Anda di halaman 1dari 54

dr.

Dwidea Yuliana
Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 2 Juli
Alamat rumah : Jl. Pinang IV Cilandak, Jak-Sel
Jl. Kebantenan V Cilincing, Jak-Ut

Pendidikan : Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran

Pengalaman kerja :
1. 2006 - 2009 Dokter Brigade Siaga Bencana &
Dokter IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
2. 2009 Dokter Tim Kesehatan Haji Indonesia
3. 2010-2013 Bidang Penyelenggaraan Diklat BBPK Jakarta
4 2013 - skrg Widyaiswara BBPK Jakarta
5. 2016 Dokter PPIH Daker Makkah

email : dwideayuliana@yahoo.co.id ; dwideayuliana@gmail.com


HP/WA : 087778388241 / 082122497079
Sudah kah
Anda
membaca
Modul MPI 4C ?

Hal 446
Berapakah
jumlah bujur
sangkar di
gambar
tersebut ?
TUJUAN
PEMBELAJARAN
UMUM
setelah mempelajari
materi ini :
peserta mampu
melakukan pengelolaan
obat dan BMHP di
Puskesmas
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
setelah mempelajari materi ini :
peserta mampu melakukan :

 Perencanaan dan Pengadaan


obat dan BMH
 Penyimpanan dan Distribusi
Obat dan BMHP
 Pelayanan Farmasi Klinis
 Pemberdayaan Masyarakat
dalam penggunaan obat
 Pengendalian mutu pelayanan
kefarmasian
POKOK BAHASAN

Perencanaan dan Pengadaan obat dan BMH


Penyimpanan dan Distribusi Obat dan BMHP
Pelayanan Farmasi Klinis
Pemberdayaan Masyarakat dalam penggunaan obat
Pengendalian mutu pelayanan kefarmasian

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 8


Brainstorming

Bagaimana pelayanan kefarmasian


di Puskesmas sekarang ini?
Prestasi Tenaga Kefarmasian
di Puskesmas
1. Apoteker Teladan tingkat Sudinkes
Jakbar tahun 2017.
2. Apoteker Teladan tingkat Provinsi
DKI Jakarta tahun 2017.
3. Diamond Award Gugus Kendali
Mutu tingkat Nasional ajang Temu
Karya Mutu dan Produktivitas
Nasional tahun 2016
4. Platinum Award Gugus Kendali
Mutu tingkat Nasional ajang Temu
Karya Mutu dan Produktivitas
Nasional tahun 2015.
Indri Mulyani Bunyamin, S. Farm, Apt
Puskesmas Kecamatan Kembangan,
Jakarta Barat

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Manajemen Obat & Standar Akreditasi

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 11


DISKUSI KELOMPOK
Waktu diskusi : 10-15 menit
paparan : 5 menit/kelompok
Kelompok 1 Topik No.1
Kelompok 2 Topik No 2
Kelompok 3 Topik No.3
Kelompok 4 Topik No.4
TOPIK DISKUSI
1. Jelaskan pengertian Pelayanan Kefarmasian dan aspek-aspeknya
Bagaimana strategi untuk menjamin ketersediaan Obat dan BMHP di Puskesmas
(Manajemen Pengelolaan Obat & BMHP) ?
2. Jelaskan manfaat dari pelaksanaan pelayanan farmasi klinis di Puskesmas
Bagaimana upaya peningkatan manajemen pengelolaan obat sesuai standar?
3. Jika melihat masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang melakukan swamedikasi
(pengobatan sendiri) dengan obat antibiotik, apa yang akan dilakukan?
Bagaimana upaya peningkatan peran tenaga kefarmasian dalam pelayanan informasi obat
dan konseling di Puskesmas? Bagaimana kaitannya dengan PIS-PK?
4. Apakah yang disebut dengan obat high alert?
Bagaimana kaitannnya dengan manajemen risiko & upaya meningkatkan penggunaan obat
rasional di Puskesmas?
05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 13
Perencanaan dan Pengadaan
obat dan BMHP

SUB POKOK BAHASAN 1

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 14


Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien. (Peraturan Menteri Kesehatan No 26 Tahun
2020 tentang Perubahan Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas)

