Anda di halaman 1dari 15

Nama : Siti Hardiana Saraswaty, A.Md., Farm.

Angkatan : V (Lima)
NDH : 31
Instansi : Puskesmas Caile Pemerintah Kab. Bulukumba

LAPORAN PEKAN 3

Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah munculnya rasa


terbakar di dada akibat asam lambung naik ke kerongkongan. Gejala penyakit asam lambung muncul
minimal dua kali dalam sepekan. Antasida dan Omeprazole adalah termasuk obat asam lambung,
Obat ini biasa diresepkan bersamaan di Puskesmas Caile. Penggunaan obat ini harus diberikan
jarak waktu minum.
Karena itu, penulis sebagai Asisten Apoteker yang memiliki tugas memberikan informasi
obat kepada pasien, ikut memiliki tanggung jawab untuk memastikan pasien meminum obat
dengan cara yang tepat. Dalam mencapai hal terebut, dilakukan kegiatan yang ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya meminum obat antasida dan
omeprazole jika diresepkan bersamaan.
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar CPNS dilakukan di lingkungan Puskesmas Caile.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan aktualisasi ini didasarkan pada rancangan aktualisasi yang telah
disusun dan diseminarkan sebelumnya yang selanjutnya dijadikan proyek habituasi. Koordinasi
tetap dilakukan dengan mentor dan coach saat aktualisasi dilaksanakan.
Laporan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Berikut adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan menyajikan deskripsi tentang masing-
masing kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN (Aparatur Sipil Negara)
A. Kegiatan 1: Membuat video edukasi PAKAI DOA
 Waktu Pelaksanaan : Pekan 4 Juli – Pekan 1 Agustus (25 Juli – 5 Agustus 2022)
 Tahapan Kegiatan
1) Mencari referensi bahan edukasi
Pencarian referensi dilakukan dengan menggunakan media internet
maupun buku elektronik. Isi dari konten video hampir sama dengan isi leaflet
yang telah dibuat, namun dicari dengan menyertakan informasi yang lebih umum
2) Berkoordinasi dengan apoteker untuk memilih referensi yang sesuai
Referensi yang dipilih hampir sama dengan dengan referensi pembuatan
leaflet yaitu bersumber dari stockley drug interaction handbook, The
compherensive pharmachology tahun 2007, In mely side effect of drug dan artikel
ilmiah

3) Konsultasi dengan mentor terkait kegiatan


Awalnya penulis berencana untuk membuat suatu presentasi dengan
format .ppt namun, setelah dipertimbangkan, penggunaan LCD dan proyektor
kurang memadai untuk edukasi ini. Hal ini berhubungan dengan tempat dari
Jumat Pintar adalah lobby Puskesmas, dimana banyak pasien yang baru datang
dan akan mengambil nomor antrian. Apabila ada LCD dan proyektor, ditakutkan
pasien akan mengalami sedikit ketidaknyamanan saat mengambil nomor. Maka
dari itu, setelah melakukan konsultasi dengan mentor diputuskan untuk membuat
video dengan memanfaatkan televisi di ruang tunggu yang memang digunakan
untuk memutar video mengenai kesehatan.
4) Membuat Video Edukasi
Pembuatan video dilakukan melalui aplikasi powtoon dengan cara
mendesain frame per frame dengan memuat informasi yang akan diberikan, serta
melakukan perekaman suara sebagai background voice untuk video. Video dibuat
dengan bahasa yang mudah dimengerti, memuat informasi serta

(www.powton.com)
 Output/Hasil Tahap Kegiatan
Berikut hasil dari beberapa tahapan kegiatan 1 yaitu :
1) Terkumpulnya bahan edukasi
2) Cacatan Arahan Dan Masukan Dari Apoteker

