi sebagai nilai dasar komitmen mutu
tidak diterapkan maka memungkinkan penyampaian sosialisi
menjadi tidak terarah dan menyita banyak waktu peserta serta
tidak tercapai tujuan dari sosialisasi.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur dan bertanggung jawab dalam menjawab
pertanyaan yang disampaikan peserta sehingga peserta benar –
benar paham tentang materi yang telah diberikan
Dampak negatif: Jika nilai jujur dan bertanggung jawab
dalam menjawab pertanyaan yang disampaikan peserta sebagai
nilai dasar anti korupsi tidak diterapkan maka peserta tidak
paham terhadap materi tang telah diberikan.

79
Dokumentasi kegiatan 6

Gambar 4.6.1. Tersedianya materi DAGUSIBU

80
Gambar 4.6.2. Dokumentasi banner sebagai media pelayanan informasi obat

Gambar 4.6.3 Diskusi dengan Bidan dan Perawat terkait DAGUSIBU

Gambar 4.6.4. Masing-masing peserta mendapatkan leaflet

81
Gambar 4.6.5. Pelaksanaan Sosialisasi DAGUSIBU

82
Kegiatan 7 Evaluasi terhadap Pelayanan Informasi Obat (PIO) serta
pemahaman pasien dan keluarga pasien tentang DAGUSIBU
(DApatkan, GUnakan, SImpan, BUang)
Tanggal 19 Juli 2021 - 24 Juli 21
Output Tersedianya :
 Masing-masing peserta mendapatkan kuisioner
 Hasil kuisioner setelah dilakukan sosialisasi
 Video testimoni Pasien, Tenaga Kesehatan dan Kepala
Puskesmas
 Dokumentasi kotak kritik saran (Puas/tidak puas)
Tahapan 1. Membagikan kuisioner setelah dilakukannya sosialisasi
Kegiatan pemberian informasi obat tentang DAGUSIBU
Setelah dilakukan sosialisasi, saya menjelaskan dan membagikan
kuisioner kepada peserta.
2. Mengumpulkan hasil dan mencatat hasil kuisioner
Kemudian saya mengumpulkan dan mencatat hasil kuisioner
yang telah diisi oleh peserta.
3. Evaluasi peningkatan pemahaman pasien tentang informasi
obat
Meminta kepada pasien untuk dilakukan video testimoni. Selain
itu video testimoni pelaksanaan dari Tenaga Kesehatan dan
Kepala Puskesmas
4. Mengecek secara berkala kotak kritik saran (Puas/Tidak
Puas)
Melakukan dokumentasi berupa foto kotak kritik saran.

Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)


Dasar Profesi Tanggung jawab dalam melaksanakan monitoring dan
ASN evaluasi.

83
b)Nasionalisme (menghargai)
Menghargai saran dan masukan pasien dan keluarga pasien
terhadap pelayanan yang diberikan.
c) Etika Publik (sopan)
Bersikap sopan dan bertutur kata yang baik saat meminta saran
dan testimoni
d) Komitmen Mutu (cermat dan teliti)
Memeriksa hasil kuesioner pasien dengan cermat dan teliti.
e) Anti Korupsi (jujur)
Jujur dalam memberikan informasi yang akurat dan tidak
mengurangi informasi.
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu tanggung jawab dalam memonitoring dan
evaluasi kegiatan untuk memastikan kegiatan berjalan dengan
baik.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab dalam
memonitoring dan evaluasi kegiatan sebagai nilai dasar
akuntabilitas tidak dilaksanakan maka tidak akan ada menjadi
dasar acuan apakah kegiatan berjalan dengan baik dan apakah
dapat meningkatkan pelayanan kefarmasian
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu menghargai saran dan masukan pasien dan
keluarga pasien terhadap pelayanan yang diberikan.untuk
meningkatkan pelayanan kefarmasian
Dampak negatif: Jika nilai menghargai saran dan masukan
pasien dan keluarga pasien terhadap pelayanan yang diberikan
sebagai nilai dasar nasionalisme tidak dilaksanakan maka akan
sulit melakukan perubahan atau peningkatan pelayanan yang
baik untuk kedepannya.

