Anda di halaman 1dari 26

BAB III

CAPAIAN AKTUALISASI

PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS


Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 10 Maret 2020
s/d 15 April 2020 di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan yang terdiri dari 4 kegiatan,
dengan rincian kegiatan disertai pembuktian kegiatan sebagai berikut :
Judul kegiatan No. 1 Melakukan konsultasi dengan Pimpinan RSUD kab.
Konawe kepulauan dan mentor untuk mendapat
persetujuan
Tanggal pelaksanaan Kegiatan 10 Maret-13 Maret 2020
Daftar Lampiran bukti 1. Dokumentasi Menyiapkan bahan konsultasi kepada
kegiatan /Evidence pimpinan RSUD konawe kepulauan
2. Dokumentasi melaporkan rancangan aktualisasi yang
akan dilaksanakan
3. Dokumentasi meminta persetujuan dari direktur
sekaligus mentor
4. Dokumentasi lembar persetujuan pelaksanaan
aktualisasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan
1. Menyiapkan bahan konsultasi
a. Akuntabilitas, menyusun bahan rancangan pelayanan dispensing merupakan tindakan
tanggung jawab untuk kepentingan bersama/publik dilakukan dengan kerja keras walau
jaringan internet sangat susah untuk membuka satu tab di chrome/google
b. Nasionalisme, membuat rancangan pelayanan dispensing saya telah mengaktualisasikan
pengamalan pancasila sila ke 3, yaitu rasa cinta tanah air dengan menggunakan tatanan
bahasa yang baik untuk kepentingan publik
c. Etika Publik, dalam penyusunan materi pelayanan dispensing saya mengerjakan dengan
cermat, saat penyusunan apa yang menjadi saran dari pimpinan harus dilakukan
d. Komitmen Mutu, dalam penyusunan bahan materi saya mengaktualisasikan nilai teliti
e. Anti Korupsi, menyusun materi pelayanan dispensing sumbernya dari referensi
terpercaya tanpa mengurangi atau menambah.

42
Dokumentasi

Gambar 3.1.1 Menyiapkan bahan konsultasi

Analisis Dampak
Jika saya tidak menyiapakan bahan konsultasi aktualisasi maka pimpinan rumah sakit
tidak akan mengetahui tahap-tahap kegiatan apa saja yang akan saya lakukan pada saat
melakukan aktualisasi diruang rawat inap RSUD konawe kepulauan.

2. Melaporkan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan


a. Akuntabilitas, dalam melakukan konsultasi pertama saya meminta izin terlebih dahulu
memperlihatkan surat aktualisasi/habituasi serta menerangkan target dan waktu
43
penyelesaian kegiatan aktualisasi
b. Nasionalisme, dalam melakukan konsultasi saya menggunakan bahasa Indonesia,
terjadi pengaktulisasian dari Sila Pancasila sila ke 4 yaitu saya melakukan diskusi tentang
penerapan komunukasi terapeutik di rawat inap, diperolehnya mufakat tentang kegiatan
aktualisasi yang akan dilakukan
c. Etika Publik, ketika bertemu dengan atasan saya mengetuk pintu, memberi salam,
menggunakan bahasa yang sopan, lemah lembut, dan memperhatikan apa yang dijelaskan
d. Komitmen Mutu, sebelum konsultasi saya menyiapkan apa yang perlu diperlihatkan
saat konsultasi mencatat apa yang disarankan sehingga konsultasi dapat berlangsung
efektif dan efisien
e. Anti Korupsi, saya berinisiatif melakukan konsultasi tentang penerapan komunukasi
terapeutik, wujud dari kepedulian terhadap peningkatan kualitas pelayanan

Dokumentasi

Gambar 3.1.2 melaporkan rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan

Analisis Dampak
Jika saya tidak melaporkan rancangan aktualisasi yamg akan dilaksanakan , maka
pimpinan rumah sakit atau mentor tidak akan mengetahui kegiatan yang akan saya
laksanakan serta akan terjadi kesalapahaman karena tidak ada komunikasi dan interaksi

