REALISASI AKTUALISASI
Berdasarkan hasil pelaksanaan rancangan aktualisasi kegiatan yang dilakukan selama
masa aktualisasi (masa Off Class) diperoleh hasil aktualisasi sebagai berikut :
a. Berkordinasi dengan dokter poli umum terkait rujukan pasien ke poli gizi
Penerapan Nilai Dasar ASN
Pada tanggal 17 Juli 2019, bertempat di ruangan dokter poli saya melakukan
kordinasi terkait rencana kegiatan aktualisasi saya. Sebelum memasuki ruangan
dokter poli saya mengetuk pintu dan mengucapkan salam (Nasionalisme :
Ketuhanan). Setelah salam di jawab dan saya dipersilahkan masuk ke ruangan.
Setelah masuk saya duduk di tempat yang disediakan. Terlebih dahulu saya
meminta kesediaan waktu dokter untuk meluangkan waktunya. Dengan tanggung
jawab dokter mepersilahkan saya melakukan kordinasi (Akuntabilitas :
Tanggung Jawab). Dalam pertemuan saya dengan dokter, saya menjelaskan
dengan bahasa yang sopan, sikap hormat terkait rencana kegiatan saya. Saya
menjelaskan secara detail yang jelas terkhususnya saya meminta kepada dokter
untuk merujuk pasiennya kepada saya untuk saya lakukan konseling gizi terkait
jenis penyakit yang diderita (Etika Publik : Terbuka, Sopan, Hormat,
Transparansi). Respon dokter sangatlah positif dan mendukung penuh kegiatan
ini. Disamping itu dokter juga memberika saran kepada saya bahwa pasien yang
beliau akan rujuk nantinya adalah pasien dengan kategori penyakit tidak menular
(PTM) (Akuntabilitas : Transparan, Kejelasan). Dari hasil pertemuan ini
diharapkan kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan dan
memberikan hasil yang maksimal (Komitmen Mutu : Efektif). Adapun bukti
fisik berupa foto dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Konsultasi dengan Dokter Poli Umum
Analisis Dampak
Jika tidak dihadirkan nilai dasar ASN seperti nilai Nasionalisme (Ketuhanan),
dalam setiap apa yang saya lakukan maka orang akan mengangga psaya tidak
memiliki etika. Dan ketika nilai Akuntabilitas (Tanggung Jawab, Transparan dan
Kejelasan Target) tidak saya aplikasikan dari kegiatan ini maka dokter akan sulit
memahami apa yang saya inginkan karena tidak ada kejelasan target yang saya
sampaikan yang menyebabkan tidak disetujui permintaan yang saya ajukan,
begitupun ketika nilai Etika Publik (sopan, bersikap hormat, terbuka, transparan)
tidak diaplikasikan maka berdampak pada tidak terkomunikasinya dengan baik
rancangan kegiatan karena apa yang disampaikan akan sulit diterima dan
dimengerti bahkan tidak akan diberi respon positif karena tidak adanya etika
pada saat melakukan koordinasi.
Analisis Dampak
Apabila pembuatan leaflet tidak dihadirkan nilai ASN (akuntabilitas : kejelasan
target, tanggung jawab) maka tidak akan tercipta leaflet yang berisi informasi
yang terkait penyakit yang diderita oleh pasien. Begitupun ketika nilai dasar ASN
(Etika public :Bertanggung jawab terhadap milik negara) (Anti korupsi: Peduli,
tanggung jawab, jujur) tidak diaplikasikan dalam kegiatan pengumpulan media
yang ada maka bisa terjadi pengrusakan kepada media tersebut sehingga akan
mempengaruhi kegiatan konseling nantinya dimana hasilnya akan menghambat
pengambilan data pasien dan kegiatan konseling.
c. Menyediakan alat dan bahan konseling
Penerapan Nilai Dasar ASN
Pada tanggal 19 Juli 2019, saya menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan adalah timbangan, microtoise, buku
register konseling gizi, kotak kepuasan pasien, media konseling (leaflet dan
cakram gizi). Persiapan alat dan bahan ini saya lakukan sendiri (Akuntabilitas:
Tanggung jawab, transparan, kejelasan, partisipatif). Di dalam ruangan
akupresure yang berukuran sekitar 2 x 3 meter sebelumnya terdapat meja, kursi
dan bed pasien. Alat dan bahan yang akan digunakan kemudian di tata dalam
ruangan dengan baik dan hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan pada
alat dan bahan tersebut (Etika Publik: Jujur, Terbuka, Tulus, Trasnparansi,
Bertanggung jawab terhadap barang milik negara). Dan pengadaan alat dan
bahan yang akan digunakan saya lakukan sendiri dan diawasi kelak
penggunaannya terhadap oknum yang tidak berkepentingan (Anti korupsi:
Jujur, peduli, tanggung jawab, mandiri, kerja keras). Mikrotoise digantung
didinding dengan ketinggian 2 meter, timbangan di letakkan diatas lantai dasar
dekat dengan mikrotoise. Buku register, leflet, kotak kepuasan pasien di letakkan
diatas meja. Di dinding samping kiri meja di gantung steriform dan di tatalah
cakram gizi seimbang dan cakram penentuan status gizi. Buku register dan kotak
kepuasan pasien diletakkan di atas meja. Dan leaflet diletakkan diatas meja
samping kanan. Di dinding digantung berbagai macam poster sebagai bahan
edukasi tambahan kepada pasien (Komitmen mutu: Efektivitas, efisien).