84
3) Etika Publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan bertutur kata yang baik dengan pasien
untuk meminta testimoni, sehingga pasien atau keluarga pasien
akan merasa lebih dihargai.
Dampak negatif: Jika nilai etika publik tidak dilaksanakan
pada saat berkomunikasi dengan pasien dan keluarga pasien,
maka pasien akan merasa kecewa karena tidak dihargai dan
tidak ingin memberikan testimony.
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
komitmen mutu yaitu cermat dan teliti dalam memeriksa
hasil kusioner, sehingga dapat menjadi acuan apakah kegiatan
berjalan dengan baik.
Dampak negatif: Jika nilai cermat dan teliti sebagai nilai dasar
komitmen mutu tidak diterapkan dalam memeriksa hasil
kuisioner maka akan sulit mengetahui apakah kegiatan berjalan
dengan baik
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur dalam memberikan informasi yang akurat
dan tidak mengurangi informasi sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan pada pasien dan keluarga pasien.
Dampak negatif: Jika nilai jujur dalam memberikan informasi
yang akurat sebagai nilai dasar anti korupsi tidak diterapkan
maka pasein dan keluarga pasein tidak memahami secara baik
atau salah dalam penggunaan obat.

85
Dokumentasi Kegiatan 7

Gambar 4.7.1. Masing-masing peserta mendapatkan kuisioner

86
Gambar 4.7.2. Hasil kuisioner setelah dilakukan sosialisasi

Gambar 4.7.3. Absensi sosialisasi DAGUSIBU

Gambar 4.7.4 Testimoni Pasien : Ekawati (Masyarakat Desa Tanete)


“Saya sangat merasakan manfaat dari kegiatan ini karena dapat mengetahui
manfaat obat dengan jelas dan juga cara penggunaan obat yang saya dapatkan

87
serta cara penyimpanan dan lama obat yang saya gunakan untuk dikonsumsi”

Gambar 4.7.5 Testimoni Tenaga Kesehatan : Tenri Yamin, Amd.Keb, SKM


“Kegiatan ini menambah wawasan kami sebagai tenaga kesehatan khususnya
dalam hal pemberian informasi obat. Harapan kedepannya kegiatan ini dapat terus
menerus berjalan demi meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada
pasien yang berkunjung di Puskesmas Parangia”

Gambar 4.7.6 Testimoni Kepala Puskesmas : Ahmad Tamzil, AMK


“Saya Melihat adanya Perkembangan positif dalam hal pelayanan Pemberian
Informasi Oba kepada pasien ditambah lagi dengan adanya inovasi kegiatan

88
Dagusibu sehingga masyarakat dan tenaga kesehatan lebih mengerti akan
pentingnya Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien”

89
Gambar 4.7.7. Dokumentasi kotak kritik saran (Puas/tidak puas)
Kegiatan 8 Pelaporan hasil aktualisasi
Tanggal 26 Juli 2021 - 31 Juli 2021
Output Tersedianya :
 Tersedianya laporan hasil kegiatan
 Tersampainya laporan kepada kepala puskesmas berupa
dokumentasi foto
Tahapan 1. Menyusun laporan hasil kegiatan
Kegiatan Pada tanggal 28 Februari 2020, saya merampungkan seluruh
kegiatan dan menyusun laporan aktualisasi
2. Menyampaikan laporan kepada kepala puskesmas
Pada tanggal 6 maret 2020, saya menyapaikan laporan hasil
aktualisasi kepada kepala puskesmas selaku mentor
Nilai – Nilai a) Akuntabilitas (tanggung jawab)
Dasar Profesi Penyusunan hasil laporan aktualisasi adalah bentuk kegiatan
ASN yang menjadi tanggung jawab untuk dilaporkan kepada kepala

90
puskesmas.
b) Nasionalisme (Kerja Keras, Disiplin dan Jelas) Bekerja
keras dengan berupaya menyelesaikan tugas aktualisasi sampai
evaluasi hingga selesai. Disiplin dalam mengerjakan tugas
seiap kegiatan dan tahapan aktualisasi. Jelas dalam
penyusunan laporan aktualisasi.
c) Etika Publik (sopan dan santun)
Menggunakan Bahasa yang baik, sopan, dan santun dalam
menyampaikan laporan kepada kepala puskesmas dan dalam
pembuatan laporan.
d) Komitmen Mutu (efektif dan efisien)
Menyelesaikan kegiatan aktualisasi secara efektif yaitu selesai
sesuai target yang direncanakan. Melakukan kegiatan
aktualisasi sampai evaluasi secara efisien dengan
menyelesaikan secepat mungkin dan tidak membuang waktu.
e) Anti Korupsi (jujur)
Jujur dalam membuat laporan hasil rancangan sesuai dengan
apa yang dilakukan
Analisis 1) Akuntabilitas
Dampak Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
akuntabilitas yaitu (tanggung jawab) untuk menyelesaikan
seluruh kegiatan aktualisasi hingga evaluasi dapat terlaksana
secara baik dan mampu bertanggung jawab atas apa yang telah
di kerjakan.
Dampak negatif: Jika nilai tanggung jawab untuk
menyelesaikan kegiatan aktualisasi sampai evaluasi sebagai
nilai dasar akuntabilitas tidak dilaksanakan maka kegiatan
aktualisasi tidak dapat selesai.
2) Nasionalisme
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
nasionalisme yaitu kerja keras dan disiplin untuk

