b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan atau paham kecintaan terhadap bangsa dan
tanah air, serta menjadi pondasi bagi aparatur sipil negara (ASN) untuk menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik dan
sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Nilai dasar nasionalisme yaitu
1. Bangga
2. Saling menghargai
3. Saling menghormati
4. Kerjasama
5. Persatuan
6. Ikhlas
7. Kerakyatan
8. Kemanusiaan
9. Persamaan
10. Baik
11. Ketuhanan
12. Saling bantu
c. Etika publik
Etika publik yaitu sistem penilaian prilaku serta keyakinan untuk menentukan
perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak hak individu,
menurut Beirns (2000) etika publik yaitu ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral.
d. Komitmen mutu
Komitmen mutu yaitu kontrak, perjanjian, tekad dan niat yang kuat untuk
melakukan sesuatu agar tercapai tujuan yang diinginkan, serta berorientasi terhadap
hasil.
Nilai nilai dasar komitmen mutu yaitu :
1. Efektif
2. Efisien
3. Fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai
4. Konsisten
5. Konsekuen
6. Meberikan pelayanan yang baik, akurat dan cermat
7. Berkomitmen bagi kepuasan masyarakat
e. Anti korupsi
Anti korupsi yaitu suatu perbuatan dan sikap yang dilakukan untuk
memberantas dan menolak segala hal yang berhubungan dengan Gratifikasi,
menguntungkan diri sendiri dan merugikan negara.
B. AKTUALISASI
Aktualisasi berasal dari kata dasar aktual dari bahasa “Yunani” yang berarti
nyata/benar benar terjadi/sesungguhnya ada. Dengan menngacu kepada kepentingan
tersebut, maka aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk menjadikan
pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki terkait subtansi mata pelatihan yang telah
dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/ terjadi/ sesungguhnya ada. Proses yang perlu
dilakukan berdasarkan pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau
pelatihan adalah bentuk kemampuan peserta dalam menerjemahkan teori kedalam
praktik.
C. HABITUASI
Habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses pembiasaan pada atau
dengan sesuatu supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan sesuatu yang
bersifat intirinsik pada lingkungan kerjanya.
Indikator keberhasilan pembelajaran agenda habituasi adalah
teridentifikasinya suatu kondisi nyata yang terjadi di dalam lingkungan kerja dan
secara spesifik terkait dengan tuntutan pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai suatu
isu yang muncul dan harus dipecahkan.
D. ANALISIS
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) pengertian analisis adalah
penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dsb)
(KBBI,2008 :58).
Analisis berasal dari bahasa yunani kuno “analisis” yang berarti melepaskan.
analisis terbentuk dari dua suku kata “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang
berarti melepas. Sehingga pengertian analisis yaitu suatu usaha dalam mengamati
secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen
komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
1. Tahapan Kegiatan
a. Menghadap mentor untuk melapor bahwa kegiatan aktualisasi akan dimulai
Sebelum melakukan kegiatan membuat inovasi model tatap muka dikelas, saya
melaporkan dan berkonsultasi rencana kegiatan yang dilakukan kepada kepala sekolah
dengan hormat dan santun. Dalam menyampaikan pemaparan rancangan kegiatan kepada
kepala sekolah, saya berbicara dengan sopan serta menjelaskan tujuan dan sasaran agar
dapat didukung dan disetujui .
c. Membuat media inovasi tatap muka dengan sistem TGT (team games
turnament) dan media ular tangga.
Dalam membuat media inovasi tatap muka dengan sistem TGT (team
games tournament) dan media ular tangga , saya berkomunikasi secara sopan
dan santun dengan bahasa yang baik dan jelas terhadap rsebagai solusi inovatif
pemecahan isu serta tidak memaksakan kehendak.
Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas: bertanggung jawab dalam membuat media ular tangga.
2) Komitmen mutu : membuat media ular tangga agar pembelajaran berjalan
efisien, efektif dan menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran.
2. Kontribusi Kegiatan terhadap Stakeholder/Pimpinan
Kepala Sekolah selaku pimpinan SMK NEGERI 2 Simpang Kiri Subulussalam
yang mengawasi kegiatan siswa dan guru sangat terbantu dengan adanya rencana
kegiatan menerapkan metode TGT (teams games tournament ) dan media ular
tangga sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang ada di sekolah.
3. Konstribusi Terhadap Visi Misi Organisasi
Perencanaan kegiatan dengan persetujuan dan bimbingan mentor merupakan
sebuah langkah mencapai misi SMK NEGERI 2 Simpang Kiri Subulussalam "
Meningkatkan kualitas pembelajaran dan Mewujudkan sekolah sebagai dasar
penggerak dasar keterampilan masyarakat”.
4. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Nilai profesional, akuntabel, transparan, inovatif dan peduli yang terkandung
sesuai dengan misi SMK NEGERI 2 Simpang Kiri Subulussalam dalam
meningkatkan komitmen terhadap tugas pokok dan fungsi saya sebagai guru yaitu
meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran sejarah..
5. Analisis Dampak
Dalam melaksanakan kegiatan dalam suatu organisasi, diperlukan izin serta
pemberitahuan kepada atasan mengenai rancangan kegiatan yang akan dilakukan.
