Dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas terutama dalam kegiatan UKM
( Usaha Kesehatan Masyarakat ) tentunya mengacu pada panduan atau pedoman yang sudah ada
pada masing masing program UKM sesuai dengan kebijakan program tersebut. Kegiatan yang
dilakukan yang objeknya masyarakat atau pelanggan guna memacu peran serta masyarakat.
Disamping mengacu pada pedoman yang sudah ada. Puskesmas tentunya harus berinovasi untuk
mendapatkan masukan yang lebih rasional untuk menciptakan kegiatan yang berorientasi pada
kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran program programnya.
Pada instrumen penilaian akreditasi puskesmas hal diatas tertuang dalam BAB IV standar 4.1
kriteria 4.1.1 dan elemen penilaian 1 sampai 7.
Dalam hal menampung masukan, harapan dan kebutuhan masyarakat hendaknya puskesmas
menggunakan berbagai metode aspiratif untuk mengkompilasinya. Berikut beberapa metode
strategis untuk mengatasi hal tersebut :
1. Memanfaatkan rapat rapat perangkat desa yang dilaksanakan pada setiap desa pada
wilayah kerja puskesmas tersebut.
4. Kotak saran juga dapat di gunakan untuk menampung aspirasi masyarakat ( dengan
membuat SOP ).
6. Temu pamong dan tokoh masyarakat dalam acara adat juga dapat di manfaatkan dengan
meminta waktu khusus.
Hasil identifikasi tersebut di catat dan di rangkum serta di analisis sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan puskesmas.
Semakin banyak puskesmas menampung aspirasi masyarakat maka semakin dapat mendekati
harapan dan kebutuhan masyarakat. Puskesmas dapat mengidentifikasi secara rasional dan
mengkomparasinya dengan anggaran dan pedoman yang sudah ada. Tentunya tidak semua
kebutuhan masyarakat dapat di penuhi oleh puskesmas, skala prioritas menjadi tolak ukur dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Setelah rangkuman hasil identifikasi kebutuhan masyarakat tersebut di analisis oleh tim
puskesmas dan di dapati prioritas kegiatannya selanjutnya kepala puskesmas menetapkan
kegiatan tersebut dalam rencana kerja puskesmas yang nantinya akan di sinkronkan dengan
anggaran puskesmas baik itu bersumber dari APBD maupun dari sumber lain seperti BOK dan
CSR.
Sebagai tambahan secara garis besar beberapa instrumen yang dapat di gunakan untuk
identifikasi tersebut diantara nya adalah :
1. Wawancara. Tim UKM puskesmas dapat mewawancari sasaran sesuai dengan kebutuhan.
Tentunya quisionernya sudah di siapkan terlebih dahulu sehingga memudahkan pada saat
wawancara. Mengingat sasaran mungkin tidak memiliki banyak waktu.
2. Pengamatan. Mengamati apa sebetulnya kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Contoh,
jam buka puskesmas pukul 8:00 WIB tetapi calon pasien sudah berkumpul pada pukul
7:30 WIB. Ini dapat di tarik kesimpulan bahwa sebetulnya masyarakat ingin puskesmas
buka jam pelayanan lebih pagi.
3. Angket. Dengan menyebarkan angket dengan metode pertanyaan yang sudah dibuatkan
oleh tim puskesmas.
4. Fokus diskusi. Meluangkan waktu untuk sambil berdiskusi dengan masyarakat pada
acara-acara tertentu. Dengan membawa pesan spesial tentang apa yang mereka inginkan
dari puskesmas.
Yuk kita bahas satu persatu bagaimana menyelesaikan elemen penilaian 1 7 yang ada pada Bab
4.1.
>4.1.1.1 Dilakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat dan
individu yang merupakan sasaran kegiatan.Berikut ini cara menyelesaikannya : puskesmas
melakukan berbagai kegiatan guna mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat seperti
yang sudah saya sebutkan di atas. Ingat pada telusurnya bahwa kegiatan ini harus dilakukan
karena yang di nilai adalah proses melakukan identifkasinya. Nanti yang akan di tanya adalah
kepala puskesmas, PJ UKM, tokoh masyarakat dan masyarakat itu sendiri. Dokumen : Sebelum
melakukan kegiatan identifikasi tersebut hendaknya di buatkan SOP nya dan ini yang menjadi
dokumen penilaian.
>4.1.1.2 Identifikasi kebutuhan masyarakat dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat dan
individu yang merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan kerangka acuan, metode dan
instrumen, cara analisis yang di susun oleh PJ UKM. Dokumen : ada 3 dokumen yang harus
disiapkan.
Kerangka acuan. Buat kerangka acuan dengan format yang benar. Buat sedetail mungkin
apa yang nanti akan dikerjakan.
Metode. Dengan metode apa yang nanti akan dikerjakan. Kalau metodenya angket maka
siapkan dokumen angkatnya, bila metode wawancara maka siapkan dokumen
wawancaranya.
Instrumen analisis. ini adalah cara untuk melakukan analisisnya. Dokumennya adalah
hasil dari metode yang dikerjakan. Bisa berupa rekapan hasil wawancara.
> 4.1.1.3 Hasil identifikasi di catat dan di analisis sebagai masukan untuk penyusunan kegiatan.
Dokumen : rekapitulasi hasil identifikasi tadi yang sudah di buatkan matrik/tabel. Saran masukan
sasaran sudah di bahas satu persatu dan di label. Serta sudah ada draft rencana kegiatan UKM
terkait hasil identifikasi tersebut.