91
menyelesaikan kegiatan aktualisasi hingga evaluasi dengan
bekerja kerasa dan tidak menyerah serta disiplin maka kegiatan
dapat diselesaikan dengan baik dan tapat waktu.
Dampak negatif: Jika nilai kerja keras dan disiplin
menyelesaikan kegiatan aktuaisasi sampai evauasi sebagai nilai
dasar nasionalisme tidak dilaksanakan maka memungkinkan
kegiatan tidak berjalan hingga selesai.
3) Etika Publik
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar etika
publik yaitu sopan dan santun dalam menyampaikan laporan
kepada kepala puskesmas maka kepala puskesmas akan merasa
dihargai.
Dampak negatif: Jika nilai etika publik yaitu sopan dan
santun tidak dilaksanakan pada saat menyampaikan laporan
kepada kepala puskesmas, maka kepala puskesmas akan
merasa tidak dihargai, serta tidak akan mengerti dan paham
mengenai isi dari laporan hasil kegiatan..
4) Komitmen Mutu
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar
komitmen mutu yaitu inovasi, efektif dan efisien dalam
menyelesaikan kegiatan aktualisasi dapat mengektifkan serta
mengefesiensikan waktu.
Dampak negatif: Jika nilai inovasi, efektif dan efisiensi
sebagai nilai dasar komitmen mutu tidak diterapkan dalam
menyelesaikan kegiatan aktualisasi maka akan menghambat
kegiatan dan membuang-buang waktu.
5) Anti Korupsi
Dampak positif: Dengan mengedepankan nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur dalam mebuat hasil rancangan sesuai
dengan apa yang dilakukan dan tidak melimpahkan kepada
orang lain.

92
Dampak negatif: Jika nilai jujur dalam menyelesaikan
kegiatan aktualisasi sebagai nilai dasar anti korupsi tidak
diterapkan maka isi laporan tidak jelas sehingga sulit di
pahami.

93
Dokumentasi Kegiatan 8

Gambar 4.8.1. Dokumentasi tersampainya laporan kepada Kepala Puskesmas

Gambar 4.8.2. Dokumentasi tersampainya laporan kepada Kepala Bidang


Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Kepulauan Selayar Selaku Mentor

94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ASN merupakan suatu profesi yang dalam proses kerjanya,
seseorang dituntut bekerja secara profesional sehingga menghasilkan
pelayanan publik yang berkualitas. Profesi Apoteker sebagai ASN perlu
ditanamkan nilai-nilai profesi sehingga menghasilkan pelayanan publik yang
berkualitas sehingga dengan demikian keberadaan Apoteker yang profesional
menjadikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan dikenal masyarakat.
Melalui kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar akuntablitas, nasionalisme, etika
publik, dan anti korupsi (ANEKA) akan mampu meningkatkan kinerja
peserta latsar dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat bekerja
sebagai perwujudan pelayanan kesehatan yang berkualitas, khususnya di
puskesmas Parangia, Kepulauan Selayar

B. Saran

1. Kepada pembaca secara umum laporan ini diharapkan dapat menjadi


bahan pengetahuan dalam menyusun laporan yang lebih berkualitas di
masa mendatang.

2. Untuk peserta latihan dasar CPNS agar dapat menerapkan nilai-nilai dasar
ASN baik setelah kegiatan off campus maupun setelah kegiatan tersebut
dilaksanakan.

95
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Akuntabilitas: Modul Diklat Prajabatan


Golongan III.Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara.2014.Komitmen Mutu: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga AdmintrasiNegara.
Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2013. Peraturan Kepala LAN Nomor 21 Tahun
2013 Tentang Pedoman Penyelenggara an Diklat Prajabatan Golongan I dan
II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole Of Government: ModulDiklat
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Admintrasi Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
Peraturan Menteri Kesehatan. Nomor 26 Tahun 2020 Perubahan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Puskesmas:
Peraturan Menteri Kesehatan. Nomor 75 Tahun 2014. Pusat Kesehatan
Masyarakat.

96
LAMPIRAN

COACHING

MENTORING

97

Anda mungkin juga menyukai