Adapun bukti fisik berupa foto dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Menyiapkan Alat dan Bahan Konseling
Analisis Dampak
Apabila dalam kegiatan menyiapkan alat dan bahan tidak diterapkan nilai-nilai
dasar ASN maka alat dan bahan yang digunakan bisa disalah gunakan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan. Alat dan bahan bisa rusak sehingga proses konseling
gizi tidak berjalan maksimal sesuai yang diharapkan.
Kegiatan konseling gizi dilakukan mulai tanggan 23 Juli 2019 hingga 2 Agustus 2019.
a. Menerima kartu rujukan dokter
Penerapan Nilai Dasar ASN
Pasien dari poli umum kemudian di rujuk ke poli gizi untuk mendapatkan
konseling gizi dari petugas gizi. Pasien tersebut masuk ke dalam ruangan
membawa kartu rujukan. Saya sebagai konselor yang sudah menunggu di dalam
ruangan mempersilahkan pasien masuk (Akuntabilitas: adil, partisipatif).
Namun sebelum masuk pasien mengucapkan salam atau permisi sebagai tanda
permintaan izin masuk ruangan. Setelah dipersilahkan masuk pasien kemudian
masuk ruangan dan dipersilahkan duduk ditempat yang telah disediakan. Saya
langsung bertanya kepada pasien “Ada yang bisa saya bantu?” lalu pasien
langsung menyerahkan kartu rujukannya (Nasionalisme: Ketuhanan,
kerakyatan) dan saya menerima dengan tulus kartu rujukan pasien tersebut
(Etika publik :sopan, adil). Adapun bukti fisik berupa foto dapat dilihat pada
gambar 7.
Gambar 7. Menerima Rujukan Dokter
Analisis Dampak
Apabila nilai-nilai dasar ASN seperti Akuntabilitas (adil dan partisipatif), etika
publik (sopan, adil) tidak diterapkan dalam kegiatan menerima rujukan pasien
dapat menyebabkan diskriminasi pasien dan maka akan terlihat orang yang tidak
memiliki etika sehingga kegiatan tidak akan berjalan maksimal (Ketuhanan,
kerakyatan).
QW.
C. MANFAAT
1. BAGI PESERTA
Manfaat Aktualisasi ini bagi peserta sebagai kesehatan masyarakat yaitu ikut
serta dalam mengendalikan jumlah kasus penyakit tidak menular di wilayah kerja
Puskesmas Kolonodale melalui konseling gizi, sehingga masyarakat yang tersntuh
dengan konseling dapat mengendalikan pola hidup dan kebiasaan makan mereka. Dan
adanya penerapan nilai aktualisasi lebih menjadikan peserta sebagai pegawai yang
memiliki nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabel, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
mutu dan Anti korupsi sehingga lebih baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab sebagai ASN.
2. UNIT KERJA
Manfaat pelaksanaan aktualisasi ini bagi UPT Puskesmas Kolonodale adalah
untuk meningkatkan optimalisasi pelayanan poli gizi diwilayah kerja Puskesmas,
melalui konseling gizi
3. PUBLIK
Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat memperoleh pelayanan yang optimal
dalam bidang kesehatan dan menambah pengetahuan masyarakat terkait gizi sesuai
dengan penyakit yang diderita.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Efektifitas Gagasan Dalam Penyelesaian Isu
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi adalah pelayanan konsultasi
gizi belum berjalan optimaldi Puskesmas Kolonodale, untuk memecahkan masalah ini
maka di lakukan pelayanan poli gizi melalui konseling gizi. Gagasan pemecahan isu
ini cukup efektif karena masyarakat dapat merasakan pelayanan yang optimal dan
dapat menambah wawasan mengenai jenis penyakit yang diderita oleh pasien,
terkhusus pada asuhan gizi dan pola makan pasien.
2. Realisasi Pelaksanaan Tahapan Kegiatan
Rancangan kegiatan aktualisasi ini memiliki beberapa kegiatan dan semua
kegiatan tersebut dapat direalisasikan sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.
B. SARAN
Saya menyarankan agar aktualisasi ini tetap dilaksanakan kedepannya karena
aktualisasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah
kerja Puskesmas Kolonodale khususnya dan dapat mencegah timbulnya penyakit tidak
menular.