>4.1.1.4 kegiatan tersebut di tetapkan oleh kepala puskesmas bersama dengan PJ UKM
puskesmas dengan mengacu pada pedoman hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat dan individu sebagai sasaran kegiatan UKM. Dokumen : daftar kegiatan
kerja UKM puskesmas di tetapkan oleh kepala puskesmas. Ini bisa dibuat dalam bentuk matrik
dan di tandatangani oleh kepala puskesmas.
>4.1.1.7 kegiatan kegiatan tersebut disusun dalam rencana kegiatan untuk tiap UKM puskesmas.
Dokumen : penetapan oleh kepala puskesmas tentang kegiatan untuk tiap UKM puskesmas. Bisa
dalam bentuk matrik dan tabel di tandatangani oleh kepala puskesmas.
Kuesioner identifikasi kebutuhan masyarakat
Silakan memberi tanda (X) pada jawaban yang dianggap paling benar
A. PROGRAM KIA
2. Agar dapat memantau jumlah ibu hamil, ibu bersalin dan bayi, kegiatan yang
sebaiknya dilakukan adalah
a. Mendatangi ibu hamil yang ada di wilayah sambil menempelkan stiker P4K
3. Agar ibu hamil resiko tinggi dapat terpantau keadaan kesehatannya sebaiknya
dilakukan
4. Untuk mengetahui penyebab kematian bayi, balita, ibu hamil dan ibu bersalin,
sebaiknya dilakukan kegiatan
a. Dibiarkan saja
5. Agar kader kesehatan dapat memahami kegiatan KIA(Kesehatan Ibu an Anak) serta
meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan , sebaiknya dilakukan
b. Senam missal
6. Agar ibu hamil dapat mengetahui kondisi kesehatannya sendiri, perawatan dan tanda
bahaya yang mungkin terjadi, senam ibu hamil, gizi ibu saat hamil, mitos-mitos seputar
kehamilan, sebaiknya dilakukan kegiatan
a. Penyuluhan
7. Kegiatan yang seharusnya dilakukan agar ibu hamil, ibu balita serta semua orang yang
memiliki perhatian terhadap masalah kesehatan ibu, bayi dan balita dapat saling
berkomunikasi dan bertukar pengalaman adalah
a. Arisan
b. Dasa Wisma
8. Agar jumlah PUS dan WUS diketahui dan terdata , kegiatan yang sebaiknya dilakukan
adalah
b. PKK
c. Dasa Wisma
B. PROGRAM GIZI
1. Agar balita yang tidak datang ke posyandu saat penimbangan tetap dapat terpantau
kondisi kesehatannya, sebaiknya dilakukan kegiatan
a. Penimbangan ulang
2. Data tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan dapat diperoleh
melalui kegiatan
3. Untuk mengetahui seberapa banyak keluarga yang telah sadar gizi, sebaiknya
dilakukan kegiatan
b. Pendataan rumah
c. Pemantauan balita
a. Pendataan pasar
c. Pemantauan warung
5. Agar distribusi vitamin A balita pada bulan Februari dan Agustus tepat sasaran,
sebaiknya dilakukan kegiatan
b. Pendataan balita
c. Pemantauan balita usia 6-59 bulan
6. Untuk mengetahui status gizi seluruh balita di wilayah desa Condongcatur, sebaiknya
dilakukan kegiatan
a. Pemantauan balita
c. Pendataan penimbangan
7. Balita dengan status gizi buruk / BGM serta ibu hamil dengan KEK sebaiknya diberi
bantuan berupa :
b. Penyuluhan kesehatan
8. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi balita, gizi ibu hamil,
pentingnya datang ke posyandu, sebaiknya dilakukan kegiatan
a. Penyuluhan
b. Konsultasi
c. Tanya Jawab
a. PMT Penyuluhan
b. Tanya jawab
c. Konsultasi
a. Arisan
c. Rapat RT
11.Untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan kader tentang kegiatan di
Posyandu dan administrasinya serta untuk mendapatkan dukungan dari lintas sektor,
sebaiknya dilakukan kegiatan
b. Outbond
c. Jalan-jalan
b. Sweeping balita
C. PROGRAM KESLING
a. Pemantauan institusi pendidikan, perkantoran, dan kesehatan secara rutin dan terjadual.
b. Pembentukan kader jumantik siswa sekolah
c. Pemantauan kesling pada institusi oleh kader d. Pemantauan jentik pada institusi oleh
kader
a. Refreshing STBM
D. PROGRAM P2M
b. Kerja Bakti
a. Pelatihan Kader
c. PHBS
3. Guna membantu kader dan masyarakat memantau warga dengan sakit tertentu
diperlukan kegiatan :
a. Kartu control
d. Pertemuan Kader
b. Pertemuan warga
c. Imunisasi di Posyandu
d. Koordinasi kader
a. Booster Batita
d. Imunisasi TT E.
1. PROGRAM PROMKES
a. Arisan
b. Jalan-jalan
d. Penyuluhan Kespro
2. Untuk mengurangi angka kejadian pernikahan dini akibat kehamilan tidak diinginkan,
perlu dilaksanakan kegiatan :
a. Penyuluhan Jiwa
b. Penyuluhan PHBS
d. Penyuluhan Napza
3. Untuk mengurangi angka kejadian HIV AIDS dan Penyakit Menular Seksual di Masyarakat,
perlu diadakan kegiatan :
a. Penyuluhan Kespro