Adapun dampak yang akan terjadi ketika nilai-nilai ANEKA tersebut tidak
diterapkan maka kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat berjalan lancar
sebagaimana mestinya.
B. Kegiatan 2
a. Nama Kegiatan : Membuat media ular tangga
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghadirkan metode TGT dan media ular
tangga dalam pembelajaran agar memudahkan Murid dalam memahami materi
pembelajaran.
1. Tahapan Kegiatan
a. Berdiskusi dengan rekan disekolah tentang media ular tangga
Kegiatan diskusi ini diharapkan dapat menghadirkan sebuah metode
pembelajaran yang menarik dan mampu menghadirkan nuansa baru dalam
pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar disekolah semakin menarik dan
siswa mampu memahami materi dengan baik.
Nilai Dasar:
1) Nasionalisme : berdikusi dengan rekan disekolah sudah termasuk
menjalankan nilai pancasila keempat.
2) Akuntabilitas : saya bertanggung jawab untuk meningkatkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
3) Etika publik : dalam berkomunikasi dengan rekan disekolah saya
menggunakan bahsa yang halus dan sopan.
4) Komitmen mutu : berdiskusi dengan rekan disekolah merupakan langkah
awal untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dalam pembelajaran
b. Menghadap dan berkonsultasi kepada kepala sekolah untuk
mendiskusikan pembuatan media ular tangga
Sebelum melakukan kegiatan pembuatan media ular tangga saya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah. Bagaimana bentuk dan
rancangan media tersebut, agar dapat digunakan dalam rancangan kegiatan
meningkatkan minat belajar siswa terhadap pelajaran sejarah dengan
menggunakan metode TGT (teams game tournament) dan media ular tangga.
Serta dapat menjadikan media ini untuk pelajaran lain disekolah SMK Negeri 2
Simpang Kiri Subulussalam.
Nilai Dasar:
1) Nasionalisme : berkonsultasi dengan kepala sekolah sudah termasuk
menjalankan nilai pancasila keempat.
2) Akuntabilitas : saya bertanggung jawab untuk meningkatkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah dengan cara menerapkan
metode TGT dan pemanfaatan media ular tangga.
3) Etika publik : dalam berkomunikasi dan berkonsultasi dengan kepala
sekolah saya menggunakan bahasa yang halus dan sopan.
4) Komitmen mutu : Berkonsultasi dengan kepala sekolah merupakan
langkah awal untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dalam pembelajaran
c. Membuat rancangan media ular tangga dengan dibantu guru senior
Dalam membuat rancangan media ular tangga saya meminta pendapat dan
masukan serta saran dari beberapa guru senior, hal ini saya lakukan agar didapat
media yang benar benar bagus dan sesuai digunakan dalam lingkungan SMK Negeri 2
Simpang Kiri Subulussalam, penggunaan media ular tangga ini juga tidak hanya
terfokus kepada pelajaran sejarah tapi juga bisa digunakan kesemua mata pelajaran
tinggal menyesuaikan materi saja.
Nilai Dasar:
1. Nasionalisme : berkonsultasi dengan guru senior sudah termasuk menjalankan
nilai pancasila keempat.
2. Akuntabilitas : saya bertanggung jawab untuk meningkatkan minat belajar
siswa terhadap mata pelajaran sejarah dengan cara menerapkan metode TGT dan
pemanfaatan media ular tangga.
3. Etika publik : dalam berkomunikasi dan berkonsultasi dengan guru senior
saya menggunakan bahsa yang halus dan sopan.
4. Komitmen mutu : membuat media ular tangga dengan guru senior
merupakan langkah awal untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dalam
pembelajaran
d. Membimbing para siswa mengenai tata cara penggunaan media ular tangga
Dalam melaksanakan kegiatan membimbing siswa tentang tata cara
penggunaan media ular tangga saya menggunakan bahasa yang jelas, terarah dan
dapat dipahami oleh semua peserta didik (siswa), sehingga apa apa yang ingin dicapai
dalam penggunaan media ini dapat terlaksana denngan baik. Dalam proses bimbingan
ini saya tidak membeda bedakan siswa, semua siswa berhak mendapatkan
pengetahuan dalam menggunakan media ular tangga ini.
Gambar 7.a. Memberikan penjelasan tata cara permainan media ular tangga
Gambar 7.b. Memberikan penjelasan tata cara permainan media ular tangga
Nilai Dasar:
1. Nasionalisme : menjelaskan tata cara penggunaan media ular tangga ini
masuk dalam sila ke lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia dalam hal ini keadilan ditunjukkan dengan meratanya informasi
yang didapatkan peserta didik.
2. Akuntabilitas : saya bertanggung jawab untuk meningkatkan minat
belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah dengan cara menerapkan
metode TGT dan pemanfaatan media ular tangga.
3. Etika publik : dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa dalam
penyampaian tata cara penggunaan media ular tangga dengan senyum, sapa,
salam dan ramah.
4. Komitmen mutu : membuat media ular tangga merupakan langkah awal
untuk meningkatkan efesiensi, efektifitas dalam pembelajaran.