3) Lembar Konsultasi

4) Video Edukasi
 Keterkaitan dengan nilai dasar ASN
 Tahapan 1 : Mencari referensi. Kegiatan awal akan saya mulai dengan mencari referensi
terpecaya secara cermat (Akuntabel). Sekaligus berinisiatif belajar (Kompeten) dari
referensi yang telah ditemukan. Referensi bisa bersumber dari buku atau dengan
memanfaatkan jejaring internet untuk mendapatkan informasi sebagai wujud adaptasi
(Adaptif) terhadap perubahan lingkungan yang berbasis teknologi.
 Tahapan 2 : . Berkoordinasi dengan apoteker untuk memilih referensi yang sesuai. Saya
akan menemui apoteker dengan ramah (Berorientasi pelayanan). Hal tersebut bertujuan
untuk saling bertukar pengetahuan (Kompeten) dalam memilih referensi yang sesuai.
Kegiatan ini juga akan menimbulkan nilai (Harmonis) karena terdapat sifat tolong
menolong. Setelah itu berdiskusi (Kolaboratif) dengan apoteker untuk mencapai
kesepatakan (Loyal : Menjadikan pancasila sebagai ideologi dalam hal ini sila ke 4
yaitu bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan)
 Tahapan 3. Konsultasi dengan mentor terkait kegiatan. Penulis akan bertemu mentor
dengan berpenampilan rapi dan sopan (beroerientasi pelayanan). Penulis akan
menyampaikan agenda kegiatan aktualisasi, hal ini menunjukan telah berdiskusi
(Kolaboratif) dengan pimpinan agar tercipta keharmonisan (tolong menolong) antara
pimpinan dan pegawainya dan juga kejelasan (Akuntabel) terkait bahan edukasi yang
akan ditampilkan di video.
 Tahapan 4 : Membuat video edukasi. Saya akan membuat video dari bahan edukasi yang
telah disepakati dengan mentor secara bertanggung jawab (Akuntabel). Dengan kerja
keras (kompeten), saya beinovasik (Adaptif) membuat video semenarik mungkin yang
berisi penjelasan singkat, padat dan jelas.

 Kontribusi terhadap tugas dan Fungsi dalam Organisasi


Kegiatan ini dapat berkontribusi pada salah satu misi puskesmas yaitu
mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten karena melatih pegawainya untuk
terus berinovasi dalam memberikan pelayanan. Selain itu sesuai dengan tupoksi Tenaga
Teknis Kefarmasian (menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1332/MENKES/X/2002 yaitu memberi informasi yang berkaitan dengan
penggunaan/pemakaian obat. Pemberian informasi terkait aturan minum antasida dan
omeprazole dapat dilakukan dengan berbagai media, baik itu media aktif (tatap langsung)
ataupun pasif (misalnya,video).

 Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini memberikan dampak positif kepada puskesmas karena didalamnya
terdapat nilai melaksanakan tugas ASN sebagai pelayan publik dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan berintegritas (Akuntabel). Dalam melaksanakan kegiatan
ini terdapat sifat membantu kolega yang membutuhkan pertolongan sehingga
membangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis). Selalu berfikir ke depan
terkait optimamalisasi pelayanan kepada masyarakat (Adaptif). Dalam melaksanakan
kegiatan ini sering terjadi pertukaran pemikiran serta keterbukaan dalam bekerja sama
sehingga terjalin kolaborasi yang efektif (Kolaboratif)

 Analasis Dampak
Analisis dampak kegiatan ini memberikan informasi kepada pasien terkait aturan
minum antasida dan omeprazole yang harus diberi jarak waktu minum. Pasien dapat
menambah pengetahuan, agar bisa sadar dalam melakukan pengobatan dengan teratur
dan patuh meminum obat sesuai aturan sehingga efektivitas kedua obat dapat tercapai.
Apabila tidak dilakukan, pasien bisa saja berobat jangka panjang dengan keluhan yang
sama

B. Kegiatan 2 : Membuat Leaflet Pakai DOA


 Waktu Pelaksanaan : Pekan 3 Juli 2022 (18- 23 Juli 2022)
 Tahapan Kegiatan
1) Mencari referensi
Pencarian informasi terkait aturan minum yang tepat jika antasida dan omeprazole
diresepkan bersamaan dilakukan dengan menggunakan literatur yang sahih, dimana
bisa menggunakan buku, artikel ilmiah maupun artikel resmi dari Kementrian
maupun Instansi Kesehatan yang resmi.
2) Berkoordinasi dengan apoteker
untuk memilih referensi yang
sesuai
Koordinasi dengan
Apoteker dilakukan untuk
mendiskusikan keabsahan dari referensi yang telah dicari agar informasi yang
diberikan kepada masyarakat adalah informasi yang benar.