44
yang terjadi.
3. Membuat persetujuan dari direktur atau mentor
a. Akuntabilitas, dalam meminta persetujuan kepada direktur, mentor, saya menerapkan
nilai tanggung jawab atas rencana aktualisasi yang akan saya akan lakukan dengan
mengaktualisasikan nilai melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
b. Nasionalisme, saya meminta persetujan dengan cara konsultasi / musyawarah / diskusi
dengan pimpinan, dan mentor.
c. Etika Publik, saat mmeminta persetujuan rancangan menggunakan bahasa Indonesia
dengan sopan santun. Dari tindakan saya mengandung nilai dasar Etika Publik, yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
d. Komitmen Mutu, Saya menjelaskan rangkaian kegiatan aktualisasi kepada pimpinan
secara efektif dan jelas.
e. Anti Korupsi, Saya bersikap jujur kepada pimpinan dalam menyampaikan rancangan
aktualisasi yang dilaksanakan

Dokumentasi

Gambar 3.1.4 persetujuan dari direktur sekaligus mentor

45
Gambar 3.1.5 Lembar Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi

Analisis Dampak
Jika saya tidak meminta persetujuan aktualisasi kepada pimpinan rumah sakit atau
mentor, maka akan terjadi kesalapahaman karena tidak ada komunikasi dan interaksi yang
terjadi.

A. Kedudukan dan Peran ASN


Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor dilakukan dengan antusias (passionate), cara
terbaik (progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas dengan
lintas program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil
pelayan public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan melakukan konsuktasi pada pimpinan, mendukung misi “Mewujudkan
pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan keselamatan
pasien serta kepuasan pelanggan”

46
C. Analisis Manfaat
Terlaksananya kegiatan melakukam konsultasi dengan pimpinan dan mentor dapat
menentukan terlaksananya kegiatan aktualisasi, sehingaa memberikan kepastian pelaksanaan
kegiatan aktualisasi di ruang rawat inap RSUD konawe kepulauan.

Judul kegiatan No. 2 Melakukan sosialisasi SOP Dispensing ke tenaga


medis terkait

Tanggal pelaksanaan Kegiatan 18 Maret-27 Maret 2020


Daftar Lampiran bukti 1. Dokumentasi berkonsultasi pada pimpinan
kegiatan /Evidence 2. Dokumentasi mempersiapkan materi sosialisasi
3. Dokumentasi mrmbuat surat undangan dan daftar
hadir
4. Dokumentasi mempersiapkan tempat sosialisasi
5. Dokumentasi kegiatan sosialisasi komunikasi
terapeutik
6. Dokumentasi menyusun laporan hasil sosialisasi
Uraian kegiatan yang dilaksanakan
1. Berkonsultasi pada pimpinan
a. Akuntabilitas, meminta persetujuan kepada pimpinan sebagai bentuk tanggung jawab
demi kelancaran kegiatan sosialisasi yang akan saya lakukan.
b. Nasionaisme, dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan saya menerapkan nilai
meghargai setiap saran dan masukkan
c. Etika Publik, saya konsultasi dengan pimpinan terkait materi sosialisasi menerapkan
sopansantun, menggunakan nada suara yang halus saat berbicara, mendengarkan dengan
penuh perhatian sebagai bentuk penghargaan kepada atasan, sehingga maksud dan tujuan
dapat tersampaikan dengan baik. Sehingga pimpinan setuju dan memberi dukungan atas
pelaksanaan kegiatan ini
d. Komitmen Mutu, sebelum meminta persetujuan dengan pimpinan saya terlebih
dahulu mencari materi sosialisasi sehingga saat pertemuan berlangsung lebih tepat
sasaran, efektif, efisien
e. Anti Korupsi, saya mengaktualisasikan nilai jujur dalam meminta persetujuan kepada

47
pimpinan tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

Dokumentasi

Gambar 3.2.1 berkonsultasi dengan pimpinan

Analisis Dampak
48
Jika saya tidak berkonsultasi kepada pimpinan tentang kegiatan sosialisasi pada tenaga
medis terkait, maka pimpinan tidak akan mengetahui kegiatan sosialisasi yang dilakukan
di ruang rawat inap.