Kegiatan 3
Dalam sebuah kegiatan belajar mengajar peserta didik diharapakan mampu untuk
memahami dan menjelaskan sebuah materi yang disampaikan oleh guru, hal ini bisa
dilihat dari kemapuan peserta didik untuk memberikan penjelasan terhadap sebuah
materi yang disampaikan baik secara langsung maupun menggunakan bantuan media.
Penggunaan metode TGT (teams game tournament) dan media ular tangga sebagai
salah satu alternatif dalam mengukur pemahaman siswa terhadap materi dilakukan
untuk mengetahui apakah materi sudah dipahami dan dikuasai oleh peserta didik serta
membangkitkan semangat dan rasa ingin tahu peserta didik.
1. Tahapan Kegiatan
a. Memberikan reward terhadap siswa yang mampu menyelesaikan materi
dengan cepat
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penilaian secara objektif
tanpa pilih kasih, siapa yang mampu menjawab soal dan menyelesaikan materi
maka akan mendapatkan nilai. Dalam pelaksanaan kegiatan ini siswa dibagi
kedalam kelompok kelompok, setiap kelompok mengirimkan wakilnya untuk
bermain dimedia ular tangga, ada juga yang sebagai pelempar dadu.
Gambar 8. Memberikan reward terhadap siswa
Nilai Dasar:
a. Akuntabilitas: dalam pelaksanaan kegiatan ini saya bertanggung jawab terhadap
pemberian nilai.
b. Etika publik : saya melaksanakan penilaian dengan baik dan benar menjunjung hak
hak individu.
c. Anti korupsi : dalam memberikan penilaian saya bersikap objektif dengan tidak
membeda bedakan setiap anak.
5. Analisis Dampak
Kegiatan pemberian reward dan punishment ini akan berdampak cukup besar
terhadap minat dan keinginan siswa untuk menjadi lebih baik, dan diakhir semester
jika tidak dilakukan kegiatan pemberian reward dan punishment ini tanpa memuat
nilai-nilai ANEKA maka dampaknya akan semakin menurunnya semngat belajar
siswa.
C. Kegiatan 4
a. Nama Kegiatan : Menilai hasil belajar siswa
Kegiatan menilai hasil belajar siswa merupakan hal penting yang tidak bisa
dilupakn begitu saja, dengan adanya penilaian terhadap hasil belajar siswa maka siswa
akan semakin terpacu untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dari sebelumnya.
1. Tahapan Kegiatan
a. Memberikan penilaian pada hasil pekerjaan siswa baik hasil kelompok maupun
individu sesuai dengan hasil kemampuan siswa dengan jujur dan transparan.
Kegiatan meberikan penilaian hasil belajar siswa merupakan hal yang
penting dalam proses belajar mengajar, hal ini diperlukan untuk mengukur
sejauh mana siswa memahami sebuah materi dan menjadi bahan evaluasi guru
untuk memberikan materi lanjutan. Setiap penilaian hasil belajar siswa
dilakukan dengan jujur dan transparan sehingga benar benar didapat hasil yang
objektif terhadap kemampuan siswa tersebut.
Nilai Dasar:
1. Akuntabilitas : guru bertanggung jawab memberikan penilaian sesuai
kemampuan siswa.
2. Komitmen Mutu :guru memberikan penialaian hasil belajar siswa sesuai
dengan pedoman penilaian
A. Kesimpulan
Dari kegiatan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN yang dilaksanakan di SMK
NEGERI 2 Simpang Kiri Subulussalam dari tanggal 15 Oktober 2019 sampai dengan 13
November 2019. Kegiatan tersebut meliputi perencanaan kegiatan dengan persetujuan dan
bimbingan mentor, membuat media ular tangga, memberikan reward dan punishment,
serta menilai hasil belajar siswa
Dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan, penulis dapat
menerapkan nilai-nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi serta kedudukan dan peran ASN dalam pelayanan publik. Dengan penerapan
seluruh nilai-nilai dasar profesi ASN disetiap kegiatan sebagai guru maka dapat
meningkatkan kualitas guru menjadi semakin baik, berorientasi pada komitmen mutu
sehingga dapat membentuk karakter ASN yang kuat yaitu; jujur, adil, disiplin,
berintegritas, berinovasi dan bertindak profesional sesuai kompetensinya.
B. Saran
Sebaiknya seluruh ASN pada umumnya dan ASN di SMK NEGERI 2 Simpang Kiri
Subulussalam pada khususnya dapat benar – benar menerapkan seluruh nilai – nilai dasar
ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi di setiap kegiatan, tugas, dan pelayanan pendidikan kepada peserta didik,
masyarakat serta pengabdiannya kepada Negara Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemendikbud
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
LAMPIRAN
KEGIATAN 1
MEMBUAT INOVASI MODEL TATAP MUKA DIKELAS
KETERANGAN GAMBAR :BERDISKUSI DENGAN REKAN GURU MENGENAI MEDIA ULAR TANGGA
KETERANGAN GAMBAR : MENJELASKAN MENGENAI MEDIA ULAR TANGGA
KEGIATAN 3