Pengelolaan Obat dan Bahan


Pelayanan Medis Habis Pakai
kefarmasian
di Puskesmas Pelayanan Farmasi Klinik
termasuk di dalamnya
Penggunaan Obat Rasional
Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

Pengelolaan Obat dan - Perencanaan


Bahan Medis Habis - Pengadaan
Pakai merupakan salah
satu kegiatan - Penerimaan dan Penyimpanan
pelayanan kefarmasian, - Distribusi
yang terdiri atas:
- Penggunaan Obat

- Pencatatan dan Pelaporan

- Evaluasi Penggunaan
Tujuan Pengelolaan Obat dan BMHP

menjamin kelangsungan ketersediaan, pemerataan dan


keterjangkauan obat dan BMHP yang efektif, efisien dan
rasional, dengan mutu yang terjaga dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan
Tahunan

Perencanaan Permintaan per periode

Penggunaan Hasil Permintaan


Pengadaan
Dukungan
Manajemen Pembelian

Distribusi
Penyimpanan
Penerimaan

Hukum, Kebijakan, Peraturan

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 18


Perencanaan

 Perencanaan merupakan suatu proses kegiatan seleksi obat dan


bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat
dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat di Puskesmas.
 Seleksi obat mengacu kepada Formularium Nasional (Kepmenkes
No.HK.01.07/MENKES/6485/2021 tentang Formularium Nasional)
Perencanaan Kebutuhan
TAHUNAN
Desk
Pusat Desk Pusat
Program
dengan
Provinsi
(Program,
Farmalkes) Farmalkes
dengan Provinsi

Kab./Kota
Puskesmas 1. TEPAT JENIS
DAN JUMLAH
2. EFISIEN
PERMINTAAN PERIODIK KE IFK 3. POR
MENGGUNAKAN LPLPO TERLAKSANA

• MEMPERHITUNGKAN STOK OPTIMUM : LEAD TIME, BUFFER STOK,


KEKOSONGAN OBAT, PEMAKAIAN RATA-RATA PER HARI
• TREND KUNJUNGAN DAQN POLA PENYAKIT
Pengadaan

Pengadaan di Puskesmas bisa diartikan


lebih luas sebagai proses penyediaan
barang, secara teknis merupakan realisasi
perencanaan menjadi ketersediaan obat
Hasil permintaan pembelian
ke Instalasi Farmasi menggunakan dana
Kabupaten/Kota kapitasi Puskesmas
Sesuai Permenkes No. 21/2016 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah pasal 3
bahwa
• Dana Kapitasi yang diterima oleh FKTP dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)
dimanfaatkan seluruhnya untuk:
a. pembayaran jasa pelayanan kesehatan (minimal 60%)
b. dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 22
SUB POKOK BAHASAN 2

Penyimpanan dan Distribusi Obat dan BMHP

Kementerian Kesehatan Republik


05/24/2023 23
Indonesia
Penyimpanan

 Obat yang dikirimkan oleh Instalasi Farmasi maupun hasil


pengadaan dengan dana kapitasi, sebelum disimpan, harus
dilakukan proses penerimaan oleh petugas pengelola obat atau
petugas lain yang diberi kuasa oleh Kepala Puskesmas
 Tujuan penyimpanan:
Memelihara dan menjamin mutu
Menjamin keamanan persediaan
Memudahkan dalam melakukan pencarian & pengawasan
Mengendalikan stok
DISTRIBUSI
PUSKESMAS

METODA : PUSH/PULL
FREKWENSI DISTRIBUSI SARANA DISTRIBUSI:
MAMPU MENJAGA
MUTU OBAT
PERTIMBANGAN : PEMAKAIAN
RATA2, SISA STOK, POLA
PENYAKIT, JML KUNJUNGAN

SUB UNIT
PUSKESMAS
05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25
Penggunaan Obat

Data penggunaan obat periode sebelumnya


akan digunakan untuk menghitung
perencanaan kebutuhan periode selanjutnya

Metode Metode
morbiditas konsumsi
Pencatatan dan Pelaporan
 Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan
rangkaian kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan
secara tertib, baik obat-obatan yang diterima, disimpan,
didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan/ atau unit pelayanan
lainnya:
 LPLPO
 Ketersediaan Obat Indikator di Puskesmas
 Laporan lain (Keuangan, BMD, dll)
Petunjuk Pengisian telah tercantum dalam Juknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat
Publik dan Perbekalan Kesehatan dan telah dibagikan ke seluruh Dinas Kesehatan
Evaluasi Pengelolaan Obat dan BMHP
Indikator Pengelolaan Obat di Puskesmas antara lain:
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dengan Formularium Nasional

2. Tingkat ketersediaan obat


3. Prosentase dan nilai obat rusak/kadaluarsa
4. Rata-rata bobot variasi persediaan

5. Rata-rata waktu kekosongan obat


6. Persentase obat tidak diresepkan
SUB POKOK BAHASAN 3
Pelayanan Farmasi Klinik

Kementerian Kesehatan Republik


05/24/2023 30
Indonesia
- Pengkajian dan Pelayanan Resep

- Pelayanan Informasi Obat

- Konseling

Pelayanan - Visite Pasien (Puskesmas dengan rawat inap)


Farmasi Klinik
- Monitoring Efek Samping Obat (MESO)

- Pemantauan Terapi Obat (PTO)

- Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)


Pengkajian & Pelayanan Resep

a. menyiapkan/ meracik obat


b. memberikan label/ etiket
c. menyerahkan sediaan farmasi dengan
informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 32


Pelayanan Informasi Obat
a.memberikan dan menyebarkan informasi
b.menjawab pertanyaan dari pasien/ nakes
c.membuat buletin, leaflet, poster dll
d.melakukan penyuluhan ke pasien & masyarakat.
e.pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga
f. mengkoordinasikan penelitian terkait Obat dan
kegiatan pelayanan kefarmasian

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 33


Konseling

adalah suatu Memberikan pemahaman tentang


proses untuk - tujuan pengobatan
mengidentifikasi - jadwal pengobatan
dan penyelesaian - cara dan lama penggunaan
masalah pasien - efek samping
yang berkaitan - tanda-tanda toksisitas
dengan - cara penyimpanan
penggunaan obat - cara penggunaan obat

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 34


Formulir Pelayanan Informasi Obat
No. …..... Tanggal : ……… Waktu : …… Metode : Lisan/ Tertulis/ Telepon )*

1. Identitas Penanya
Nama ………………………………………………….. No. Telp. ………………………………
Status : Pasien/ Keluarga Pasien/ Petugas Kesehatan (………………………………………..)*

2. Data Pasien
Umur : …….tahun; Tinggi : ….... cm; Berat : ………kg; Jenis kelamin : Laki laki/
Perempuan )* Kehamilan : Ya (……minggu)/ Tidak )* Menyusui : Ya/ Tidak )*

3. Pertanyaan
Uraian Pertanyaan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Jenis Pertanyaan:

Identifikasi Obat Stabilitas Farmakokinetika

Interaksi Obat Dosis Farmakodinamika

Harga Obat Keracunan Ketersediaan Obat

Kontra Indikasi Efek Samping Obat Lain-lain

Cara Pemakaian Penggunaan …………………..


Terapeutik

4. Jawaban
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………......

5. Referensi
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

6. Penyampaian Jawaban : Segera/ Dalam 24 jam/ Lebih dari 24 jam )*


Apoteker yang menjawab : ………………………………………………………………………… Tanggal : ……………………………… Waktu : ………………………………….
Metode Jawaban : Lisan/Tertulis/Telepon )*
05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 35
Lembar Catatan Pemberian Informasi Obat
Form. Informasi Obat

LEMBAR PENCATATAN
PEMBERIAN INFORMAS I OBAT PAS IEN
P US KES MAS _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _

Ha ri/Tg l :

PARAF PETUG AS
P A R A F P A S IE N
K O N T R A IN D IK A S I
INFORMASI YANG DIBERIKAN

E F E K S A M P IN G
P E NUNJANG

P E N Y IM P A N A N
CARA PAKAI
NAM A OBAT

S T A B IL IT A S

IN T E R A K S I

L A I N -L A I N
IN D IK A S I
S E D IA A N

D O S IS
NAMA
NO UMUR POLI Dx
PASIEN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1                                  
2                                  
3                                  
4                                  
5
6
7
8
9
10
05/24/2023
ds t         Kementerian
  Kesehatan
    Republik
   Indonesia
                36
Form Pencatatan Pengobatan Pasien