2. Mempersiapkan materi sosialisasi


a. Akuntabilitas, menyusun materi sosialisasi SOP pelayanan dispensing merupakan
tindakan tanggung jawab untuk kepentingan bersama/publik dilakukan dengan kerja
keras walau jaringan internet sangat susah.
b. Nasionalisme, mengumpulkan materi pelayanan dispensing saya telah
mengaktualisasikan pengamalan pancasila sila ke 3, yaitu rela berkorban, untuk
kepentingan publik
c. Etika Publik, dalam penyusunan materi pelayanan dispensing yang sesuai dengan
SOP saya mengerjakan dengan cermat, saat penyusunan apa yang menjadi saran dari
pimpinan harus dilakukan
d. Komitmen Mutu, dalam penyusunan bahan materi saya mengaktualisasikan nilai
teliti
e. Anti Korupsi, menyusun materi pelayanan dispensing sumbernya dari referensi
terpercaya tanpa mengurangi atau menambah.

Dokumentasi

Gambar 3.2.2 Mempersiapkan Materi Sosialisasi

49
Analisis Dampak
Jika saya tidak mempersiapkan materi sosialisasi, maka pada saat melakukan
sosialisasi kemungkinan ada beberapa materi yang dapat terlewatkan, dan materi yang
disiapkan disesuaikan juga dengan kontrak waktu yang akan dilaksanakan pada saat
sosialisasi di ruang rawat inap.

3. Membuat surat undangan dan daftar hadir


a. Akuntabilitas: Surat undangan menunjukan keseriusan saya mengundang perawat
untuk mengikuti kegiatan sosialisasi
b. Nasionalisme: Saya membuat surat dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan
c. Etika Publik: Dengan surat resmi menunjukan rasa hormat dalam mengundang
peserta sosialisasi
d. Komitmen Mutu Saya membuat surat dengan Teliti, Cermat, dan Sesuai Prosedur
pembuatan surat undangan
e. Anti Korupsi: Dalam surat undangan telah ditetapkan waktu pelaksaan sosialisasi

Dokumentasi

Gambar 3.2.3 Membuat Surat Undangan Dan Daftar Hadir

50
Analisis Dampak
Jika saya tidak membuat undangan sosialisasi berarti saya tidak menunjukkan rasa
hormat dalam mengundang peserta sosialisasi. Dan daftar hadir jika tidak dibuat,
maka bukti kegiatan sosialisasi itu tidak ada.

4. Mempersiapkan tempat sosialisasi


a. Akuntabilitas: dengan menyiapkan tempat sosialisasi, saya bertanggungjawab atas
kesiapan tempat
b. Nasonalisme: Dengan mempersiapkan tempat bekerja sama / gotong royong dengan
para petugas kesehatan yang berada di RS
c. Etika Publik: dalam memilih tempat sosialisasi mengutamakan kebersihan, kerapihan
dan kenyamanan ruangan.
d. Komitmen Mutu: Ruangan sosialisasi yang disiapkan tampak bersih, rapih dan
nyaman
e. Anti Korupsi: Meminjam tempat sosialisasi di depan poli umum rumah sakit pada
pimpinan rumah sakit.

Dokumentasi

Gambar 3.2.4 Mempersiapkan Tempat Sosialisasi

Analisa Dampak
Jika saya tidak menyiapkan tempat sosialisasi, maka kebersihan, kerapihan dan
Kenyamanan ruangan sosialisasi tidak dapat terwujud, dan kegiatan sosialisasi akan
terhambat.

51
5. Menyusun Laporan Hasil Sosialisasi
a. Akuntabilitas: Saya membuat laporan sebagai kejelasan dan pertanggung jawaban
dalam kegiatan yang telah dilakukan.
b. Nasionalisme : dalam menyusun laporan saya melakukan konsultasi dengan mentor
saya menerapkan nilai meghargai setiap masukkan
c. Etika publik: dalam menyusun laporan,saya menggunakan kalimat yang baik dan benar
d. Komitmen Mutu: laporan sosialisasi saya buat dan menyusunnya sesuai dengan yang
diperoleh di lapangan
e. Anti Korupsi: Saya membuat laporan sesuai dengan apa yang terjadi atau dengan kata
lain secara transparan
Dokumentasi :

52
Gambar 3.2.5 kegiatan sosialisasi SOP pelayanan dispensing

Gambar 3.2.6 Menyusun Laporan Hasil Sosialisasi


Analisa dampak

53
Jika saya tidak menyusun laporan hasil sosialisasi maka evaluasi yang diharapkan
tidak tercapai dalam membuat laporan aktualisasi saya.

A. Kedudukan dan Peran ASN


Pertemuan dengan perawat dilakukan dengan antusias (passionate), cara terbaik
(progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas dengan lintas
program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas mutu hasil
pelayan publik dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan adanya kegiatan sosialisasi SOP Pelayanan Dispensing pada perawat rawat
inap mendukung misi “Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi
dengan mengutamakan keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan”
“Menyediakan sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan
professional di bidangnya”
“Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesionalisme, integritas, beretika,
dan akuntabel”.

C. Analisis Manfaat
Terlaksananya kegiatan melakukan sosialisasi pada para tenaga medis untuk
meningkatkan pemahaman dan kompetensi tenaga kesehatan dalam pelayanan pelayanan
dispensing obat di RSUD Kab. Konawe Kepulauan.

Judul kegiatan No. 3 Melakukan penulisan etiket yang lengkap dan


jelas
Tanggal pelaksanaan Kegiatan 26 Maret-30 Maret 2020
Daftar Lampiran bukti 1. Dokumentasi menyiapkan alat tulis dan etiket yang
kegiatan /Evidence digunakan
2. Dokumentasi penulisan etiket yang lengkap
3. Dokumentasi obat yang telah ditempeli etiket yang
telah dilengkapi
4. Dokumentasi memastikan kembali ketepatan dan
kelengkapan penulisan

54
Uraian kegiatan yang dilaksanakan
1. Mempersiapkan alat tulis dan etiket yang akan digunakan
a. Akuntabilitas, dalam menyiapkan alat tulis serta etiket yang digunakan dilakukan
dengan penuh rasa tanggung jawab
b. Nasionalisme, dalam menyiapkan perlengkapan dilakukan dengan adil tanpa memihak
pada salah satu golongan. Hal ini sesuai dengan pengamalan nilai Pancasila, yaitu sila ke-5.
c. Etika Publik, dalam tahap ini saya melakukan dengan teliti dan cermat guna mencegah
kesalahan sekecil apapun
d. Komitmen Mutu, dalam mempersiapkan alat tulis dan etiket dilakukan guna
menciptakan pelayanan yang efektif.
e. Anti Korupsi, dalam tahap ini dilakukan dengan sikap mandiri dan disiplin.

Dokumentasi

Gambar 3.3.1 Menyiapkan Alat Tulis dan Etiket yang Digunakan

Analisis Dampak
Jika saya tidak menyiapkan alat tulis dan etiket dapat menyebabkan kesalahan sehingga
membuat pelayanan menjadi kurang efektif.

55
2. Menulis Etiket dengan Lengkap
a. Akuntabilitas, dalam kegiatan ini merupakan tanggung jawab sebagai apoteker dan
bersifat konsisten.
b. Nasionalisme, pada tahap menulis etiket harus dilakukan dengan menggunakan tatanan
bahasa yang baik dan benar sehingga mudah untuk dipahami.
c. Etika Publik, saat penulisan etiket dilakukan dengan teliti dan cermat. Dalam hal ini
mencerminkan nilai Etika Publik, yaitu menjalankan tugas secara professional.
d. Komitmen Mutu, saya menulis di etiket harus dilakukan sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan.
e. Anti Korupsi, saya melakukan tahap ini dengan konsisten sesuai dengan prosedur.

Dokumentasi

Gambar 3.3.2 Menulis Etiket yang Lengkap

Analisis Dampak
Jika saya tidak melakukan penulisan etiket yang lengkap berarti saya tidak bertanggung
jawab terhadap profesi serta dapat mengakibatkan pelayanan yang tidak efektif karena
dapat mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan obat.

3. Menempelkan etiket yang sudah dilengkapi

56
a. Akuntabilitas, pada tahap ini saya lakukan sebagai tanggungjawab dalam profesi
apoeteker.
b. Nasionalisme, pada tahap ini saya telah mengamalkan nilai sila ke-5 dalam Pancasila,
yaitu bersikap adil tanpa memihak pada golongan tertentu.
c. Etika Publik, pada tahap ini dilakukan secara jujur, tanggap, dan cermat.
d. Komitmen Mutu, dalam menempelkan etiket harus teliti serta cermat sehingga
membuat pelayanan yang lebih efektif.
e.Anti Korupsi, dalam menempelkan etiket harus dilakukan dengan konsisten sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dokumentasi

Gambar 3.3.3 Menempelkan Etiket yang Telah Dilengkapi


Analisis Dampak
Ketika saya menempelkan etiket tidak dilakukan dengan teliti dan penuh tanggung jawab
maka akan dapat menimbulkan kerugian bagi Rumah Sakit.