3) Konsultasi dengan mentor terkait kegiatan


Konsultasi dilakukan untuk mendiskusikan rancangan dari leaflet yang
akan dibuat. Termasuk di dalamnya, desain, konten dan informasi yang kira-kira
perlu untuk dijabarkan. Apabila sudah sepakat, selanjutnya dapat dilakukan
pembuatan leaflet.
4) Merancang leaflet PAKAI DOA
Media dibuat dengan menggunakan laptop, lewat website canva.com.
Pembuatan dilakukan dengan menggunakan informasi yang didapatkan dari
literatur yang sesuai (tahap kegiatan 1 dan 2). Pembuatan media leaflet mengenai
informasi pentingnya meminum antasida dan omeprazole jika diresepkan
bersamaan dengan cara yang tepat. Pencetakan leaflet dilakukan dengan cara
mencetak di percetakan untuk sampel (masing-masing 10 lembar), dan sisanya
dilakukan pencetakan dengan menggunakan print milik pribadi.

(www.canva.com)

 Output/Hasil Tahap Kegiatan


Berikut hasil dari beberapa tahapan kegiatan 2 yaitu :
1) Terkumpulnya bahan edukasi
2) Cacatan Arahan Dan Masukan Dari Apoteker

3) Lembar Konsultasi Dengan Mentor


4) Tersedianya Leaflet

 Keterkaitan dengan nilai dasar ASN


 Tahapan 1 : Mencari referensi. Kegiatan awal akan saya mulai dengan mencari referensi
terpecaya secara jelas (Akuntabel). Sekaligus meningkatkan kompetensi diri
(Kompeten) dari referensi yang telah ditemukan. Referensi bisa bersumber dari buku
atau dengan memanfaatkan jejaring internet untuk mendapatkan informasi sebagai wujud
adaptasi (Adaptif) terhadap perubahan lingkungan yang berbasis teknologi.
 Tahapan 2 : . Berkoordinasi dengan apoteker untuk memilih referensi yang sesuai. Saya
akan menemui apoteker dengan ramah (Berorientasi pelayanan). Hal tersebut bertujuan
untuk saling bertukar informasi (Kompeten) dalam memilih referensi yang sesuai.
Kegiatan ini juga akan menimbulkan nilai (Harmonis) karena terdapat sifat tolong
menolong. Setelah itu berdiskusi (Kolaboratif) dengan apoteker untuk mencapai
kesepatakan (Loyal : Menjadikan pancasila sebagai ideologi dalam hal ini sila ke 4
yaitu bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan)
 Tahapan 3. Konsultasi dengan mentor terkait kegiatan. Penulis akan bertemu mentor
dengan berpenampilan rapi dan sopan (beroerientasi pelayanan). Penulis akan
menyampaikan agenda kegiatan aktualisasi, hal ini menunjukan telah berdiskusi
(Kolaboratif) dengan pimpinan agar tercipta keharmonisan (tolong menolong) antara
pimpinan dan pegawainya dan juga kejelasan (Akuntabel) terkait bahan edukasi.
 Tahapan 4 : Merancang leaflet PAKAI DOA. Saya akan membuat leaflet dari bahan
edukasi yang telah disepakati dengan mentor secara bertanggung jawab (Akuntabel).
Dengan kerja keras (kompeten), saya beinovasi (Adaptif) membuat leaflet semenarik
mungkin yang berisi penjelasan singkat, padat dan jelas. Kemudian mencetaknya di
percetakan.

 Kontribusi terhadap tugas dan Fungsi dalam Organisasi


Berjalan seirama dengan visi Puskesmas Caile yaitu Puskesmas bermutu menuju
masyarakat sehat dan mandiri, dimana dengan adanya pemberian informasi untuk
mewujudkan kemandirian kesehatan dalam bentuk patuh dan terkontrol pada penggunaan
obat. Kegiatan ini meningkatkan wawasan masyarakat tentang pengobatan, serta
meningkatkan mutu pengobatan masyarakat dan berlangsung lebih efektif . Selain itu
sesuai dengan tupoksi Tenaga Teknis Kefarmasian (menurut Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1332/MENKES/X/2002 yaitu memberi informasi yang berkaitan
dengan penggunaan/pemakaian obat. Pemberian informasi terkait aturan minum antasida
dan omeprazole dapat dilakukan dengan berbagai media, baik itu media aktif (tatap
langsung) ataupun pasif (misalnya, media cetak).

 Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Kegiatan ini memberikan dampak kepada instansi karena menerapkan nilai
(Kompeten) karena melakukan jejaring informal yang mengatur diri sendiri dalam
berinteraksi dengan pegawai lain. (Harmonis) karena menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya sehingga membangun lingkungan kerja yang
efesien. (Adaptif) karena cepat menyesuaikan diri dengan perubahan karena melihat
peluang untuk mencapai pemberian pelayanan yang maksimal. (Kolaboratif) Dalam
melaksanakan kegiatan ini sering terjadi pertukaran pemikiran serta keterbukaan dalam
bekerja sama sehingga terjalin kolaborasi yang efektif.

 Analasis Dampak
Analisis dampak kegiatan ini memberikan informasi kepada pasien terkait aturan
minum antasida dan omeprazole yang harus diberi jarak waktu minum. Pasien dapat
menambah pengetahuan, agar bisa sadar dalam melakukan pengobatan dengan teratur
dan patuh meminum obat sesuai aturan sehingga efektivitas kedua obat dapat tercapai.
Apabila tidak dilakukan, pasien bisa saja berobat jangka panjang dengan keluhan yang
sama

B. Kegiatan 3 : Memberikan informasi melalui Leaflet Pakai DOA


 Waktu Pelaksanaan : Pekan 2-3 Agustus 2022 (8-20 Agustus 2022)
 Tahapan Kegiatan
1) Melakukan koordinasi dengan rekan sesama petugas kefarmasian
Koordinasi dilakukan di Instalasi Farmasi Puskesmas Caile dengan cara berbagi
informasi terkait penggunaan antasida dan omeprazole jika diresepkan bersamaan.
Media informasi yang diberikan kepada petugas yaitu leaflet yang telah dibuat.

2) Melakukan telaah resep


Penulis menerima resep yang telah diberikan oleh dokter kepada pasien atau
keluarga pasien. Sebelum menyiapkan obat, penulis akan menskrining (mentelaah)
resep terlebih dahulu. Tahap ini bertujuan untuk memilih resep yang terdapat antasida
dan omeprazole di dalamnya
3) Menyiapkan Obat
Menyiapkan obat sesuai resep yang telah diskrining (telaah) kemudian
menuliskan keterangan aturan pakai pada masing-masing etiket obat.
4) Menyerahkan obat ke pasien beserta leaflet PAKAI DOA
Menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga pasien dengan cara memanggil
nama pasien yang tertera pada resep kemudian memberikan leaflat PAKAI DOA
sekaligus menjelaskan kepada pasien mengenai aturan minum antasida dan
omeprazole jika diresepkan bersamaan. Penulis berusaha menjelaskan isi leaflat
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pasien.

5) Mengevaluasi pemahaman pasien melalui wawancara langsung terkait pembagian


leaflet
Pertama tama penulis akan bertanya kepada pasien atau keluarga apakah boleh
dipakai waktunya untuk terlibat dalam kegiatan aktualisasi ini. Karena persetujuan
pasien atau keluarga pasien untuk dipakai waktunya itu sangat penting. Selama
melakukan kegiatan ini, semua pasien bersedia untuk berkontribusi memberikan
umpan balik terkait Leaflet PAKAI DOA yang telah diberikan. Evaluasi ini juga
bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman pasien terkait aturan minum antasida
dan omeprazole jika diresepkan bersamaan.

 Output/Hasil Tahap Kegiatan


Berikut hasil dari beberapa tahapan kegiatan 2 yaitu :
1. Petugas Kefarmasian turut membagikan leaflet PAKAI DOA dan menjelaskan
kepada pasien atau keluarga pasien terkait aturan minum antasida dan omeprazole
2. Resep Antasida dan Omeprazole yang diresepkan bersamaan telah dipilih
3. Tersedianya obat pasien lengkap dengan etiketnya
4. Pasien atau Keluarga Pasien mendengarkan penjelasan terkait aturan minum antasida
dan omeprazole juga mendapatkan leaflet PAKAI DOA
5. Hasil Wawancara dalam bentuk video dan catatan hasil wawancara

 Keterkaitan dengan nilai dasar ASN


 Tahapan 1 : Melakukan koordinasi dengan rekan sesama tenaga teknis kefarmasian. Saya
akan membantu rekan kerja belajar dengan berbagi informasi (Kompeten) terkait aturan
pakai antasida dan omeprazole untuk meningkatkan pemahaman bersama (Kolaoratif)
sehingga terbangun lingkungan kerja yang kondusif (Harmonis) dengan tidak
menyalahgunakan wewenang (Akuntabel) yang diberikan dan tetap bersikap ramah
dan sopan (Berorientasi Pelayanan) dalam berkoordinasi
 Tahapan 2 : Penulis akan menerima resep dokter dari pasien atau keluarga pasien dengan
jujur (Akuntabel). Penulis akan menerima resep dengan rasa keadilan (Loyal)
berdasarkan nomor urut antrian. Penulis akan menerima resep dengan ramah dan
senyum kepada pasien (Berorientasi pelayanan) dengan penuh kepedulian dan tidak
bersifat diskriminatif (Harmonis).
 Tahapan 3 : saya akan menyiapkan obat dengan penuh tanggung jawab dan
berintegritas tinggi (Akuntabel). kemudian melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik (Kompeten) dalam menyiapkan obat dengan cepat, tepat dan akurat. Dalam
menyiapkan resep saya akan melakukan berkolaborasi (Kolaboratif) dengan tenaga
teknis kefarmasian agar pekerjaan selesai dengan cepat dan tepat
 Tahapan 4 : Saya akan memberi leaflat dan menjelaskan kepada pasien dengan jelas dan
jujur (Akuntanbel). Dalam memberikan leaflet saya akan bersikap ramah dan sopan
disertai senyum (Beroerientasi pelayanan) tanpa membeda bedakan (Harmonis)
antara pasien satu dengan yang lainnya.
 Tahapan 5 : Saya akan mengevaluasi kegiatan melalui wawancara langsung dengan
merekamnya agar dapat melakukan perbaikan tiada henti (Berorientasi pelayanan).
Evaluasi ini untuk meningkatkan kompetensi diri (Kompeten) dalam memberikana
pelayanan yang lebih baik lagi. Dalam proses wawancara terjadi kolaborasi(Kolaboratif)
antara petugas dengan masyarakat

 Kontribusi terhadap tugas dan Fungsi dalam Organisasi


Kegiatan ini dapat berkontribusi pada salah misi puskesmas yaitu
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar secara professional dalam mewujudkan
visi puskesmas Menjadi Puskesmas bermutu menuju masyarakat sehat dan mandiri
karena kualitas pelayanan akan meningkat secara efektif dan efisien sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan oleh organisasi terhadap pasien. Hal ini akan
memberikan dampak baik terhadap organisasi
 Penguatan terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan ini memberikan dampak positif kepada puskesmas karena didalamnya
terdapat nilai (Berorientasi pelayanan). Kegiatan dibuat untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terhadap aturan pakai antisida dan omeprazole jika diresepkan
bersamaan sehingga menghasilkan kinerja yang mendukung pencapaian tujuan organisasi
(Harmonis). Memberikan pelayanan tanpa membeda bedakan suku, agama, ras dan
golongan tertentu. (Loyal) Dengan melaksanakan kegiatan ini dapat menjaga nama baik
intansi karena memberikan dampak positif di mata masyarakat.

 Analasis Dampak
Dengan melakukan pelayanan penggunaan informasi obat Antasida dan
Omeprazole berdasarkan nilai BerAKHLAK, maka akan memberikan peningkatan
pelayanan infomasi obat kepada pasien. Dengan begitu pasien akan mendapat
pengetahuan yang akan berdampak baik pada nama baik satuan kerja. Selain itu
teredukasi terkait aturan minum antasida dan omeprazole melalui leaflet yang telah
dibagikan sehingga akan menimalisir kesalahan penggunaan obat pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai