KEGIATAN 1
A. Nama Kegiatan
Menyusun SOP Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Enam Langkah
B. Sumber Kegiatan
Inovasi
C. Tanggal Pelaksanaan
09 Mei 2022 – 12 Mei 2022
D. Lokasi/Tempat
UPTD Puskesmas Jatisrono II
E. Tahapan Kegiatan
1. Mencari referensi untuk membuat SOP cuci tangan pakai sabun
dengan enam langkah
2. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas
3. Pengesahan SOP
F. Hasil/Output
1. Referensi untuk pembuatan SOP cuci tangan pakai sabun dengan
enam langkah
2. Persetujuan pengesahan SOP cuci tangan pakai sabun dengan
enam langkah
3. SOP Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Enam Langkah yang
disahkan Kepala Puskesmas
G. Aktualisasi dan Habituasi Nilai-nilai Dasar PNS dan Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
1. Mencari referensi untuk membuat SOP cuci tangan pakai sabun
dengan enam langkah (09 Mei 2022-10 Mei 2022)
Ketika saya mencari referensi saya bertindak proaktif dan berinovasi
untuk mengembangkan kreativitas (Adaptif) untuk membuat SOP
cuci tangan pakai sabun dengan enam langkah.
Adapun bukti kegiatan ini berupa foto referensi untuk pembuatan
SOP dan SOP cuci tangan pakai sabun dengan enam langkah yang
belum disahkan:
Gambar 3.2 Foto SOP yang belum disahkan (10 Mei 2022)
Gambar 3.4 Foto lembar konsultasi dengan atasan (11 Mei 2022)
Gambar 3.5 Foto SOP yang telah disahkan oleh atasan (12 Mei 2022)
Gambar 3.10 Foto konsultasi dengan Kepala Puskesmas (13 Mei 2022)
Gambar 3.11 Foto lembar konsultasi (13 Mei 2022)
3. Mencetak Poster, Leaflet dan Buku lembar balik cuci tangan pakai
sabun dengan 6 langkah.
Saya dalam mencetak Poster, Leaflet dan Buku lembar balik Cuci
Tangan Pakai Sabun dengan 6 Langkah dilakukan dengan cara
berkerjasama dengan percetakan (Kolaboratif) agar menghasilkan
Kualitas yang terbaik.
Adapun bukti kegiatan ini berupa foto kerjasama dengan percetakan
dan foto nota dari percetakan, foto Poster, foto leaflet, dan foto buku
lembar balik:
Gambar 3.17 Foto Kuesioner pre test dan post test (18 Mei 2022)
Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN
Saya dalam membuat Poster, Leaflet dan Buku lembar balik Cuci
tangan pakai sabun dengan 6 langkah dibuat dengan cermat dan
disiplin.
Smart ASN
Saya dalam pembuatan Poster, Leaflet dan Buku lembar balik
memerlukan digital skill dengan memanfaatkan perangkat laptop
dengan menggunakan Ms.Word dan internet yang menunjukan
kecakapan bermedia digital kemudian disimpan dalam bentuk file
digital dan dicetak sebagai bahan penyuluhan.
H. Dampak Bila Nilai-nilai Dasar PNS tidak diaplikasikan dalam kegiatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Adaptif, dalam mencari referensi
pembuatan konsep draft bahan penyuluhan (leaflet, poster dan buku
lembar balik) maka saya tidak dapat mengembangkan kreativitas dan
tidak dapat mendapatkan suatu gagasan terbaru.
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Kompeten, maka saya dalam
pembuatan bahan penyuluhan dan menyusun kuesioner pre test dan
post test tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
3. Bila saya tidak menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan, dalam
menyusun bahan penyuluhan (Leaflet, poster dan buku lembar balik)
tidak akan terwujud dengan baik dan rapi sebagai bahan penyuluhan
di Sekolah Dasar.
4. Bila saya tidak menerapkan nilai Kolaboratif, maka dalam mencetak
leaflet, poster dan buku lembar balik tidak mendapatkan hasil yang
terbaik.
5. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabel, maka saya tidak dapat
menyusun kuesioner pre test dan post test dengan baik sesuai tujuan
awal.
I. Kontribusi/Manfaat Kegiatan bagi pihak lain dan Terhadap Pencapaian
Visi, Misi, Tujuan dan penguatan Nilai-nilai Organisasi
1. Manfaat bagi pihak lain
Kegiatan ini bermanfaat bagi siswa Sekolah Dasar karena Poster,
Leaflet dan Buku lembar balik bisa digunakan sebagai media
pembelajaran tentang cuci tangan pakai sabun dengan enam
langkah.
2. Manfaat terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Nilai-nilai
organisasi
Kegiatan ini memberikan kontribusi pada Visi Puskesmas Jatisrono
II Tahun 2022 yaitu Terwujudnya masyarakat Jatisrono sehat dan
mandiri, Misi ke 3 yaitu mendorong kemandirian hidup sehat
keluarga dan masyarakat serta Tujuan organisasi yaitu
menurunkan angka kesakitan dan kematian dengan cara
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara berkelanjutan
yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan serta memanfaatkan
sumber daya secara efektif dan efisien menuju kemandirian
masyarakat dalam bidang kesehatan, dan juga dapat memberikan
penguatan capaian nilai-nilai organisasi yakni profesional tanggung
jawab terhadap profesi yang dimiliki.