57
4. Memastikan kembali ketepatan dan kelengkapan penulisan
a. Akuntabilitas: tahap ini merupakan tahap terakhir yang dilakukan dengan rasa tanggung
jawab sebagai apoteker
b, Nasionalisme: pada tahap ini memastikan kembali etiket dengan menggunakan bahasa
baik dan benar sehingga dimengerti oleh pasien.
c. Etika Publik: diperlukan sikap sopan dan santun dalam melayani pasien
d. Komitmen Mutu: pada tahap ini dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga tidak
menimbulkan kesalahan
e.Anti Korupsi: tahap ini dilakukan dengan jujur dan konsisten saat memastikan kembali
penulisan etiket.

Dokumentasi

Gambar 3.3.4 Memastikan kembali ketepatan dan kelengkapan penulisan

Analisa dampak
Ketika tidak dilakukan pengecekan kembali terhadap penulisan etiket dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pemberian informasi penggunaan obat ke pasien.

58
A. Kedudukan dan Peran ASN
Penulisan etiket yang lengkap dan jelas dilakukan dengan antusias
(passionate), cara terbaik (progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud
sinergitas dengan lintas program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi
kualitas mutu hasil pelayan public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan adanya penulisan etiket yang lengkap dan jelas, mendukung misi
“Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan terakreditasi dengan mengutamakan
keselamatan pasien serta kepuasan pelanggan”.

C. Analisis Manfaat
Dengan penulisan etiket yang lengkap, membuat pemberian informasi obat ke pasien
jadi lebih tepat dan pasien lebih paham dalam menggunakan obat sehingga mutu
pelayanan di RSUD Kabupaten Konawe Kepulauan dapat meningkat..

Judul kegiatan No. 4 BOBA (Box Obat)


Tanggal pelaksanaan Kegiatan 23 Maret – 03 April 2020
Daftar Lampiran bukti kegiatan 1. Dokumentasi merancang design BOBA (Box
/Evidence Obat)
2. Dokumentasi melakukan konsultasi dengan
pimpinan instansi farmasi
3. Dokumentasi membuat BOBA (Box Obat)
4. Dokumentasi melakukan sosialisasi BOBA
(Box Obat)
5. Dokumentasi penggunaan BOBA (Boba Obat)

Uraian kegiatan yang dilaksanakan


1. Merancang Design BOBA (Box Obat)
a. Akuntabilitas, dalam merancang design box obat, saya menerapkan nilai tanggung
jawab atas rancangan aktualisasi yang saya angkat untuk dilaksanakan.
b. Nasionalisme, saya merancang design dengan menggunakan bahasa yang baik dan
59
benar tanpa ada menyudutkan pihak lain.
c. Etika Publik, saat mmeminta persetujuan rancangan menggunakan bahasa Indonesia
dengan sopan santun. Dari tindakan saya mengandung nilai dasar Etika Publik, yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
d. Komitmen Mutu, Saya menjelaskan rencana evaluasi yang akan saya lakukan
secara efektif dan jelas.
e. Anti Korupsi, saya bersikap jujur dalam menyampaikan gagasan

Dokumentasi

Gambar 3.4.1 Berkonsultasi dengan mentor


Analisis Dampak
Jika saya berkonsultasi kepada Mentor dengan tidak sopan santun dan tidak
hormat, maka kemungkinan Mentor tidak akan nyaman dengan kedatangan saya dan
beliau tidak akan mengetahui kegiatan yang akan saya laksanakan serta akan terjadi
kesalapahaman karena tidak ada komunikasi dan interaksi yang terjadi.

2. Mempersiapakan daftar tilik untuk evaluasi


a. Akuntabilitas: saya bertanggung jawab dalam dalam membuat daftar tilik, untuk
mengetahui pemahaman perawat tentang komunikasi terapeutik
b. Nasionalisme: dalam menyusun daftar tilik , saya menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar

60
c. Etika Publik: dalam tahap ini saya menerapkan nilai menghargai komunikasi,
kerjasama antar perawat
d. Komitmen Mutu: dalam mempersiapkan daftar tilik saya menggunakan waktu
secara efektif dan efisien
e. Anti Korupsi: saya membuat daftar tilik dengan penuh ketelitian dan jujur terhadap
apa yang terjadi di lapangan.

Dokumentasi

Gambar 3.4.2 Mempersiapkan Daftar Tilik Untuk Evaluasi

Analisis Dampak
Jika saya tidak membuat daftar tilik evaluasi, maka saya tidak akan dapat
mengukur seberapa jauh pemahaman perawat mengenai komunikasi terapeutik dan
sejauh mana telah diterapkan di ruang pasien.

3. Melaksanakan evaluasi dengan daftar tilik


a. Akuntabilitas:saya melaksanakan evaluasi pada perawat dan Mampu
61
mempertanggung-jawabkan hasil evaluasinya
b. Nasionalisme: Saya melaksanakan evaluasi dengan Kejujuran dan Berkeadilan
c. Etika Publik: ketika melakukan interaksi kepada pasien, menggunakan bahasa
sopan santun dan saling menghargai
d. Komitmen Mutu: saya menyampaikan hasil sesuai dengan standar yang diharapkan
e. Anti Korupsi: hasil evaluasi di buat jujur dan transparan

Dokumentasi

62
Gambar 3.4.3 Pelaksanaan evaluasi dengan daftar tilik

Analisa dampak
Jika saya tidak melakukan evaluasi, maka saya tidak akan dapat mengukur
pemahaman perawat dalam berkomuunkasi dengan pasien di ruangan pasien.

4. Membuat Laporan Kegiatan Evaluasi


63
a. Akuntabilitas: saya membuat laporan evaluasi Sebagai laporan Pertanggung-
jawaban
b. Nasionalisme: membuat laporan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar
c. Etika Publik: dalam menyusun laporan saya menggunakan kalimat yang baik
d. Komitmen Mutu: laporan yang saya buat sesuai data yang diperoleh di lapangan
e. Anti Korupsi: laporan yang saya buat dengan jujur dan transparan

Dokumentasi

64
Gambar 3.4.4 Laporan Kegiatan Evaluasi

 Persentase jawaban YA pada dafar tilik komunukasi terapeutik

Jumlah jawaban YA pada tahapan komunukasi


total keseluruhan jawaban YA x 100 %

Hasil Penilaian Jawaban YA :

481
X 100 % = 82, 78 %
581

 Persentase jawaban Tidak pada dafar tilik komunukasi terapeutik


Jumlah jawaban TIDAK pada tahapan komunIkasi
total keseluruhan jawaban TIDAK x 100 %

Hasil Penilaian Jawaban TIDAK :

100
X 100 % = 17,21 %
581

Dari hasil persentase diatas terlihat jelas penerapan komunikasi terapeutik di


ruang rawat inap sudah baik di dapatkan hasil persentase tahap komunikasi yang sudah
dilakukan sebanyak 82,78 %, sedangkan persentase tahap komunikkasi yang belum
dilakukan sebanyak 17,21 %.

65
Analisis Dampak
Jika saya tidak membuat laporan kegiatan evaluasi, maka saya tidak dapat melaporkan
hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan evaluasi komunikasi diruang rawat pasien.

A. Kedudukan dan Peran ASN


Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi dilakukan dengan antusias (passionate),
cara terbaik (progressive), dan penuh kesabaran (patience) sebagai wujud sinergitas
dengan lintas program, pimpinan, dan mentor (WoG) agar optimalisasi kualitas
mutu hasil pelayan public dan kerjasama yang optimal tercapai.

B. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Dengan adanya evaluasi komunikasi terapeutik mendukung misi ““Menyediakan
sumber daya manusia kesehatan yang berkompetensi dan professional di
bidangnya”

C. Analisis Manfaat
Pelaksanaan kegiatan evaluasi kepada perawat instalasi Rawat inap dapat mengetahui
sejauh mana pemahaman perawat, sehingga dapat menyediakan sumber daya manusia
yang mampu berkompetensi dan profesional dibidangnya.

Kendari, April 2020


peserta

(CICI WULANDARI ASMUN ,S.Kep, Ns )


NIP. 19881115 201903 2 004
66
67

Anda mungkin juga menyukai