37
Pelaporan pemberian informasi merupakan
Format Laporan rekapitulasi pemberian informasi obat yang
Pelayanan Kefarmasian dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan.
di Puskesmas Hasil rekapitulasi dilaporkan secara
berjenjang kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Dinas
Kesehatan Provinsi dan Direktorat
Pelayanan Kefarmasian

05/24/2023 38
Format Laporan Bulanan
Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas

05/24/2023 39
Home Pharmacy Care
• Setelah dilakukan konseling, pasien yang memiliki
kemungkinan mendapat risiko masalah terkait Obat misalnya
komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik Obat,
kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan Obat,
kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan
tentang bagaimana menggunakan Obat dan/atau alat
kesehatan perlu dilakukan pelayanan kefarmasian di rumah
(Home Pharmacy Care) yang bertujuan tercapainya
keberhasilan terapi Obat.
05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 40
SUB POKOK BAHASAN 4
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
dalam PENGGUNAAN OBAT

Kementerian Kesehatan Republik


05/24/2023 41
Indonesia
Gema Cermat
Materi Edukasi Masyarakat :

• Tahun 2015 telah dicanangkan


Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat (GeMa
CerMat)  SK Menkes No.
HK.02.02/Menkes/427/2015
tentang Gerakan Masyarakat
Cerdas Menggunakan Obat

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 42


SUB POKOK BAHASAN 5
PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

Kementerian Kesehatan Republik


05/24/2023 43
Indonesia
Standar Pelayanan Farmasi

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 44


INDIKATOR PELAYANAN KEFARMASIAN
Persentase Puskesmas yang melakukan Pelayanan
Kefarmasian sesuai standar.
Puskesmas yang sesuai standar didefinisikan sebagai Puskesmas yang melakukan Pemberian
Informasi Obat dan/atau Konseling yang terdokumentasi.

Puskesmas yang melakukan POR


Persentase penggunaan antibiotik pada penatalaksanaan kasus ISPA non-pneumonia, diare
non-spesifik, penggunaan injeksi pada penatalaksanaan kasus myalgia, dan rerata item obat
perlembar resep di Puskesmas, terhadap seluruh kasus ISPA non-pneumonia, diare non-
spesifik dan Myalgia di sarana yang sama

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 45


Penggunaan Obat Rasional

pasien menerima obat yang tepat untuk


kebutuhan klinis,

Penggunaan dalam dosis yang memenuhi kebutuhan,


obat dikatakan
rasional, bila:
untuk jangka waktu yang cukup, dan

pada biaya yg terjangkau untuknya


(individu) dan komunitas/masyarakat
PRINSIP PENGGUNAAN OBAT RASIONAL

PENILAIAN KONDISI PASIEN


BIAYA
TERJANGKAU
DIAGNOSIS

MEDICATION
INDIKASI SAFETY PRACTICE
TEPAT JENIS OBAT A KE
D PAT
S PA PA UHA
WA ESO SI E N
N
DOSIS, CARA & DURASI

INFORMASI ESO : Efek Samping Obat


47
Indikator POR (WHO)
INDIKATOR PERESEPAN


RERATA JUMLAH ITEM OBAT DALAM RESEP
% PERESEPAN DG NAMA GENERIK PERAN
INDIKATOR INTI
• % PERESEPAN DG ANTIBIOTIK PRESCRIBER
• % PERESEPAN DG SUNTIKAN (yanmed)
• % PERESEPAN YG SESUAI DOEN
INDIKATOR TAMBAHAN
INDIKATOR PELAYANAN
• RERATA WAKTU KONSULTASI • Persentase pasien yang
• RERATA WAKTU PENYERAHAN OBAT PERAN DISPENSER diterapi tanpa obat
• % OBAT YG SESUNGGUHNYA DISERAHKAN (pelayanan farmasi
klinik) • Rerata biaya obat tiap
• % OBAT YG DILABEL SECARA ADEKUAT
peresepan
INDIKATOR FASILITAS • Persentase pasien yang
• PENGETAHUAN PASIEN TTG DOSIS YG BENAR puas dengan pelayanan
• KETERSEDIAAN DAFTAR OBAT ESENSIAL PENUNJANG yang diberikan
• KETERSEDIAAN KEY DRUGS
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM POR NASIONAL
% AB ISPA Non Batas toleransi
INDIKATOR Pneumonia 20 %
KINERJA
PROGRAM POR
NASIONAL % AB pada Diare Batas toleransi
Non Spesifik 8%

% Injeksi Pada Batas toleransi


INDIKATOR Myalgia 1%
PERESEPAN DI
PUSKESMAS
% Rerata Jumlah Batas toleransi
Item Obat/Resep 2,6 item
*Indikator WHO lainnya tetap diukur, tapi tidak mjd indikator POR Nasional 49
PENINGKATAN POR DI PUSKESMAS

Peningkatan POR di Fasyankes


• Peresepan obat secara rasional  sesuai pedoman pengobatan
• Penerapan Regulasi/Kebijakan POR  DOEN, FORNAS, Pedoman Umum Pengg AB, dll
• Bimbingan teknis POR  kerjasama dengan Dinkes Kab/Kota dan organisasi profesi
• Lokakarya Mini  Nakes (Dokter, Apoteker, Bidan, AA, Perawat & Nakes lain yang terlibat)

Peningkatan POR pada Masyarakat


• Edukasi dan pemberdayaan masyarakat terkait POR melalui GeMa CerMat
• Kerjasama lintas program dan lintas sektor (Promkes, institusi pendidikan, organisasi
kemasyarakatan, organisasi kepemudaan, organisasi lainnya)
• Penyebaran informasi pada masyarakat & Nakes melalui media

Pemantauan dan Evaluasi POR


• Pemantuan berkala (indikator kinerja POR), survei berkala  peresepan obat pada 3
penyakit
• Hasil pemantauan dibahas oleh internal Puskesmas dan dilakukan evaluasi dan intervensi
• Dilaporkan setiap bulan kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota
FORM PELAPORAN INDIKATOR
PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
FORM-1
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN ISPA NON PNEUMONIA

Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Provinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Jumlah Item Antibiotik Lama Pemakaian Sesuai Pedoman


Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis Obat
Obat Ya/Tidak (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) ( 10 )

          a.      
        b.      
1
          c.      
          d.      
          a.      
          b.      
2
          c.      
          d.      
        a.      
          b.      
3
          c.      
          d.      
  Total Item Obat A B

N=   Rerata Item Obat/ Lembar A / N


Resep  
  Persentase AB   B / N x 100 %
           
FORM-2
FORMULIR PELAPORAN INDIKATOR PERESEPAN DIARE NON SPESIFIK
Puskesmas : …………………………………………………………..
Kabupaten : ………………………………………………………….. Bulan : …………………………
Propinsi : ………………………………………………………….. Tahun : …………………………

Jumlah Antibiotik Lama Pemakaian Sesuai Pedoman


Tgl No. Nama Umur Nama Obat Dosis
Item Obat Ya/Tidak (hari) Ya/Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) ( 10 ) ( 11 )
          a.      
        b.      
1
          c.      
          d.      
          a.      
          b.      
2
          c.      
          d.      
        a.      
          b.      
3
          c.      
          d.      
          a.      
          b.      
4
          c.      
          d.      
          a.      
          b.      
dst
          c.      
          d.      
  Total Item Obat A B
Rerata Item Obat/ Lembar
N=   A/ N
Resep  
      Persentase AB   B / N x 100 %
EVALUASI

1. Bagaimana Perencanaan, Pengadaan, Penyimpanan –


distribusi obat dan BMH di Puskesmas

2. Apa saja Pelayanan Farmasi Klinis yang dilakukan?

3. Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat dalam


penggunaan obat

4. Jelaskan upaya Pengendalian mutu pelayanan


kefarmasian di Puskesmas

05/24/2023
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 53
Kesimpulan

Manajemen Obat & BMHP berperan dalam pengelolaan


obat yang baik agar obat tersedia dalam jumlah cukup di
Puskesmas serta kendali mutu dan kendali biaya sehingga
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas

05/24/2023 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 54


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai