Pada bab ini dibahas aktualisasi nilai-nilai dasar aparatur sipil Negara (ASN) serta
peran dan kedudukan ASN terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan ditempat tugas yakni
Puskesmas Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas. Pelaksanaan habituasi di mulai tanggal
12 Juli sampai dengan 25 Agustus 2021, Di Puskesmas Panipahan Kecamatan Pasir Limau
Kapas dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sebelumnya sudah dirancang untuk menerapkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN maka didapatkan hasil dan capaian dari kegiatan-
kegiatan tersebut.
Berikut ini penjelasan dari setiap kegiatan yang diaktualisasikan diatas, sebagai berikut:
Saya melakukan konsultasi (WOG) dengan kepala puskesmas saat jam pelayanan gizi
selesai (anti korupsi), sebelum saya masuk ke ruangan kepala puskesmas saya mengetuk
pintu terlebih dahulu, saya berkonsultasi dengan kelapa puskesmas dengan sikap hormat,
sopan dan santun (etika Publik, nasionalisme), saat saya bertemu dengan kepala
puskesmas tetap memperhatikan protocol kesehatan (memakai masker, dan menjaga jarak
saat berdiskusi dengan kepala puakesmas), saya juga menjelaskan secara efektif (komitmen
mutu) tentang rencana aktualisai yang akan saya jalakankan di puskesmas panipahan. Saya
mendengarkan dan mencatat semua saran dan arahan kepala puskesmas dengan cermat
(manajemen ASN) dan teliti (Akuntabilitas). Dari hasil konsultasi saya dengan kepala
puskesmas saya mendapatkan persetujuan dan kepercayaan dalam menjalankan aktualisasi
dari kepla puskesmas, dengan kepercayaan (akuntabilitas) kepala puskesmas makan saya
akan menjalankan aktualisasi saya dengan penuh tanggung jawab (anti Korupsi,
nasionalisme).
Gambar 3.1 Mengetuk Pintu Sebelum Gambar 3.2 Konsultasi Dengan Kepala
Saya melakukan konsultasi dan koordinasi (WOG) dengan bendahara puskesmas dengan
sikap hormat, sopan, dan santun (nasionalisme, etika publik), saya bertemu dengan
bendahara puskesmas tetap memperhatikan protocol kesehatan dengan memakai masker dan
menjaga jarak. Kemudian saya menjelaskan apa maksud dan tujuan saya dalam pembuatn
leaflet/brosur dengan bendahara puskesmas, kemudian saya dan bendahara melakukan
musyawarah (nasionalisme) dengan bendahara untuk mendapatkan persetujuan dalam
pembuatan leaflet/brosur. Dari hasil musyawarah dengan bendahara puskesmas saya
mendapatkan persetujuan dan kepercayaan (akuntabilitas) untuk pembuatan leaflet/ brosur
sebagai media informasi untuk konseling gizi. Setelah mendapatkan persetujuan dari
bendahara, saya akan melaksanakan pembuatan leaflet dengan penuh tanggung jawab (anti
korupsi, nasionalisme).
Gambar 3.4 Mengetuk Pintu Sebelum Gambar 3.5 Koordinasi Dengan
Masuk Ke Ruang Bendaha Bendahara Puskesmas
Setelah saya mendapatkan persetujuan dari kepala puskesmas dan bendahara puskesmas,
kemudian saya melanjutkan tahap kegiatan selanjutnya yaitu mengumpulkan materi dan
konsep brosur/leaflet. Saya bekerja keras (anti korupsi) dalam mencari dan mengumpulkan
materi dan konsep pembuatan brosur/leaflet, saya mencari dan mengumpukan materi dan
konsep dari sumber yang akurat ( dan dapat dipercaya. Setelah saya mendapatkan materi
dan konsep untuk pembuatan brosur/leaflet kemudian saya rangkum dan susun dengan
cermat (Manajemen ASN), teliti dan jelas (akuntabilitas).
Gambar 3.7 Mencari Dan Mengumpulkan 3.8 Materi Untuk Pembuatan
Materi Brosur/Leaflet
Kegiatan 1 tahap 4. Koordinasi dengan rekan kerja dalam menyusun konsep brosur/ leafet
Setelah saya mengumpulkan meteri dan konsep brosur/leaflet, kemudian saya melakukan
koordinasi (WOG) dengan rekan kerja dalam menyusun konsep brosur/leaflet dengan sikap
hormat, sopan dan santun (etika Publik, nasionalisme), dlaam melakukan koordinasi kami
tetap memperhatikan protocol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker. Setelah
itu saya menjelaskan maksud dan tujuan saya dalam mentususn konsep brosur/leaflet
kemudian kami melakukan musyawarah (nasiomalisme) dalam menyusun konsep dalam
pembuatan brosur/leaflet untuk media konseling gizi, dalam musyawarah dengan rekan kerja
saya mendapatkan masukan dan saran-saran dari rekan kerja untuk perbaikan konsep
pembuatn brosur/leaflet. Kritik dan saran-saran dari rekan kerja saya tersebut saya terima
dengan baik, sehingga konsep brosur/leaflet untuk konseling gizi yang disusun hasilnya
menjadi baik (Nasionalisme) dan bermutu (komitmen mutu).
Gambar 3. 9 Koordinasi Dengan Rekan Gambar 3.10 Hasil Koordinasi Dengan
Kerja Rekan Kerja
Kegiatan 1 tahap 5. Membuat desain media brosur/ leafet
Setelah melakukan koordinasi dan musyawarah (WOG) dengan rekan kerja dalam
menyusun konsep brosur/leaflet, kemudian saya mendesain media brosur/leaflet, dalam
menbuat desain brosur/leaflet saya menbuat desainnya dengan jelas (akuntabilitas) dan
semenarik mungkin sehingga mudah dipahami dalam melakukan konseling gizi. Dalam
menbuat desain saya membutuhkan pemikiran yang kreatif dan inovatif (komitmen mutu)
untuk menghasilkan desain brosur/leaflet yang bagus dan bermutu (komitmen mutu).
Setelah saya selesai menbuat desain brosur/leaflet, kemudian saya mencetak brosur/leaflet,
saya mencetak brosur/leaflet dengan jelas, cermat dan teliti (akuntabiliats, Nasiomalisme)
sehingga mudah dipahami, saya mencetak brosur/leaflet dengan jumlah dan kebutuhan yang
diperlukan dan tidak berlebih-lebihan (anti korupsi) sesuai dengan prinsip efektif dan
efesien (komitmen mutu).
Gambar 3.13 Mencetak Brosur/Leaflet Gambar 3.14 Hasil Brosur/Laeflet
3. Kualitas kegiatan
Terlaksananya pembuatan Brosur/leaflet Sebagai media informasi untuk Konseling
Gizi
4. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari pembuatan brosur/leaflet d yaitu tersedianya media informasi untuk
konseling gizi di puskesmas panipahan